Dokumen tersebut merangkum prosedur pelaksanaan paving aspal untuk lapisan antara jalan. Tahapannya meliputi persiapan material dan peralatan, penghamparan tack coat, penggelaran aspal panas, dan tiga tahap pemadatan menggunakan tandem roller dan pneumatic tired roller untuk mencapai ketebalan dan kepadatan yang diinginkan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengetesan hasil pekerjaan untuk memastikan kualitas konstruksi sesuai standar
Lingkup kegiatan dan pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Pekerjaan : Pembangunan Pasar Jatinegara
Lokasi : Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Konstruksi
Lingkup kegiatan dan pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Pekerjaan : Pembangunan Pasar Jatinegara
Lokasi : Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Konstruksi
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Testinka -chan
Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton, metode ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang murah.
Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi, dapat memberikan pengujian ini adalah jenis "Hammer".
Alat ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur.
Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan beton, misalnya keberadaan partikel batu pada bagian-bagian tertentu dekat permukaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan.
Secara umum alat ini bisa digunakan untuk:
• Memeriksa keseragaman kwalitas beton pada struktur.
• Mendapatkan perkiraan kuat tekan beton.
Kelebihan metode hammer test :
• Murah Pengukuran bisa dilakukan dengan cepat
• Praktis (mudah digunakan).Tidak merusak
Kekurangan metode hammer test :
• Hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaban beton, sifat sifat dan jenis agregat kasar, derajad karbonisasi dan umur beton. Oleh karena itu perlu diingat bahwa beton yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama.
• Sulit mengkalibrasi hasil pengujian. Tingkat keandalannya rendah.
• Hanya memberikan imformasi mengenai karakteristik beton pada permukaan
Pelaksanaan Pengujian :
1. Menyusun rencana jadwal pengujian, mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
2. Mencari data tentang letak detail konstruksi, tata ruang dan mutu bahan konstruksi selama pelaksanaan bangunan berlangsung.
3. Menentukan titik test.
• Titik test untuk kolom diambil sebanyak 5 (lima) titik, masing-masing titik test terdiri dari 8 (delapan) titik tembak
• balok diambil sebanyak 3 (tiga) titik test masing-masing titik terdiri dari 5 (lima) titik tembak
• pelat lantai diambil sebanyak 5 (lima) titik test masing-masing terdiri dari 5 (lima) titik tembak.
PDA Test dari singkatan Pile Dynamic Analyzer Test yang merupakan sebuah test untuk mengukur kapasitas tiang tekan secara dinamik pada fondasi dalam baik itu tiang pancang atau tiang bor, integritas tiang, dan energy dari hammer. Alat PDA Test sendiri berupa komputer khusus yang telah dibuat untuk mampu mengukur variable yang dibutuhkan dalam perhitungan dinamik tersebut dengan menggunakan prinsip wave mechanics. Sebetulnya menurut saya pengetesan PDA ini lebih tepat disebut dengan High Strain Dynamic Test (sesuai dengan judul standard ASTM nya yaitu ASTM D 4945)
Sc: Google Search
Arrange by me inka-chan
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Testinka -chan
Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton, metode ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang murah.
Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi, dapat memberikan pengujian ini adalah jenis "Hammer".
Alat ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur.
Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan beton, misalnya keberadaan partikel batu pada bagian-bagian tertentu dekat permukaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan.
Secara umum alat ini bisa digunakan untuk:
• Memeriksa keseragaman kwalitas beton pada struktur.
• Mendapatkan perkiraan kuat tekan beton.
Kelebihan metode hammer test :
• Murah Pengukuran bisa dilakukan dengan cepat
• Praktis (mudah digunakan).Tidak merusak
Kekurangan metode hammer test :
• Hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaban beton, sifat sifat dan jenis agregat kasar, derajad karbonisasi dan umur beton. Oleh karena itu perlu diingat bahwa beton yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama.
• Sulit mengkalibrasi hasil pengujian. Tingkat keandalannya rendah.
• Hanya memberikan imformasi mengenai karakteristik beton pada permukaan
Pelaksanaan Pengujian :
1. Menyusun rencana jadwal pengujian, mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
2. Mencari data tentang letak detail konstruksi, tata ruang dan mutu bahan konstruksi selama pelaksanaan bangunan berlangsung.
