SlideShare a Scribd company logo
1
Draft Laporan Triwulan Stasiun Reintroduksi Orangutan
Sumatra (Pongo abelii) Sungai Pengian
Juli - Oktober 2010
Draft Sumatran Orangutan Reintroductions Center / SORC, Sungai Pengian Quarter
Report
July – October 2010
Oleh:
Nurhariyanto
DAFTAR ISI
Stasiun SORC (Sumatran Orangutan Reintroductions Center) Sungai Pengian …..… 2
1. Kegiatan Reintroduksi ………………………………………………………....… 2
1.1 Pemeliharaan Orangutan Adaptasi ………………………………….……...... 2
1.2 Pelepasliaran ……………………………………………………………....…. 3
1.3 Pemantauan Orangutan ………………………………………………………. 5
2. Orangutan Pasca Pelepasliaran ………………………………………………..…. 5
2.1 Pemantauan Kembali Orangutan ………………………………………......… 5
2.2 Kejadian Lainnya ....…………………………………………………………. 7
3. Aktifitas & Program lainnya ………………....……………………....………….. 7
3.1 Pembersihan Kompleks Kandang ……………………………………....…… 7
3.2 Pemeliharaan Trail dan Plot Fenologi (Phenology) …………………………. 8
3.3 Pencarian Orangutan ……………………………………………………...…. 8
3.4 Tamu & Mass Media ……………………………………………….….......… 8
4. Perjalanan Bersama Orangutan Reintroduksi …………………………………..... 8
2
Stasiun SORC (Sumatran Orangutan Reintroductions Center) Sungai Pengian
Stasiun reintroduksi sungai pengian berada di sekitar kawasan Taman
Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) atau secara administratif berada di ds. Suo-suo,
kecamatan Sumai, kabupaten Tebo - Jambi. Secara aktif stasiun SORC sungai
Pengian mulai melakukan kegiatan sejak 2001 hingga sekarang yang sesuai dengan
namanya berpusat pada kegiatan reintroduksi orangutan Sumatra (Pongo abelii), salah
satu satwa eksotis langka yang masih tersisa di dataran Sumatra, Indonesia.
1. Kegiatan Reintroduksi
Semenjak di mulai saat ini sudah lebih dari 120 orangutan yang diterima
stasiun Sungai Pengian dan dilepaskan di sekitar kawasan Taman Nasional baik di
dalam maupun diluar batas Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Namun
karena orangutan yang diterima tidak sepenuhnya siap untuk dilepaskan karena sudah
sangat familiar dengan manusia sejak lama maka kegiatan stasiun tidak hanya sekedar
pelepasan tapi menyangkut pra pelepasan, diantaranya yaitu:
1.1 Pemeliharaan Orangutan Adaptasi
Orangutan seringkali tidak terbiasa dengan makanan hutan yang banyak
diantaranya tidak pernah diberikan saat dipelihara manusia maupun dalam masa
karantina. Kegiatan pemeliharaan ini ditujukan untuk memperbesar kemungkinan
hidup orangutan selama di alam liar dengan melatih agar mau memakan semua jenis
makanan yang diberikan, beberapa diantaranya berupa diet buah hutan atau berupa
makanan alternatif tambahan jika musim buah tidak ditemukan, seperti daun sebekal
dan semantum, daun paku tiang, rotan, steem pisang, rayap dan lain sebagainya (biasa
diberikan dalam enrichment behaviors).
Terhitung ada sebanyak 20 orangutan yang di pelihara dalam kompleks
kandang besar maupun karantina. Beberapa diantaranya sempat dilepaskan tapi
kurang berhasil karena masih terus kembali ke kandang atau saat cuaca buruk kondisi
tubuhnya menurun. Data orangutan yang di pelihara dapat dilihat pada tabel 3.
Enrichment behaviors atau biasa di artikan sebagai “pengayaan” diberikan
setiap hari sebanyak 2 - 3 kali sehari di sela-sela jadwal makan OU yaitu 5 kali dalam
rentang 2 jam. Pemberian perilaku pengayaan ditujukan untuk:
 Menghindari stress OU selama tidak ada kegiatan di dalam kandang
 Memperkenalkan dengan aneka buah hutan ataupun makanan alternative lain
yang dapat di peroleh di hutan
 Menyibukkan OU agar tidak merusak kandang
Namun dalam prakteknya, pemberian pengayaan seringkali terkendala oleh berbagai
hal, diantaranya:
 Tidak tersedianya bahan pakan pengayaan di hutan atau jumlah logistic buah
yang terbatas karena mobil terlambat atau akibat cuaca buruk. Pemberian
pengayaan juga menggunakan buah logistic dari Jambi seperti untuk kong
puzzle, deep tube, buah dalam karung, dan mancing.
 Jumlah staff yang terbatas, akibatnya hanya diberikan 1 kali sehari atau
bahkan terkadang tidak diberikan sama sekali. Jumlah ideal untuk staf
kandang besar maupun karantina dalam 1 hari minimal adalah 2 orang, tapi
seringkali hanya 1 orang yang bertugas, terutama saat banyak orangutan
pantau.
3
 Sedikitnya jumlah staff yang berpengalaman, akibatnya dibutuhkan lebih
banyak petugas kandang dari biasanya.
Perilaku pemberian pakan di upayakan membantu OU untuk adaptif, sehingga
sebagian besar buah yang didatangkan umumnya memiliki rasa hambar (netral) atau
masam, mengingat sebagian besar buah hutan memiliki rasa tersebut. Disamping itu
sulitnya transportasi menjadi alasan utama untuk lebih mengutamakan buah yang
lebih tahan lama (tidak cepat busuk) seperti ubi jalar, labu ataupun jagung meskipun
jenis tersebut tidak tersedia secara alami di hutan kecuali di ladang.
Tabel 1. Jadwal pemberian perilaku pengayaan (Enrichment Behavior)
Hari (day) Jenis pengayaan (Enrichment type)
08.15 WIB 10.15 WIB 14.15 WIB
Senin (Monday) Feeding tube Kong dan green ball Rotan
Selasa (Tuesday) Fishing Fire tube Buah hutan
Rabu (Wednesday) Ranting Buah dalam bambu
(deep tube)
Daun
Kamis (Thursday) Feeding tube Buah dalam karung
(deep tube)
Stem pisang
Juma’t (Friday) Ranting Kong dan green ball Rayap
Sabtu (Saturday) Fishing Fire tube Ranting
Minggu (Sunday) Feeding tube Karung Stem bambu
1.2 Pelepasliaran
Pelepasliaran orangutan adalah kegiatan mengembalikan orangutan menuju
habitat alaminya. Kegiatan ini dilakukan disekitar hutan stasiun atau didalam kawasan
Taman Nasional. Beberapa site pelepasan yang ada antara lain adalah camp s.
Manggatal dan s. Kedemitan, keduanya berada didalam kawasan Taman Nasional dan
biasanya digunakan bagi orangutan dengan ukuran besar. Lokasi s. Blantik dan s.
Kemumu berada diluar kawasan selain itu juga lebih mudah di jangkau karena lebih
dekat dengan stasiun, karenanya orangutan kecil dapat dilepaskan di site ini. Beberapa
lokasi jalur stasiun termasuk disekitar kandang juga diperuntukkan untuk site
pelepasan, misalnya untuk orangutan liar kecil yang sulit ditangkap.
Jika dilihat dari juli hingga oktober pada tabel 3 terjadi 4 kali kegiatan
pelepasan orangutan yaitu:
 Lita (♀ ± 13th
)
Pelepasan OU Lita dilakukan di camp. S. Manggatal dan bertujuan untuk
meliarkan Lita yang selalu kembali ke stasiun saat dilepaskan. Orangutan ini berada
dalam kondisi hamil, karenanya sangat beresiko jika harus lahir di dalam kandang,
sebab stasiun tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk merawat bayi OU yang baru
lahir. Selain itu dengan melahirkan di alam liar diharapkan OU Lita menjadi liar
4
karena harus menjaga anaknya, pengaruh dari insting keibuan dari umumnya hewan
mammalia besar.
Dalam prosesnya OU Lita kembali ke kandang besar dan akhirnya harus
melahirkan di dalam kandang dengan kondisi anaknya yang sudah mati. Penyebab
kematian bayi susah diketahui, mengingat bayi dilahirkan sudah dalam kondisi
meninggal. Meskipun lahir lebih awal 1 bulan dari perkiraan secara fisik maupun
organ dalam tidak terlihat ada kelainan, lihat tabel 3.
 Winto (♀ ± 7th
)
OU Winto sebenarnya sudah lama dilepaskan dan memiliki aktifitas disekitar
stasiun bersama OU Candy ((♀ ± 7th
). Namun belakangan saat buah sudah jarang
ditemukan OU Winto seringkali mengunjungi kandang dan stasiun untuk mengambil
buah yang baru datang dari penduduk lokal. Dapur dan mess staf menjadi salah satu
tempat yang dikunjungi Winto dan beberapa barang juga diambil sambil dicoba untuk
dimakan atau disimpan dalam sarangnya.
OU Winto kembali dilepas disekitar kandang kecil pada 26 September karena
kondisi kandang yang sudah penuh, padahal masih dibutuhkan kandang kosong untuk
rehabilitasi pasca implantasi radio transmitter pada OU lain. Pada 24 Oktober kembali
dilakukan pelepasan OU Winto, kali ini dilakukan di s. Kemumu (km. 35) di dekat
arah dusun Semarantihan. Tidak dilakukan pemantauan pada OU Winto, karena sudah
terlalu sering di pantau dan dari data menunjukkan perilaku yang baik. Di duga karena
mengetahui posisi kandang dan stasiun Winto lebih memilih untuk menuju kesana
