Bab ini membahas tentang virus, termasuk percobaan awal untuk menemukan virus, ciri-ciri virus seperti ukuran dan struktur, penyebab penyakit pada tumbuhan, manusia dan hewan, serta cara pembuatan dan rekayasa genetika untuk vaksin.
Virus merupakan partikel aseluler yang membutuhkan sel inang untuk bereplikasi. Mereka memiliki DNA atau RNA tetapi tidak memiliki organel. Virus dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman melalui siklus litik atau lisogenik. Beberapa virus bermanfaat seperti membantu produksi vaksin, sementara yang lain berbahaya seperti menyebabkan influenza, polio, dan AIDS.
Virologi tumbuhan mempelajari virus yang menginfeksi tanaman untuk mencegah kerugian hasil panen akibat penyakit virus dan memahami sifat, struktur, dan replikasi virus. Sejarah virologi tumbuhan dimulai dengan penemuan virus pertama pada bunga tulip pada 1576, dan perkembangannya melalui percobaan Mayer dan Beijerinck pada abad ke-19 yang membuktikan penyebab penyakit bukan bakteri melainkan partikel ke
Bab ini membahas tentang virus, termasuk percobaan awal untuk menemukan virus, ciri-ciri virus seperti ukuran dan struktur, penyebab penyakit pada tumbuhan, manusia dan hewan, serta cara pembuatan dan rekayasa genetika untuk vaksin.
Virus merupakan partikel aseluler yang membutuhkan sel inang untuk bereplikasi. Mereka memiliki DNA atau RNA tetapi tidak memiliki organel. Virus dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman melalui siklus litik atau lisogenik. Beberapa virus bermanfaat seperti membantu produksi vaksin, sementara yang lain berbahaya seperti menyebabkan influenza, polio, dan AIDS.
Virologi tumbuhan mempelajari virus yang menginfeksi tanaman untuk mencegah kerugian hasil panen akibat penyakit virus dan memahami sifat, struktur, dan replikasi virus. Sejarah virologi tumbuhan dimulai dengan penemuan virus pertama pada bunga tulip pada 1576, dan perkembangannya melalui percobaan Mayer dan Beijerinck pada abad ke-19 yang membuktikan penyebab penyakit bukan bakteri melainkan partikel ke
Virus memiliki struktur dan reproduksi yang beragam. Secara umum, virus terdiri atas materi genetik berupa DNA atau RNA yang dibungkus protein kapsid. Virus dapat mereplikasi di dalam sel inang dengan cara masuk, melepaskan materi genetik, dan menginfeksi sel untuk memproduksi virus baru. Virus diklasifikasi berdasarkan struktur, genom, tropisme, dan cara penyebarannya.
Virus hewan dan tumbuhan memiliki struktur inti asam nukleat yang dikelilingi kapsid. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang dan menggunakan bahan dari sel untuk membentuk komponen baru. Virus memiliki siklus hidup yang meliputi pelekatan, penetrasi, replikasi, perakitan, dan pembebasan.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah penemuan virus, struktur dan sifat virus, peranan virus dalam kehidupan manusia, pengklasifikasian virus, dan reproduksi virus. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa virus merupakan organisme subselular yang hanya dapat bereproduksi di dalam sel inang, dan terdiri atas bahan genetik yang terbungkus oleh kapsid protein. Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia
Bioteknologi kedokteran merupakan teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian organisme untuk diagnosa, preventif, dan terapi penyakit. Beberapa bioteknologi kedokteran meliputi rekayasa genetika, transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, rekombinasi DNA, pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, pembuatan antibiotika, dan pembuatan hormon.
Postulat Koch digunakan untuk mendeteksi virus pada tanaman kacang panjang. Berdasarkan hasil percobaan, diamati gejala serupa pada tanaman yang diinokulasi SAP dibandingkan kontrol, sehingga terbukti adanya virus penyebab penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang virus dan bakteri. Virus dijelaskan memiliki struktur dan replikasi yang berbeda dari organisme hidup lainnya, sedangkan bakteri dibedakan menjadi archaebacteria, eubacteria, dan dikelompokkan berdasarkan bentuk dan keberadaannya. Metode isolasi bakteri juga dijelaskan.
