1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengurusan disiplin pelajar untuk menciptakan suasana kondusif di sekolah serta mengurangi kesalahan pelajar.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan disiplin di sekolah, termasuk maksud, matlamat, prinsip, faktor yang mempengaruhi, ciri-ciri disiplin yang baik, jenis kesalahan pelajar, hukuman, dan rayuan terhadap hukuman. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pengurusan disiplin pelajar di sekolah secara sistematis agar tercipta ketertiban dan pembelajaran yang efektif.
Presentasi menjelaskan pengertian, tujuan, peran, hak dan kewajiban tata tertib sekolah serta contoh pelanggaran dan sanksi. Tata tertib bertujuan menciptakan ketertiban dan mengatur perilaku siswa di sekolah. Tata tertib memberikan pedoman dan mengendalikan perilaku siswa serta memberikan pendidikan.
Tata tertib berpakaian seragam diperlukan untuk menciptakan ketertiban dan kedisiplinan siswa. Tujuan tata tertib antara lain untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan kondusif agar proses pembelajaran berjalan lancar. Bimbingan kelompok dapat membantu meningkatkan ketaatan siswa terhadap tata tertib berpakaian seragam.
Keinginan akan bisnis yang baik dan beretika merupakan dambaan bagi setiap orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu ingin kebutuhannya tercukupi secara memadai. Bisnis yang baik membutuhkan aturan yang baik. Aturan bisnis yang baik menciptakan dunia bisnis yang lebih aman dan nyaman. Berbisnis membutuhkan hubungan yang baik dengan teman dekat. Hubungan yang baik membuat bisnis menjadi lebih mudah. Etika bisnis terdiri dari aturan yang memandu perilaku yang benar secara moral dan mengucapkan kata-kata yang tepat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengurusan disiplin pelajar untuk menciptakan suasana kondusif di sekolah serta mengurangi kesalahan pelajar.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan disiplin di sekolah, termasuk maksud, matlamat, prinsip, faktor yang mempengaruhi, ciri-ciri disiplin yang baik, jenis kesalahan pelajar, hukuman, dan rayuan terhadap hukuman. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pengurusan disiplin pelajar di sekolah secara sistematis agar tercipta ketertiban dan pembelajaran yang efektif.
Presentasi menjelaskan pengertian, tujuan, peran, hak dan kewajiban tata tertib sekolah serta contoh pelanggaran dan sanksi. Tata tertib bertujuan menciptakan ketertiban dan mengatur perilaku siswa di sekolah. Tata tertib memberikan pedoman dan mengendalikan perilaku siswa serta memberikan pendidikan.
Tata tertib berpakaian seragam diperlukan untuk menciptakan ketertiban dan kedisiplinan siswa. Tujuan tata tertib antara lain untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan kondusif agar proses pembelajaran berjalan lancar. Bimbingan kelompok dapat membantu meningkatkan ketaatan siswa terhadap tata tertib berpakaian seragam.
Keinginan akan bisnis yang baik dan beretika merupakan dambaan bagi setiap orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu ingin kebutuhannya tercukupi secara memadai. Bisnis yang baik membutuhkan aturan yang baik. Aturan bisnis yang baik menciptakan dunia bisnis yang lebih aman dan nyaman. Berbisnis membutuhkan hubungan yang baik dengan teman dekat. Hubungan yang baik membuat bisnis menjadi lebih mudah. Etika bisnis terdiri dari aturan yang memandu perilaku yang benar secara moral dan mengucapkan kata-kata yang tepat.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai beberapa insiden disiplin pelajar di sekolah-sekolah, serta langkah-langkah untuk menangani masalah disiplin pelajar di asrama sekolah secara berkesan. Ia juga menyenaraikan tugas dan tanggungjawab penjaga asrama dalam memastikan peraturan dipatuhi serta menangani pelanggaran disiplin.
