SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
DDS01B
manual &
installation guide
Firmware versi 1.0B
PERHATIAN !!
DDS01 adalah modul pembangkit frekuensi yang digunakan pada band frekuensi HF (0,5 MHz - 30 MHz) dengan menggunakan
modul DDS dengan IC AD9850. Kemampuan modul ini tergantung dari kualitas modul DDS-AD9850 yang sudah jadi dipasaran.
Output dari modul bellum mengalami penguatan atau tidak ada rangkaian buffer, sehingga sebaiknya diperkuat dengan
menggunakan penguat RF lagi dengan menyesuaikan kebutuhan dari peralatan yang akan dihubungkan dengan modul ini
http://homebrewpartner.com/
1. Deksripsi
DDS ini dibangun dengan konsep minimalis dengan komponen utama sbb:
• DDS AD8950 : 0-40MHz
• CPU : Atmega8, operate at 8Mhz,
98% flash occupy
• Display : LCD 16x2 character
• I/O : rotary encoder+push button,
• I/O : 4 push button
• ADC : 1 analog input for signal strength
indicator (0-2.56V)
• DDS out : 2 sine analog out
• Prog : 10 pin atmel ISP standard
programming
• Buffer : no buffer
http://homebrewpartner.com/
2. Koneksi
Rotary Port
1. Encoder a, hubungkan dengan rotary encoder
2. Encoder b, hubungkan dengan rotary encoder
3. Pushbutton , hubungkan dengan rotary encoder
(push button ini utk memilih step)
4. GND (0V), hubungkan dengan rotary encoder ground
Band Selector
1. Hubungkan pin band selektor dengan rangkaian driver untuk menggerakkan relay (untuk BPF / LPF)
2. Pin untuk band yang aktif akan berlogika 1 (kurang lebih 5V)
3. Pin untuk band yang tidak aktif akan berlogika 0 (0 V)
S-meter
1. Hubungkan S-meter input dengan titik ukur s-meter
2. Untuk skala maksimum di butuhkan 2.56 volt
3. Bila diperlukan, tambahkan penguat sebelum masuk ke titik bacaan S-meter
Push-button
1. RX/TX : pin ini sebagai input kondisi receive dan transmit berkaitan dengan mode dan RIT, logika 0 (0V) akan
berarti posisi transmit, logika 1 (5V) berarti receive
2. Band : pin ini adalah push button untuk memilih band
3. RIT : pin ini sebagai tanda aktif nya rit mode dimana rotary encoder akan berfungsi dial +/- 2500Hz untuk
menggeser sedikit posisi receive (biasanya untuk mengejar posisi frekuensi lawan bicara yang sedikit bergeser)
4. Mode : pini untuk sebagai tombol untuk memilih Mode modulasi (USB, LSB, AM, DUP)
5. Setting : pin ini untuk memilih setting IF yang independent pada masing-masing band. Fitur ini ditambahkan
untuk memudahkan bila ingin menggabungkan beberapa tx mono band menjadi“multi band”
DDS OUT
1. DDSpin ada 2 sinus satu melewati LPF 60 MHz (pin atas) yang satu lagi tanpa LPF (pin bawah)
DC Supply
1. 8-12VDC
2. GND
Pin
Rotary
Encoder
via LPF 60 MHz
direct
3. Setting Up
IF setting
• DDS ini dirancang sederhana saja hanya butuh melakukan pengaturan IF
• Tekan push button setting lalu perhatikan pilihan IF1..IFn menunjukkan frekuensi IF yang di inginkan pada band
1 s/d n
• Pada layar berikutnya akan terlihat nilai IF, secara default pertama kali IF akan bernilai 10.000.000 (10MHz)
• Putar rotary encoder sesuai dengan IF yang diinginkan
• IF bisa bernilai negatif
• Bila step pilihan terlalu kecil bisa di set dengan menekan rotary encoder lalu memilih step yg diinginkan (10Hz,
100Hz, 1KHz, 10KHz,100KHz dan 1MHz).
• Bila sudah maka tekan tombol setting lagi untuk melakukan pengaturan IF pada band selanjutnya
Penjelasan IF
Fout = abs (Frequency display + IF)
Contoh:
• frekuensi display = 7MHz, IF di set pada 9MHz maka Fout:
Fout = 7Mhz + 9Mhz + mode + RIT= 16MHz + SSB Mode
• frekuensi display = 7MHz, IF di set pada -9MHz maka Fout:
Fout = Abs(7MHz – 9MHz + mode + RIT) = 2Mhz + mode
Catatan : pada Fout yang tinggi output DDS akan semakin mengecil, perhatikan nilai keluaran DDS,
sebaiknya di tambahkan penguat, khusus mixer yang sebelumnya di drive VFO atau kristal bisa Fout bisa di
suntikkan pada input buffer atau penguat VFO/kristal sebelumnya
Frequency setting
Frekuensi display dapat di tentukan dengan memutar rotary encoder. Bila diingingkan perpindahan frekuensi
dengan langkah yang lebih besar dapat dilakukan dengan menekan tombol rotary encoder dengan pilihan langkah
sbb:10Hz, 100Hz, 1KHz, 10KHz,100KHz dan 1MHz.
Catatan : tampilan frekuensi dilayar bukanlah frekuensi out tetapi dipengaruhi oleh setting IF dan SSB mode
Contoh:
• frekuensi display = 7MHz, IF di set pada 9MHz , USB maka Fout:
Fout = 7Mhz + 9Mhz + 1.5Khz = 16.001.500 Hz
• frekuensi display = 7MHz, IF di set pada -9MHz pada LSB maka Fout:
Fout = Abs(7MHz – 9MHz – 1.5Khz) = 1.998.500 Hz
4. Band Selector
a. Tekan tombol band untuk memilih band yang diinginkan
b. Tekan sekali lagi untuk beralih ke band selanjutnya
5. Modulation
a. LSB : tekan tombol modulasi hingga muncul tanda LSB
b. USB : tekan tombol modulasi hingga muncul tanda USB
c. AM : tekan tombol modulasi hingga muncul tanda AM
d. DUP : tekan tombol modulasi hingga muncul tanda DUP ini adalah mode duplex dimana frek LO pada saat
RX dan TX berbeda
6. Testing
Silahkan di set pada contoh diatas lalu hubungkan keluaran pada osciloscope atau frekuensi counter.
Catatan : perhatikan level input pada frekuensi counter, tambahkan penguat bila diperlukan.
Bila ada pertanyaan bisa menghubungi
Admin HomebrewPartner di FB group : https://www.facebook.com/groups/460870020693822/
http://homebrewpartner.com/

