Dokumen tersebut menjelaskan beberapa rumus untuk menghitung tingkat kebisingan, termasuk rumus untuk menjumlahkan dan mengurangi tingkat kebisingan dari berbagai sumber. Metode penghitungan meliputi penggunaan rumus, grafik, tabel, dan chart. Contoh soal diberikan untuk mendemonstrasikan cara menghitung tingkat kebisingan total dari beberapa sumber menggunakan berbagai metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang standar tingkat kebisingan yang berlaku di berbagai area berdasarkan penggunaan lahannya, seperti rumah sakit dan sekolah memiliki batas toleransi 55 dBA, perkantoran 70 dBA. Juga membahas cara mengukur tingkat kebisingan menggunakan alat sound level meter serta menghitung nilai ekuivalen kebisingan berkelanjutan (Leq).
Prisma adalah bangun ruang datar dengan dua sisi sejajar dan konkruen. Luas prisma dihitung dari jumlah luas seluruh sisinya atau luas alas dikalikan dua ditambah luas selubung. Volume prisma didapat dari luas alas dikalikan tinggi prisma.
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal digital menggunakan MATLAB, meliputi pembangkitan sinyal sinus, langkah, eksponensial, acak, dan suara. Langkah-langkahnya meliputi definisi persamaan matematika setiap sinyal, contoh kode MATLAB, dan penjelasan hasil plot. Modul ini juga mendemonstrasikan kombinasi beberapa sinyal dan pembangkitan nada dasar piano.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang pengukuran intensitas bunyi menggunakan alat sound level meter. Terdapat dua eksperimen yang dilakukan, yaitu pengukuran intensitas bunyi dari sumber bunyi tunggal dan pengukuran intensitas bunyi di suatu kawasan selama 15 menit. Hasilnya digunakan untuk menghitung rata-rata, ketidakpastian relatif, dan ketidakpastian mutlak.
Dokumen tersebut menjelaskan pengertian dan aplikasi desibel dalam mengukur penguatan sinyal elektrik. Desibel digunakan untuk membandingkan daya, tegangan, dan arus karena lebih sesuai dengan karakteristik pendengaran manusia. Rumus desibel untuk daya dan tegangan/arus dijelaskan beserta contoh perhitungannya. Penguatan positif menunjukkan peningkatan daya keluaran, sementara negatif menunjukkan penur
Dokumen tersebut membahas tentang standar tingkat kebisingan yang berlaku di berbagai area berdasarkan penggunaan lahannya, seperti rumah sakit dan sekolah memiliki batas toleransi 55 dBA, perkantoran 70 dBA. Juga membahas cara mengukur tingkat kebisingan menggunakan alat sound level meter serta menghitung nilai ekuivalen kebisingan berkelanjutan (Leq).
Prisma adalah bangun ruang datar dengan dua sisi sejajar dan konkruen. Luas prisma dihitung dari jumlah luas seluruh sisinya atau luas alas dikalikan dua ditambah luas selubung. Volume prisma didapat dari luas alas dikalikan tinggi prisma.
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal digital menggunakan MATLAB, meliputi pembangkitan sinyal sinus, langkah, eksponensial, acak, dan suara. Langkah-langkahnya meliputi definisi persamaan matematika setiap sinyal, contoh kode MATLAB, dan penjelasan hasil plot. Modul ini juga mendemonstrasikan kombinasi beberapa sinyal dan pembangkitan nada dasar piano.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang pengukuran intensitas bunyi menggunakan alat sound level meter. Terdapat dua eksperimen yang dilakukan, yaitu pengukuran intensitas bunyi dari sumber bunyi tunggal dan pengukuran intensitas bunyi di suatu kawasan selama 15 menit. Hasilnya digunakan untuk menghitung rata-rata, ketidakpastian relatif, dan ketidakpastian mutlak.
Dokumen tersebut menjelaskan pengertian dan aplikasi desibel dalam mengukur penguatan sinyal elektrik. Desibel digunakan untuk membandingkan daya, tegangan, dan arus karena lebih sesuai dengan karakteristik pendengaran manusia. Rumus desibel untuk daya dan tegangan/arus dijelaskan beserta contoh perhitungannya. Penguatan positif menunjukkan peningkatan daya keluaran, sementara negatif menunjukkan penur
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal menggunakan Matlab. Terdapat penjelasan tentang pembangkitan sinyal waktu kontinu dan diskrit seperti sinus, langkah, eksponensial, dan acak. Modul ini juga memberikan contoh kode untuk membangkitkan nada-nada musik dan menggabungkannya menjadi suara.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis filter seperti filter Butterworth, Chebychev, dan Bessel. Ia juga menjelaskan karakteristik dan desain masing-masing filter serta memberikan contoh-contoh perhitungan untuk merancang filter low pass, high pass, dan skala komponen.
Dokumen tersebut membahas tentang standar tingkat kebisingan yang berlaku di berbagai area berdasarkan penggunaan lahannya, seperti rumah sakit dan sekolah memiliki batas toleransi 55 dBA, perkantoran 70 dBA. Juga dijelaskan cara mengukur tingkat kebisingan ekuivalen (Leq) pada suatu wilayah dengan mempertimbangkan fluktuasi kebisingan sepanjang hari.
