Vaginoplasti adalah prosedur bedah untuk merekonstruksi dan mengencangkan vagina dengan cara menyingkirkan jaringan berlebih. Prosedur ini dapat meningkatkan kualitas seksual dan kepercayaan diri wanita setelah melahirkan atau karena kondisi medis. Namun, ada risiko komplikasi seperti infeksi, pendarahan, dan nekrosis jaringan. Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan ris
1. Persalinan pervaginam setelah seksio sesarea (VBAC) merupakan pilihan persalinan bagi wanita yang pernah mengalami seksio sesarea pada kehamilan sebelumnya.
2. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan VBAC seperti jenis insisi seksio sesarea, riwayat persalinan sebelumnya, dan keadaan ibu dan janin.
3. Manajemen VBAC harus mempertimbangkan risiko ruptur rahim akibat par
FISIOTERAPI PADA BEDAH KEBIDANAN Fisioterapi Kesehatan Wanita 20221031 0927...ssuserafb1be
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bedah kebidanan seperti dilatasi dan kerokan, persalinan melalui vagina, serta pembedahan dengan membuka perut seperti sectio caesarea dan histerektomi. Dokumen juga menjelaskan peran fisioterapi pasca operasi untuk mencegah komplikasi, memfasilitasi mobilisasi, dan mendukung pemulihan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan postpartum yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu pasca melahirkan. Perdarahan postpartum diklasifikasikan menjadi dua, yaitu early postpartum yang terjadi dalam 24 jam setelah persalinan dan late postpartum yang terjadi lebih dari 24 jam. Tiga hal penting dalam menangani perdarahan postpartum adalah menghentikan perdarahan, mencegah syok, dan mengganti darah yang hilang.
1. Persalinan pervaginam setelah seksio sesarea (VBAC) merupakan pilihan persalinan bagi wanita yang pernah mengalami seksio sesarea pada kehamilan sebelumnya.
2. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan VBAC seperti jenis insisi seksio sesarea, riwayat persalinan sebelumnya, dan keadaan ibu dan janin.
3. Manajemen VBAC harus mempertimbangkan risiko ruptur rahim akibat par
FISIOTERAPI PADA BEDAH KEBIDANAN Fisioterapi Kesehatan Wanita 20221031 0927...ssuserafb1be
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bedah kebidanan seperti dilatasi dan kerokan, persalinan melalui vagina, serta pembedahan dengan membuka perut seperti sectio caesarea dan histerektomi. Dokumen juga menjelaskan peran fisioterapi pasca operasi untuk mencegah komplikasi, memfasilitasi mobilisasi, dan mendukung pemulihan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan postpartum yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu pasca melahirkan. Perdarahan postpartum diklasifikasikan menjadi dua, yaitu early postpartum yang terjadi dalam 24 jam setelah persalinan dan late postpartum yang terjadi lebih dari 24 jam. Tiga hal penting dalam menangani perdarahan postpartum adalah menghentikan perdarahan, mencegah syok, dan mengganti darah yang hilang.
Histerosalpingografi adalah pemeriksaan radiologi yang menggunakan kontras untuk menggambarkan uterus dan tuba falopi. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi kelainan seperti inflamasi, adesi, dan obstruksi tuba yang dapat menyebabkan infertilitas. Berbagai kelainan seperti mioma, polip, dan abnormalitas kongenital dapat terlihat pada hasil pemeriksaan ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, embriologi, klasifikasi, gejala, dan diagnosis atresia ani.
2. Atresia ani adalah ketidakadaan atau penutupan lubang anus secara kongenital, yang dapat disebabkan oleh kelainan dalam perkembangan embriologi.
