SlideShare a Scribd company logo
Tegak dan Ittiba' Di Atas Manhaj Salaf
| Halaman Utama | Berita | Artikel | Info | Galeri | Ragam | Search |
| Masalah Penting | Tauhid | Info Kitab | Masalah Hati | Annisaa |
Halaman Utama > Artikel > Masalah Penting > Asas Kebangkitan Dunia Islam
Asas Kebangkitan Dunia Islam
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
KATA PENGANTAR
Tulisan dibawah ini merupakan jawaban dari pertanyaan pernah yang dilontarkan
kepada Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah di majalah Al-
Ashalah, edisi 11, tgl. 15 Dzulhijjah 1414 H, dan pernah dimuat di majalah As-
Sunnah edisi 13/II/1416 H. Kami mengangkatnya kembali di ML assunnah karena
berhubungan dengan ilmu, tentunya dengan ijin dari penerjemah.
ASAS KEBANGKITAN DUNIA ISLAM
Bentuk pertanyaan yang dilontarkan adalah sbb :
Pertanyaan.
Asas-asas apakah yang dapat menyebabkan Dunia Islam bangkit kembali .?
Jawab.
Yang saya yakini ialah apa yang terdapat dalam hadits shahih. Ia merupakan
jawaban tegas terhadap pertanyaan semacam itu, yang mungkin di lontarkan pada
masa sekarang ini. Hadits itu adalah sabda Rasulullah SAW.
Artinya :
"Apabila kamu melakukan jual beli dengan sistem 'iinah (seseorang menjual
sesuatu kepada orang lain dengan pembayaran di belakang, tetapi sebelum si
pembeli membayarnya si penjual telah membelinya kembali dengan harga murah -
red), menjadikan dirimu berada di belakang ekor sapi, ridha dengan cocok tanam
dan meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menjadikan kamu dikuasai oleh
kehinaan, Allah tidak akan mencabut kehinaan itu dari dirimu sebelum kamu rujuk
(kembali) kepada dien kamu". (Hadist Shahih riwayat Abu Dawud).
Jadi asasnya ialah RUJUK (kembali) kepada ISLAM.
Persoalan ini, telah diisyaratkan oleh Imam Malik rahimahullah dalam sebuah
kalimat ma'tsur yang ditulis dengan tinta emas : "Barangsiapa mengada-adakan
bid'ah di dalam Islam kemudian menganggap bid'ah itu baik, berarti ia telah
menganggap Muhammad SAW menghianati risalah". Bacalah firman Allah Tabaraka
wa Ta'ala.
Artinya :
"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
sempurnakan buatmu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama
bagimu". (Al-Maaidah : 3).
"Oleh karenanya apa yang hari itu bukan agama, maka hari ini-pun bukan
agama, dan tidaklah akan baik umat akhir ini melainkan dengan apa yang
telah baik pada awal umat ini".
Kalimat terakhir (Imam Malik) di atas itulah yang berkaitan dengan jawaban dari
pertanyaan ini, yaitu pernyataannya :
"Dan tidaklah akan baik umat akhir ini melainkan dengan apa yang telah baik pada
awal umat ini".
Oleh sebab itu, sebagaimana halnya orang Arab Jahiliyah dahulu tidak menjadi baik
keadaannya kecuali setelah datangnya Nabi mereka, Muhammad SAW dengan
membawa wahyu dari langit, yang telah menyebabkan kehidupan mereka di dunia
berbahagia dan selamat dalam kehidupan akhirat. Demikian pula seyogyanya asas
yang mesti dijadikan pijakan bagi kehidupan Islami nan membahagiakan di masa
kini, yakni tiada lain hanyalah RUJUK (kembali) kepada Al-Kitab was Sunnah.
Hanya saja, masalahnya memerlukan sedikit penjelasan, sebab betapa banyak
jama'ah serta golongan-golongan di "lapangan" mengaku bahwa mereka telah
meletakkan sebuah manhaj yang memungkinkan dengannya terwujud masyarakat
Islam dan terwujud pelaksanaan hukum berdasarkan Islam.
