SlideShare a Scribd company logo
PRAKTIKUM 7 : BUS SUSPENSION CONTROL
SYSTEM
LUSIANA DIYAN NINGRUM
3 D4 TEKNIK KOMPUTER B
FIRJA HANIF MAULANA
2210181051
BAYU SANDI MARTA
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN KOMPUTER
19 NOVEMBER 2020
BAB 1
DASAR TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai teknik perancangan sistem kontrol untuk suspensi bis
(bus suspension). Pembahasan dimulai dari pemodelan sistem, kemudian dilanjutkan
dengan perancangan sistem kontrol dengan menggunakan berbagai metode
perancangan.
7.1 Pemodelan Bus Suspension
Pada pemodelan sistem suspensi bis dibahas mengenai persamaan sistem, kriteria
perancangan sistemkontrol, open loop response, dan close loop system.
7.1.1 Persamaan Sistem
Perancangan sistem suspensi otomatis untuk bis adalah problemkontrol yang menarik.
Ketika sistem suspensi dirancang, model 1/4 bis (satu diantara empat roda) digunakan
untuk menyederhanakan permasalahan. Diagram dari sistem digambarkan sbb :
M1 body mass 2500 kg
M2 suspension 320 kg
K1 spring constant of suspension system 80000 N/m
K2 spring constant of wheel and tire 500000 m
b1 damping constant of suspension system 350 Ns/m
b2 damping constant of wheel and tire 15020 Ns/m
u control force (forcw from controller we are going to design)
Dari gambar di atas dan hokumNewton, kita mendapatkan persamaan dinamik sbb :
𝑀1 ẍ1 = βˆ’π‘1
(αΊ‹1 βˆ’ αΊ‹2
) βˆ’ 𝐾1
( π‘₯1 βˆ’ π‘₯2
)+ 𝑒
𝑀2ẍ2 = 𝑏2
(αΊ‹1 βˆ’ αΊ‹2
) + 𝐾1
( π‘₯1 βˆ’ π‘₯2
)+ 𝑏2
(αΊ‡ βˆ’ αΊ‹2
) + 𝐾2
( 𝑀 βˆ’ π‘₯2
) βˆ’ 𝑒
Berdasarkan persamaan dinamik di atas, kita mendapatkan transfer function sbb :
[
𝑋1( 𝑠)
𝑋2( 𝑠)
] =
1
βˆ†
[
𝑀2 𝑠2
+ 𝑏2 𝑠 + 𝐾2 𝑏1 𝑏2 𝑠2
+ ( 𝑏1 𝐾2 + 𝑏2 𝐾1) 𝑠 + 𝐾1 𝐾2
βˆ’π‘€1 𝑠2
𝑀1 𝑏2 𝑠2
+ ( 𝑀1 𝐾2 + 𝑏1 𝑏2) 𝑠2
+ ( 𝑏1 𝐾2 + 𝑏2 𝐾1) 𝑠 + 𝐾1 𝐾2
] [
π‘ˆ(𝑠)
π‘Š(𝑠)
]
βˆ† = ( 𝑀1 𝑠2
+ 𝑏1 𝑠 + 𝐾1
)( 𝑀2 𝑠2
+ ( 𝑏1 + 𝑏2
) 𝑠 + ( 𝐾1 + 𝐾2
)) βˆ’ (𝑏1 𝑠 + 𝐾1)(𝑏1 𝑠 + 𝐾1)
Transfer function di atas memperlihatkan bahwa sistem adalah merupakan sistem
MIMO (multi input multi output ) yang terdiri dari 2 input dan 2 output. Bila kita
hanya mempertimbangkan input U(s), kita membuat W(s)=0. Jadi, kita mempunyai
transfer function G1(s) sbb :
𝐺1
( 𝑠) =
𝑋1
( 𝑠) βˆ’ 𝑋2
( 𝑠)
π‘ˆ( 𝑠)
=
( 𝑀1 + 𝑀2
) 𝑠2
+ 𝑏2 𝑠 + 𝐾2
βˆ†
Sebaliknya, bila kita hanya mempertimbangkan input W(s), kita membuat U(s)=0.
Jadi, kita mempunyai transfer function G2(s) sbb :
𝐺2
( 𝑠) =
𝑋1
( 𝑠) βˆ’ 𝑋2
( 𝑠)
π‘Š( 𝑠)
=
βˆ’π‘€1 𝑏2 𝑠3
βˆ’ 𝑀1 𝐾2 𝑠2
βˆ†
7.1.2 Kriteria Perancangan
Sistem suspensi bis yang bagus mempunyai kemampuan mengatasi kondisi jalan
dengan memuaskan, yakni masih dapat menyediakan kenyamanan berkendaraan
ketika melewati gundukan maupun lobang di jalan. Ketika bis bertemu dengan
gangguan di jalan, bis berosilasi dengan amplitudo yang tidak terlalu besar, dan osilasi
harus dapat diredam secara cepat. Karena jarak x1-w sangat sulit diukur, dan
deformasi roda x2-w diabaikan, kita menggunakan jarak x1-x2 sebagai output untuk
problem kita. Gangguan jalan w pada problem ini disimulasikan oleh step input. Kita
ingin merancang feedback controller sehingga output x1-x2 mempunyai overshoot
kurang dari 5% dan settling time lebih pendek dari 5 sec. Sebagai contoh kasus, ketika
bus berlari di jalan dengan step setinggi 10 cm, body bis akan berosilasi pada range Β±5
mm dan kembali ke kondisi normal dalam 5 sec.
7.1.3 Open Loop Response
Kita dapat meletakkan persamaan transfer function di matlab dengan mendefinisikan
pembilang dan penyebut dalam bentuk nump/denp untuk actuated force input pada
transfer function G1(s), dan numl/denl untuk disturbance input pada transfer function
G2(s).
m1=2500;
m2=320;
k1=80000;
k2=500000;
b1 = 350;
b2 = 15020;
nump=[(m1+m2) b2 k2];
denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2)
(b1*k2)+(b2*k1) k1*k2];
printsys(nump,denp);
num1=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0];