dan mencuri buah yang tidak sempat dijaga oleh teknisi.
 Abel (♂ ± 11th
)
Orangutan Abel adalah salah satu jantan dewasa yang telah dipasang radio
transmitter. Pelepasan OU Abel dilakukan pada 26 Oktober bersamaan dengan kru
televisi Jerman yang melakukan liputan tentang kegiatan pelepasan Orangutan di
camp. Manggatal.
Saat pelepasan dilakukan OU Abel bertemu dengan OU Rencong (♂ ± 13th
)
dan Bolo (♀ ± ?th
), yaitu orangutan yang dilepas terlebih dulu di site sungai
Manggatal. Dalam beraktifitas OU Abel banyak belajar dari Bolo dan tidak jarang
melakukan aktifitas social bersama Bolo termasuk didalamnya „mating behavior‟.
Karena juga jantan dewasa, OU Abel cenderung mengusir Rencong dari lokasi
tersebut, diduga ini karena memperebutkan orangutan betina dewasa yaitu Bolo.
 Sakdiah (♀ ± 7th
)
Sebagai salah satu orangutan radio transmitter OU Sakdiah juga dilepas
bersamaan dengan kegiatan liputan kru televisi Jerman. Hanya saja OU Sakdiah
dilepaskan hanya di sekitar kandang besar saja pada 23 Oktober. Ini dilakukan karena
orangutan tersebut tidak berbahaya, semi liar dan cukup mudah untuk ditangani
teknisi. OU sakdiah mau mendekati teknisi tapi tidak mau untuk digendong ataupun
dipegang, dan selama pemantauan memiliki aktifitas yang cukup baik dari makan
hingga pergerakannya.
Setelah beberapa hari berada disekitar kandang besar, OU Sakdiah menjelajah
cukup jauh untuk mencari makan, akibatnya teknisi kesulitan untuk mengikutinya
karena terlalu jauh dan tidak jarang melalui tebing yang terjal seperti disekitar jalur
KM dan SP.
5
1.3 Pemantauan Orangutan
Kegiatan pemantauan ini adalah menjaga dan mencatat setiap perilaku OU
yang dilepaskan hingga dianggap sudah baik dan tidak dijaga lagi. Kegiatan ini dapat
berlangsung dalam beberapa hari hangga sampai bertahun-tahun, tergantung pada
tingkat adaptasi orangutan di dalam hutan adaptasi ataupun didalam Taman Nasional.
Penentuan lepas pantauan atau tidak dilihat dari catatan protokol OU yang
bersangkutan dan juga setelah diperiksa oleh staff yang lebih berpengalaman.
Sebagaimana terlihat pada tabel 3 orangutan pantau sampai pada akhir oktober
ada sebanyak 11 individu, yaitu terbagi atas:
 OU pantau permanen
Ada 5 orangutan yang masih terus dipantau keberadaannya, yaitu Mopi (♂ ± 7th
),
Hexos (♂ ± 4th
), Erwin (♂ ± 4th
), Abel (♂ ± 11th
) dan Sakdiah (♀ ± 7th
). Untuk OU
Erwin sudah memiliki aktifitas yang baik dan sudah bisa untuk tidak dipantau lagi. Ini
karena relatif liar, memiliki aktifitas mencari makan yang baik dan tidak mau disentuh
oleh manusia. Sedangkan untuk Mopi dan Hexos belum bisa ditingalkan karena masih
terlalu familiar dengan manusia dan sangat mudah untuk dibawa dengan digendong.
Dua orangutan lainnya tidak dapat dilepas karena merupakan orangutan radio
transmitter yang belum lama dilepas, walaupun keduanya memiliki aktifitas yang
sangat baik jika dilihat dari aktifitas makan dan daya jelajahnya yang luas. Perlu
setidaknya beberapa hari lagi untuk mengetahui cakupan daya jelajahnya hingga
nantinya memudahkan untuk melacaknya dengan radio transmitter.
 Kembali kekandang
Ada 6 orangutan yang harus dikembalikan ke dalam kandang, yaitu Lita (♀ ±
13th
), Anjeli (♀ ± 4th
), Kuya (♂ ± 4th
), Bagong (♂ ± 4th
), MU (♂ ± 7th
) dan Violet (♀
± 4th
). Beberapa diantaranya karena sakit seperti Anjeli, Bagong, MU dan Violet.
Sedangkan kuya akibat dari kebiasaannya selama sekitar 1 bulan penuh ada di sekitar
kandang besar maupun kecil untuk mengambil sisa makanan dibawah kandang dan
aktifitasnya ini diikuti oleh OU Bagong dan Winto (♀ ± 7th
). Orangutan Lita
sebenarnya dalam kondisi hamil, tapi saat dilepas untuk dipantau selalu kembali ke
kandang walaupun di lepas di S. Manggatal. Akibatnya segera dimasukkan dalam
kandang karena dikhawatirkan menuju dapur seperti sudah dilakukan sebelumnya
pada mei 2010.
2. Orangutan Pasca Pelepasliaran
Beberapa orangutan yang sudah dilepas terkadang kembali terlihat, baik
disekitar stasiun ataupun di tempat lain yang berbatasan langsung dengan kawasan
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Jika kondisi memungkinkan, misalnya
jumlah staf mencukupi maka orangutan yang terlihat akan dipantau kembali, atau jika
melakukan perusakan dan mengganggu warga sekitar maka harus dikembalikan ke
stasiun untuk di beri perlakuan tertentu atau dilepas ke tempat lain yang lebih jauh
dari rumah penduduk atau ladang.
2.1 Pemantauan Kembali Orangutan
Tingkat keaktifan orangutan, daya eksplorasi yang luas, keingin tahuan yang
tinggi dan juga tingkat kedekatan dengan manusia yang rendah diduga menjadi faktor
6
pendukung kesuksesan proses reintroduksi. Penggunaan protokol harian saat
pelepasan orangutan dan mengulanginya saat orangutan tersebut ditemukan kembali
menjadi sangat penting, sebab dapat diketahui perbedaan perilaku dari orangutan
reintroduksi saat pelepasan awal dengan kondisi sesudahnya atau saat dipantau ulang.
Disamping saat kembali terlihat menjadi bukti kuat bahwa orangutan tersebut mampu
bertahan (terutama jika waktunya lama) dengan mencatat perilakunya dapat dilihat
perkembangan nilai positif yang membuatnya tetap bertahan di alam liar. Beberapa
orangutan yang dipantau kembali antaralain:
1. Petra (♂ ± 6th
)
OU Petra kembali terlihat di stasiun sejak awal oktober, dan melakukan
aktifitas disekitar kandang besar, jalur BB, KK dan kandang kecil (karantina).
Orangutan ini memang sering ditemui sejak Mei hingga Juli beraktifitas disekitar
stasiun hingga jauh mendekati arah camp. sungai Manggatal. Sebelumnya OU Petra
dilepas bersama kelompok orangutan lain diantaranya OU Caroline di camp.
Manggatal pada 2009, jadi keberadaannya sekarang menunjukkan bahwa OU Petra
dapat bertahan di hutan. Keberadaan OU Petra yang terlalu sering di kandang diduga
karena buha hutan yang jarang ditemukan, atau sekalipun ada tidak dalam kondisi
yang matang.
Saat di pantau OU Petra menunjukkan aktifitas yang baik, tapi saat tidak
dipantau pada oktober ini sangat sering dikandang untuk mendapatkan makanan dari
OU Lita yang telah kembali dari s. Manggatal. Jumlah staff yang tidak mencukupi
(hanya 7 orang) dan adanya aktifitas di camp. Sungai Manggatal membuat OU Petra
tidak dipantau, disamping adanya jadwal pelepasan orangutan lain yaitu Virina (♀ ±
6th
), Juna Desky (♂ ± 7th
) dan Vewe (♂ ± 6th
).
2. Candy (♀ ± 7th
)
Orangutan Candy sudah ada sejak lama di stasiun, beraktifitas dengan banyak
OU lain termasuk di dalamnya OU Petra, Hexos dan Winto. Saat dipantau OU Candy
cenderung tidak suka dengan teknisi yang memantau, biasanya OU Candy akan
melempari teknisi saat berada tepat dibawahnya dengan ranting kering sambil
melakukan kiss squeak. Keberadaan OU Candy tidak banyak mengganggu aktifitas di
kandang, dan seringkali hanya melintas selama beberapa hari di sekitar stasiun
kemudian pergi menjauh.
3. Joko (♂ ± ?th
)
Kembali di pantau pada 20 September, ini karena ada laporan dari warga ds.
Sekalo yang melihat orangutan di sekitar hutan dekat ladang mereka. Sebelumnya OU
Joko sempat terlihat pada Juli oleh teknisi di sekitar stasiun dan di kandang besar, tapi
kemudian menghilang. OU Joko dipantau sampai dengan 1 Oktober dan ditinggalkan
keesokan harinya, sebab OU Joko tidak mengganggu dan juga tidak ada laporan
adanya kerusakan oleh warga yang ada di ds. Sekalo. Kondisi OU Joko saat dipantau
cukup baik, tapi saat mengetahui ada teknisi yang memantau, OU Joko cenderung
menunggu untuk diberi makan dan akibatnya aktifitasnya tidak banyak. Tempat OU
Joko ditemukan berada di hutan bekas ladang yang disekitarnya banyak terdapat
pohon Kayu Aro dan juga berbagai jenis liana yang sedang berbuah.
4. Sita (♀ ± ?th
)
OU Sita sering terlihat jika ada aktifitas di camp. Manggatal. Pada dasarnya
orangutan tersebut tidak dipantau, sebab saat berada di camp. Manggatal umumnya
7
teknisi sedang melakukan aktifitas lain, misalnya seperti pada 26 oktober saat
melakukan pelepasan OU Abel yang kemudian dilakukan aktifitas pemantauan secara
permanen pada orangutan tersebut. OU Sita seringkali ditemukan berada disekitar