Sementara itu kita mengetahui dari Al-Kitab dan Sunnah Rasulullah SAW, bahwa
jalan bagi terwujudnya itu semua hanya ada satu jalan, yaitu sebagaimana yang
disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam firmannya.
"Dan sesungguhnya (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-
jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya". (Al-An'am : 153).
Dan sungguh Rasulullah SAW, telah menjelaskan makna ayat ini kepada para
shahabatnya. Beliau pada suatu hari menggambarkan kepada para shahabat
sebuah garis lurus di atas tanah, disusul dengan menggambar garis-garis pendek
yang banyak di sisi-sisi garis lurus tadi.
Kemudian beliau SAW membacakan ayat di atas ketika menudingkan jari
tangannya yang mulia ke atas garis yang lurus dan kemudian menunjuk garis-garis
yang terdapat pada sisi-sisinya, beliau bersabda:
"Ini adalah jalan Allah, sedangkan jalan-jalan ini, pada setiap muara jalan-jalan
tersebut ada syaithan yang menyeru kepadanya".
(Shahih sebagaimana terdapat di dalam "Zhilalul Jannah fi takhrij As-Sunnah : 16-
17).
Allah 'Azza wa Jalla-pun menguatkan ayat beserta penjelasannya dari Rasulullah
SAW dalam hadits di atas, dengan ayat lain, yaitu firman-Nya.
"Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas petunjuk (kebenaran)
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan
ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke
dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-seburuk tempat kembali". (An-Nisaa :
115)
Dalam ayat ini terdapat sebuah hikmah yang tegas, yakni bahwa Allah Subhanahu
wa Ta'ala mengikatkan "jalannya orang-orang mukmin" kepada apa yang telah di
bawa oleh Rasulullah SAW. Hal inilah yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW
dalam hadits iftiraq (perpecahan) ketika beliau ditanya tentang Al-Firqah An
Najiyah (golongan yang selamat), saat itu beliau menjawab :
"(Yaitu) apa yang aku dan shahabatku hari ini ada di atasnya"
(lihat As-Silsilah Ash-Shahihah : 203)
Apakah gerangan hikmah yang di maksud ketika Allah menyebutkan "Jalannya
orang-orang mukmin (Sabiilul mukminin)" dalam ayat tersebut.? Dan apakah
kiranya hal yang dimaksud ketika Rasulullah SAW mengikatkan para shahabatnya
kepada diri beliau sendiri dalam hadits di muka .? Jawabannya, bahwa para
shahabat radliyallahu anhum itu adalah orang-orang yang telah menerima
pelajaran dua wahyu (Al-Qur'an dan As-Sunnah) langsung dari Rasulullah SAW,
beliau telah menjelaskannya langsung kepada mereka tanpa perantara, tidak
sebagaimana keadaan orang-orang yang sesudahnya.
Tentu saja hasilnya adalah seperti yang pernah dikatakan oleh Rasulullah SAW
dalam sabdanya :
"Sesungguhnya orang yang hadir akan dapat melihat sesuatu yang tidak bisa
dilihat oleh orang yang tidak hadir"
(Lihat Shahih Al-Jami' : 1641).
Oleh sebab itulah, iman para shahabat terdahulu lebih kuat daripada orang-orang
yang datang sesudahnya. Ini pula telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW dalam
hadits mutawatir :
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian orang-orang yang sesudahnya,
kemudian orang-orang yang sesudahnya lagi".
(Muttafaq 'alaihi).
Berdasarkan hal ini, seorang muslim tidak bisa berdiri sendiri dalam memahami Al-
Kitab dan As-Sunnah, tetapi ia harus meminta bantuan dalam memahami
keduanya dengan kembali kepada para shahabat Nabi yang Mulia, orang-orang
yang telah menerima pelajaran tentang keduanya langsung dari Rasulullah SAW
yang terkadang menjelaskannya dengan perkataan, terkadang dengan perbuatan
dan terkadang dengan taqrir (persetujuan) beliau.