den1=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2)
(b1*k2)+(b2*k1) k1*k2];
printsys(num1,den1);
Dengan menambahkan program di bawah ini dapat dibuat grafik open loop response.
step(nump,denp);
title('Open Loop Response to Unit Step Actuated Force');
ylabel('Distance (m)');
figure;
step(0.1*num1,den1);
title('Open Loop Response to 0.1 m Step Disturbance');
ylabel('Distance (m)');
Dari grafik open loop response untuk unit step actuated force, terlihat bahwa open
loop system adalah under damped. Orang yang duduk di bis akan merasakan sejumlah
kecil osilasi. Bis memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai pada kondisi
steady state atau dengan kata lain settling time cukup besar.
Dari grafik open loop response pada step disturbance input di atas, kita dapat melihat
bahwa ketika bis melewati gundukan setinggi 0.1 m, bis akan berosilasi dengan
rentang waktu yang cukup lama (100 sec). Penumpang bis akan merasa kurang
nyaman dengan kondisi seperti ini.
7.1.4 Close Loop System
Penambahan feedback controller pada sistem membentuk close loop system dan
dimaksudkan untuk memperbaiki unjuk kerja sistem. Blok diagram dari close loop
systemadalah sbb :
Dalam bentuk susunan pembilang dan penyebut dari transfer function, blok diagramdi
atas dapat disusun sbb :
7.2 Bus Suspension Control dengan PID
Perancangan feedback controller dengan PID bertujuan untuk menghasilkan output
mempunyai settling time kurang dari 5 sec dan overshoot kurang dari 5%. Berikut ini
adalah model suspensi bis dengan penambahan PD controller sehingga membentuk
close loop systemyang direpresentasikan dalamprogram matlab.
m1=2500;
m2=320;
k1 = 80000;
k2 = 500000;
b1 = 350;
b2 = 15020;
nump=[(m1+m2) b2 k2]
denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2)
(b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]
numl=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0]
denl=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2)
(b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]
numf=numl;
denf=nump;
KD=1000000;
KP=1000000;
KI=0;
numc=[KD,KP,KI];
denc=[1 0];
numa=conv(numf,denc);
dena=polyadd(conv(denp,denc),conv(nump,numc));
Selanjutnya, grafik close loop system diperoleh dengan penambahan program berikut
ini.
t=0:0.01:5; step(0.1*numa,dena,t);
title('Response to 0.1 m High Step with PD Controller');
ylabel('Distance (m)');
Grafik di atas memperlihatkan bahwa response telah memenuhi kriteria perancangan.
Selanjutnya, kita mencoba melihat close response dengan mengoperasikan PID
controller dengan penambahan integral gain sebesar 10000. Hasilnya diperlihatkan
pada plot di bawah ini.
BAB 2
PERALATAN
Peralatan yang digunakan untuk praktikum ini diantaranya :
1. PC / Komputer
2. Software Matlab yang dilengkapi dengan Simulink (Bisa juga diganti dengan
software serupa, disini saya menggunakan Scilab dan XCos)
BAB 3
EXPERIMENTAL SETUP
Open Loop Response
m1=2500;
m2=320;
k1=80000;
k2=500000;
b1 = 350;
b2 = 15020;
nump=[(m1+m2) b2 k2];
denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1)
(m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2];
printsys(nump,denp);
num1=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0];
den1=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1)
(m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2];
printsys(num1,den1);
step(nump,denp);
title('Open Loop Response to Unit Step Actuated Force');
ylabel('Distance (m)');
figure;
step(0.1*num1,den1);
title('Open Loop Response to 0.1 m Step Disturbance');
ylabel('Distance (m)');
Bus Suspension Control dengan PID
m1=2500;
m2=320;
k1 = 80000;
k2 = 500000;
b1 = 350;
b2 = 15020;
nump=[(m1+m2) b2 k2];
denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1)
(m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2];
