Berdasarkan analisis mekanisme sumber gempa menggunakan metode focal mechanism, ditemukan bahwa daerah Jawa Barat rawan gempa karena terletak di antara lempeng tektonik. Penelitian ini menganalisis 9 gempa besar antara tahun 1999-2009 dan menemukan beberapa jenis sesar aktif seperti sesar naik, turun, dan mendatar. Hasilnya digunakan untuk memetakan orientasi bidang sesar dan memperingatkan bahaya g
Perubahan iklim natural mengacu pada perubahan iklim yang terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari, erupsi gunung berapi dan pergeseran lempeng tektonik
makalah ini berisi keterangan dari beberapa jenis jembatan diantaranya:
1. jembatan sederhana
2. jembatan pelat beton
3. jembatan baja
4. jembatan komposit
5. jembatan lengkung
6. jembatan gantung
ada juga kelebihan dan kekurangan jembatan itu sendiri
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Perubahan iklim natural mengacu pada perubahan iklim yang terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari, erupsi gunung berapi dan pergeseran lempeng tektonik
makalah ini berisi keterangan dari beberapa jenis jembatan diantaranya:
1. jembatan sederhana
2. jembatan pelat beton
3. jembatan baja
4. jembatan komposit
5. jembatan lengkung
6. jembatan gantung
ada juga kelebihan dan kekurangan jembatan itu sendiri
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
b-Focal Mechanism Jawa Barat.pdf
1. 80
ANALISA SESAR AKTIF MENGGUNAKAN METODE
FOCAL MECHANISM (STUDI KASUS DATA GEMPA
SEPANJANG CINCIN API ZONA SELATAN WILAYAH
JAWA BARAT PADA TAHUN 1999-2009)
Oleh:
Siti Rahmatul Aslamiah Roemaf
ABSTRAK: Daerah Jawa Barat merupakan daerah yang tergolong rawan bencana gempabumi.
Sejarah kegempaan di daerah ini menunjukkan ada 9 gempa merusak yang mengakibatkan banyaknya
korban jiwa. Secara geografis daerah Jawa Barat terletak antara jalur mediteran (lempeng indo-
australia) dibagian selatan yang terbentang dari Sumatra, dan Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui orientasi bidang sesar atau patahan aktif. Untuk mengetahui mekanisme pergerakan sesar
yang ditimbulkan oleh gempa bumi pada sepanjang cincin api zona selatan wilayah Jawa Barat
khususnya dengan menggunakan metode mekanisme sumber (Focal Mechanism). Metode focal
mechanism adalah ketika gempa bumi terjadi maka gelombang gempa bumi akan terpancarkan ke
segala arah berbentuk phase gelombang. Penelitian ini membahas tentang analisa sesar aktif
menggunakan metode focal mechanism (studi kasus data gempa sepanjang cincin api zona selatan
wilayah Jawa Barat pada tahun 1999-2009). Untuk daerah yang menjadi obyek penelitian adalah
dengan koordinat 5° 50' - 7° 50' Lintang Selatan dan 104° 48' - 108° 48' Bujur Timur, termasuk
kawasan selat sunda didalamnya. Data gelombang P diperoleh dari data United State Geological
Survice (USGS) Colorado Amerika Serikat. Data tersebut diolah menggunakan software FOCMEC
dan pemetaannya menggunakan Software winITDB. Hasil penelitian terhadap mekanisme sumber
gempa ini, diketahui bahwa daerah Jawa Barat merupakan daerah yang rawan bencana gempabumi.
Dari 10 tahun data penelitian terdapat 9 data gempa dengan magnitude > 6 skala richter. Dari 9 data
gempa yang di peroleh terdapat beberapa jenis sesar yaitu 4 sesar turun (normal), 3 sesar naik
(reverse) dan 2 sesar mendatar (strike-slip) . Dengan potensi bencana seperti ini diharapkan
pemerintah daerah lebih cermat dalam melakukan pengembangan daerah serta usaha mitigasi bencana
Kata Kunci: Sesar, Mekanisme sumber
PENDAHULUAN
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau sangat rawan gempa karena berada di lebih
dari satu lempeng bumi (lempeng Eurasia, lempeng pasifik, dan lempeng Filipina) yang
berdekatan dengan lempeng Australia. Lempeng tersebut merupakan lempeng tektonik
bumi yang masih aktif yang saling bertumbukan satu sama lain, dan di tambah pula adanya
gunung-gunung berapi yang masih aktif sejumlah kurang lebih 129 buah yang berpotensi
juga berpotensi terjadinya gempa. Gempa bumi terjadi karena gesekan dan tumbukan antara
lempeng-lempeng tektonik yang berada jauh di bawah permukaan bumi. Pergeseran ini
mengeluarkan energi yang luar biasa besar dan menimbulkan goncangan di permukaan [5].
Mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang
2. 81 Jurnal Neutrino Vol.5, No. 2 April 2013
Wilayah pantai selatan Provinsi Jawa Barat yang terletak dekat dengan pusat gempa
bumi dan pada umumnya tersusun oleh endapan Kuarter, berupa endapan aluvium,
endapan rombakan gunungapi, serta endapan tersier yang sebagian telah mengalami
pelapukan, sehingga bersifat memperkuat efek goncangan gempa bumi. Wilayah yang
tersusun oleh endapan kuarter tersebut akan mengalami goncangan gempa bumi lebih kuat
dibandingkan wilayah lainnya.
Gempa Bumi yang terjadi di provinsi Jawa Barat menarik untuk dijadikan daerah
penelitian. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui orientasi bidang sesar atau
patahan di provinsi Jawa Barat, yang antara lain meliputi penentuan harga Strike, Dip, dan
Rake.
Teori tektonik lempeng membagi bagian bumi menjadi dua lapisan.lapisan paling luar
disebut lapisan litosfer, bersifat dingin dan kaku (rigid). Di bawah litosfer ini ada lapisan
astenosfer yang panas dan mudah mengalami perubahan bentuk meskipun tidak cair, dan
dapat mengalir dibawah pengaruh tegangan. Lapisan litosfer ini seolah-olah “hanyut” diatas
astenosfer, sehingga terjadi gerakan saling meregang dan gerakan saling menekan. Akibat
pergerakan lempeng ini maka di sekitar perbatasan lempeng terjadi akumulasi energi. Jika
tidak bisa ditahan energi itu akan terlepas yang menyebabkan patahan atau deformasi pada
lapisan kerak bumi dan terjadilah gempa tektonik [2].
Mekanisme gempa bumi dikontrol oleh pola penjalaran gelombang seismik di dalam
bumi. Pola mekanisme ini tergantung pada pola medium penjalaran atau keadaan struktur
kulit bumi serta distribusi gaya atau stress yang terjadi. Dalam menjelaskan gelombang
seismik, asumsi dasar yang dipakai dalam memandang bumi yakni bumi di anggap sebagai
media elastik sempurna yang terdiri dari berbagai lapisan dan Semua lapisan bumi
merupakan media homogen isotropik dimana diskontinyuitas tahanan jenis hanya terdapat
pada batas udara dan bumi.
Gelombang seismik menurut tempat penjalarannya dibagi menjadi dua gelombang
yakni, pertama, gelombang dalam/badan (Body Waves) merupakan gelombang yang
menjalar melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free wave karena dapat menjalar ke
segala arah didalam bumi. Gelombang ini dapat di bedakan lagi atas dasar caranya
merambat menjadi gelombang longitudinal atau gelombang primer (di singkat gelombang
P) dan gelombang transversal atau gelombang sekunder (di singkat gelombang S).
3. Jurnal Neutrino Vol.5, No. 2 April 2013 82
Gambar 1. Penjalaran Gelombang Body
Kedua, gelombang permukaan (surfaces waves) merupakan gelombang seismik
yang menjalar sepanjang permukaan bumi. Gelombang permukaan inilah yang
menyebabkan kerusakan di permukaan bumi terjadi gempa bumi. Gelombang permukaan
dibagi atas gelombang Reyleigh (R) dan gelombang Love (L). Gerakan gelombang Reyleigh
(R) menyerupai ellips dan bidang ellipsnya berdiri vertikal dan berhimpit dengan arah
penjalaran gelombang. Gelombang ini terdeteksi setelah tibanya gelombang S pada arah
vertikal [6]. Gelombang L terjadi apabila ada satu lapisan dengan kecepatan rendah
menutupi lapisan yang mempunyai kecepatan yang lebih tinggi. Gerakan partikel sejajar
bidang batas lapisan dan kecepatan gelombang ini merupakan fungsi dari panjang
gelombang. Tidak ada gelombang permukaan dengan hanya gerakan SH dalam ruang paro
seragam (uniform half surface) karena tidak mungkin dipenuhi pada kondisi bebas tegangan
(stress-free) dengan hanya gerakan SH [6].