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek terkait bioteknologi, mulai dari pengertian, perkembangan, manfaat, disiplin ilmu terkait, contoh produk mikroorganisme, teknik kloning, rekayasa genetika, dan aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian, kesehatan, dan lingkungan seperti bioremediasi.
Mikroorganisma dibahagikan kepada 5 kumpulan utama iaitu virus, bakteria, kulat, protozoa dan alga berdasarkan saiz, bentuk, habitat, cara pemakanan dan pembiakan. Setiap kumpulan mempunyai ciri-ciri khusus yang membezakannya.
Virus dapat berperan merugikan dengan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Beberapa contoh virus penyebab penyakit antara lain virus influenza yang menyebabkan flu, virus HIV yang menyebabkan AIDS, virus hepatitis yang menyebabkan hepatitis, dan virus Ebola yang menyebabkan demam berdarah Ebola.
Virus memiliki struktur dan reproduksi yang beragam. Secara umum, virus terdiri atas materi genetik berupa DNA atau RNA yang dibungkus protein kapsid. Virus dapat mereplikasi di dalam sel inang dengan cara masuk, melepaskan materi genetik, dan menginfeksi sel untuk memproduksi virus baru. Virus diklasifikasi berdasarkan struktur, genom, tropisme, dan cara penyebarannya.
Virus hewan dan tumbuhan memiliki struktur inti asam nukleat yang dikelilingi kapsid. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang dan menggunakan bahan dari sel untuk membentuk komponen baru. Virus memiliki siklus hidup yang meliputi pelekatan, penetrasi, replikasi, perakitan, dan pembebasan.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah penemuan virus, struktur dan sifat virus, peranan virus dalam kehidupan manusia, pengklasifikasian virus, dan reproduksi virus. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa virus merupakan organisme subselular yang hanya dapat bereproduksi di dalam sel inang, dan terdiri atas bahan genetik yang terbungkus oleh kapsid protein. Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia
Bioteknologi kedokteran merupakan teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian organisme untuk diagnosa, preventif, dan terapi penyakit. Beberapa bioteknologi kedokteran meliputi rekayasa genetika, transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, rekombinasi DNA, pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, pembuatan antibiotika, dan pembuatan hormon.
Postulat Koch digunakan untuk mendeteksi virus pada tanaman kacang panjang. Berdasarkan hasil percobaan, diamati gejala serupa pada tanaman yang diinokulasi SAP dibandingkan kontrol, sehingga terbukti adanya virus penyebab penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang virus dan bakteri. Virus dijelaskan memiliki struktur dan replikasi yang berbeda dari organisme hidup lainnya, sedangkan bakteri dibedakan menjadi archaebacteria, eubacteria, dan dikelompokkan berdasarkan bentuk dan keberadaannya. Metode isolasi bakteri juga dijelaskan.
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek terkait bioteknologi, mulai dari pengertian, perkembangan, manfaat, disiplin ilmu terkait, contoh produk mikroorganisme, teknik kloning, rekayasa genetika, dan aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian, kesehatan, dan lingkungan seperti bioremediasi.
Mikroorganisma dibahagikan kepada 5 kumpulan utama iaitu virus, bakteria, kulat, protozoa dan alga berdasarkan saiz, bentuk, habitat, cara pemakanan dan pembiakan. Setiap kumpulan mempunyai ciri-ciri khusus yang membezakannya.
Virus dapat berperan merugikan dengan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Beberapa contoh virus penyebab penyakit antara lain virus influenza yang menyebabkan flu, virus HIV yang menyebabkan AIDS, virus hepatitis yang menyebabkan hepatitis, dan virus Ebola yang menyebabkan demam berdarah Ebola.