numl=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0];
denl=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1)
(m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2];
numf=numl;
denf=nump;
KD=1000000;
KP=1000000;
KI=0;
numc=[KD,KP,KI];
denc=[1 0];
numa=conv(numf,denc);
dena=polyadd(conv(denp,denc),conv(nump,numc));
t=0:0.01:5; step(0.1*numa,dena,t);
title('Response to 0.1 m High Step with PD Controller');
ylabel('Distance (m)');
TUGAS
Desainlah sebuah PID Controler yang diterapkan pada sebuah control suspensi bis
dengan kriteria sbb :
Settling time < 3 sec
Overshoot < 4%
m1=2500;
m2=320;
k1 = 80000;
k2 = 500000;
b1 = 350;
b2 = 15020;
nump=[(m1+m2) b2 k2];
denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1)
(m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2];
numl=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0];
denl=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1)
(m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2];
numf=numl;
denf=nump;
KD=1000000;
KP=1000000;
KI=0;
numc=[KD,KP,KI];
denc=[1 0];
numa=conv(numf,denc);
dena=polyadd(conv(denp,denc),conv(nump,numc));
t=0:0.01:5;
step(0.1*numa,dena,t);
title('Response to 0.1 m High Step with PD Controller');
ylabel('Distance (m)');
BAB 4
HASIL PENGUJIAN
Open Loop Response – Transfer Function
Dari grafik open loop response untuk unit step actuated force, terlihat bahwa open
loop system adalah under damped. Bis memerlukan waktu yang cukup lama untuk
sampai pada kondisi steady state atau dengan kata lain settling time cukup besar.
Dari grafik open loop response pada step disturbance input di atas, kita dapat melihat
bahwa ketika bis melewati gundukan setinggi 0.1 m, bis akan berosilasi dengan
rentang waktu yang cukup lama (100 sec).
Bus Suspension Control dengan PID
TUGAS
BAB 5
ANALISA DAN KESIMPULAN
ANALISA
Pada praktikum dua ini merupakan praktikum untuk membuat Bus Suspension
Control System menggunakan control PID. Bus suspension control ini merupakan
teknologi yang banyak ditemukan pada kendaraan bus keluaran terbaru yang
digunakan untuk meningkatkan keamanan pengguna kendaraan dan mengatur
kecepatan laju mobil untuk tetap berada pada titik stabil.
Pada praktikum ini terdapat dua pokok pembahasan mengenai bus suspension control
system, yakni pemodelan sistem bus suspension control dan perancangan sistem bus
suspension control dengan PID. Di dalam membuat pemodelan sistem, salah satu
yang harus dilakukan adalah melihat open loop response terhadap step input dengan
menggunakan rumus transfer function berikut :
Dengan memasukkan kondisi yang diminta pada tugas nomor satu, dimana pada
sebuah PID Controler yang diterapkan pada sebuah control suspense bis memiliki
settling time < 3 sec dan overshoot < 4%. Diperoleh respon systemsebagai berikut
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa response sistem memiliki settling
time pada waktu 2 sec, tentunya ini merupakan salah satu aspek yang menjadi kriteria
sistem dan juga overshoot yang dimiliki oleh sistem kurang dari 4%, sehingga hasil
akhir dari response sistem ini dapat memenuhi kriteria perancangan dari sistem yang
ditentukan. Hal ini diperoleh dengan mengoperasikan PID controller yakni dengan
menambahkan nilai integral gain sebesar 10000.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan analisa sistem, dapat ditarik kesimpulan
bahwa menentukan kriteria sistem penting untuk dilakukan sebelum membuat desain
sistem agar keluaran (output) yang dihasilkan oleh sistem dapat sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam membuat perancangan sistem, untuk memperbaiki rise time dapat
menggunakan proportional control, sedangkan untuk melakukan eliminasi steady state
error menggunakan integral control dan derivative control untuk memperbaiki
overshot dari sistemyang akan dibangun.