Jika demikian, adalah mendesak sekali dalam "mengajak orang kembali kepada Al-
Qur'an dan As-Sunnah" untuk menambahkan prinsip "berjalan di atas apa yang
ditempuh oleh AS-SALAFU AS-SHALIH" dalam rangka mengamalkan ayat-ayat
serta hadits-hadits yang telah disebutkan di muka, manakala Allah menyebutkan
"Jalannya orang-orang mukmin (sabilul mu'minin)", dan menyebutkan Nabi-Nya
yang mulia serta para shahabatnya dengan maksud supaya memahami Al-Kitab
was Sunnah sesuai dengan apa yang dipahami oleh KAUM SALAF generasi
pertama dari kalangan shahabat radliyallahu anhum dan orang-orang yang
mengikuti mereka secara ihsan.
Kemudian, dalam hal ini ada satu persoalan yang teramat penting namun dilupakan
oleh banyak kalangan jama'ah serta hizb-hizb Islam. Persoalan itu ialah : "Jalan
mana gerangan yang dapat digunakan untuk mengetahui apa yang ditempuh oleh
para shahabat dalam memahami dan melaksanakan sunnah ini ..?".
Jawabannya : "Tiada jalan lain untuk menuju pemahaman itu kecuali harus RUJUK
(kembali) kepada Ilmu Hadits, Ilmu Mushtalah Hadits, Ilmu Al-jarh wa At-Ta'dil dan
mengamalkan kaidah-kaidah serta musthalah-musthalah-nya tersebut, sehingga
para ulama dapat dengan mantap mengetahui mana yang shahih dari Nabi SAW
dan mana yang tidak shahih".
Sebagai penutup jawaban, kami bisa mengatakan dengan bahasa yang lebih jelas
kepada kaum muslimin yang betul-betul ingin kembali mendapatkan 'IZZAH
(kehormatan), kejayaan dan hukum bagi Islam, yaitu anda harus bisa
merealisasikan dua perkara :
Pertama :
Anda harus mengembalikan syari'at Islam ke dalam benak-benak kaum muslimin
dalam keadaan bersih dari segenap unsur yang menyusup ke dalamnya, apa yang
sebenarnya bukan berasal daripadanya, ketika Allah Tabaraka wa T a'ala
menurunkan firmannya :
"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
sempurnakan ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu" (Al-
Maaidah : 3).
Mengembalikan persoalan hari ini menjadi seperti persoalan zaman pertama
dahulu, membutuhkan perjuangan ekstra keras dari para ulama kaum muslimin di
pelbagai penjuru dunia.
Kedua :
Kerja keras yang terus menerus tanpa henti ini harus dibarengi dengan ilmu yang
telah terbersihkan itu.
Pada hari kaum muslimin telah kembali memahami dien mereka sebagaimana yang
dipahami para shahabat Rasulullah SAW, kemudian melaksanakan pengamalan
ajaran Islam yang telah terbersihkan ini secara benar dalam semua segi kehidupan,
maka pada hari itulah kaum mu'minin dapat bergembira merasakan kemenangan
yang datangnya dari Allah.
Inilah yang bisa saya katakan dalam ketergesa-gesaan ini, dengan memohon
kepada Allah agar Dia memberikan pemahaman Islam secara benar kepada kita
dan seluruh kaum muslimin, sesuai dengan tuntunan kitab-Nya dan Sunnah
Rasulullah SAW yang shahih sebagaimana yang telah ditempuh oleh SALAFUNA
ASH-SHALIH.
Kita memohon kepada Allah agar Dia memberikan taufiq kepada kita supaya dapat
mengamalkan yang demikian itu, sesungguhnya Dia SAMI' (Maha Mendengar) lagi
MUJIB (Maha Mengabulkan Do'a).
Wallahu 'alam.
