Kehidupan awal masyarakat di indonesiaTonny Basuki
Dokumen ini membahas kehidupan awal masyarakat di Indonesia berdasarkan geologi dan prasejarah, mulai dari zaman Arkeikum hingga zaman Neozoikum. Jenis-jenis makhluk purba seperti Pithecanthropus dan Homo Sapiens dijelaskan, beserta hasil budaya dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat purba di Indonesia.
Teks menjelaskan tentang awal kehidupan manusia purba dan perkembangan bumi secara geologis. Manusia purba hidup sederhana sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Bumi terbentuk dari gas panas dan berkembang melalui zaman Arkaikum, Paleozoikum, Mesozoikum, hingga Neozoikum.
Asal usul dan persebaran manusia di indonesiaGunar Dwiyan
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul dan persebaran manusia di Indonesia, mulai dari fosil-fosil manusia purba, bahasa Austronesia, perahu bercadik, hingga gelombang migrasi penduduk dari Asia daratan ke wilayah Indonesia. Dokumen ini menjelaskan bahwa manusia awal telah menghuni Indonesia sejak 2 juta tahun lalu dan bahwa berbagai gelombang migrasi dari berbagai suku seperti Melanesoid, Mongoloid,
Kehidupan awal masyarakat di indonesiaTonny Basuki
Dokumen ini membahas kehidupan awal masyarakat di Indonesia berdasarkan geologi dan prasejarah, mulai dari zaman Arkeikum hingga zaman Neozoikum. Jenis-jenis makhluk purba seperti Pithecanthropus dan Homo Sapiens dijelaskan, beserta hasil budaya dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat purba di Indonesia.
Teks menjelaskan tentang awal kehidupan manusia purba dan perkembangan bumi secara geologis. Manusia purba hidup sederhana sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Bumi terbentuk dari gas panas dan berkembang melalui zaman Arkaikum, Paleozoikum, Mesozoikum, hingga Neozoikum.
Asal usul dan persebaran manusia di indonesiaGunar Dwiyan
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul dan persebaran manusia di Indonesia, mulai dari fosil-fosil manusia purba, bahasa Austronesia, perahu bercadik, hingga gelombang migrasi penduduk dari Asia daratan ke wilayah Indonesia. Dokumen ini menjelaskan bahwa manusia awal telah menghuni Indonesia sejak 2 juta tahun lalu dan bahwa berbagai gelombang migrasi dari berbagai suku seperti Melanesoid, Mongoloid,
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, dasar hukum, rukun dan syarat jual beli menurut pandangan ulama fiqih. Definisi jual beli adalah menukar barang dengan barang lainnya secara sukarela. Dasar hukumnya adalah al-Qur'an dan sunnah. Rukun utamanya adalah ijab dan qabul, sedangkan syarat-syaratnya meliputi orang, barang dan harga yang diperjualbelikan.
Teks tersebut membahas perkembangan kebudayaan logam dan kehidupan masyarakat dari zaman prasejarah hingga zaman pertanian di Indonesia. Zaman logam terdiri atas zaman tembaga, perunggu, dan besi. Zaman perunggu dikenal di Indonesia karena zaman tembaga tidak dikenal. Teknik pembuatan alat logam meliputi bivalve dan a cire perdue. Hasil kebudayaan logam antara lain nekara, kapak corong, bejana, arca,
Dokumen tersebut membahas teori-teori para ahli sejarah mengenai asal usul bangsa Indonesia, mulai dari Teori Yunnan, Teori Nusantara, kedatangan Proto Melayu dan Deutero Melayu, serta perkembangan masyarakat dari masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa peralihan, masa bercocok tanam, hingga zaman perundagian.
Kehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal TulisanYoga Fachruddin
Dokumen menjelaskan empat babak perkembangan masyarakat pra-aksara di Indonesia yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan sederhana, lanjut, bercocok tanam, dan perundagian. Masyarakat pra-aksara hidup nomaden dan bergantung pada alam, kemudian mulai menetap di gua dan tepi pantai, beralih ke pertanian, hingga muncul kaum perajin logam dan perkampungan.
