Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
ANALISIS KEBENGKOKAN CONNECTING ROD
1. ANALISIS KEBENGKOKAN CONNECTING ROD AKIBAT KERUSAKAN
BEARING PADA ENGINE 3516
BEND ANALYSIS CONNECTING ROD RESULT
BEARING FAILURE ON ENGINE 3516
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
MUHAMMAD YUSUF ROBBANI
TO111021
KONSENTRASI ALAT BERAT
PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2014
2. Latar Belakang
Sering terjadi kerusakan pada Connecting Rod, yaitu: bengkok
(bend), terpuntir (twist), atau bahkan patah (broken).
3. A. Cylinder Head
B. Intake valve
C. Exhaust valve
D. Nozzle
E. Piston
F. Pin piston
G. Pin bearing/bushing
H. Connecting Rod
I. Crankshaft
J. Connecting Rod Bearing
K. Counterweight
Ruang Bakar
4. Connecting Rod
rod eye
Piston pin bore
Piston pin bearing shank
rod bolt head seats
rod and cap parting faces
crankshaft bore
rod cap
rod cap nut seats
5. A. Paling bawah 120 derajat dari rod eye dimana
gaya piston berlaku untuk connecting rod
melalui pin piston.
B. Paduan antara shank dan rod eye.
C. Pertengahan shank adalah gaya tekuk
terbesar.
D. Paduan antara shank dan crankshaft bore.
E. Pada potongan dekat dudukan bolt head.
F. Paling atas 120 derajat pada rod bore saat
beban-beban kompresi dan pembakaran dari
piston berlaku pada crankshaft journal.
G. Pada potongan dekat dudukan rod bolt nut.
6. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran terjadinya kebengkokan connecting rod akibat
kerusakan bearing pada engine 3516. ?
2. Apa akibat yang ditimbulkan oleh kebengkokan connecting rod pada
engine 3516. ?
3. Apa solusi untuk menghindari bengkok pada connecting rod akibat
kerusakan bearing. ?
7. Metode Penulisan
Wawancara
Melakukan wawancara pada pihak-pihak yang berhubungan dengan
pembahasan dan objek yang akan di analisa.
Studi Literatur
Studi literatur (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang
bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain
yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang di gunakan dalam tugas
akhir ini.
8. Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan diploma III alat berat di Politeknik TEDC Bandung.
Sedangkan tujuan khusus dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui penyebab terjadinya kebengkokan pada connecting rod.
Untuk mengetahui pengaruh dari kebengkokan connecting rod.
Untuk mendapatkan solusi agar dapat mengurangi resiko bengkok pada
connecting rod.
9. Penyebab Kerusakan yang umum
terjadi pada Connecting Rod
Gaya Eksternal (Eksternal force)
Kerusakan Bearing (Bearing Failure)
Kesalahan dalam pemasangan ulang (rebuilt errors)
Baut yang longgar atau patah (Loosen or Broken Bolt)
11. Solusi untuk menghindari
kebengkokan connecting rod
Untuk menghindari kejadian yang sama terulang kembali, saat melakukan
pemasangan piston pin bearig pastikan yang akan di pasang pada
connecting rod adalah piston pin bearing yang sesuai. Lakukan
pemasangan piston pin bearing dengan prosedur yang benar agar
terpasang sempurna pada posisinya. Setelah terpasang, lakukan uji
retention untuk mengetahui seberapa kuat piston pin bearing melekat
pada rod eye.
12. kesimpulan
1. Karena rod eye dan crankshaft bore tidak sejajar, maka beban yang di
terima Connecting rod di teruskan pada shank dan merupakan daerah
dengan beban tinggi (high stress area) yang membengkokan Connecting
rod.
2. Baut counterweight patah, piston bagian bawah rusak, pin piston patah,
liner bagian bawah pecah.
3. Saat mengganti piston pin bearing, ikuti prosedur penggantian yang
benar. Yakinkan part number piston pin bearing adalah pasangan dari
part number connecting rod. Setelah piston pin bearing terpasang,
lakukan tes retention untuk mengetahui apakah nilai tekanan yang ada
telah sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya.
13. Saran
Dalam melakukan proses analisa kerusakan, sebaiknya jangan mudah
mengambil kesimpulan dan menentukan akar permasalahan sebelum benar-
benar yakin dan telah menganalisa semua komponen yang terlibat.