SlideShare a Scribd company logo
BAKU PEMBANDING, LARUTAN BAKU
DAN LARUTAN PEREAKSI
KIMIA ANALISIS FARMASI
KELAS XI FKK
TUJUAN PEMBELAJARAN
XI.5.4 Menentukan baku pembanding, larutan baku dan larutan
pereaksi, serta membuat larutan baku pembanding, larutan baku dan
larutan pereaksi yang berkaitan dengan jenis metode volumetri
PENGERTIAN
• Baku pembanding (reference material) adalah suatu bahan dengan
kemurnian tertentu yang digunakan sebagai pembanding untuk
mendapatkan kadar suatu analit sampel.
Jenis baku pembanding berdasarkan pembuatnya :
1. Baku pembanding yang dibuat sebagai penyerta monografi pada Farmakope,
misalnya USP, FI, dll. Baku pembanding ini mempunyai kemurnian tinggi, tanpa
matriks tertentu, dan dalam keadaan tunggal.
2. Working standard atau baku kerja: merupakan baku pembanding yang
ditetapkan berdasarkan baku pembanding utama. Contoh baku pembanding
Indonesia ditetapkan berdasarkan baku pembanding Eropa.
3. Baku pembanding dengan komposisi matriks tertentu: misalnya CRM (certified
Reference Material atau SRM (standard Reference Material), bahan ini dibuat
oleh badan yang diberi tugas khusus yaitu NIST. Baku pembanding ini dibuat
dengan matriks seperti keadaan sampel pada umumnya, misalnya kecap yang
mengandung natrium benzoat 1% dan kalium sorbat 1%. Manfaat baku
pembanding ini adalah untuk menguji akurasi (kecermatan) metode. Metode
hasil pengembangan dicobakan pada baku ini, hasil yang diperoleh dikurangai
hasil yang tertera disertifikat merupakan ukuran bias metode
Jenis baku pembanding berdasarkan
pembuatnya :
1. Baku pembanding Primer biasanya tidak langsung digunakan untuk
pengujian analisis rutin. Baku pembanding primer hanya digunakan
untuk tujuan seperti diuraikan dalam monograf yang bersangkutan.
2. Baku pembanding Sekunder atau baku pembanding kerja digunakan
untuk analisis rutin yang disiapkan dari bahan baku yang
mempunyai kemurnian analisis atau bahan baku dengan kemurnian
tinggi dna dilakukan uji perbandingan terhadap baku pembanding
primer.
Label baku pembanding
• Pada label baku pembanding hendaklah dicantumkan kadar, tanggal
pembuatan, tanggal daluarsa, tanggal pertama kali tutup wadahnya
dibuka dan bila perlu kondisi penyimpanannya.
Larutan Baku/Larutan Standar
• Larutan baku/ larutan standar adalah larutan suatu zat terlarut yang
telah diketahui konsentrasinya.
• Manfaat Larutan baku sebagai titran sehingga ditempatkan dalam
buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan
baku.
• Jenis larutan baku :
• 1. Larutan baku primer
• 2. Larutan baku sekunder
Larutan baku primer
• Larutan baku primer yaitu larutan yang mengandung zat padat murni
yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metode
gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan
konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi
dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan
penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam
volume tertentu.
• Contoh: K2Cr2O7, As2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat.
Syarat larutan baku primer
1. Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin pada suhu 110-
120 derajat celcius) dan disimpan dalam keadaan murni. (Syarat ini biasanya tak
dapat dipenuhi oleh zat- zat terhidrasi karena sukar untuk menghilangkan air-
permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan pernguraian parsial.)
2. Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan di udara; kondisi ini
menunjukkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula dioksidasi oleh udara atau
dipengaruhi karbondioksida.
3. Zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji- uji kualitatif dan kepekaan
tertentu.
4. Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekuivalen yang
besar.
5. Zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.
6. Reaksi yang berlangsung dengan pereaksi harus bersifat stoikiometrik dan
langsung.
Larutan baku sekunder
• Larutan baku sekunder yaitu larutan yang mengnadung suatu zat yang
konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari
zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan
dengan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya
melalui metode titrimetri.
• Contoh: AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2
Syarat larutan baku sekunder
1. Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer
2. Mempunyai berat ekivalen yang tinggi untuk memperkecil
kesalahan penimbangan
3. Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan.
Larutan Pereaksi
Larutan Pereaksi adalah suatu larutan yang banyak digunakan untuk uji percobaan
kualitatif dimana dalam larutan tersebut belum diketahui konsentrasinya.
Contoh Pereaksi Dan Larutan:
1. Larutan Amilum 1 % : Suspensikan 1,0 gram amilum dalam 5 ml air dan
tuangkan suspensi ke dalam 95 ml aquades yang baru berhenti mendidih, lalu
diaduk. biarkan mendingin ketika larutan menjadi jernih.
2. Larutan Iodium 0,01 M : Larutkan 1,26 gram iod (I2) dan 2-2,5 g kalium iodida
dalam air dan encerkan sampai 1 liter.
3. Larutan Benedict : Larutkan 173 gram kristal natrium sitrat dan 100 g natrium
karbonat anhidrat di dalam kira-kira 800 ml air, aduklah, lalu sarin,. kemudian,
ke dalamnya tambahkan 17,3 g tembaga sulfat yang telah dilarutkan dalam 100
ml air. Buat volum total 1 liter dengan penambahan air.

