SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
BAB IV
TEKNOLOGI INSPEKSI
Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mengetahui dan memahami :
- Otomasi Inspeksi
- Metrologi Inspeksi
- Teknik Inspeksi
- Teknik Inspeksi Optik
- Teknologi Inspeksi Non Optik
6.1 OTOMASI INSPEKSI
Inspeksi merupakan aktivitas untuk menguji produk, komponen, perakitan,
material yang akan diproses, agar sesuai dengan spesifikasi desain [4]
Otomasi Inspeksi didefinisikan sebagai satu atau beberapa langkah prosedur
inspeksi yang terotomasi. Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi
otomasi inspeksi yang dapat diterapkan :
1. Pengambilan komponen secara terotomasi dengan menggunakan sistem
handling otomatis, tetapi untuk pengujian dan pengambilan keputusan
menggunakan tenaga manusia.
2. Pengujian dan pengambil keputusan terotomasi yang dilakukan oleh mesin
inspeksi otomatis, dengan pengambilan komponen ke dalam mesin
dilakukan secara manual.
3. Sistem Inspeksi komplet yang terotomasi, yang komponennya diambil,
diuji, dan diputuskan secara terotomasi.
Kesalahan inspeksi dapat dikategorikan sebagai kesalahan type I dan type II.
Kesalahan type I terjadi ketika sistem terotomasi mengindikasi ada cacat padahal
cacat tersebut tidak ada, sedangkan kesalahan type II terjadi ketika sistem tidak
bisa mengindikasi adanya cacat.
Otomasi Inspeksi yang diintegrasikan dengan proses manufaktur
a. Pengendalian proses feedback
6.2 METROLOGI INSPEKSI
Metrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kuantitas
tertentu yang dibandingkan dengan standarnya. Di dalamnya terdapat kuantitas
dasar yaitu : panjang, massa, waktu, ketetapan elektrik, temperatur, dan intensitas
cahaya. Kuantitas dasar lainnya yang berkaitan dengan fisika seperti kecepatan,
gaya, volume, energi, usaha, dll.
Karakteristik pengukuran instrumen :
1. Presisi dan akurat
Presesi mengukur pengulangan pada proses pengukuran, presesi yang baik
adalah pengukuran dengan varians yang kecil dan kesalahan random dapat
diminimalkan.
Akurat berarti derajat ketepatan dengan nilai yang sesungguhnya.
Incoming
workparts
Manufacturing
process
Automated
inspection
Outgoingparts
Feedbackprocess
control
Incoming
workparts
Manufacturing
process
Automated
inspection
Acceptableparts
Defects
Partssortation
b. Sortir komponen
Gambar 1. Akurasi Vs Presisi
2. Resolusi dan sensitivitas
3. Instrumen analog dan instrumen digital
4. Kalibrasi
Standart Pengukuran:
Quantity Stadart Unit Symbol
Panjang Meter M
Massa Kilogram Kg
Waktu Detik S
Electric Current Ampere A
Thermodynamic
Temperatur
Kelvin K
Intesitas Cahaya Candela Cd
Matter Mole mol
6.3 TEKNIK INSPEKSI
Teknologi Inspeksi Dibagi Menjadi Dua Kategori:
1. Inspeksi Contact
Inspeksi contact melibatkan penggunaan alat yang dapat membuat
hubungan dengan objekl selama diispeksi.
2. Inspeksi Noncontact
Inspeksi noncontact merupakan metode penggunaan sensor yang
dilokasikan pada jarak tertentu dari objek yang diukur.
Distributionof
measurements
Mean
True
value
Large
variance
Mean
Measured
variables
a) Highaccuracy
Lowprecision
Smallvariance
(b) Lowaccuracy
High precision
(c) High accuracy
High precision
Mean
True
value
True
value
Sumber : [4]
6.4 COORDINATE MEASURING MACHINE (CMM)
CMM merupakan sistem elektro-mekanik yang dirancang untuk
melakukan koordinat metrology.
Konfigurasi Mekanik CMM
1. Cantiliver
2. Moving bridge
3. Fixed bridge
4. Horizontal arm
5. Gantry
6. Column
CMM diaplikasikan pada pekerjaan yang memiliki karakter sebagai berikut:
1. Pengawas melakukan pekerjaan berulang pada operasi inspeksi manual
2. Post-process Inspectio.
3. Pengukuran geometric yang memerlukan multiple contact points.
4. Multiple Inspection setup diperlukan jika parts diperiksa secara manual.
5. Complex part geometry.
6. Varietas banyak untuk diperiksa.
7. Repeat Orders.
Manfaat CMM
1. Mengurangi waktu siklus pemeriksaan.
2. Flexibility.
3. Mengurangi kesalahn operastor.
4. Meningkatkan akurasi dan presisi
5. Menghindari multiple setups.
6.4.1 Sistem Inspeksi Fleksibel (SIF)