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal menggunakan Matlab. Terdapat penjelasan tentang pembangkitan sinyal waktu kontinu dan diskrit seperti sinus, langkah, eksponensial, dan acak. Modul ini juga memberikan contoh kode untuk membangkitkan nada-nada musik dan menggabungkannya menjadi suara.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis filter seperti filter Butterworth, Chebychev, dan Bessel. Ia juga menjelaskan karakteristik dan desain masing-masing filter serta memberikan contoh-contoh perhitungan untuk merancang filter low pass, high pass, dan skala komponen.
Dokumen tersebut membahas tentang standar tingkat kebisingan yang berlaku di berbagai area berdasarkan penggunaan lahannya, seperti rumah sakit dan sekolah memiliki batas toleransi 55 dBA, perkantoran 70 dBA. Juga dijelaskan cara mengukur tingkat kebisingan ekuivalen (Leq) pada suatu wilayah dengan mempertimbangkan fluktuasi kebisingan sepanjang hari.
1. Beberapa Rumus Untuk Kebisingan
Lp = 10 log (p²/Po)
Lp = tingkat tekanan suara (dB)
P = tekanan bunyi (Pa)
Po = tekanan bunyi referensi (20µPa)
Li = 10 log ( I / Io )
Li = tingkat intensitas bunyi (dB)
I = intensitas bunyi (watt/m²)
Io = intensitas bunyi referensi (10-¹² watt/m²)
Rumus matematik tingkat tekanan (intensitas/kekuatan)
suara
Lw = 10 log (W/WO)
LW = tingkat kekuatan suara (dB)
W = kekuatan suara (watt)
WO = kekuatan bunyi referensi (10- ² watt)
2. 1. Penjumlahan
Dilakukan cara penjumlahan bila kita ingin mengetahui
intensitas bising yang ditimbulkan oleh dua buah
mesin atau lebih yang dihidupkan secara
bersamaan.
Beberapa cara menentukan intensitas kebisingan
sebagai berikut :
a. Penggunaan rumus
b. Penggunaan grafik
c. Penggunaan chart
d. Penggunaan tabel
4. Contoh :
Mesin A = 90 dBA ; mesin B = 80 dBA dan
mesin C = 70 dBA
Intensitas bising terukur dari ketiga mesin
adalah.......dBA
5. Cara Perhitungan
PA² = 1090/10 = 109 = 100X107 = antilog 9
Po
2
PB2 = 1080/10 = 108 = 10 X 107 = antilog 8
Po2
Pc2 = 1070/10 = 107 = 1 X 107 = antilog 7
Po2
P2 Rata – rata = 111 X 107
Po2
Selanjutnya masukkan ke rumus :
Lp = 10 log (P2 Rata – rata / Po2)
= 10 log (111 X 107)
= 10 log (1.11 X 109)
= 10 log (1.11) + 90
= 90,5 dBA
6. B. Penggunaan Grafik
Langkah :
A. Mengukur tingkat bising dari setiap sumber bunyi
B. Menentukan selisih kedua intensitas bising
C. Selisih kedua intensitas di masukkan ke sumbu X
dari titik tsb. Di tarik garis vertikal ke atas hingga
memotong kurva. Dari titik potong di tarik garis
sejajar sumbu X hingga memotong sumbu Y. Titik
potong ini menunjukkan besarnya intensitas yang
harus di tambahkan pada intensitas suara yang
lebih tinggi.
8. Contoh :
Mesin A = 85 dB, mesin B = 82 dB, selisih
= 3 dB
Faktor koreksi dari grafik = 1,7
Total noise kedua mesin tersebut adalah
85 + 1,7 = 86,7 dB
9. c. Penggunaan Chart
L1 the higher of the two. The left scale shows
the number of decibels (A) to be added to the
higher level L1 to obtain the level of
combination of L1 and L2
10. Chart untuk Menentukan Kombinasi Dua SPL
Contoh :
L1 = 82 dB, L2 = 80 dB (L1 is the
higher of the two)
Selisih L1 – L2 = 2 dB
Dari chart ditemukan selisish 2 dB
harus ditambah 2,1 dB pada L1
sehingga hasil penjumlahan L1
dan L2 adalah 82 + 2,1 = 84,1
dB
12. 2. Pengurangan
Pengurangan dilakukan bila intensitas bising
di tempat kerja tidak hanya dipengaruhi
oleh intensitas bising mesin tetapi faktor
lingkungan lainnya ikut mempengaruhi
intensitas bising secara keseluruhan.
13. Penggunaan Chart
Cara penggunaan chart sebagai berikut :
1. Mengukur total noise baik sumber bunyi maupun
background noise.
2. Mematikan mesin dan mengukur SPL background noise.
3. Mengukur selisih kedua pengukuran tsb. Bila selisih < 3 dB,
pengaruh background noise besar, bila selisih 3 – 10 dB
perlu dikoreksi, bila > 10 dB tidak perlu koreksi.
4. Untuk koreksi, selisih kedua SPL masuk pada sumbu x, tarik
garis vertikal ke atas memotong kurva dan menarik garis
sejajar sumbu x memotong sumbu y, sehingga didapat
angka koreksi
15. Contoh :
BIla total noise terukur 60 dB dan background noise
53 dB. Selisih antara total noise dengan background
noise adalah 7 dB.
Berdasar chart tersebut faktor koreksi adalah 1 dB,
sehingga SPL mesin tsb adalah :
60 dB – 1 dB = 59 dB