Penilaian kinerja adalah suatu proses yang dilakukan untuk menilai pelaksaan pekerjaan personel dan memberikan umpan balik bagi kesesuaian serta peningkatan kinerja tim. Dalam mencapai tujuan menciptakan kekayaan, manajemen perusahaan dibagi ke dalam beberapa fungsi yaitu Manajemen Strategis, Perencanaan dan Pengambilan Keputusan, Pengendalian Manajemen dan Operasi, serta Penyiapan Laporan Keuangan.
ESG dan saham syariah adalah dua konsep yang saling terkait dan seringkali diterapkan bersama-sama oleh investor yang ingin berinvestasi secara bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai mereka.
ESG, singkatan dari Environmental, Social, and Governance, adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam mengevaluasi kinerja keuangan dan dampak sosial suatu perusahaan. Faktor ESG mencakup lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan, seperti emisi gas rumah kaca, perlakuan terhadap karyawan, dan kepatuhan terhadap peraturan.
Saham syariah, di sisi lain, adalah saham yang diperdagangkan di bursa saham dan memenuhi persyaratan syariah Islam, yaitu tidak terlibat dalam industri haram seperti alkohol, narkoba, atau perjudian. Selain itu, saham syariah juga harus memenuhi kriteria tertentu seperti tidak terlibat dalam riba atau spekulasi.
Kedua konsep ini memiliki persamaan dalam hal mempertimbangkan faktor-faktor yang lebih luas daripada hanya kinerja keuangan. Investor yang peduli dengan ESG seringkali juga mencari saham-saham syariah yang sesuai dengan nilai-nilai mereka, karena saham-saham syariah cenderung memiliki prinsip-prinsip etis dan moral yang serupa dengan nilai-nilai yang dipromosikan oleh ESG.
Di beberapa negara, seperti di Malaysia, terdapat indeks saham syariah yang juga mempertimbangkan faktor-faktor ESG dalam mengevaluasi saham-saham yang masuk dalam indeks tersebut. Oleh karena itu, ESG dan saham syariah saling melengkapi dalam upaya investor untuk berinvestasi secara bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai mereka.
Balanced Scorecard adalah sebuah kerangka kerja manajemen strategis yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengelola kinerja mereka. Tujuan utama dari Balanced Scorecard adalah untuk memastikan bahwa organisasi fokus pada tujuan jangka panjang mereka dan mencapai tujuan tersebut melalui pengukuran kinerja yang berkelanjutan.
Dalam konteks ESG (Environmental, Social, and Governance), Balanced Scorecard dapat digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam hal lingkungan, sosial, dan tata kelola yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa contoh dari cara-cara Balanced Scorecard dapat digunakan untuk mengukur kinerja ESG:
Lingkungan:
Pengurangan Emisi Karbon: Mencapai target pengurangan emisi karbon tahunan dan mengurangi konsumsi energi melalui inovasi teknologi atau penggunaan energi terbarukan.
Konservasi Sumber Daya Alam: Mengukur dan memantau penggunaan air dan energi dalam operasi bisnis dan mengurangi limbah dan polusi lingkungan.
Sosial:
Kebijakan Karyawan: Menerapkan kebijakan yang adil terhadap karyawan, seperti program kesehatan, kesetaraan gender, dan kesetaraan upah.
Keberlanjutan Masyarakat: Menjaga keterlibatan aktif dengan komunitas sekitar, berpartisipasi dalam program sosial, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat lokal.
Tata Kelola:
Kepatuhan dan Etika Bisnis: Memastikan perusahaan mematuhi peraturan dan hukum terkait lingkungan, sosial dan tata kelola.
Karya Ilimiah Bahasa Indonesa "PENGARUH RASIONAL KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)"
Penilaian kinerja adalah suatu proses yang dilakukan untuk menilai pelaksaan pekerjaan personel dan memberikan umpan balik bagi kesesuaian serta peningkatan kinerja tim. Dalam mencapai tujuan menciptakan kekayaan, manajemen perusahaan dibagi ke dalam beberapa fungsi yaitu Manajemen Strategis, Perencanaan dan Pengambilan Keputusan, Pengendalian Manajemen dan Operasi, serta Penyiapan Laporan Keuangan.
