Dokumen tersebut merangkum latar belakang, tujuan, dan lokasi kegiatan eksplorasi PT. Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Kegiatan eksplorasi akan dilakukan di lahan seluas 19,7 hektar di Desa Toho Hilir untuk mengetahui sumber daya tanah urug di wilayah tersebut.
Sebanyak 129.654,04 Ha kawasan hutan lindung dan konservasi di 3 Provinsi (Bengkulu, Lampung, dan Banten) telah terbebani izin pertambangan.
Kertas posisi ini disusun oleh Koalisi Anti Mafia Tambang, dipersiapkan dalam Rapat Koordinasi dan Supervisi KPK sektor minerba untuk wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, 22 April 2015.
Sebanyak 129.654,04 Ha kawasan hutan lindung dan konservasi di 3 Provinsi (Bengkulu, Lampung, dan Banten) telah terbebani izin pertambangan.
Kertas posisi ini disusun oleh Koalisi Anti Mafia Tambang, dipersiapkan dalam Rapat Koordinasi dan Supervisi KPK sektor minerba untuk wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, 22 April 2015.
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | KewarganegaraanNovya Ulfa
Ini adalah tugas untuk mata kuliah Kewarganegaraan, dengan ibu Aniek Irawatie sebagai dosen pengampu kami.
Dibuat oleh: Novya Ulfa dan Novica
Komunikasi 2015 | FISIP | UPN Veteran Jakarta
Semoga bermanfaat.
We offer designing your powerpoint too. Contact us on @nonadesign.co (instagram) // nonadesignbusiness@gmail.com
Kertas posisi ini disusun oleh Koalisi Anti Mafia Tambang, dipersiapkan dalam Rapat Koordinasi dan Supervisi KPK sektor Minerba untuk wilayah Maluku, Papua dan Papua Barat, 13 Mei 2015
Kertas posisi ini disusun oleh Koalisi Anti Mafia
Tambang, dipersiapkan dalam Rapat Koordinasi dan
Supervisi KPK sektor Minerba untuk wilayah Jabar,
Jateng, DIY dan Jawa Timur, 20 Mei 2015
Hierarki Rencana Tata Ruang dan Rencana Zonasi
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Wilayah Perencanaan Rencana Zonasi Rinci WP3K
KERANGKA PROSES PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
INTERPRETASI CITRA
Analisis Citra Untuk Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Zona Dasar dan Tujuan Penetapannya
Penulisan skripsi ini berjudul “PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK RELOKASI KORBAN ERUPSI MERAPI DI DESA KEPUHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN”. Dalam penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanah kas desa dalam pelaksanaan relokasi warga korban erupsi Merapi, status rumah dan tanah milik warga yang terkena Erupsi Merapi, serta status kepemilikan rumah dan tanah yang ditempati warga di relokasi.
Penelitian ini dispesifikan sebagai penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yaitu penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang mempelajari literatur-literatur, jurnal-jurnal hukum, peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penelitian ini dan melakukan wawancara dengan Dwi Handaka Purnama, selaku Kepala Seksi Survei, Pengukuran Dan Pemetaan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, Heru Saptono, selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, dan Tulus Budiwiratno, selaku Sekertaris Desa Kepuharjo.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan suatu gejala dengan gejalah lain dalam masyarakat.
Desa Kepuharjo merupakan salah satu desa di Kecamatan Cangkringan, yang mengalami kerusakan terbanyak serta digolongkan sebagai daerah yang tidak boleh ditempati. Untuk menjamin terselenggaranya relokasi bagi warga korban erupsi merapi, diperlukan tanah untuk lokasi baru pada zona aman bencana erupsi. Pengadaan tanah untuk pelaksanaan relokasi di Desa Kepuharjo, menggunakan tanah kas desa (TKD), berdasarkan Izin Pelepasan Tanah Kas Desa Kepuharjo Nomor 31/IZ/2012 tanggal 11 April 2012. Status tanah warga yang terkena erupsi merapi, tetap menjadi milik warga dengan syarat dari pemerintah daerah bahwa tanah tersebut hanya diperuntukan untuk pertanian dan tidak diperbolehkan untuk mendirikan bangunan di atasnya. Status kepemilikan rumah dan tanah bagi warga di tempat relokasi, adalah milik warga yang menempati. Pemerintah memberikan sertifikat sebagai tanda bukti kepemilikannya.
Kata Kunci : Pemanfaatan Tanah, Tanah Kas Desa, Erupsi Merapi
Koalisi Anti Mafia Tambang mengapresiasi inisiatif yang dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan dan pencegahan korupsi di sektor Minerba melalui skema kegiatan Koordinasi dan Supervisi (Korsup) di bidang Mineral dan Batubara (Minerba). Koalisi Anti Mafia Tambang merasa penting untuk berpartisipasi dalam implementasi korsup Minerba ini melalui kegiatan pengawasan dan pengumpulan data-data di lapangan untuk disampaikan kepada KPK. Dukungan masyarakat sipil ini bertujuan untuk memperkuat kerja pengawasan dan penegakan hukum yang masih lemah di internal pemerintah daerah dan pusat. Korsup KPK Tahap-1 di 12 provinsi telah dimulai sejak awal tahun 2014, sedangkan Korsup KPK Tahap-2 untuk 19 Provinsi telah dimulai sejak Desember 2014 termasuk melalui koordinasi dan pemantauan bersama kepala-kepala daerah di 3 (tiga) provinsi yakni Provinsi Sulawesi Barat, Gorontalo dan Sulawesi Utara pada 8 Juni 2015. Kertas posisi ini disusun sebagai hasil pengawasan koalisi masyarakat sipil di 3 (tiga) provinsi, terutama yang menyangkut aspek ketaatan ijin, penerimaan negara, serta aspek sosial dan lingkungan.
