ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Elisabet Klara Amelia Devina X4 / 9
Joseph Wijaya X4 / 16
Katherine Nathania Budiani X4 / 18
2.
3. Lingkungan makhluk hidup (Habitat)
• Setiap kelompok makhluk hidup menetap di
tempat tertentu yang disebut dengan habitat.
• Misalnya : cacing tanah, tumbuhan paku, lumut
dan semut yang habitatnya ada di tanah
lembab.
• Tanah yang lembab memiliki ciri-ciri seperti
suhu, kelembapan, dan kandungan zat organik
yang sesuai dengan kebutuhan hidup cacing
tanah.
• Suhu, kelembapan dan zat organik tersebut
disebut komponen fisik dan kimia.
4. • Biotik berarti makhluk hidup.
• Komponen-komponen biotik terdiri dari mikroorganisme,
jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan
tingkat tinggi, invertebrata, vertebrata serta manusia.
• Setiap komponen biotik memiliki cara hidup sendiri yang
akan menentukan interaksinya dengan komponen biotik
lain dan komponen abiotik.
• Misalnya: tumbuhan hijau berfotosintesis untuk
memperoleh makanan, herbivora memakan tumbuhan dan
mikroorganisme menguraikan sisa-sisa hewan juga
tumbuhan untuk memperoleh energi.
6. • Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup.
• Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang
membentuk ligkungan abiotik.
• Contoh komponen abiotik adalah suhu, cahaya, air, kelembapan,
udara, garam mineral dan tanah, komponen ini tidak berdiri
sendiri tetapi saling berinteraksi sehingga mempengaruhi sifat
yang satu dan yang lain.
Klik untuk kembali
7. • Suhu atau temperatur adalah derajat energi panas.
Sumber utama energi panas adalah radiasi matahari.
• Suhu merupakan komponen abiotik di udara, tanah dan
air.
• Suhu sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup
berkaitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh
makhluk hidup, reaksi kimia tersebut memerlukan enzim,
kerja suatu enzim dipengaruhi oleh suhu tertentu.
• Suhu juga mempengaruhi perkembangbiakan makhluk
hidup, contohnya : ada burung yang bermigrasi menuju
daerah yang bersuhu sesuai untuk berkembang biak.
8. • Cahaya bersumber dari radiasi matahari.
• Cahaya matahari terdiri atas berbagai macam panjang
gelombang.
• Jenis panjang gelombang, intensitas cahaya dan lama
penyinaran cahaya matahari berperan dalam kehidupan
organisme.
• Misalnya tumbuhan memerlukan cahaya matahari
dengan panjang gelombang tertentu untuk proses
fotosintesis.
9. Air
• Air sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena
sebagian besar tubuh makhluk hidup mengandung air.
• Kelembapan diperlukan oleh makhluk hidup agar tubuhnya tidak
mudah kering karena penguapan.
• Kelembapan yang diperlukan setiap makhluk hidup berbeda-beda,
sebagai contoh : jamur dan cacing perlu habitat yang sangat
lembab.
10. • Udara terdiri atas berbagai macam gas yaitu oksigen,
nitrogen dan karbondioksida.
• Nitrogen diperlukan makhluk hidup untuk membentuk
protein.
• Oksigen diperlukan makhluk hidup untuk bernapas.
• Karbondioksida diperlukan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis.
11. • Garam mineral antara lain terdiri atas ion-ion nitrogen,
fosfat, sulfur, kalsium, dan natrium.
• Komposisi garam tertentu menentukan sifat tanah dan
air.
• Contohnya : kandungan ion-ion hidrogen menentukan
tingkat keasaman.
• Kandungan ion natrium dan klorida di air menentukan
tingkat salinitas (kadar garam).
• Tumbuhan mengambil garam-garam mineral (unsur
hara) dari tanah dan air untuk proses fotosintesis.
12. • Tanah adalah hasil pelapukan batuan yang disebabkan
oleh iklim dan lumut serta pembusukan bahan organik.
• Tanah memiliki sifat, tekstur dan kandungan garam
mineral tertentu.
• Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang
subur.