SIF mengambil konsep CMM yang menggunakan komputerisasi terpusat. SIF
merupakan inspeksi sel kerja terotomasi tingkat tinggi terdiri dari satu atau lebih
CMM.
Gambar 2. Sistem Inspeksi Fleksibel [4]
Load-
Unload
Load-
Unload
Inspection
Station
CMM
Inspection
Station
CMM
Storage –retrieval
vehicle
Pallet
Storage
Pallet
Storage
Computer
Controll
6.5 TEKNIK INSPEKSI CONTACT
Meliputi penggunaan mesin atau alat pemeriksa yang berhubungan
langsung dengan objek yang akan diperiksa
Prinsip teknik inspeksi Contact adalah:
1. Alat pengukuran dan pemeriksa konvensional
2. Coordinate measuring machines(CMMs) (resolution : 0.0005mm)
3. Stylus type surface texture measuring machines
6.7 TEKNIK INSPEKSI NON CONTACT
Keuntungan dari inspeksi non contact
a. Menghindari kerusakan permukaan yang bisa saja terjadi pada inspeksi
b. Mempercepat waktu siklus inspeksi
Teknik Inspeksi Non Contact meliputi :
 Optical inspection techniques
→ menggunakan cahaya untuk pengukuran
contoh : machine vision ( r : 0.25mm)
 Nonoptical inspection techniques
contoh : electrical fields, radiation, and ultrasonics
6.6 MACHINE VISION:
Machine vision dapat didefinisikan sebagai bentuk akuisisi data gambar,
proses dan interpretasi data dengan computer untuk beberapa aplikasi.
Mesin ini merupakan alat untuk memindahkan data berupa gambar diikuti dengan
proses dan interpretasi data tersebut ke komputer.
Sistem vision diklasifikasikan dengan 2- D dengan tampilan layar dua dimensi
dan 3-D untuk tampilan tiga dimensi.
Operasi system mesin vision dibagi menjadi 3 fungsi :
1. Image akuquisition & digitization
Proses ini menggunakan video kamera dan sistem digital untuk menyimpan
data gambar agar selanjutnya dapat dianalisis
2. Image processing & analysis
3. Intrepretation
Fungsi Dasar Sistem Mesin Vision
Camera
Light
source
1. Image acquisition and
digitization
2. Image processing
and analysis
3. Image interpretation
Decision and actions
Application
Parts
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian Inspeksi
2. Jelaskan Otomasi Inspeksi
3. Sebutkan Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi otomasi
inspeksi
4. Jelaskan definisi Metrologi
5. Sebutkan Karakteristik Instrumen Pengukuran
6. Jelaskan definisi CMM
7. Sebutkan Manfaat CMM
8. Jelaskan definisi Machine vision
Jawaban :
1. Inspeksi merupakan aktivitas untuk menguji produk, komponen,
perakitan, material yang akan diproses, agar sesuai dengan spesifikasi
desain
2. Otomasi Inspeksi didefinisikan sebagai satu atau beberapa langkah
prosedur inspeksi yang terotomasi.
3. Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi otomasi inspeksi
yang dapat diterapkan :
- Pengambilan komponen secara terotomasi dengan menggunakan sistem
handling otomatis, tetapi untuk pengujian dan pengambilan keputusan
menggunakan tenaga manusia.
- Pengujian dan pengambil keputusan terotomasi yang dilakukan oleh mesin
inspeksi otomatis, dengan pengambilan komponen ke dalam mesin
dilakukan secara manual.
- Sistem Inspeksi komplet yang terotomasi, yang komponennya diambil,
diuji, dan diputuskan secara terotomasi.
4. Metrologi merupakan ilmu ukur
5. Karakteristik Instrumen Pengukuran
- Akurasi dan presisi
- Kecepatan respon
- Lingkup operasi
- Biaya
6. CMM merupakan sistem elektro-mekanik yang dirancang untuk
melakukan koordinat metrology.
7. Manfaat CMMMengurangi waktu siklus pemeriksaan.
- Flexibility.
- Mengurangi kesalahn operastor.
- Meningkatkan akurasi dan presisi
- Menghindari multiple setups.
8. Machine vision dapat didefinisikan sebagai bentk akuisisi data gambar,
proses dan interpretasi data dengan computer untuk beberapa aplikasi.
Referensi
[1] Aronson, R. B., “ Shop Hardened CMMs,” Manufacturing Engineering, April,
1998, pp 62-68.
[2] Brown & Sharpe., Handbook of metrology, North Kingston, Rhode Island,
1992
[3] Black, J. T., The Design of the Factory With A Future, McGraw-Hill Book
Company, New York 1990
[4] Groover Mikell.P. Automation, Production Systems, and Computer Integrated
Manufacturing., Secon Edition, Prenctic Hall, New Jersey, 2001.

