Dokumen ini membahas tentang beban kerja mental dan kesadaran situasi, termasuk konsep teoritis, metrik pengukuran, dan pendekatan desain untuk mengoptimalkan kinerja sistem. Beberapa domain seperti transportasi, kedokteran, dan pelatihan dibahas sebagai contoh penerapan.
Mental workload & situation awareness pemil herdiana 6017210066PemilHerdiana
Pemil Herdiana membahas mental workload dan situational awareness. Topik utama meliputi teori dasar perhatian, memori, dan hubungannya dengan beban kerja serta kesadaran situasi. Metode pengukuran meliputi kinerja, subjektif, fisiologi, dan penggunaan pengukuran ganda. Desain sistem dapat meminimalisasi beban kerja dengan otomatisasi adaptif, desain tampilan, dan aplikasinya dalam berbagai bidang seperti transportasi, kedokteran,
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental dan kesadaran situasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi konsep beban kerja mental dan kesadaran situasi, teori dasar yang mendukung keduanya seperti perhatian dan memori, metode pengukuran untuk keduanya seperti kinerja tugas utama dan sekunder serta tes memori, serta desain sistem yang mempertimbangkan keduanya seperti otomatisasi dan pelatihan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental dan kesadaran situasi, termasuk definisi, metrik pengukuran, dan pendekatan terintegrasi untuk mengoptimalkan kinerja sistem.
(2) Ada berbagai pengukuran beban kerja mental dan kesadaran situasi seperti ukuran kinerja tugas utama dan sekunder, tes memori, penilaian subjektif dan fisiologis.
(3) Pendekatan terintegrasi sepert
Dokumen ini membahas tentang sistem pendukung keputusan (SPK) dan komponen-komponennya seperti sistem pendukung keputusan (decision support systems/DSS), sistem pendukung kelompok (group support systems/GSS), sistem informasi eksekutif (executive information systems/EIS), sistem ahli (expert systems), jaringan saraf tiruan (artificial neural networks), dan sistem hibrida. Tujuan SPK adalah untuk membantu pengambilan keputusan manajer dengan menyedi
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kompleksitas tugas, situasi, dan sumber daya individu. Dibahas pula pengukuran beban kerja mental melalui kinerja tugas utama dan situational awareness serta pendekatan terintegrasi untuk mengoptimalkan sistem dengan mempertimbangkan beban kerja mental dan situational awareness, seperti otomasi adaptif dan desain tampilan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Sistem Informasi Eksekutif (EIS) sebagai sistem informasi yang menyediakan informasi strategis untuk kebutuhan pimpinan perusahaan. EIS dirancang untuk memberikan akses cepat bagi eksekutif terhadap informasi kinerja inti perusahaan seperti KPI dan CSF. Dokumen juga menjelaskan perkembangan, kegunaan, karakteristik, tujuan, dan hambatan EIS.
Mental workload & situation awareness pemil herdiana 6017210066PemilHerdiana
Pemil Herdiana membahas mental workload dan situational awareness. Topik utama meliputi teori dasar perhatian, memori, dan hubungannya dengan beban kerja serta kesadaran situasi. Metode pengukuran meliputi kinerja, subjektif, fisiologi, dan penggunaan pengukuran ganda. Desain sistem dapat meminimalisasi beban kerja dengan otomatisasi adaptif, desain tampilan, dan aplikasinya dalam berbagai bidang seperti transportasi, kedokteran,
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental dan kesadaran situasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi konsep beban kerja mental dan kesadaran situasi, teori dasar yang mendukung keduanya seperti perhatian dan memori, metode pengukuran untuk keduanya seperti kinerja tugas utama dan sekunder serta tes memori, serta desain sistem yang mempertimbangkan keduanya seperti otomatisasi dan pelatihan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental dan kesadaran situasi, termasuk definisi, metrik pengukuran, dan pendekatan terintegrasi untuk mengoptimalkan kinerja sistem.
(2) Ada berbagai pengukuran beban kerja mental dan kesadaran situasi seperti ukuran kinerja tugas utama dan sekunder, tes memori, penilaian subjektif dan fisiologis.
