SlideShare a Scribd company logo
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kematian Ibu
Kematian pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di
negara berkembang. Di negara berkembang sekitar 25 – 50% kematian
terjadi pada wanita usia subur. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi
faktor utama kematian wanita muda pada masa puncak produktivitasnya.
Angka kematian ibu merupakan tolok ukur untuk menilai keadaan
pelayanan obstetri disuatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti sistim
pelayanan obstetri masih buruk, sehingga memerlukan perbaikan.
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat
hamil, bersalin dan masa nifas (dalam 42 hari) setelah persalinan. Jumlah
kematian ibu melahirkan di Indonesia mencapai angka yang spektakuler
yaitu 307 per 100.000 kelahiran dari rata – rata kelahiran sekitar 3-4 juta
setiap tahun.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian
sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Sedangkan
kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat proses atau setelah
perempuan bersalin kurang dari 24 jam. Angka Kematian Ibu (AKI)
merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan.
Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan
dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan
kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah
mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu.
Angka yang dihimpun dari Survay Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2003 menunjukkan sekitar 15.000 ibu meninggal
karena melahirkan setiap tahun atau 1.279 setiap bulan atau 172 setiap
4
pekan atau 43 orang setiap hari atau hampir 2 orang ibu meninggal setiap
jam.
2.2 Penyebab Kematian Ibu
Berdasarkan penyebabnya Kematian ibu bisa dibedakan menjadi
langsung dan tidak langsung.
1. Penyebab Langsung.
a. Perdarahan (42%).
b. Keracunan kehamilan/eklamsi (13%).
c. Keguguran/abortus (11%).
d. Infeksi (10%).
e. Partus lama/persalinan macet (9%).
f. Penyebab lain (15%).
2. Penyebab tidak langsung
a. Pendidikan ibu-ibu terutama yang ada di pedesaan masih rendah.
Masih banyaknya ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan
persalinan merupakan sesuatu yang alami yang berarti tidak
memerlukan pemeriksaan dan perawatan, serta tanpa mereka sadari
bahwa ibu hamil termasuk kelompok risiko tinggi. Ibu hamil memiliki
risiko 50 % dapat melahirkan dengan selamat dan 50 % dapat
mengakibatkan kematian.
b. Sosial ekonomi dan sosial budaya Indonesia yang mengutamakan
bapak dibandingkan ibu, sebagai contoh dalam hal makanan, sang
bapak didahulukan untuk mendapat makanan yang bergizi sedangkan
bagian yang tertinggal diberikan kepada ibu, sehingga angka anemia
pada ibu hamil cukup tinggi mencapai 40 %.
c. Selain itu, juga terdapat penyebab tidak langsung yang dikenal dengan
3 “terlambat” dan 4 “terlalu”, yang terkait dengan faktor akses, sosial
budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kasus 3 Terlambat, yaitu:
5
1. Terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil
keputusan.
2. Terlambat dirujuk.
3. Terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
Berdasarkan Riskesdas 2010, masih cukup banyak ibu hamil dengan
faktor risiko 4 Terlalu, yaitu:
1. Terlalu muda, hamil dan melahirkan. Di zaman ini wanita cepat
mengalami menstruasi, selain itu cepat nikah dan hamil sehingga
resiko melahirkan tinggi. Secara medis umur dibawah 20 tahun alat
produksi belum optimal, sehingga tidak disarankan untuk menikah
terlebih dahulu.
2. Terlalu tua. Usia di atas 35 tahun tidak disarankan untuk hamil
karena resikonya tinggi. Dengan bertambahnya usia semakin
menurunkan juga kualitasnya, sehingga rentan terhadap
meninggalnya si ibu.
3. Terlalu sering punya anak yang mengakibatkan sering terjadi
pendarahan.
4. Terlalu rapat jarak melahirkan. Belum terlalu pulih melahirkan
pertama, melahirkan lagi sehingga punya resiko yang lebih tinggi
pula.
d. Selain itu 60 – 70% ibu yang melahirkan masih ditolong oleh dukun
tradisionil. Tiga terlambat ini juga sangat dipengaruhi oleh dana dari
keluarga ibu bersalin, walaupun cepat dirujuk, tetapi oleh karena tidak
tersedianya uang maka, niat merujuk dibatalkan sendiri oleh
keluarganya. Dana yang diperlukan tidak saja untuk transportasi dan