14. • Setiap organisme hidup di habitat tertentu, dan pada habitat tertentu
tersebut juga hidup organisme lain yang sejenis.
• Organisme sejenis yag hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu
disebut populasi.
• Jumlah individu sejenis yang hidup di suatu tempat per satuan luas
menunjukkan kepadatan populasi.
• Lokasi ditemukannya individu-individu sejenis pada suatu tempat
menunjukkan penyebaran atau distribusi populasi.
• Bertambahnya anggota populasi berarti kebutuhan hidup seperti
makanan, air, cahaya juga semakin bertambah.
Interaksi antar-individu
15. • Jika kebutuhan tersebut tidak dipenuhidi tempat hidupnya
maka akan terjadi persaingan atau kompetisi.
• Interaksi kompetisi antar individu dalam populasi disebut
kompetisi intraspesifik.
• Kompetisi intraspesifik dapat berupa kompetisi langsung
dan tak langsung.
• Pada kompetisi langsung dalam memperebutkan
kebutuhan hidup akan terjadi perkelahian.
• Pada kompetisi tak langsung akan terjadi perlombaan
dalam memperebutkan kebutuhan hidup.
• Kompetisi ini mengakibatkan ada individu-individu yang
memperoleh kebutuhan hidup sedikit bahkan kematian
atau perpindahan ke tempat lain (migrasi), kemudian dua
hal tersebut akan menimbulkan berkurangnya kepadatan
populasi.
16. • Kematian, perpindahan, kelahiran dan kelangsungan hidup
sebagai akibat dari interaksi antar-individu disebut efek
ekologi.
• Efek ekologi terjadi dalam jangka waktu yang singkat.
• Jika terjadi dalam jangka waktu yang panjang disebut efek
evolusi.
Kompetisi Intraspesifik
17. Interaksi antar-populasi
• Pada suatu tempat umunya tidak hanya dihuni oleh satu populasi.
• Kumpulan berbagai populasi yang saling berinteraksi disebut komunitas.
• Bentuk interaksi antarpopulasi diantaranya adalah : predasi, kompetisi
dan simbiosis.
18. • Predasi adalah jenis interaksi makan dan dimakan.
• Pada predasi umumnya suatu spesies memangsa spesies lain, walaupun
ada yang memangsa sesama jenisnya (kanibal).
• Organisme yang memakan disebut predator.
• Organisme yang dimakan disebut mangsa (prey).
19. • Kompetisi antar populasi disebut kompetisi interspesifik.
• Kompetisi interspesifik terjadi jika dua atau lebih populasi pada suatu
wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan kesediaan
kebutuhan hidup tersebut terbatas.
20. Simbiosis
• Simbiosis berarti hidup bersama antara dua spesies yang berbeda.
• Dalam hidup tersebut biasanya satu spesies berperan sebagai spesies yang
ditumpangi, sedangkan spesies lain berupa penumpang (simbion)
• Simbiosis ada 3 : komensalisme, mutualisme dan parasitisme.
21. • Mutualisme terjadi jika dua spesies hidup bersama dan saling menguntungkan satu
sama lain
• Contoh : mutualisme ganggang hijau biru dengan jamur dari kelompok
Basidiomycota akan membentuk lumut kerak.
• Ganggang hijau biru menguntungkan jamur basidiomycota karena menyediakan
makanan hasil fotosintesis sedangkan jamur Basidiomycota mengungtungkan
ganggang hijau biru karena menyediakan air dan perlindungan.
22. • Komensalisme terjadi jika dua spesies hidup bersama yang satu
diuntungkan dan yang lain tidak diuntungkan dan tidak juga dirugikan.
• Misalnya anggrek menempel pada pohon, anggrek mendapatkan cahaya
yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sedangkan pohon tidak dirugikan
dan tidak juga diuntungkan.
23. • Parasitisme terjadi jika dua spesies hidup bersama yang satu diuntungkan
sedangkan yang satu dirugikan.
• Organisme yang memperoleh keuntungan dari interaksi parasitisme disebut
parasit.
• Sedangkan organisme yang dirugikan disebut inang.