Similar to Bab 2 Virus_www.kampusimpian.com.pptx (20)
2. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
Medeskripsikan ciri-ciri dan cara replikasi virus.
Menjelaskan peran virus dalam kehidupan.
3. Percobaan A. Mayer pada penelitian virus
Tembakau yang
berpenyakit
Daunnya dihaluskan
Ekstrak daun
Ekstrak daun
Tembakau yang
berpenyakit
Disemprotkan
Tanaman
tembakau
sehat
Tanaman
tembakau
menjadi sakit
A. Sejarah Penemuan Virus
4. Percobaan Dmitri Ivanowski pada penelitian virus
Daun
tembakau yang
berpenyakit
dihaluskan
Penyaringan
ekstrak daun
tembakau yang
berpenyakit
Filtrat
daun
tembakau
yang
berpenyakit
Tanaman tembakau
menjadi sakit
Tanaman
tembakau
yang sehat
Disemprotkan
Filtrat
5. Wendell Stanley
Wendell Stanley mengkristalkan partikel mikroskopis yang
menyerang tanaman tembakau yang kemudian diberi nama
Tobacco Mosaic Virus (TMV)
6. B. Ciri-ciri Virus
1. Bersifat aseluler (tidak
mempunyai sel)
2. Berukuran 20-300 milimikron
3. Memiliki salah satu macam asam
nukleat (RNA atau DNA)
4. Berupa hablur atau kristal
5. Bentuknya beragam, antara lain
oval, silinder, polihedral, dan
kompleks
6. Tersusun atas asam nukleat yang
diselubungi kapsid
9. Bentuk-bentuk Selubung Protein (Kapsid) Virus
Berbentuk heliks
Berbentuk
kompleks
Berbentuk polihedral
RNA virus
Subunit
protein
selubung
(kapsomer)
DNA
Selubung protein
Selubung ekor
Lempengan dasar
Serabut ekor
10. D. Virus Pemakan Bakteri (Bakteriofag)
Bakteriofag (fag) adalah virus pemakan bakteri yang ditemukan
oleh Frederick Twort dan Felix d’Herelle.
Bakteriofag menyebabkan sel bakteri pecah.
T1
T2
T4
12. 1. Penyakit pada Tumbuhan yang Disebabkan oleh Virus
Penyakit kuning pada daun
tomat akibat bean golden
mosaic virus
Daun
menggulung
akibat
Turnip
Yellow
Mosaic Virus
Mosaik pada daun tanaman tembakau
13. 2. Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus
Flu
Campak
Hepatitis
Herpes
Ebola
14. 3. Penyakit pada Hewan yang Disebabkan oleh Virus
Flu babi
Cacar unggas
Polyoma
15. G. Vaksin
Metode Pembuatan Vaksin Efek Samping
1. Vaksin dibuat dari patogen
yang dimatikan oleh bahan
kimia atau pemanasan
2. Vaksin berasal dari patogen
yang dilemahkan
3. Vaksin berasal dari senyawa
patogenik mikroorganisme
yang dibuat tidak aktif
1. Patogen yang digunakan
untuk vaksin mungkin masih
melakukan proses
metabolisme
2. Patogen yang digunakan
untuk vaksin mungkin masih
dapat menyebabkan
penyakit
3. Menimbulkan alergi
4. Orang-orang yang membuat
vaksin mungkin bersentuhan
dengan patogen
Metode konvensional dalam pembuatan vaksin memiliki efek samping
16. Vaksin dibuat dengan rekayasa genetika dengan cara-cara
berikut.
Mengisolasi (memisahkan) gen-gen
penyebab sakit dari virus/patogen.
Menyisipkan gen-gen ke dalam sel bakteri
atau kultur sel hewan. Sel bakteri atau sel
hewan yang telah disisipi gen itu disebut
rekombinan.
Rekombinan akan menghasilkan antigen.
Rekombinan akan dikultur agar
menghasilkan antigen yang banyak.
Antigen diekstraksi untuk digunakan
sebagai vaksin.