Kanker merupakan penyebab kematian kedua di dunia setelah penyakit kardiovaskular. Pertumbuhan sel kanker ditandai dengan pertumbuhan sel normal yang tidak terkendali dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Beberapa metode pengobatan kanker adalah radiasi, bedah, hormonal atau biologis, dan kemoterapi. Vinblastin dan pironetin adalah jenis obat kemoterapi yang bekerja dengan menghambat pembentukan m

1. BAB1

2. • Berdasarkan data World Health Organization (WHO), penyakit kanker menempati peringkat kedua diseluruh
dunia sebagai penyebab kematian setelah kardiovaskular. Dimana hal tersebut menunjukkan bahwa kematian
satu dari enam orang disebabkan oleh kanker. Pertumbuhan kanker ditandai dengan sel normal pada bagian
tubuh berkembang diluar kendali. Kebanyakan sel kanker diawali oleh satu sel yang memiliki DNA rusak lalu
membelah dan membentuk sel abnormal. Beberapa jenis sel kanker dapat menyebar kebagian tubuh
(metastatis) dengan beberapa cara, seperti melalui pembuluh getah bening atau sirlukasi darah (Sudakhar,
2009).

3. • Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker seperti, terapi radiasi,
terapi bedah, terapi hormonal atau biologis, dan kemoterapi (Sudakhar, 2009). Kemoterapi merupakan metode
yang paling umum digunakan untuk pengobatan kanker. Metode kemoterapi menggunakan senyawa kimia
yang dapat bekerja secara langsung pada sel kanker. Berdasarkan mekanisme kerjanya, terdapat beberapa
macam obat kemoterapi seperti zat pengalkilasi, antimetabolit, inhibitor topoisomerase, inhibitor mitosis dan
kortikosteroid (Espinosa dkk,2003).

4. • Vinblastin dan Pironetin merupakan jenis obat-obatan kemoterapi yang bekerja melalui mekanisme inhibitor
mitosis dengan cara menghambat pembentukan mikrotubulus. Penghambatan terjadi dengan cara
mengganggu dinamika mikrotubulus melalui pengikatan langsung dengan subunit tubulin (Yang dkk, 2016).
Mikrotubulus merupakan protein yang termasuk komponen utama dari sitoskeleton yang berperan dalam
pembelahan sel dan terdiri dari α- dan β-tubulin heterodimer (Jordan dan Wilson, 2004).