biaya perawatan di puskesmas atau RS, tetapi diperlukan juga untuk
keluarga yang mengantar, sehingga jumlah dana yang dibutuhkan
cukup besar. Dana sehat yang diperoleh dari masyarakat dan
pemerintah masih sangat terbatas (20%), sehingga faktor dana ini
masih merupakan kendala yang memerlukan perhatian yang serius.
6
2.3 Penanggulangan Kematian Ibu Bersalin
Dalam rangka percepatan penurunan AKI guna mencapai target
MDGs tahun 2015, Direktorat Bina Kesehatan Ibu telah merumuskan
skenario percepatan penurunan AKI sebagai berikut:
1. Target Millenium Development Goals (MDG) 5 akan tercapai apabila
50% kematian ibu per provinsi dapat dicegah/dikurangi.
2. Kunjungan antenatal pertama (K1) sedapat mungkin dilakukan pada
trimester pertama, guna mendorong peningkatan cakupan kunjungan
antenatal empat kali (K4).
3. Bidan Di Desa sedapat mungkin tinggal di desa, guna memberikan
kontribusi positif untuk pertolongan persalinan serta pencegahan dan
penanganan komplikasi maternal.
4. Persalinan harus ditolong tenaga kesehatan dan sedapat mungkin
dilakukan di fasilitas kesehatan.
5. Pelayanan KB harus ditingkatkan guna mengurangi faktor risiko 4
Terlalu.
6. Pemberdayaan keluarga dam masyarakat dalam kesehatan reproduksi
responsif gender harus ditingkatkan untuk meningkatkan health care
seeking behaviour.
Pendekatan yang dikembangkan untuk menurunkan angka kematian
ibu yang disebut MPS atau Making Pregnancy Safer. 3 (tiga) pesan kunci
dalam MPS yang perlu diperhatikan adalah :
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih.
2. Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat (memadai).
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Sedangkan strategi dalam menurunkan AKI adalah Peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang
cost efektif dan didukung oleh:
7
1. Kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait, mitra lain,
pemerintah dan swasta.
2. Pemberdayaan perempuan dan keluarga.
3. Pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan dalam menurunkan AKI yaitu :
a. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan, melalui:
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan antara lain berupa
penyediaan tenaga bidan di desa, kesinambungan keberadaan bidan
desa, penyediaan fasilitas pertolongan persalinan pada
polindes/pustu dan puskesmas, kemitraan bidan dan dukun bayi,
serta berbagai pelatihan bagi petugas.
2. Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas dan sesuai
standar, antara lain bidan desa di polindes/pustu, puskesmas PONED
(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar), Rumah sakit
PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Kualitas) 24 jam.
3. Mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran, antara lain dalam bentuk KIE
untuk mencegah terjadinya 4 terlalu, pelayanan KB berkualitas pasca
persalinan dan pasca keguguran, pelayanan asuhan pasca keguguran,
meningkatkan partisipasi aktif pria.
4. Pemantapan kerjasama lintas program dan sektor, antara lain dengan
jalan menjalin kemitraan dengan pemda, organisasi profesi (IDI,
POGI, IDAI, IBI, PPNI), Perinasia, PMI, LSM dan berbagai swasta.
5. Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga dan masyarakat, antara
lain dalam bentuk meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya,
pencegahan terlambat 1 dan 2, serta menyediakan buku KIA.
Kesiapan keluarga dan masyarakat dalam menghadapi persalinan
dan kegawatdaruratan (dana, transportasi, donor darah), jaga selama
hamil, cegah 4 terlalu, penyediaan dan pemanfaatan yankes ibu dan
bayi, partisipasi dalam jaga mutu pelayanan.
8
b. Peningkatan kapasitas manajemen pengelola program, melalui
peningkatan kemampuan pengelola program agar mampu
melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan (P1 – P2 –
P3) sesuai kondisi daerah.
c. Sosialisasi dan advokasi, melalui penyusunan hasil informasi cakupan
program dan data informasi tentang masalah yang dihadapi daerah
sebagai substansi untuk sosialisasi dan advokasi. Kepada para penentu
kebijakan agar lebih berpihak kepada kepentingan ibu dan anak.
2.4 Pengertian Kematian Bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat 1 tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) 35
per 1.000 kelahiran hidup. Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan
angka kematian balita (Akba) pada kurun waktu yang sama cukup tajam,
yaitu AKB dari 51 per 1.000 menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup, dan
Akba 82,6 per 1.000 menjadi 46 per 1.000 kelahiran hidup pada kurun
waktu yang sama. Angka kematian bayi baru lahir (neonatal) penurunannya
lambat, yaitu 28,2 per 1.000 menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup.
Target nasional 2010 Angka Kematian Bayi adalah 40/1.000
sedangkan target nasional 2010 Angka Kematian Balita adalah 58/1.000.
Penyebab Kematian Bayi meliputi asfiksi, infeksi, hipotermi, BBLR, trauma
persalinan, penyebab lain pemberian makan secara dini, pengetahuan yang
kurang tentang perawatan bayi, tradisi (masyarakat tidak percaya pada
tenaga kesehatan), serta sistem rujukan yang kurang efektif.
2.5 Cara Menghitung Jumlah Kematian
Kemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan
dinyatakan per 100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian
dengan angka fertilitas umum. Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu
9
kematian maternal per 100.000 kelahiran
Rumus
Dimana: Jumlah Kematian Ibu yang dimaksud adalah banyaknya
kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari
setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di daerah tertentu. Jumlah kelahiran
Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu, di
daerah tertentu.
Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.
Contoh
Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, Angka Kematian Ibu atau
Maternal Mortality Ratio(MMR) di Indonesia untuk periode tahun1998-
2002, adalah sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup.
2.6 Keterbatasan
AKI sulit dihitung, karena untuk menghitung AKI dibutuhkan sampel yang
besar, mengingat kejadian kematian ibu adalah kasus yang jarang. Oleh
karena itu kita umumnya digunakan AKI yang telah tersedia untuk
keperluan pengembangan perencanaan program.
2.7 Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu
Telah banyak upaya yang dilakukan dalam menurunkan AKI dan
AKB. Upaya tersebut diantaranya adalah mulai tahun 1987 telah dimulai
program safe motherhood dan mulai tahun 2001telah dilancarkan Rencana
Strategi Nasional making pregnancy safer (MPS). Adapun pesan kunci MPS
adalah :
1. Setiap persalinan, ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih;
2. Setiap komplikasi Obstetri dan neonatal mendapatkan pelayanan yang
adekuat;
10
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
2.8 Pencegahan Kematian Bayi
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kematian bayi yaitu :
1. Peningkatan kegiatan imunisasi pada bayi.
2. Peningkatan ASI eksklusif, status gizi, deteksi dini dan pemantauan
tumbuh kembang.
3. Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi.
4. Program Manajemen Tumbuh kembang Balita sakit dan Manajemen
Tumbuh kembang Balita Muda.
5. Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan
tepat.
6. Diharapkan keluarga memiliki pengetahuan, pemahaman, dan perawatan
pasca persalinan sesuai standar kesehatan.
7. Program Asuh.
8. Keberadaan Bidan Desa.
9. Perawatan neonatal dasar meliputi perawatan tali pusat, pencegahan
hipotermi dengan metode kanguru, menyusui dini, usaha bernafas
spontan, pencegahan infeksi, penanganan neonatal sakit, audit kematian
neonatal.
Partisipasi bidan dalam mencegah kematian bayi yaitu dengan :
1. Menerapkan program ASUH (Awal Sehat Untuk Hidup Sehat) yang
memfokuskan kegiatan pada keselamatan dan kesehatan bayi baru lahir
(1-7 hari).
2. Mengintensifkan kegiatan kunjungan rumah 7 hari pertama pasca
persalinan berisi pelayanan dan konseling perawatan bayi dan ibu nifas
yang bermutu.
Partisipasi masyarakat dalam mencegah kematian bayi yaitu dengan :
a. Menyebarluaskan pengetahuan tentang pentingnya 7 hari pertama pasca
persalinan bagi kehidupan bayi selanjutnya.
11
b. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kunjungan rumah 7 hari
pertama pasca persalinan oleh Bidan di Desa.
c. Mencatat dan melaporkan adanya ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi
meninggal pada bidan di Desa, agar diperoleh masukan untuk
merencanakan tindakan/ kunjungan dan memecahkan sekaligus
mengantisipasi masalah kematian bayi.
d. Mendukung dan mempertahankan keberadaan bidan di desa.