More Related Content

What's hot

Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (4)
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (4)Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (4)
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (4)Eko Supriyadi
 
Opkr50 008 b electrical (1)
Opkr50 008 b electrical (1)Opkr50 008 b electrical (1)
Opkr50 008 b electrical (1)Eko Supriyadi
 
Opkr40 001 b chasis & suspension (8)
Opkr40 001 b chasis & suspension (8)Opkr40 001 b chasis & suspension (8)
Opkr40 001 b chasis & suspension (8)Eko Supriyadi
 
Opkr40 001 b chasis & suspension (1)
Opkr40 001 b chasis & suspension (1)Opkr40 001 b chasis & suspension (1)
Opkr40 001 b chasis & suspension (1)Eko Supriyadi
 
Logam mesin measurement 12.1 a, v1 rev (5)
Logam mesin measurement 12.1 a, v1 rev (5)Logam mesin measurement 12.1 a, v1 rev (5)
Logam mesin measurement 12.1 a, v1 rev (5)Eko Supriyadi
 
Opkr20 001 b engine (16)
Opkr20 001 b engine (16)Opkr20 001 b engine (16)
Opkr20 001 b engine (16)Eko Supriyadi
 
Opkr40 001 b chasis & suspension (11)
Opkr40 001 b chasis & suspension (11)Opkr40 001 b chasis & suspension (11)
Opkr40 001 b chasis & suspension (11)Eko Supriyadi
 
Opkr50 008 b electrical (7)
Opkr50 008 b electrical (7)Opkr50 008 b electrical (7)
Opkr50 008 b electrical (7)Eko Supriyadi
 
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (7)
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (7)Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (7)
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (7)Eko Supriyadi
 

What's hot (10)

Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (4)
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (4)Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (4)
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (4)
 
Opkr50 008 b electrical (1)
Opkr50 008 b electrical (1)Opkr50 008 b electrical (1)
Opkr50 008 b electrical (1)
 