camp. saja tanpa melakukan aktifitas bersama dengan orangutan pantau.
5. Rencong (♂ ± 13th
) dan Bolo (♀ ± ?th
)
OU Rencong dilepas di camp. Manggatal pada 28 April bersama dengan crew
dari Metro TV, kembali terlihat bersama dengan OU Bolo yang melakukan aktifitas
bersama saat dilakukan pelepasan OU Abel pada 26 Oktober. Sebagaimana OU Sita,
Rencong tidak dipantau melainkan hanya sebagai „party‟ saat pemantauan OU Abel.
Dalam perkembaangannya OU Abel lebih tertarik bersama OU Bolo yang merupakan
betina dewasa dan mengusir OU Rencong dari sekitarnya atau saat mendekati OU
Bolo.
2.2 Kejadian Lainnya
Berkaitan dengan orangutan tidak ada kejadian yang tidak biasa sampai
dengan 20 oktober, yaitu OU Lita (♀ ± 13th
) yang terpaksa harus melahirkan anaknya
di dalam kandang karantina. Pada dasarnya kelahiran orangutan dalam kandang
belum pernah terjadi di stasiun Pengian, sebab orangutan diupayakan untuk
dilepaskan sebelum proses kelahiran terjadi. Ini karena stasiun reintroduksi sungai
Pengian tidak dipersiapkan untuk proses tersebut. Saat dilepaskan OU Lita selalu
kembali ke stasiun, walaupun dilepas di camp. Sungai Manggatal, dan karena
membahayakan staff akibat dari perilaku agresifnya maka OU Lita dimasukkan
kembali kedalam kandang karantina sampai proses kelahirannya.
Dalam proses kelahirannya OU Lita terjadi sekitar pukul 08:00 WIB dengan
kondisi bayi OU yang sudah mati. Penyebab kematian belum diketahui secara pasti
sebab bayi orangutan sudah dalam kondisi mati saat dilahirkan.
3. Aktifitas lainnya
Untuk mendukung kegiatan reintroduksi dilakukan pembersihan kompleks
kandang setiap hari, pemeliharaan trail dan fenologi pohon pakan setiap bulannya dan
pencarian orangutan di dalam trail stasiun atau di lokasi camp pelepasan orangutan
seperti di camp. sungai Manggatal.
3.1 Pembersihan Kompleks Kandang
Pelaksanaan pembersihan kandang dilakukan setiap hari pada pagi dan sore
hari meliputi:
 Pemberian disenfektan
Pada pagi dan sore hari lantai kandang disiram dengan cairan disenfektan yang
diupayakan untuk diganti jenisnya setiap 3 hari untuk menghindari resisten dari
mikroba ataupun jamur.
 Menyikat
Lantai kandang disikat seiring dengan pemberian cairan disenfektan untuk
menyempurnakan pembunuhan kuman dan sekaligus membersihkannya dari
lumut.
 Menyiram
Membersihkan seluruh bagian kandang dengan air bertekanan untuk
menghilangkan noda atau kotoran saat penyikatan di lantai kandang dan juga
membersihkan jeruji kandang, tempat air minum dan puzzle yang dipasang
8
permanen. Penyiraman juga ditujukan untuk menghilangkan kencing orangutan
yang dapat mempercepat sifat korosif pada logam.
Walaupun pembersihan kandang dilakukan setiap hari, masih ada saja bagian
yang tidak terjangkau atau sulit untuk dibersihkan, yaitu bagian jeruji dan tembok
kandang. Sulit untuk dibersihkan setiap hari bersamaan dengan pembersihan lantai,
karenanya bagian ini dibersihkan dari lumut atau jamur saat memang perlu untuk
dibersihkan, umumnya dibersihkan setiap 2 pekan, tapi seringkali berubah saat cuaca
cukup panas yang mengakibatkan jamur dan lumut sulit tumbuh atau sebaliknya saat
musim penghujan dengan kelembapannya yang tinggi, memacu pertumbuhan jamur
dan lumut.
3.2 Pemeliharaan Trail dan Plot Fenologi (Phenology)
Pembuatan trail dan plot fenologi di lakukan untuk menunjang program
reintroduksi. Adanya trail diharapkan memudahkan staff untuk melakukan kegiatan
sehari-hari di stasiun seperti memantau dan mencari pakan orangutan seperti
dilakukan pada pengayaan orangutan (Enrichment behavior). Sedangkan plot fenologi
digunakan untuk mencari informasi tentang pohon pakan orangutan yang ada di
sekitar stasiun dan mendata perilakunya seperti saat berbunga, buah, merontokkan
daun dan lain-lain yang nantinya digunakan untuk menunjang pelepasan orangutan
agar lebih effektif, misalnya melepas saat musim buah tiba.
Pengecekan plot fenologi dilakukan selama 1 minggu dimulai tanggal 18
setiap bulannya oleh 2 orang staff stasiun, data langsung diberikan ke kantor Jambi.
Sedangkan aktivitas pembersihan trail dilakukan sesuai kebutuhan, tapi dalam
perkembangannya akan dilakukan rutin, menunggu penyusunan data seluruh trail
stasiun dan camp. Sungai Manggatal yang belum lengkap.
3.3 Pencarian Orangutan
Pencarian orangutan dilakukan disekitar lokasi trail stasiun untuk mengetahui
adanya orangutan yang kembali setelah dilepaskan, baik dengan transmitter maupun
tidak. Beberapa OU yang dicari antara lain Sakdiah (♀ ± 7th
), Mopi (♂ ± 7th
) dan
Hexos (♂ ± 4th
). OU Sakdiah dicari untuk melihat sejauh mana jelajahnya sedangkan
OU Mopi dan Hexos dicari karena sempat hilang dari pantauan selama beberapa hari,
tapi kemudian ditemukan masih beraktifitas disekitar stasiun. OU Abel juga sempat
hilang karena terlalu jauh dari camp. Manggatal tapi ditemukan kembali kesekitar
camp 2 hari kemudian.
3.4 Tamu & Mass Media
Daftar tamu dan mass media dapat dilihat pada tabel 2.
4. Perjalanan Bersama Orangutan Reintroduksi
Orangutan Sumatra (Pongo abelli), salah satu satwa endemik Indonesia yang
sudah sangat terancam keberadaannya. Tingkat kemiripan dengan manusia dan
tingginya perusakan hutan untuk kepentingan ekonomi menjadi bagian dari penyebab
penurunan jumlahnya di alam liar. Sebagaimana manusia, orangutan berhak untuk
hidup di alam, apalagi keberadaannya turut berperan sebagai penyeimbang ekosistem
baik sebagai penyebar benih atau mangsa hewan lain. Orangutan memiliki perilaku
individu maupun social yang rumit, mereka mampu memanipulasi kondisi sekitarnya
untuk bertahan hidup, seperti menggunakan alat bantu untuk makan atau membuat
payung dari dedaunan dan untuk minum.
9
Selama berjalannya proses reintroduksi orangutan dewasa seringkali sulit
untuk melewati program ini dibandingkan dengan orangutan kecil. Tingkat interaksi
yang sudah terlalu lama dengan manusia menjadi penyebab utama kesulitan ini.
Seringkali orangutan besar kembali menuju camp atau ke tempat dimana manusia
berada seperti ke dusun atau ke pondok manusia yang ada di tepi hutan, karenanya
dapat memicu terjadinya konflik dengan manusia. Berbeda dengan orangutan kecil
yang bisa dilatih untuk selalu menghindari manusia, walaupun terkadang harus sedikit
kasar untuk membuat orangutan takut dan menjauhi manusia.
Sampai dengan saat ini tidak ada standar pasti untuk orangutan dalam melalui
program reintroduksi, ini karena setiap orangutan adalah individu unik yang berbeda.
Ada kalanya orangutan kecil cepat untuk dilepas karena perilakunya yang sudah
cenderung liar, pintar dan berani untuk pergi ke alam liar, tapi ada kalanya orangutan
sangat penakut atau bodoh hingga harus ditemani sampai beberapa lama hingga
bertahun-tahun. Jadi cara yang sama belum tentu bisa diterapkan untuk orangutan
berbeda. Selain itu menahan terlalu lama orangutan yang terlihat cukup liar seperti
tidak mau mendekat dengan teknisi di dalam kandang menjadi tidak bijaksana, sebab
orangutan akan semakin terbiasa dengan teknisi yang member makan setiap hari dan
mencoba untuk mendekat. Pengaruh dari keingintahuan orangutan yang cukup tinggi
pada objek baru. Jika dirasa tidak membahayakan maka nantinya OU tersebut akan
semakin akrap dengan manusia yang dikhawatirkan akan mengulanginya setelah
dilepaskan. Tapi kondisi ini berbeda untuk pengkondisian orangutan saat akan
diperiksa kesehatannya.
III
IV
II
VI
I
Lantai atas
kandang
V
Tangga
II
III IV
I
Gambar 1. Denah kandang besar dan
kecil (Karantina)
U
10
Tabel 2. Daftar tamu atau mitra yang datang di Stasiun Reintroduksi Sungai Pengian (Juli s/d Oktober 2010)
No Lembaga Tanggal Nama Tujuan Katerangan
1 Dinas Kehutanan Tebo 29 Juli  Lorensius. S
 Tanjung P.
Pengecekan Alat berat untuk perbaikan
jalan ke stasiun Pengian
DINHUT
2 TVRI Jakarta 28 Juli – 1 Agustus  Sri Sas
 Amie Ardhini
 Sugiarto Prasetyo
 Rosmeini Sani
Liputan “Indonesia Hijau”, untuk
pelepasan OU Lita.
Legal
3 Mapala Universitas
Indonesia
28 Juli – 1 Agustus  Mohammad Iqbal Liputan “Jejak Alam” untuk majalah
Jejak
Legal
4 Perth Zoo 16 – 28 September  Clare Campbell
 Simone Vitali
Kunjungan rutin, Pemasangan implant