3. Diagnosis atresia ani dapat dilakukan dengan melihat apakah ada mecone
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Ruptur serviks adalah kondisi kegawatan obstetrik yang terjadi ketika jaringan serviks uterus robek atau terpisah, menyebabkan perdarahan aktif melalui vagina. Hal ini disebabkan oleh lemahnya jaringan serviks yang ditekan selama persalinan, terutama jika menggunakan alat bantu seperti vakum atau gawat darurat. Beberapa faktor risiko termasuk persalinan pertama, ukuran janin besar, dan penggunaan ob
Perdarahan post partum dan retensio plasenta masih menjadi penyebab utama kematian ibu saat bersalin. Manajemen retensio plasenta meliputi penghentian perdarahan, penggantian darah, dan pengeluaran plasenta secara manual untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti infeksi dan syok.
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum usia 20 minggu atau janin belum mampu hidup di luar rahim. Ada beberapa jenis abortus seperti abortus imminens, insipiens, inkomplit, komplit, missed abortion, infeksiosa, dan habitualis. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan. Pengobatan meliputi observasi, evakuasi, atau antibiotik sesuai kondisi. Kehamilan ektopik adalah implatasi di l
Dokumen tersebut membahas mengenai perdarahan pada kehamilan dan persalinan serta penanganannya. Jenis-jenis perdarahan meliputi perdarahan hamil muda, ante partum, dan post partum yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti abortus, plasenta previa, atonia uteri, dan robekan jalan lahir. Penanganannya meliputi stabilisasi kondisi pasien, penatalaksanaan kegawatdaruratan, pemberian obat uterotonika, transfusi darah, serta tind
Perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Klasifikasi perdarahan post partum terbagi atas 2 :
Perdarahan post partum primer/dini (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam pertama, dan Perdarahan post partum sekunder/lambat (late postpartum hemorrhage)
Dokumen tersebut membahas tentang kista ovarium, termasuk definisi, penyebab, klasifikasi, dan jenis-jenis kista. Kista ovarium adalah benjolan yang berada di ovarium yang dapat menyebabkan pembesaran abdomen dan gejala lain. Kista dapat disebabkan gangguan hormon dan diklasifikasikan menjadi kista normal, kista abnormal jinak seperti kistadenoma dan dermoid, serta kista abnormal berbahaya seperti endometriosis.
Histerosalpingografi adalah pemeriksaan radiologi yang menggunakan kontras untuk menggambarkan uterus dan tuba falopi. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi kelainan seperti inflamasi, adesi, dan obstruksi tuba yang dapat menyebabkan infertilitas. Berbagai kelainan seperti mioma, polip, dan abnormalitas kongenital dapat terlihat pada hasil pemeriksaan ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, embriologi, klasifikasi, gejala, dan diagnosis atresia ani.
2. Atresia ani adalah ketidakadaan atau penutupan lubang anus secara kongenital, yang dapat disebabkan oleh kelainan dalam perkembangan embriologi.
3. Diagnosis atresia ani dapat dilakukan dengan melihat apakah ada mecone
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Ruptur serviks adalah kondisi kegawatan obstetrik yang terjadi ketika jaringan serviks uterus robek atau terpisah, menyebabkan perdarahan aktif melalui vagina. Hal ini disebabkan oleh lemahnya jaringan serviks yang ditekan selama persalinan, terutama jika menggunakan alat bantu seperti vakum atau gawat darurat. Beberapa faktor risiko termasuk persalinan pertama, ukuran janin besar, dan penggunaan ob
Perdarahan post partum dan retensio plasenta masih menjadi penyebab utama kematian ibu saat bersalin. Manajemen retensio plasenta meliputi penghentian perdarahan, penggantian darah, dan pengeluaran plasenta secara manual untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti infeksi dan syok.