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | KewarganegaraanNovya Ulfa
Ini adalah tugas untuk mata kuliah Kewarganegaraan, dengan ibu Aniek Irawatie sebagai dosen pengampu kami.
Dibuat oleh: Novya Ulfa dan Novica
Komunikasi 2015 | FISIP | UPN Veteran Jakarta
Semoga bermanfaat.
We offer designing your powerpoint too. Contact us on @nonadesign.co (instagram) // nonadesignbusiness@gmail.com
Kertas posisi ini disusun oleh Koalisi Anti Mafia Tambang, dipersiapkan dalam Rapat Koordinasi dan Supervisi KPK sektor Minerba untuk wilayah Maluku, Papua dan Papua Barat, 13 Mei 2015
Kertas posisi ini disusun oleh Koalisi Anti Mafia
Tambang, dipersiapkan dalam Rapat Koordinasi dan
Supervisi KPK sektor Minerba untuk wilayah Jabar,
Jateng, DIY dan Jawa Timur, 20 Mei 2015
Hierarki Rencana Tata Ruang dan Rencana Zonasi
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Wilayah Perencanaan Rencana Zonasi Rinci WP3K
KERANGKA PROSES PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
INTERPRETASI CITRA
Analisis Citra Untuk Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Zona Dasar dan Tujuan Penetapannya
Penulisan skripsi ini berjudul “PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK RELOKASI KORBAN ERUPSI MERAPI DI DESA KEPUHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN”. Dalam penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanah kas desa dalam pelaksanaan relokasi warga korban erupsi Merapi, status rumah dan tanah milik warga yang terkena Erupsi Merapi, serta status kepemilikan rumah dan tanah yang ditempati warga di relokasi.
Penelitian ini dispesifikan sebagai penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yaitu penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang mempelajari literatur-literatur, jurnal-jurnal hukum, peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penelitian ini dan melakukan wawancara dengan Dwi Handaka Purnama, selaku Kepala Seksi Survei, Pengukuran Dan Pemetaan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, Heru Saptono, selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, dan Tulus Budiwiratno, selaku Sekertaris Desa Kepuharjo.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan suatu gejala dengan gejalah lain dalam masyarakat.
Desa Kepuharjo merupakan salah satu desa di Kecamatan Cangkringan, yang mengalami kerusakan terbanyak serta digolongkan sebagai daerah yang tidak boleh ditempati. Untuk menjamin terselenggaranya relokasi bagi warga korban erupsi merapi, diperlukan tanah untuk lokasi baru pada zona aman bencana erupsi. Pengadaan tanah untuk pelaksanaan relokasi di Desa Kepuharjo, menggunakan tanah kas desa (TKD), berdasarkan Izin Pelepasan Tanah Kas Desa Kepuharjo Nomor 31/IZ/2012 tanggal 11 April 2012. Status tanah warga yang terkena erupsi merapi, tetap menjadi milik warga dengan syarat dari pemerintah daerah bahwa tanah tersebut hanya diperuntukan untuk pertanian dan tidak diperbolehkan untuk mendirikan bangunan di atasnya. Status kepemilikan rumah dan tanah bagi warga di tempat relokasi, adalah milik warga yang menempati. Pemerintah memberikan sertifikat sebagai tanda bukti kepemilikannya.
Kata Kunci : Pemanfaatan Tanah, Tanah Kas Desa, Erupsi Merapi
Koalisi Anti Mafia Tambang mengapresiasi inisiatif yang dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan dan pencegahan korupsi di sektor Minerba melalui skema kegiatan Koordinasi dan Supervisi (Korsup) di bidang Mineral dan Batubara (Minerba). Koalisi Anti Mafia Tambang merasa penting untuk berpartisipasi dalam implementasi korsup Minerba ini melalui kegiatan pengawasan dan pengumpulan data-data di lapangan untuk disampaikan kepada KPK. Dukungan masyarakat sipil ini bertujuan untuk memperkuat kerja pengawasan dan penegakan hukum yang masih lemah di internal pemerintah daerah dan pusat. Korsup KPK Tahap-1 di 12 provinsi telah dimulai sejak awal tahun 2014, sedangkan Korsup KPK Tahap-2 untuk 19 Provinsi telah dimulai sejak Desember 2014 termasuk melalui koordinasi dan pemantauan bersama kepala-kepala daerah di 3 (tiga) provinsi yakni Provinsi Sulawesi Barat, Gorontalo dan Sulawesi Utara pada 8 Juni 2015. Kertas posisi ini disusun sebagai hasil pengawasan koalisi masyarakat sipil di 3 (tiga) provinsi, terutama yang menyangkut aspek ketaatan ijin, penerimaan negara, serta aspek sosial dan lingkungan.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. APORAN EKSPLORASI
I-1 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dinamika pembangunan di Kalimantan barat berkembang sangat pesat seiring
dengan perencanaan strategis jangka pendek, menengah, dan panjang dari pemerintah
Provinsi Kalimantan barat. Pembangunan ini membutuhkan dukungan ketersediaan
sarana dan prasarana, serta fasilitas. Salah satu pendukung bagi terlaksananya
kegiatan pembangunan sarana fisik di Kalimantan barat adalah ketersediaan bahan
baku berupa material bangunan yaitu batuan (Tanah Urug).