Radio Transmiter untuk orangutan,
monitoring perkembangan program,
consulting untuk dokter hewan dan
memperkenalkan volunteer baru dari
Australia, Annaleis Martin
Patner +
Funding
5 ?? 28 – 29 September  Nurdinsyah, S.H Liputan hutan dan habitatnya
Note:
Tidak di izinkan dan diminta kembali
ke Jambi untuk mengurus perizinan
Elegal
6 Dinas Kehutanan Tebo 4 – 7 Oktober  Kristovan Mendampingi tim BPKH 13untuk
pengecekan tapal batas TNBT
DINHUT
7 Taman Nasional Bukit
Tiga Puluh (TNBT)
2 – 8 Oktober  Wahid
 Salahuddin
 Faiz
 Heriyan
 Wibowo
 Desy Harli
 P.E. Hutasoit
Orientasi tapal batas Taman Nasional
Bukit Tiga Puluh
TNBT
8 Taman Nasional Bukit 20 -30 Oktober  Dedi Kurnia Pendampingan kru televise asing di TNBT
11
Tiga Puluh (TNBT),
SPTN Wil I Jambi
TNBT
stasiun pengian
9 Frankfurt Zoological
Society (FZS),
Frankfurt - German
20 – 30 Oktober  Dagmar Andres-Brummer Menemani tim dari televise jerman
untuk liputan di stasiun
FZS-HQ
10 ZDF Naiht 20 – 30 Oktober  Michael Gries
 Birgit Homes
 Karsten Sdwalke
 Ralf
 Marcus
Liputan tentang kegiatan dan program
FZS di pengian - Jambi
Legal
11 ?? 19 – 23 November  Christiane Oelrich
 Barbara Viosiol
Pembuatan artikel Legal
Tabel 3. Data Orangutan di Pusat Stasiun Reintroduksi Orangutan Sumatra (SORC) Sungai Pengian
No Nama No. ID
OU
Kedatangan Kelamin
♂/♀
Umur
(±…th)
Status Lokasi
1 Bolo ?? ?? ♀ ?? Lepas
Di temukan terpantau saat
pelepasan OU Abel pada
26 Okt 10 dan melakukan
aktifitas bersama
Camp. S. Manggatal
2 Joko ?? ?? ♂ ?? Lepas
Pernah melintas di dekat
kandang besar dan hutan
sekitar stasiun. Pada 20
September terpantau di ds.
M. Sekalo dan ditinggalkan
karena tidak mengganggu
warga pada 2 Oktober.
Ds. Muara Sekalo
12
3 Sita ?? ?? ♀ ?? Lepas
Terlihat saat pelepasan OU
Lita pada 31 Juli sampai
sekitar 3 hari, kemudian
pergi lagi. OU Sita sering
terlihat saat ada aktifitas di
camp. Sungai Manggatal
Camp. S. Manggatal
4 Rencong 41 14 Okt 04 ♂ 13 Lepas
28 Apr 10
Beraktifitas bersama OU
Bolo saat pelepasan OU
Abel dilakukan.
Camp. S. Manggatal
5 Mopi 73 16 Okt 04 ♂ 7 Pantau
1 Apr 10
Saat pemantauan di lepas
bersama OU Anjeli, tapi
sakit dan harus dirawat di
kandang. Saat dilepas
kembali bersama OU
Violet tidak memuaskan,
karenanya dipisah dan
digantikan dengan OU
Hexos.
X 1350 – RO – M – dst
hingga KL II – stasiun –
SL
6 Candy 81 3 Des 05 ♀ 7 Lepas
--
Sudah sejak lama, dan
kadang beraktifitas di
sekitar stasiun. Terakhir
terlihat bersama kelompok
OU Mopi
SL
7 Lita 90 28 Agt 06 ♀ 13 Pantau
3 Mei 10
Di harapkan dapat mencari
sendiri nutriasi untuk
kehamilannya tapi
menyerang dapur dan
X 1350 – RO – M –
Stasiun – Gudang
13
gudang
Kandang
10 Mei 10
Karena merusak dan
menyerang dapur OU
kembali dimasukkan
dalam kandang
Kandang karantina III
(lih. Gambar 1)
Pantau
31 Jul 10
Dilakukan di Camp.
Manggatal untuk
mencegahnya merusak
dapur dan gudang lagi
Camp. S. Manggatal
Kandang
14 Agt 10
Kembali ke kompleks
kandang besar dan di
masukkan dalam kandang
lagi.
Note:
Melahirkan di dalam
kandang karantina
dengan kondisi anak
(Loli, ♀) sudah dalam
kondisi mati pada 08:03
WIB
8 Petra ?? ?? ♂ 6 Lepas
--
Terlihat disekitar stasiun
terutama kandang besar,
sempat beraktifitas
bersama OU Candy, Hexos
dan Erwin. Terlihat lagi
disekitar kandang besar
dan kecil sejak awal
Oktober dan sangat dekat
dengan OU Lita.
Sekitar kandang
karantina dan kadang
kandang besar
9 Winto 83 10 Sep 07 ♀ 7 Kandang
s/d 26 Sep 10
Karena sering
mengganggu jika diluar
kandang, mencuri
14
makanan dari dapur.
Lepas
26 Sep 10
Untuk memudahkan
pemindahan OU saat
pemasangan radio
transmitter, karena
kandang sudah penuh.
Sekitar kandang
karantina IV (lih.
Gambar 1.)
Lepas
24 Okt 10
Karena sering mengganggu
di pindahkan ke S.
Kemumu (km. 35)
S. Kemumu atau km. 35
10 Anjeli 102 18 Feb 08 ♀ 4 Pantau
1 Apr 10
Bersama OU Mopi sampai
musim buah keranji
berakhir
X 1350 – BB – KK – KL
I – RO – M – RO
Kandang
30 Mei 10
Sakit dan harus
dimasukkan dalam
kandang, cacingan.
Kompleks kandang besar
III (lih. Gambar 1)
11 Kuya 131 9 Feb 09 ♂ 4 Pantau
24 Apr 10
Bersama OU Bagong di
lepas dari kandang besar,
memiliki aktifitas yang
bagus hingga di lepas
(tidak di pantau lagi).
Kandang besar – jalur
sekitar stasiun sampai
KL II
Kandang
18 Okt 10
Selalu kekandang besar
dan kecil dan mengambil
sisa makanan OU lain
dalam kandang
Kompleks kandang besar
VI.
12 Bagong (Gong) 139 ♂ 4 Pantau Kandang besar – jalur
15
24 Apr 10
Di lepas dari kandang
besar bersama OU Kuya.
sekitar stasiun sampai
KL II
Kandang
18 Okt 10
Karena selalu mengambil
sisa makan OU lain dalam
kandang dan juga ada
indikasi kekurangan
nutrisi
Kompleks kandang besar
IV.
13 Erwin 122 ♂ 4 Pantau
7 Jun 10
Pelepasan digabung
dengan OU Barcelona
yang sempat merusak pintu
boks. OU Erwin
beraktifitas dengan banyak
OU dan terakhir tepantau
bersama OU Mopi dan
Hexos.
Jalur X 900 – kandang
besar – X – S – BB – KK
– KL I – kandang
karantina – SL
14 Hexos (Candi) 129 ♂ 4 Pantau
22 Mrc 10
Di gabung bersama OU
MU dan Violet yang lebih
dulu di pantau.
SP 50
Kandang
6 Apr 10
Mengalami cidera di
bagian punggung. Dan
selalu ingin bermain
dengan teknisi di tanah
saat beraktifitas sendiri.
Pantau
7 Jun 10
Di lepas untuk menemani
OU Barcelona yang baru
pertama kali di lepas. Tapi
Jalur X 900 – kandang
besar – X – S – BB – KK
– KL I – kandang
karantina – SL
16
aktifitasnya terpisah dan
sempat bergabung dengan
OU Candy dan Petra.
Terpantau terakhir bersama
OU Mopi dan Erwin.
15 Mencester United
(MU)
135 6 Jun 09 ♂ 7 Pantau
21 Mrc 10
Di pantau bersamaan
dengan program volunteer
bersama dengan OU Violet
KK 550
Kandang
3 Jun 10
Jatuh dari ketinggian ± 20
m dan mengalami memar
di kaki kanannya. Sempat
di lepas kembali setelah
sembuh, tapi kembali
jatuh dan memar lagi.
Kandang karantina IV
dan di pindah ke
kandang besar IV pada
24 okt.
16 Barcelona 136 ♀ 8 Kandang
s/d Skrang
Sempat di pantau pada 7
Juni tapi tidak dapat
beradaptasi dan
cenderung ke kandang
dan merusak atap hingga
bagian tangga. Selalu
ketakutan jika diluar
kandang
Kompleks kandang besar
IV.
17 Violet 138 4 Jun 09 ♀ 4 Pantau
21 Mrc 10
Bersama OU MU tapi
kembali di masukkan
dalam kandang karena
mengalami demam tinggi.
Berikutnya dilepas
bersama OU Mopi.
Kandang Kompleks kandang besar
17
Sep 10
Selalu mangganggu
aktifitas Mopi menjadi
buruk, OU Violet punya
kebiasaan menggunakan
Penis OU jantan untuk
ngedot (Oral).
III.
18 Abel 116 30 Mar 09 ♂ 11 Kandang
s/d 26 Okt 10
OU transmitter yang
akandi lepas ke camp.
Manggatal
Kandang karantina II
Pantau
26 Okt 10
Saat dilepas bertemu
dengan OU Rencong dan
Bolo yang sudah lama di
lepas. Ke-3 OU melakukan
aktifitas bersama
Camp. S. Manggatal
19 Mamut 144 7 Jun 10 ♂ 14 Kandang
7 Jun 10
OU transmitter, untuk
membantu beraktifitas
pintu kandang transfer V
di buka.
Kompleks kandang besar
II & V.
20 Tobi 145 ♂ 11 Kandang
7 Jun 10
OU transmitter
Kompleks kandang besar
III.
21 Robert 149 ♂ 5 Kandang
7 Jun 10
Menunggu untuk di lepas
pada saat buah melimpah
dan jumlah staf
mencukupi
Kompleks kandang besar
VI.
22 Delavita 151 ♀ 7 Kandang
7 Jun 10
Sedang dalam proses
Kandang karantina I &
II.
18
penyembuhan dari operasi
implant alat radio
transmitter.
23 Vewe 153 ♂ 6 Kandang
7 Jun 10
OU transmitter dan
menunggu waktu yang
tepat untuk dipantau dan
di lepas
Kompleks kandang besar
VI.
24 Nando 154 ♂ 8 Kandang
7 Jun 10
Sedang dalam proses
penyembuhan dari operasi
implant alat radio
transmitter.
Kandang karantina I &
II.
25 Virina 159 ♀ 6 Kandang
7 Jun 10
Akan segera dilepas pada
Nov 10.
Kompleks kandang besar
VI.
26 Juna desky 162 ♂ 7 Kandang
7 Jun 10
OU transmitter dan segera
dilepas setelah luka
sembuh setelah OU
Virina.
Kompleks kandang besar
III.
27 Butet 178 ♀ 6 Kandang
7 Jun 10
OU yang sedang di
adaptasikan dengan
stasiun dan OU lain
Kompleks kandang besar
VI.
28 Sakdiah 181 ♀ 7 Kandang
7 Jun 10
Termasuk orangutan yang
di pasang radio
transmitter pada Sep 10
Kandang karantina III.
Pantau
23 Okt 10
Kandang Besar – BB –
X – S – I – SP – KM – H
19
Langsung dari kandang
besar sebagai OU
transmitter pertama yang
dilepas
– B – A – KL II hingga
melewati S. Selelong.

