Dokumen tersebut membahas tentang metalurgi, khususnya besi, emas, tembaga, dan aluminium. Ia menjelaskan proses pengolahan logam mulai dari pemekatan bijih, peleburan, hingga pemurnian, beserta sifat kimia dan fisika dari keempat logam tersebut. Juga disebutkan penggunaan utama masing-masing logam.
3. Metalurgi
Adalah proses pengolahan bahan bahan alam
menjadi unsur logam dan pengolahan selanjutnya
menjadi logam dengan sifat sifat yang diinginkan.
Adapun yang termasuk kedalam unsur unsur
metalurgi ialah :
Ferrum (Fe)
Aurum (Au)
Cuprum (Cu)
Aluminium (Al)
4. Metalurgi melalui tiga tahapan, yaitu :
a. Pemekatan bijih
b. Peleburan
c. Pemurnian
1. Elektrolisis
2. Destilasi
3. Peleburan ulang
5. Sifat Sifat Unsur Metalurgi
Kuat dan Keras kecuali Na dan Hg
Dapat ditempa dan diregangkan
Konduktor listrik dan panas yang baik
Mengkilap jika digosok
6. 1. Besi (Fe)
Nama Unsur : Ferrum Besi
Simbol : Fe
Nomor Atom: 26
Produksi besi dunia per tahun sekitar 1.000.000.000
ton.
Daerah tambang bijih besi di Indonesia : Cilacap ,
Jawa Tengah,beberapa di Jawa Timur.
7. Keberadaan Besi di Alam :
Besi di terdapat di alam yaitu di kerak
bumi,matahari,asteroid dan bintang dalam bentuk
senyawa misalnya pada :
Hematit (Fe2O3)
Magnetit (Fe3O4)
Pirit (FeS2)
Siderit (FeCO3)
Limonit
8. Sifat Kimia Sifat Fisika
Bersifat elektropositif yaitu
mudah melepaskan elektron
Besi dapat memiliki biloks
2,3,4,dan 6
Logam murni besi sangat
reaktif secara kimiawi dan
mudah terkorosi
Mudah bereaksi dengan
unsur non logam
Larut dalam asam mineral
encer
Oksidanya bersifat amfoter
Berwujud padat,mengkilap
dan berwarna keabu-abuan
Merupakan logam
feromagnetik
Penghantar panas yang
baik
Kation logam besi
berwarna hijau, dan jingga
Keras dan kuat
Titik lebur : 1536 C (2797
F)
Titik didih : 3000 C (5400
F)
Sifat Kimia dan Sifat Fisika Besi
9. a.Bahan-bahan dimasukkan kedalam tanur melalui
bagian puncak tanur. b.Udara panas dimasukkan di
bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas
terbakar.
c.Gas CO2 yang terbentuk kekmudian naik melalui
lapisan kokas yang panas dan bereaksi dengannya lagi
membentuk gas CO.
d.Gas CO yang terbentuk dan kokas yang ada siap
mereduksi bijih besi (Fe2O3).
e.Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan
mengalir di dasar tanur.
f.Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu
tinggi menyebabkan batu kapur terurai
g.Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan
pengotor dan membentuk terak (slag) yang berupa cairan
kental.
h.Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan
terak (slag) akan mengapung di permukaan dan keluar
pada saluran tersendiri.
10. Penggunaan Besi
Produk otomotif
Konstruksi
Shipping
Mesin
Rel kereta api
Perlengkapan listrik
Perkakas rumah
Alat industri berat
11. 2. Emas (Au)
Nama Unsur : Aurum Emas
Simbol : Au
Nomor Atom : 79
Saat ini perusahaan tambang emas milik
Pemerintah yang aktif adalah UPEC (Unit
Pertambangan Emas Cikotok) dan PT.Freeport
Indonesia (PTFI) di Irian Jaya tepatnya gunung
Ersberg. Cikotok merupakan suatu kecamatan di
kabupaten Banten, Jawa Barat.
12. Keberadaan Emas di Alam :
Dalam bentuk logam bebas yang terdapat dalam
retakan-retakan batuan kwarsa dan dalam bentuk
batuan mineral serta dalam bentuk emas aluvial.
Di kerak bumi : 0,004 g/ton
Di perairan laut : 0,001 g/ton
13. Sifat Kimia Sifat Fisika
Emas murni sangat mudah
larut dalam KCN, NaCN,
dan Hg (air raksa). Emas
merupakan unsur
siderophile (suka akan
besi), dan sedikit
chalcophile (suka akan
belerang). Karena sifatnya
ini maka emas banyak
berikatan dengan mineral-
mineral besi atau stabil
pada penyangga besi
(magnetit/hematit)
Fase : Padat
Massa jenis: (sekitar suhu
kamar)19.3 g/cm³
Massa jenis: cair pada titik lebur
17.31 g/cm³
Titik lebur : 1337.33 K (1064.18
°C, 1947.52 °F)
Titik didih : 3129 K (2856 °C,
5173 °F)
Kalor peleburan : 12.55 kJ/mol
Kalor penguapan : 324 kJ/mol
Kapasitas kalor : (25 °C) 25.418
J/(mol·K)
Sifat Kimia dan Sifat Fisika Emas
14. Pengolahan Emas
Pertambangan emas pertama kali dilakukan
di daerah alluvial, dengan metoda pengolahan cara
gravitasi atau cara amalgamasi dengan air raksa.
Sejak tahun 1860 kegiatan pertambangan bawah
tanah dilakukan untuk endapan primer
dengan metoda pengolahan emas cara sianidasi.
Perkembangan selanjutnya teknologi pengolahan
emas dengan cara flotasi dilakukan pada tahun
1930. Dan tahun 1960 metoda pengolahan heap
leaching yang dasarnya seperti pengolahan sianidasi
diterapkan untuk pengolahan bijih emas kadar
rendah.
15. Tahap Pengolahan Emas
Comminution / Kominusi
Kominusi adalah proses reduksi ukuran dari ore agar mineral berharga yang mengandung
emas dengan tujuan untuk membebaskan ( meliberasi ) mineral emas dari mineral-mineral
lain yang terkandung dalam batuan induk.
Refractory ore processing
Crushing
Milling
Concentration / separation
Setelah ukuran bijih diperkecil, proses selanjutnya dilakukan proses konsentrasi dengan
memisahkan mineral emas dari mineral pengotornya. Pada endapan emas aluvial, bijih
hasil penggalian langsung memasuki tahap ini tanpa tahap kominusi terlebih dahulu.
Gravity separation
Liquation Separation
Froth Flotation
Extraction
Amalgamasi
Sianidasi
Refinning / Pemurnian
Refining, yaitu melakukan pengolahan logam kotor melalui proses kimia agar diperoleh
tingkat kemurnian tinggi.
Smelting
Size Reduction
Parting
Aqua Regia
16. Penggunaan Emas
Emas digunakan sebagai
standar keuangan di banyak
negara dan juga digunakan
sebagai perhiasan, dan
elektronik. Penggunaan emas
dalam bidang moneter dan
keuangan berdasarkan nilai
moneter absolut dari emas itu
sendiri terhadap berbagai mata
uang di seluruh dunia,
meskipun secara resmi di bursa
komoditas dunia, harga emas
dicantumkan dalam mata uang
dolar Amerika.