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahmbak_aul
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan zaman pada bumi mulai dari zaman Archaeikum hingga zaman Neozoikum. Zaman-zaman tersebut ditandai dengan perkembangan kehidupan dari yang sederhana hingga kompleks, mulai dari organisme bersel tunggal hingga munculnya manusia modern.
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul dan persebaran manusia di Indonesia berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan. Fosil-fosil tersebut meliputi Pithecanthropus erectus, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo soloensis yang ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia seperti Trinil, Sangiran, dan Ngandong. Dokumen ini juga membahas mengenai gelombang kedatangan penduduk dari Asia Daratan ke Nusantara sejak zaman Pleist
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian tengah semester mata pelajaran sejarah untuk siswa kelas XI program IPS di SMA Negeri 1 Ciruas. Soal-soal tersebut meliputi berbagai materi sejarah Indonesia seperti proklamasi kemerdekaan, BPUPKI, PPKI, dan lain-lain.
Dokumen ini membahas tentang masa pra-aksara di Indonesia, dimulai dari pengertian masa pra-aksara, periode zaman batu dan zaman logam, serta pembagian masa pra-aksara berdasarkan ciri kehidupan masyarakat menjadi empat tahap: mengumpulkan makanan sederhana, mengumpulkan makanan lanjut, berladang, dan perundagian.
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
Buku ini membahas perkembangan kehidupan dan budaya manusia pada zaman sebelum mengenal tulisan atau zaman pra-aksara di Indonesia. Zaman pra-aksara dimulai sejak keberadaan manusia purba dan berakhir ketika manusia mulai mengenal tulisan. Untuk memahami perkembangan zaman pra-aksara, perlu diketahui tahapan-tahapannya berdasarkan sisa-sisa peninggalan budaya yang ditemukan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, dasar hukum, rukun dan syarat jual beli menurut pandangan ulama fiqih. Definisi jual beli adalah menukar barang dengan barang lainnya secara sukarela. Dasar hukumnya adalah al-Qur'an dan sunnah. Rukun utamanya adalah ijab dan qabul, sedangkan syarat-syaratnya meliputi orang, barang dan harga yang diperjualbelikan.
Teks tersebut membahas perkembangan kebudayaan logam dan kehidupan masyarakat dari zaman prasejarah hingga zaman pertanian di Indonesia. Zaman logam terdiri atas zaman tembaga, perunggu, dan besi. Zaman perunggu dikenal di Indonesia karena zaman tembaga tidak dikenal. Teknik pembuatan alat logam meliputi bivalve dan a cire perdue. Hasil kebudayaan logam antara lain nekara, kapak corong, bejana, arca,
Dokumen tersebut membahas teori-teori para ahli sejarah mengenai asal usul bangsa Indonesia, mulai dari Teori Yunnan, Teori Nusantara, kedatangan Proto Melayu dan Deutero Melayu, serta perkembangan masyarakat dari masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa peralihan, masa bercocok tanam, hingga zaman perundagian.
Kehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal TulisanYoga Fachruddin
Dokumen menjelaskan empat babak perkembangan masyarakat pra-aksara di Indonesia yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan sederhana, lanjut, bercocok tanam, dan perundagian. Masyarakat pra-aksara hidup nomaden dan bergantung pada alam, kemudian mulai menetap di gua dan tepi pantai, beralih ke pertanian, hingga muncul kaum perajin logam dan perkampungan.
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahmbak_aul
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan zaman pada bumi mulai dari zaman Archaeikum hingga zaman Neozoikum. Zaman-zaman tersebut ditandai dengan perkembangan kehidupan dari yang sederhana hingga kompleks, mulai dari organisme bersel tunggal hingga munculnya manusia modern.