Gambar 2. Gelombang Permukaan anoname, tanpa tahun
4. 83 Jurnal Neutrino Vol.5, No. 2 April 2013
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data gempa dari united state geological
survice (USGS), penyortiran data sesuai dengan daerah target, jenis gelombang, dan
pemberian nilai. Selanjutnya data sortiran ini dijadikan data masukan dan diolah dengan
memakai software FOCMEC. Keluaran dari software FOCMEC berupa bola fokal. Bola
ini selanjutnya dipetakan berdasarkan letak episentrumnya menggunakan software
winITDB.
Bola fokal yang didapatkan memiliki bentuk tiga dimensi dan dianalisa arah gerakan
aal gelombang P. Intepretasi secara visual dilakukan dengan cara membagi bola fokus
menjadi dua bagian, bagian atas dan bawah. Kemudian setengah bola bagian bawah
disinari dari bawah, sehingga didapatkan gambar bola dalam dua dimensi yang disebut
dengan diagram bola fokus[2]. Langkah terakhir yakni dilakukan proyeksi pemetaan
bidang sesar dalam diagram bola fokal untuk mendapatkan orientasi bidang sesar[3].
(a) (b)
Gambar 3. (a) Hubungan antara polaritas gelombang P dengan arah bidang patahan
(b) Parameter Orientasi Bidang Sesar pada Diagram Bola
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk pengolahan data gempa dari penelitian ini digunakan software focmech dan
untuk pemetaannya menggunakan software winITDB. Untuk tahap pertama pada
pengolahan data dengan software ini adalah masuk kedalam program melalui command
prompt. Hasil dari penelitian ini adalah berupa peta sebaran sesar yang ditunjukkan oleh
bola fokal hasil penelitian.
5. Jurnal Neutrino Vol.5, No. 2 April 2013 84
Gambar 4. Bola fokal
Zona atau daerah sesar yang paling sering menimbulkan gempa dari tahun 1999
sampai dengan tahun 2009 adalah:
Tabel 1. Zona gempa Jawa Barat
No Even
Gempa
Episenter Kedalaman
(km)
Strike Dip Rake Bola
Fokal
Ket
Latitude Longitude
1 21/12/1999 6.845 105.555 56.0 35 61 168 Reverse
2 25/10/2000 6.549 105.630 38.0 357 59 32
Strike
Slip
3 15/10/2002 6.549 105.630 10.0 22 78 -166
Normal
Fault
4 15/01/2005 6.462 105.236 58.7 187 84 18 Reverse
5 16/10/2009 6.534 105.232 38.0 357 59 32
Strike
Slip
Zona ini termasuk zona yang cukup kompleks. Pada zone ini terdapat 5 even yang
mana episenternya terletak didarat dan dilaut. Pertama, pada gempa tanggal 21 Desember
1999 memiliki bola fokal yang hampir sama dengan gempa tanggal 15 Januari 2005 yaitu
sama-sama menunjukkan sesar naik. Pada 21 Desember 1999, gempa ini terjadi sekitar
perairan selatan Ciaten. Karena untuk kuadran kompresi mengarah ke Pulau Deli, Pulau
Tinjil dan Tanjung Palagan,. Untuk kuadran dilatasi mengarah ke Tanjung Panto, Cikiru
Wetan, Sumurbatu, Mentayang dan Cibuluh. Gempa ini tergolong dalam gempa dangkal,
sehingga berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
6. 85 Jurnal Neutrino Vol.5, No. 2 April 2013
Selanjutnya gempa tanggal 15 Januari 2005 letak episenternya di Selat Sunda.
Sebaran kompresi mengarah ke sebalah utara Selat Sunda dan Samudera Hindia.
