SlideShare a Scribd company logo
Kelompok B1
Moch Hisyam F. 211FK03012
Shafira Rizky A.211FK03013
Silfina Rahmah 211FK03014
Leni Wulandari 211FK03015
Wine Salaisa 211FK03016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DIARE
01
Definisi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan
jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam
tinja). Dengan tinja
berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai
frekuensi yang meningkat.
Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar
encer lebih dari 3 x
sehari.
Menurut pedoman MTBS (2000), diare dapat
dikelompokkan
menjadi :
1. Diare akut : terbagi atas diare dengan dehidrasi
berat, diare dengan
dehidrasi sedang, diare dengan dehidrasi ringan
2. Diare persiten : jika diare berlangsung 14
hari/lebih. Terbagi atas
diare persiten dengan dehidrasi dan persiten tanpa
dehidrasi
3. Disentri : jika diare berlangsung disertai dengan
darah.
Etiologi
1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella,
Shalmonella, Vibrio kholera),
Virus (Enterovirus), parasit (cacing),
Kandida (Candida Albicans).
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian
tubuh lain (OMA sering terjadi pada
anak
3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak,
protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun,
terlampau banyak lemak,
sayuran dimasak kurang matang.
5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.
6. Obat-obatan : antibiotic.
7. Penyakit usus : colitis ulcerative, crohn
disease, enterocolitis,
obstruksi usus
Manifestasi Klinis
1. Bayi atau anak menjadi cengeng
dan gelisah
2. Suhu tubuh meninggi/demam
3. Feces encer, berlendir atau
berdarah
4. Warna feces kehijauan akibat
bercampur dengan cairan empedu
5. Anus lecet
Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan
timbulnya diare ialah:
1. Gangguan osmotic
2.Gangguan sekresi
3.Gangguan motilitas usus
F. Komplikasi
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit
secara mendadak,
dapat terjadi berbagai macam komplikasi, seperti:
1. Dehidrasi ringan
2. dehidrasi sedang
3.dehidrasi berat
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan
2. Kultur tinja
3. Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinine, dan
glukosa.
4. Pemeriksaan tinja : pH, leukosit, glukosa, dan
H. Penatalaksanaan
1. Medis
Pemberian cairan.
1) Cairan per oral.
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan
sedang, cairan
diberikan peroral berupa cairan yang
berisikan NaCl dan Na,
HCO, K dan Glukosa,.
2) Cairan parenteral.
Mengenai seberapa banyak cairan
yang harus diberikan
tergantung dari berat badan atau
ringannya dehidrasi, yang
diperhitungkan kehilangan cairan
sesuai dengan umur dan
berat badannya.
c. Obat-obatan.
Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan
cairan yang
hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah,
dengan cairan
yang mengandung elektrolit dan glukosa atau
karbohidrat lain
(gula, air tajin, tepung beras, dll)
- Obat anti sekresi.
- Obat anti spasmolitik.
- Obat pengeras tinja.
- Obat antibiotik.
Pencegahan diare bisa dilakukan dengan
mengusahakan
lingkungan yang bersih dan sehat :
1) Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum
menyentuh makanan.
2) Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat
makan.
3) Sebaiknya air yang diminum memenuhi
kebutuhan
sanitasi standar di lingkungan tempst tinggal. Air
dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak
berbau,
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan skunder terhadap diare.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi :
1.Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit R/ Penurunan
sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekatan
urin. Deteksi dini memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk
memperbaiki deficit.
2. Beri LRO (larutan rehidrasi oral) R/ Untuk rehidrasi dan penggantian
kehilangan cairan melalui feses.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
diare atau output berlebihan dan intake yang kurang.
INTERVENSI
1. Diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat tinggi, berlemak
dan air terlalu panas atau dingin) R/ Serat tinggi, lemak,air terlalu panas / dingin dapat
merangsang mengiritasi lambung dan saluran usus.
2. Ciptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau sampah, sajikan
makanan dalam keadaan hangat R/ situasi yang nyaman, rileks akan merangsang nafsu
makan.
3. Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan R/ Mengurangi
pemakaian ener
3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
infeksi dampak sekunder dari diare Tujuan : Setelah dilakukan
tindakan perawatan selama 3x 24 jam tidak terjadi peningkatan suhu
tubuh.
INTERVENSI :
1. Monitor suhu tubuh setiap 2 jam R/ Deteksi dini terjadinya
perubahan abnormal fungsi tubuh ( adanya infeksi).
2.Berikan kompres hangat R/ merangsang pusat pengatur panas
untuk menurunkan produksi panas tubuh
3. Kolaborasi pemberian antipirektik merasang pusat pengatur panas pada
otak
4. Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan
dengan peningkatan frekwensi BAB (diare)
INTERVENSI
1. Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur R/
Kebersihan mencegah perkembang biakan kuman..
2. Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal
(bila basah dan mengganti pakaian bawah serta alasnya) R/
Mencegah terjadinya iritassi kulit yang tak diharapkan oleh karena
kelebaban dan keasaman feses.
5. Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan
invasive
INTERVENSI
1.Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan perawatan
R/ Pendekatan awal pada anak melalui ibu atau keluarga.
2. Hindari persepsi yang salah pada perawat dan RS R/
mengurangi rasa takut anak terhadap perawat dan
lingkungan RS.
6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan krisis
situasi, kurang pengetahuan.
INTERVENSI
1. Berikan informasi pada keluarga tentang penyakit anak dan
tindakan terapeutik R/ Untuk mendorong kepatuhan terhadap
program terapeutik, khususnya jika sudah berada di rumah.
2. Bantu keluarga dalam memberikan rasa nyaman dan dukungan
pada anak. R/ Untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman
pada anak serta mau kooperatif.
PATHWAY
DIARE

