Dokumen ini membandingkan amalan terbaik Copenhagen, Denmark dan Georgetown, Pulau Pinang dalam pembangunan bandar mampan. Copenhagen telah berjaya menjadikan bandar itu sebagai bandar neutral karbon pertama di dunia melalui pelbagai strategi seperti pemadatan bandar, pengangkutan awam dan bangunan hijau. Manakala di Georgetown, pelbagai inisiatif seperti 'Cleaner Greener Penang' dan penggunaan pengangkutan awam digalakkan untuk meningkatkan kual
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep kota hijau (green urban design) di Kota Bandung dan Amsterdam. Kota Bandung telah mengembangkan ruang publik hijau dan fasilitas kreatif untuk masyarakat. Sedangkan Amsterdam mengedepankan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda dan menyediakan banyak taman hijau. Kedua kota tersebut dianggap telah menerapkan konsep ruang yang responsif terhadap masyarakat namun perlu lebih mengut
Dokumen ini membandingkan amalan terbaik Copenhagen, Denmark dan Georgetown, Pulau Pinang dalam pembangunan bandar mampan. Copenhagen telah berjaya menjadikan bandar itu sebagai bandar neutral karbon pertama di dunia melalui pelbagai strategi seperti pemadatan bandar, pengangkutan awam dan bangunan hijau. Manakala di Georgetown, pelbagai inisiatif seperti 'Cleaner Greener Penang' dan penggunaan pengangkutan awam digalakkan untuk meningkatkan kual
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep kota hijau (green urban design) di Kota Bandung dan Amsterdam. Kota Bandung telah mengembangkan ruang publik hijau dan fasilitas kreatif untuk masyarakat. Sedangkan Amsterdam mengedepankan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda dan menyediakan banyak taman hijau. Kedua kota tersebut dianggap telah menerapkan konsep ruang yang responsif terhadap masyarakat namun perlu lebih mengut
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)nikenpraw
Green Community Forum Workshop is a capacity development program which held by Ministry of Public Works and Housing to equip local community with numerous skills that help them do impactful action towards Green City.
Dokumen ini membahas tiga topik utama tentang pembangunan bandar mapan di Melaka. Pertama, kelestarian teknologi hijau seperti pemasangan lampu jalan hemat energi dan program pemisahan sampah. Kedua, kecekapan energi dengan tujuan mendidik generasi muda untuk menggunakan energi secara hemat. Ketiga, fokus pada perubahan gaya hidup hemat energi dan meningkatkan proses pemantauan pengelolaan sekolah.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai Agenda Tempatan 21 dan elemen utamanya. Ia juga memberikan penilaian pelaksanaan Agenda Tempatan 21 di Bandar Kuala Krai, Kelantan serta cadangan untuk memperbaikinya.
Singapura dan Selangor mencontohi amalan terbaik dalam pembangunan bandar, termasuk menjaga alam sekitar, mereka bentuk bandar yang terancang, dan meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan sosial. Walaupun masih ada ruang untuk perbaikan, kedua bandar ini menjadi contoh dalam memajukan pembangunan mapan bandar.
Jurnal ini membahas dua artikel yang menganalisis proyek-proyek eco-city di beberapa kota. Jurnal pertama menganalisis potensi konflik antar pemangku kepentingan dalam pengembangan eco-city di Surabaya, Indonesia dan Kathmandu, Nepal. Ia mengidentifikasi tiga kelompok pemangku kepentingan dan menyarankan pendekatan baru untuk mengurangi konflik. Jurnal kedua melakukan analisis diskursif enam proyek eco-city untuk mendef
Sistem pengelolaan sampah konvensional di Jakarta membutuhkan biaya tinggi. Pengelolaan sampah berbasis komunitas di Pasar Induk Kramat Jati diusulkan sebagai solusi, dengan melibatkan pedagang sebagai pelaksana utama dan kerja sama pemerintah dan swasta. Pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos diharapkan mengurangi biaya pengangkutan sampah dan meningkatkan pendapatan pedagang.
Tugasan 5 Bandar anda dan agenda tempatan 21yun yun
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Cadangan untuk meningkatkan agenda tempatan 21 di Georgetown, Pulau Pinang meliputi menguatkuasa hari tanpa plastik, menanam pokok hijau, meningkatkan sistem pengangkutan awam, dan membantu keluarga miskin.
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)nikenpraw
Green Community Forum Workshop is a capacity development program which held by Ministry of Public Works and Housing to equip local community with numerous skills that help them do impactful action towards Green City.
Dokumen ini membahas tiga topik utama tentang pembangunan bandar mapan di Melaka. Pertama, kelestarian teknologi hijau seperti pemasangan lampu jalan hemat energi dan program pemisahan sampah. Kedua, kecekapan energi dengan tujuan mendidik generasi muda untuk menggunakan energi secara hemat. Ketiga, fokus pada perubahan gaya hidup hemat energi dan meningkatkan proses pemantauan pengelolaan sekolah.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai Agenda Tempatan 21 dan elemen utamanya. Ia juga memberikan penilaian pelaksanaan Agenda Tempatan 21 di Bandar Kuala Krai, Kelantan serta cadangan untuk memperbaikinya.
