SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
SALINAN


                             PRESIDEN
                       REPUBLIK INDONESIA

            PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
                        NOMOR 33 TAHUN 2011
                               TENTANG
    PEMBERIAN GAJI / PENSIUN /TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS
     DALAM TAHUN ANGGARAN 2OTT KEPADA PEGAWAI NEGERI,
      PE"IABAT NEGARA, DAN PENERIMA PENSIUN / TUNJANGAN

              DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                   PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :   a.   bahwa Pemerintah berkewajiban          meningkatkan
                   kesejahteraan pegawai negeri, pejabat negara, dan
                   penerima pensiun/tunjangan sebagai wujud apresiasi
                   Pemerintah atas prestasi dan pengabdian mereka pada
                   bangsa dan negara;
              b.   bahwa pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga
                   belas merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam
                   meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri, pejabat
                   negara, dan penerima pensiun/tunjangan;
              c.   bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
                   dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta dalam
                   rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor           1O

                   Tahun 2AIO tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
                   Negara Tahun Anggaran 2OII, perlu menetapkan
                   Peraturan Pemerintah tentang Pemberian Gajil
                   Pensiun/Tunjangan Bulan Ketiga Belas Dalam Tahun
                   Anggaran 2OII Kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara,
                   dan Penerima Pensiun/Trnjangan;
Mengingat     1.   Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
                   Indonesia Tahun 1945;
              2.   Undang-Undang Nomor 5 Prps Tahun 1964 tentang
                   Pemberian Penghargaan Trnjangan Kepada Perintis
                   Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan (Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 19, Tambahan
                   Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 26361;
                                                  3. Undang-Undang
PRESIDEN
          REPUBLIK INDONESIA
                    2


3.   Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 tentang
     Pemberian Pensiun/Trnjangan Yang Bersifat Pensiun
     dan Trnjangan Kepada Militer Sukarela (Lembaran
     Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 33,
     Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
     2812);
4.   Undang-Undang Nomor 11 Tahun t969 tentang Pensiun
     Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran
     Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 42,
     Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
     2eo6l;
5.                     8 Tahun 1974 tentang Pokok-
     Undang-Undang Nomor
     Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
     Indonesia Tahun L974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
     Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana
     telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
     1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
     Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
     Indonesia Nomor 3890);
6.   Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak
     Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden
     serta Bekas Presiden dan Bekas Wakil Presiden
     (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun t978
     Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
     Indonesia Nomor 3128);
7.   Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1980 tentang Hak
     Keuangan/Administratif Pimpinan dan Anggota Lembaga
     Tertinggi/Tinggi Negara serta Bekas Pimpinan Lembaga
     Tertinggi/Tinggi Negara dan Bekas Anggota Lembaga
     Tinggr Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
     Tahun 1980 Nomor 7 L, Tambahan Lembaran Negara
     Republik Indonesia Nomor 3182);
8.   Undang-Undang Nomor       14 Tahun 2OO2 tentang
     Pengadilan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia
     Tahun 2OO2 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara
     Republik Indonesia Nomor a189);
                                    9. Undang-Undang
FRESIDEN
              REPUBLIK INDONESIA
                        3




9.       Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang Komisi
         Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
         Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 737,
         Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
         a25Ol;
1O.      Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2OO3 tentang
         Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Republik
         Indonesia Tahun 2003 Nomor 98, Tambahan Lembaran
         Negara Republik Indonesia Nomor a3I6);
1   1.   Undang-Undang Nomor 22 Ta},:un 2OO4 tentang Komisi
         Yudisial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
         2OO4 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
         Indonesia Nomor 4alfl;
12.      Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2OLO tentang
         Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
         Anggaran 2OLL (Lembaran Negara Republik Indonesia
         Tahun 2ALO Nomor L26, Tambahan Lembarnn Negara
         Republik Indonesia Nomor 5L671;
13.      Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang
         Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai
         Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
         L966 Nomor 7, Tarnbahan Lembaran Negara Republik
         Indonesia Nomor 27971;
14. Peraturan Pemerintah Nomor    36 Tahun 1968 tentang
         Pemberian Pensiun kepada Warakawuri, Tunjangan
         kepada Anak Yatim/Piatu dan Anak Yatim Piatu Militer
         Sukarela (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
         1968 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik
         Indonesia Nomor 2863) sebagaimana telah diubah
         dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun t97O
         (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun L97O
         Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik
         Indonesia Nomor 29+8);
                                              15. Peraturan
PRESIDEN
           REPUBLIK INDONESIA
                    -4
15.   Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun L977 tentang
      Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
      Republik Indonesia Tahun L977 Nomor 11, Tambahan
      Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098)
      sebagaimana telah tiga belas kali diubah terakhir dengan
      Perahrran Pemerintah Nomor 11 Tahun 2011 (Lembaran
      Negara Republik Indonesia Tahun   2OII Nomor   24);
16. Perahrran Pemerintah Nomor 9 Tahun 1980 tentang Hak
    Keuangan/Administratif Kepala Daerah/Wakil Kepala
    Daerah dan Bekas Kepala Daerah/Bekas Wakil Kepala
    Daerah serta Janda/Dudanya (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 16, Tambahan
    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3160)
    sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan
    Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2000 (Lembaran
    Negara Republik Indonesia Tahun 2OOO Nomor t2Ll;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1980 tentang
      Pemberian Trnjangan Kehormatan Kepada Bekas
      Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat         dan
      JandalDudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia
      Tahun 1980 Nomor 17) sebagaimana telah sepuluh kali
      diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17
      Tahun ZOLI (Lembaran Negara Republik Indonesia
      Tahun 2OlL Nomor 30);
18. Peraturan Pemerintah Nomor       50 Tahun 1980 tentang
    Hak KeuanganlAdministratif Menteri Negara dan Bekas
    Menteri Negara serta Janda/Dudanya (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 78, Tambahan
    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3184)
    sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan
    Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2O0O (Lembaran
    Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor I22l;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1981 tentang
    Perawatan, Tunjangan Cacad, dan Uang Duka Pegawai
    Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
    1981 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik
    Indonesia Nomor 3L9a
                                            20. Peraturan
PRESIDEN
        REPUBLIK INDONESIA
                 -5
20. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1985 tentang
    Pemberian      Tunjangan      Perintis   Pergerakan
    KebangsaanfKemerdekaan (Lembaran Negara Republik
    Indonesia Tahun 1985 Nomor 20) sebagaimana telah
    sembilan kali diubah terakhir dengan Peraturan
    Pemerintah Nomor 18 Tahun 2AlI (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 2AII Nomor 31);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1985 tentang
    Pemberian Thnjangan Veteran kepada Veteran Republik
    Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
    1985 Nomor 49) sebagaimana telah tujuh kali diubah
    terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
    2OlI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O1l
    Nomor 32);
22.Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1996 tentang Hak
   Keuangan/Administratif Duta Besar Luar Biasa dan
   Berkuasa Penuh, dan Mantan Duta Besar Luar Biasa
   dan Berkuasa Penuh serta Janda/Dudanya (Lembaran
   Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 10,
   Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
   36221 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
   Pemerintah Nomor 61 Tahun 2OOO (Lembaran Negara
   Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor L23l;
23. Peraturan Pemerintah Nomor   8 Tahun 2000 tentang
   Peraturan Gaji Hakim Peradilan Umum, Peradilan Tata
   Usaha Negara, dan Peradilan Agama (Lembaran Negara
   Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 16) sebagaimana
   telah lima kali diubah terakhir dengan Peraturan
   Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OO8 (Lembaran Negara
   Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 24);
24.Perattnan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2000 tentang
   Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara
   dan Anggota Lembaga Tinggi Negara serta Uang
   Kehormatan Anggota Lembaga Tertinggi Negara
   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
   Nomor 150);
                                       25. Peraturan
FRESIDEN
         REFUBLIK INDONESIA
                  6