ESG dan saham syariah adalah dua konsep yang saling terkait dan seringkali diterapkan bersama-sama oleh investor yang ingin berinvestasi secara bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai mereka.
ESG, singkatan dari Environmental, Social, and Governance, adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam mengevaluasi kinerja keuangan dan dampak sosial suatu perusahaan. Faktor ESG mencakup lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan, seperti emisi gas rumah kaca, perlakuan terhadap karyawan, dan kepatuhan terhadap peraturan.
Saham syariah, di sisi lain, adalah saham yang diperdagangkan di bursa saham dan memenuhi persyaratan syariah Islam, yaitu tidak terlibat dalam industri haram seperti alkohol, narkoba, atau perjudian. Selain itu, saham syariah juga harus memenuhi kriteria tertentu seperti tidak terlibat dalam riba atau spekulasi.
Kedua konsep ini memiliki persamaan dalam hal mempertimbangkan faktor-faktor yang lebih luas daripada hanya kinerja keuangan. Investor yang peduli dengan ESG seringkali juga mencari saham-saham syariah yang sesuai dengan nilai-nilai mereka, karena saham-saham syariah cenderung memiliki prinsip-prinsip etis dan moral yang serupa dengan nilai-nilai yang dipromosikan oleh ESG.
Di beberapa negara, seperti di Malaysia, terdapat indeks saham syariah yang juga mempertimbangkan faktor-faktor ESG dalam mengevaluasi saham-saham yang masuk dalam indeks tersebut. Oleh karena itu, ESG dan saham syariah saling melengkapi dalam upaya investor untuk berinvestasi secara bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai mereka.
Balanced Scorecard adalah sebuah kerangka kerja manajemen strategis yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengelola kinerja mereka. Tujuan utama dari Balanced Scorecard adalah untuk memastikan bahwa organisasi fokus pada tujuan jangka panjang mereka dan mencapai tujuan tersebut melalui pengukuran kinerja yang berkelanjutan.
Dalam konteks ESG (Environmental, Social, and Governance), Balanced Scorecard dapat digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam hal lingkungan, sosial, dan tata kelola yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa contoh dari cara-cara Balanced Scorecard dapat digunakan untuk mengukur kinerja ESG:
Lingkungan:
Pengurangan Emisi Karbon: Mencapai target pengurangan emisi karbon tahunan dan mengurangi konsumsi energi melalui inovasi teknologi atau penggunaan energi terbarukan.
Konservasi Sumber Daya Alam: Mengukur dan memantau penggunaan air dan energi dalam operasi bisnis dan mengurangi limbah dan polusi lingkungan.
Sosial:
Kebijakan Karyawan: Menerapkan kebijakan yang adil terhadap karyawan, seperti program kesehatan, kesetaraan gender, dan kesetaraan upah.
Keberlanjutan Masyarakat: Menjaga keterlibatan aktif dengan komunitas sekitar, berpartisipasi dalam program sosial, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat lokal.
Tata Kelola:
Kepatuhan dan Etika Bisnis: Memastikan perusahaan mematuhi peraturan dan hukum terkait lingkungan, sosial dan tata kelola.
Karya Ilimiah Bahasa Indonesa "PENGARUH RASIONAL KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)"
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
4. Komponen Sustainability Reporting
Pernyataan CEO – visi dan misi
Pernyataan CEO – visi dan misi
Struktur tata kelola organisasi, model bisnis perusahaan
Struktur tata kelola organisasi, model bisnis perusahaan
Konteks keberlanjutan, analisis SWOTTerinspirasi analisis SWOT
Konteks keberlanjutan, analisis SWOTTerinspirasi analisis SWOT
Mengidentifikasi dampak negatif organisasi dan resiko bisnis
Mengidentifikasi dampak negatif organisasi dan resiko bisnis
Identifikasi pemangku kepentingan dan masalah yang dihadapi
Identifikasi pemangku kepentingan dan masalah yang dihadapi
Analisis materialitas
Analisis materialitas
Tinjauan kinerja dari satu waktu ke waktu
Tinjauan kinerja dari satu waktu ke waktu
Strategi keberlanjutan (berbagai stakeholder – karyawan, investor, LSM dll.)