Singapura dan Selangor mencontohi amalan terbaik dalam pembangunan bandar, termasuk menjaga alam sekitar, mereka bentuk bandar yang terancang, dan meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan sosial. Walaupun masih ada ruang untuk perbaikan, kedua bandar ini menjadi contoh dalam memajukan pembangunan mapan bandar.
Jurnal ini membahas dua artikel yang menganalisis proyek-proyek eco-city di beberapa kota. Jurnal pertama menganalisis potensi konflik antar pemangku kepentingan dalam pengembangan eco-city di Surabaya, Indonesia dan Kathmandu, Nepal. Ia mengidentifikasi tiga kelompok pemangku kepentingan dan menyarankan pendekatan baru untuk mengurangi konflik. Jurnal kedua melakukan analisis diskursif enam proyek eco-city untuk mendef
Sistem pengelolaan sampah konvensional di Jakarta membutuhkan biaya tinggi. Pengelolaan sampah berbasis komunitas di Pasar Induk Kramat Jati diusulkan sebagai solusi, dengan melibatkan pedagang sebagai pelaksana utama dan kerja sama pemerintah dan swasta. Pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos diharapkan mengurangi biaya pengangkutan sampah dan meningkatkan pendapatan pedagang.
Tugasan 5 Bandar anda dan agenda tempatan 21yun yun
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Cadangan untuk meningkatkan agenda tempatan 21 di Georgetown, Pulau Pinang meliputi menguatkuasa hari tanpa plastik, menanam pokok hijau, meningkatkan sistem pengangkutan awam, dan membantu keluarga miskin.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
2. Konsep Eco-town
Salah satu konsep penanganan LHsecara
terintegratif adalah Eco-Town
Karakteristik Integrasi:
1. Kerangka Kebijakan yang kondusif
2. Informasi dan Teknologi
3. Ketersedian Pendanaan
4. Penegakan Hukum yang Efektif
5. Keterlibatan dan Partisipasi Aktif
Stakeholder
6. Pengembangan Kapasitas Lokal
Kata Kunci Eco-Town :
• Sistemik;
• Sinergi;
• Komitmen;
• Partisipasi.
Isu Lingkungan Kota Bandung Beragam
Perlu penanganan secara terintegrasi
4. Background
• Bandung City was selected in 2006 as the one of pilotproject
for Eco-town program in order to respond the environment
issues aroundthe Asia Pacific region.
• One of the strategy for the Eco-town program is to develop
the eco-partnerships among the cities in Asia Pacific region,
such as city of Kawasaki,Bandung, Penang, Dalianand etc.
• As a case city, Bandungcity has to developand try to
implement the Eco-townconcept regardingto the local
perspective, which includesthe plan, regulation,institution,
program and activities.
4
6. Pengelolan Isu Lingkungan di Kota Bandung
RPJP/RPJM
Eco-town
3R (Sampah)
Transportasi
& Tata Ruang
SD Air
Kualitas
Udara
Kegiatan/
Program
Kegiatan/
Program1
Kegiatan/
Program2
dst
7
Program
Prioritas
Isu/Masalah
Lingkungan
Bandung
“Eco-City”
atau
“Sustainable
City”
7. Identifikasi Isu Lingkungan di Kota Bandung
Identifikasi Isu
Lingkungan:
- SLHD/Agenda21
- RPJP/RPJM
- Survey Juli ‘09
Industri/
Pebisnis/
Swasta
Masyarakat
(LSM)
Pemerintah
Kota
Bandung
9. Mewujudkan
Bandung
Eco-Town 3R
1. Dukungan
Kebijakan &
Regulasi
2. Dukungan
Kelembagaan
3. Kelengkapan
Infrastruktur
(Teknologi dan
Sistem)
4. Dukungan
SDM
5. Rencana Aksi
Pengembangan
Pilot Project Eco-
Town Kota
Bandung
Butir 3 s/d 5 :
akan dibahas
dalam workshop
(Agst & Okt, 2009)
Aspek-aspek yang Diperlukan untuk mewujudkan
Bandung Eco-Town3R
Butir 1 & 2 : akan
dibahas dalam
Diskusi ini (Juli
2009)
10. Hasil Workshop Pengembangan Ecotown Kota
Bandung 27 Juli dan 27 Agustus 2009
Pengembanganeco-town di Kota Bandungdifokuskan kepada
masalah pengelolaansampah padat;
Pengelolaansampahtersebut diutamakan bagi perkembangan
usaha kecil dan menengahberbasis sampah melaluimetode
3R (reuse-reduce-recycle);