More Related Content

Similar to Bus Suspension Control System

Ball & Beam Control System
Ball & Beam Control SystemBall & Beam Control System
Ball & Beam Control System
Lusiana Diyan
Β 
Inverted Pendulum Control System
Inverted Pendulum Control SystemInverted Pendulum Control System
Inverted Pendulum Control System
Lusiana Diyan
Β 
Motor Speed Control System
Motor Speed Control SystemMotor Speed Control System
Motor Speed Control System
Lusiana Diyan
Β 
Disturbance Observer
Disturbance ObserverDisturbance Observer
Disturbance Observer
Lusiana Diyan
Β 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
Poten Novo
Β 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
ainineni
Β 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Kelinci Coklat
Β 
Lampiran a perhitungan bb
Lampiran a perhitungan bbLampiran a perhitungan bb
Lampiran a perhitungan bbNazar Civil
Β 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
nuelsitohang
Β 
9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turapbimapurwantoro
Β 
Algoritma dan Matematika_tif305_reg-sns
Algoritma dan Matematika_tif305_reg-snsAlgoritma dan Matematika_tif305_reg-sns
Algoritma dan Matematika_tif305_reg-sns
staffpengajar
Β 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantai
rezasholahudin
Β 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantai
rezasholahudin
Β 
Modul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaModul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaBambang Apriyanto
Β 
Floating-point Number Systems
Floating-point Number SystemsFloating-point Number Systems
Floating-point Number Systems
S N M P Simamora
Β 
Teknik Digital
Teknik Digital Teknik Digital
Teknik Digital
Rinanda S
Β 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Chardian Arguta
Β 
Sistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.pptSistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.ppt
YohanesDimasWisnuWir
Β 
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
nofaldi93
Β 

Similar to Bus Suspension Control System (20)