25. Peraturan Pemerintah Nomor76 Tahun 2000 tentang
   Hak Keuangan/Administratif Jaksa Agung, Panglima
   Tentara Nasional Indonesia dan Pejabat Lain yang
   Keduduk€rnnya atau Pengangkatannya Setingkat atau
   Disetarakan Dengan Menteri Negara (Lembaran Negara
   Republik Indonesia Tahun 2OOO Nomor 151);
26. Peraturan Pemerintah Nomor   78 Tahun 2000 tentang
   Penetapan Pensiun Pokok Mantan Pejabat Negara dan
   Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia
   Tahun 2OOO Nomor 156);
            Pemerintah Nomor 28 Tahun 2OOL tentang
27 . Peraturan
   Peraturan Gaji Anggota Tentara Nasional Indonesia
   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOl
   Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik
   Indonesia Nomor 4093) sebagaimana telah tujuh kali
   diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12
   Tahun 2Ol1 (Lembaran Negara Republik Indonesia
   Tahun zOLl Nomor 25);
28. Peraturan Pemerintah Nomor   29 Tahun   2OOL tentang
   Peraturan Gaji Anggota Kepolisian Negara Republik
   Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
   2001 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
   Indonesia Nomor 4095) sebagaimq,na telah tujuh kali
   diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
   Tahun 2OLl (Lembaran Negara Republik Indonesia
   Tahun 2OlI Nomor 26);
29. Peraturan Pemerintah Nomor   38 Tahun 2006 tentang
   Hak Keuanganlfudministratif Bagi Ketua, Wakit Ketua,
   dan Hakim Anggota Mahkamah Konstitusi, serta Mantan
   Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim Anggota Mahkamah
   Konstitusi Beserta Janda/Dudanya (Lembaran Negara
   Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 91);


                                       30. Peraturan
PRESIDEN
        REPUBLIK INDONESIA
                 -7
30. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2008 tentang
    Penetapan Pensiun Pokok Pensiunan Hakim Peradilan
    I-Jmum, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan
    Agama serta Janda/Dudanya (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 28);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2008 tentang
    Hak Keuangan/Administratif Bagi Ketua, Wakil Ketua,
    dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah, serta Mantan
    Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan
    Daerah Beserta Janda/Dudanya (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 2008 Nornor I22);
                             39 Tahun 2OLO tentang
32. Peraturan Pemerintah Nomor
   Administrasi Prajurit Tentara Nasional Indonesia
   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OIO
   Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik
    Indonesia Nomor 5120);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2OLO tentang
    Hak-Hak Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OIO
   Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik
    Indonesia Nomor 5123);
34. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2OtL tentang
    Penetapan Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil
    dan Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik
    Indonesia Tahun 2OlI Nomor 27);
35. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2OlI tentang
    Penetapan      Pensiun       Pokok      Purnawirawsfl,
    Warakawuri/Duda, Tunjangan Anak Yatim/Piatu, Anak
    Yatim Piatu dan Tunjangan Orang T-ra Anggota Tentara
    Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
    Tahun 2OII Nomor 28);
36. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2OIl tentang
    Penetapan      Pensiun       Pokok      Purnawirawflo,
    Warakawuri/Duda, Tunjangan Anak Yatim/Piatu, Anak
    Yatim Piatu, dan Trnjangan Orang Tra Anggota
    Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 2OIl Nomor 29);
                                       MEMUTUSI(AN:
PRESIDEN
                       REPUBLIK INDONESIA
                                  8


                            MEMUTUSI(AN:

Menetapk€Ln: PERATURAN PEMERINTAH       TENTANG PEMBERIAN
             GAJI/PENSIUN/TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS DALAM
             TAHUN ANGGARAN 2O1I KEPADA PEGAWAJ NEGERI,
           PF^IABAT NEGARA, DAN PENERIMA PENSIUN / TUNJANGAN.


                                Pasal   1

           Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
           1.   Pegawai Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS),
                Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Anggota
                Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI).
           2.   Pejabat N.egara adalah:
                a.. Presiden dan Wakil Presiden;
                b. Ketua, Wakil Ketua, dan             Anggota    Majelis
                     Permusyawaratan Ralqyat;
                c.   Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan
                     Ralryat;
                d.   Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, serta
                     Hakim Konstitusi;
                e.   Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Agung
                     pada Mahkamah Agung;
                f.   Hakim pada Badan Peradilan Umum, Peradilan Tata
                     Usaha Negara, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan
                     Hakim yang dipekerjakan untuk tugas peradilan
                     (yustisial);
                g.   Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim Pengadilan Pajak;
                h.   Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa
                     Keuangan;
                i.   Ketua dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan
                     Korupsi;
                j.   Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komisi Yudisial;
                k.   Menteri dan Jabatan yang setingkat Menteri;