More Related Content

What's hot

Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran
Perubahan Zat dan Pemisahan CampuranPerubahan Zat dan Pemisahan Campuran
Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
KIMOR 2 : asam karboksilat
KIMOR 2 : asam karboksilatKIMOR 2 : asam karboksilat
KIMOR 2 : asam karboksilat
university of muhammadiyah malang
 
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
Keke Awaliyah Awaliyah
 
Percobaan iv
Percobaan ivPercobaan iv
Percobaan iv
Prasetyo Bondan
 
Tugas Kalibrasi (Bahasa)
Tugas Kalibrasi (Bahasa)Tugas Kalibrasi (Bahasa)
Tugas Kalibrasi (Bahasa)
Ika Rizky
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetriIndriati Dewi
 

What's hot (6)

Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran
Perubahan Zat dan Pemisahan CampuranPerubahan Zat dan Pemisahan Campuran
Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran
 
KIMOR 2 : asam karboksilat
KIMOR 2 : asam karboksilatKIMOR 2 : asam karboksilat
KIMOR 2 : asam karboksilat
 
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
 
Percobaan iv
Percobaan ivPercobaan iv
Percobaan iv
 
Tugas Kalibrasi (Bahasa)
Tugas Kalibrasi (Bahasa)Tugas Kalibrasi (Bahasa)
Tugas Kalibrasi (Bahasa)
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
 

Similar to BAKU PEMBANDING dan LARUTAN PEREAKSI.pptx

Ppt larutan baku primer
Ppt larutan baku primerPpt larutan baku primer
Ppt larutan baku primer
Anis Putri
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
Ridwan
 
Materi Praktisi Mengajar-Dasar Volumetri-20231006.pptx
Materi Praktisi Mengajar-Dasar Volumetri-20231006.pptxMateri Praktisi Mengajar-Dasar Volumetri-20231006.pptx
Materi Praktisi Mengajar-Dasar Volumetri-20231006.pptx
LarasPutri35
 
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriPPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Salsabila Azzahra
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
NurmalitaFatimah1
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
aji indras
 
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriMakalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Salsabila Azzahra
 
Larutan dan teknik pelarutan sampel revisi copy
Larutan dan teknik pelarutan sampel revisi   copyLarutan dan teknik pelarutan sampel revisi   copy
Larutan dan teknik pelarutan sampel revisi copy
Sofi Anna Nur Pitasari
 
Ppt stoikiometri larutan
Ppt stoikiometri larutanPpt stoikiometri larutan
Ppt stoikiometri larutan
Lamtiar Simanungkalit
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
aji indras
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
zaeied
 

Similar to BAKU PEMBANDING dan LARUTAN PEREAKSI.pptx (15)

Ppt larutan baku primer
Ppt larutan baku primerPpt larutan baku primer
Ppt larutan baku primer
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Materi Praktisi Mengajar-Dasar Volumetri-20231006.pptx
Materi Praktisi Mengajar-Dasar Volumetri-20231006.pptxMateri Praktisi Mengajar-Dasar Volumetri-20231006.pptx
Materi Praktisi Mengajar-Dasar Volumetri-20231006.pptx
 
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriPPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriMakalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
 
Larutan dan teknik pelarutan sampel revisi copy
Larutan dan teknik pelarutan sampel revisi   copyLarutan dan teknik pelarutan sampel revisi   copy
Larutan dan teknik pelarutan sampel revisi copy
 
Ppt stoikiometri larutan
Ppt stoikiometri larutanPpt stoikiometri larutan
Ppt stoikiometri larutan
 
Sudah selesai
Sudah selesai Sudah selesai
Sudah selesai
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 

Recently uploaded

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 

Recently uploaded (20)