Ball & Beam Control System
Ball & Beam Control SystemBall & Beam Control System
Ball & Beam Control System
Β 
Inverted Pendulum Control System
Inverted Pendulum Control SystemInverted Pendulum Control System
Inverted Pendulum Control System
Β 
Motor Speed Control System
Motor Speed Control SystemMotor Speed Control System
Motor Speed Control System
Β 
Materi undig
Materi undigMateri undig
Materi undig
Β 
Disturbance Observer
Disturbance ObserverDisturbance Observer
Disturbance Observer
Β 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
Β 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
Β 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Β 
Lampiran a perhitungan bb
Lampiran a perhitungan bbLampiran a perhitungan bb
Lampiran a perhitungan bb
Β 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
Β 
9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turap
Β 
Algoritma dan Matematika_tif305_reg-sns
Algoritma dan Matematika_tif305_reg-snsAlgoritma dan Matematika_tif305_reg-sns
Algoritma dan Matematika_tif305_reg-sns
Β 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantai
Β 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantai
Β 
Modul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaModul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logika
Β 
Floating-point Number Systems
Floating-point Number SystemsFloating-point Number Systems
Floating-point Number Systems
Β 
Teknik Digital
Teknik Digital Teknik Digital
Teknik Digital
Β 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Β 
Sistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.pptSistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.ppt
Β 
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
Β 

More from Lusiana Diyan

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
Lusiana Diyan
Β 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
Lusiana Diyan
Β 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Lusiana Diyan
Β 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
Β 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
Β 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Lusiana Diyan
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Lusiana Diyan
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
Lusiana Diyan
Β 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
Lusiana Diyan
Β 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Lusiana Diyan
Β 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
Lusiana Diyan
Β 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
Lusiana Diyan
Β 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
Lusiana Diyan
Β 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Lusiana Diyan
Β 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
Lusiana Diyan
Β 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Lusiana Diyan
Β 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Lusiana Diyan
Β 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Lusiana Diyan
Β 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Lusiana Diyan
Β 

More from Lusiana Diyan (20)

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
Β 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
Β 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Β 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Β 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Β 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
Β 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
Β 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Β 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
Β 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
Β 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
Β 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Β 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
Β 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Β 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Β 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Β 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Β 

Recently uploaded

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
Β 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
Β 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
Β 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
Β 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
Β 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
Β 

Recently uploaded (11)

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
Β 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
Β 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Β 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
Β 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
Β 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
Β 