More Related Content

Similar to DDS01 v.1b clr manual book

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Beny Nugraha
 
Kelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 bKelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 b
Lingga arum
 
Sistem pengkodean data
Sistem pengkodean dataSistem pengkodean data
Sistem pengkodean data
guestca3fd33
 
Projek arduino uno with sound sensor
Projek arduino uno with sound sensorProjek arduino uno with sound sensor
Projek arduino uno with sound sensor
Bernaz Bullah
 
Project arduino uno with sound sensor
Project arduino uno with sound sensorProject arduino uno with sound sensor
Project arduino uno with sound sensor
anahadijah
 
Projek arduino uno with sound sensor
Projek arduino uno with sound sensorProjek arduino uno with sound sensor
Projek arduino uno with sound sensor
Muhammad Alwan
 
Iht dasar transmisi
Iht dasar transmisiIht dasar transmisi
Iht dasar transmisi
pramukajabar
 
Rangkaian sistem minimum avr 8535
Rangkaian sistem minimum avr 8535Rangkaian sistem minimum avr 8535
Rangkaian sistem minimum avr 8535
vstarz
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Beny Nugraha
 

Similar to DDS01 v.1b clr manual book (20)

sensor jarak
sensor jaraksensor jarak
sensor jarak
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
 
Teknik radio
Teknik radioTeknik radio
Teknik radio
 
Kelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 bKelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 b
 
Sistem pengkodean data
Sistem pengkodean dataSistem pengkodean data
Sistem pengkodean data
 
Projek arduino uno with sound sensor
Projek arduino uno with sound sensorProjek arduino uno with sound sensor
Projek arduino uno with sound sensor
 