Opkr10 004 b
Opkr10 004 bOpkr10 004 b
Opkr10 004 b
 
Opkr40 001 b chasis & suspension (8)
Opkr40 001 b chasis & suspension (8)Opkr40 001 b chasis & suspension (8)
Opkr40 001 b chasis & suspension (8)
 
Opkr40 001 b chasis & suspension (1)
Opkr40 001 b chasis & suspension (1)Opkr40 001 b chasis & suspension (1)
Opkr40 001 b chasis & suspension (1)
 
Logam mesin measurement 12.1 a, v1 rev (5)
Logam mesin measurement 12.1 a, v1 rev (5)Logam mesin measurement 12.1 a, v1 rev (5)
Logam mesin measurement 12.1 a, v1 rev (5)
 
Opkr20 001 b engine (16)
Opkr20 001 b engine (16)Opkr20 001 b engine (16)
Opkr20 001 b engine (16)
 
Opkr40 001 b chasis & suspension (11)
Opkr40 001 b chasis & suspension (11)Opkr40 001 b chasis & suspension (11)
Opkr40 001 b chasis & suspension (11)
 
Opkr50 008 b electrical (7)
Opkr50 008 b electrical (7)Opkr50 008 b electrical (7)
Opkr50 008 b electrical (7)
 
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (7)
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (7)Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (7)
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (7)
 

Similar to Bab iv teknologi_inspeksi

Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi IndustriOpi Sumardi
 
Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya
 Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya
Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnyalessytania
 
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatanPengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatanBhekti Agus Ryanto
 
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptxPPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptxYanuarKure45
 
1-s2.0-S1474667016341842-main.en.id.pdf
1-s2.0-S1474667016341842-main.en.id.pdf1-s2.0-S1474667016341842-main.en.id.pdf
1-s2.0-S1474667016341842-main.en.id.pdfIjiMuizi2
 
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...Ir. Najamudin, MT
 
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)Eko Supriyadi
 
52441057 penentukuran
52441057 penentukuran52441057 penentukuran
52441057 penentukuranSitiK2
 
Opkr30 001 b power train (9)
Opkr30 001 b power train (9)Opkr30 001 b power train (9)
Opkr30 001 b power train (9)Eko Supriyadi
 
e18a9_4._Bahan_Tayang_OTOMASI_dan_SCADA-Rev1.pptx
e18a9_4._Bahan_Tayang_OTOMASI_dan_SCADA-Rev1.pptxe18a9_4._Bahan_Tayang_OTOMASI_dan_SCADA-Rev1.pptx
e18a9_4._Bahan_Tayang_OTOMASI_dan_SCADA-Rev1.pptxrangga327346
 
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (7)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (7)Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (7)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (7)Eko Supriyadi
 
Opkr40 007 b chasis & suspension (5)
Opkr40 007 b chasis & suspension (5)Opkr40 007 b chasis & suspension (5)
Opkr40 007 b chasis & suspension (5)Eko Supriyadi
 
Opkr50 008 b electrical (9)
Opkr50 008 b electrical (9)Opkr50 008 b electrical (9)
Opkr50 008 b electrical (9)Eko Supriyadi
 
System software quality assurance for safety critical systems
System software quality assurance for safety critical systemsSystem software quality assurance for safety critical systems
System software quality assurance for safety critical systemsMuhammad Syafriansyah
 
Jenis jenis-pengukuran-2
Jenis jenis-pengukuran-2Jenis jenis-pengukuran-2
Jenis jenis-pengukuran-2Arief Efendi
 

Similar to Bab iv teknologi_inspeksi (20)

Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi Industri
 
Laporan metro
Laporan metro Laporan metro
Laporan metro
 
Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya
 Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya
Gauge (Alat Ukur) Dalam Metrologi - Pengertian, Prinsip dan Jenisnya
 
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatanPengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
 
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptxPPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
 