• Ada 2 jenis parasit yaitu : ektoparasit dan endoparasit.
• Endoparassit adalah organisme yang hidup dalam jaringan atau tubuh
inangnya. Contoh cacing perut.
• Ektoparasit adalah organisme yang hidup pada permukaan tubuh inang atau
bisa menempel sementara pada permukaan tubuh inang contoh : lintah,
nyamuk.
24.
25. Interaksi komponen biotik dan abiotik
• Ekosistem adalah interaksi seluruh komponen biotik yang membentuk
komunitas, dengan komponen-komponen abiotiknya
• Biosfer adalah tempat interaksi seluruh ekosistem di bumi.
• Pada tingkat ekosistem, individu atau populasi memiliki peran yang khas
dalam kaitan interaksinya dengan lingkungan biotik dan abiotik.
• Kekhasan fungsi suatu individu atau populasi dalam ekosistem disebut
niche (relung)
• Berdasarkan peran khasnya sutu individu atau populasi dibedakan jadi 4
kelompok : produsen, konsumen, dekomposer, dan detritivor.
26. • Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang menyusun senyawa
organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
• Contoh organisme yang tergolong dalam produsen : tumbuhan hijau,
beberapa jenis bakteri dan ganggang hijau biru
27. Konsumen
• Konsumen (organisme heterotrof) : organisme yang tidak mampu
menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri.
• Untuk memenuhi kebutuhan makanannya organisme ini bergantung pada
organisme lain
• Contoh : hewan dan manusia
28. Dekomposer
• Disebut juga pengurai adalah organisme yang menguraikan sisa-sisa
organisme lain untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang
diperlukan.
• Menguraikan zat-zat yang kompleks menjadi lebih sederhana.
• Contoh : bakteri dan jamur
29. Detritivor
• Detritivor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik
atau detritus.
• Detritus adalah hancuran hewan atau tumbuhan.
• Contoh : cacing tanah, siput, kluwing, bintang laut, kutu kayu
30.
31. Tipe Tipe Ekosistem
• Ekosistem air (aquatik)
–Ekosistem air tawar
–Ekosistem laut
• Ekosistem darat (terestrial)
• Ekosistem buatan.
32. Ekosistem Air (Aquatik)
• Ekosistem air tawar
– Ekosistem air tawar lotik
– Ekosistem air tawar lentik
• Ekosistem Laut
– Ekosistem estuari
– Ekosistem pantai pasir
– Ekosistem pantai batu
– Ekosistem terumbu karang
– Ekosistem laut dalam
34. Ekosistem Air Tawar Lotik
Ciri ciri
• Airnya berarus (sungai)
• Organisme yang
menempati adalah yang
dapat beradaptasi dengan
arus air
• Produsen utama yaitu
ganggang
• Umumnya organismenya
memakan detritus
35. Ekosistem Air Tawar Lentik
Ciri ciri
Danau dan Kolam• Air tak berarus
• Meliputi rawa air tawar,
rawa gambut, padang
rumput rawa, danau dan
kolam
• Di rawa didominasi
vegetasi berkayu dan
lumut Sphagnum.
• Wilayah Litoral
• Wilayah Limnetik
• Wilayah Profundal
36. Danau dan Kolam
Wil. Litoral Wil. Limnetik
• Wilayah tepi
• Organisme
– Teratai
– Hydrilla
– Hydra
– Capung
– Katak
– Burung
– Tikus
• Vegetasi
– Mengapung
– Tenggelam
• Perairan
terbuka
• Masih dapat
tertembus
cahaya
matahari
• Fitoplankton
• Zooplankton
• Banyak ikan
Wil. Profundal
• Wil. dalam
• Banyak
mengandung
dekomposer
pada bagian
dasar danau
dan kolam
38. Ekosistem Laut
Eko. Estuari Eko. Pantai Batu
• Tempat bertemunya
air sungai dan laut
• Ciri
– Berair payau
– Vegetasi tanaman
bakau
– Tempat
berlangsungnya
perkembangbiakan
beberapa
organisme laut,
seperti ikan,
udang, dan
moluska
• Ciri
– Tersusun dari
bebatuan
– Organisme
seperti ganggang
Eucheuma dan
Sargassum serta
beberapa jenis
moluska yang
hidup melekat
pada batu
Eko. Terumbu
Karang
• Ciri
– Tumbuh hanya di
dasar perairan
yang jernih
– Terbentuk dari
kelompok
Coloentrata, ikan,
ganggang, udang
39.