Batuan (tanah urug) merupakan bahan baku utama dalam pekerjaan konstruksi mulai
dari konstruksi skala kecil hingga pekerjaan berskala besar. Kebutuhan akan bahan
atau material bangunan terutama urugan semakin meningkat seiring dengan
perkembangan pembangunan sarana dan prasarana atau infrastruktur, sedangkan
suplai material urugan sering mengalami hambatan karena terkendala oleh sarana
transportasi (jarak), jumlah armada dan jumlah stok Tanah uruk. Kondisi ini
membuka peluang bagi pengusaha tambang batuan di Kalimantan barat untuk ikut
berperan serta di dalam pembangunan daerah.
Kabupaten Mempawah termasuk dalam kelompok zona kawasan pertambangan
batuan, dimana keberadaan material batuan (tanah urug), di jumpai dalam jumlah
cadangan yang cukup besar. Wilayah yang di indikasikan berpotensi sebagai lokasi
penambangan Batuan (tanah urug ) di Desa Toho Hilir, Kecamatan Toho, Kabupaten
Mempawah. Untuk mengetahui layak tidaknya cadangan batu urugan tersebut
untuk di tambang maka diperlukan suatu studi atau kajian terhadap faktor- faktor
teknis dan ekonomis yang berpengaruh di dalam pengusahaan batu urugan dengan
mempertimbangkan berbagai hal. Dengan adanya suatu studi kelayakan maka akan di
dapatkan suatu gambaran tentang layak tidaknya deposit batu urugan di Desa Toho
Hilir, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah tersebut untuk di usahakan secara teknis
maupun ekonomis pada situasi dan kondisi saat ini.
2. APORAN EKSPLORASI
I-2 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
Didalam uraian berikut akan digambarkan mengenai eksplorasi yang akan dilakukan
oleh PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta untuk komoditas Tanah Urug
seluas 19,7 Hektar di Desa, Toho Hilir, Kecamatan Toho, Kabupaten
Mempawah.,Provinci Kalimantan Barat.
Tujuan dari penyusunan Dokumen eksplorasi ini adalah untuk memberikan informasi
kepada Pemerintah Kabupaten Mempawah mengenai tahapan-tahapan kegiatan
eksplorasi dan perkiraan anggaran atau pembiayaan dari PT.Bumi Khatulistiwa Bangun
Cipta untuk kegiatan eksplorasi endapan Tanah Urug di Desa Toho Hilir, Kecamatan
Toho, Kabupaten Mempawah.,Provinsi Kalimantan Barat.
Dokumen ekplorasi ini akan menjadi landasan serta acuan kerja yang menjadi dasar
bagi pelaksanaan kegiatan di lapangan, yang meliputi : kegiatan eksplorasi awal,
kegiatan eksplorasi Detil serta sampai pada perhitungan sumber daya. Dengan
demikian akan didapatkan hasil kerja yang optimal sesuai dengan sasaran dan target
yang telah ditentukan.
1.1.1 Perizinan
Perizinan usaha pertambangan memiliki dasar hukum berupa Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 serta pasal 33 dan ayat 3, yangberbunyi bahwa bumi dan air
serta kekayaan lainnya yang terkandung didalamnya, juga dikuasai oleh negara dan digunakan
untuk kemakmuran rakyat, juga terkandung didalam undang- undang nomor 4 tahun 2009
tentang pertambangan batubara dan mineral.Adanya perundang-undangan mengenai
pertambangan maka jika ingin mendirikan sebuah usaha pertambangan maka harus
mendapatkan izin dari pemerintah terlebih dahulu. Untuk tata cara permohonan izin usaha
jasa pertambangan ada beberapa hal yang harus diketahui, pertama adalah administratif,
kedua teknis, ketiga lingkungan dan keempat adalah financial.
Nama Perusahaan PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
NPWP 42.679.048.1-707.000
Alamat
Komplek Ruko A.Yani Mega Mall Blog 1No.12 A, Kel.
Parittokaya,Kec . Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Prov.
Kalimantan Barat
Lokasi
Desa Toho Hilir, Kecamatan Toho, Kabupaten
Mempawah.,Provinsi Kalimantan Barat
3. APORAN EKSPLORASI
I-3 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
Sumber : PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
1.1.2 Status guna lahan
Lahan yang dipakai untuk kegiatan eksplorasi sampai penambangan merupakan
ladang dan lahan perkebunan. Dimana,status lahan yang digunakan ini merupakan
Hak Guna Pakai Tanah. Sesuai dengan persetujuan pada perjanjian hak pakai
tanah yang telah disepakati, yang memiliki tanah (Pihak pertama) akan
mendapatkan sebesar dari total pendapatan bersih di kelurkan oleh badan pertanahan
nasional
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan kegiatan Eksplorasi ini diantaranya adalah sebagai berikut :
Sebagai salah satu kewajiban yang harus dipenuhi sebagai pemegang Izin
Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi.
Mengetahui lebih detail mengenai kondisi geologi baik litologi, struktur dan
stratigrafi terhadap pembentukan Batuan di daerah penyelidikan.
Mengetahui potensi besaran Sumberdaya Kelayakan (Batuan) pada area
penyelidikan PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta.