Dokumen tersebut membahas peranan berbagai pihak terutama guru dalam menangani masalah disiplin di sekolah. Ia menjelaskan definisi disiplin dan tanggung jawab berbagai jabatan seperti guru besar, guru disiplin, guru bimbingan dan konseling, serta guru kelas dalam memastikan terciptanya disiplin di kalangan siswa. Dokumen tersebut juga menyentuh upaya pemerintah seperti Pelan Induk Pembangunan Pendid
Modul ini membahasakan konsep profesi dan profesionalisme guru, ciri-ciri guru yang profesional, kod etika keguruan, dan isu-isu etika seperti kesantunan dan kepedulian yang perlu dipatuhi oleh guru. Kod etika digunakan sebagai panduan bagi guru untuk menjalankan tanggungjawabnya secara profesional dan menjaga martabat profesi perguruan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahasakan pengurusan tingkah laku dan disiplin murid di sekolah. Ia menjelaskan definisi disiplin, tanggungjawab guru besar dan guru dalam menguruskan disiplin, prosedur tindakan disiplin, peraturan-peraturan yang terkandung dalam Ordinan Pelajaran 1957 dan Peraturan Disiplin 1959, serta isi kandungan beberapa surat pekeliling ikhtisas berkaitan pengurusan tingkah laku dan disiplin
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan murid di sekolah. Ia menyoroti beberapa isu utama seperti kemalangan yang melibatkan murid dalam dan luar sekolah, kes jenayah dan salah laku yang melibatkan murid, serta konsep pengurusan keselamatan sekolah yang holistik melalui penubuhan jawatankuasa dan garis panduan keselamatan. Dokumen ini menekankan pentingnya memastikan keselamatan murid di sekolah melal
Etika profesional keguruan membahasakan tanggung jawab guru terhadap pelajar, diri sendiri, sekolah, masyarakat, dan profesi keguruan. Guru bertanggung jawab untuk mengajar dengan baik, menjadi teladan yang baik, dan memastikan kemajuan pelajar, serta berperanan dalam pembangunan sekolah dan masyarakat. Akauntabilitas keguruan adalah penting untuk meningkatkan martabat profesi pendidikan.
Dokumen tersebut membahasakan etika profesi keguruan dan akauntabiliti guru. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi etika profesi keguruan, tanggung jawab guru terhadap pelajar, sekolah, masyarakat, dan memelihara martabat profesi keguruan. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya guru menjalankan tanggung jawab dengan adil dan profesional.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya disiplin dalam pendidikan. Disiplin diperlukan untuk mengatur kegiatan belajar mengajar agar berjalan dengan baik. Guru memiliki peran penting dalam menerapkan disiplin karena bertindak sebagai teladan bagi siswa. Hukuman dapat diberikan untuk meningkatkan kedisiplinan, namun lebih diutamakan pendekatan yang bersifat mendidik.
Teks tersebut membahas tentang kode etika dan akuntabilitas keguruan di Malaysia. Ia menjelaskan konsep etika dan akuntabilitas, Kode Etika Keguruan Malaysia, serta tanggung jawab guru terhadap pelajar, orang tua, masyarakat, dan profesi keguruan. Teks tersebut juga membahas konsep akuntabilitas keguruan yang terkait dengan tanggung jawab guru atas profesionalisme dan pencapaian pelajar.
Dokumen tersebut membahasikan konsep budaya sekolah dan iklim sekolah. Budaya sekolah merujuk kepada nilai, praktik, dan struktur organisasi sekolah yang mempengaruhi tingkah laku dan keselamatan pelajar. Iklim sekolah pula merujuk kepada pengaruh persekitaran sekolah terhadap pelajar. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam membentuk budaya dan iklim sekolah yang kondusif bagi proses
Dokumen tersebut merupakan tugas mengenai budaya organisasi dan rencana CSR yang disusun oleh siswa bernama Tuti Alawiya untuk mata pelajaran Hukum dan Etika Bisnis. Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi berdasarkan kepatuhan dan nilai, serta merencanakan program CSR pendidikan yang sesuai dengan visi dan misi sekolah untuk membantu penyelenggaraan pendidikan.
Dokumen tersebut membahas enam komponen utama pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi antara pendidik dan peserta didik, isi pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan memungkinkan terjadinya proses pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Dokumen tersebut membahasakan berbagai model dan konsep pengelolaan disiplin di kelas, termasuk model modifikasi perilaku Skinner, model disiplin asertif Canter, model akibat logis Dreikurs, dan model pengelolaan kelompok Kounin. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip utama setiap model serta teknik-teknik yang disarankan dalam menerapkannya.
Kod Etika Guru Dan Akauntabiliti Guru memberikan garis panduan bagi guru dalam melaksanakan tanggungjawab mereka terhadap pelajar, ibu bapa, masyarakat, dan profesi keguruan. Ia juga menjelaskan konsep akauntabiliti guru yang merangkumi tanggungjawab terhadap pelajar, diri sendiri, ibu bapa, masyarakat, dan negara. Isu guru tidak hadir disentuh, di mana pendekatan menangani isu
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai beberapa insiden disiplin pelajar di sekolah-sekolah, serta langkah-langkah untuk menangani masalah disiplin pelajar di asrama sekolah secara berkesan. Ia juga menyenaraikan tugas dan tanggungjawab penjaga asrama dalam memastikan peraturan dipatuhi serta menangani pelanggaran disiplin.