Created at 29 February 2000 | Masalah Penting
Untuk pertanyaan, saran dan kritikan yang berkaitan dengan homepage ini, silakan hubungi kami
Tested under IE 5.x, Opera 5.x, Mozilla 0.9.x and Netscape 4.7x

More Related Content

Featured

PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
GetSmarter
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
Alireza Esmikhani
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Project for Public Spaces & National Center for Biking and Walking
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
DevGAMM Conference
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
Erica Santiago
 

Featured (20)

PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 

Asas Kebangkitan Islam.doc

  • 1. Tegak dan Ittiba' Di Atas Manhaj Salaf | Halaman Utama | Berita | Artikel | Info | Galeri | Ragam | Search | | Masalah Penting | Tauhid | Info Kitab | Masalah Hati | Annisaa | Halaman Utama > Artikel > Masalah Penting > Asas Kebangkitan Dunia Islam Asas Kebangkitan Dunia Islam Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani KATA PENGANTAR Tulisan dibawah ini merupakan jawaban dari pertanyaan pernah yang dilontarkan kepada Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah di majalah Al- Ashalah, edisi 11, tgl. 15 Dzulhijjah 1414 H, dan pernah dimuat di majalah As- Sunnah edisi 13/II/1416 H. Kami mengangkatnya kembali di ML assunnah karena berhubungan dengan ilmu, tentunya dengan ijin dari penerjemah. ASAS KEBANGKITAN DUNIA ISLAM Bentuk pertanyaan yang dilontarkan adalah sbb : Pertanyaan. Asas-asas apakah yang dapat menyebabkan Dunia Islam bangkit kembali .? Jawab. Yang saya yakini ialah apa yang terdapat dalam hadits shahih. Ia merupakan jawaban tegas terhadap pertanyaan semacam itu, yang mungkin di lontarkan pada masa sekarang ini. Hadits itu adalah sabda Rasulullah SAW. Artinya : "Apabila kamu melakukan jual beli dengan sistem 'iinah (seseorang menjual sesuatu kepada orang lain dengan pembayaran di belakang, tetapi sebelum si pembeli membayarnya si penjual telah membelinya kembali dengan harga murah - red), menjadikan dirimu berada di belakang ekor sapi, ridha dengan cocok tanam dan meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menjadikan kamu dikuasai oleh kehinaan, Allah tidak akan mencabut kehinaan itu dari dirimu sebelum kamu rujuk (kembali) kepada dien kamu". (Hadist Shahih riwayat Abu Dawud). Jadi asasnya ialah RUJUK (kembali) kepada ISLAM. Persoalan ini, telah diisyaratkan oleh Imam Malik rahimahullah dalam sebuah kalimat ma'tsur yang ditulis dengan tinta emas : "Barangsiapa mengada-adakan bid'ah di dalam Islam kemudian menganggap bid'ah itu baik, berarti ia telah menganggap Muhammad SAW menghianati risalah". Bacalah firman Allah Tabaraka wa Ta'ala. Artinya : "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku- sempurnakan buatmu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama
  • 2. bagimu". (Al-Maaidah : 3). "Oleh karenanya apa yang hari itu bukan agama, maka hari ini-pun bukan agama, dan tidaklah akan baik umat akhir ini melainkan dengan apa yang telah baik pada awal umat ini". Kalimat terakhir (Imam Malik) di atas itulah yang berkaitan dengan jawaban dari pertanyaan ini, yaitu pernyataannya : "Dan tidaklah akan baik umat akhir ini melainkan dengan apa yang telah baik pada awal umat ini". Oleh sebab itu, sebagaimana halnya orang Arab Jahiliyah dahulu tidak menjadi baik keadaannya kecuali setelah datangnya Nabi mereka, Muhammad SAW dengan membawa wahyu dari langit, yang telah menyebabkan kehidupan mereka di dunia berbahagia dan selamat dalam