                                                            l. Kepala
PRESIDEN
           REPUBLIK INDOI{ESIA.
                       9


     l. Kepala Perwakilan Republik Indonesia          yang
        berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan
        Berkuasa Penuh;
     m. Gubernur dan Wakil Gubernur; dan
     n. Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota.
3,   Penerima pensiun adalah:
     a. Pensiunan Pegawai Negeri;
     b. Pensiunan Pejabat Negara;
     c. Penerima pensiun Janda/Duda/Anak dari penerima
          pensiun sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b;
          dan
     d.   Penerima pensiun Orang Tua dari PNS yang tewas.
4.   Penerima tunj angan adalah:
     a. Penerima Tunjangan Veteran;
     b. Penerima Tunjangan Kehormatan        Anggota Komite
          Nasional Indonesia Pusat;
     c.   Penerima Tunjangan Penghargaan Perintis Pergerakan
          Kebangsaan/ Kemerdekaan;
     d.   Penerima Tunjangan Janda/Duda dari Penerima
          T-rnjangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
          huruf b, dan huruf c;
     e. Penerima Trnjangan Bekas Tentara          Koninklijk
          Nederland Indonesisch Leger/Koninklijk Marine
          (KNrL/KM);
     f. Penerima T.rnjangan Anak Yatim/Piatu        Anggota
          TNr/POLRT;
     g.   Penerima Tunjangan Anggota TNI/POLRI bagi yang
          diberhentikan dengan hormat yang masa dinas
          keprajuritannya antara 5 (lima) tahun sampai dengan
          lmrang dari 15 (lima belas) tahun;
     h.   Penerima Trnjangan bersifat pensiun TNI/POLzu
          bagi yang diberhentikan dengan hormat yang masa
          dinas keprajuritannya antara 15 (lima belas) tahun
          sampai dengan kurang dari 20 (dua puluh) tahun;
     i. Penerima Tlrnjangan Orang Ttra bagi          Anggota
          TNI/POLRI yang gugur; dan
     j.   Penerima Tunjangan Cacat.
                                                  Pasal2...
PRESIDEN
            REPUBLIK INDONESIA
                        10


                       Pasal 2
(1)   Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima
      Pensiun/Trnjangan diberikan gaji/pensiun/tunjangan
      bulan ketiga belas dalam Tahun Anggaran 2OLl.
(2)   Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat              (1)
      termasuk:
      a.   Pegawai Negeri yang ditempatkan atau ditugaskan di
           luar negeri;
      b.   Pegawai Negeri yang dipekerjakan di luar instansi
           pemerintah yang gajinya dibayar oleh instansi
           induknya;
      c.   Pegawai Negeri yang diberhentikan sementara;
      d.   Pegawai Negeri penerima uang tunggu; dan
      e.   Calon Pegawai Negeri.
(3)   Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
      tidak termasuk Pegawai Negeri yang sedang menjalani
      cuti di luar tanggungan negara atau yang diperbantukan
      di luar Instansi Pemerintah.


                       Pasal 3
(1)   Besarnya gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas
      sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebesar
      penghasilan sebulan yang diterima pada bulan
      Juni 2OLI.
(21   Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi:
      a.   Pegawai Negeri     dan Pejabat Negara meliputi       gaji
           pokok, tunjangan keluarga, tunjangan            jabatanl
           tunjangan umum, dan tunjangan khusus/ tunjangan
           khusus kinerj a/ tunj angan kinerj a/ insentif khusus;
      b.   Penerima pensiun meliputi pensiun pokok, tunjangan
           keluarga, dan tunjangan tambahan penghasilan; dan
      c. Penerima tunjangan hanya menerima               tunjangan
           sesuai peraturan perundang-undangan.
                                                  (3) Besarnya
PRESIDE   hJ
                REPUBLIK INDONESIA
                         11




(3)    Besarnya penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat
       (1) tidak termasuk jenis-jenis tunjangan bahaya,
       tunjangan resiko, tunjangan pengamanan, tunjangan
       profesi/tunjangan khusus Guru dan Dosen/tunjangan
       kehormatan, tambahan penghasilan bagi Guru PNS, dan
       tunjangan lain yang sejenis dengan tunjangan
       kompensasi/bahaya yang ditetapkan dengan peraturan
       perundang-undangan serta tunjangan/insentif yang
       bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak.
(41    Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat           (21

       sebelum dikenakan potongan iuran berdasarkan
       peraturan perundang-undangan.

                        Pasal 4
Pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dibayarkan pada bulan
Juli   2O1 1.


                        Pasal 5
(1)    Dalam hal Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima
       Pensiun/Trnjangan menerima lebih dari satu
       penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
       gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas hanya
       diberikan salah satu yang jumlahnya lebih
       menguntungkan.
(2)    Apabila dikemudianhari ternyata terdapat Pegawai
       Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/
       Trnjangan yang menerima lebih dari satu jenis
       penghasilan, kelebihan pembayaran tersebut merupakan
       utang dan wajib mengembalikan kepada Negara sesuai
       dengan peraturan perundang-undangan.

                                                  Pasal 6
PRESIDEN
           REPUBLIK INDONESIA
                        I2

                    Pasal 6
(1)   Penerima   gaji terusan dari Pegawai      Negeri/Pejabat
      Negara yang meninggal dunia atau tewas diberikan gaji
      bulan ketiga belas sebesar penghasilan gaji terusan yang
      diterima pada bulan Juni 2OIt.
(21   Penerima gaji dari Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang
      dinyatakan hilang diberikan gaji bulan ketiga belas
      sebesar penghasilan yang diterima pada bulan
      Juni 2OlL.
(3)   Pembayaran gaji bulan ketiga belas sebagaimana
      dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan pada
      instansi atau lembaga tempat Pegawai Negeri/Pejabat
      Negara bekerja.


                    Pasal 7
(1)   Penerima pensiun terusan dari pensiunan Pegawai
      Negeri/Pejabat Negara yang meninggal dunia diberikan
      pensiun bulan ketiga belas sebesar penghasilan pensiun
      terusan yang diterima pada bulan Juni 2OLI.
(21 Penerima pensiun dan               pensiunan      Pegawai
      Negeri/Pejabat Negara yang dinyatakan hilang diberikan
      pensiun bulan ketiga belas sebesar penghasilan pensiun
      yang diterima pada bulan Juni 2OLt.


                    Pasal 8
Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini berlaku juga bagi
Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah
dan pejabat lain yang hak keuangan/administratifnya
disetarakan / setingkat Menteri.


                                                   Pasal 9
PFQESIDEN
          REPUBLIK INDONESIA
                      13



                   Pasal 9
Anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan Peraturan
Pemerintah ini dibebankan pada:
a.   Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bagi:
     1. PNS Pusat;
     2. Anggota TNI;
     3. Anggota POLRI;
     4. penerima pensiun;
     5. penerima tunjangan;
     6. pejabat negara selain Gubernurdan Wakil Gubernur,
        Bupati/Walikota, dan Wakil Bupati/ Wakil Walikota;
     7. Ketua, Wakil Ketua, Anggota Dewan Perwakilan
        Daerah; dan
     8. pejabat lain yang hak      keuangan/administratifnya
        disetarakan / setingkat Menteri.
b.   Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bagi:
     1. PNS Daerah;
     2. Gubernur dan Wakil Gubernur:
     3. Bupati/Walikota; dan
     4. Wakil Bupati/Wakil Walikota.