More Related Content

Similar to draft-quarter-rep

Orang utan 1
Orang utan 1Orang utan 1
Orang utan 1
Noraini Abdullah
 
Standar Restrim
Standar RestrimStandar Restrim
Standar Restrim
rindaaulutamii
 
Selamatkan Orang Utan Selamatkan Bumi Kita
Selamatkan Orang Utan Selamatkan Bumi KitaSelamatkan Orang Utan Selamatkan Bumi Kita
Selamatkan Orang Utan Selamatkan Bumi Kita
Lilik Maysarah
 
Laporan praktikum 5 tingkah laku kucing
Laporan praktikum 5 tingkah laku kucingLaporan praktikum 5 tingkah laku kucing
Laporan praktikum 5 tingkah laku kucing
Kukuh Tetapsemangat
 
Makalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyuMakalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyu
Dody Perdana
 
Panduan Wisata Alam Indonesia
Panduan Wisata Alam IndonesiaPanduan Wisata Alam Indonesia
Panduan Wisata Alam Indonesiaactnow2profit
 
Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2
Eko Kiswanto
 
Hewan punah
Hewan punahHewan punah
Hewan punah
Cindy Fatikha
 
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamur
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamurProtista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamur
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamur
Nana115852
 
AMPHINEURA.pdf
AMPHINEURA.pdfAMPHINEURA.pdf
AMPHINEURA.pdf
Anfal Anwari
 
TERNAK PUYUH
TERNAK PUYUHTERNAK PUYUH
TERNAK PUYUH
Pithein Dien
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanElmisa Subama
 
STUDI KASUS TINGKAH HEWAN.pptx
STUDI KASUS TINGKAH HEWAN.pptxSTUDI KASUS TINGKAH HEWAN.pptx
STUDI KASUS TINGKAH HEWAN.pptx
MariaReginaDuaWisang
 
Bab 1 ok
Bab 1 okBab 1 ok
Bab 1 ok
Joe Bgundalz
 

Similar to draft-quarter-rep (14)

Orang utan 1
Orang utan 1Orang utan 1
Orang utan 1
 
Standar Restrim
Standar RestrimStandar Restrim
Standar Restrim
 
Selamatkan Orang Utan Selamatkan Bumi Kita
Selamatkan Orang Utan Selamatkan Bumi KitaSelamatkan Orang Utan Selamatkan Bumi Kita
Selamatkan Orang Utan Selamatkan Bumi Kita
 
Laporan praktikum 5 tingkah laku kucing
Laporan praktikum 5 tingkah laku kucingLaporan praktikum 5 tingkah laku kucing
Laporan praktikum 5 tingkah laku kucing
 
Makalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyuMakalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyu
 
Panduan Wisata Alam Indonesia
Panduan Wisata Alam IndonesiaPanduan Wisata Alam Indonesia
Panduan Wisata Alam Indonesia
 
Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2
 
Hewan punah
Hewan punahHewan punah
Hewan punah
 
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamur
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamurProtista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamur
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamur
 
AMPHINEURA.pdf
AMPHINEURA.pdfAMPHINEURA.pdf
AMPHINEURA.pdf
 
TERNAK PUYUH
TERNAK PUYUHTERNAK PUYUH
TERNAK PUYUH
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
 
STUDI KASUS TINGKAH HEWAN.pptx
STUDI KASUS TINGKAH HEWAN.pptxSTUDI KASUS TINGKAH HEWAN.pptx
STUDI KASUS TINGKAH HEWAN.pptx
 