Project arduino uno with sound sensor
Project arduino uno with sound sensorProject arduino uno with sound sensor
Project arduino uno with sound sensor
 
Projek arduino uno with sound sensor
Projek arduino uno with sound sensorProjek arduino uno with sound sensor
Projek arduino uno with sound sensor
 
Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
MG-3 Pengkondisian sinyal.pptx
MG-3 Pengkondisian sinyal.pptxMG-3 Pengkondisian sinyal.pptx
MG-3 Pengkondisian sinyal.pptx
 
Control DC Motor via Bluetooth
Control DC Motor via BluetoothControl DC Motor via Bluetooth
Control DC Motor via Bluetooth
 
Control DC Motor with Smartphone via Bluetooth
Control DC Motor with Smartphone via BluetoothControl DC Motor with Smartphone via Bluetooth
Control DC Motor with Smartphone via Bluetooth
 
KOMUNIKASI DIGITAL
KOMUNIKASI DIGITALKOMUNIKASI DIGITAL
KOMUNIKASI DIGITAL
 
Pertemuan 4-media-transmisi-wireless
Pertemuan 4-media-transmisi-wirelessPertemuan 4-media-transmisi-wireless
Pertemuan 4-media-transmisi-wireless
 
teknologi spread spectrum
teknologi spread spectrumteknologi spread spectrum
teknologi spread spectrum
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wireless
 
Iht dasar transmisi
Iht dasar transmisiIht dasar transmisi
Iht dasar transmisi
 
media-transmisi-wireless
media-transmisi-wirelessmedia-transmisi-wireless
media-transmisi-wireless
 
Rangkaian sistem minimum avr 8535
Rangkaian sistem minimum avr 8535Rangkaian sistem minimum avr 8535
Rangkaian sistem minimum avr 8535
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 14 - lanjutan modulasi gabunga...
 