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 

BAKU PEMBANDING dan LARUTAN PEREAKSI.pptx

  • 1. BAKU PEMBANDING, LARUTAN BAKU DAN LARUTAN PEREAKSI KIMIA ANALISIS FARMASI KELAS XI FKK
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN XI.5.4 Menentukan baku pembanding, larutan baku dan larutan pereaksi, serta membuat larutan baku pembanding, larutan baku dan larutan pereaksi yang berkaitan dengan jenis metode volumetri
  • 3. PENGERTIAN • Baku pembanding (reference material) adalah suatu bahan dengan kemurnian tertentu yang digunakan sebagai pembanding untuk mendapatkan kadar suatu analit sampel.
  • 4. Jenis baku pembanding berdasarkan pembuatnya : 1. Baku pembanding yang dibuat sebagai penyerta monografi pada Farmakope, misalnya USP, FI, dll. Baku pembanding ini mempunyai kemurnian tinggi, tanpa matriks tertentu, dan dalam keadaan tunggal. 2. Working standard atau baku kerja: merupakan baku pembanding yang ditetapkan berdasarkan baku pembanding utama. Contoh baku pembanding Indonesia ditetapkan berdasarkan baku pembanding Eropa. 3. Baku pembanding dengan komposisi matriks tertentu: misalnya CRM (certified Reference Material atau SRM (standard Reference Material), bahan ini dibuat oleh badan yang diberi tugas khusus yaitu NIST. Baku pembanding ini dibuat dengan matriks seperti keadaan sampel pada umumnya, misalnya kecap yang mengandung natrium benzoat 1% dan kalium sorbat 1%. Manfaat baku pembanding ini adalah untuk menguji akurasi (kecermatan) metode. Metode hasil pengembangan dicobakan pada baku ini, hasil yang diperoleh dikurangai hasil yang tertera disertifikat merupakan ukuran bias metode
  • 5. Jenis baku pembanding berdasarkan pembuatnya : 1. Baku pembanding Primer biasanya tidak langsung digunakan untuk pengujian analisis rutin. Baku pembanding primer hanya digunakan untuk tujuan seperti diuraikan dalam monograf yang bersangkutan. 2. Baku pembanding Sekunder atau baku pembanding kerja digunakan untuk analisis rutin yang disiapkan dari bahan baku yang mempunyai kemurnian analisis atau bahan baku dengan kemurnian tinggi dna dilakukan uji perbandingan terhadap baku pembanding primer.
  • 6. Label baku pembanding • Pada label baku pembanding hendaklah dicantumkan kadar, tanggal pembuatan, tanggal daluarsa, tanggal pertama kali tutup wadahnya dibuka dan bila perlu kondisi penyimpanannya.
  • 7. Larutan Baku/Larutan Standar • Larutan baku/ larutan standar adalah larutan suatu zat terlarut yang telah diketahui konsentrasinya. • Manfaat Larutan baku sebagai titran sehingga ditempatkan dalam buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. • Jenis larutan baku : • 1. Larutan baku primer • 2. Larutan baku sekunder
  • 8. Larutan baku primer • Larutan baku primer yaitu larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu. • Contoh: K2Cr2O7, As2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat.
  • 9. Syarat larutan baku primer 1. Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin pada suhu 110- 120 derajat celcius) dan disimpan dalam keadaan murni. (Syarat ini biasanya tak dapat dipenuhi oleh zat- zat terhidrasi karena sukar untuk menghilangkan air- permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan pernguraian parsial.) 2. Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan di udara; kondisi ini menunjukkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula dioksidasi oleh udara atau dipengaruhi karbondioksida. 3. Zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji- uji kualitatif dan kepekaan tertentu. 4. Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekuivalen yang besar. 5. Zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih. 6. Reaksi yang berlangsung dengan pereaksi harus bersifat stoikiometrik dan langsung.
  • 10. Larutan baku sekunder • Larutan baku sekunder yaitu larutan yang mengnadung suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri. • Contoh: AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2
  • 11. Syarat larutan baku sekunder 1. Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer 2. Mempunyai berat ekivalen yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan 3. Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan.
  • 12. Larutan Pereaksi Larutan Pereaksi adalah suatu larutan yang banyak digunakan untuk uji percobaan kualitatif dimana dalam larutan tersebut belum diketahui konsentrasinya. Contoh Pereaksi Dan Larutan: 1. Larutan Amilum 1 % : Suspensikan 1,0 gram amilum dalam 5 ml air dan tuangkan suspensi ke dalam 95 ml aquades yang baru berhenti mendidih, lalu diaduk. biarkan mendingin ketika larutan menjadi jernih. 2. Larutan Iodium 0,01 M : Larutkan 1,26 gram iod (I2) dan 2-2,5 g kalium iodida dalam air dan encerkan sampai 1 liter. 3. Larutan Benedict : Larutkan 173 gram kristal natrium sitrat dan 100 g natrium karbonat anhidrat di dalam kira-kira 800 ml air, aduklah, lalu sarin,. kemudian, ke dalamnya tambahkan 17,3 g tembaga sulfat yang telah dilarutkan dalam 100 ml air. Buat volum total 1 liter dengan penambahan air.