Bab 1 ok
Bab 1 okBab 1 ok
Bab 1 ok
 

draft-quarter-rep

  • 1. 1 Draft Laporan Triwulan Stasiun Reintroduksi Orangutan Sumatra (Pongo abelii) Sungai Pengian Juli - Oktober 2010 Draft Sumatran Orangutan Reintroductions Center / SORC, Sungai Pengian Quarter Report July – October 2010 Oleh: Nurhariyanto DAFTAR ISI Stasiun SORC (Sumatran Orangutan Reintroductions Center) Sungai Pengian …..… 2 1. Kegiatan Reintroduksi ………………………………………………………....… 2 1.1 Pemeliharaan Orangutan Adaptasi ………………………………….……...... 2 1.2 Pelepasliaran ……………………………………………………………....…. 3 1.3 Pemantauan Orangutan ………………………………………………………. 5 2. Orangutan Pasca Pelepasliaran ………………………………………………..…. 5 2.1 Pemantauan Kembali Orangutan ………………………………………......… 5 2.2 Kejadian Lainnya ....…………………………………………………………. 7 3. Aktifitas & Program lainnya ………………....……………………....………….. 7 3.1 Pembersihan Kompleks Kandang ……………………………………....…… 7 3.2 Pemeliharaan Trail dan Plot Fenologi (Phenology) …………………………. 8 3.3 Pencarian Orangutan ……………………………………………………...…. 8 3.4 Tamu & Mass Media ……………………………………………….….......… 8 4. Perjalanan Bersama Orangutan Reintroduksi …………………………………..... 8
  • 2. 2 Stasiun SORC (Sumatran Orangutan Reintroductions Center) Sungai Pengian Stasiun reintroduksi sungai pengian berada di sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) atau secara administratif berada di ds. Suo-suo, kecamatan Sumai, kabupaten Tebo - Jambi. Secara aktif stasiun SORC sungai Pengian mulai melakukan kegiatan sejak 2001 hingga sekarang yang sesuai dengan namanya berpusat pada kegiatan reintroduksi orangutan Sumatra (Pongo abelii), salah satu satwa eksotis langka yang masih tersisa di dataran Sumatra, Indonesia. 1. Kegiatan Reintroduksi Semenjak di mulai saat ini sudah lebih dari 120 orangutan yang diterima stasiun Sungai Pengian dan dilepaskan di sekitar kawasan Taman Nasional baik di dalam maupun diluar batas Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Namun karena orangutan yang diterima tidak sepenuhnya siap untuk dilepaskan karena sudah sangat familiar dengan manusia sejak lama maka kegiatan stasiun tidak hanya sekedar pelepasan tapi menyangkut pra pelepasan, diantaranya yaitu: 1.1 Pemeliharaan Orangutan Adaptasi Orangutan seringkali tidak terbiasa dengan makanan hutan yang banyak diantaranya tidak pernah diberikan saat dipelihara manusia maupun dalam masa karantina. Kegiatan pemeliharaan ini ditujukan untuk memperbesar kemungkinan hidup orangutan selama di alam liar dengan melatih agar mau memakan semua jenis makanan yang diberikan, beberapa diantaranya berupa diet buah hutan atau berupa makanan alternatif tambahan jika musim buah tidak ditemukan, seperti daun sebekal dan semantum, daun paku tiang, rotan, steem pisang, rayap dan lain sebagainya (biasa diberikan dalam enrichment behaviors). Terhitung ada sebanyak 20 orangutan yang di pelihara dalam kompleks kandang besar maupun karantina. Beberapa diantaranya sempat dilepaskan tapi kurang berhasil karena masih terus kembali ke kandang atau saat cuaca buruk kondisi tubuhnya menurun. Data orangutan yang di pelihara dapat dilihat pada tabel 3. Enrichment behaviors atau biasa di artikan sebagai “pengayaan” diberikan setiap hari sebanyak 2 - 3 kali sehari di sela-sela jadwal makan OU yaitu 5 kali dalam rentang 2 jam. Pemberian perilaku pengayaan ditujukan untuk:  Menghindari stress OU selama tidak ada kegiatan di dalam kandang  Memperkenalkan dengan aneka buah hutan ataupun makanan alternative lain yang dapat di peroleh di hutan  Menyibukkan OU agar tidak merusak kandang Namun dalam prakteknya, pemberian pengayaan seringkali terkendala oleh berbagai hal, diantaranya:  Tidak tersedianya bahan pakan pengayaan di hutan atau jumlah logistic buah yang terbatas karena mobil terlambat atau akibat cuaca buruk. Pemberian pengayaan juga menggunakan buah logistic dari Jambi seperti untuk kong puzzle, deep tube, buah dalam karung, dan mancing.  Jumlah staff yang terbatas, akibatnya hanya diberikan 1 kali sehari atau bahkan terkadang tidak diberikan sama sekali. Jumlah ideal untuk staf kandang besar maupun karantina dalam 1 hari minimal adalah 2 orang, tapi seringkali hanya 1 orang yang bertugas, terutama saat banyak orangutan pantau.
  • 3. 3  Sedikitnya jumlah staff yang berpengalaman, akibatnya dibutuhkan lebih banyak petugas kandang dari biasanya. Perilaku pemberian pakan di upayakan membantu OU untuk adaptif, sehingga sebagian besar buah yang didatangkan umumnya memiliki rasa hambar (netral) atau masam, mengingat sebagian besar buah hutan memiliki rasa tersebut. Disamping itu sulitnya transportasi menjadi alasan utama untuk lebih mengutamakan buah yang lebih tahan lama (tidak cepat busuk) seperti ubi jalar, labu ataupun jagung meskipun jenis tersebut tidak tersedia secara alami di hutan kecuali di ladang. Tabel 1. Jadwal pemberian perilaku pengayaan (Enrichment Behavior) Hari (day) Jenis pengayaan (Enrichment type) 08.15 WIB 10.15 WIB 14.15 WIB Senin (Monday) Feeding tube Kong dan green ball Rotan Selasa (Tuesday) Fishing Fire tube Buah hutan Rabu (Wednesday) Ranting Buah dalam bambu (deep tube) Daun Kamis (Thursday) Feeding tube Buah dalam karung (deep tube) Stem pisang Juma’t (Friday) Ranting Kong dan green ball Rayap Sabtu (Saturday) Fishing Fire tube Ranting Minggu (Sunday) Feeding tube Karung Stem bambu 1.2 Pelepasliaran Pelepasliaran orangutan adalah kegiatan mengembalikan orangutan menuju habitat alaminya. Kegiatan ini dilakukan disekitar hutan stasiun atau didalam kawasan Taman Nasional. Beberapa site pelepasan yang ada antara lain adalah camp s. Manggatal dan s. Kedemitan, keduanya berada didalam kawasan Taman Nasional dan biasanya digunakan bagi orangutan dengan ukuran besar. Lokasi s. Blantik dan s. Kemumu berada diluar kawasan selain itu juga lebih mudah di jangkau karena lebih dekat dengan stasiun, karenanya orangutan kecil dapat dilepaskan di site ini. Beberapa lokasi jalur stasiun termasuk disekitar kandang juga diperuntukkan untuk site pelepasan, misalnya untuk orangutan liar kecil yang sulit ditangkap. Jika dilihat dari juli hingga oktober pada tabel 3 terjadi 4 kali kegiatan pelepasan orangutan yaitu:  Lita (♀ ± 13th ) Pelepasan OU Lita dilakukan di camp. S. Manggatal dan bertujuan untuk meliarkan Lita yang selalu kembali ke stasiun saat dilepaskan. Orangutan ini berada dalam kondisi hamil, karenanya sangat beresiko jika harus lahir di dalam kandang, sebab stasiun tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk merawat bayi OU yang baru lahir. Selain itu dengan melahirkan di alam liar diharapkan OU Lita menjadi liar
  • 4. 4 karena harus menjaga anaknya, pengaruh dari insting keibuan dari umumnya hewan mammalia besar. Dalam prosesnya OU Lita kembali ke kandang besar dan akhirnya harus melahirkan di dalam kandang dengan kondisi anaknya yang sudah mati. Penyebab kematian bayi susah diketahui, mengingat bayi dilahirkan sudah dalam kondisi meninggal. Meskipun lahir lebih awal 1 bulan dari perkiraan secara fisik maupun organ dalam tidak terlihat ada kelainan, lihat tabel 3.  Winto (♀ ± 7th ) OU Winto sebenarnya sudah lama dilepaskan dan memiliki aktifitas disekitar stasiun bersama OU Candy ((♀ ± 7th ). Namun belakangan saat buah sudah jarang ditemukan OU Winto seringkali mengunjungi kandang dan stasiun untuk mengambil buah yang baru datang dari penduduk lokal. Dapur dan mess staf menjadi salah satu tempat yang dikunjungi Winto dan beberapa barang juga diambil sambil dicoba untuk dimakan atau disimpan dalam sarangnya. OU Winto kembali dilepas disekitar kandang kecil pada 26 September karena kondisi kandang yang sudah penuh, padahal masih dibutuhkan kandang kosong untuk rehabilitasi pasca implantasi radio transmitter pada OU lain. Pada 24 Oktober kembali dilakukan pelepasan OU Winto, kali ini dilakukan di s. Kemumu (km. 35) di dekat arah dusun Semarantihan. Tidak dilakukan pemantauan pada OU Winto, karena sudah terlalu sering di pantau dan dari data menunjukkan perilaku yang baik. Di duga karena mengetahui posisi kandang dan stasiun Winto lebih memilih untuk menuju kesana dan mencuri buah yang tidak sempat dijaga oleh teknisi.  Abel (♂ ± 11th ) Orangutan Abel adalah salah satu jantan dewasa yang telah dipasang radio transmitter. Pelepasan OU Abel dilakukan pada 26 Oktober bersamaan dengan kru televisi Jerman yang melakukan liputan tentang kegiatan pelepasan Orangutan di camp. Manggatal. Saat pelepasan dilakukan OU Abel bertemu dengan OU Rencong (♂ ± 13th ) dan Bolo (♀ ± ?th ), yaitu orangutan yang dilepas terlebih dulu di site sungai Manggatal. Dalam beraktifitas OU Abel banyak belajar dari Bolo dan tidak jarang melakukan aktifitas social bersama Bolo termasuk didalamnya „mating behavior‟. Karena juga jantan dewasa, OU Abel cenderung mengusir Rencong dari lokasi tersebut, diduga ini karena memperebutkan orangutan betina dewasa yaitu Bolo.  Sakdiah (♀ ± 7th ) Sebagai salah satu orangutan radio transmitter OU Sakdiah juga dilepas bersamaan dengan kegiatan liputan kru televisi Jerman. Hanya saja OU Sakdiah dilepaskan hanya di sekitar kandang besar saja pada 23 Oktober. Ini dilakukan karena orangutan tersebut tidak berbahaya, semi liar dan cukup mudah untuk ditangani teknisi. OU sakdiah mau mendekati teknisi tapi tidak mau untuk digendong ataupun dipegang, dan selama pemantauan memiliki aktifitas yang cukup baik dari makan hingga pergerakannya. Setelah beberapa hari berada disekitar kandang besar, OU Sakdiah menjelajah cukup jauh untuk mencari makan, akibatnya teknisi kesulitan untuk mengikutinya karena terlalu jauh dan tidak jarang melalui tebing yang terjal seperti disekitar jalur KM dan SP.