                  Pasal L0
Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan
Peraturan Pemerintah ini diatur oleh Mehteri Keuangan.


                  Pasal 11
Peraturan Pemerintah       ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

                                                    Agar
ffi
                                 MRwaq

                                E&.ff
                                 PRESIDEN
                            REPUELIK INDONESIA
                                       L4



               Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
               pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan
               penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.



                                   Ditetapkan di Jakarta
                                   pada tanggal 30 Juni 2OLL
                                   PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

                                               rtd

                                   DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO


Diundartgkan di Jakarta
pada tanggal 30 Juni 2OLL
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
     REPUBLIK INDONESIA,

                ttd.

          PATRIALIS AKBAR



LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OIT NOMOR 65


       Salinan sesuai dengan aslinya
KEME            SEKRETARIAT NEGARA RI
                ti Perundang-undangan
                       Kesejahteraan Raky&t,




  ,s***;ffi      u Setiawan
PRESIDEN
                          REPUBLIK INDONESIA


                                PENJELASAN
                                    ATAS

               PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
                           NOMOR 33 TAHUN 2011
                               TENTANG
       PEMBERIAN GAJI / PENSIUN / TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS
        DALAM TAHUN ANGGARAN 2011 KEPADA PEGAWAI NEGERI,
         PE"IABAT NEGARA, DAN PENERIMA PENSIUN / TUNJANGAN

I.   UMUM

     Dalam rangka usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan
     meringankan biaya hidup Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima
     Pensiun/T.rnjangan dalam tahun 2otl, perlu memberikan tambahan
     penghasilan berup a gaji / pensiun/ tunj angan bulan ketiga belas.
     Pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas diberikan dengan
     memperhatikan kemampuan keuangan negara, sehingga kebijakan
     besaran gaji/pensiun/tunjangan, diberikan secara proporsional
     berdasarkan penghasilan setiap bulan. Namun demikian bagi Pegawai
      Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/T-rnjangan yang menerima
     lebih dari satu jenis penghasilan, hanya diberikan salah satu yang
     jumlahnya lebih menguntungkan. Apabila Pegawai Negeri, Pejabat Negara,
      dan Penerima Pensiun/Trnjangan tersebut juga sebagai Penerima
      Pensiun/Tunjangan janda/duda, maka kepada yang bersangkutan
      diberikan pula pensiun/tunjangan janda/duda bulan ketiga belas.
     Penetapan Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan untuk memberikan
     landasan hukum bagi pelaksanaan pemberian gaji/pensiun/tunjangan
     bulan ketiga belas bagi Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima
     Pensiun/Tunjangan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang
     Nomor 1O Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
     Tahun Anggaran 2OIt.

                                                               II. PASAL
FRESIDEN
                                 REF]UBLIK INDONESIA
                                           2


II.   PASAL DEMI PASAL


      Pasal   1


              Cukup jelas.
      Pasal 2
              Cukup jelas.
      Pasal 3
           Ayat    (1)

                  Dalam hal tedadi keterlambatan administrasi yang
                  mengakibatkan pembayaran penghasilan bulan Juni 2OLI
                  belum dibayarkan sebesar yang semestinya diterima, maka
                  kepada yang bersangkutan tetap diberikan selisih kekurangan
                  penghasilan.
           Ayat (2)
                  Huruf a
                         Yang dimaksud dengan "tunjangan jabatan" meliputi
                         hrnjangan jabatan struktural, tunjangan jabatan
                         fungsional, dan tunjangan yang dipersamakan dengan
                         tunjangan jabatan.
                         Yang dimaksud dengan "tunjangan yang dipersamakan
                         dengan tunjangan jabatan" adalah:
                         1. Tunjangan Tenaga Kependidikan;
                         2. Tunjangan Jabatan Anggota dan Sekretaris Pengganti
                             Mahkamah Pelayaran;
                         3. Trnjangan Jabatan bagi Pejabat Tertentu yang
                             ditugaskan pada Badan Pemeriksa Keuangan;
                         4. Tunjangan Hakim;
                         5. Tunjangan Panitera;
                         6. Tudangan Jurusita dan Jurusita Pengganti;
                         7. Tunjangan Pengamat Gunungapi bagi PNS golongan I
                             dan II;
                                                              8.Tunjangan..,
PRESIDEN
                    REPUE!.-IK INDONESIA




             8.   Tunjangan Petugas Pemasyarakatan; dan
             9.   Trnjangan jabatan lain yang diberikan kepada PNS
                  yang diangkat dalam jabatan tertentu berdasarkan
                  peraturan perundang-undangan.
             Yang dimaksud dengan tunjangan khusus/tunjangan
             khusus kinerja/ tunj angan kinerj a/ insentif khusus adalah
             tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri atau
             Pejabat Negara yang merupakan penghasilan tetap
             dan/atau ditetapkan dengan peraturan           perundang-
             undangan.

       Huruf b
            Yang dimaksud dengan "tambahan penghasilan" adalah
            tambahan penghasilan bagi penerima pensiun yang
            karena perubahan pensiun pokok baru tidak mengalami
            kenaikan penghasil&D,        mengalami penurunan
            penghasilan, atau mengalami kenaikan penghasilan tetapi
             kurang dari IO% (sepuluh persen) sesuai            dengan
             peraturan perundang-undangan.

       Huruf c
             Cukup jelas.
Ayat   (3)

       Jenis-jenis tunjangan yang dimaksud dalam ayat ini antara lain:
       1. Tunjangan Pengelolaan Arsip Statis bagi PNS di lingkungan
          Arsip Nasional Republik Indonesia;
       2. Trnjangan Bahaya Radiasi bagi PNS di lingkungan Badan
          Pengawas Tenaga Nuklir;
       3. Trnjangan Bahaya Radiasi bagi Pekeda Radiasi;
       4. T,rnjangan Resiko Bahaya Keselamatan dan Kesehatan
          dalam Penyelenggaraan Pemasyarakatan;
       5. Trnjangan Pengamanan Persandian;
                                                      6. Tunjangan
PRESIDEN
                           REPUBLIK INDONESIA
                                    4


