Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pasien asma bronchial. Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas yang ditandai dengan mengi, batuk, dan sesak napas. Patofisiologinya adalah terjadinya peradangan dan kontraksi otot polos bronkus akibat faktor alergen dan infeksi. Pengobatan meliputi terapi obat pengontrol kombinasi steroid dan long acting beta agonist, serta asuhan keperawatan mencakup edukasi
Dokumen tersebut membahas tentang asma pada kehamilan. Ia menjelaskan bahwa asma dapat terjadi pada 3,4-8,4% wanita hamil dan seringkali gejala gangguan pernapasan muncul. Pengaruh kehamilan terhadap asma bervariasi namun biasanya gejala muncul pada usia kehamilan 24-36 minggu. Asma yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin seperti preeklampsia, pers
Dokumen tersebut membahas tentang asma pada kehamilan. Ia menjelaskan bahwa asma dapat terjadi pada 3,4-8,4% wanita hamil dan seringkali gejala gangguan pernapasan muncul. Pengaruh kehamilan terhadap asma bervariasi namun biasanya gejala muncul pada usia kehamilan 24-36 minggu. Asma yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin seperti preeklampsia, pers
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan penyakit asma, meliputi definisi asma, klasifikasi, gejala, dan patofisiologi penyakit ini. Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang ditandai dengan penyempitan saluran napas yang dapat disebabkan oleh faktor alergi maupun non-alergi, menyebabkan gejala sesak napas dan batuk.
Asma bronkhial adalah kondisi obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel dan disebabkan oleh kontraksi otot di sekitar bronkus dan pembengkakan membran bronkus sehingga menyempitkan jalan nafas. Faktor pemicu utama asma antara lain genetik, alergi, lingkungan, cuaca, dan aktivitas berat. Pengobatan asma meliputi pemberian obat bronkodilator, kortikosteroid, serta menghindari faktor pemicu serangan asma.
1. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang umumnya disebabkan oleh bakteri dan virus, dan menyerang anak-anak terutama yang berusia di bawah 2 tahun.
2. Gejala ISPA antara lain batuk, pilek, demam, dan bisa berkembang menjadi pneumonia. Faktor risiko penularan meliputi usia, status gizi dan imunisasi, serta lingkungan yang lembab.
3. Diagnosis ISPA didasarkan pada pemeriksaan fisik se
Asma adalah penyakit pernapasan obstruktif kronis yang ditandai oleh inflamasi dan spasme otot polos bronkus, menyebabkan penyempitan saluran napas. Penyebabnya adalah hiperresponsivitas terhadap mediator peradangan atau alergen. Gejalanya bervariasi mulai dari batuk, sesak napas, hingga gangguan tidur. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis dan gejala klinis, sedangkan penatalaksanaannya meliputi pemberian obat
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem pernafasan akibat peradangan, meliputi pengertian, penyebab, pathofisiologi, manajemen medis, dan manajemen keperawatan untuk penyakit paru obstruktif kronis, tuberkulosis, dan pneumonia."
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan akibat peradangan seperti PPOK, COPD, TBC dan Pneumonia. Materi kegiatan belajar ini mencakup pengertian, penyebab, pathofisiologi, managemen medis dan keperawatan pada kondisi tersebut. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan.
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan akibat peradangan seperti PPOK, COPD, TBC dan Pneumonia. Materi yang dibahas meliputi pengertian, penyebab, pathofisiologi, managemen medis dan keperawatan pada kondisi tersebut. Tujuan pembelajaran adalah memberikan asuhan keperawatan optimal pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan.
1. Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti bakteri, virus, jamur, dan lainnya. Infeksi ini menyebabkan radang dan cairan di alveoli yang mengganggu pertukaran gas.
2. Gejala klinis pneumonia antara lain demam, nyeri dada, nafas pendek, dan nadi cepat. Komplikasinya dapat berupa efusi pleura, hipoksemia, atau pneumonia kronis.