Opkr10 013 b
Opkr10 013 bOpkr10 013 b
Opkr10 013 b
 
1-s2.0-S1474667016341842-main.en.id.pdf
1-s2.0-S1474667016341842-main.en.id.pdf1-s2.0-S1474667016341842-main.en.id.pdf
1-s2.0-S1474667016341842-main.en.id.pdf
 
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
 
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
 
52441057 penentukuran
52441057 penentukuran52441057 penentukuran
52441057 penentukuran
 
Opkr30 001 b power train (9)
Opkr30 001 b power train (9)Opkr30 001 b power train (9)
Opkr30 001 b power train (9)
 
e18a9_4._Bahan_Tayang_OTOMASI_dan_SCADA-Rev1.pptx
e18a9_4._Bahan_Tayang_OTOMASI_dan_SCADA-Rev1.pptxe18a9_4._Bahan_Tayang_OTOMASI_dan_SCADA-Rev1.pptx
e18a9_4._Bahan_Tayang_OTOMASI_dan_SCADA-Rev1.pptx
 
Jarkom wisnu sanjaya
Jarkom wisnu sanjayaJarkom wisnu sanjaya
Jarkom wisnu sanjaya
 
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (7)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (7)Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (7)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (7)
 
Opkr40 007 b chasis & suspension (5)
Opkr40 007 b chasis & suspension (5)Opkr40 007 b chasis & suspension (5)
Opkr40 007 b chasis & suspension (5)
 
Opkr50 008 b electrical (9)
Opkr50 008 b electrical (9)Opkr50 008 b electrical (9)
Opkr50 008 b electrical (9)
 
Sampling audit
Sampling auditSampling audit
Sampling audit
 
System software quality assurance for safety critical systems
System software quality assurance for safety critical systemsSystem software quality assurance for safety critical systems
System software quality assurance for safety critical systems
 
Makalah fix it audit 6 6-13
Makalah fix it audit 6 6-13Makalah fix it audit 6 6-13
Makalah fix it audit 6 6-13
 
Jenis jenis-pengukuran-2
Jenis jenis-pengukuran-2Jenis jenis-pengukuran-2
Jenis jenis-pengukuran-2
 