            6. Tunjangan Resiko Bahaya         Keselamatan dan Kesehatan
                  dalam Penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan bagi
                  Pegawai Negeri di Lingkungan Badan SAR Nasional;
            7.    Trnjangan Profesi Gurrr dan Dosen, Trnjangan Khusus
                  Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor;
            8. Tambahan Penghasilan bagi Gurrr PNS;
            9. Tunjangan Khusus Provinsi Papua;
            10. Trnjangan Pengabdian bagi Pegawai Negeri yang bekerja dan
                bertempat tinggal di daerah terpencil; dan
            ll.T[njangan Operasi Pengamanan Bagi Prajurit TNI dan PNS
                Yang Bertugas Dalam Operasi Pengamanan pada Pulau-
                Pulau Kecil Terluar dan Wilavah Perbatasan.
     Ayat   (a)

            Cukup jelas.
Pasal 4
     Apabila karena sesuatu hal pemberian gaji/pensiun/tunjangan
     bulan ketiga belas belum dapat dibayarkan pada bulan Juli 2011
     maka pembayarannya dapat dilakukan setelah bulan Juli 2011.
Pasal 5
     Ayat   (1)

            Apabila Pegawai Negeri, Pejabat Negara,           Penerima
            Pensiun/Tunjangan menerima lebih dari satu penghasilan yang
            berupa gaji dengan pensiun/tunjangan atau beberapa jenis
            pensiun / tunj angan, maka gaji/ pensiun / tunj angan bulan ketiga
            belas hanya diberikan untuk salah satu yang jumlahnya lebih
            menguntungkan.
            Apabila Pegawai Negeri, Pejabat Negara, Penerima
            Pensiun/Tunjangan tersebut di atas juga sebagai penerima
            pensiun/tunjangan janda/duda, maka kepada yang
            bersangkutan diberikan pula pensiun/tunjangan janda/duda
            bulan ketiga belas.
                                                                  Ayat   (21
PRESIDEN
                             REFUELIK INDONESIA
                                      5


       Ayat   (2')

              Cukup jelas.
  Pasal 6
       Cukup jelas.
  Pasal 7
       Culnrp jelas.
  Pasal 8
       Cukup jelas.
  Pasal 9
       Cukup jelas.
  Pasal 10
       Cukup jelas.
  Pasal 11
       Cukup jelas.



TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5224
Pp 33 2011_gaji_13

More Related Content

What's hot

Permendagri no. 42 tahun 2010
Permendagri no. 42 tahun 2010Permendagri no. 42 tahun 2010
Permendagri no. 42 tahun 2010ervinayulianti
 
Permendagri nomor-21-tahun-2011
Permendagri nomor-21-tahun-2011Permendagri nomor-21-tahun-2011
Permendagri nomor-21-tahun-2011Ismed Nur
 
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatPedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatOswar Mungkasa
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Joy Irman
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...Oswar Mungkasa
 
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)kabupaten_pakpakbharat
 
Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)tikdiskes
 
Pp 30 2015 kenaikan gaji pns 2015
Pp 30 2015   kenaikan gaji pns 2015 Pp 30 2015   kenaikan gaji pns 2015
Pp 30 2015 kenaikan gaji pns 2015 Yusmadi Martias
 

What's hot (18)

Uu 10 2002
Uu 10 2002Uu 10 2002
Uu 10 2002
 
Uu 37 2003
Uu 37 2003Uu 37 2003
Uu 37 2003
 
Permendagri no. 42 tahun 2010
Permendagri no. 42 tahun 2010Permendagri no. 42 tahun 2010
Permendagri no. 42 tahun 2010
 
Permendagri nomor-21-tahun-2011
Permendagri nomor-21-tahun-2011Permendagri nomor-21-tahun-2011
Permendagri nomor-21-tahun-2011
 
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatPedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
 
Uu 03 2003
Uu 03 2003Uu 03 2003
Uu 03 2003
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
 
Uu 38 2000
Uu 38 2000Uu 38 2000
Uu 38 2000
 
File (2)
File (2)File (2)
File (2)
 
Uu 08 2002
Uu 08 2002Uu 08 2002
Uu 08 2002
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
 
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
 
UU Nomor 2 Tahun 2010
UU Nomor 2 Tahun 2010UU Nomor 2 Tahun 2010
UU Nomor 2 Tahun 2010
 
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
 
RENSTRA KEMENTRIAN PU
RENSTRA KEMENTRIAN PURENSTRA KEMENTRIAN PU
RENSTRA KEMENTRIAN PU
 
Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)
 
Pp 30 2015 kenaikan gaji pns 2015
Pp 30 2015   kenaikan gaji pns 2015 Pp 30 2015   kenaikan gaji pns 2015
Pp 30 2015 kenaikan gaji pns 2015
 
Uu 06 2001
Uu 06 2001Uu 06 2001
Uu 06 2001
 

Similar to Pp 33 2011_gaji_13

Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanPp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanWinarto Winartoap
 
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012iccangs
 
Pp 41 2014 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 41 2014 tunjangan perintis kemerdekaanPp 41 2014 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 41 2014 tunjangan perintis kemerdekaanWinarto Winartoap
 
Penetapan pensiun pns janda & duda
Penetapan pensiun pns janda & dudaPenetapan pensiun pns janda & duda
Penetapan pensiun pns janda & dudaNandang Sukmara
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MagelangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MagelangPenataan Ruang
 
Peraturan pajak mojokerto 2013
Peraturan pajak mojokerto 2013Peraturan pajak mojokerto 2013
Peraturan pajak mojokerto 2013Laily Aniqoh
 
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipPp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipWinarto Winartoap
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MagelangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MagelangPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah UtaraRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah UtaraPenataan Ruang
 
PP Nomor 11 2011 Gaji PNS
PP Nomor 11 2011 Gaji PNSPP Nomor 11 2011 Gaji PNS
PP Nomor 11 2011 Gaji PNSNandang Sukmara
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PekalonganPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PemalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PemalangPenataan Ruang
 
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_printPA_Klaten
 
Perda no 14_tahun_2010
Perda no 14_tahun_2010Perda no 14_tahun_2010
Perda no 14_tahun_2010i4d
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BloraRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BloraPenataan Ruang
 
Rtrw kota semarang 2011 2031
Rtrw kota semarang 2011 2031Rtrw kota semarang 2011 2031
Rtrw kota semarang 2011 2031pamboedi
 

Similar to Pp 33 2011_gaji_13 (20)

Pp 38 th 2015 gaji ke 13
Pp 38 th 2015 gaji ke 13Pp 38 th 2015 gaji ke 13
Pp 38 th 2015 gaji ke 13
 
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanPp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
 
Pp no 41_2014
Pp no 41_2014Pp no 41_2014
Pp no 41_2014
 
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
 
Pp 41 2014 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 41 2014 tunjangan perintis kemerdekaanPp 41 2014 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 41 2014 tunjangan perintis kemerdekaan
 