(3) Pendekatan terintegrasi sepert
Dokumen ini membahas tentang sistem pendukung keputusan (SPK) dan komponen-komponennya seperti sistem pendukung keputusan (decision support systems/DSS), sistem pendukung kelompok (group support systems/GSS), sistem informasi eksekutif (executive information systems/EIS), sistem ahli (expert systems), jaringan saraf tiruan (artificial neural networks), dan sistem hibrida. Tujuan SPK adalah untuk membantu pengambilan keputusan manajer dengan menyedi
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kompleksitas tugas, situasi, dan sumber daya individu. Dibahas pula pengukuran beban kerja mental melalui kinerja tugas utama dan situational awareness serta pendekatan terintegrasi untuk mengoptimalkan sistem dengan mempertimbangkan beban kerja mental dan situational awareness, seperti otomasi adaptif dan desain tampilan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Sistem Informasi Eksekutif (EIS) sebagai sistem informasi yang menyediakan informasi strategis untuk kebutuhan pimpinan perusahaan. EIS dirancang untuk memberikan akses cepat bagi eksekutif terhadap informasi kinerja inti perusahaan seperti KPI dan CSF. Dokumen juga menjelaskan perkembangan, kegunaan, karakteristik, tujuan, dan hambatan EIS.
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental dan kesadaran situasi. Ia mendefinisikan beban kerja mental sebagai hubungan antara sumber daya mental yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas dan sumber daya yang tersedia. Kesadaran situasi adalah kemampuan seseorang untuk mendeteksi informasi lingkungan dan memahami artinya. Beban kerja mental dan kesadaran situasi penting untuk mengoptimalkan kinerja sistem, seperti yang
Halo, Assalamualaikum. Kembali lagi dengan saya Reinanda Isfania. Kali ini saya ingin berbagai kepada kalian mengenai apa sih mental workload itu dan situation awarness ini. Semoga bermanfaat yah, terima kasih banyak. Wassalamualaikum
Mental workload and situation awareness (chap.8)RanaAlya
Dokumen tersebut membahas tentang mental workload dan situational awareness. Mental workload didefinisikan sebagai hubungan antara sumber daya mental yang dibutuhkan tugas dengan sumber daya yang tersedia, sedangkan situational awareness adalah pemahaman terhadap situasi. Ada beberapa faktor eksogen dan endogen yang mempengaruhi keduanya, serta berbagai metode pengukuran seperti kinerja utama dan sekunder, penilaian subjektif, dan ukuran fisiologis. Desain sistem per
Basic biomechanics and workstation designHnAlfiany
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep biomekanika yang relevan dengan desain tempat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana biomekanika mempelajari interaksi antara tubuh manusia dengan lingkungannya berdasarkan hukum-hukum mekanika, serta bagaimana pemahaman akan beban eksternal dan internal, sistem tuas, hubungan panjang-kekuatan otot, dan faktor-faktor lainnya penting untuk merancang tempat kerja yang er
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental dan kesadaran situasi. Ia menjelaskan bahwa beban kerja mental adalah hubungan antara sumber daya mental yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan sumber daya yang tersedia. Kesadaran situasi adalah kemampuan untuk mendeteksi, memahami, dan memprediksi situasi lingkungan. Dokumen tersebut juga membahas pengukuran beban kerja dan kesadaran situasi serta
Basic Biomechanics and Workstation design 347 William S. MarrasEmiliacindy
Bab ini menjelaskan bagaimana biomekanik dapat digunakan untuk mengevaluasi desain tempat kerja secara kuantitatif dengan mempertimbangkan implikasi terhadap tubuh. Prinsip-prinsip biomekanik penting untuk mempertimbangkan ketika pekerjaan melibatkan beban berulang atau kuat pada struktur tubuh. Penting untuk memahami bahwa otot adalah generator utama kekuatan dalam tubuh. Untuk menilai risiko cedera, perlu me
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)RanaAlya
Dokumen tersebut membahas tentang biomekanika dan desain tempat kerja. Biomekanika adalah studi tentang interaksi fisik antara tubuh manusia dengan lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja namun meminimalkan risiko cedera. Dokumen menjelaskan konsep biomekanika seperti beban eksternal dan internal, serta hubungannya dengan penyakit otot tulang. Prinsip biomekanika diterapkan untuk merancang tempat kerja agar mengurangi beban pada
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep biomekanika dan aplikasinya dalam merancang tempat kerja yang ergonomis. Konsep-konsep tersebut meliputi beban toleransi, trauma akut vs kumulatif, momen dan pengungkit, serta pengukuran sistem tuas otot. Prinsip-prinsip tersebut diterapkan untuk mengurangi beban pada bahu, leher, dan punggung selama bekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang peran biomekanik dalam ergonomi dan penerapan prinsip biomekanika untuk mengurangi stres di tempat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan konsep biomekanika yang relevan seperti interaksi antara tubuh dan alat kerja, serta pendekatan biomekanika untuk mengevaluasi risiko cedera di tempat kerja agar dapat meminimalkan gangguan muskuloskeletal.