Menentukan kebijakan terhadap rencana pengembangan (development) di
area konsesi yang belum di eksplorasi.
Sebagai bahan evaluasi atas kegiatan yang telah dilakukan, dimana dalam
evaluasi ini akan ditentukan kelanjutan untuk rencana kegiatan selanjutnya.
1.3. Lokasi Daerah Penyelidikan
PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta berada di Desa Toho Hilir, Kecamatan Toho,
Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Luas area penambangan
Tanah urug 19,7 Ha. Lokasi ini terletak sekitar 95 kilometer dari Pontianak
menggunakan jalur darat dengan waktu tempuh perjalan sekitar 2 jam 45 menit.
SK WIUP N0 : 813/MB.03/DJB/WIUP/2021
Tgl : 29 Oktober 2021
SK IUP EKSPORASI No : 246 /1/IUP/PMDN/2022
Tgl : 02 Februari 2022
Kode WIUP 1361025192021002
Luas WIUP 19.7 Ha
Luas IUP 19.7 Ha
4. APORAN EKSPLORASI
I-4 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
1.3.1 Administratif dan Geografis
Secara administratif terletak Desa Toho Hilir, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah,
Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Mempawah adalah salah satu kabupaten yang ada
Provinsi Kalimantan yang masing masing berbatasan dengan :
Utara : Kabupaten Bengkayang
Selatan : Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak
Barat : Laut Natuna dan Selat Karimata
Timur : Kabupaten Landak
Dimana wilayah IUP Eksplorasi ini memiliki titik koordinat sebagaimana terlihat pada tabel
berikut ini :
Nomor Garis Bujur ( BT) Garis Lintang (LU)
Titik о ' " о ' "
1 109 28 45,85 0 47 16,34
2 109 28 52,41 0 47 16,34
3 109 28 52,41 0 47 03,08
4 109 28 45,85 0 47 03,08
Provinsi : Kalimantan Barat
Dasar Hukum : UU No.47 Tahun 1999
Ibu Kota : Mempawah
Pemerintahan Kabupaten Mempawah,
Bupati : Hj. Erlina, S.H., M.H.
APBD : -
DAU : Rp 607.115.563.000,-
Luas : 2.797,88 km2
Populasi total : 307.742 jiwa (2020)
Kepadatan : 110/km2 (300/sq mi)
Agama : Islam 72.74 %
: Kristen 6,68 %
: Katolik 8,17 %
: Budha 12.41 %
5. APORAN EKSPLORASI
I-5 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
Kode area : 0332
Bandar Udara : Bandar Udara Internasional Supadio
Kecamatan : 9
Kelurahan : 7
Desa : 60
Keadaan Geografis Kabupaten Mempawah memiliki jumlah penduduk yang
semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Pertambahan tersebut tidak
hanya disebabkan faktor alami pertumbuhan penduduk yakni kelahiran dan
kematian tetapi juga faktor lain yang tidak kalah pentingnya yakni migrasi
1.3.1 Kesampaian Wilayah
Menuju lokasi Penambangan menggunakan akses darat, dari Kota Pontianak menuju
terletak Desa Toho Hilir, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah. Sarana Perhubungan
menuju lokasi IUP Eksplorasi ini dapat ditempuh melalui akses jalan darat
menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dengan rute perjalanan ::
Pontianak – Sungai Pinyuh – Anjungan – Toho – Lokasi IUP Eksplorasi dengan
waktu tempuh perjalanan ±3 jam dengan menggunakan kendaraan roda dua
maupun roda empat.
Foto 1.1. Kenampakan Akses Jalan Raya Anjungan – Toho
6. APORAN EKSPLORASI
I-6 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
Sebagai Jalur Transportasi Umum Menuju Lokasi IUP Eksplorasi
Foto 1.2. Kenampakan Akses Jalan masuk
Menuju Lokasi Daerah Penyelidikan
7. APORAN EKSPLORASI
I-7 CV. ALAM JAYA
Gambar 1.1. Peta Kesampaian Lokasi Menuju IUP Eksplorasi PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
8. LAPORAN EKSPLORASI
I-8 CV. ALAM JAYA
1.4. Keadaan Lingkungan
1.4.1 kondisi sosial budaya penduduk setempat
Berdasarkan Hasil Proyeksi Penduduk Interim 2020-2023 (pertengahan tahun/Juni),
penduduk Kabupaten Mempawah pada tahun 2021 berjumlah sekitar 305,67 ribu
jiwa Dengan kepadatan penduduk Sekitar 109 jiwa per kilometer persegi.
Penyebaran penduduk di Kabupaten Mempawah tidak merata antar kecamatan yang
satu dengan kecamatan lainnya. Kecamatan Sungai Pinyuh merupakan kecamatan
dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 234 jiwa/km Sebaliknya,
Sadaniang dihuni 26 sampai 27 jiwa/km
1.4.1.1 Pendidikan
Ketersediaan fasilitas pendidikan akan sangat menunjang dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Pada tahun 2021, di tingkat sekolah dasar (SD) dan madrasah
ibtidaiyah (MI), jumlah sekolah mengalami penurunan dari 241 sekolah menjadi
239 sekolah. Jumlah sekolah pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah di Kabupaten Mempawah mengalami penurunan dari 95 sekolah menjadi
94 sekolah. Sedangkan pada tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat,
terdapat 50.