Uu no.10 2010 apbn
Uu no.10 2010 apbnUu no.10 2010 apbn
Uu no.10 2010 apbn
 
Penetapan pensiun pns janda & duda
Penetapan pensiun pns janda & dudaPenetapan pensiun pns janda & duda
Penetapan pensiun pns janda & duda
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MagelangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang
 
Peraturan pajak mojokerto 2013
Peraturan pajak mojokerto 2013Peraturan pajak mojokerto 2013
Peraturan pajak mojokerto 2013
 
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipPp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MagelangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah UtaraRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara
 
Pp11 2011
Pp11 2011Pp11 2011
Pp11 2011
 
PP Nomor 11 2011 Gaji PNS
PP Nomor 11 2011 Gaji PNSPP Nomor 11 2011 Gaji PNS
PP Nomor 11 2011 Gaji PNS
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PemalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang
 
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
 
Perda no 14_tahun_2010
Perda no 14_tahun_2010Perda no 14_tahun_2010
Perda no 14_tahun_2010
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BloraRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora
 
Rtrw kota semarang 2011 2031
Rtrw kota semarang 2011 2031Rtrw kota semarang 2011 2031
Rtrw kota semarang 2011 2031
 

Pp 33 2011_gaji_13

  • 1. SALINAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN GAJI / PENSIUN /TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS DALAM TAHUN ANGGARAN 2OTT KEPADA PEGAWAI NEGERI, PE"IABAT NEGARA, DAN PENERIMA PENSIUN / TUNJANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pemerintah berkewajiban meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri, pejabat negara, dan penerima pensiun/tunjangan sebagai wujud apresiasi Pemerintah atas prestasi dan pengabdian mereka pada bangsa dan negara; b. bahwa pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri, pejabat negara, dan penerima pensiun/tunjangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 1O Tahun 2AIO tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2OII, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pemberian Gajil Pensiun/Tunjangan Bulan Ketiga Belas Dalam Tahun Anggaran 2OII Kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Trnjangan; Mengingat 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Prps Tahun 1964 tentang Pemberian Penghargaan Trnjangan Kepada Perintis Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 26361; 3. Undang-Undang
  • 2.
  • 3. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 2 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun/Trnjangan Yang Bersifat Pensiun dan Trnjangan Kepada Militer Sukarela (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2812); 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun t969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2eo6l; 5. 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Undang-Undang Nomor Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun L974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Bekas Wakil Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun t978 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3128); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Pimpinan dan Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara serta Bekas Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Bekas Anggota Lembaga Tinggr Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 7 L, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3182); 8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2OO2 tentang Pengadilan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a189); 9. Undang-Undang
  • 4.
  • 5. FRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 3 9. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 737, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a25Ol; 1O. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2OO3 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a3I6); 1 1. Undang-Undang Nomor 22 Ta},:un 2OO4 tentang Komisi Yudisial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4alfl; 12. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2OLO tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2OLL (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2ALO Nomor L26, Tambahan Lembarnn Negara Republik Indonesia Nomor 5L671; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun L966 Nomor 7, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 27971; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1968 tentang Pemberian Pensiun kepada Warakawuri, Tunjangan kepada Anak Yatim/Piatu dan Anak Yatim Piatu Militer Sukarela (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2863) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun t97O (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun L97O Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 29+8); 15. Peraturan
  • 6.
  • 7. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -4 15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun L977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun L977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah tiga belas kali diubah terakhir dengan Perahrran Pemerintah Nomor 11 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OII Nomor 24); 16. Perahrran Pemerintah Nomor 9 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Bekas Kepala Daerah/Bekas Wakil Kepala Daerah serta Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3160) sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOO Nomor t2Ll; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1980 tentang Pemberian Trnjangan Kehormatan Kepada Bekas Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat dan JandalDudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 17) sebagaimana telah sepuluh kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun ZOLI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OlL Nomor 30); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1980 tentang Hak KeuanganlAdministratif Menteri Negara dan Bekas Menteri Negara serta Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3184) sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2O0O (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor I22l; 19. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1981 tentang Perawatan, Tunjangan Cacad, dan Uang Duka Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3L9a 20. Peraturan
  • 8.
  • 9. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -5 20. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1985 tentang Pemberian Tunjangan Perintis Pergerakan KebangsaanfKemerdekaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 20) sebagaimana telah sembilan kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2AlI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AII Nomor 31); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1985 tentang Pemberian Thnjangan Veteran kepada Veteran Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 49) sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2OlI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O1l Nomor 32); 22.Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1996 tentang Hak Keuangan/Administratif Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh, dan Mantan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh serta Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 36221 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2OOO (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor L23l; 23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Peraturan Gaji Hakim Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 16) sebagaimana telah lima kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OO8 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 24); 24.Perattnan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Anggota Lembaga Tinggi Negara serta Uang Kehormatan Anggota Lembaga Tertinggi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 150); 25. Peraturan
  • 10.