3. Menentukan titik test.
• Titik test untuk kolom diambil sebanyak 5 (lima) titik, masing-masing titik test terdiri dari 8 (delapan) titik tembak
• balok diambil sebanyak 3 (tiga) titik test masing-masing titik terdiri dari 5 (lima) titik tembak
• pelat lantai diambil sebanyak 5 (lima) titik test masing-masing terdiri dari 5 (lima) titik tembak.
PDA Test dari singkatan Pile Dynamic Analyzer Test yang merupakan sebuah test untuk mengukur kapasitas tiang tekan secara dinamik pada fondasi dalam baik itu tiang pancang atau tiang bor, integritas tiang, dan energy dari hammer. Alat PDA Test sendiri berupa komputer khusus yang telah dibuat untuk mampu mengukur variable yang dibutuhkan dalam perhitungan dinamik tersebut dengan menggunakan prinsip wave mechanics. Sebetulnya menurut saya pengetesan PDA ini lebih tepat disebut dengan High Strain Dynamic Test (sesuai dengan judul standard ASTM nya yaitu ASTM D 4945)
Sc: Google Search
Arrange by me inka-chan
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
1. 5.5 Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm)
1. TUJUAN
Tujuan Pekerjaan Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm)
adalah untuk membuat lapisan perkerasan agar perkerasan jalan lebih tahan terhadap
beban lalu lintas, cuaca dan kenyamanan pengguna jalan
2. PERALATAN
Adapun peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Asphalt Finisher, digunakan untuk menghampar Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk.
Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm)
b. Tandem roller, digunakan untuk Break down AC-WC
c. Pneumatic Tyre Roller, Digunakan untuk pemadatan Camp. Panas Asbuton Lap.
Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm)
2. d. Water Tank, digunakan untuk mengisi tangki Pneumatic Tyre Roller dan Tandem
e. Alat Bantu
3. BAHAN
Adapun material yang digunakan antara lain:
a. Material kasar 12 mm - 19 mm
b. Material Medium 5mm - 12mm
c. Abu batu 0 – 5 mm
d. Filler ( Semen)
e. Additif anti pengelupasan
f. Aspal Keras
4. PROSEDUR PELAKSANAAN
4.1.PERSIAPAN
Sebelum memulai pekerjaan Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T
5/20 (t=6cm), semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu memahami bahwa
semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan Camp. Panas Asbuton Lap.
Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) jalan harus didasarkan pada :
a. Spesifikasi.
b. Gambar perencanaan yang berstatus “for construction”.
c. Risalah lelang.
d. Shop drawing.
4.1.1 Mempersiapkan Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing )
3. Gambar pelaksanaan yang harus dipersiapkan minimal terdiri dari Gambar
Denah, Gambar Potongan dan Gambar Detail yang dapat memberikan
kemudahan dalam pelaksanaan.
4.1.2 Mempersiapkan material
Material yang akan dipakai untuk pekerjaan Camp. Panas Asbuton Lap.
Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) harus terlebih dahulu dilakukan
pengujian. Dari hasil pengujian ini akan dijadikan dasar komposisi campuran
Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) yang
akan digunakan dan untuk mengetahui material tersebut sesuai spesifikasi atau
tidak. Jenis tes yang dilaksanakan meliputi :
1. Tes Gradasi dengan Analisa Saringan ( Sieve Analisys )
2. Marshall Test.
3. Abrasi butiran (Tes Los Anggeles).
4. Tes resapan asphalt ke butiran
4.1.3 Mempersiapkan peralatan
Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan pada tiap lokasi kerja dilaksanakan sesuai dengan jadwal, jenis, kondisi
dan jumlah yang telah ditentukan.
4.1.4 Trial Mix dan Trial Compaction
Trial Mix dilaksanakan berdasarkan analisa dari hasil tes material. Trial mix
yang dilaksanakan digunakan untuk mengadakan Trial Compaction. Trial
Compaction dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai
pelaksanaan yang sebenarnya. Dari hasil trial compaction, akan diketahui :
jenis alat pemadat dan kapasitasnya
waktu pelaksanaan dan
jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material.