Bab iv teknologi_inspeksi

  • 1. BAB IV TEKNOLOGI INSPEKSI Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mengetahui dan memahami : - Otomasi Inspeksi - Metrologi Inspeksi - Teknik Inspeksi - Teknik Inspeksi Optik - Teknologi Inspeksi Non Optik 6.1 OTOMASI INSPEKSI Inspeksi merupakan aktivitas untuk menguji produk, komponen, perakitan, material yang akan diproses, agar sesuai dengan spesifikasi desain [4] Otomasi Inspeksi didefinisikan sebagai satu atau beberapa langkah prosedur inspeksi yang terotomasi. Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi otomasi inspeksi yang dapat diterapkan : 1. Pengambilan komponen secara terotomasi dengan menggunakan sistem handling otomatis, tetapi untuk pengujian dan pengambilan keputusan menggunakan tenaga manusia. 2. Pengujian dan pengambil keputusan terotomasi yang dilakukan oleh mesin inspeksi otomatis, dengan pengambilan komponen ke dalam mesin dilakukan secara manual. 3. Sistem Inspeksi komplet yang terotomasi, yang komponennya diambil, diuji, dan diputuskan secara terotomasi. Kesalahan inspeksi dapat dikategorikan sebagai kesalahan type I dan type II. Kesalahan type I terjadi ketika sistem terotomasi mengindikasi ada cacat padahal cacat tersebut tidak ada, sedangkan kesalahan type II terjadi ketika sistem tidak bisa mengindikasi adanya cacat.
  • 2. Otomasi Inspeksi yang diintegrasikan dengan proses manufaktur a. Pengendalian proses feedback 6.2 METROLOGI INSPEKSI Metrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kuantitas tertentu yang dibandingkan dengan standarnya. Di dalamnya terdapat kuantitas dasar yaitu : panjang, massa, waktu, ketetapan elektrik, temperatur, dan intensitas cahaya. Kuantitas dasar lainnya yang berkaitan dengan fisika seperti kecepatan, gaya, volume, energi, usaha, dll. Karakteristik pengukuran instrumen : 1. Presisi dan akurat Presesi mengukur pengulangan pada proses pengukuran, presesi yang baik adalah pengukuran dengan varians yang kecil dan kesalahan random dapat diminimalkan. Akurat berarti derajat ketepatan dengan nilai yang sesungguhnya. Incoming workparts Manufacturing process Automated inspection Outgoingparts Feedbackprocess control Incoming workparts Manufacturing process Automated inspection Acceptableparts Defects Partssortation b. Sortir komponen
  • 3. Gambar 1. Akurasi Vs Presisi 2. Resolusi dan sensitivitas 3. Instrumen analog dan instrumen digital 4. Kalibrasi Standart Pengukuran: Quantity Stadart Unit Symbol Panjang Meter M Massa Kilogram Kg Waktu Detik S Electric Current Ampere A Thermodynamic Temperatur Kelvin K Intesitas Cahaya Candela Cd Matter Mole mol 6.3 TEKNIK INSPEKSI Teknologi Inspeksi Dibagi Menjadi Dua Kategori: 1. Inspeksi Contact Inspeksi contact melibatkan penggunaan alat yang dapat membuat hubungan dengan objekl selama diispeksi. 2. Inspeksi Noncontact Inspeksi noncontact merupakan metode penggunaan sensor yang dilokasikan pada jarak tertentu dari objek yang diukur. Distributionof measurements Mean True value Large variance Mean Measured variables a) Highaccuracy Lowprecision Smallvariance (b) Lowaccuracy High precision (c) High accuracy High precision Mean True value True value Sumber : [4]
  • 4. 6.4 COORDINATE MEASURING MACHINE (CMM) CMM merupakan sistem elektro-mekanik yang dirancang untuk melakukan koordinat metrology. Konfigurasi Mekanik CMM 1. Cantiliver 2. Moving bridge 3. Fixed bridge 4. Horizontal arm 5. Gantry 6. Column CMM diaplikasikan pada pekerjaan yang memiliki karakter sebagai berikut: 1. Pengawas melakukan pekerjaan berulang pada operasi inspeksi manual 2. Post-process Inspectio. 3. Pengukuran geometric yang memerlukan multiple contact points. 4. Multiple Inspection setup diperlukan jika parts diperiksa secara manual. 5. Complex part geometry. 6. Varietas banyak untuk diperiksa. 7. Repeat Orders. Manfaat CMM 1. Mengurangi waktu siklus pemeriksaan. 2. Flexibility. 3. Mengurangi kesalahn operastor. 4. Meningkatkan akurasi dan presisi 5. Menghindari multiple setups. 6.4.1 Sistem Inspeksi Fleksibel (SIF) SIF mengambil konsep CMM yang menggunakan komputerisasi terpusat. SIF merupakan inspeksi sel kerja terotomasi tingkat tinggi terdiri dari satu atau lebih CMM. Gambar 2. Sistem Inspeksi Fleksibel [4] Load- Unload Load- Unload Inspection Station CMM Inspection Station CMM Storage –retrieval vehicle Pallet Storage Pallet Storage Computer Controll