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum usia 20 minggu atau janin belum mampu hidup di luar rahim. Ada beberapa jenis abortus seperti abortus imminens, insipiens, inkomplit, komplit, missed abortion, infeksiosa, dan habitualis. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan. Pengobatan meliputi observasi, evakuasi, atau antibiotik sesuai kondisi. Kehamilan ektopik adalah implatasi di l
Dokumen tersebut membahas mengenai perdarahan pada kehamilan dan persalinan serta penanganannya. Jenis-jenis perdarahan meliputi perdarahan hamil muda, ante partum, dan post partum yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti abortus, plasenta previa, atonia uteri, dan robekan jalan lahir. Penanganannya meliputi stabilisasi kondisi pasien, penatalaksanaan kegawatdaruratan, pemberian obat uterotonika, transfusi darah, serta tind
Perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Klasifikasi perdarahan post partum terbagi atas 2 :
Perdarahan post partum primer/dini (early postpartum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam pertama, dan Perdarahan post partum sekunder/lambat (late postpartum hemorrhage)
Dokumen tersebut membahas tentang kista ovarium, termasuk definisi, penyebab, klasifikasi, dan jenis-jenis kista. Kista ovarium adalah benjolan yang berada di ovarium yang dapat menyebabkan pembesaran abdomen dan gejala lain. Kista dapat disebabkan gangguan hormon dan diklasifikasikan menjadi kista normal, kista abnormal jinak seperti kistadenoma dan dermoid, serta kista abnormal berbahaya seperti endometriosis.
1. Apa itu Vaginoplasti: Gambaran Umum, Manfaat, dan Hasil yang Diharapkan
Apa itu Vaginoplasti?
Vaginoplasti adalah prosedur bedah untuk mengencangkan, merekonstruksi dan mengembalikan
tampilan asli vagina. Oleh karena itu, prosedur ini juga dikenal dengan istilah operasi pengencangan
vagina, operasi plastik vagina, atau rekonstruksi vagina.
Vaginoplasti dapat dilakukan sebagai prosedur bedah kosmetik elektif dan bedah plastik rekonstruktif,
yang juga dapat dikombinasikan dengan bedah kelamin lainnya seperti labiaplasti dan rekonstruksi
selaput dara.
Sebelum menjalani vaginoplasti, pasien disarankan untuk mendiskusikan resiko dan manfaat dengan
dokter bedah yang akan menanganinya atau konselor untuk memastikan keputusan dibuat dengan
tepat. Kebanyakan dokter juga membantu pasien melihat pilihan non-bedah seperti latihan Kegel
sebelum melakukan vaginoplasti. Sehingga resiko dan kemungkinan komplikasi yang terkait dengan
prosedur dapat dihindari.
Siapa yang Perlu Menjalani Vaginoplasti & Hasil yang Diharapkan
Vaginoplasti bermanfaat bagi wanita yang telah:
Melahirkan
Adanya pertumbuhan ganas atau abses pada vagina
Gangguan turunan yang memengaruhi vagina, uretra atau rektum
Prolaps uterin, atau saat kandung kemih turun ke vagina
Prolaps vagina
Rektum yang menonjol ke vagina
Trauma pada area kelamin yang memengaruhi strukturnya
Prosedur ini juga biasanya dilakukan sebagai bagian dari operasi penggantian kelamin.
Gangguan turunan yang dapat diatasi dengan vaginoplasti, di antaranya:
Hiperplasia adrenal kongenital– Ini adalah salah satu gangguan vagina turunan yang umunnya
membutuhkan vaginoplasti. Disebabkan oleh ketidakadaan hormon kortisol dan aldostron, sehingga
memengaruhi pembentukan kelamin bagian luar. Biasanya dilakukan pada pasien berusia dini, sekitar 1
– 2 tahun.
2. Atresia vagina – Kondisi ini dikarakteristikan dengan cacat atau vagina yang tidak berfungsi.
Agenesis vagina – Kondisi di mana vagina tidak terbentuk dengan sempurna dan tidak memiliki kanal.
Gangguan Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser – Kondisi di mana vagina benar-benar tidak terbentuk.
Agnesis atau aplsasi Mullerian – Kondisi ini terjadi saat saluran Mullerian gagal terbentuk dengan baik.
Wanita yang telah melahirkan merasa bahwa vagina tidak kencang lagi, dapat menjalani prosedur ini.
Otot vagina memang cenderung meregang, mengendur, dan melemah setelah melahirkan. Meskipun
tidak memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan seorang wanita, namun dapat menurunkan kualitas
kehidupan seksnya karena vagina gagal merasakan sensasi tertentu. Sehingga, banyak wanita
melakukan vaginoplasti untuk meningkatkan kualitas hubungan seksualnya. Jika karena alasan ini, maka
prosedur dianggap sebagai bedah kosmetik atau elektif yang dikenal dengan peremajaan vagina.
