SlideShare a Scribd company logo
STROKE
                                                                  Author :
                       Yayan A. Israr, S. Ked

                        Faculty of Medicine – University of Riau
                Arifin Achmad General Hospital of Pekanbaru


                                                       Pekanbaru, Riau
                                                                       2008




Avaliable in : Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com)
STROKE


Definisi Stroke
        Definisi stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda klinis
yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala
yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya
penyebab lain selain vaskuler.1


Klasifikasi
Stroke diklasifikasikan sebagai berikut :1,2
1.   Berdasarkan kelainan patologis
     a. Stroke hemoragik
        1) Perdarahan intra serebral
        2) Perdarahan ekstra serebral (subarakhnoid)
     b. Stroke non-hemoragik (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan)
        1) Stroke akibat trombosis serebri
        2) Emboli serebri
        3) Hipoperfusi sistemik
2.   Berdasarkan waktu terjadinya
     1) Transient Ischemic Attack (TIA)
     2) Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)
     3) Stroke In Evolution (SIE) / Progressing Stroke
     4) Completed stroke
3.   Berdasarkan lokasi lesi vaskuler
     1) Sistem karotis
        a. Motorik : hemiparese kontralateral, disartria
        b. Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parestesia
        c. Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral, amaurosis fugaks
        d. Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia
2) Sistem vertebrobasiler
       a. Motorik : hemiparese alternans, disartria
       b. Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesia
       c. Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia


Stroke Hemoragik
        Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak,
ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut
menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh
hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial
pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak.2


Etiologi dari Stroke Hemoragik :
1) Perdarahan intraserebral
        Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80%
di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum.3
Gejala klinis :
• Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat
   didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu nyeri kepala, mual,
   muntah, gangguan memori, bingung, perdarhan retina, dan epistaksis.
• Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese dan dapat
   disertai kejang fokal / umum.
• Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola mata
   menghilang dan deserebrasi
• Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TTIK), misalnya papiledema dan
   perdarahan subhialoid.


2) Perdarahan subarakhnoid
        Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang
subarakhnoid yang timbul secara primer.3
Gejala klinis :
•   Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung dalam
    1 – 2 detik sampai 1 menit.
•   Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang.
•   Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai
    beberapa jam.
•   Dijumpai gejala-gejala rangsang meningen
•   Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala karakteristik perdarahan
    subarakhnoid.
•   Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak
    keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan.2


Stroke Non-Hemoragik (Stroke Iskemik, Infark Otak, Penyumbatan)
        Iskemia jaringan otak timbul akibat sumbatan pada pembuluh darah serviko-kranial atau
hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau
ketidakstabilan hemodinamik.2
        Aterotrombosis terjadi pada arteri-arteri besar dari daerah kepala dan leher dan dapat juga
mengenai pembuluh arteri kecil atau percabangannya. Trombus yang terlokalisasi terjadi akibat
penyempitan pembuluh darah oleh plak aterosklerotik sehingga menghalangi aliran darah pada
bagian distal dari lokasi penyumbatan. Gejala neurologis yang muncul tergantung pada lokasi
pembuluh darah otak yang terkena.2


Faktor Risiko Stroke
        Secara garis besar faktor risiko stroke dibagi atas faktor risiko yang dapat dimodifikasi
(modifiable) dan yang tidak dapat dimodifikasi (nonmodifiable). Faktor risiko stroke yang dapat
dimodifikasi diantaranya adalah hipertensi, penyakit jantung (fibrilasi atrium), diabetes melitus,
merokok, konsumsi alkohol, hiperlipidemia, kurang aktifitas, dan stenosis arteri karotis.
Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain usia, jenis kelamin, ras/suku,
dan faktor genetik.2,4
      Menurut The seventh report of the joint national commite on prevention, detection,
evaluation, and treatment of high blood pressure (JNC 7), klasifikasi tekanan darah pada orang
dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1, dan hipertensi
     derajat 2.
            Klasifikasi TD          Sistolik (mmHg)                                      Diastolik
         Normal                           < 120                        Dan                 < 80
         Prahipertensi                  120-139                        Atau               80-89
         Hipertensi derajat 1           140-159                        Atau               90-99
         Hipertensi derajat 2             ≥ 160                        Atau               ≥ 100

             Diabetes mellitus juga merupakan faktor yang signifikan dan terjadi pada 10% pasien
     stroke. Keadaan ini dihubungkan dengan terjadinya atherosklerosis intrakranial.2


     Algoritma Stroke Gajah Mada1

                                               1. Penurunan kesadaran
       STROKE AKUT                             2. Nyeri kepala
                                               3. Refleks babinski