DDS01 v.1b clr manual book

  • 1. DDS01B manual & installation guide Firmware versi 1.0B PERHATIAN !! DDS01 adalah modul pembangkit frekuensi yang digunakan pada band frekuensi HF (0,5 MHz - 30 MHz) dengan menggunakan modul DDS dengan IC AD9850. Kemampuan modul ini tergantung dari kualitas modul DDS-AD9850 yang sudah jadi dipasaran. Output dari modul bellum mengalami penguatan atau tidak ada rangkaian buffer, sehingga sebaiknya diperkuat dengan menggunakan penguat RF lagi dengan menyesuaikan kebutuhan dari peralatan yang akan dihubungkan dengan modul ini http://homebrewpartner.com/ 1. Deksripsi DDS ini dibangun dengan konsep minimalis dengan komponen utama sbb: • DDS AD8950 : 0-40MHz • CPU : Atmega8, operate at 8Mhz, 98% flash occupy • Display : LCD 16x2 character • I/O : rotary encoder+push button, • I/O : 4 push button • ADC : 1 analog input for signal strength indicator (0-2.56V) • DDS out : 2 sine analog out • Prog : 10 pin atmel ISP standard programming • Buffer : no buffer
  • 2. http://homebrewpartner.com/ 2. Koneksi Rotary Port 1. Encoder a, hubungkan dengan rotary encoder 2. Encoder b, hubungkan dengan rotary encoder 3. Pushbutton , hubungkan dengan rotary encoder (push button ini utk memilih step) 4. GND (0V), hubungkan dengan rotary encoder ground Band Selector 1. Hubungkan pin band selektor dengan rangkaian driver untuk menggerakkan relay (untuk BPF / LPF) 2. Pin untuk band yang aktif akan berlogika 1 (kurang lebih 5V) 3. Pin untuk band yang tidak aktif akan berlogika 0 (0 V) S-meter 1. Hubungkan S-meter input dengan titik ukur s-meter 2. Untuk skala maksimum di butuhkan 2.56 volt 3. Bila diperlukan, tambahkan penguat sebelum masuk ke titik bacaan S-meter Push-button 1. RX/TX : pin ini sebagai input kondisi receive dan transmit berkaitan dengan mode dan RIT, logika 0 (0V) akan berarti posisi transmit, logika 1 (5V) berarti receive 2. Band : pin ini adalah push button untuk memilih band 3. RIT : pin ini sebagai tanda aktif nya rit mode dimana rotary encoder akan berfungsi dial +/- 2500Hz untuk menggeser sedikit posisi receive (biasanya untuk mengejar posisi frekuensi lawan bicara yang sedikit bergeser) 4. Mode : pini untuk sebagai tombol untuk memilih Mode modulasi (USB, LSB, AM, DUP) 5. Setting : pin ini untuk memilih setting IF yang independent pada masing-masing band. Fitur ini ditambahkan untuk memudahkan bila ingin menggabungkan beberapa tx mono band menjadi“multi band” DDS OUT 1. DDSpin ada 2 sinus satu melewati LPF 60 MHz (pin atas) yang satu lagi tanpa LPF (pin bawah) DC Supply 1. 8-12VDC 2. GND Pin Rotary Encoder via LPF 60 MHz direct
  • 3. 3. Setting Up IF setting • DDS ini dirancang sederhana saja hanya butuh melakukan pengaturan IF • Tekan push button setting lalu perhatikan pilihan IF1..IFn menunjukkan frekuensi IF yang di inginkan pada band 1 s/d n • Pada layar berikutnya akan terlihat nilai IF, secara default pertama kali IF akan bernilai 10.000.000 (10MHz) • Putar rotary encoder sesuai dengan IF yang diinginkan • IF bisa bernilai negatif • Bila step pilihan terlalu kecil bisa di set dengan menekan rotary encoder lalu memilih step yg diinginkan (10Hz, 100Hz, 1KHz, 10KHz,100KHz dan 1MHz). • Bila sudah maka tekan tombol setting lagi untuk melakukan pengaturan IF pada band selanjutnya Penjelasan IF Fout = abs (Frequency display + IF) Contoh: • frekuensi display = 7MHz, IF di set pada 9MHz maka Fout: Fout = 7Mhz + 9Mhz + mode + RIT= 16MHz + SSB Mode • frekuensi display = 7MHz, IF di set pada -9MHz maka Fout: Fout = Abs(7MHz – 9MHz + mode + RIT) = 2Mhz + mode Catatan : pada Fout yang tinggi output DDS akan semakin mengecil, perhatikan nilai keluaran DDS, sebaiknya di tambahkan penguat, khusus mixer yang sebelumnya di drive VFO atau kristal bisa Fout bisa di suntikkan pada input buffer atau penguat VFO/kristal sebelumnya Frequency setting Frekuensi display dapat di tentukan dengan memutar rotary encoder. Bila diingingkan perpindahan frekuensi dengan langkah yang lebih besar dapat dilakukan dengan menekan tombol rotary encoder dengan pilihan langkah sbb:10Hz, 100Hz, 1KHz, 10KHz,100KHz dan 1MHz. Catatan : tampilan frekuensi dilayar bukanlah frekuensi out tetapi dipengaruhi oleh setting IF dan SSB mode Contoh: • frekuensi display = 7MHz, IF di set pada 9MHz , USB maka Fout: Fout = 7Mhz + 9Mhz + 1.5Khz = 16.001.500 Hz • frekuensi display = 7MHz, IF di set pada -9MHz pada LSB maka Fout: Fout = Abs(7MHz – 9MHz – 1.5Khz) = 1.998.500 Hz 4. Band Selector a. Tekan tombol band untuk memilih band yang diinginkan b. Tekan sekali lagi untuk beralih ke band selanjutnya 5. Modulation a. LSB : tekan tombol modulasi hingga muncul tanda LSB b. USB : tekan tombol modulasi hingga muncul tanda USB c. AM : tekan tombol modulasi hingga muncul tanda AM d. DUP : tekan tombol modulasi hingga muncul tanda DUP ini adalah mode duplex dimana frek LO pada saat RX dan TX berbeda 6. Testing Silahkan di set pada contoh diatas lalu hubungkan keluaran pada osciloscope atau frekuensi counter. Catatan : perhatikan level input pada frekuensi counter, tambahkan penguat bila diperlukan. Bila ada pertanyaan bisa menghubungi Admin HomebrewPartner di FB group : https://www.facebook.com/groups/460870020693822/ http://homebrewpartner.com/