Sedangkan dilatasinya mengarah ke Pulau Sumatera dan Tanjung Palagan. Kedua, untuk
jenis sesar mendatar ada dua gempa, yaitu gempa yang terjadi pada 25 Oktober 2000 dan
16 November 2009. Untuk gempa pada tanggal 25 Oktober 2000, ini terjadi di daerah
Larakawung, Kabupaten Banten. Daerah yang terkena dampak dari gempa tersebut
Camara, Ciceureuheun, Karangbolong, Tanjung Palagan, Sumur, dan Cimanggu. Untuk
kuadran kompresi mengarah ke Selat sunda dan Samudera Hindia. Sedangkan kuadran
dilatasi mengarah ke Kabupaten Sukabumi dan pulau Panaitan. Gempa yang terjadi pada
tanggal 25 Oktober 2000 merupakan gempa dangkal dengan kedalaman 38.0 km,
kemungkinan besar dapat menimbulkan gelombang tsunami. Sedangkan gempa tanggal 16
November 2009 yang mana letak episenternya berada di Pulau Panaitan. Untuk efek yang
ditimbulkan dari gempa ini terdapat di Tanjung Waton, Tanjung Karangjajar, Tanjung
Alangalang, Tanjung layar, Tanjung Guakolak, Tanjung Karang Bayang, Tanjung Palagan,
Sumur, Cimanggu, Karangbolong, Camara dan Larakawung. Untuk sebaran kuadran
kompresi mengarah ke Samudera Hindia dan Tanjung Palagan. Sedangkan, untuk kuadran
dilatasi mengarah ke Selat Panaitan dan Selat Sunda. Gempa yang terjadi pada tanggal 16
November 2009 merupakan gempa dangkal dengan kedalaman 38.0 km, kemungkinan
besar dapat menimbulkan gelombang tsunami.
Ketiga, gempa pada tanggal 15 Oktober 2002.Gempa ini terjadi di darat tepatnya
disekitar Pulau Panaitan. Dilihat dari kuadran dilatasi mengarah ke Larakawung dan Selat
Panaitan, kemudian untuk kuadran kompresinya mengarah ke Tanjung Alangalang dan
Pulau Krakatau. Dan gempa ini menunjukkan sesar normal dan termasuk gempa dangkal
dengan kedalaman 10.0 km, sehingga berpotensi dapat menimbulkan gelombang tsunami.
Untuk melihat episenter dan bola fokal dapat dilihat pada peta dibawah ini.
Gambar 5. Episenter dan bola fokal
7. Jurnal Neutrino Vol.5, No. 2 April 2013 86
Pada penelitian mengenai analisa sesar aktif menggunakan metode focal mechanism
(studi kasus data gempa sempanjang cincin api zona selatan wilayah Jawa Barat pada
tahun 1999-2009). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daerah Jawa Barat
termasuk daerah yang sering terkena bencana gempabumi. Dari 10 tahun data penelitian
terdapat 9 data gempa dengan magnitude > 6 skala richter. Dari 5 data gempa yang di
peroleh terdapat beberapa jenis sesar. Hal ini ditunjukkan dengan 1 sesar turun (normal),
kemudian 2 sesar naik (reverse) dan 2 gempa menunjukkan sesar mendatar (strike-slip) di
daerah Jawa Barat.
KESIMPULAN
Sesar-sesar pada bola okal menunjukkan arah gelombangnya, baik berupa kuadran
kompresi maupun kuadran dilatasi yang terdapat di beberapa daerah pada propinsi Jawa
Barat.
Mitigasi prabencana dapat dilakukan dengan melihat arah sebaran gelombang
gempa, potensi dan keadaan geologi. Untuk pengembangan daerah diperlukan standarisasi
bangunan tahan gempa, pengelolaan daerah pantai dan sosialisasi secara bertahap dan
menyeluruh kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Afnimar. 2009. Seismologi. Bandung: ITB.
[2] Prasetya, Tiar. 2006. Gempa Bumi. Yogyakarta: Gitanagari
[3] Rahmania, Merdiani, dkk. 2010. Penentuan Jenis Sesar Pada Gempabumi Sukabumi 2
September 2009 Berdasarkan Gerak Awal Gelombang P. Jurnal Penelitian.
[4] Mulyani, Lutfi Tri. 2006. Analisa Mekanisme Pusat Gempa Bumi Aceh Tanggal 26
Desember 2004. Tugas Akhir Tidak Diterbitkan. Jakarta: Akademi Meteorologi dan
Geofisika.
[5] Dir. Vulkanologi dan Mitigasi Bencana; 2007
[6] Setiawan, 1993. Pengukuran Seismik 3 Kompopnen Dan Analisa Polarisasi Kegiatan
Seismik Gunung Merapi Pada Saat Kubah Lava Tahun 1992, Thesis S2. UGM:
Yogyakarta.
[7] Tjasyono, Bayong. 2009. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: UPI.