3. Diagnosa didasark
Laporan ini membahas asuhan keperawatan anak dengan pneumonia. Secara ringkas, pneumonia adalah radang paru yang disebabkan bakteri, virus, jamur atau benda asing. Tanda klinis utama adalah batuk, sesak napas, dan demam. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan radiologi. Pengobatan berfokus pada pemberian antibiotik, oksigen, dan cairan serta menjaga kebersihan saluran napas.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan penyakit asma, meliputi definisi asma, klasifikasi, gejala, dan patofisiologi penyakit ini. Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang ditandai dengan penyempitan saluran napas yang dapat disebabkan oleh faktor alergi maupun non-alergi, menyebabkan gejala sesak napas dan batuk.
Asma bronkhial adalah kondisi obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel dan disebabkan oleh kontraksi otot di sekitar bronkus dan pembengkakan membran bronkus sehingga menyempitkan jalan nafas. Faktor pemicu utama asma antara lain genetik, alergi, lingkungan, cuaca, dan aktivitas berat. Pengobatan asma meliputi pemberian obat bronkodilator, kortikosteroid, serta menghindari faktor pemicu serangan asma.
1. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang umumnya disebabkan oleh bakteri dan virus, dan menyerang anak-anak terutama yang berusia di bawah 2 tahun.
2. Gejala ISPA antara lain batuk, pilek, demam, dan bisa berkembang menjadi pneumonia. Faktor risiko penularan meliputi usia, status gizi dan imunisasi, serta lingkungan yang lembab.
3. Diagnosis ISPA didasarkan pada pemeriksaan fisik se
Asma adalah penyakit pernapasan obstruktif kronis yang ditandai oleh inflamasi dan spasme otot polos bronkus, menyebabkan penyempitan saluran napas. Penyebabnya adalah hiperresponsivitas terhadap mediator peradangan atau alergen. Gejalanya bervariasi mulai dari batuk, sesak napas, hingga gangguan tidur. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis dan gejala klinis, sedangkan penatalaksanaannya meliputi pemberian obat
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem pernafasan akibat peradangan, meliputi pengertian, penyebab, pathofisiologi, manajemen medis, dan manajemen keperawatan untuk penyakit paru obstruktif kronis, tuberkulosis, dan pneumonia."
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan akibat peradangan seperti PPOK, COPD, TBC dan Pneumonia. Materi kegiatan belajar ini mencakup pengertian, penyebab, pathofisiologi, managemen medis dan keperawatan pada kondisi tersebut. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan.
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan akibat peradangan seperti PPOK, COPD, TBC dan Pneumonia. Materi yang dibahas meliputi pengertian, penyebab, pathofisiologi, managemen medis dan keperawatan pada kondisi tersebut. Tujuan pembelajaran adalah memberikan asuhan keperawatan optimal pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan.
1. Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti bakteri, virus, jamur, dan lainnya. Infeksi ini menyebabkan radang dan cairan di alveoli yang mengganggu pertukaran gas.
2. Gejala klinis pneumonia antara lain demam, nyeri dada, nafas pendek, dan nadi cepat. Komplikasinya dapat berupa efusi pleura, hipoksemia, atau pneumonia kronis.
3. Diagnosa didasark
Laporan ini membahas asuhan keperawatan anak dengan pneumonia. Secara ringkas, pneumonia adalah radang paru yang disebabkan bakteri, virus, jamur atau benda asing. Tanda klinis utama adalah batuk, sesak napas, dan demam. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan radiologi. Pengobatan berfokus pada pemberian antibiotik, oksigen, dan cairan serta menjaga kebersihan saluran napas.