kehidupan akhirat. Demikian pula seyogyanya asas yang mesti dijadikan pijakan bagi kehidupan Islami nan membahagiakan di masa kini, yakni tiada lain hanyalah RUJUK (kembali) kepada Al-Kitab was Sunnah. Hanya saja, masalahnya memerlukan sedikit penjelasan, sebab betapa banyak jama'ah serta golongan-golongan di "lapangan" mengaku bahwa mereka telah meletakkan sebuah manhaj yang memungkinkan dengannya terwujud masyarakat Islam dan terwujud pelaksanaan hukum berdasarkan Islam. Sementara itu kita mengetahui dari Al-Kitab dan Sunnah Rasulullah SAW, bahwa jalan bagi terwujudnya itu semua hanya ada satu jalan, yaitu sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam firmannya. "Dan sesungguhnya (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan- jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya". (Al-An'am : 153). Dan sungguh Rasulullah SAW, telah menjelaskan makna ayat ini kepada para shahabatnya. Beliau pada suatu hari menggambarkan kepada para shahabat sebuah garis lurus di atas tanah, disusul dengan menggambar garis-garis pendek yang banyak di sisi-sisi garis lurus tadi. Kemudian beliau SAW membacakan ayat di atas ketika menudingkan jari tangannya yang mulia ke atas garis yang lurus dan kemudian menunjuk garis-garis yang terdapat pada sisi-sisinya, beliau bersabda: "Ini adalah jalan Allah, sedangkan jalan-jalan ini, pada setiap muara jalan-jalan tersebut ada syaithan yang menyeru kepadanya". (Shahih sebagaimana terdapat di dalam "Zhilalul Jannah fi takhrij As-Sunnah : 16- 17). Allah 'Azza wa Jalla-pun menguatkan ayat beserta penjelasannya dari Rasulullah SAW dalam hadits di atas, dengan ayat lain, yaitu firman-Nya. "Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas petunjuk (kebenaran)
  • 3. baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-seburuk tempat kembali". (An-Nisaa : 115) Dalam ayat ini terdapat sebuah hikmah yang tegas, yakni bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mengikatkan "jalannya orang-orang mukmin" kepada apa yang telah di bawa oleh Rasulullah SAW. Hal inilah yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits iftiraq (perpecahan) ketika beliau ditanya tentang Al-Firqah An Najiyah (golongan yang selamat), saat itu beliau menjawab : "(Yaitu) apa yang aku dan shahabatku hari ini ada di atasnya" (lihat As-Silsilah Ash-Shahihah : 203) Apakah gerangan hikmah yang di maksud ketika Allah menyebutkan "Jalannya orang-orang mukmin (Sabiilul mukminin)" dalam ayat tersebut.? Dan apakah kiranya hal yang dimaksud ketika Rasulullah SAW mengikatkan para shahabatnya kepada diri beliau sendiri dalam hadits di muka .? Jawabannya, bahwa para shahabat radliyallahu anhum itu adalah orang-orang yang telah menerima pelajaran dua wahyu (Al-Qur'an dan As-Sunnah) langsung dari Rasulullah SAW, beliau telah menjelaskannya langsung kepada mereka tanpa perantara, tidak sebagaimana keadaan orang-orang yang sesudahnya. Tentu saja hasilnya adalah seperti yang pernah dikatakan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya : "Sesungguhnya orang yang hadir akan dapat melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang yang tidak hadir" (Lihat Shahih Al-Jami' : 1641). Oleh sebab itulah, iman para shahabat terdahulu lebih kuat daripada orang-orang yang datang sesudahnya. Ini pula telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits mutawatir : "Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian orang-orang yang sesudahnya, kemudian orang-orang yang sesudahnya lagi". (Muttafaq 'alaihi). Berdasarkan hal ini, seorang muslim tidak bisa berdiri sendiri dalam memahami