1.4.1.2 Kesehatan
Rumah Sakit merupakan salah satu prasarana yang paling vital di kabupaten
Mempawah. Prasarana kesehatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah
Puskesmas yang menurut laporan Dinas Kesehatan pada tahun 2021 tercatat masih
sebanyak 14 unit Puskesmas dan 20 unit Puskesmas Pembantu. Sedangkan jumlah
Rumah Sakit pada tahun yang sama sebanyak 1 unit Dokter merupakan sumber daya
manusia yang sangat dibutuhkan dalam dunia kesehatan. Dengan bantuan dokter
maka banyak kemungkinan penyakit yang dapat disembuhkan. Menurut data yang
ada di Dinas Kesehatan, sepertinya Kabupaten Mempawah masih membutuhkan
9. APORAN EKSPLORASI
I-9 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
banyak tenaga kesehatan, khususnya dokter umum, dokter spesialis dan dokter
gigi. Jumlah seluruh tenaga kesehatan yang tercatat sebanyak 707 orang.
Tabel 1.5. Banyaknya Fasilitas Kesehatan Di Kecamatan Bengkayang 2015
No. Jenisnya Sarana Kesehatan Jumlah
No. Jenisnya Sarana Kesehatan Jumlah
A. A. Sarana/Prasarana
1 Rumah Sakit Umum 1
2 Dokter Gigi 11
3 Bidan 206
4 Dokter 60
5 Farmasi 43
6 Ahli gizi 38
7 Tenaga Kesehatan masyarakat 8
8 Tenaga Kesehatan Lingkungan 35
9 Perawat 259
1.4.1.3 Agama
Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 menjamin kehidupan
umat beragama dan senantiasa mengembangkan kerukunan hidup antara pemeluk
agamakepercayaan guna membina kehidupan masyarakat dan sekaligus mengatasi
berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat menghambat kemajuan
bangsa. Untuk itu, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai bagi semua
umat serta peningkatan pelayanan bagi kepentingan pelaksanaan ibadah
keagamaan, mencakup prasarana beribadah serta pelayanan yang menyangkut
perkawinan. Pada tahun 2021, jumlah prasarana peribadatan di Kabupaten
Mempawah sekitar 853 buah tempat ibadah
1.4.1.3 Kemiskinan
Perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode 2013-2021
tampak berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021, jumlah penduduk
miskin Kabupaten Mempawah sebesar 13,82 ribu jiwa (5,18 persen).
Dibandingkan dengan penduduk miskin tahun 2020 yang berjumlah 13,18 ribu
jiwa (4,95 persen), berarti jumlah penduduk miskin naik sebesar 0,64ribu
10. APORAN EKSPLORASI
I-10 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
jiwa. Garis kemiskinan mengalami peningkatan sebesar 2,09 persen, yaitu dari
Rp. 379.808 per kapita per bulan menjadi Rp. 387.948 per kapita per bulan.
1.4.2 Mata pencaharian penduduk
Perekonomian Kabupaten Mempawah didominasi oleh 5 (lima) kategori lapangan
usaha, diantaranya: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Industri Pengolahan;
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib dan Konstruksi. peranan
berbagai lapangan usaha ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa sangat
menentukan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur ekonomi yang terbentuk dari
nilai tambah yang diciptakan oleh setiap lapangan usaha menggambarkan seberapa
besar ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap
lapangan usaha.
Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan merupakan lapangan usaha yang
dominan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Mempawah, walaupun terus
mengalami penurunan setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2015 sebesar 26,23 persen
menjadi 24,62 persen pada tahun 2019. Selanjutnya Industri Pengolahan sebesar 15,97
persen (turun dari 15,98 persen di tahun 2015), disusul oleh lapangan usaha
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor sebesar 15,62
persen (naik dari 15,49 persen di tahun 2015). Berikutnya lapangan usaha
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jamina Sosial Wajib sebesar 15,68 persen
(naik dari 14,41 persen di tahun 2015) dan lapangan usaha Konstruksi sebesar 9,04
persen.
Tabel 1.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Mempawah Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2015-2019
11. APORAN EKSPLORASI
I-11 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mempawah Tahun 2015 – 2019
Struktur yang demikian merupakan karateristik wilayah agraris yang perekonomiannya berada
pada tahap awal perkembangan karena sektor sekunder (sektor industri pengolahan, sektor listrik,
gas dan air minum dan sector bangunan) memberikan kontribusi yang relatif kecil dibandingkan
dengan kontribusi sektor primer (sektor pertanian).
Selama periode tahun 2015 - 2019, struktur perekonomian Kabupaten Mempawah tidak mengalami
perubahan yang sangat signifikan. Bisa dilihat dari data PDRD pada tahun 2015-2019 sektor
pertanian masih merupakan yang memiliki nilai terbesar dalam PDRD Kabupaten Mempawah.
12. APORAN EKSPLORASI
I-12 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mempawah Tahun 2018 – 2020
Secara keseluruhan realisasi pendapatan daerah selama kurun waktu 2 tahun terakhir mengalami
peningkatan sebesar 12 % dari Rp.75.774.088,00 pada tahun 2018 menjadi Rp.87.574.217, pada
tahun 2019. Realisasi penerimaan pendapatan daerah tahun 2019 mencapai Rp. 87.574.217
mencapai target yang direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Pendek Daerah (RPJPD)
kabupaten Mempawah tahun 2018-2019. Pendapatan daerah RPJMD diestimasi mencapai Rp.