Ketiganya atau 2 dari 3 ada               Ya         PIS

T
 i
 d
 a                Penurunan kesadaran (+)
 k                    Nyeri kepala (-)               Ya          PIS
                    Refleks Babinski (-)

                  T
                  i
                  d
                              Penurunan kesadaran (-)
                  a                                              Ya           PIS
                  k              Nyeri kepala (+)
                                Refleks Babinski (-)

                          T
                          i
                          d
                          a               Penurunan kesadaran (-)
                          k                  Nyeri kepala (-)                 Ya    INFARK
                                           Refleks Babinski (+)

                                      T
                                      i
                                      d
                                      a              Penurunan kesadaran (-)
                                      k                 Nyeri kepala (-)            Ya         INFARK
                                                       Refleks Babinski (-)
Perbedaan Stroke Hemoragik dan Non Hemoragik
         Gejala klinis               PIS                 PSA                  Non hemoragik
    Defisit fokal                   Berat               Ringan                  Berat ringan

    Onset                        Menit/jam             1-2 menit              Pelan (jam/hari)
    Nyeri kepala                    Hebat            Sangat hebat                  Ringan
    Muntah pada awalnya            Sering               Sering          Tidak, kec lesi di batang otak

    Hipertensi                  Hampir selalu       Biasanya tidak               Sering kali
    Penurunan kesadaran             Ada                  Ada                     Tidak ada

    Kaku kuduk                     Jarang                Ada                     Tidak ada
    Hemiparesis                Sering dari awal   Permulaan tidak ada         Sering dari awal
    Gangguan bicara               Bisa ada              Jarang                     Sering

    Likuor                        Berdarah             Berdarah                    Jernih
    Paresis/gangguan N III        Tidak ada            Bisa ada                  Tidak ada



Area Broca
   Bahasa merupakan salah satu hal penting dan aktifitas komplek dari otak manusia. Pada
sebahagian besar individu (95%), area yang berhubungan dengan ber-bahasa berlokasi di korteks
asosiasi frontal dan temporoparietal dari hemisfer kiri, yang mana biasanya kontralateral dengan
tangan yang dominan (kanan). Pusat utama berbecara terletak pada region basal dari lobus
frontalis kiri (area Broca / area 44) dan bagian posterior dari lobus temporal (pada daerah yang
berhubungan dengan lobus parietal) (area Wernicke / area 22).6
Afasia motorik (Broca aphasia)
       Temuan klinis yang penting paling penting pada afasia Broca adalah berkurangnya
ataupun tidak dapat sama sekali untuk memproduksi bahasa. Pasien masih dapat mengerti kata-
kata, namun memproduksi kalimat yang salah dan mengganti atau menukar bunyi dari kata-kata,
seperti “apple” menjadi “ackle” dan “carpet” menjadi “parket”.6
DAFTAR PUSTAKA


1. Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin
   Achmad/FK UNRI. Pekanbaru. 2007.
2. Goetz Christopher G. Cerebrovascular Diseases. In : Goetz: Textbook of Clinical Neurology,
   3rd ed. Philadelphia : Saunders. 2007.
3. Rumantir CU. Pola Penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran
   Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode 1984-1985. Laporan
   Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Penyakit Saraf. 1986.
4. Ropper AH, Brown RH. Cerebrovascular Diseases. In : Adam and Victor’s Priciples of
   Neurology. Eight edition. New York : Mc Graw-Hill. 2005.
5. Kelompok Studi Stroke PERDOSSI. Pencegahan Primer Stroke. Dalam : Guideline Stroke
   2007. Jakarta.
6. Baehr M, Frotscher M. Duus’ : Topical Diagnosis in Neurology. 4th revised edition. New
   York : Thieme. 2005.




            Avaliable in : Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com)

More Related Content

Similar to Case s-t-r-o-k-e

ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
NsBahagiaHasbi
 
Askep cedera kepala
Askep cedera kepalaAskep cedera kepala
Askep cedera kepala
fienndhut
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens
Phil Adit R
 
Penanganan stroke rpl
Penanganan stroke rplPenanganan stroke rpl
Penanganan stroke rpl
abdul aziz
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Herianto Elbcome 300
 
Cidera kepala
Cidera kepalaCidera kepala
Cidera kepala
abang_rian
 
Askep trauma kepala
Askep trauma kepalaAskep trauma kepala
Askep trauma kepala
Yaner Yeverson
 
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
ikhsan1611
 
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep cedera otak berat
Askep cedera otak beratAskep cedera otak berat
Askep cedera otak beratf' yagami
 
cepalgia
cepalgiacepalgia
cepalgia
Nova Ci Necis
 
Laporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan strokeLaporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan stroke
Sujana Pkm
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
Fransiska Oktafiani
 