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul dan persebaran manusia di Indonesia berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan. Fosil-fosil tersebut meliputi Pithecanthropus erectus, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo soloensis yang ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia seperti Trinil, Sangiran, dan Ngandong. Dokumen ini juga membahas mengenai gelombang kedatangan penduduk dari Asia Daratan ke Nusantara sejak zaman Pleist
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian tengah semester mata pelajaran sejarah untuk siswa kelas XI program IPS di SMA Negeri 1 Ciruas. Soal-soal tersebut meliputi berbagai materi sejarah Indonesia seperti proklamasi kemerdekaan, BPUPKI, PPKI, dan lain-lain.
Dokumen ini membahas tentang masa pra-aksara di Indonesia, dimulai dari pengertian masa pra-aksara, periode zaman batu dan zaman logam, serta pembagian masa pra-aksara berdasarkan ciri kehidupan masyarakat menjadi empat tahap: mengumpulkan makanan sederhana, mengumpulkan makanan lanjut, berladang, dan perundagian.
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
Buku ini membahas perkembangan kehidupan dan budaya manusia pada zaman sebelum mengenal tulisan atau zaman pra-aksara di Indonesia. Zaman pra-aksara dimulai sejak keberadaan manusia purba dan berakhir ketika manusia mulai mengenal tulisan. Untuk memahami perkembangan zaman pra-aksara, perlu diketahui tahapan-tahapannya berdasarkan sisa-sisa peninggalan budaya yang ditemukan.
2. D. Peta Penemuan Manusia dan Hasil Budayanya.
1. Gambar Peta penemuan Manusia Purba.
1. Sangiran
2 . Sambungmacan
3 . Sonde
4 . Trinil
5 . Ngandong
7 . Kedung Brubus
8 . Kalibeng
9 . Kabuh
10 . Pucangan
11 . Mojokerto (Jetis-
Perning)
3. 2. Hasil Budaya Manusia Purba
Berdasarkan Hasil Penelitian Para ahli, dibedakan menjadi
dua, Yaitu zaman batu dan zaman logam.
Zaman Batu
1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Zaman ketika alat-alat dari batu masih kasar(belum diasah halus).
Zaman ini diperkirakan pada zaman plestosin ±600.000 tahun yang
lalu. Di Indonesia pada zaman ini diperkirakan dihuni oleh manusia
setengah kera yang disebut dengan manusia purba. Adapun
penduduk pada zaman palaeolithikum antara lain sebagai
berikut :
a. Meganthropus Palaeo Javanicus
Manusia purba ini dianggap jenis yang tertua. Makanan utama
makhluk ini adalah sejenis tumbuh-tumbuhan. Yang artinya
manusiabesar tertua dari pulau jawa. Fosilnya ditemukan Von
Koeningswald.
4. di Sangiran pada tahun 1936 dan tahun 1941.
b. Pithecanthropus
Yang termasuk Pithecanthropus, adalah sebagai berikut.
1) Pitecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan
tegak. Fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun
1890 di Trinil dekat Ngawi.
2) Pithecanthropus robustus, artinya manusia kera yang besar
kuat tubuhnya. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R Von
Koeningswald dan F Weidenreich pada tahun 1939 di
lembah bengawan solo.
3) Pithecanthropus mojokertensis, artinya manusia kera dari
mojokerto. Fosilnya ditemukan pada tahun 1936 di Perning
mojokerto oleh Duyfjes,G.H.R Von Koeningswald dan Cokro
Handoyo.
c. Homo
Jenis manusia ini lebih sempurna dibandingkan dengan
meganthropus dan pithecanthropus.
5. 1) Homo soloensis
manusia jenis ini, fosilya banyak ditemukan di sepanjang aliran
sungai bengawan solo, yaitu Ngandong, Sambung Macan, dan
Sangiran. Fosilnya ditemukan pada tahun 1931-1934 oleh Teer
Haar dan Oppennorth, serta diselidiki oleh G.H.R Von Koening
swald.
2) Homo wajakensis
Fosilnya ditemukan oleh Von Reischoten dan Eugene Dubois
pada tahun 1888 dan 1889 di desa Campurdarat, Wajak,
Tulungagung. Bentuk fisiknya mirip dengan penduduk asli
Australia (Suku Aborigin). Oleh karena itu, Eugene Dubois
menggolongkan jenis manusia ini ke dalam golongan
Australoid.
