Ringkasan dokumen tentang adab menuntut ilmu menurut Musa Ibnu Hayyan dalam 3 kalimat: Adab menuntut ilmu meliputi sikap hormat kepada Allah, ilmu, guru dan sesama penuntut ilmu serta kesabaran dalam mempelajari ilmu selama bertahun-tahun dengan menjaga akal dan harta yang dimiliki.

1. ADAB MENUNTUT ILMU
Musa Ibnu Hayyan

2. PENGERTIAN ADAB
• Suatu pengajaran yang membuat seseorang mampu
menempatkan diri di dalam kehidupannya kepada siapa
dan kepada apa yang dihadapinya.
• “Rabbku telah memberikan pengajaran adab kepada ku
maka dia telah membaguskan adabku dengan sebagus-
bagusnya” (Al Hadits)
• Adab menuntut ilmu : “Pencari ilmu menempatkan diri
kepada Allah, guru, pencari ilmu yang lain dan ilmu itu
sendiri”

3. ADAB VS AKHLAK?
• Dien kesemuanya akhlak
• Dalam hal ini adab sama dengan
akhlak
Sama
• Adab bagian dari Akhlak
• Adab yang tampak secara dzahir
• Akhlak mencakup hati, fikiran,
perkataan dan perbuatan
Beda

4. URGENSI ADAB
• Menurut para ulama, adab bagian terpenting dari ilmu
• Hasan Al Basri : Guru kami senantiasa mengadakan
perjalanan semata-mata untuk memperbaiki adab
• Imam Syafi’I : Seorang berilmu tanpa adab bagaikan lalat
yang berterbangan
• Abdullah Ibnu Mubarak : Belajarlah adab sebelum belajar
ilmu, tidak bermanfaat ilmu kecuali dengan adab,
seandainya mati dalam mempelajari adab sebelum
sempat menuntut ilmu niscaya cukup dalam menghadap
Allah
• Imam Ahmad : Majelisnya dihadiri 50.000 orang, yang
mencatat 500 orang, sisanya mepelajari adab Imam
Ahmad

5. ADAB MENUNTUT ILMU
Tholabul
Ilmy
Adab
Terhadap
Allah
Adab
Terhadap Ilmu
Adab
Terhadap
Guru Adab
Terhadap
Sesama
Penuntut Imu
Adab
Terhadap Diri
Sendiri

6. ADAB TERHADAP ALLAH
• Ikhlash
– Menuntut ilmu banyak godaannya (masyur,
mengalahkan orang lain, dunia)
– Sebuah do’a : “Jangan jadikan dunia sebagai obsesi
terbesar kami dan puncak yang kami gapai dengan
ilmu”
• Khashah
– Ibnu Umar : “Apabila mendapat ilmu tapi tidak
membuat menangis karena takut kepada Allah,
maka ilmunya tidak bermanfaat”

7. ADAB TERHADAP ILMU
َّ‫ت‬ِ‫س‬ِ‫ب‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬‫ال‬ َ‫ل‬‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬
َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ن‬ َ ْ‫ك‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬ْ‫ن‬َ‫س‬ ‫س‬‫ ٍة‬
‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ك‬ ِ
‫ص‬ْ‫ف‬
‫س‬‫ان‬َ‫ك‬َ‫ب‬ِ‫ب‬
:
ٌ‫م‬َ‫ه‬ ْ‫ر‬ِ‫د‬ َ‫و‬ ٌ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫اج‬ َ‫و‬ ٌ‫ص‬ ْ‫ر‬ ِ‫ح‬ َ‫و‬ ٌ‫ء‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ذ‬
َ‫و‬ ‫س‬‫ذ‬‫ا‬َ‫ت‬ْ‫س‬ْ‫أ‬ ْ‫ ٍة‬َ‫ب‬ْ‫ح‬ْ‫ص‬ َ‫و‬
ْ‫ل‬ ْ‫و‬ْ‫ط‬
‫س‬‫ان‬َ‫م‬َ‫ز‬
“Wahai saudaraku… ilmu tidak akan diperoleh kecuali
dengan enam perkara yang akan saya beritahukan
perinciannya: (1) kecerdasan, (2) ambisi, (3)
kesungguhan (4) harta, (5) membersamai guru, (6)
membutuhkan waktu yang lama.”