Bus Suspension Control System

  • 1. PRAKTIKUM 7 : BUS SUSPENSION CONTROL SYSTEM LUSIANA DIYAN NINGRUM 3 D4 TEKNIK KOMPUTER B FIRJA HANIF MAULANA 2210181051 BAYU SANDI MARTA PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN KOMPUTER 19 NOVEMBER 2020
  • 2. BAB 1 DASAR TEORI Pada bab ini dibahas mengenai teknik perancangan sistem kontrol untuk suspensi bis (bus suspension). Pembahasan dimulai dari pemodelan sistem, kemudian dilanjutkan dengan perancangan sistem kontrol dengan menggunakan berbagai metode perancangan. 7.1 Pemodelan Bus Suspension Pada pemodelan sistem suspensi bis dibahas mengenai persamaan sistem, kriteria perancangan sistemkontrol, open loop response, dan close loop system. 7.1.1 Persamaan Sistem Perancangan sistem suspensi otomatis untuk bis adalah problemkontrol yang menarik. Ketika sistem suspensi dirancang, model 1/4 bis (satu diantara empat roda) digunakan untuk menyederhanakan permasalahan. Diagram dari sistem digambarkan sbb : M1 body mass 2500 kg M2 suspension 320 kg K1 spring constant of suspension system 80000 N/m K2 spring constant of wheel and tire 500000 m b1 damping constant of suspension system 350 Ns/m b2 damping constant of wheel and tire 15020 Ns/m u control force (forcw from controller we are going to design)
  • 3. Dari gambar di atas dan hokumNewton, kita mendapatkan persamaan dinamik sbb : 𝑀1 ẍ1 = βˆ’π‘1 (αΊ‹1 βˆ’ αΊ‹2 ) βˆ’ 𝐾1 ( π‘₯1 βˆ’ π‘₯2 )+ 𝑒 𝑀2ẍ2 = 𝑏2 (αΊ‹1 βˆ’ αΊ‹2 ) + 𝐾1 ( π‘₯1 βˆ’ π‘₯2 )+ 𝑏2 (αΊ‡ βˆ’ αΊ‹2 ) + 𝐾2 ( 𝑀 βˆ’ π‘₯2 ) βˆ’ 𝑒 Berdasarkan persamaan dinamik di atas, kita mendapatkan transfer function sbb : [ 𝑋1( 𝑠) 𝑋2( 𝑠) ] = 1 βˆ† [ 𝑀2 𝑠2 + 𝑏2 𝑠 + 𝐾2 𝑏1 𝑏2 𝑠2 + ( 𝑏1 𝐾2 + 𝑏2 𝐾1) 𝑠 + 𝐾1 𝐾2 βˆ’π‘€1 𝑠2 𝑀1 𝑏2 𝑠2 + ( 𝑀1 𝐾2 + 𝑏1 𝑏2) 𝑠2 + ( 𝑏1 𝐾2 + 𝑏2 𝐾1) 𝑠 + 𝐾1 𝐾2 ] [ π‘ˆ(𝑠) π‘Š(𝑠) ] βˆ† = ( 𝑀1 𝑠2 + 𝑏1 𝑠 + 𝐾1 )( 𝑀2 𝑠2 + ( 𝑏1 + 𝑏2 ) 𝑠 + ( 𝐾1 + 𝐾2 )) βˆ’ (𝑏1 𝑠 + 𝐾1)(𝑏1 𝑠 + 𝐾1) Transfer function di atas memperlihatkan bahwa sistem adalah merupakan sistem MIMO (multi input multi output ) yang terdiri dari 2 input dan 2 output. Bila kita hanya mempertimbangkan input U(s), kita membuat W(s)=0. Jadi, kita mempunyai transfer function G1(s) sbb : 𝐺1 ( 𝑠) = 𝑋1 ( 𝑠) βˆ’ 𝑋2 ( 𝑠) π‘ˆ( 𝑠) = ( 𝑀1 + 𝑀2 ) 𝑠2 + 𝑏2 𝑠 + 𝐾2 βˆ† Sebaliknya, bila kita hanya mempertimbangkan input W(s), kita membuat U(s)=0. Jadi, kita mempunyai transfer function G2(s) sbb : 𝐺2 ( 𝑠) = 𝑋1 ( 𝑠) βˆ’ 𝑋2 ( 𝑠) π‘Š( 𝑠) = βˆ’π‘€1 𝑏2 𝑠3 βˆ’ 𝑀1 𝐾2 𝑠2 βˆ† 7.1.2 Kriteria Perancangan Sistem suspensi bis yang bagus mempunyai kemampuan mengatasi kondisi jalan dengan memuaskan, yakni masih dapat menyediakan kenyamanan berkendaraan ketika melewati gundukan maupun lobang di jalan. Ketika bis bertemu dengan gangguan di jalan, bis berosilasi dengan amplitudo yang tidak terlalu besar, dan osilasi harus dapat diredam secara cepat. Karena jarak x1-w sangat sulit diukur, dan deformasi roda x2-w diabaikan, kita menggunakan jarak x1-x2 sebagai output untuk problem kita. Gangguan jalan w pada problem ini disimulasikan oleh step input. Kita ingin merancang feedback controller sehingga output x1-x2 mempunyai overshoot kurang dari 5% dan settling time lebih pendek dari 5 sec. Sebagai contoh kasus, ketika bus berlari di jalan dengan step setinggi 10 cm, body bis akan berosilasi pada range Β±5 mm dan kembali ke kondisi normal dalam 5 sec. 7.1.3 Open Loop Response Kita dapat meletakkan persamaan transfer function di matlab dengan mendefinisikan pembilang dan penyebut dalam bentuk nump/denp untuk actuated force input pada transfer function G1(s), dan numl/denl untuk disturbance input pada transfer function G2(s). m1=2500; m2=320;