Dokumen tersebut membahas peranan berbagai pihak terutama guru dalam menangani masalah disiplin di sekolah. Ia menjelaskan definisi disiplin dan tanggung jawab berbagai jabatan seperti guru besar, guru disiplin, guru bimbingan dan konseling, serta guru kelas dalam memastikan terciptanya disiplin di kalangan siswa. Dokumen tersebut juga menyentuh upaya pemerintah seperti Pelan Induk Pembangunan Pendid
Modul ini membahasakan konsep profesi dan profesionalisme guru, ciri-ciri guru yang profesional, kod etika keguruan, dan isu-isu etika seperti kesantunan dan kepedulian yang perlu dipatuhi oleh guru. Kod etika digunakan sebagai panduan bagi guru untuk menjalankan tanggungjawabnya secara profesional dan menjaga martabat profesi perguruan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahasakan pengurusan tingkah laku dan disiplin murid di sekolah. Ia menjelaskan definisi disiplin, tanggungjawab guru besar dan guru dalam menguruskan disiplin, prosedur tindakan disiplin, peraturan-peraturan yang terkandung dalam Ordinan Pelajaran 1957 dan Peraturan Disiplin 1959, serta isi kandungan beberapa surat pekeliling ikhtisas berkaitan pengurusan tingkah laku dan disiplin
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan murid di sekolah. Ia menyoroti beberapa isu utama seperti kemalangan yang melibatkan murid dalam dan luar sekolah, kes jenayah dan salah laku yang melibatkan murid, serta konsep pengurusan keselamatan sekolah yang holistik melalui penubuhan jawatankuasa dan garis panduan keselamatan. Dokumen ini menekankan pentingnya memastikan keselamatan murid di sekolah melal
Etika profesional keguruan membahasakan tanggung jawab guru terhadap pelajar, diri sendiri, sekolah, masyarakat, dan profesi keguruan. Guru bertanggung jawab untuk mengajar dengan baik, menjadi teladan yang baik, dan memastikan kemajuan pelajar, serta berperanan dalam pembangunan sekolah dan masyarakat. Akauntabilitas keguruan adalah penting untuk meningkatkan martabat profesi pendidikan.
Dokumen tersebut membahasakan etika profesi keguruan dan akauntabiliti guru. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi etika profesi keguruan, tanggung jawab guru terhadap pelajar, sekolah, masyarakat, dan memelihara martabat profesi keguruan. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya guru menjalankan tanggung jawab dengan adil dan profesional.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya disiplin dalam pendidikan. Disiplin diperlukan untuk mengatur kegiatan belajar mengajar agar berjalan dengan baik. Guru memiliki peran penting dalam menerapkan disiplin karena bertindak sebagai teladan bagi siswa. Hukuman dapat diberikan untuk meningkatkan kedisiplinan, namun lebih diutamakan pendekatan yang bersifat mendidik.
Teks tersebut membahas tentang kode etika dan akuntabilitas keguruan di Malaysia. Ia menjelaskan konsep etika dan akuntabilitas, Kode Etika Keguruan Malaysia, serta tanggung jawab guru terhadap pelajar, orang tua, masyarakat, dan profesi keguruan. Teks tersebut juga membahas konsep akuntabilitas keguruan yang terkait dengan tanggung jawab guru atas profesionalisme dan pencapaian pelajar.
Dokumen tersebut membahasikan konsep budaya sekolah dan iklim sekolah. Budaya sekolah merujuk kepada nilai, praktik, dan struktur organisasi sekolah yang mempengaruhi tingkah laku dan keselamatan pelajar. Iklim sekolah pula merujuk kepada pengaruh persekitaran sekolah terhadap pelajar. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam membentuk budaya dan iklim sekolah yang kondusif bagi proses
Dokumen tersebut merupakan tugas mengenai budaya organisasi dan rencana CSR yang disusun oleh siswa bernama Tuti Alawiya untuk mata pelajaran Hukum dan Etika Bisnis. Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi berdasarkan kepatuhan dan nilai, serta merencanakan program CSR pendidikan yang sesuai dengan visi dan misi sekolah untuk membantu penyelenggaraan pendidikan.