Strategi keberlanjutan (berbagai stakeholder – karyawan, investor, LSM dll.)
5. Manfaat Sustainability Reporting
Manfaat bagi internal perusahaan
• Mampu meningkatkan pemahaman terhadap risiko dan peluang
• Menjelaskan kaitan antara kinerja keuangan dengan non keuangan
• Hasil laporan akan berpengaruh terhadap strategi dan kebijakan
manajemen jangka panjang maupun bisnis.
• Proses jauh lebih lancar, mengurangi biaya, dan lebih efisien
• Terhindar dari kegagalan lingkungan, sosial, dan tata kelola
• Dapat membandingkan kinerja antara organisasi dengan sektor
• Sebagai tolok ukur dan penilaian kinerja secara keberlanjutan berkaitan
dengan hukum, norma, kode, standar kinerja, serta inisiatif sukarela.
6. Manfaat Sustainability Reporting
Manfaat bagi eksternal perusahaan
• Mengurangi dampak negatif bagi lingkungan, sosial, dan
tata kelola
• Mampu meningkatkan reputasi dan branding perusahaan
• Memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai
perusahaan sesungguhnya, termasuk aset yang dimilikinya
• Menunjukkan peran perusahaan dalam memengaruhi
ataupun dipengaruhi ekspektasi.
11. ISRA
Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)
adalah ajang rutin tahunan yang berhubungan
dengan keberhasilan sebuah perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas CSR yang ramah
lingkungan dengan ditandai melalui
pembuatan pelaporan SR perusahaan sesuai
dengan standar yang telah disepakati yaitu GRI
atau G4.
Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)
adalah ajang rutin tahunan yang berhubungan
dengan keberhasilan sebuah perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas CSR yang ramah
lingkungan dengan ditandai melalui
pembuatan pelaporan SR perusahaan sesuai
dengan standar yang telah disepakati yaitu GRI
atau G4.
Perusahaan – perusahaan peserta tahun ini
makin meningkat jumlahnya yang artinya
perusahaan di Indonesia telah makin
menyadari akan pentingnya peran SR (
Sustainability Report) berdampingan dengan
FR (FinanacialReport).
Perusahaan – perusahaan peserta tahun ini
makin meningkat jumlahnya yang artinya
perusahaan di Indonesia telah makin
menyadari akan pentingnya peran SR (
Sustainability Report) berdampingan dengan
FR (FinanacialReport).
Peniliaan kinerja perusahaan tidak cukup dilihat
dari keberhasial disisi keuangan, tapi
perusahaan juga dituntut untuk memberikan
keberhasilan nya diluar konteks keuangan
dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan
secara menyeluruh.
Peniliaan kinerja perusahaan tidak cukup dilihat
dari keberhasial disisi keuangan, tapi
perusahaan juga dituntut untuk memberikan
keberhasilan nya diluar konteks keuangan
dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan
secara menyeluruh.
Saat ini mengukur keberhasialn perusahaan
menggunakan ukuran nilai (value) perusahaan,
dan ini tidak cukup diungkapkan hanya
dengan melihat keberhasilan di sisi keuangan
saja, melainkan nilai (value) perusahaan perlu
juga dilihat dari sisi non keuangan.
Saat ini mengukur keberhasialn perusahaan
menggunakan ukuran nilai (value) perusahaan,
dan ini tidak cukup diungkapkan hanya
dengan melihat keberhasilan di sisi keuangan
saja, melainkan nilai (value) perusahaan perlu
juga dilihat dari sisi non keuangan.