40. Ekosistem Laut
Ekosistem Pantai Pasir Ekosistem Laut Dalam
• Ciri
– Deburan ombak
– Pancaran sinar matahari ±12jam
– Vegetasi tumbuhan berbiji yang
memiliki batang yang lunak dan
tidak berkayu
– Hewan yang hidup di dalam
pasir, yang aktif apabila surut
• Merupakan zona pelagik laut
• Ciri
– Berada di kedalaman 76.000 dpl
– Tidak ada cahaya matahari
– Produsen utama yaitu organisme
yang bersifat kemoautotrof
41.
42. Ekosistem Darat (Terestrial)
Ekosistem Hutan
Hujan Tropis Savana
• Ciri
– Di wil khatulistiwa
– Temperatur yang
tinggi
– Curah hujan yg
tinggi
– Pohon tinggi
rimbun, heterogen
– Hewan, antaralain
serangga, burung,
monyet, orang
utan, dan harimau
• Ciri
– Di sekitar
khatulistiwa
– Curah hujan lebih
rendah dari HHT
– Pohon terpencar
– Hewan, seperti
serangga, herbivora
dan karniivora
Padang Rumput
• Ciri
– Di wil sedang
– Temperatur sedang
– Curah hujan lebih
rendah dari savana
– Vegetasi dominan
rumput
– Hewan, seperti
serigala, tupai
tanah, kelinci
43. Ekosistem Darat (Terestrial)
Gurun Hutan gugur
• Ciri
– Di sekitar 20⁰-30⁰ LU – LS
– Curah hujan rendah
– Vegetasi berbagai belukar,
kaktus, dll
– Hewan, seperti belalang,
burung karnivor, kadal, ular
– Hewan dominan nokturnal
• Ciri
– Di sekitar wil sub tropis
– Curah hujan sedang
– Vegetasi yang bsa
beradaptassi dengan
keadaan lingkungan
44. Ekosistem Darat (Terestrial)
Taiga Tundra
• Ciri
– Di wilayah pegunungan tropis
– Musim dingin abadi (sepanjang
tahun)
– Hujan turun hanya pada musim
panas
– Merupakan hutan pinus yang
selalu hijau
– Hewan seperti rusa, bajing,
serigala, beruang, burung
berkicau, dll
• Ciri
– Di dekat kutub utara
(artik)
– Di puncak gunung (alpin)
– Vegetasi berupa alng alang,
lumut daun, perdu, rumput
– Hewan seperti serigala,
rusa, domba, kelinci, dan
burung hantu
49. Rantai Makanan
• Peristiwa makan memakan antar
organisme dalam suatu ekosistem,
membentuk struktur trofik
• Stuktur trofik terdiri atas tingkat
trofik
• Setiap tingkat trofik merupakan
kumpulan berbagai organisme dengan
sumber makan turtentu
50. TingkatTrofik
1) Produsen (autotrof dan kemoautotrof)
2) Konsumen I (hebivora)
3) Konsemen II (karnivor kecil)
4) Konsumen III (karnivor besar)
58. Produktivitas ekosisitem
• Adalah pemasukan dan
penyimpanan energi dalam
suatu ekosistem.