Dokumen tersebut membahas tentang biomekanika dan desain tempat kerja. Ia menjelaskan definisi biomekanika, peran biomekanika dalam ergonomi, konsep biomekanika seperti beban dan toleransi, serta penerapan prinsip biomekanika untuk mengurangi stres di tempat kerja melalui modelisasi biomekanika sebagai sarana penilaian dan pengendalian risiko.
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental (mental workload) dan situasi kesadaran (situation awareness). Ia menjelaskan definisi dari kedua konsep tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta teknik pengukuran yang digunakan untuk menilai kedua variabel tersebut dalam berbagai konteks seperti penerbangan, kedokteran, dan pengemudi.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengukuran beban kerja mental pilot menggunakan metode Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) dengan mempertimbangkan faktor usia pilot dan kondisi waktu terbang. Hasilnya menunjukkan bahwa beban kerja mental pilot kategori tinggi, terutama untuk pilot muda pada pagi hari, akhir pekan, dan musim sibuk, sedangkan untuk pilot tua pada dini hari, akhir pekan, dan musim sib
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental dan kesadaran situasi. Ia mendefinisikan beban kerja mental sebagai hubungan antara sumber daya mental yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas dan sumber daya yang tersedia. Kesadaran situasi adalah kemampuan seseorang untuk mendeteksi informasi lingkungan dan memahami artinya. Beban kerja mental dan kesadaran situasi penting untuk mengoptimalkan kinerja sistem, seperti yang
Halo, Assalamualaikum. Kembali lagi dengan saya Reinanda Isfania. Kali ini saya ingin berbagai kepada kalian mengenai apa sih mental workload itu dan situation awarness ini. Semoga bermanfaat yah, terima kasih banyak. Wassalamualaikum
Mental workload and situation awareness (chap.8)RanaAlya
Dokumen tersebut membahas tentang mental workload dan situational awareness. Mental workload didefinisikan sebagai hubungan antara sumber daya mental yang dibutuhkan tugas dengan sumber daya yang tersedia, sedangkan situational awareness adalah pemahaman terhadap situasi. Ada beberapa faktor eksogen dan endogen yang mempengaruhi keduanya, serta berbagai metode pengukuran seperti kinerja utama dan sekunder, penilaian subjektif, dan ukuran fisiologis. Desain sistem per
Basic biomechanics and workstation designHnAlfiany
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep biomekanika yang relevan dengan desain tempat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana biomekanika mempelajari interaksi antara tubuh manusia dengan lingkungannya berdasarkan hukum-hukum mekanika, serta bagaimana pemahaman akan beban eksternal dan internal, sistem tuas, hubungan panjang-kekuatan otot, dan faktor-faktor lainnya penting untuk merancang tempat kerja yang er
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental dan kesadaran situasi. Ia menjelaskan bahwa beban kerja mental adalah hubungan antara sumber daya mental yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan sumber daya yang tersedia. Kesadaran situasi adalah kemampuan untuk mendeteksi, memahami, dan memprediksi situasi lingkungan. Dokumen tersebut juga membahas pengukuran beban kerja dan kesadaran situasi serta
Basic Biomechanics and Workstation design 347 William S. MarrasEmiliacindy
Bab ini menjelaskan bagaimana biomekanik dapat digunakan untuk mengevaluasi desain tempat kerja secara kuantitatif dengan mempertimbangkan implikasi terhadap tubuh. Prinsip-prinsip biomekanik penting untuk mempertimbangkan ketika pekerjaan melibatkan beban berulang atau kuat pada struktur tubuh. Penting untuk memahami bahwa otot adalah generator utama kekuatan dalam tubuh. Untuk menilai risiko cedera, perlu me
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)RanaAlya
Dokumen tersebut membahas tentang biomekanika dan desain tempat kerja. Biomekanika adalah studi tentang interaksi fisik antara tubuh manusia dengan lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja namun meminimalkan risiko cedera. Dokumen menjelaskan konsep biomekanika seperti beban eksternal dan internal, serta hubungannya dengan penyakit otot tulang. Prinsip biomekanika diterapkan untuk merancang tempat kerja agar mengurangi beban pada