Peningkatan tik
Peningkatan tikPeningkatan tik
Peningkatan tik
Ami Islah
 
Case neuro
Case neuroCase neuro
Case neuro
anggelina1990
 
Askep epilepsi
Askep epilepsiAskep epilepsi
Askep epilepsi
Rizky maulana
 
Presentase
PresentasePresentase
Tanda dan Gejala Stroke BBDM Presentasi.pptx
Tanda dan Gejala Stroke BBDM Presentasi.pptxTanda dan Gejala Stroke BBDM Presentasi.pptx
Tanda dan Gejala Stroke BBDM Presentasi.pptx
RizkyAmalia868439
 
CVA
CVACVA
CVA
lengku
 

Similar to Case s-t-r-o-k-e (20)

ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
 
Askep cedera kepala
Askep cedera kepalaAskep cedera kepala
Askep cedera kepala
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens
 
Penanganan stroke rpl
Penanganan stroke rplPenanganan stroke rpl
Penanganan stroke rpl
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
 
Cidera kepala
Cidera kepalaCidera kepala
Cidera kepala
 
Askep trauma kepala
Askep trauma kepalaAskep trauma kepala
Askep trauma kepala
 
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
 
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
 
Askep cedera otak berat
Askep cedera otak beratAskep cedera otak berat
Askep cedera otak berat
 
cepalgia
cepalgiacepalgia
cepalgia
 
Laporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan strokeLaporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan stroke
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
Peningkatan tik
Peningkatan tikPeningkatan tik
Peningkatan tik
 
Case neuro
Case neuroCase neuro
Case neuro
 
Askep epilepsi
Askep epilepsiAskep epilepsi
Askep epilepsi
 
Presentase
PresentasePresentase
Presentase
 
Tanda dan Gejala Stroke BBDM Presentasi.pptx
Tanda dan Gejala Stroke BBDM Presentasi.pptxTanda dan Gejala Stroke BBDM Presentasi.pptx
Tanda dan Gejala Stroke BBDM Presentasi.pptx
 