  • 5. 5 1.3 Pemantauan Orangutan Kegiatan pemantauan ini adalah menjaga dan mencatat setiap perilaku OU yang dilepaskan hingga dianggap sudah baik dan tidak dijaga lagi. Kegiatan ini dapat berlangsung dalam beberapa hari hangga sampai bertahun-tahun, tergantung pada tingkat adaptasi orangutan di dalam hutan adaptasi ataupun didalam Taman Nasional. Penentuan lepas pantauan atau tidak dilihat dari catatan protokol OU yang bersangkutan dan juga setelah diperiksa oleh staff yang lebih berpengalaman. Sebagaimana terlihat pada tabel 3 orangutan pantau sampai pada akhir oktober ada sebanyak 11 individu, yaitu terbagi atas:  OU pantau permanen Ada 5 orangutan yang masih terus dipantau keberadaannya, yaitu Mopi (♂ ± 7th ), Hexos (♂ ± 4th ), Erwin (♂ ± 4th ), Abel (♂ ± 11th ) dan Sakdiah (♀ ± 7th ). Untuk OU Erwin sudah memiliki aktifitas yang baik dan sudah bisa untuk tidak dipantau lagi. Ini karena relatif liar, memiliki aktifitas mencari makan yang baik dan tidak mau disentuh oleh manusia. Sedangkan untuk Mopi dan Hexos belum bisa ditingalkan karena masih terlalu familiar dengan manusia dan sangat mudah untuk dibawa dengan digendong. Dua orangutan lainnya tidak dapat dilepas karena merupakan orangutan radio transmitter yang belum lama dilepas, walaupun keduanya memiliki aktifitas yang sangat baik jika dilihat dari aktifitas makan dan daya jelajahnya yang luas. Perlu setidaknya beberapa hari lagi untuk mengetahui cakupan daya jelajahnya hingga nantinya memudahkan untuk melacaknya dengan radio transmitter.  Kembali kekandang Ada 6 orangutan yang harus dikembalikan ke dalam kandang, yaitu Lita (♀ ± 13th ), Anjeli (♀ ± 4th ), Kuya (♂ ± 4th ), Bagong (♂ ± 4th ), MU (♂ ± 7th ) dan Violet (♀ ± 4th ). Beberapa diantaranya karena sakit seperti Anjeli, Bagong, MU dan Violet. Sedangkan kuya akibat dari kebiasaannya selama sekitar 1 bulan penuh ada di sekitar kandang besar maupun kecil untuk mengambil sisa makanan dibawah kandang dan aktifitasnya ini diikuti oleh OU Bagong dan Winto (♀ ± 7th ). Orangutan Lita sebenarnya dalam kondisi hamil, tapi saat dilepas untuk dipantau selalu kembali ke kandang walaupun di lepas di S. Manggatal. Akibatnya segera dimasukkan dalam kandang karena dikhawatirkan menuju dapur seperti sudah dilakukan sebelumnya pada mei 2010. 2. Orangutan Pasca Pelepasliaran Beberapa orangutan yang sudah dilepas terkadang kembali terlihat, baik disekitar stasiun ataupun di tempat lain yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Jika kondisi memungkinkan, misalnya jumlah staf mencukupi maka orangutan yang terlihat akan dipantau kembali, atau jika melakukan perusakan dan mengganggu warga sekitar maka harus dikembalikan ke stasiun untuk di beri perlakuan tertentu atau dilepas ke tempat lain yang lebih jauh dari rumah penduduk atau ladang. 2.1 Pemantauan Kembali Orangutan Tingkat keaktifan orangutan, daya eksplorasi yang luas, keingin tahuan yang tinggi dan juga tingkat kedekatan dengan manusia yang rendah diduga menjadi faktor
  • 6. 6 pendukung kesuksesan proses reintroduksi. Penggunaan protokol harian saat pelepasan orangutan dan mengulanginya saat orangutan tersebut ditemukan kembali menjadi sangat penting, sebab dapat diketahui perbedaan perilaku dari orangutan reintroduksi saat pelepasan awal dengan kondisi sesudahnya atau saat dipantau ulang. Disamping saat kembali terlihat menjadi bukti kuat bahwa orangutan tersebut mampu bertahan (terutama jika waktunya lama) dengan mencatat perilakunya dapat dilihat perkembangan nilai positif yang membuatnya tetap bertahan di alam liar. Beberapa orangutan yang dipantau kembali antaralain: 1. Petra (♂ ± 6th ) OU Petra kembali terlihat di stasiun sejak awal oktober, dan melakukan aktifitas disekitar kandang besar, jalur BB, KK dan kandang kecil (karantina). Orangutan ini memang sering ditemui sejak Mei hingga Juli beraktifitas disekitar stasiun hingga jauh mendekati arah camp. sungai Manggatal. Sebelumnya OU Petra dilepas bersama kelompok orangutan lain diantaranya OU Caroline di camp. Manggatal pada 2009, jadi keberadaannya sekarang menunjukkan bahwa OU Petra dapat bertahan di hutan. Keberadaan OU Petra yang terlalu sering di kandang diduga karena buha hutan yang jarang ditemukan, atau sekalipun ada tidak dalam kondisi yang matang. Saat di pantau OU Petra menunjukkan aktifitas yang baik, tapi saat tidak dipantau pada oktober ini sangat sering dikandang untuk mendapatkan makanan dari OU Lita yang telah kembali dari s. Manggatal. Jumlah staff yang tidak mencukupi (hanya 7 orang) dan adanya aktifitas di camp. Sungai Manggatal membuat OU Petra tidak dipantau, disamping adanya jadwal pelepasan orangutan lain yaitu Virina (♀ ± 6th ), Juna Desky (♂ ± 7th ) dan Vewe (♂ ± 6th ). 2. Candy (♀ ± 7th ) Orangutan Candy sudah ada sejak lama di stasiun, beraktifitas dengan banyak OU lain termasuk di dalamnya OU Petra, Hexos dan Winto. Saat dipantau OU Candy cenderung tidak suka dengan teknisi yang memantau, biasanya OU Candy akan melempari teknisi saat berada tepat dibawahnya dengan ranting kering sambil melakukan kiss squeak. Keberadaan OU Candy tidak banyak mengganggu aktifitas di kandang, dan seringkali hanya melintas selama beberapa hari di sekitar stasiun kemudian pergi menjauh. 3. Joko (♂ ± ?th ) Kembali di pantau pada 20 September, ini karena ada laporan dari warga ds. Sekalo yang melihat orangutan di sekitar hutan dekat ladang mereka. Sebelumnya OU Joko sempat terlihat pada Juli oleh teknisi di sekitar stasiun dan di kandang besar, tapi kemudian menghilang. OU Joko dipantau sampai dengan 1 Oktober dan ditinggalkan keesokan harinya, sebab OU Joko tidak mengganggu dan juga tidak ada laporan adanya kerusakan oleh warga yang ada di ds. Sekalo. Kondisi OU Joko saat dipantau cukup baik, tapi saat mengetahui ada teknisi yang memantau, OU Joko cenderung menunggu untuk diberi makan dan akibatnya aktifitasnya tidak banyak. Tempat OU Joko ditemukan berada di hutan bekas ladang yang disekitarnya banyak terdapat pohon Kayu Aro dan juga berbagai jenis liana yang sedang berbuah. 4. Sita (♀ ± ?th ) OU Sita sering terlihat jika ada aktifitas di camp. Manggatal. Pada dasarnya orangutan tersebut tidak dipantau, sebab saat berada di camp. Manggatal umumnya
  • 7. 7 teknisi sedang melakukan aktifitas lain, misalnya seperti pada 26 oktober saat melakukan pelepasan OU Abel yang kemudian dilakukan aktifitas pemantauan secara permanen pada orangutan tersebut. OU Sita seringkali ditemukan berada disekitar camp. saja tanpa melakukan aktifitas bersama dengan orangutan pantau. 5. Rencong (♂ ± 13th ) dan Bolo (♀ ± ?th ) OU Rencong dilepas di camp. Manggatal pada 28 April bersama dengan crew dari Metro TV, kembali terlihat bersama dengan OU Bolo yang melakukan aktifitas bersama saat dilakukan pelepasan OU Abel pada 26 Oktober. Sebagaimana OU Sita, Rencong tidak dipantau melainkan hanya sebagai „party‟ saat pemantauan OU Abel. Dalam perkembaangannya OU Abel lebih tertarik bersama OU Bolo yang merupakan betina dewasa dan mengusir OU Rencong dari sekitarnya atau saat mendekati OU Bolo. 2.2 Kejadian Lainnya Berkaitan dengan orangutan tidak ada kejadian yang tidak biasa sampai dengan 20 oktober, yaitu OU Lita (♀ ± 13th ) yang terpaksa harus melahirkan anaknya di dalam kandang karantina. Pada dasarnya kelahiran orangutan dalam kandang belum pernah terjadi di stasiun Pengian, sebab orangutan diupayakan untuk dilepaskan sebelum proses kelahiran terjadi. Ini karena stasiun reintroduksi sungai Pengian tidak dipersiapkan untuk proses tersebut. Saat dilepaskan OU Lita selalu kembali ke stasiun, walaupun dilepas di camp. Sungai Manggatal, dan karena membahayakan staff akibat dari perilaku agresifnya maka OU Lita dimasukkan kembali kedalam kandang karantina sampai proses kelahirannya. Dalam proses kelahirannya OU Lita terjadi sekitar pukul 08:00 WIB dengan kondisi bayi OU yang sudah mati. Penyebab kematian belum diketahui secara pasti sebab bayi orangutan sudah dalam kondisi mati saat dilahirkan. 3. Aktifitas lainnya Untuk mendukung kegiatan reintroduksi dilakukan pembersihan kompleks kandang setiap hari, pemeliharaan trail dan fenologi pohon pakan setiap bulannya dan pencarian orangutan di dalam trail stasiun atau di lokasi camp pelepasan orangutan seperti di camp. sungai Manggatal. 3.1 Pembersihan Kompleks Kandang Pelaksanaan pembersihan kandang dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari meliputi:  Pemberian disenfektan Pada pagi dan sore hari lantai kandang disiram dengan cairan disenfektan yang diupayakan untuk diganti jenisnya setiap 3 hari untuk menghindari resisten dari mikroba ataupun jamur.  Menyikat Lantai kandang disikat seiring dengan pemberian cairan disenfektan untuk menyempurnakan pembunuhan kuman dan sekaligus membersihkannya dari lumut.  Menyiram Membersihkan seluruh bagian kandang dengan air bertekanan untuk menghilangkan noda atau kotoran saat penyikatan di lantai kandang dan juga membersihkan jeruji kandang, tempat air minum dan puzzle yang dipasang
  • 8. 8 permanen. Penyiraman juga ditujukan untuk menghilangkan kencing orangutan yang dapat mempercepat sifat korosif pada logam. Walaupun pembersihan kandang dilakukan setiap hari, masih ada saja bagian yang tidak terjangkau atau sulit untuk dibersihkan, yaitu bagian jeruji dan tembok kandang. Sulit untuk dibersihkan setiap hari bersamaan dengan pembersihan lantai, karenanya bagian ini dibersihkan dari lumut atau jamur saat memang perlu untuk dibersihkan, umumnya dibersihkan setiap 2 pekan, tapi seringkali berubah saat cuaca cukup panas yang mengakibatkan jamur dan lumut sulit tumbuh atau sebaliknya saat musim penghujan dengan kelembapannya yang tinggi, memacu pertumbuhan jamur dan lumut. 3.2 Pemeliharaan Trail dan Plot Fenologi (Phenology) Pembuatan trail dan plot fenologi di lakukan untuk menunjang program reintroduksi. Adanya trail diharapkan memudahkan staff untuk melakukan kegiatan sehari-hari di stasiun seperti memantau dan mencari pakan orangutan seperti dilakukan pada pengayaan orangutan (Enrichment behavior). Sedangkan plot fenologi digunakan untuk mencari informasi tentang pohon pakan orangutan yang ada di sekitar stasiun dan mendata perilakunya seperti saat berbunga, buah, merontokkan daun dan lain-lain yang nantinya digunakan untuk menunjang pelepasan orangutan agar lebih effektif, misalnya melepas saat musim buah tiba. Pengecekan plot fenologi dilakukan selama 1 minggu dimulai tanggal 18 setiap bulannya oleh 2 orang staff stasiun, data langsung diberikan ke kantor Jambi. Sedangkan aktivitas pembersihan trail dilakukan sesuai kebutuhan, tapi dalam perkembangannya akan dilakukan rutin, menunggu penyusunan data seluruh trail stasiun dan camp. Sungai Manggatal yang belum lengkap. 3.3 Pencarian Orangutan Pencarian orangutan dilakukan disekitar lokasi trail stasiun untuk mengetahui adanya orangutan yang kembali setelah dilepaskan, baik dengan transmitter maupun tidak. Beberapa OU yang dicari antara lain Sakdiah (♀ ± 7th ), Mopi (♂ ± 7th ) dan Hexos (♂ ± 4th ). OU Sakdiah dicari untuk melihat sejauh mana jelajahnya sedangkan OU Mopi dan Hexos dicari karena sempat hilang dari pantauan selama beberapa hari, tapi kemudian ditemukan masih beraktifitas disekitar stasiun. OU Abel juga sempat hilang karena terlalu jauh dari camp. Manggatal tapi ditemukan kembali kesekitar camp 2 hari kemudian. 3.4 Tamu & Mass Media Daftar tamu dan mass media dapat dilihat pada tabel 2. 4. Perjalanan Bersama Orangutan Reintroduksi Orangutan Sumatra (Pongo abelli), salah satu satwa endemik Indonesia yang sudah sangat terancam keberadaannya. Tingkat kemiripan dengan manusia dan tingginya perusakan hutan untuk kepentingan ekonomi menjadi bagian dari penyebab penurunan jumlahnya di alam liar. Sebagaimana manusia, orangutan berhak untuk hidup di alam, apalagi keberadaannya turut berperan sebagai penyeimbang ekosistem baik sebagai penyebar benih atau mangsa hewan lain. Orangutan memiliki perilaku individu maupun social yang rumit, mereka mampu memanipulasi kondisi sekitarnya untuk bertahan hidup, seperti menggunakan alat bantu untuk makan atau membuat payung dari dedaunan dan untuk minum.