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep biomekanika dan aplikasinya dalam merancang tempat kerja yang ergonomis. Konsep-konsep tersebut meliputi beban toleransi, trauma akut vs kumulatif, momen dan pengungkit, serta pengukuran sistem tuas otot. Prinsip-prinsip tersebut diterapkan untuk mengurangi beban pada bahu, leher, dan punggung selama bekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang peran biomekanik dalam ergonomi dan penerapan prinsip biomekanika untuk mengurangi stres di tempat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan konsep biomekanika yang relevan seperti interaksi antara tubuh dan alat kerja, serta pendekatan biomekanika untuk mengevaluasi risiko cedera di tempat kerja agar dapat meminimalkan gangguan muskuloskeletal.
Dokumen tersebut membahas tentang biomekanika dan desain tempat kerja. Ia menjelaskan definisi biomekanika, peran biomekanika dalam ergonomi, konsep biomekanika seperti beban dan toleransi, serta penerapan prinsip biomekanika untuk mengurangi stres di tempat kerja melalui modelisasi biomekanika sebagai sarana penilaian dan pengendalian risiko.
Dokumen tersebut membahas tentang beban kerja mental (mental workload) dan situasi kesadaran (situation awareness). Ia menjelaskan definisi dari kedua konsep tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta teknik pengukuran yang digunakan untuk menilai kedua variabel tersebut dalam berbagai konteks seperti penerbangan, kedokteran, dan pengemudi.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengukuran beban kerja mental pilot menggunakan metode Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) dengan mempertimbangkan faktor usia pilot dan kondisi waktu terbang. Hasilnya menunjukkan bahwa beban kerja mental pilot kategori tinggi, terutama untuk pilot muda pada pagi hari, akhir pekan, dan musim sibuk, sedangkan untuk pilot tua pada dini hari, akhir pekan, dan musim sib
Similar to Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering (20)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Nama: Alya Septianisa Nabila
Email: alnabila99@gmail.com
Mata Kuliah: Human Engineering
Semester: VI
Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
3. THEORETICAL UNDERPINNINGS
OF MENTAL WORKLOAD AND
SITUATION AWARENESS
01
METRICS OF MENTAL
WORKLOAD AND SITUATION
AWARENESS
02
DESIGN FOR MENTAL
WORKLOAD AND SITUATION
AWARENESS: INTEGRATED
APPROACH TO OPTIMIZING
SYSTEM PERFORMANCE
03
4. Konsep pada mental workload dan situation
awareness merupakan dua hal yang berbeda,
Meskipun dua konsep dipengaruhi oleh variabel
manusia(seperti kapasitas pemrosesan terbatas
dan batas memori kerja) dan variabel sistem
(seperti tuntutan tugas, kendala sistem, dan
dukungan teknologi), satu konsep tidak
menggantikan, melainkan komplemen lainnya
yang menggantikan
THEORETICAL UNDERPINNINGS
OF MENTAL WORKLOAD AND
SITUATION AWARENESS
5. Parasuraman et
al. (2008) secara
ringkas mendefinisikan
beban kerja mental
sebagai “hubungan
antara fungsi yang
berhubungan dengan
sumber daya mental
yang dituntut oleh suatu
tugas dan sumber daya
yang tersedia untuk
dipasok oleh operator
manusia”
Perhatian dan
beban kerja
Wickens (2001) membandingkan
kedua konsep antara mental
workload dan situation awareness
dengan cara berikut: “Beban kerja
mental adalah pada dasarnya sebuah
konstruksi yang energik, di mana
Properti kuantitatif ('seberapa
banyak') lebih dominan sifat kualitatif
('jenis apa'), sebagai yang paling
banyak elemen penting. Sebaliknya,
kewaspadaan situasi pada dasarnya
adalah konsep kognitif, di mana
masalah kritis adalah akurasi
operator yang sedang berlangsung
memahami situasi
Mental workload and situation
awareness
6. Memory and Situation
Awareness
Pew (1994)
mendefinisikan situasi
sebagai “seperangkat
kondisi lingkungan dan
kondisi sistem yang
dengannya
peserta berinteraksi
yang dapat
dikarakterisasi
secara unik oleh
seperangkat informasi,
pengetahuan dan
opsi sumber daya
Kesadaran situasional
atau kesadaran situasi
(SA) adalah persepsi
elemen dan peristiwa
lingkungan
sehubungan dengan
waktu atau ruang,
pemahaman makna
mereka, dan proyeksi
status masa depan
mereka.