11.800.129,00 pada tahun 2019
1.4.3 Iklim
Pada umumnya suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat
tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Lokasi Kabupaten Mempawah berada di
sekitar garis Khatulistiwa sehingga secara langsung mempengaruhi kondisi iklim. Wilayah
Kabupaten Mempawah termasuk daerah beriklim tropis yang dipengaruhi oleh iklim muson. Musim
kemarau terjadi pada bulan Juni sampai dengan Oktober dan musim penghujan terjadi pada bulan
Nopember sampai dengan Mei. Tercatat suhu rata-rata berkisar antara 27°C hingga 33°C hujan
13. APORAN EKSPLORASI
I-13 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
tertinggi terjadi pada bulan Agustus mencapai 521 milimeter, sedangkan angka terendah terjadi pada
bulan Februari sebesar 50 milimeter. Pada tahun 2021, jumlah hari hujan di Mempawah
berkisarantara 13 hari per bulan. Jumlah hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Agustus sejumlah 18
hari hujan dan jumlah hari hujan terendah terjadi pada bulan Februari dan April sejumlah 7 hari
hujan. Pada Tahun 2021, Kabupaten Mempawah mempunyai kelembaban udara (lembab nisbi)
dengan rata-rata sebesar 85%
Tabel Data Curah Hujan kabupaten Mempawah 1.8
Tabel 1.9 Data Kelembaban Udara Kabupaten Mempawah
Sumber/Source: Stasiun Klimatologi Mempawah/Climatology Station of Mempawah
14. APORAN EKSPLORASI
I-14 PT.Bumi Khatulistiwa Bangun Cipta
1.4.4 Topografi
Tabel 1.2.
Luas Wilayah per Desa Di Kecamatan Bengkayang Tahun 2015
No. Desa Luas (Km2)
Persentase
Terhadap Luas
Kecamatan (%)
1 Bakti Mulya 35,05 20,98
2 Tirta Kencana 43,11 25,81
3 Bumi Emas 4,38 2,62
4 Bani Amas 25,70 15,39
5 Setia Budi 29,15 17,45
6 Sebalo 29,65 17,75
Kecamatan Bengkayang 167,04 100.00
Sumber : Kecamatan Bengkayang Dalam Angka 2015
.
17. APORAN EKSPLORASI
I-17 CV. ALAM JAYA
1.4.2 Pemerintahan
Kecamatan Bengkayang sudah mengalami pergantian camat dua puluh dua kali
semenjak dibentuk. Sampai dengan akhir tahun 2015 Kecamatan Bengkayang
dipimpin oleh YUSTINUS.K. Pada awal terbentuknya, Kecamatan Bengkayang
membawahi 17 desa. Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2001 tentang
pembentukan Kecamatan Teriak, sebanyak 7 desa (Desa Bangun Sari, Desa
Setia Jaya, Desa Taruna Jaya, Desa Sumber Karya, Desa Tunas Baru, Desa Karya
Baru, dan Desa Dharma Bhakti) masuk wilayah kecamatan pemekaran yaitu
Kecamatan Teriak. Setelah pemekaran, jumlah desa menjadi 10 desa, pada
tahun 2006, berdasarkan perda nomor 5 tahun 2004 tentang pembentukan
Kecamatan Sungai Betung. Dari hasil pemekaran tersebut, Kecamatan
Bengkayang membawahi 6 desa, selanjutnya berdasarkan perda nomor 6
tahun2004 sebanyak dua desa ditingkatkan statusnya dari desa menjadi
kelurahan. Desa Bumi Emas menjadi Kelurahan Bumi Emas dan Desa Suka
Mulya menjadi kelurahan sebalo. Sampai dengan akhir tahun 2011, dilihat dari
status pemerintahan desa/kelurahan yang ada, empat desa berstatus desa dan
dua desa berstatus kelurahan. Dilihat menurut klasifikasinya, satu desa yang
ada dikategorikan wilayah perkotaan dan yang lain dikategorikan wilayah
perkotaan dan yang lain dikategorikan sebagai daerah perdesaan. Dari
desa/kelurahan yang ada dibagi lagi menjadi 9 dusun dan 68 RT.
Pelayanan prima dari pemerintah sampai tingkat Kecamatan di rasa masih
kurang. Hal ini disebabkan karna jumlah pegawai yang ada di kantor camat
bengkayang belum ideal. Di tingkat desa seluruh desa yang ada sudah terdapat
kepala desa dengan latar belakang pendidikan yang masih beragam. Masih
perlu peningkatan sumber daya manusia dalam hal aparatur pemerintahan
desa.
1.4.3. Penduduk
Salah satu modal penting dalam pembangunan adalah penduduk karna
penduduk merupakan obyek sekaligus sebagai subyek dalam pembangunan itu
sendiri. Penduduk sebagai subyek berarti penduduk yang ada menjadi pelaku
pembangunan yang akan dilaksanakan. Penduduk sebagai obyek berarti
18. APORAN EKSPLORASI
I-18 CV. ALAM JAYA
penduduk merupakan tujuan dari pembangunan itu, yaitu membangun manusia
yang ada.
Jumlah penduduk di Kecamatan Bengkayang pada akhir tahun 2015 adalah
sebanyak 28.981 jiwa. Apabila dirinci menurut jenis kelamin, jumlah penduduk
laki – laki ada sebanyak 15. 092 jiwa dan jumlah penduduk perempuan ada
sebanyak 13.889 jiwa. Kepadatan penduduk yang ada di Kecamatan Bengkayang
adalah sebanyak 173 jiwa per kilometer persegi.