  • 9. 9 Selama berjalannya proses reintroduksi orangutan dewasa seringkali sulit untuk melewati program ini dibandingkan dengan orangutan kecil. Tingkat interaksi yang sudah terlalu lama dengan manusia menjadi penyebab utama kesulitan ini. Seringkali orangutan besar kembali menuju camp atau ke tempat dimana manusia berada seperti ke dusun atau ke pondok manusia yang ada di tepi hutan, karenanya dapat memicu terjadinya konflik dengan manusia. Berbeda dengan orangutan kecil yang bisa dilatih untuk selalu menghindari manusia, walaupun terkadang harus sedikit kasar untuk membuat orangutan takut dan menjauhi manusia. Sampai dengan saat ini tidak ada standar pasti untuk orangutan dalam melalui program reintroduksi, ini karena setiap orangutan adalah individu unik yang berbeda. Ada kalanya orangutan kecil cepat untuk dilepas karena perilakunya yang sudah cenderung liar, pintar dan berani untuk pergi ke alam liar, tapi ada kalanya orangutan sangat penakut atau bodoh hingga harus ditemani sampai beberapa lama hingga bertahun-tahun. Jadi cara yang sama belum tentu bisa diterapkan untuk orangutan berbeda. Selain itu menahan terlalu lama orangutan yang terlihat cukup liar seperti tidak mau mendekat dengan teknisi di dalam kandang menjadi tidak bijaksana, sebab orangutan akan semakin terbiasa dengan teknisi yang member makan setiap hari dan mencoba untuk mendekat. Pengaruh dari keingintahuan orangutan yang cukup tinggi pada objek baru. Jika dirasa tidak membahayakan maka nantinya OU tersebut akan semakin akrap dengan manusia yang dikhawatirkan akan mengulanginya setelah dilepaskan. Tapi kondisi ini berbeda untuk pengkondisian orangutan saat akan diperiksa kesehatannya. III IV II VI I Lantai atas kandang V Tangga II III IV I Gambar 1. Denah kandang besar dan kecil (Karantina) U
  • 10. 10 Tabel 2. Daftar tamu atau mitra yang datang di Stasiun Reintroduksi Sungai Pengian (Juli s/d Oktober 2010) No Lembaga Tanggal Nama Tujuan Katerangan 1 Dinas Kehutanan Tebo 29 Juli  Lorensius. S  Tanjung P. Pengecekan Alat berat untuk perbaikan jalan ke stasiun Pengian DINHUT 2 TVRI Jakarta 28 Juli – 1 Agustus  Sri Sas  Amie Ardhini  Sugiarto Prasetyo  Rosmeini Sani Liputan “Indonesia Hijau”, untuk pelepasan OU Lita. Legal 3 Mapala Universitas Indonesia 28 Juli – 1 Agustus  Mohammad Iqbal Liputan “Jejak Alam” untuk majalah Jejak Legal 4 Perth Zoo 16 – 28 September  Clare Campbell  Simone Vitali Kunjungan rutin, Pemasangan implant Radio Transmiter untuk orangutan, monitoring perkembangan program, consulting untuk dokter hewan dan memperkenalkan volunteer baru dari Australia, Annaleis Martin Patner + Funding 5 ?? 28 – 29 September  Nurdinsyah, S.H Liputan hutan dan habitatnya Note: Tidak di izinkan dan diminta kembali ke Jambi untuk mengurus perizinan Elegal 6 Dinas Kehutanan Tebo 4 – 7 Oktober  Kristovan Mendampingi tim BPKH 13untuk pengecekan tapal batas TNBT DINHUT 7 Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) 2 – 8 Oktober  Wahid  Salahuddin  Faiz  Heriyan  Wibowo  Desy Harli  P.E. Hutasoit Orientasi tapal batas Taman Nasional Bukit Tiga Puluh TNBT 8 Taman Nasional Bukit 20 -30 Oktober  Dedi Kurnia Pendampingan kru televise asing di TNBT
  • 11. 11 Tiga Puluh (TNBT), SPTN Wil I Jambi TNBT stasiun pengian 9 Frankfurt Zoological Society (FZS), Frankfurt - German 20 – 30 Oktober  Dagmar Andres-Brummer Menemani tim dari televise jerman untuk liputan di stasiun FZS-HQ 10 ZDF Naiht 20 – 30 Oktober  Michael Gries  Birgit Homes  Karsten Sdwalke  Ralf  Marcus Liputan tentang kegiatan dan program FZS di pengian - Jambi Legal 11 ?? 19 – 23 November  Christiane Oelrich  Barbara Viosiol Pembuatan artikel Legal Tabel 3. Data Orangutan di Pusat Stasiun Reintroduksi Orangutan Sumatra (SORC) Sungai Pengian No Nama No. ID OU Kedatangan Kelamin ♂/♀ Umur (±…th) Status Lokasi 1 Bolo ?? ?? ♀ ?? Lepas Di temukan terpantau saat pelepasan OU Abel pada 26 Okt 10 dan melakukan aktifitas bersama Camp. S. Manggatal 2 Joko ?? ?? ♂ ?? Lepas Pernah melintas di dekat kandang besar dan hutan sekitar stasiun. Pada 20 September terpantau di ds. M. Sekalo dan ditinggalkan karena tidak mengganggu warga pada 2 Oktober. Ds. Muara Sekalo
  • 12. 12 3 Sita ?? ?? ♀ ?? Lepas Terlihat saat pelepasan OU Lita pada 31 Juli sampai sekitar 3 hari, kemudian pergi lagi. OU Sita sering terlihat saat ada aktifitas di camp. Sungai Manggatal Camp. S. Manggatal 4 Rencong 41 14 Okt 04 ♂ 13 Lepas 28 Apr 10 Beraktifitas bersama OU Bolo saat pelepasan OU Abel dilakukan. Camp. S. Manggatal 5 Mopi 73 16 Okt 04 ♂ 7 Pantau 1 Apr 10 Saat pemantauan di lepas bersama OU Anjeli, tapi sakit dan harus dirawat di kandang. Saat dilepas kembali bersama OU Violet tidak memuaskan, karenanya dipisah dan digantikan dengan OU Hexos. X 1350 – RO – M – dst hingga KL II – stasiun – SL 6 Candy 81 3 Des 05 ♀ 7 Lepas -- Sudah sejak lama, dan kadang beraktifitas di sekitar stasiun. Terakhir terlihat bersama kelompok OU Mopi SL 7 Lita 90 28 Agt 06 ♀ 13 Pantau 3 Mei 10 Di harapkan dapat mencari sendiri nutriasi untuk kehamilannya tapi menyerang dapur dan X 1350 – RO – M – Stasiun – Gudang
  • 13. 13 gudang Kandang 10 Mei 10 Karena merusak dan menyerang dapur OU kembali dimasukkan dalam kandang Kandang karantina III (lih. Gambar 1) Pantau 31 Jul 10 Dilakukan di Camp. Manggatal untuk mencegahnya merusak dapur dan gudang lagi Camp. S. Manggatal Kandang 14 Agt 10 Kembali ke kompleks kandang besar dan di masukkan dalam kandang lagi. Note: Melahirkan di dalam kandang karantina dengan kondisi anak (Loli, ♀) sudah dalam kondisi mati pada 08:03 WIB 8 Petra ?? ?? ♂ 6 Lepas -- Terlihat disekitar stasiun terutama kandang besar, sempat beraktifitas bersama OU Candy, Hexos dan Erwin. Terlihat lagi disekitar kandang besar dan kecil sejak awal Oktober dan sangat dekat dengan OU Lita. Sekitar kandang karantina dan kadang kandang besar 9 Winto 83 10 Sep 07 ♀ 7 Kandang s/d 26 Sep 10 Karena sering mengganggu jika diluar kandang, mencuri
  • 14. 14 makanan dari dapur. Lepas 26 Sep 10 Untuk memudahkan pemindahan OU saat pemasangan radio transmitter, karena kandang sudah penuh. Sekitar kandang karantina IV (lih. Gambar 1.) Lepas 24 Okt 10 Karena sering mengganggu di pindahkan ke S. Kemumu (km. 35) S. Kemumu atau km. 35 10 Anjeli 102 18 Feb 08 ♀ 4 Pantau 1 Apr 10 Bersama OU Mopi sampai musim buah keranji berakhir X 1350 – BB – KK – KL I – RO – M – RO Kandang 30 Mei 10 Sakit dan harus dimasukkan dalam kandang, cacingan. Kompleks kandang besar III (lih. Gambar 1) 11 Kuya 131 9 Feb 09 ♂ 4 Pantau 24 Apr 10 Bersama OU Bagong di lepas dari kandang besar, memiliki aktifitas yang bagus hingga di lepas (tidak di pantau lagi). Kandang besar – jalur sekitar stasiun sampai KL II Kandang 18 Okt 10 Selalu kekandang besar dan kecil dan mengambil sisa makanan OU lain dalam kandang Kompleks kandang besar VI. 12 Bagong (Gong) 139 ♂ 4 Pantau Kandang besar – jalur
  • 15. 15 24 Apr 10 Di lepas dari kandang besar bersama OU Kuya. sekitar stasiun sampai KL II Kandang 18 Okt 10 Karena selalu mengambil sisa makan OU lain dalam kandang dan juga ada indikasi kekurangan nutrisi Kompleks kandang besar IV. 13 Erwin 122 ♂ 4 Pantau 7 Jun 10 Pelepasan digabung dengan OU Barcelona yang sempat merusak pintu boks. OU Erwin beraktifitas dengan banyak OU dan terakhir tepantau bersama OU Mopi dan Hexos. Jalur X 900 – kandang besar – X – S – BB – KK – KL I – kandang karantina – SL 14 Hexos (Candi) 129 ♂ 4 Pantau 22 Mrc 10 Di gabung bersama OU MU dan Violet yang lebih dulu di pantau. SP 50 Kandang 6 Apr 10 Mengalami cidera di bagian punggung. Dan selalu ingin bermain dengan teknisi di tanah saat beraktifitas sendiri. Pantau 7 Jun 10 Di lepas untuk menemani OU Barcelona yang baru pertama kali di lepas. Tapi Jalur X 900 – kandang besar – X – S – BB – KK – KL I – kandang karantina – SL
  • 16. 16 aktifitasnya terpisah dan sempat bergabung dengan OU Candy dan Petra. Terpantau terakhir bersama OU Mopi dan Erwin. 15 Mencester United (MU) 135 6 Jun 09 ♂ 7 Pantau 21 Mrc 10 Di pantau bersamaan dengan program volunteer bersama dengan OU Violet KK 550 Kandang 3 Jun 10 Jatuh dari ketinggian ± 20 m dan mengalami memar di kaki kanannya. Sempat di lepas kembali setelah sembuh, tapi kembali jatuh dan memar lagi. Kandang karantina IV dan di pindah ke kandang besar IV pada 24 okt. 16 Barcelona 136 ♀ 8 Kandang s/d Skrang Sempat di pantau pada 7 Juni tapi tidak dapat beradaptasi dan cenderung ke kandang dan merusak atap hingga bagian tangga. Selalu ketakutan jika diluar kandang Kompleks kandang besar IV. 17 Violet 138 4 Jun 09 ♀ 4 Pantau 21 Mrc 10 Bersama OU MU tapi kembali di masukkan dalam kandang karena mengalami demam tinggi. Berikutnya dilepas bersama OU Mopi. Kandang Kompleks kandang besar
  • 17. 17 Sep 10 Selalu mangganggu aktifitas Mopi menjadi buruk, OU Violet punya kebiasaan menggunakan Penis OU jantan untuk ngedot (Oral). III. 18 Abel 116 30 Mar 09 ♂ 11 Kandang s/d 26 Okt 10 OU transmitter yang akandi lepas ke camp. Manggatal Kandang karantina II Pantau 26 Okt 10 Saat dilepas bertemu dengan OU Rencong dan Bolo yang sudah lama di lepas. Ke-3 OU melakukan aktifitas bersama Camp. S. Manggatal 19 Mamut 144 7 Jun 10 ♂ 14 Kandang 7 Jun 10 OU transmitter, untuk membantu beraktifitas pintu kandang transfer V di buka. Kompleks kandang besar II & V. 20 Tobi 145 ♂ 11 Kandang 7 Jun 10 OU transmitter Kompleks kandang besar III. 21 Robert 149 ♂ 5 Kandang 7 Jun 10 Menunggu untuk di lepas pada saat buah melimpah dan jumlah staf mencukupi Kompleks kandang besar VI. 22 Delavita 151 ♀ 7 Kandang 7 Jun 10 Sedang dalam proses Kandang karantina I & II.
  • 18. 18 penyembuhan dari operasi implant alat radio transmitter. 23 Vewe 153 ♂ 6 Kandang 7 Jun 10 OU transmitter dan menunggu waktu yang tepat untuk dipantau dan di lepas Kompleks kandang besar VI. 24 Nando 154 ♂ 8 Kandang 7 Jun 10 Sedang dalam proses penyembuhan dari operasi implant alat radio transmitter. Kandang karantina I & II. 25 Virina 159 ♀ 6 Kandang 7 Jun 10 Akan segera dilepas pada Nov 10. Kompleks kandang besar VI. 26 Juna desky 162 ♂ 7 Kandang 7 Jun 10 OU transmitter dan segera dilepas setelah luka sembuh setelah OU Virina. Kompleks kandang besar III. 27 Butet 178 ♀ 6 Kandang 7 Jun 10 OU yang sedang di adaptasikan dengan stasiun dan OU lain Kompleks kandang besar VI. 28 Sakdiah 181 ♀ 7 Kandang 7 Jun 10 Termasuk orangutan yang di pasang radio transmitter pada Sep 10 Kandang karantina III. Pantau 23 Okt 10 Kandang Besar – BB – X – S – I – SP – KM – H
  • 19. 19 Langsung dari kandang besar sebagai OU transmitter pertama yang dilepas – B – A – KL II hingga melewati S. Selelong.