Ringkasan dari dokumen tersebut adalah: 75 pegawai KPK dinonaktifkan setelah tidak lulus ujian wawasan kebangsaan, topik ini menjadi perbincangan sementara di media sosial namun cenderung mereda menjelang Idul Fitri, dan mayoritas pendukung penonaktifan pegawai KPK tetapi sebagian kecil menentangnya.
1. 75 PEGAWAI KPK
DINONAKTIFKAN
SETELAH TIDAK LULUS TEST WAWASAN
KEBANGSAAN
DATE
11-12 MEI 2021
DATA SOURCES
NEWS, TWITTER
We don’t claim to be neutral,
but insist on being truthful
“
20. KESIMPULAN
• Berita dinonaktifkannya 75 pegawai KPK yang tidak lolos test wawasan
kebangsaan (TWK) sempat menaikkan percakapan tentang KPK sebentar,
namun kemudian cenderung turun.
• Momen menjelang Idul Fitri membuat konsentrasi dan top of mind publik
lebih banyak pada event keagamaan terbesar umat Islam ini, sehingga sulit
membelokkan perhatian mereka kepada berita penonaktifan ini.
• Cluster yang mendukung 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan ini sangat
besar, sedangkan yang kontra sangat kecil. Mungkin karena menjelang Idul
Fitri, tidak perlu kontra narasi yang besar, isu ini akan turun dengan
sendirinya.
• Belum tampak adanya pengerahan kampanye yang cukup masif untuk
mendukung penonaktifan 75 pengawai KPK ini.
• Isu KPK dalam dua hari ini memiliki asosiasi terbesar dengan presiden
Jokowi, bahkan jika dibandingkan dengan Firli sebagai ketua KPK.
Asosiasinya cenderung negatif, dimana Jokowi dianggap yang paling
bertanggung jawab atas semakin lemahnya KPK.
20