More Related Content

Similar to DIARE

himbauan.docx
himbauan.docxhimbauan.docx
himbauan.docx
KesmasDinkesmorowali
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiMalika Jamal
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
EllyeUtami
 
Tatalaksana-Diare-baru pad anak anak dan dewasa.pptx
Tatalaksana-Diare-baru pad anak anak dan dewasa.pptxTatalaksana-Diare-baru pad anak anak dan dewasa.pptx
Tatalaksana-Diare-baru pad anak anak dan dewasa.pptx
WahyuIwansari
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2
homeworkping3
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Ai Coryde
 
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptxPPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
IanKurniawan11
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
Vyan Achmad
 
PPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptxPPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptx
JejeDengi1
 
Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi Nova Ci Necis
 

Similar to DIARE (20)

Ppt gastroenterintis
Ppt gastroenterintisPpt gastroenterintis
Ppt gastroenterintis
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
himbauan.docx
himbauan.docxhimbauan.docx
himbauan.docx
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Tatalaksana-Diare-baru pad anak anak dan dewasa.pptx
Tatalaksana-Diare-baru pad anak anak dan dewasa.pptxTatalaksana-Diare-baru pad anak anak dan dewasa.pptx
Tatalaksana-Diare-baru pad anak anak dan dewasa.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pp diare
Pp diarePp diare
Pp diare
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptxPPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
PPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptxPPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptx
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Diare usia 1 3 tahun=
Diare  usia 1 3 tahun=Diare  usia 1 3 tahun=
Diare usia 1 3 tahun=
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 

Recently uploaded (8)