4.1.5 Staking Out
Laksanakan staking out di lapangan untuk menentukan :
1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat)
2. Patok Centre Line.
3. Patok Batas Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T
5/20 (t=6cm)
4.2. PELAKSANAAN
Pekerjaan Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm)
dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut :
4.2.1 Pelapisan tack coat
Sebelum tack coat dilapiskan maka permukaan perkerasan lama dibersihkan
terlebih dahulu dengan compressor. Pelapisan tack coat ini dilaksanakan di
atas permukaan perkerasan lama secara merata dengan menggunakan asphalt
sprayer. Material tack coat harus sesuai dengan persyaratan. Tujuannya adalah
untuk perkuatan ikatan antara perkerasan eksisting dengan Camp. Panas
4. Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) menjadi baik, untuk
itu penghamparan Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T
5/20 (t=6cm) harus dilakukan antara 15 s/d 30 menit setelah pelapisan tack
coat.
4.2.2 Penghamparan AC-WC
AC-WC dari Asphalt Mixing Plant (AMP) diangkut dengan dump truck ke lokasi
proyek. Pada saat pengangkutan ini harus dijaga temperatur Camp. Panas
Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) dengan jalan
menutupi dengan terpal. Penghamparan Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk.
Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) dilakukan dengan cara menuangkan AC
dari dump truck ke asphalt finisher, selanjutnya dari asphalt finisher tersebut
digelar. Ketebalan 4 cm dan temperatur Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk.
Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) pada saat penggelaran harus sesuai
dengan ketentuan/spesifikasi (lihat Target Mutu). Apabila cuaca tidak
memungkinkan (hujan) maka penghamparan harus dihentikan dan dilanjutkan
kembali setelah cuaca memungkinkan.
4.2.3 Pemadatan AC
Pemadatan AC terbagi dalam 3 bagian yaitu :
a. pemadatan pertama (brakdoewn rolling)
b. pemadatan kedua (intermediate rolling)
c. pemadatan terakhir (final rolling)
asphalt sprayerair compressor
Arah Pekerjaan
AC-WC Existing = 4 cm
PELAPISAN TACK COAT
dump truck
asphalt finisher
AC-WC = 4 cm
Arah Pekerjaan
PENGGELARAN AC-WC
5. Pemadatan pertama dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 125o C s/d
145 o C atau sekitar 0 - 10 menit sejak Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk.
Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) digelar. Penggelaran ini menggunakan
tandem roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction.
Pemadatan perkedua dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 100o C s/d
125oC atau sekitar 10 - 20 menit sejak AC digelar. Penggelaran ini
menggunakan pneumatic tire roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial
compaction.
Pemadatan terakhir dilaksanakan pada saat temperatur mencapai >95o C atau
sekitar 20 - 45 menit sejak AC digelar. Penggelaran ini menggunakan tandem
roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah :
1. Lapisan Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20
(t=6cm) paling atas yang diselesaikan setiap section pemadatan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemiringan sesuai spesifikasi.
2. Patok referensi elevasi Camp. Panas Asbuton Lap. Permuk. Antara (AC-
BC Asb) T 5/20 (t=6cm), centre line, batas-batas Camp. Panas Asbuton Lap.
Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm)dan patok kemiringan agar
dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi Camp. Panas Asbuton
Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) yang telah diselesaikan
dan dijaga keberadaannya untuk memudahkan pemeriksaan dan
pengontrolan pekerjaan.
3. Pemadatan pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan
menuju ke tengah. Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang
rendah sejajar as jalan menuju ke bagian lebih tinggi. Pada bagian tanjakan
dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju
ke bagian yang tinggi.
4. Roda penggilas pada lintasan pertama ditempatkan di muka.
5. Pada waktu pemadatan roda mesin gilas harus dibasahi (dilap) dengan air.
1.2.4 Pengetesan
Pengetesan hasil pekerjaan dilakukan dengan beberapa tes. Tes yang
dilaksanakan adalah tes untuk mengetahui ketebalan Camp. Panas Asbuton
Lap. Permuk. Antara (AC-BC Asb) T 5/20 (t=6cm) (core drill), kadar asphal,
kekuatan, (Marshall Test) dari core drill dan dari AMP dan pengujian campuran
tandem roller
asphalt finisher
tandem roller
pneumatic tired roller
PEMADATAN
PERTAMA
PEMADATAN
KEDUA
PEMADATAN
AKHIR
AC-WC T = 5 CM
Arah Pekerjaan
6. agregat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah Apabila hasil tes tidak sesuai
dengan persyaratan maka harus dilakukan perbaikan.
Core drill test
Hasil core