  • 4. k1=80000; k2=500000; b1 = 350; b2 = 15020; nump=[(m1+m2) b2 k2]; denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]; printsys(nump,denp); num1=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0]; den1=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]; printsys(num1,den1); Dengan menambahkan program di bawah ini dapat dibuat grafik open loop response. step(nump,denp); title('Open Loop Response to Unit Step Actuated Force'); ylabel('Distance (m)'); figure; step(0.1*num1,den1); title('Open Loop Response to 0.1 m Step Disturbance'); ylabel('Distance (m)'); Dari grafik open loop response untuk unit step actuated force, terlihat bahwa open loop system adalah under damped. Orang yang duduk di bis akan merasakan sejumlah kecil osilasi. Bis memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai pada kondisi steady state atau dengan kata lain settling time cukup besar.
  • 5. Dari grafik open loop response pada step disturbance input di atas, kita dapat melihat bahwa ketika bis melewati gundukan setinggi 0.1 m, bis akan berosilasi dengan rentang waktu yang cukup lama (100 sec). Penumpang bis akan merasa kurang nyaman dengan kondisi seperti ini. 7.1.4 Close Loop System Penambahan feedback controller pada sistem membentuk close loop system dan dimaksudkan untuk memperbaiki unjuk kerja sistem. Blok diagram dari close loop systemadalah sbb : Dalam bentuk susunan pembilang dan penyebut dari transfer function, blok diagramdi atas dapat disusun sbb :
  • 6. 7.2 Bus Suspension Control dengan PID Perancangan feedback controller dengan PID bertujuan untuk menghasilkan output mempunyai settling time kurang dari 5 sec dan overshoot kurang dari 5%. Berikut ini adalah model suspensi bis dengan penambahan PD controller sehingga membentuk close loop systemyang direpresentasikan dalamprogram matlab. m1=2500; m2=320; k1 = 80000; k2 = 500000; b1 = 350; b2 = 15020; nump=[(m1+m2) b2 k2] denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2] numl=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0] denl=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2] numf=numl; denf=nump; KD=1000000; KP=1000000; KI=0; numc=[KD,KP,KI]; denc=[1 0]; numa=conv(numf,denc); dena=polyadd(conv(denp,denc),conv(nump,numc)); Selanjutnya, grafik close loop system diperoleh dengan penambahan program berikut ini. t=0:0.01:5; step(0.1*numa,dena,t); title('Response to 0.1 m High Step with PD Controller'); ylabel('Distance (m)');
  • 7. Grafik di atas memperlihatkan bahwa response telah memenuhi kriteria perancangan. Selanjutnya, kita mencoba melihat close response dengan mengoperasikan PID controller dengan penambahan integral gain sebesar 10000. Hasilnya diperlihatkan pada plot di bawah ini.
  • 8. BAB 2 PERALATAN Peralatan yang digunakan untuk praktikum ini diantaranya : 1. PC / Komputer 2. Software Matlab yang dilengkapi dengan Simulink (Bisa juga diganti dengan software serupa, disini saya menggunakan Scilab dan XCos)
  • 9. BAB 3 EXPERIMENTAL SETUP Open Loop Response m1=2500; m2=320; k1=80000; k2=500000; b1 = 350; b2 = 15020; nump=[(m1+m2) b2 k2]; denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]; printsys(nump,denp); num1=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0]; den1=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]; printsys(num1,den1); step(nump,denp); title('Open Loop Response to Unit Step Actuated Force'); ylabel('Distance (m)'); figure; step(0.1*num1,den1); title('Open Loop Response to 0.1 m Step Disturbance'); ylabel('Distance (m)'); Bus Suspension Control dengan PID m1=2500; m2=320; k1 = 80000; k2 = 500000; b1 = 350; b2 = 15020; nump=[(m1+m2) b2 k2]; denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]; numl=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0]; denl=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]; numf=numl; denf=nump; KD=1000000; KP=1000000;