Tia
TiaTia
Tia
 
CVA
CVACVA
CVA
 

Case s-t-r-o-k-e

  • 1. STROKE Author : Yayan A. Israr, S. Ked Faculty of Medicine – University of Riau Arifin Achmad General Hospital of Pekanbaru Pekanbaru, Riau 2008 Avaliable in : Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com)
  • 2. STROKE Definisi Stroke Definisi stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler.1 Klasifikasi Stroke diklasifikasikan sebagai berikut :1,2 1. Berdasarkan kelainan patologis a. Stroke hemoragik 1) Perdarahan intra serebral 2) Perdarahan ekstra serebral (subarakhnoid) b. Stroke non-hemoragik (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan) 1) Stroke akibat trombosis serebri 2) Emboli serebri 3) Hipoperfusi sistemik 2. Berdasarkan waktu terjadinya 1) Transient Ischemic Attack (TIA) 2) Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND) 3) Stroke In Evolution (SIE) / Progressing Stroke 4) Completed stroke 3. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler 1) Sistem karotis a. Motorik : hemiparese kontralateral, disartria b. Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parestesia c. Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral, amaurosis fugaks d. Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia
  • 3. 2) Sistem vertebrobasiler a. Motorik : hemiparese alternans, disartria b. Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesia c. Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia Stroke Hemoragik Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak.2 Etiologi dari Stroke Hemoragik : 1) Perdarahan intraserebral Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80% di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum.3 Gejala klinis : • Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu nyeri kepala, mual, muntah, gangguan memori, bingung, perdarhan retina, dan epistaksis. • Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese dan dapat disertai kejang fokal / umum. • Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola mata menghilang dan deserebrasi • Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TTIK), misalnya papiledema dan perdarahan subhialoid. 2) Perdarahan subarakhnoid Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang subarakhnoid yang timbul secara primer.3
  • 4. Gejala klinis : • Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung dalam 1 – 2 detik sampai 1 menit. • Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang. • Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai beberapa jam. • Dijumpai gejala-gejala rangsang meningen • Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala karakteristik perdarahan subarakhnoid. • Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan.2 Stroke Non-Hemoragik (Stroke Iskemik, Infark Otak, Penyumbatan) Iskemia jaringan otak timbul akibat sumbatan pada pembuluh darah serviko-kranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik.2 Aterotrombosis terjadi pada arteri-arteri besar dari daerah kepala dan leher dan dapat juga mengenai pembuluh arteri kecil atau percabangannya. Trombus yang terlokalisasi terjadi akibat penyempitan pembuluh darah oleh plak aterosklerotik sehingga menghalangi aliran darah pada bagian distal dari lokasi penyumbatan. Gejala neurologis yang muncul tergantung pada lokasi pembuluh darah otak yang terkena.2 Faktor Risiko Stroke Secara garis besar faktor risiko stroke dibagi atas faktor risiko yang dapat dimodifikasi (modifiable) dan yang tidak dapat dimodifikasi (nonmodifiable). Faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi diantaranya adalah hipertensi, penyakit jantung (fibrilasi atrium), diabetes melitus, merokok, konsumsi alkohol, hiperlipidemia, kurang aktifitas, dan stenosis arteri karotis. Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain usia, jenis kelamin, ras/suku, dan faktor genetik.2,4 Menurut The seventh report of the joint national commite on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure (JNC 7), klasifikasi tekanan darah pada orang
  • 5. dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1, dan hipertensi derajat 2. Klasifikasi TD Sistolik (mmHg) Diastolik Normal < 120 Dan < 80 Prahipertensi 120-139 Atau 80-89 Hipertensi derajat 1 140-159 Atau 90-99 Hipertensi derajat 2 ≥ 160 Atau ≥ 100 Diabetes mellitus juga merupakan faktor yang signifikan dan terjadi pada 10% pasien stroke. Keadaan ini dihubungkan dengan terjadinya atherosklerosis intrakranial.2 Algoritma Stroke Gajah Mada1 1. Penurunan kesadaran STROKE AKUT 2. Nyeri kepala 3. Refleks babinski Ketiganya atau 2 dari 3 ada Ya PIS T i d a Penurunan kesadaran (+) k Nyeri kepala (-) Ya PIS Refleks Babinski (-) T i d Penurunan kesadaran (-) a Ya PIS k Nyeri kepala (+) Refleks Babinski (-) T i d a Penurunan kesadaran (-) k Nyeri kepala (-) Ya INFARK Refleks Babinski (+) T i d a Penurunan kesadaran (-) k Nyeri kepala (-) Ya INFARK Refleks Babinski (-)
  • 6. Perbedaan Stroke Hemoragik dan Non Hemoragik Gejala klinis PIS PSA Non hemoragik Defisit fokal Berat Ringan Berat ringan Onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari) Nyeri kepala Hebat Sangat hebat Ringan Muntah pada awalnya Sering Sering Tidak, kec lesi di batang otak Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering kali Penurunan kesadaran Ada Ada Tidak ada Kaku kuduk Jarang Ada Tidak ada Hemiparesis Sering dari awal Permulaan tidak ada Sering dari awal Gangguan bicara Bisa ada Jarang Sering Likuor Berdarah Berdarah Jernih Paresis/gangguan N III Tidak ada Bisa ada Tidak ada Area Broca Bahasa merupakan salah satu hal penting dan aktifitas komplek dari otak manusia. Pada sebahagian besar individu (95%), area yang berhubungan dengan ber-bahasa berlokasi di korteks asosiasi frontal dan temporoparietal dari hemisfer kiri, yang mana biasanya kontralateral dengan tangan yang dominan (kanan). Pusat utama berbecara terletak pada region basal dari lobus frontalis kiri (area Broca / area 44) dan bagian posterior dari lobus temporal (pada daerah yang berhubungan dengan lobus parietal) (area Wernicke / area 22).6
  • 7. Afasia motorik (Broca aphasia) Temuan klinis yang penting paling penting pada afasia Broca adalah berkurangnya ataupun tidak dapat sama sekali untuk memproduksi bahasa. Pasien masih dapat mengerti kata- kata, namun memproduksi kalimat yang salah dan mengganti atau menukar bunyi dari kata-kata, seperti “apple” menjadi “ackle” dan “carpet” menjadi “parket”.6
  • 8. DAFTAR PUSTAKA 1. Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin Achmad/FK UNRI. Pekanbaru. 2007. 2. Goetz Christopher G. Cerebrovascular Diseases. In : Goetz: Textbook of Clinical Neurology, 3rd ed. Philadelphia : Saunders. 2007. 3. Rumantir CU. Pola Penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode 1984-1985. Laporan Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Penyakit Saraf. 1986. 4. Ropper AH, Brown RH. Cerebrovascular Diseases. In : Adam and Victor’s Priciples of Neurology. Eight edition. New York : Mc Graw-Hill. 2005. 5. Kelompok Studi Stroke PERDOSSI. Pencegahan Primer Stroke. Dalam : Guideline Stroke 2007. Jakarta. 6. Baehr M, Frotscher M. Duus’ : Topical Diagnosis in Neurology. 4th revised edition. New York : Thieme. 2005. Avaliable in : Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com)