1. Keperawatan Medical Bedah
Asuhan Keperawatan Asma
Bronchial
Nama : Ana Thursina, Amd. Kep
1
Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pekanbaru Medical Center
Tahun Ajaran 2021-2022
4. • Asma adalah penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang ditandai
dengan adanya mengi, batuk, dan rasa sesak di dada yang berulang dan timbul
terutama pada malam atau menjelang pagi akibat penyumbatan saluran
pernapasan. (Infodatin, 2017)
• Asma merupakan proses inflamasi kronik saluran pernapasan menjadi
hiperesponsif, sehingga memudahkan terjadinya bronkokonstriksi, edema, dan
hipersekresi kelenjar.(Nelson, 2013)
• Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan
karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan. (Amin & Hardi, 2016)
1. Definisi Asma Bronchial
4
5. 2. KLASIFIKASI
Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut :
1. Asma Ringan Adalah asma yang terkontrol dengan pengobatan tahap 1 atau tahap 2, yaitu terapi
pelega bila perlu saja, atau dengan obat pengontrol dengan intensitas rendah seperti steroid
inhalasi dosis rendah atau antogonis leukotrien, atau kromon
2. Asma Sedang Adalah asma terkontrol dengan pengobatan tahap 3, yaitu terapi dengan obat
pengontrol kombinasi steroid dosis rendah plus long acting beta agonist (LABA).
3. Asma Berat Adalah asma yang membutuhkan terapi tahap 4 atau 5, yaitu terapi dengan obat
pengontrol kombinasi steroid dosis tinggi plus long acting beta agonist (LABA) untuk menjadi
terkontrol, atau asma yang tidak terkontrol meskipun telah mendapat terapi.
5
6. 6
Asma yang tidak terkontrol biasanya disebabkan karena teknik inhalasi yang
kurang tepat, kurangnya kepatuhan, paparan alergen yang berlebih, atau ada
komorbiditas Asma yang tidak terkontrol relatif bisa membaik dengan pengobatan.
Asma berat merujuk pada kondisi asma yang walaupun mendapatkan pengobatan
yang adekuat tetapi sulit mencapai kontrol yang baik.
Perlu dibedakan antara asma berat dengan asma
tidak terkontrol
7. 7
3. ETIOLOGI
1. Pada pasien dengan umur < 30 Thn merupakan reaksi alergi, disebut juga Asthma
Ekstrinsik
• Beberapa bahan iritan : Debu,asap, produk pembersih/ bau, serbuk
sari,makanan spt susu, coklat
2. Pada pasien dengan umur > 30 thn suatu hal yang harus diwaspadai.
* Infeksi saluran pernapasan atas atau bawah,latihan fisik, emosi disebut juga
Asthma Intrinsik
3. Asthma campuran antara Asthma ekstrinsik dan instriksik.
Kebanyakan pasien dengan Asthma instriksi akan berkembang menjadi asthma
Campuran.
9. 9
Alergen Infeksi saluran napas
Antibodi IgE meningkat + Antigen spfk Peningkatan sel Goblet dan Radang
Melekat sel Mast Bradikinin Zat anafilaksis Histamin Reaksi radang
Saluran nafas
Oedema Spasme dinding Bronchus Sekresi mukus Spasme Otot polos Bronchus
Perubahan pola nafas Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Gangguan pertukaran gas
4. Patofisiologi
10. 10
1. Bising mengi (wheezing) yg terdengar denga/ tanpa stetoskop,
2. Batuk produktif pada malam hari
3. Napas/ dada seperti tertekan
• Gejala bersifat paroksismal yaitu membaik pada malam hari dan memburuk
pada siang hari
5. Manifestasi Klinis
11. 11
Berbagai komplikasi yang akan timbul adalah :
1. Status Asmatikus adalah setiap serangan asma berat atau yang kemudian menjadi berat dan
tidak memberikan respon (refrakter) adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat digolongkan
pada status asmatikus. Penderita harus dirawat dengan terapi yang intensif.
2. Atelektaksis adalah pengerutan Sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran
udara atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
3. Hipoksemia adalah tubuh kekurangan oksigen.
4. Pneumotoraks adalah terdapatnyaudara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya
paru-paru.
5. Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan saluran nafas karena
kantung udara di paru-paru mengelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang
luas.
6. Komplikasi