Simulasi sistem dinamik produksi jagung di Pasaman Barat memprediksi produksi jagung selama 50 tahun ke depan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti laju produksi, konsumsi, dan kematian ternak. Hasilnya menunjukkan produksi akan meningkat dengan intensitas tanam lebih dari dua kali setahun dan faktor koreksi minimal 0,8.