Al- Kitab dan As-Sunnah, tetapi ia harus meminta bantuan dalam memahami keduanya dengan kembali kepada para shahabat Nabi yang Mulia, orang-orang yang telah menerima pelajaran tentang keduanya langsung dari Rasulullah SAW yang terkadang menjelaskannya dengan perkataan, terkadang dengan perbuatan dan terkadang dengan taqrir (persetujuan) beliau. Jika demikian, adalah mendesak sekali dalam "mengajak orang kembali kepada Al- Qur'an dan As-Sunnah" untuk menambahkan prinsip "berjalan di atas apa yang ditempuh oleh AS-SALAFU AS-SHALIH" dalam rangka mengamalkan ayat-ayat serta hadits-hadits yang telah disebutkan di muka, manakala Allah menyebutkan "Jalannya orang-orang mukmin (sabilul mu'minin)", dan menyebutkan Nabi-Nya
  • 4. yang mulia serta para shahabatnya dengan maksud supaya memahami Al-Kitab was Sunnah sesuai dengan apa yang dipahami oleh KAUM SALAF generasi pertama dari kalangan shahabat radliyallahu anhum dan orang-orang yang mengikuti mereka secara ihsan. Kemudian, dalam hal ini ada satu persoalan yang teramat penting namun dilupakan oleh banyak kalangan jama'ah serta hizb-hizb Islam. Persoalan itu ialah : "Jalan mana gerangan yang dapat digunakan untuk mengetahui apa yang ditempuh oleh para shahabat dalam memahami dan melaksanakan sunnah ini ..?". Jawabannya : "Tiada jalan lain untuk menuju pemahaman itu kecuali harus RUJUK (kembali) kepada Ilmu Hadits, Ilmu Mushtalah Hadits, Ilmu Al-jarh wa At-Ta'dil dan mengamalkan kaidah-kaidah serta musthalah-musthalah-nya tersebut, sehingga para ulama dapat dengan mantap mengetahui mana yang shahih dari Nabi SAW dan mana yang tidak shahih". Sebagai penutup jawaban, kami bisa mengatakan dengan bahasa yang lebih jelas kepada kaum muslimin yang betul-betul ingin kembali mendapatkan 'IZZAH (kehormatan), kejayaan dan hukum bagi Islam, yaitu anda harus bisa merealisasikan dua perkara : Pertama : Anda harus mengembalikan syari'at Islam ke dalam benak-benak kaum muslimin dalam keadaan bersih dari segenap unsur yang menyusup ke dalamnya, apa yang sebenarnya bukan berasal daripadanya, ketika Allah Tabaraka wa T a'ala menurunkan firmannya : "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku- sempurnakan ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu" (Al- Maaidah : 3). Mengembalikan persoalan hari ini menjadi seperti persoalan zaman pertama dahulu, membutuhkan perjuangan ekstra keras dari para ulama kaum muslimin di pelbagai penjuru dunia. Kedua : Kerja keras yang terus menerus tanpa henti ini harus dibarengi dengan ilmu yang telah terbersihkan itu. Pada hari kaum muslimin telah kembali memahami dien mereka sebagaimana yang dipahami para shahabat Rasulullah SAW, kemudian melaksanakan pengamalan ajaran Islam yang telah terbersihkan ini secara benar dalam semua segi kehidupan, maka pada hari itulah kaum mu'minin dapat bergembira merasakan kemenangan yang datangnya dari Allah. Inilah yang bisa saya katakan dalam ketergesa-gesaan ini, dengan memohon kepada Allah agar Dia memberikan pemahaman Islam secara benar kepada kita dan seluruh kaum muslimin, sesuai dengan tuntunan kitab-Nya dan Sunnah Rasulullah SAW yang shahih sebagaimana yang telah ditempuh oleh SALAFUNA
  • 5. ASH-SHALIH. Kita memohon kepada Allah agar Dia memberikan taufiq kepada kita supaya dapat mengamalkan yang demikian itu, sesungguhnya Dia SAMI' (Maha Mendengar) lagi MUJIB (Maha Mengabulkan Do'a). Wallahu 'alam. Created at 29 February 2000 | Masalah Penting Untuk pertanyaan, saran dan kritikan yang berkaitan dengan homepage ini, silakan hubungi kami Tested under IE 5.x, Opera 5.x, Mozilla 0.9.x and Netscape 4.7x