More Related Content

What's hot

Bab I oleh indra S
Bab I oleh indra SBab I oleh indra S
Bab I oleh indra SIndra Suardi
 
BAB I oleh Indra S., AmdKeb
BAB I oleh Indra S., AmdKebBAB I oleh Indra S., AmdKeb
BAB I oleh Indra S., AmdKeb
Indra Suardi
 
3. bab 1
3. bab 13. bab 1
3. bab 1
chifdhillah
 
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
Firman Dariyansyah
 
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi BaratImplementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
Muh Saleh
 
Dinkes gema kibbla
Dinkes gema kibblaDinkes gema kibbla
Dinkes gema kibbla
pandirambo900
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
SittiNurIndah
 
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
SittiNurIndah
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
juwitasyafaraaa0406
 
Program KIA di Indonesia 2017
Program KIA di Indonesia 2017Program KIA di Indonesia 2017
Program KIA di Indonesia 2017
Fransiska Oktafiani
 
Penapisan kelainan kandungan
Penapisan kelainan kandunganPenapisan kelainan kandungan
Penapisan kelainan kandungan
Tia Yuliawardani
 
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakitGambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakitOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (14)

Bab I oleh indra S
Bab I oleh indra SBab I oleh indra S
Bab I oleh indra S
 
BAB I oleh Indra S., AmdKeb
BAB I oleh Indra S., AmdKebBAB I oleh Indra S., AmdKeb
BAB I oleh Indra S., AmdKeb
 
3. bab 1
3. bab 13. bab 1
3. bab 1
 
PPT AKI & AKB
PPT AKI & AKBPPT AKI & AKB
PPT AKI & AKB
 
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
 
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi BaratImplementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
 
Dinkes gema kibbla
Dinkes gema kibblaDinkes gema kibbla
Dinkes gema kibbla
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
 
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
 
Program KIA di Indonesia 2017
Program KIA di Indonesia 2017Program KIA di Indonesia 2017
Program KIA di Indonesia 2017
 
Penapisan kelainan kandungan
Penapisan kelainan kandunganPenapisan kelainan kandungan
Penapisan kelainan kandungan
 
Sosbud 2
Sosbud 2Sosbud 2
Sosbud 2
 
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakitGambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
 

Similar to Bab ii

Pedoman Internal KIA
Pedoman Internal KIAPedoman Internal KIA
Pedoman Internal KIA
EraPancaSaktiningtya
 
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesiaNenk Wikwik
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalahSik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalah
semoga bahagia
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalahSik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalah
ArdlyansyaBan
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruu
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruuSik penyajian data aki dan akb makalah baruu
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruu
juwitasyafaraaa0406
 
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
AlhidayahRMallorong1
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
semoga bahagia
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
resna adtya
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
pjj_kemenkes
 
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
Dimaz LawLiedth
 
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.pptkesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
crystandy
 
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.pptP4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
lidyanimargareth23
 
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.pptP4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
NahdiaHidayati
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibuFionna Pohan
 
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.pptP4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
KhairunnisaSodikin
 
5. meningkatkan kesehatan ibu
5. meningkatkan kesehatan ibu5. meningkatkan kesehatan ibu
5. meningkatkan kesehatan ibu
Jenita 'Nytha' Pangku
 
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
pjj_kemenkes
 
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Dian631634
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
Dian631634
 
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian IbuKespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
Nuranisah D.
 