Wanita yang telah melahirkan berkali-kali bisa merasakan manfaat yang lebih besar dari vaginoplasti
dibandingkan yang baru melahirkan satu kali. Prosedur ini juga bermanfaat bagi mereka yang gagal
meningkatkan kekuatan otot setelah melakukan latihan Kegel secara rutin. Setelah menjalani
vaginoplasti, pasien bisa merasakan ototnya yang menguat dan dapat dikontrol, sehingga dapat
meningkatkan sensasi saat berhubungan seksual. Pasien yang telah menjalaninya melaporkan
meningkatnya respon seksual, gesekan yang lebih baik, dan orgasme yang lebih kuat. Terlebih lagi,
prosedur ini dapat meningkatkan penampilan fisik vagina, sehingga wanita yang menjalaninya merasa
lebih percaya diri.
Jika dilakukan sebagai pengobatan kanker, tumor ganas, atau trauma, prosedur ini dilakukan sebagai
tindakan rekonstruktif.
Jika dilakukan untuk mengobati gangguan turunan, misalnya karena vagina tidak terbentuk dengan
sempurna atau untuk tujuan penggantian kelamin, maka dianggap sebagai bedah rekonstruksi vagina.
Cara Kerja Vaginoplasti
Vaginoplasti bekerja dengan menyingkirkan mukosa dan dinding vagina berlebih untuk mengurangi
ukuran otot vagina. Namun, cara yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan hasil yang
diinginkan. Maka metode yang digunakan dalam vaginoplasti, antara lain:
Teknik bedah McIndoe – Pada teknik ini, penampilan vagina akan ditingkatkan dengan merekonstruksi
kanal dari kandung kemih ke uretra ke pelvis dan bagian rektum. Biasanya juga melibatkan
pencangkokkan kulit yang diambil dari bagian tubuh lain seperti paha atau bokong.
3. Prosedur Vecchietti – Ini adalah teknik bedah laparoskopi modern yang dapat membentuk vagina yang
lebar dan kedalamannya seperti vagina wanita asli.
Metode Wilson – Teknik ini juga dikenal sebagai inversi penile, dilakukan pada kasus yang
membutuhkan rekonstruksi vagina.
Setelah operasi, pasien akan sulit untuk berjalan dalam beberapa hari pertama. Namun akan mereda
dengan sendirinya. Pasien disarankan menunggu 4 – 6 minggu, sebelum melakukan aktivitas seksualnya
lagi.
Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Vaginoplasti
Prosedur pengencangan vagina cukup aman, namun ada beberapa komplikasi dan resiko terkait, di
antaranya:
Nekrosis, atau kematian jaringan
Menciutnya vagina
Striktur atau ketika lubang vagina menjadi terlalu sempit, sehingga membutuhkan operasi lain
Dinding vagina posterior
Nyeri pada kelamin
Fistula rektovagina
Prolaps vagina, biasanya terjadi pada mereka yang menjalani vaginoplasti untuk tujuan penggantian
kelamin
Resiko lainnya yang lebih umum dan terkait dengan prosedur bedah apapun, adalah:
Infeksi
Pendarahan
Luka parut
Karena pentingnya bagian kelamin eksternal bagi tiap wanita, pasien diminta menimbang dengan hati-
hati dan memperhatikan efek jangka panjang dari prosedur, seperti dampaknya bagi kelahiran
selanjutnya, juga efek emosional dan psikologis. Oleh karena itu, pasien diminta melakukan konseling
sebelum menjalani prosedur.
4. Rujukan:
Miklos JR, Moore RD. Labiaplasty of the labia minora: patients' indications for pursuing surgery. J Sex
Med. 2008;5(6):1492–5
Goodman MP. Female genital cosmetic and plastic surgery: a review. J Sex Med. 2011;8(6):1813–25