Dokumen tersebut membahas enam komponen utama pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi antara pendidik dan peserta didik, isi pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan memungkinkan terjadinya proses pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Dokumen tersebut membahasakan berbagai model dan konsep pengelolaan disiplin di kelas, termasuk model modifikasi perilaku Skinner, model disiplin asertif Canter, model akibat logis Dreikurs, dan model pengelolaan kelompok Kounin. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip utama setiap model serta teknik-teknik yang disarankan dalam menerapkannya.
Kod Etika Guru Dan Akauntabiliti Guru memberikan garis panduan bagi guru dalam melaksanakan tanggungjawab mereka terhadap pelajar, ibu bapa, masyarakat, dan profesi keguruan. Ia juga menjelaskan konsep akauntabiliti guru yang merangkumi tanggungjawab terhadap pelajar, diri sendiri, ibu bapa, masyarakat, dan negara. Isu guru tidak hadir disentuh, di mana pendekatan menangani isu
Similar to CERAMAH_1_PENGURUSAN_DISIPLIN sekolah 01 (20)
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
CERAMAH_1_PENGURUSAN_DISIPLIN sekolah 01
1. I
Pengurusan disiplin pelajar adalah satu
Aspek yang sangat penting bagi mewujudkan
suasana yang kondusif dalam pengajaran dan
pembelajaran.
Pengurusan yang baik dapat mengurangkan
kes-kes salahlaku disiplin pelajar.
Pemupukan yang baik akhirnya dapat
mewujudkan masyarakat Malaysia yang berdisiplin,
bertoleransi, bersatupadu dan harmonis.
PENGENALAN 1
2. DEFINISI DISIPLIN
Peraturan-peraturan yang dipersetujui oleh
sesuatu kelompok atau badan masyarakat
bagi mewujudkan tingkahlaku yang baik demi
kesempurnaan kehidupan masyarakat itu.
Kesanggupan seseorang individu
menghormati dan mematuhi kehendak
undang-undang sama ada dikenakan dari luar
atau dengan kerelaan sendiri
2
3. * Keadilan dan layanan sama rata
* Pertimbangan minat dan keperluan
murid
* Kebebasan
* Menghormati seseorang individu
sebagai seorang manusia
* Perhubungan sesama manusia dan
* Kehidupan harmoni
DASAR DAN PRINSIP 3
4. * Pembinaan disiplin di sekolah hendaklah
digerakkan ke arah :
- pembentukan kesanggupan menghormati
dan mematuhi peraturan-peraturan
- Menyedari hak dan tanggungjawab diri
sendiri dan orang lain serta
mengamalkan tingkahlaku yang
diperkenankan oleh masyarakat
- Memberi sumbangan ke arah membaiki
keadaan sekolah keseluruhannya.
DASAR DAN PRINSIP 4
5. yang dipengerusikan oleh
Ketua Pengarah Pelajaran Malaysia
telah memperakukan
“..bahawasanya usaha-usaha perlu dilakukan untuk
memperkukuhkan dan memantapkan Pengurusan Hal
Ehwal Murid Di Sekolah supaya lebih cekap dan
berkesan. Usaha-usaha hendaklah dibuat ke arah
membangun dan mengembangkan potensi murid secara
optimum supaya dapat mengatasi gejala emosi seperti
tekanan (stress). Disamping itu peningkatan kompetensi
dan kemahiran (warden, kaunselor, guru disiplin, guru
subjek) perlu dipergiatkan”.
J/KUASA MENANGANI ISU BUDAYA
NEGATIF DI KALANGAN MURID
6. SUASANA YANG PATUT WUJUD
DI SEKOLAH
1. Iklim persekolahan
2. Peraturan sekolah
3. Tatasusila profesyen
6
7. KEWIBAWAAN DISIPLIN
SEKOLAH
– Kewibawaan pihak sekolah adalah
terkandung di dalam Peraturan-peraturan
Pelajaran atau Peraturan-Peraturan
Sekolah.
– Peraturan ini bertujuan mengawal semua
kegiatan sekolah.