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 

DIARE

  • 1. Kelompok B1 Moch Hisyam F. 211FK03012 Shafira Rizky A.211FK03013 Silfina Rahmah 211FK03014 Leni Wulandari 211FK03015 Wine Salaisa 211FK03016
  • 2. ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DIARE 01
  • 3. Definisi Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari.
  • 4. Menurut pedoman MTBS (2000), diare dapat dikelompokkan menjadi : 1. Diare akut : terbagi atas diare dengan dehidrasi berat, diare dengan dehidrasi sedang, diare dengan dehidrasi ringan 2. Diare persiten : jika diare berlangsung 14 hari/lebih. Terbagi atas diare persiten dengan dehidrasi dan persiten tanpa dehidrasi 3. Disentri : jika diare berlangsung disertai dengan darah.
  • 5. Etiologi 1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans). 2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak
  • 6. 3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, protein. 4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang. 5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas. 6. Obat-obatan : antibiotic. 7. Penyakit usus : colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis, obstruksi usus
  • 7. Manifestasi Klinis 1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah 2. Suhu tubuh meninggi/demam 3. Feces encer, berlendir atau berdarah 4. Warna feces kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu 5. Anus lecet
  • 8. Patofisiologi Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah: 1. Gangguan osmotic 2.Gangguan sekresi 3.Gangguan motilitas usus
  • 9. F. Komplikasi Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai macam komplikasi, seperti: 1. Dehidrasi ringan 2. dehidrasi sedang 3.dehidrasi berat G. Pemeriksaan Penunjang 1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan 2. Kultur tinja 3. Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinine, dan glukosa. 4. Pemeriksaan tinja : pH, leukosit, glukosa, dan
  • 10. H. Penatalaksanaan 1. Medis Pemberian cairan. 1) Cairan per oral. Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa,.
  • 11. 2) Cairan parenteral. Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
  • 12. c. Obat-obatan. Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras, dll) - Obat anti sekresi. - Obat anti spasmolitik. - Obat pengeras tinja. - Obat antibiotik.
  • 13. Pencegahan diare bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat : 1) Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan. 2) Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan. 3) Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di lingkungan tempst tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak berbau,
  • 14. 1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare. DIAGNOSA KEPERAWATAN Intervensi : 1.Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit R/ Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekatan urin. Deteksi dini memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki deficit. 2. Beri LRO (larutan rehidrasi oral) R/ Untuk rehidrasi dan penggantian kehilangan cairan melalui feses.
  • 15. 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare atau output berlebihan dan intake yang kurang. INTERVENSI 1. Diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat tinggi, berlemak dan air terlalu panas atau dingin) R/ Serat tinggi, lemak,air terlalu panas / dingin dapat merangsang mengiritasi lambung dan saluran usus. 2. Ciptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau sampah, sajikan makanan dalam keadaan hangat R/ situasi yang nyaman, rileks akan merangsang nafsu makan. 3. Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan R/ Mengurangi pemakaian ener
  • 16. 3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dampak sekunder dari diare Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam tidak terjadi peningkatan suhu tubuh. INTERVENSI : 1. Monitor suhu tubuh setiap 2 jam R/ Deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh ( adanya infeksi). 2.Berikan kompres hangat R/ merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh 3. Kolaborasi pemberian antipirektik merasang pusat pengatur panas pada otak
  • 17. 4. Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan peningkatan frekwensi BAB (diare) INTERVENSI 1. Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur R/ Kebersihan mencegah perkembang biakan kuman.. 2. Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal (bila basah dan mengganti pakaian bawah serta alasnya) R/ Mencegah terjadinya iritassi kulit yang tak diharapkan oleh karena kelebaban dan keasaman feses.
  • 18. 5. Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive INTERVENSI 1.Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan perawatan R/ Pendekatan awal pada anak melalui ibu atau keluarga. 2. Hindari persepsi yang salah pada perawat dan RS R/ mengurangi rasa takut anak terhadap perawat dan lingkungan RS.
  • 19. 6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan krisis situasi, kurang pengetahuan. INTERVENSI 1. Berikan informasi pada keluarga tentang penyakit anak dan tindakan terapeutik R/ Untuk mendorong kepatuhan terhadap program terapeutik, khususnya jika sudah berada di rumah. 2. Bantu keluarga dalam memberikan rasa nyaman dan dukungan pada anak. R/ Untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman pada anak serta mau kooperatif.