  • 11. FRESIDEN REFUBLIK INDONESIA 6 25. Peraturan Pemerintah Nomor76 Tahun 2000 tentang Hak Keuangan/Administratif Jaksa Agung, Panglima Tentara Nasional Indonesia dan Pejabat Lain yang Keduduk€rnnya atau Pengangkatannya Setingkat atau Disetarakan Dengan Menteri Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOO Nomor 151); 26. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2000 tentang Penetapan Pensiun Pokok Mantan Pejabat Negara dan Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOO Nomor 156); Pemerintah Nomor 28 Tahun 2OOL tentang 27 . Peraturan Peraturan Gaji Anggota Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOl Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4093) sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2Ol1 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun zOLl Nomor 25); 28. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2OOL tentang Peraturan Gaji Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4095) sebagaimq,na telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2OLl (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OlI Nomor 26); 29. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2006 tentang Hak Keuanganlfudministratif Bagi Ketua, Wakit Ketua, dan Hakim Anggota Mahkamah Konstitusi, serta Mantan Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim Anggota Mahkamah Konstitusi Beserta Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 91); 30. Peraturan
  • 12.
  • 13. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -7 30. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Penetapan Pensiun Pokok Pensiunan Hakim Peradilan I-Jmum, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Agama serta Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 28); 31. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2008 tentang Hak Keuangan/Administratif Bagi Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah, serta Mantan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Beserta Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nornor I22); 39 Tahun 2OLO tentang 32. Peraturan Pemerintah Nomor Administrasi Prajurit Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OIO Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120); 33. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2OLO tentang Hak-Hak Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OIO Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5123); 34. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2OtL tentang Penetapan Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda/Dudanya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OlI Nomor 27); 35. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2OlI tentang Penetapan Pensiun Pokok Purnawirawsfl, Warakawuri/Duda, Tunjangan Anak Yatim/Piatu, Anak Yatim Piatu dan Tunjangan Orang T-ra Anggota Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OII Nomor 28); 36. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2OIl tentang Penetapan Pensiun Pokok Purnawirawflo, Warakawuri/Duda, Tunjangan Anak Yatim/Piatu, Anak Yatim Piatu, dan Trnjangan Orang Tra Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OIl Nomor 29); MEMUTUSI(AN:
  • 14.
  • 15. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 8 MEMUTUSI(AN: Menetapk€Ln: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBERIAN GAJI/PENSIUN/TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS DALAM TAHUN ANGGARAN 2O1I KEPADA PEGAWAJ NEGERI, PF^IABAT NEGARA, DAN PENERIMA PENSIUN / TUNJANGAN. Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI). 2. Pejabat N.egara adalah: a.. Presiden dan Wakil Presiden; b. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Majelis Permusyawaratan Ralqyat; c. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Ralryat; d. Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, serta Hakim Konstitusi; e. Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Agung pada Mahkamah Agung; f. Hakim pada Badan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Hakim yang dipekerjakan untuk tugas peradilan (yustisial); g. Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim Pengadilan Pajak; h. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan; i. Ketua dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi; j. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komisi Yudisial; k. Menteri dan Jabatan yang setingkat Menteri; l. Kepala
  • 16.
  • 17. PRESIDEN REPUBLIK INDOI{ESIA. 9 l. Kepala Perwakilan Republik Indonesia yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh; m. Gubernur dan Wakil Gubernur; dan n. Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota. 3, Penerima pensiun adalah: a. Pensiunan Pegawai Negeri; b. Pensiunan Pejabat Negara; c. Penerima pensiun Janda/Duda/Anak dari penerima pensiun sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b; dan d. Penerima pensiun Orang Tua dari PNS yang tewas. 4. Penerima tunj angan adalah: a. Penerima Tunjangan Veteran; b. Penerima Tunjangan Kehormatan Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat; c. Penerima Tunjangan Penghargaan Perintis Pergerakan Kebangsaan/ Kemerdekaan; d. Penerima Tunjangan Janda/Duda dari Penerima T-rnjangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c; e. Penerima Trnjangan Bekas Tentara Koninklijk Nederland Indonesisch Leger/Koninklijk Marine (KNrL/KM); f. Penerima T.rnjangan Anak Yatim/Piatu Anggota TNr/POLRT; g. Penerima Tunjangan Anggota TNI/POLRI bagi yang diberhentikan dengan hormat yang masa dinas keprajuritannya antara 5 (lima) tahun sampai dengan lmrang dari 15 (lima belas) tahun; h. Penerima Trnjangan bersifat pensiun TNI/POLzu bagi yang diberhentikan dengan hormat yang masa dinas keprajuritannya antara 15 (lima belas) tahun sampai dengan kurang dari 20 (dua puluh) tahun; i. Penerima Tlrnjangan Orang Ttra bagi Anggota TNI/POLRI yang gugur; dan j. Penerima Tunjangan Cacat. Pasal2...
  • 18.
  • 19. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 10 Pasal 2 (1) Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Trnjangan diberikan gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas dalam Tahun Anggaran 2OLl. (2) Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk: a. Pegawai Negeri yang ditempatkan atau ditugaskan di luar negeri; b. Pegawai Negeri yang dipekerjakan di luar instansi pemerintah yang gajinya dibayar oleh instansi induknya; c. Pegawai Negeri yang diberhentikan sementara; d. Pegawai Negeri penerima uang tunggu; dan e. Calon Pegawai Negeri. (3) Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk Pegawai Negeri yang sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara atau yang diperbantukan di luar Instansi Pemerintah. Pasal 3 (1) Besarnya gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebesar penghasilan sebulan yang diterima pada bulan Juni 2OLI. (21 Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi: a. Pegawai Negeri dan Pejabat Negara meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatanl tunjangan umum, dan tunjangan khusus/ tunjangan khusus kinerj a/ tunj angan kinerj a/ insentif khusus; b. Penerima pensiun meliputi pensiun pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan tambahan penghasilan; dan c. Penerima tunjangan hanya menerima tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan. (3) Besarnya
  • 20.
  • 21. PRESIDE hJ REPUBLIK INDONESIA 11 (3) Besarnya penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk jenis-jenis tunjangan bahaya, tunjangan resiko, tunjangan pengamanan, tunjangan profesi/tunjangan khusus Guru dan Dosen/tunjangan kehormatan, tambahan penghasilan bagi Guru PNS, dan tunjangan lain yang sejenis dengan tunjangan kompensasi/bahaya yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan serta tunjangan/insentif yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak. (41 Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (21 sebelum dikenakan potongan iuran berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pasal 4 Pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dibayarkan pada bulan Juli 2O1 1. Pasal 5 (1) Dalam hal Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Trnjangan menerima lebih dari satu penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas hanya diberikan salah satu yang jumlahnya lebih menguntungkan. (2) Apabila dikemudianhari ternyata terdapat Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/ Trnjangan yang menerima lebih dari satu jenis penghasilan, kelebihan pembayaran tersebut merupakan utang dan wajib mengembalikan kepada Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 6