Pada zaman ini berlangsung sangat lama, yaitu kira-kira
600.000 tahun.
6. 1. Kebudayaan Pacitan
Alat-alat kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von Koeningswald
pada tahun 1935. Alat-alat batu yang dihasilkan masih sangat kasar.
Alat-alat tersebut berbentuk kapak. Karena kapak tersebut tidak
menggunakan tangkai maka disebut kapak genggam (chopper) atau
kapak perimbas disebut juga kapak penetak. Kapak tersebut digunakan
untuk membelah, menggali, bereburu, menusuk.
Selain itu juga dikenal alat serpih (flakes) yang berfungsi untuk
menguliti binatang buruan, mengiris daging dan memotong ubi-ubian.
Alat ini banyak ditemukan di Sumatra Selatan dan Timor.
Alat-alat ini diperkirakan berasal dari lapisan Trinil (pleistosin tengah).
Pendukung utama kebudayaan ini adalah Pithecanthropus erectus.
2. Kebudayaan Ngandong
Alat-alat yang ditemukan dalam kebudayaan Ngandong adalah alat-
alat dari batu,alat-alat dari tulang semacam penusuk, tanduk rusa yang
7. Mengorek ubi dan keladi. Alat ujung tombak dengan gigi-gigi yang
pada sisinya digunakan untuk menangkap ikan, flakes yang
terbuat
batu yang indah yang disebut dengan calsedon. Alat kebudayaan
Ngandong berasal dari pleistosin atas. Manusia purba pendukung
kebudayaan ini adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
2. Zaman Batu Tengah( Mesolithikum)
Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun. Alat-alat
kebudayaan hampir sama dengan zaman palaelothikum, tetapi
lebih mengalami kemajuan. Di Indonesia zaman palaeolithikum
ditandai dengan kebudayaan kyokkenmoddinger dan kebudayaan
abris sous roche. Ras pendukung kebudayaan mesolithikum
adalah ras papua melanesoid.
8. a. Kyokkenmoddinger
Artinya sampah dapur, yaitu bukit tumpukan kerang dan siput
yang
tinggi dan panjang yang telah menjadi fosil. Yang ditemukan di
sepanjang pantai timur sumatra antara Langsa sampaalami
Medan. Di dalam sampah dapur ditemukan kapak genggam
(chopper) yang
diberi nama kapak sumatra atau pebble. Juga ditemukan kapak
pendek (hanche court) serta batu penggiling (pipisan) dan
landasanya. Batu penggiling tersebut berguna untuk menggiling
makanan dan membuat cat merah yang dioleskan pada badan
sebagai tolak bala terhadap gangguan yang mungkin di hadapi.
Pendukung kebudayaan ini adalah ras papua melanesoid.
b. Abris Sous Roche
yang artinya gua-gua sebagai tempat tinggal. Penelitian ini
dilakukan oleh Von Stein Callenfes (1928-1931) di gua lawa,
Sampung, Ponorogo. Alat yang ditemukan dari zaman
palaeolithikum sampai zaman logam, yang berupa flake, batu
penggiling, ujung panah dari batu, kapak, alat-alat dari tulang dan
9. Dan tanduk binatang, alat-alat dari perunggu dan besi. Yang paling
banyak alat dari tulang dan tanduk binatang sehingga disebut
Sampung Bone Culture. Van Heekerm juga mengadakan penelitian
abris sous roche di Besuki dan Bojonegoro di Jawa Timur alat-alat
yang ditemukan berupa tulang, tanduk, kerang dan pebble.
Sedangkan alfred Buhler mengadakan penelitian di Pulau Timor
dan Pulau Roti alat-alat yang ditemukan berupa flakes, ujung
panah dan calsedhon. Pendukung kebudayaan ini adalah ras Papua
Melanesoid. Mereka diperkirakan berasal dari daratan Asia ,
tepatnya di Pegunungan Bascon dan pegunungan Hoabin
perbatasan Vietnam dan Cina. Hal ini diperkuat oleh pendapat
peneliti dari Perancis, Medalaine Colari, yang menyatakan Bascon
Hoabinh merupakan salah satu pusat peradaban Mesolithikum
di Asia Tenggara. Di sini ditemukan pebble hache court alat-alat
dari tulang dan tanduk serta fosil ras papua melanesoid.