Similar to Bab ii (20)

Pedoman Internal KIA
Pedoman Internal KIAPedoman Internal KIA
Pedoman Internal KIA
 
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesia
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalahSik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalah
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalahSik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalah
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruu
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruuSik penyajian data aki dan akb makalah baruu
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruu
 
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
 
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
 
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.pptkesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
 
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.pptP4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
 
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.pptP4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibu
 
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.pptP4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
 
5. meningkatkan kesehatan ibu
5. meningkatkan kesehatan ibu5. meningkatkan kesehatan ibu
5. meningkatkan kesehatan ibu
 
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
 
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
 
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian IbuKespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
 

Recently uploaded

342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 

Recently uploaded (7)

342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 

Bab ii

  • 1. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kematian Ibu Kematian pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara berkembang sekitar 25 – 50% kematian terjadi pada wanita usia subur. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama kematian wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Angka kematian ibu merupakan tolok ukur untuk menilai keadaan pelayanan obstetri disuatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti sistim pelayanan obstetri masih buruk, sehingga memerlukan perbaikan. Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin dan masa nifas (dalam 42 hari) setelah persalinan. Jumlah kematian ibu melahirkan di Indonesia mencapai angka yang spektakuler yaitu 307 per 100.000 kelahiran dari rata – rata kelahiran sekitar 3-4 juta setiap tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Sedangkan kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat proses atau setelah perempuan bersalin kurang dari 24 jam. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Angka yang dihimpun dari Survay Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 menunjukkan sekitar 15.000 ibu meninggal karena melahirkan setiap tahun atau 1.279 setiap bulan atau 172 setiap
  • 2. 4 pekan atau 43 orang setiap hari atau hampir 2 orang ibu meninggal setiap jam. 2.2 Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan penyebabnya Kematian ibu bisa dibedakan menjadi langsung dan tidak langsung. 1. Penyebab Langsung. a. Perdarahan (42%). b. Keracunan kehamilan/eklamsi (13%). c. Keguguran/abortus (11%). d. Infeksi (10%). e. Partus lama/persalinan macet (9%). f. Penyebab lain (15%). 2. Penyebab tidak langsung a. Pendidikan ibu-ibu terutama yang ada di pedesaan masih rendah. Masih banyaknya ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan sesuatu yang alami yang berarti tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan, serta tanpa mereka sadari bahwa ibu hamil termasuk kelompok risiko tinggi. Ibu hamil memiliki risiko 50 % dapat melahirkan dengan selamat dan 50 % dapat mengakibatkan kematian. b. Sosial ekonomi dan sosial budaya Indonesia yang mengutamakan bapak dibandingkan ibu, sebagai contoh dalam hal makanan, sang bapak didahulukan untuk mendapat makanan yang bergizi sedangkan bagian yang tertinggal diberikan kepada ibu, sehingga angka anemia pada ibu hamil cukup tinggi mencapai 40 %. c. Selain itu, juga terdapat penyebab tidak langsung yang dikenal dengan 3 “terlambat” dan 4 “terlalu”, yang terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kasus 3 Terlambat, yaitu:
  • 3. 5 1. Terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan. 2. Terlambat dirujuk. 3. Terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Berdasarkan Riskesdas 2010, masih cukup banyak ibu hamil dengan faktor risiko 4 Terlalu, yaitu: 1. Terlalu muda, hamil dan melahirkan. Di zaman ini wanita cepat mengalami menstruasi, selain itu cepat nikah dan hamil sehingga resiko melahirkan tinggi. Secara medis umur dibawah 20 tahun alat produksi belum optimal, sehingga tidak disarankan untuk menikah terlebih dahulu. 2. Terlalu tua. Usia di atas 35 tahun tidak disarankan untuk hamil karena resikonya tinggi. Dengan bertambahnya usia semakin menurunkan juga kualitasnya, sehingga rentan terhadap meninggalnya si ibu. 3. Terlalu sering punya anak yang mengakibatkan sering terjadi pendarahan. 4. Terlalu rapat jarak melahirkan. Belum terlalu pulih melahirkan pertama, melahirkan lagi sehingga punya resiko yang lebih tinggi pula. d. Selain itu 60 – 70% ibu yang melahirkan masih ditolong oleh dukun tradisionil. Tiga terlambat ini juga sangat dipengaruhi oleh dana dari keluarga ibu bersalin, walaupun cepat dirujuk, tetapi oleh karena tidak tersedianya uang maka, niat merujuk dibatalkan sendiri oleh keluarganya. Dana yang diperlukan tidak saja untuk transportasi dan biaya perawatan di puskesmas atau RS, tetapi diperlukan juga untuk keluarga yang mengantar, sehingga jumlah dana yang dibutuhkan cukup besar. Dana sehat yang diperoleh dari masyarakat dan pemerintah masih sangat terbatas (20%), sehingga faktor dana ini masih merupakan kendala yang memerlukan perhatian yang serius.
  • 4. 6 2.3 Penanggulangan Kematian Ibu Bersalin Dalam rangka percepatan penurunan AKI guna mencapai target MDGs tahun 2015, Direktorat Bina Kesehatan Ibu telah merumuskan skenario percepatan penurunan AKI sebagai berikut: 1. Target Millenium Development Goals (MDG) 5 akan tercapai apabila 50% kematian ibu per provinsi dapat dicegah/dikurangi. 2. Kunjungan antenatal pertama (K1) sedapat mungkin dilakukan pada trimester pertama, guna mendorong peningkatan cakupan kunjungan antenatal empat kali (K4). 3. Bidan Di Desa sedapat mungkin tinggal di desa, guna memberikan kontribusi positif untuk pertolongan persalinan serta pencegahan dan penanganan komplikasi maternal. 4. Persalinan harus ditolong tenaga kesehatan dan sedapat mungkin dilakukan di fasilitas kesehatan. 5. Pelayanan KB harus ditingkatkan guna mengurangi faktor risiko 4 Terlalu. 6. Pemberdayaan keluarga dam masyarakat dalam kesehatan reproduksi responsif gender harus ditingkatkan untuk meningkatkan health care seeking behaviour. Pendekatan yang dikembangkan untuk menurunkan angka kematian ibu yang disebut MPS atau Making Pregnancy Safer. 3 (tiga) pesan kunci dalam MPS yang perlu diperhatikan adalah : 1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih. 2. Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat (memadai). 3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Sedangkan strategi dalam menurunkan AKI adalah Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang cost efektif dan didukung oleh:
  • 5. 7 1. Kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait, mitra lain, pemerintah dan swasta. 2. Pemberdayaan perempuan dan keluarga. 3. Pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dalam menurunkan AKI yaitu : a. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan, melalui: 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan antara lain berupa penyediaan tenaga bidan di desa, kesinambungan keberadaan bidan desa, penyediaan fasilitas pertolongan persalinan pada polindes/pustu dan puskesmas, kemitraan bidan dan dukun bayi, serta berbagai pelatihan bagi petugas. 2. Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas dan sesuai standar, antara lain bidan desa di polindes/pustu, puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar), Rumah sakit PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Kualitas) 24 jam. 3. Mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran, antara lain dalam bentuk KIE untuk mencegah terjadinya 4 terlalu, pelayanan KB berkualitas pasca persalinan dan pasca keguguran, pelayanan asuhan pasca keguguran, meningkatkan partisipasi aktif pria. 4. Pemantapan kerjasama lintas program dan sektor, antara lain dengan jalan menjalin kemitraan dengan pemda, organisasi profesi (IDI, POGI, IDAI, IBI, PPNI), Perinasia, PMI, LSM dan berbagai swasta. 5. Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga dan masyarakat, antara lain dalam bentuk meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya, pencegahan terlambat 1 dan 2, serta menyediakan buku KIA. Kesiapan keluarga dan masyarakat dalam menghadapi persalinan dan kegawatdaruratan (dana, transportasi, donor darah), jaga selama hamil, cegah 4 terlalu, penyediaan dan pemanfaatan yankes ibu dan bayi, partisipasi dalam jaga mutu pelayanan.