  • 10. KI=0; numc=[KD,KP,KI]; denc=[1 0]; numa=conv(numf,denc); dena=polyadd(conv(denp,denc),conv(nump,numc)); t=0:0.01:5; step(0.1*numa,dena,t); title('Response to 0.1 m High Step with PD Controller'); ylabel('Distance (m)'); TUGAS Desainlah sebuah PID Controler yang diterapkan pada sebuah control suspensi bis dengan kriteria sbb : Settling time < 3 sec Overshoot < 4% m1=2500; m2=320; k1 = 80000; k2 = 500000; b1 = 350; b2 = 15020; nump=[(m1+m2) b2 k2]; denp=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]; numl=[-(m1*b2) -(m1*k2) 0 0]; denl=[(m1*m2) (m1*(b1+b2))+(m2*b1) (m1*(k1+k2))+(m2*k1)+(b1*b2) (b1*k2)+(b2*k1) k1*k2]; numf=numl; denf=nump; KD=1000000; KP=1000000; KI=0; numc=[KD,KP,KI]; denc=[1 0]; numa=conv(numf,denc); dena=polyadd(conv(denp,denc),conv(nump,numc)); t=0:0.01:5; step(0.1*numa,dena,t); title('Response to 0.1 m High Step with PD Controller'); ylabel('Distance (m)');
  • 11. BAB 4 HASIL PENGUJIAN Open Loop Response – Transfer Function Dari grafik open loop response untuk unit step actuated force, terlihat bahwa open loop system adalah under damped. Bis memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai pada kondisi steady state atau dengan kata lain settling time cukup besar.
  • 12. Dari grafik open loop response pada step disturbance input di atas, kita dapat melihat bahwa ketika bis melewati gundukan setinggi 0.1 m, bis akan berosilasi dengan rentang waktu yang cukup lama (100 sec). Bus Suspension Control dengan PID
  • 13. TUGAS
  • 14. BAB 5 ANALISA DAN KESIMPULAN ANALISA Pada praktikum dua ini merupakan praktikum untuk membuat Bus Suspension Control System menggunakan control PID. Bus suspension control ini merupakan teknologi yang banyak ditemukan pada kendaraan bus keluaran terbaru yang digunakan untuk meningkatkan keamanan pengguna kendaraan dan mengatur kecepatan laju mobil untuk tetap berada pada titik stabil. Pada praktikum ini terdapat dua pokok pembahasan mengenai bus suspension control system, yakni pemodelan sistem bus suspension control dan perancangan sistem bus suspension control dengan PID. Di dalam membuat pemodelan sistem, salah satu yang harus dilakukan adalah melihat open loop response terhadap step input dengan menggunakan rumus transfer function berikut : Dengan memasukkan kondisi yang diminta pada tugas nomor satu, dimana pada sebuah PID Controler yang diterapkan pada sebuah control suspense bis memiliki settling time < 3 sec dan overshoot < 4%. Diperoleh respon systemsebagai berikut
  • 15. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa response sistem memiliki settling time pada waktu 2 sec, tentunya ini merupakan salah satu aspek yang menjadi kriteria sistem dan juga overshoot yang dimiliki oleh sistem kurang dari 4%, sehingga hasil akhir dari response sistem ini dapat memenuhi kriteria perancangan dari sistem yang ditentukan. Hal ini diperoleh dengan mengoperasikan PID controller yakni dengan menambahkan nilai integral gain sebesar 10000. KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan dan analisa sistem, dapat ditarik kesimpulan bahwa menentukan kriteria sistem penting untuk dilakukan sebelum membuat desain sistem agar keluaran (output) yang dihasilkan oleh sistem dapat sesuai dengan yang diharapkan. Dalam membuat perancangan sistem, untuk memperbaiki rise time dapat menggunakan proportional control, sedangkan untuk melakukan eliminasi steady state error menggunakan integral control dan derivative control untuk memperbaiki overshot dari sistemyang akan dibangun.