Dilihat menurut desa, yang akan memiliki tingkat kepadatan penduduk paling
tinggi adalah desa Bumi Emas dengan kepadatan penduduk sebesar 2.875 jiwa
per kilometer persegi sedangkan yang paling rendah tingkat kepadatan
penduduknya adalah Desa Bakti Mulya dengan tingkat kepadatan penduduk
sebesar 58 jiwa per kilometer persegi. Dilihat dari rasio jenis kelamin, secara
umum di Kecamatan Bengkayang, jika terdapat 100 perempuan maka terdapat
juga 109 laki-laki. Dari rasio jenis kelamin tersebut, dapat disimpulkan bahwa di
Kecamatan Bengkayang pada tahun 2015 penduduk laki- laki lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk perempuan.
Tabel 1.3.
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Rasio di Kecamatan Bengkayang
Tahun 2015
No. Desa Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Rasio
1 Bakti Mulya 1.119 921 2.040 121
2 Tirta Kencana 1.524 1.336 2.860 114
3 Bumi Emas 6.395 6.197 12.592 103
4 Bani Amas 1.154 994 2.148 116
5 Setia Budi 1.246 1.123 2.369 111
6 Sebalo 4.654 3.318 6.972 110
Jumlah/Total 15.092 13.889 28.981 109
Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Bengkayang Tahun 2015
1.4.4. Pendidikan
Salah satu faktor penting dalam pembangunan adalah peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang ada melalui pendidikan. Indikator pembangunan
pendidikan dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas pendidikan yang ada. Pada
tahun 2015 Kecamatan Bengkayang, terdapat 7 unit Taman kanak – kanak, 20
unit sekolah dasar, 8 unit sekolah menengah pertama, 6 unit sekolah menengah
atas, dan 2 unit sekolah menengah kejuruan. Jumlah murid selama tahun ajaran
19. APORAN EKSPLORASI
I-19 CV. ALAM JAYA
2014/2015 adalah sebanyak 4318 siswa untuk tingkat SD, 1910 siswa untuk
tingkat SMP, sebanyak 2216 siswa untuk tingkat SMA, dan sebanyak 489 siswa
untuk SMK. Tenaga guru 272 orang, SMP sebanyak 152 orang, guru SMA
sebanyak
165 orang orang, dan guru SMK sebanyak 53 orang. Terlihat bahwa fasilitas
seklah di Kecamatan Bengkayang cukup memadai.
Tabel 1.4.
Banyaknya Gedung dan Ruang Kelas Sekolah Di Kecamatan Bengkayang Menurut Jenis
Sekolah dan Status Sekolah
S
Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Bengkayang Tahun 2015
1.4.5. Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Bengkayang semakin membaik dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2015, terdapat 1 unit rumah sakit, puskesmas
sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 3 unit, puskesmas keliling darat
sebanyak 1 unit, poskesdes sebanyak 6 unit. Tenaga dokter yang berpraktek di
Kecamatan Bengkayang ada sebanyak 5 orang, perawat sebanyak 14 orang, dan
bidan sebanyak 11 orang. Namun demikian, petugas kesehatan yang ada belum
tersebar di desa – desa yang ada. Pembangunan di bidang kesehatan masih perlu
ditingkatkan sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat semakin baik.
Tabel 1.5.
Banyaknya Fasilitas Kesehatan Di Kecamatan Bengkayang 2015
No. Jenisnya Sarana Kesehatan Jumlah
B. A. Sarana/Prasarana
1 Rumah Sakit Umum 1
2 Rumah Sakit Bersalin 0
3 Poliklinik 0
4 Puskesmas 1
No Jenis Sekolah
Banyaknya Gedung
Sekolah
Banyaknya Ruang Kelas
Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah
1 TK 1 6 7 - - -
2 SD 18 2 20 - - -
3 SMP Sederajat 3 5 8 - - -
4 SMA 3 3 6 - - -
5 SMK 2 0 2 - - -
20. APORAN EKSPLORASI
I-20 CV. ALAM JAYA
5 Puskesmas Pembantu 3
6 Puskesmas Keliling Darat 1
7 Balai Pengobatan 0
8 Poskesdes 6
9 Polindes 0
10 Apotik 4
11 Toko Obat/Jamu 11
B. Tenaga Medis/Paramedis
1 Dokter Umum 1
2 Dokter Spesialis 3
3 Dokter Gigi 1
4 Perawat 14
5 Bidan 11
6 Dukun Bayi Tersedia 21
Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Bengkayang Tahun 2015
1.4.6. Flora danFauna
Flora (Tanaman)
Pengamatan flora/tanaman ditujukan pada beberapa tipe vegetasi yang ada
pada lokasi kegiatan, dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:
vegetasi binaan/tanaman budidaya dan vegetasi alami. Hasil pengamatan di
lokasi penyelidikan memperlihatkan daerah tersebut terdiri dari :
Vegetasi Tanaman Budidaya
Vegetasi binaan yang berupa kebun tanaman budidaya tersebar di kawasan
eksplorasi ini, yang berfungsi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan
tambahan penghasilan masyarakat setempat.