• Terdiri atas :
– Produktivitas Primer
– Produktivitas Sekunder
59. Produktivitas Primer
• Produktivitas Primer adalah kecepatan
mengubah energi cahaya matahari menjadi
energi kimia dalam bentuk bahan organik
oleh organisme autotrof
• Produktivitas Primer Kotor adalah seluruh
bahan organik yang dihasilkan dari proses
fotosintesis pada organisme autotrof
• Produktivitas Primer Bersih adalah Bahan
organik yang disimpan
60. Produktivitas Sekunder
• Produktivitas Sekunder adalah
kecepatan energi kimia mengubah bahan
organik menjadi simpanan energi kimia
baru oleh organisme heterotrof
• Efisiensi Ekologi adalah Perbandingan
produktivitas bersih antara satu tingkat
trofik ke tingkat trofik berikutnya
62. Piramida Ekologi
• Piramida ekologi adalah penggambara
struktur trofik suatu ekosistem.
• Terdiri dari :
– Piramida Energi
– Piramida Biomassa
– Piramida Jumlah
69. Daur Air
• Prosesnya :
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di
daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Uap air di
atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun kedaratan dan laut
dalam bentuk hujan. Lalu, air hujan masuk kedalam tanah membentuk air
permukaan dan air tanah. Tumbuhan menyerap air yang di dalam tanah.
Dalam tubuh tumbuhan, air mengalir melalui suatu pembuluh. Selanjutnya
melalui transpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer.
• Pada daur air terjadi pergerakan air dalam organisme di daratan dan di
atmosfer.
70. Daur Karbon
1) Kesetimbangan antara fotosintesis dan respirasi sel
2) Secara umum dan alami setimbang
3) Aktifitas manusia meningkatkan kandungan CO2 di atmosfer
balanced
71. Akibat:
1) Kandungan CO2 di atmosfer
meningkat, panas matahari yang
terjebak di atmosfer meningkat.
2) Suhu meningkat.
Perubahan pada Daur Karbon: Efek Rumah Kaca
(Peningkatan kandungan CO2 atmosfer dan suhu)
Sebab:
1) Pembakaran bahan bakar fosil
2) Penebangan hutan
72. Daur Karbon
• Unsur karbon terapat di atmosfer dalam bentuk gas karbon
dioksida (CO2) . Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer
adalah 0,03 %. Karbon dioksida masuk kedalam komponen
biotik melalui pordusen.
• Produsen didarat dan akuatik menggunakan karbon dioksida
untuk membentuk bahan organik berupa senyawa karbon,
yaitu glukosa. Glukosa dihasilkan oleh produsen melalui
proses fotosintesis.
73. Daur Karbon
• Respirasi oleh organisme autotrof dan heterotrof menghasilkan
karbon dioksida
• Tumbuhan, hewan, dan manusia yang mati akan diuraikan
antara lain menjadi karbon dioksida.
• Karbon dioksida dihasilkan oleh respirasi organisme perairan
dapat membentuk ion bikarbonat. Ion bikarbonat merupakan
sumber karbon dioksida bagi organisme perairan.
• Pada daur karbon terjadi pergerakan karbon antara komponen
biotik dan abiotik.
74. Daur Nitrogen
• Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer dalam bentuk gas
nitrogen. Gas nitrogen mencakup 7% dari berbagai gas yang ada di
atmosfer.
• Organisme yang dapat mengikat (fiksasi) nitrogen adalah bakteri.
• Bakteri pengikat nitrogen yang hidup bebas misalnya Azotobacter sp.
yang bersifat aerob (memerlukan oksigen) , Clostridium sp. yang
bersifat anaerob (tidak memerlukan oksigen) dan Rhizobium yang hiup
dalam akar tumbuhan kacang-kacangan juga dapat mengikat oksigen.
• Nitrogen yang diikat oleh bakteri tersebut diubah menjadi amonia
(NH3) .
75. • Nitrogen memasuki ekosistem melalui 2 jalur alami.
• Melalui hujan dan debu nitrogen.
• Melalui fiksasi nitrogen, yang dilakukan oleh
mikroba prokariotik dengan kemampuan mengubah
N2 menjadi senyawa yang dapat digunakan untuk
mensintesis senyawa organik bernitrogen seperti
asam amino.
Daur Nitrogen
77. – Industri pupuk nitrogen kimiawi menyumbang pada daur
nitrogen di alam.
– Hasil dari fiksasi nitrogen adalah amonia, yang di dalam tanah
akan berubah menjadi amonium setelah mengalami penambahan
ion H + (amonifikasi), yang dapat digunakan oleh tanaman.
