Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang apresiasi karya seni rupa. Ia mendefinisikan apresiasi sebagai proses melihat, mendengar, menghayati, menilai, dan membandingkan karya seni. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan dari apresiasi seni rupa seperti mengembangkan kreativitas, estetika, dan peningkatan kualitas hidup. Selain itu, dokumen tersebut menyebutkan unsur-un
3. Pengertian
Apresiasi
Apresiasi adalah suatu proses melihat, mendengar,
menghayati, menilai, menjiwai dan membandiangkan atau
menghargai suatu karya seni.
Karya
Karya adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia
dan membuahkan hasil.
Seni
Seni adalah suatu strategi yang digunakan oleh seseorang
dengan cara mengimajinasikan inspirasinya menjadi nyata
supaya terlihat indah dan menarik.
Rupa
Rupa adalah wujud, bidang, garis, gelap terang / value,
warna pada suatu karya
4. Tujuan Apresiasi Seni
Tujuan pokok penyelenggaran apresiasi seni adalah
menjadikan masyarakat “melek seni” sehingga dapat
menerima seni sebagaimana mestinya. Dengan kata-
kata yang lebih lengkap, apresiasi adalah kegiatan
mencerap (menangkap dengan pancaindera),
menanggapi, menghayati sampai kepada menilai
sesuatu (dalam hal ini karya seni).
Tujuan akhir apresiasi karya seni rupa antara lain:
1. untuk mengembangkan kreasi
2. untuk mengembangkan estetis
3. mengembangkan dan penyempurnaan hidup.
5. Jadi ‘ Apresiasi Karya Seni Rupa ’
adalah suatu cara /proses melihat,
mendengar, menghayati dan
membandingkan suatu karya seni
untuk dinilai /dinikmati dari segi
keindahanya.
7. Kegiatan apresiasi meliputi :
a. Persepsi
Kegiatan ini mengenalkan pada anak didik akan bentuk-
bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tari-
tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di
Indonesia, baik tradisi, maupun moderen. Pada kegiatan
persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan
kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
b. Pengetahuan
Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam
mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang
diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan
di masing-masing bidang seni.
8. c. Pengertian
Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke
dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam
kemampuannya dalam merasakan musik.
d. Analisis
Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang
sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
e. Penilaian
Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni
yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.
f. Apresiasi
Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang
terdiri dari tiga hal; value (nilai), empathy dan feeling. Value adalah
kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna /
fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy, kegiatan memahami,
dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni,
sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni.
9.
10. Apresiasi Lukisan Wisthler Mother
Lukisan ini merupakan lukisan yang di buat dari
cat minyak di kanvas dari seorang seniman
amerika yang bernama McNeil Whistler pada
tahun 1871. Nama resmi dari lukisan ini
sebenarnya adalah Arrangement in Grey and
Black, tapi menjadi terkenal dengan namanya
sekarang yaitu “Whistler’s Mother”.
Lukisan ini sekarang berlokasi di Musee d’Orsay,
Paris.
11. Anna McNeill Whistler berpose untuk lukisan
ketika tinggal di London dengan anaknya.
Beberapa cerita diverifikasi mengelilingi
pembuatan lukisan itu sendiri; satu adalah
bahwa Anna Whistler bertindak sebagai
pengganti model lain yang tidak bisa membuat
janji. Hal ini juga mengatakan bahwa Whistler
awalnya direncanakan lukisan model berdiri,
tapi ibunya terlalu tidak nyaman untuk berpose
berdiri untuk periode yang diperpanjang.
12. Cerita lain yang berhubungan dengan lukisan adalah bahwa
Whistler dipanggil tetangganya indah muda, Helena Amelia
Lindgren (1855-1931), nomor 5, Lindsey Row, untuk duduk di
tempat Anna saat dia tumbuh terlalu lelah. Tentu saja baik ke
usia tua, Helena masih akan berbicara tentang rahasia
pemodelan untuk Whistler, yang terutama terpikat tangannya.
Menurut surat yang masih hidup 1935 (sekarang dalam
kepemilikan Helena besar-besar-besar-cucu, David Charles
Manners), Anna pertama kali disebut pada Lindgrens dirinya
untuk meminta kakak Helena, Christina, menjadi dirinya
berdiri-in. Namun, ibu Christina, Eliza Lyle née Warlters,
melarangnya. Pernah semangat bebas, Helena karena itu diam-
diam menawarkan dirinya sebagai gantinya dan model untuk
potret tanpa sepengetahuan ibunya.
13. Pekerjaan itu ditampilkan di Pameran-
104 dari Royal Academy of Art di
London (1872), tapi pertama-tama
datang dalam luasnya rambut
penolakan oleh Academy. Episode ini
memperburuk keretakan antara
Whistler dan dunia seni Inggris;
Pengaturan akan menjadi lukisan
terakhir ia akan serahkan untuk
persetujuan Academy.
14.
15. Apresiasi Patung The Thinker
sebuah patung yang pada awalnya ditujukan untuk
menggambarkan seorang penyair bernama Dante
pada syair (poem) Gates of Hell. Rodin menciptakan
banyak patung yang setiap pahatannya
menggambarkan karakter dalam syair tersebut. The
Thinker ini ditujukan untuk menggambarkan Dante
di depan Gates of Hell (Gates of Hell adalah salah
satu karya pahatan Rodin juga dan merupakan judul
syair Dante). Tapi siapa yang sangka patung The
Thinker ini malah menjadi mahakarya terkenal dan
membesarkan nama Auguste Rodin, bukan pahatan
akhirnya yang berjudul Gates of Hell.
16. Franois Auguste Ren Rodin atau disebut juga
dengan nama Auguste Rodin adalah seorang
pematung terkenal berkebangsaan Prancis yang
lahir pada tanggal 12 November 1840. Dia termasuk
salah seorang pematung yang hidup di era
modernisasi. Uniknya, walaupun tergolong salah
satu pematung besar dan ternama, Rodin ternyata
tidak pernah diterima di sekolah seni terkemuka di
Paris. Dia mendalami seni pahat di sekolah
tradisional.
17. Walaupun dibesarkan di lingkungan keluarga
working-class atau kaum pekerja, namun bakat
Rodin malah nampak di bidang seni. Pada masa
anak-anak, Rodin memiliki kegemaran
menggambar dan melukis. Akan tetapi,
walaupun bakat seninya sudah mulai nampak,
untuk urusan pendidikan lainnya, Rodin juga
tergolong pintar. Ketika dia menginjak remaja,
Rodin masuk di sekolah seni dan matematika di
Petite cole. Di sanalah bakat seninya terpupuk
sedikit demi sedikit. Setelah keluar dari Petite
cole pada tahun 1857, Rodin menggeluti bidang
seni pahat.
18. Sekian Dari Kelompok Kami
Mohon Maaf Bila Ada Kesalahan
ُم ََلّسلَاْحَرَو ْمُكْيَلَعه ّالََُُمَكَرَبَوُُُُتا