  • 22.
  • 23. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA I2 Pasal 6 (1) Penerima gaji terusan dari Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang meninggal dunia atau tewas diberikan gaji bulan ketiga belas sebesar penghasilan gaji terusan yang diterima pada bulan Juni 2OIt. (21 Penerima gaji dari Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang dinyatakan hilang diberikan gaji bulan ketiga belas sebesar penghasilan yang diterima pada bulan Juni 2OlL. (3) Pembayaran gaji bulan ketiga belas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan pada instansi atau lembaga tempat Pegawai Negeri/Pejabat Negara bekerja. Pasal 7 (1) Penerima pensiun terusan dari pensiunan Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang meninggal dunia diberikan pensiun bulan ketiga belas sebesar penghasilan pensiun terusan yang diterima pada bulan Juni 2OLI. (21 Penerima pensiun dan pensiunan Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang dinyatakan hilang diberikan pensiun bulan ketiga belas sebesar penghasilan pensiun yang diterima pada bulan Juni 2OLt. Pasal 8 Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini berlaku juga bagi Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah dan pejabat lain yang hak keuangan/administratifnya disetarakan / setingkat Menteri. Pasal 9
  • 24.
  • 25. PFQESIDEN REPUBLIK INDONESIA 13 Pasal 9 Anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini dibebankan pada: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bagi: 1. PNS Pusat; 2. Anggota TNI; 3. Anggota POLRI; 4. penerima pensiun; 5. penerima tunjangan; 6. pejabat negara selain Gubernurdan Wakil Gubernur, Bupati/Walikota, dan Wakil Bupati/ Wakil Walikota; 7. Ketua, Wakil Ketua, Anggota Dewan Perwakilan Daerah; dan 8. pejabat lain yang hak keuangan/administratifnya disetarakan / setingkat Menteri. b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bagi: 1. PNS Daerah; 2. Gubernur dan Wakil Gubernur: 3. Bupati/Walikota; dan 4. Wakil Bupati/Wakil Walikota. Pasal L0 Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur oleh Mehteri Keuangan. Pasal 11 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
  • 26.
  • 27. ffi MRwaq E&.ff PRESIDEN REPUELIK INDONESIA L4 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2OLL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, rtd DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundartgkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2OLL MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. PATRIALIS AKBAR LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OIT NOMOR 65 Salinan sesuai dengan aslinya KEME SEKRETARIAT NEGARA RI ti Perundang-undangan Kesejahteraan Raky&t, ,s***;ffi u Setiawan
  • 28.
  • 29. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN GAJI / PENSIUN / TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS DALAM TAHUN ANGGARAN 2011 KEPADA PEGAWAI NEGERI, PE"IABAT NEGARA, DAN PENERIMA PENSIUN / TUNJANGAN I. UMUM Dalam rangka usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan meringankan biaya hidup Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/T.rnjangan dalam tahun 2otl, perlu memberikan tambahan penghasilan berup a gaji / pensiun/ tunj angan bulan ketiga belas. Pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas diberikan dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara, sehingga kebijakan besaran gaji/pensiun/tunjangan, diberikan secara proporsional berdasarkan penghasilan setiap bulan. Namun demikian bagi Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/T-rnjangan yang menerima lebih dari satu jenis penghasilan, hanya diberikan salah satu yang jumlahnya lebih menguntungkan. Apabila Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Trnjangan tersebut juga sebagai Penerima Pensiun/Tunjangan janda/duda, maka kepada yang bersangkutan diberikan pula pensiun/tunjangan janda/duda bulan ketiga belas. Penetapan Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum bagi pelaksanaan pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas bagi Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Tunjangan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 1O Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2OIt. II. PASAL
  • 30.
  • 31. FRESIDEN REF]UBLIK INDONESIA 2 II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Ayat (1) Dalam hal tedadi keterlambatan administrasi yang mengakibatkan pembayaran penghasilan bulan Juni 2OLI belum dibayarkan sebesar yang semestinya diterima, maka kepada yang bersangkutan tetap diberikan selisih kekurangan penghasilan. Ayat (2) Huruf a Yang dimaksud dengan "tunjangan jabatan" meliputi hrnjangan jabatan struktural, tunjangan jabatan fungsional, dan tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan. Yang dimaksud dengan "tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan" adalah: 1. Tunjangan Tenaga Kependidikan; 2. Tunjangan Jabatan Anggota dan Sekretaris Pengganti Mahkamah Pelayaran; 3. Trnjangan Jabatan bagi Pejabat Tertentu yang ditugaskan pada Badan Pemeriksa Keuangan; 4. Tunjangan Hakim; 5. Tunjangan Panitera; 6. Tudangan Jurusita dan Jurusita Pengganti; 7. Tunjangan Pengamat Gunungapi bagi PNS golongan I dan II; 8.Tunjangan..,
  • 32.
  • 33. PRESIDEN REPUE!.-IK INDONESIA 8. Tunjangan Petugas Pemasyarakatan; dan 9. Trnjangan jabatan lain yang diberikan kepada PNS yang diangkat dalam jabatan tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud dengan tunjangan khusus/tunjangan khusus kinerja/ tunj angan kinerj a/ insentif khusus adalah tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri atau Pejabat Negara yang merupakan penghasilan tetap dan/atau ditetapkan dengan peraturan perundang- undangan. Huruf b Yang dimaksud dengan "tambahan penghasilan" adalah tambahan penghasilan bagi penerima pensiun yang karena perubahan pensiun pokok baru tidak mengalami kenaikan penghasil&D, mengalami penurunan penghasilan, atau mengalami kenaikan penghasilan tetapi kurang dari IO% (sepuluh persen) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Huruf c Cukup jelas. Ayat (3) Jenis-jenis tunjangan yang dimaksud dalam ayat ini antara lain: 1. Tunjangan Pengelolaan Arsip Statis bagi PNS di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia; 2. Trnjangan Bahaya Radiasi bagi PNS di lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir; 3. Trnjangan Bahaya Radiasi bagi Pekeda Radiasi; 4. T,rnjangan Resiko Bahaya Keselamatan dan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Pemasyarakatan; 5. Trnjangan Pengamanan Persandian; 6. Tunjangan
  • 34.
  • 35. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 4 6. Tunjangan Resiko Bahaya Keselamatan dan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan bagi Pegawai Negeri di Lingkungan Badan SAR Nasional; 7. Trnjangan Profesi Gurrr dan Dosen, Trnjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor; 8. Tambahan Penghasilan bagi Gurrr PNS; 9. Tunjangan Khusus Provinsi Papua; 10. Trnjangan Pengabdian bagi Pegawai Negeri yang bekerja dan bertempat tinggal di daerah terpencil; dan ll.T[njangan Operasi Pengamanan Bagi Prajurit TNI dan PNS Yang Bertugas Dalam Operasi Pengamanan pada Pulau- Pulau Kecil Terluar dan Wilavah Perbatasan. Ayat (a) Cukup jelas. Pasal 4 Apabila karena sesuatu hal pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas belum dapat dibayarkan pada bulan Juli 2011 maka pembayarannya dapat dilakukan setelah bulan Juli 2011. Pasal 5 Ayat (1) Apabila Pegawai Negeri, Pejabat Negara, Penerima Pensiun/Tunjangan menerima lebih dari satu penghasilan yang berupa gaji dengan pensiun/tunjangan atau beberapa jenis pensiun / tunj angan, maka gaji/ pensiun / tunj angan bulan ketiga belas hanya diberikan untuk salah satu yang jumlahnya lebih menguntungkan. Apabila Pegawai Negeri, Pejabat Negara, Penerima Pensiun/Tunjangan tersebut di atas juga sebagai penerima pensiun/tunjangan janda/duda, maka kepada yang bersangkutan diberikan pula pensiun/tunjangan janda/duda bulan ketiga belas. Ayat (21
  • 36.
  • 37. PRESIDEN REFUELIK INDONESIA 5 Ayat (2') Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Culnrp jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5224