Vegetasi Tanaman Alami dan Semak Belukar
Vegetasi tanaman alami banyak dijumpai di lokasi penyelidikan seperti asam
paya, bambu dan rotan. Selain itu juga terdapat vegetasi semak belukar yang
terbentuk akibat adanya pembukaan lahan yang dibiarkan begitu saja.
Vegetasi ini didominasi oleh vegetasi pioner yaitu vegetasi yang muncul
pertama kali setelah lahan atau areal itu dibuka.
Tabel 1.6.
Jenis Vegetasi Tanaman Yang Dijumpai Disekitar Lokasi Penyelidikan
No
Nama
Setempat
Nama Ilmiah Sumber Data
A Tanaman Budidaya
1 Kakao Theobroma PL
21. APORAN EKSPLORASI
I-21 CV. ALAM JAYA
cacao
2 Kelapa Sawit Elaeis PL
3 Karet
Hevea
brasiliensis
PL
4 Pisang
Musa
Paradisiaca
PL
5 Ubi Kayu
Manihot
esculenta
PL
6 Cabe
Capsicum
annuum
PL
7 Kopi Coffea PL
Sumber : PL = Pengamatan Langsung
Fauna (Hewani)
Pengamatan fauna/hewani ditujukan pada lingkungan darat dan air (sungai)
antara lain beberapa jenis aves, mamalia, reptilia dan pisces. Daerah
pengamatan meliputi lokasi daerah rencana penambangan dan lokasi sekitar
permukiman penduduk.
Tabel 1.7.
Jenis Fauna Yang Dijumpai Disekitar Di Lokasi Penyelidikan
No
Nama
Setempat
Nama Ilmiah Sumber Data
A Aves
1 Layang Hirundinidae PL
2 Tekukur
Spilopelia
chinensis
PL
3 Punai Treron W
4 Kelelawar Chiroptera W
B Mamalia
1 Monyet
Macaca
fascicularis
W
B Tanaman Alami
1 Asam Paya
Eleiodoxa
conferta
PL
2 Rotan Calameae PL
3 Bambu Bambusoideae PL
C Semak Belukar
1 Alang-alang
imperata
cylindrical
PL
2 Resam
golchidion
linearis
PL
3 Paku-pakuan Pteridophyta PL
22. APORAN EKSPLORASI
I-22 CV. ALAM JAYA
2 Anjing
Canis lupus
familiaris
PL
3 Kucing Felis catus PL
C Reptilia
1 Kadal Lacertilia PL
2 Ular Serpentes W
D Pisces
1 Gabus Channa striata PL
2 Sepat Colisa PL
Sumber : PL = Pengamatan Langsung, W = Wawancara
1.4.6. Status Lahan
Berdasarkan analisa data dari Peta Lampiran Kepmenhut nomor 733/Menhut-
II/2014 tanggal 2 September Tahun 2014, maka dapat diketahui bahwa wilayah
Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi CV. ALAM JAYA secara keseluruhan berada
pada Areal Penggunaan Lain (APL).
1.4.7. Iklim dan Curah Hujan
Bengkayang memiliki iklim tropis. Bengkayang memiliki sejumlah besar curah
hujan sepanjang tahun. Hal ini berlaku bahkan untuk bulan terkering. Klasifikasi
iklim Köppen-Geiger adalah Af. Suhu di sini rata-rata 26.3 °C. Curah hujan
tahunan rata-rata adalah 2973 mm.
Suhu terhangat sepanjang tahun adalah Mei, dengan suhu rata-rata 26.8 °C.
Januari memiliki suhu rata-rata terendah dalam setahun. Ini adala 25.7 °C
Tabel 1.8 Data Curah Hujan Kecamatan Bengkayang
24. APORAN EKSPLORASI
I-24 CV. ALAM JAYA
Gambar 1.3. Peta Status Kawasan Hutan Lokasi IUP Eksplorasi CV. ALAM JAYA
25. APORAN EKSPLORASI
I-25 CV. ALAM JAYA
1.5. Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan eksplorasi ini dilakukan selama 4 Minggu. Adapun
jadwal kegiatan eksplorasi ini bisa dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.8.
Jadwal Kegiatan Eksplorasi
No Kegiatan Bulan November
Minggu Ke
1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengambilan Data Lapangan
3 Pengolahan Data di Studio
4 Penyusunan Laporan
1.6. Metode dan Peralatan
Adapun metode geologi yang digunakan dalam penyelidikan ini adalah metode
“Pasing Compas” yaitu melakukan penyelidikan dengan metode pendekatan
pemetaan geologi dan topografi, dimana kegiatan tersebut dengan menyusuri
wilayah konsesi.
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan Eksplorasi ini adalah
:
Peta Topografi Wilayah Eskplorasi dan sekitarnya skala 1 : 50.000
Peta Geologi Wilayah Eskplorasi dan sekitarnya skala 1 : 250.000
Aplikasi Software Pemetaan
Kompas Geologi
Palu Geologi
Global Position System (GPS)
Kamera
Meteran
Plastik Sempel
Alat Tulis Menulis
26. APORAN EKSPLORASI
I-26 CV. ALAM JAYA
1.7. Pelaksana
Adapun jumlah tenaga kerja yang bertalian dengan kagiatan eksplorasi ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.9.
Tenaga Kerja Pada Kegiatan Eksplorasi
No. Klasifikasi
Jumlah
(Orang)
Kualifikasi
Pendidikan
1
2
3
Geologist
Asisten Geologist
Tenaga Harian Lepas
1
1
3
S1
S1/D3
Umum
Jumlah 5