• Beberapa bakteri aerob dapat mengoksidasi amonium menjadi
nitrat, melalui proses yang disebut nitrifikasi.
• Nitrat juga dapat digunakan oleh tanaman.
• Beberapa bakteri dapat menggunakan oksigen dari nitrat dan
melepaskan N2 ke udara (denitrifikasi)).
78. Daur Nitrogen
• Penguraian oksigen menjadi amonia disebut = amonifikasi
• Amonia kemudian dirombak oleh bakteri nitrit Nitrosomonas dan
Nitrosococcus menjadi ion nitrit (NO2-). Ion nitrit selanjutnya di
rombak oleh bakteri nitrat Nitrobacter menjadi ion nitrat (NO3-).
Nitrogen dalam bentuk ion nitrat selain diserap oleh tumbuhan
untuk memenuhi kebutuhan nitrogennya, juga digunakan oleh
bakteri tanah untuk memperoleh oksigen.
• Proses perombakan ion nitrat oleh bakteri menghasilkan nitrogen.
Nitrogen yang dihasilkan akan kembali ke atmosfer.
79. +
Daur Fosfor
• Input: pelapukan batuan
• Output: fiksasi mineral,
pelindian
Sumber utama
- batuan
- Bahan
- organik tanah
- tanaman
- PO4
- dalam tanah
81. Daur Sulfur
• Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu
semua makhluk hidup mati dan akan di uraikan komponen
organiknya oleh bakteri.
• Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur antara lain
Desulfobrio dan Desulfomaculum yang akan mereduksi sulfat
menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
• Kemudian H2S digunakan bakteri autotrof anaerob seperti
chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen.
• Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof
seperti Thiobacillus.
84. Suksesi primer
• Suksesi primer adalah formasi suatu komunitas baru pada suatu
daerah yang diawali oleh suatu daerah yang kosong atau
gundul.
• Tahap-tahap awal suksesi biasanya melibatkan sedikit spesies.
Beberapa spesies terlibat dalam hubungan simbiosis seperti
mutualisme dan komensalisme.
• Contoh suksesi primer misalnya ketika terumbu karang
terdorong ke luar dari air sebagai akibat aktivitas gempa bumi
didasar lautan.
85. Suksesi Primer
• Organisme pertama yang mengkoloni daerah itu disebut
spesies prionir.
• Untuk dapat bertahan hidup, spesies pionir harus memiliki
batas toleransi yang luas terhadap varisasi lingkungan.
• Spesies pionir biasanya toleran terhadap keadaan ekstrim
seperti suhu dan ketersediaan air. Beberapa organisme yang
mampu bertahan pada kondisi tersebut adalah Protozoa,
Cyanobacteria, ganggang, lumut, dan lumut kerak.
87. Suksesi sekunder
• Suksesi sekunder merupakan pembentukan kembali suatu
komunitas ke bentuk kondisi awal setelah daerah tersebut
rusak.
• Suksesi sekunder disebabkan oleh kebakaran, banjir, gempa
bumi, atau aktivitas manusia.
• Contohnya ketika padang rumput atau hutan dibersihkan untuk
kegiatan pertanian atau penebangan pohon. Jika daerah
tersebut ditinggalkan atau didiamkan saja setelah digunakan,
akan terjadi suksesi kembali. Padang rumput atau kebun yang
ditinggalkan akan ditumbuhi lagi oleh rerumputan baru, perdu ,
dan pohon-pohon.
89. Komunitas Klimaks
• Tipe komunitas klimaks yang berkembang dibedakan oleh
faktor-faktor pembatas lingkungan. Didaerah dimana air
merupakan faktor pembatas, komunitas klimaksnya adalh
gurun.
• Pada daerah pegunungan, komunitas klimaks terdiri dari lumut
kerak dan lumut, serta jarang terdapat pohon karena faktor-
faktor pembatasnya adalah suhu, air, dan angin.
• Sepanjang kondisi lingkungan menjadi konstan maka komunitas
klimaks akan bertahan.