7
8. PROSEDUR TINDAKAN
DISIPLIN DI SEKOLAH
1- Menerima aduan
2- Kumpul dan dapatkan maklumat
3- Beri sebab (Peluang membela diri)
4- Membuat keputusan
16
9. TATACARA MENYELESAIKAN
MASALAH DISIPLIN
1- Lihat setiap kesalahan secara
objektif
2- Wujudkan suasana tenang
3- Beri peluang murid buat penjelasan
4- Jika murid bersalah, bantu murid untuk
menyedari kesalahannya
5- Masalah disiplin yang ada kaitan dengan
keluarga, salahlaku jenayah, dadah-
maklumkan kepada Guru Besar
19
10. SEKOLAH SEBAGAI ‘IN LOCO
PARENTIS’
Konsep guru menjadi pengganti kepada
ibu bapa dan hendaklah memastikan agar
keselamatan murid diberi penjagaan rapi
dan dilindungi daripada sebarang bahaya
22
11. - berdiri lama di tengah panas
- lari keliling padang
- berdiri lama dalam/luar bilik darjah
- memukul diri sendiri/sesama sendiri
- berdiri di atas kerusi atau meja
- menarik rambut/tarik telinga
- belasah dengan alat seperti tali pinggang
atau pembaris
- junjung kerusi/ buku
- cubit
- enjut/ ketuk ketampi/ mendada
- ketuk/sekel kepala
- rampas barang tanpa alasan munasabah-
corection tape
HUKUMAN YANG DITEGAH
(FIZIKAL) 23
12. • Aduan –
Menjadi tanggungjawab Guru Besar menerima
aduan mempastikan kebenaran aduan dan
mempastikan kes bersabit atau tidak.
• Siasatan –
Kumpul dan dapatkan maklumat atau bukti-
bukti berkaitan kes melalui siasatan.
Berdasarkan siasatan, jika tidak ada prima
facie kes digugurkan, manakala tindakan
selanjutnya akan dilakukan jika kes ada prima
facie
LANGKAH-LANGKAH YANG
PERLU DIAMBIL OLEH PIHAK
SEKOLAH
24
13. •Bela diri –
Murid perlu diberi peluang membela diri
untuk membuktikan dakwaan terhadapnya
tidak benar
•Tindakan –
Berdasarkan keterangan(samada murid dapat
membebaskan diri atau tidak) Guru Besar
akan membuat pertimbangan dan dapatan
untuk mengambil tindakan menjatuhkan
hukuman
LANGKAH-LANGKAH YANG
PERLU DIAMBIL 25
14. 1. PENGENALAN
1.1. Merupakan alat untuk mempertahankan
hak individu yang hidup dalam satu
kelompok masyarakat.
1.2. Perkara penting perlu diperhatikan
terutama isu berkaitan dakwaan
mahkamah.
1.3. Mengandungi dokumen undang-undang
cth. Akta Pendidikan, Surat Pekeliling.
1.4. Konsep – “In-loco parentis” dan
“Duty of care”
PERUNDANGAN DALAM
PENGURUSAN DISIPLIN 26
15. 2.1. “Vicarious Liability” – bertanggungjawab secara
langsung terhadap semua perkara di sekolah
yang dilakukan oleh warga sekolah terhadap murid.
2.2. Umumnya – mendidik, menjaga dan “duty of care”.
2.3. Penyeliaan di Bilik Darjah – perlu menyelia dan
memastikan keselamatan dan mengambil langkah
proaktif pencegahan serta menyelia dengan kadar
munasabah.
2.4. Pengetua – mengambil maklum dokumen
undang-undang, berkongsi / menyebarluas,
mengingatkan staf secara konsisten dan perlu
memastikan guru mahir / tahu.
2.5. Guru – “In-loco parentis” / tanggungjawab spt. Ibu
bapa. Cuai boleh didakwa.
TANGGUNGJAWAB
PENGETUA / GURU BESAR 27
16. 3.1. Tindakan yang betul
a) Diberitahu – kesalahan & hukuman
b) Keterangan bela diri
c) Kemuka Rayuan - didengari
d) Jatuh hukuman dengan adil.
3.2. Rujuk –
Buku Tatacara Pengurusan Disiplin
Sekolah & Surat Pekeliling Ikhtisas
3.3. Elak hukuman –
tidak tepat, mendera menjatuhkan maruah & tidak
ikut surat pekeliling ikhtisas
PROSEDUR TINDAKAN
DISIPLIN SEKOLAH 28
17. KENALPASTI MASALAH DI SEKOLAH
TAHU PUNCA MASALAH
LANGKAH-LANGKAH MENGATASI
MASALAH
PENILAIAN
TINDAKAN SUSULAN
PROGRAM PENINGKATAN
DISIPLIN DI SEKOLAH 29
18. PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
PELAN TINDAKAN
MEMAHAMI PERMASALAHAN PELAJAR
PROGRAM DAN AKTIVITI
PEMANTAPAN PENGURUSAN HEM
CADANGAN MENGATASI
MASALAH DISIPLIN PELAJAR 30