Situation
Awareness
7. Situation Awareness paling terkait dengan proses persepsi
dan memori kerja
informasi perlu dirasakan oleh operator, dan
persepsi memerlukan jauh lebih banyak
daripada deteksi sinyal atau perubahan. Untuk
pengenalan pola, kategorisasi objek, dan
pemahaman makna terjadi, kontak dengan
pengetahuan diperlukan. Tetapi pengetahuan
yang disimpan dalam memori jangka panjang
(LTM) hanya dapat diakses melalui memori
jangka pendek atau yang berfungsi.
8. METRICS OF MENTAL WORKLOAD AND
SITUATION AWARENESS
01 kinerja
02 Penilaian Subjektif
03 Psychological
Measure
Ada tiga kategori utama ukuran mental beban kerja dan SA berdasarkan sifat data yang dikumpulkan:
9. Kinerja
Perancang sistem biasanya paling memperhatikan kinerja
sistem. Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa
beban kerja atau SA yang dialami oleh operator dapat
menjadi penting hanya jika itu mempengaruhi kinerja
sistem. Akibatnya, langkah-langkah berbasis kinerja
mungkin menjadi yang paling bernilai mampu merancang
sistem
Penilaian Subjektif
Annet (2002) berpendapat bahwa kurangnya ketepatan yang terkait dengan tindakan
subjektif diharapkan untuk melarang penggunaannya dalam menetapkan standar
desain. Namun, ia juga menyimpulkan bahwa penilaian subyektif dapat berguna untuk
mengevaluasi mekanisme yang mendasari kinerja atau untuk evaluasi komparatif dari
desain antarmuka yang bersaing
Psychological Measure
Sejumlah tindakan fisiologis telah digunakan
untuk menilai beban kerja mental dengan
asumsi bahwa ada korelasi fisiologis dengan
kerja mental. Tindakan yang paling umum
termasuk kardiovaskular (mis., Detak jantung
10. DESIGN FOR MENTAL WORKLOAD AND SITUATION AWARENESS:
INTEGRATED APPROACH TO OPTIMIZING SYSTEM PERFORMANCE
01
Transportation
03
medicine
05
Training
04
Display design
02
Adaptive
Automation
menggambarkan kebutuhan yang berkelanjutan untuk
beban kerja dan pertimbangan SA dalam sistem
penerbangan pengembangan dan evaluasi.
.
Domain lain di mana beban kerja dan penilaian SA adalah
jalan di bidang kedokteran, terutama dalam pengaturan
operasi bedah.
Otomasi sering diperkenalkan untuk
mengurangi permintaan yang berat pada
operator atau untuk meningkatkan kinerja
sistem dan untuk mengurangi kesalahan.
Banyak sistem kompleks modern tidak
dapat dioperasikan oleh manusia sendiri
tanpa bantuan otomatisasi.
Sejauh beban kerja yang berlebihan dapat mengurangi
SA, tampilan apa pun yang mendukung kinerja tanpa
menimbulkan beban kerja yang berlebihan setidaknya
akan secara tidak langsung mendukung SA
Mengingat peran yang dimainkan
oleh keahlian dalam beban kerja
dan SA seseorang, ada potensi
besar dalam pelatihan untuk
mendukung SA dan untuk
memungkinkan tugas diselesaikan
dengan sumber daya yang lebih
sedikit di tingkat beban kerja yang
lebih rendah.
.