8. 1. ‫اء‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ (KECERDASAN)
• Dzaka erat kaitannya dengan Zakka (Kesucian)
• Menjaga karunia akal dari kemaksiatan
ْ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ك‬َ‫ش‬
ْ‫ي‬ِ‫ظ‬ْ‫ف‬ ِ‫ح‬ َ‫ء‬ ْ‫و‬ْ‫س‬ ‫س‬‫ْع‬‫ك‬ِ‫ك‬ َ‫و‬ َ‫لى‬ِ‫إ‬
#
ِ ْ‫ر‬َ‫ت‬ َ‫لى‬ِ‫إ‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫د‬َ‫ش‬ ْ‫ر‬َ‫ن‬َ‫ف‬
‫ي‬ ِ
‫اص‬َ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬
ٌ‫ر‬ ْ‫و‬ْ‫ن‬ َ‫ـم‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬َ‫ن‬ِ‫ب‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ر‬َ‫ب‬‫ــ‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ َ‫و‬
#
َ‫و‬
‫ا‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫تى‬ْْ‫ـ‬ْ‫ك‬ َ
‫ال‬ ِ‫هلل‬ ْ‫ر‬ ْ‫و‬ْ‫ن‬
‫ى‬ ِ
‫ص‬
• Saya mengadu kepada Waqi’ buruknya hafalanku, maka dia
menasihatiku agar meninggalkan maksiat. Dan ia mengabarkan
kepadaku bahwa ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah
Subhanahu wa Ta'ala tidak diberikan kepada pelaku maksiat.
• QS Al Baqarah : 182 ”dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu”
• Menjaga kecerdasan : membaca dan menghafal

9. 2. ٌ
‫ص‬ْ‫ر‬ ِ‫ح‬ (AMBISI)
• Tabi’at ilmu adalah berlelah-lelah
• Kisah Ibnu Hajar Atsqalani
– Diusia 40 tahun merasa bodoh
– Tersadar oleh tetesan air yang melubangi batu
– Berambisi melebihi Adz Dzahabi
– Menulis Fathul Bari
• Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu :
– Hadir saat-saat saudara-saudara mereka tidak hadir
serta menghafal apa yang tidak mereka hafal.

10. 3. ٌ
‫اد‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫اج‬ (BERSUNGGUH-SUNGGUH)
• Kesungguhan para ulama hadits
mengembara mencari ilmu
• Ibnu Mandah : mengembara selama 45
tahun, guru ribuan, hafal 500.000 hadits
lengkap dengan sanadnya.
• Ibnu Abbas : verifikasi 1 hadits ke kufah
• Imam Syafi’i belajar kepada Imam Malik
– Menghafal kitabnya terlebih dahulu

11. 4. ٌ
‫م‬َ‫ه‬ْ‫ر‬ِ‫د‬ (HARTA/BEKAL)
• Menyisihkan anggaran yang lebih besar selain
yang lain
• Imam Syafi’I : jika punya uang akan
dibelikan kertas, pena dan tinta lalu sisanya
dibelikan makanan

12. 5. ٌُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ح‬ُ‫ص‬َ‫و‬
ٌٍ‫ذ‬‫ا‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫أ‬ (MEMBERSAMAI GURU)
• Jangan hanya murid buku tapi murid guru
– Menguji kefahaman
• Kisah Ahmad bin Hambal, Ishak bin rahwai
dan Yahya bin Ma’in dalam majelis ta’lim
imam Syafi’I
– Menguji Imam syafi’i dengan hadits biarkan
burung dalam sarangnya
• Kisah Moch. Fauzil Adhim kuliah

13. 6. ٌٍ‫ان‬َ‫م‬َ‫ٌز‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬ (WAKTU YANG LAMA)
• Menuntut ilmu membutuhkan kesabaran
bertahun-tahun
• Al Qadhi Iyadh suatu ketika pernah ditanya
”Sampai kapan seseorang harus menuntut
ilmu?”. Beliau menjawab: “ Sampai ia
meninggal dan ikut tertuang tempat tintanya
ke liang kubur

14. ADAB TERHADAP GURU
• Ali bin Abi Thalib, “Aku adalah budak dari
seseorang orang yang mengajarkan satu
huruf ilmu kepadaku”
• Harun ar Rasyid dengan Imam Malik

15. ADAB TERHADAP SESAMA PENCARI ILMU
• Imam Syafi’i : Ujian terbesar terhadap ahli
ilmu itu dengki.
• Said bin Zubair : Ambilah ilmu dari pada alim
ulama, tapi saat menbicarakan ulam lain
maka diamlah.
• Imam Muslim : Murid Imam Bukhari dan
Imam yang mendengki Bukhari

16. ADAB TERHADAP DIRI SENDIRI
• Menjaga Muru’ah
– Tidak jajan sembarangan
– Kereta kencana Ibnu Hajar

17. WALLAHU’ALAM BISHSHAWAB