Hal yang harus menjadiperhatianterkait dengan
pengembanganecotownberbasis sampah melaluimetode 3R
antaralain:
Pengembanganekonomi kreatif: permodalan,pemasaran,
dan quality control
Pendidikan lingkungan hidupberkelanjutanterkait
ecotown dan aplikasi3R
11. Alasan Menginisiasi “Eco-Town-3R” Dalam
Pengelolaan SAMPAH di Kota Bandung
Hasil identifikasimenunjukkan IsuSampah masih dianggap
penting;
JumlahSampah Yang dihasilkan KotasetiapTahun meningkat
sejalan denganpertumbuhanKota;
Tempat PembuanganSampahyang Semakin Sulit;
ManajemenSampah yang ada masih sederhana, terbatas
dengan landfill
Belum terinternalisasinyamodel3-R dalam perilaku
masyarakatdankalanganduniausaha;
Belum optimalnyadukungankebijakan,program dan kegiatan
yang terlembaga dalampengembangan3-R;
Target Kota Bandung untuk sampah (2013) – 20% -3R; 30% -
Landfill;40% -Teknologi;
12. Eco-Town 3R
Sampah Domestik Sampah Industri
Perumahan
Pasar
Dunia
usaha
Pengumpulan
Sampah
Pemilahan
Sampah
Sampah Organik
Sampah Non-
Organik
Dukungan
Kebijakan; Kelembagaan; Teknologi
3R
Sisa Sampah
Non-Recyclable Waste
Peningkatan
PemanfaatanSampah
Penurunan Sisa
Sampah
Landfilling & PLTSA
Tujuan Ecotwn-3R
13. Tema 1:
PengembanganEkonomi Kreatif
Berbasis 3R
Tema 2:
PendidikanLingkungan dalam
Rangka Mendukung Pengembangan
Ecotown Kota Bandung
Topik:
a. Pengembangan ekonomi kreatif
berbasis 3R
b. Permodalan dan pemasaranproduk-
produkkreatifberbasis 3R
c. Pengembangan produkberbasis 3R
yang berkualitasdan berorientasi
pasar
Topik:
a. Pendidikan lingkunganhidup
kaitannya dengan inisiatifecotown
dan aplikasi 3R
b. Program pendidikan lingkungan
hidup di lingkungan sekolah
c. Program pendidikan hidup ibformal
di lingkungan masyarakat
d. Kurikulum pendidikanlingkungan
hidup untukmendukungKota
Bandungsebagai ecotown
Workshop “ Implementasi Konsep Pembangunan
Berkelanjutan Melalui Pengembangan Eco-town
14. Tema 1:
PengembanganEkonomi Kreatif
Berbasis 3R
Tema 2:
PendidikanLingkungan dalam
Rangka Mendukung Pengembangan
Ecotown Kota Bandung
Tujuan:
a. Menjabarkan konsep pembangunan
berkelanjutan melalui
pengembangan ecotown
b. Menjabarkan konsep ecotown dalam
rangka mengembangkan ekonomi
kreatifdi Kota Bandung
c. Membahas berbagai kendala yang
dihadapi pelakubisnis skala kecil
berbasis limbah dalam hal
permodalan dan pemasaran produk
d. Memperkuat jejaringdiantarapelaku
bisnis skala kecil berbasis limbah
Tujuan:
a. Menggali praktekpendidikan LH di
masyarakat baiksecara formal
maupun informal
b. Menggali kebijakan pemerintah
mengenai pendidikanLH di sekolah
yang terkait dengan inisiatifecotown
dan aplikasi 3R
c. Merumuskan kurikulum pendidikan
lingkungan LH yang mendukung
inisiatifecotown untukKota Bandung
Workshop “ Implementasi Konsep Pembangunan
Berkelanjutan Melalui Pengembangan Eco-town
15. Tema 1:
PengembanganEkonomi Kreatif
Berbasis 3R
Tema 2:
PendidikanLingkungan dalam
Rangka Mendukung Pengembangan
Ecotown Kota Bandung
Luaran Workshop:
a. Munculnya komitmen bersama dari
pihakPemerintah Kota Bandung,
lembaga keuangan,organisasi non-
pemerintah,swasta,dan akademisi
untukmendorongberkembangnya
ekonomi kreatifberbasis 3R
b. Para pelaku usaha berbasis limbah
dapat salingsinergi melalui suatu
wadah sehingga dapat
mempermudah pengembangan
usaha mereka,khususnya dalam
mengembangkan ekonomi kreatif
berbasis limbah
Luaran Workshop:
a. Tersusunnyakurikulum PLH yang
mendukungpengembanganKota
Bandungsebagai ecotown,
khususnya yangterkait dengan
pengelolaan limbahkota dengan
pendekatanprinsip3R.
b. Kurikulum PLH yang diharapkan
merupakan rumusan yanggeneral
yang diharapkan mudah
diimplementasikan oleh masyarakat
Kota Bandung dari berbagai kalangan,
dan berbagai usia.
Workshop “ Implementasi Konsep Pembangunan
Berkelanjutan Melalui Pengembangan Eco-town