  • 6. 8 b. Peningkatan kapasitas manajemen pengelola program, melalui peningkatan kemampuan pengelola program agar mampu melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan (P1 – P2 – P3) sesuai kondisi daerah. c. Sosialisasi dan advokasi, melalui penyusunan hasil informasi cakupan program dan data informasi tentang masalah yang dihadapi daerah sebagai substansi untuk sosialisasi dan advokasi. Kepada para penentu kebijakan agar lebih berpihak kepada kepentingan ibu dan anak. 2.4 Pengertian Kematian Bayi Kematian bayi adalah kematian yang terjadi saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat 1 tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) 35 per 1.000 kelahiran hidup. Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan angka kematian balita (Akba) pada kurun waktu yang sama cukup tajam, yaitu AKB dari 51 per 1.000 menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup, dan Akba 82,6 per 1.000 menjadi 46 per 1.000 kelahiran hidup pada kurun waktu yang sama. Angka kematian bayi baru lahir (neonatal) penurunannya lambat, yaitu 28,2 per 1.000 menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup. Target nasional 2010 Angka Kematian Bayi adalah 40/1.000 sedangkan target nasional 2010 Angka Kematian Balita adalah 58/1.000. Penyebab Kematian Bayi meliputi asfiksi, infeksi, hipotermi, BBLR, trauma persalinan, penyebab lain pemberian makan secara dini, pengetahuan yang kurang tentang perawatan bayi, tradisi (masyarakat tidak percaya pada tenaga kesehatan), serta sistem rujukan yang kurang efektif. 2.5 Cara Menghitung Jumlah Kematian Kemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan dinyatakan per 100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian dengan angka fertilitas umum. Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu
  • 7. 9 kematian maternal per 100.000 kelahiran Rumus Dimana: Jumlah Kematian Ibu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di daerah tertentu. Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu, di daerah tertentu. Konstanta =100.000 bayi lahir hidup. Contoh Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality Ratio(MMR) di Indonesia untuk periode tahun1998- 2002, adalah sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. 2.6 Keterbatasan AKI sulit dihitung, karena untuk menghitung AKI dibutuhkan sampel yang besar, mengingat kejadian kematian ibu adalah kasus yang jarang. Oleh karena itu kita umumnya digunakan AKI yang telah tersedia untuk keperluan pengembangan perencanaan program. 2.7 Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu Telah banyak upaya yang dilakukan dalam menurunkan AKI dan AKB. Upaya tersebut diantaranya adalah mulai tahun 1987 telah dimulai program safe motherhood dan mulai tahun 2001telah dilancarkan Rencana Strategi Nasional making pregnancy safer (MPS). Adapun pesan kunci MPS adalah : 1. Setiap persalinan, ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih; 2. Setiap komplikasi Obstetri dan neonatal mendapatkan pelayanan yang adekuat;
  • 8. 10 3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. 2.8 Pencegahan Kematian Bayi Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kematian bayi yaitu : 1. Peningkatan kegiatan imunisasi pada bayi. 2. Peningkatan ASI eksklusif, status gizi, deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang. 3. Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi. 4. Program Manajemen Tumbuh kembang Balita sakit dan Manajemen Tumbuh kembang Balita Muda. 5. Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat. 6. Diharapkan keluarga memiliki pengetahuan, pemahaman, dan perawatan pasca persalinan sesuai standar kesehatan. 7. Program Asuh. 8. Keberadaan Bidan Desa. 9. Perawatan neonatal dasar meliputi perawatan tali pusat, pencegahan hipotermi dengan metode kanguru, menyusui dini, usaha bernafas spontan, pencegahan infeksi, penanganan neonatal sakit, audit kematian neonatal. Partisipasi bidan dalam mencegah kematian bayi yaitu dengan : 1. Menerapkan program ASUH (Awal Sehat Untuk Hidup Sehat) yang memfokuskan kegiatan pada keselamatan dan kesehatan bayi baru lahir (1-7 hari). 2. Mengintensifkan kegiatan kunjungan rumah 7 hari pertama pasca persalinan berisi pelayanan dan konseling perawatan bayi dan ibu nifas yang bermutu. Partisipasi masyarakat dalam mencegah kematian bayi yaitu dengan : a. Menyebarluaskan pengetahuan tentang pentingnya 7 hari pertama pasca persalinan bagi kehidupan bayi selanjutnya.
  • 9. 11 b. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kunjungan rumah 7 hari pertama pasca persalinan oleh Bidan di Desa. c. Mencatat dan melaporkan adanya ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi meninggal pada bidan di Desa, agar diperoleh masukan untuk merencanakan tindakan/ kunjungan dan memecahkan sekaligus mengantisipasi masalah kematian bayi. d. Mendukung dan mempertahankan keberadaan bidan di desa.