Kebudayaan mesolithikum Asia Tenggara masuk ke Indonesia
10. Melalui dua jalur, yaitu :
1.indocina-Muangthai-Malaysia-Indonesia. Dengan ciri
kebudayaan pebble.
2.Asia-Jepang-Formosa-Filipina-Sulawesi. Dengan ciri kebudayaan
flakes
3. Zaman Batu Baru (Neolithikum)
Pendukung kebudayaan neolithikum adalah bangsa Proto
Melayu atau Melayu Tua. Yang masuk ke Indonesia kira-kira
tahun
2000 SM melalui jalan barat dan timur. Bangsa ini berasal dari
Yunan Cina Selatan yang kemudian menjadi nenek moyang
bangsa Indonesia. Termasuk ketutunan bangsa ini adalah suku
Batak, Suku Dayak dan suku Toraja.
Pada masa ini terjadi revolusi kebudayaan dan kehidupan di
Indonesia. Yaitu kebudayaan nomaden menjadi kebudayaan
11. Kebudayaan menetap. Pada masa ini dapat diaktakan terjadi
perubahan kehidupan dari food gathering ke food producing. Ciri-
ciri kebudayaan batu baru antara lain alat-alatnya sudah
dihaluskan (diumpan) bahkan sudah diberi tangkai,telah
mempunyai tempat tinggal menetap, memiliki kemampuan
bercocok tanam, telah menganut kepercayaan animisme dan
dinamisme. Sedangkan wujud kebudayaan neolithikum, berupa :
(1)kapak persegi banyak ditemukan di Lahat, Palembang, Bogor,
Sukabumi, Kerawang, Tasikmalaya, Pacitan. Penyebaran kapak
persegi adalah daratan Asia-Sumatra-Jawa-Bali-Nusa Tenggara-
Sulawesi.
(2) kapak lonjong
banyak ditemukan di Irian, kepulauan Tanimbar. Di luar
Indonesia kapak lonjong banyak ditemukan di Birma, Cina,
Jepang. Sehingga diperkirakan penyebaran kapak lonjong di
12. Dari daratan Asia-Jepang-Philipina-Minahasa-Irian Jaya.
(3) Alat Serpih, alat ini digunakan untuk memotong, gurdi/penusuk
(4) Gerabah. Benda-benda ini dibuat dari tanah liat yang dibakar.
Jenis benda yang dibuat antara lain kendi, mangkuk, periuk
belanga dan manik-manik.
(5) perhiasan. Biasanya dibuat dari batu, tembikar dan kulit kerang.
Banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jenisnya
berupa
gelang, kalung, manik-manik dan anting-anting.
4. Zaman Batu Besar (Megalithikum)
Masa ini menggunakan batu besar untuk bangunan khususnya
kepentingan rohani. Hasil kebudayaanya berupa :
(1) Menhir, yaitu tugu batu yang berfungsi sebagai tanda
peringatan suatu peristiwa atau tempat pemujaan roh nenek
moyang. Banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah
dan Kalimantan.
13. 2. Dolmen, meja batu yang berfungsi untuk meletakan sesaji
untuk roh nenek moyang. Banyak ditemukan di Bondowoso.
3. Sarkofagus atau keranda. Peti batu besar yang bentuknya
seperti lesung dan diberi tutup. Fungsinya sebagai kuburan
peti mayat. Banyak ditemukan di Bali
4. Kubur batu, seperti sarkofagus tetapi keempat sisinya terbuat
dari lempengan batu, banyak ditemukan di Kuningan Jawa Barat
5. Punden berundak-undak, tempat pemujaan ronh nenek
moyang yang bangunanya dibuat bertingkat-tingkat
6. Waruga, kubur batu yang berbentuk kubus ditemukan di
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
7. Arca dari batu dibuat untuk pemujaan roh nenek moyang.