  • 5. 6.5 TEKNIK INSPEKSI CONTACT Meliputi penggunaan mesin atau alat pemeriksa yang berhubungan langsung dengan objek yang akan diperiksa Prinsip teknik inspeksi Contact adalah: 1. Alat pengukuran dan pemeriksa konvensional 2. Coordinate measuring machines(CMMs) (resolution : 0.0005mm) 3. Stylus type surface texture measuring machines 6.7 TEKNIK INSPEKSI NON CONTACT Keuntungan dari inspeksi non contact a. Menghindari kerusakan permukaan yang bisa saja terjadi pada inspeksi b. Mempercepat waktu siklus inspeksi Teknik Inspeksi Non Contact meliputi :  Optical inspection techniques → menggunakan cahaya untuk pengukuran contoh : machine vision ( r : 0.25mm)  Nonoptical inspection techniques contoh : electrical fields, radiation, and ultrasonics 6.6 MACHINE VISION: Machine vision dapat didefinisikan sebagai bentuk akuisisi data gambar, proses dan interpretasi data dengan computer untuk beberapa aplikasi. Mesin ini merupakan alat untuk memindahkan data berupa gambar diikuti dengan proses dan interpretasi data tersebut ke komputer. Sistem vision diklasifikasikan dengan 2- D dengan tampilan layar dua dimensi dan 3-D untuk tampilan tiga dimensi. Operasi system mesin vision dibagi menjadi 3 fungsi : 1. Image akuquisition & digitization Proses ini menggunakan video kamera dan sistem digital untuk menyimpan data gambar agar selanjutnya dapat dianalisis 2. Image processing & analysis
  • 6. 3. Intrepretation Fungsi Dasar Sistem Mesin Vision Camera Light source 1. Image acquisition and digitization 2. Image processing and analysis 3. Image interpretation Decision and actions Application Parts
  • 7. Soal Latihan 1. Jelaskan pengertian Inspeksi 2. Jelaskan Otomasi Inspeksi 3. Sebutkan Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi otomasi inspeksi 4. Jelaskan definisi Metrologi 5. Sebutkan Karakteristik Instrumen Pengukuran 6. Jelaskan definisi CMM 7. Sebutkan Manfaat CMM 8. Jelaskan definisi Machine vision Jawaban : 1. Inspeksi merupakan aktivitas untuk menguji produk, komponen, perakitan, material yang akan diproses, agar sesuai dengan spesifikasi desain 2. Otomasi Inspeksi didefinisikan sebagai satu atau beberapa langkah prosedur inspeksi yang terotomasi. 3. Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi otomasi inspeksi yang dapat diterapkan : - Pengambilan komponen secara terotomasi dengan menggunakan sistem handling otomatis, tetapi untuk pengujian dan pengambilan keputusan menggunakan tenaga manusia. - Pengujian dan pengambil keputusan terotomasi yang dilakukan oleh mesin inspeksi otomatis, dengan pengambilan komponen ke dalam mesin dilakukan secara manual. - Sistem Inspeksi komplet yang terotomasi, yang komponennya diambil, diuji, dan diputuskan secara terotomasi. 4. Metrologi merupakan ilmu ukur 5. Karakteristik Instrumen Pengukuran - Akurasi dan presisi - Kecepatan respon - Lingkup operasi
  • 8. - Biaya 6. CMM merupakan sistem elektro-mekanik yang dirancang untuk melakukan koordinat metrology. 7. Manfaat CMMMengurangi waktu siklus pemeriksaan. - Flexibility. - Mengurangi kesalahn operastor. - Meningkatkan akurasi dan presisi - Menghindari multiple setups. 8. Machine vision dapat didefinisikan sebagai bentk akuisisi data gambar, proses dan interpretasi data dengan computer untuk beberapa aplikasi.
  • 9. Referensi [1] Aronson, R. B., “ Shop Hardened CMMs,” Manufacturing Engineering, April, 1998, pp 62-68. [2] Brown & Sharpe., Handbook of metrology, North Kingston, Rhode Island, 1992 [3] Black, J. T., The Design of the Factory With A Future, McGraw-Hill Book Company, New York 1990 [4] Groover Mikell.P. Automation, Production Systems, and Computer Integrated Manufacturing., Secon Edition, Prenctic Hall, New Jersey, 2001.