Keputusan ini menetapkan pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi agama Islam. Pedoman ini mengatur tentang bentuk organisasi, fungsi, tanggung jawab, kepengurusan, anggota, masa bakti, dan pembiayaan organisasi kemahasiswaan. Tujuannya adalah mendorong mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Madrasah Tsanawiyah Negeri 33 Jakarta menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga untuk mengatur struktur organisasi, hak dan kewajiban anggota, perangkat organisasi seperti Musyawarah Perwakilan Kelas dan Majelis Pembimbing, serta ketentuan lainnya seperti keuangan dan lambang organisasi.
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri Tahun 2014
(Silahkan dimanfaatkan (download) jangan lupa tinggalkan pesan)
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK Yapermas yang mengatur tujuan, struktur organisasi, dan tata kelola OSIS untuk membina siswa agar kreatif dan bertanggung jawab serta mendukung kegiatan belajar mengajar."
Dokumen ini berisi program kerja wakasek kesiswaan SMA Negeri 1 Gununghalu tahun pelajaran 2009-2010, mencakup kegiatan orientasi siswa baru, penempatan kelas, organisasi siswa intra sekolah, dan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat siswa dalam bidang olahraga, kesenian, bahasa asing, dan kegiatan kemasyarakatan.
Keputusan ini menetapkan pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi agama Islam. Pedoman ini mengatur tentang bentuk organisasi, fungsi, tanggung jawab, kepengurusan, anggota, masa bakti, dan pembiayaan organisasi kemahasiswaan. Tujuannya adalah mendorong mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Madrasah Tsanawiyah Negeri 33 Jakarta menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga untuk mengatur struktur organisasi, hak dan kewajiban anggota, perangkat organisasi seperti Musyawarah Perwakilan Kelas dan Majelis Pembimbing, serta ketentuan lainnya seperti keuangan dan lambang organisasi.
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri Tahun 2014
(Silahkan dimanfaatkan (download) jangan lupa tinggalkan pesan)
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK Yapermas yang mengatur tujuan, struktur organisasi, dan tata kelola OSIS untuk membina siswa agar kreatif dan bertanggung jawab serta mendukung kegiatan belajar mengajar."
Dokumen ini berisi program kerja wakasek kesiswaan SMA Negeri 1 Gununghalu tahun pelajaran 2009-2010, mencakup kegiatan orientasi siswa baru, penempatan kelas, organisasi siswa intra sekolah, dan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat siswa dalam bidang olahraga, kesenian, bahasa asing, dan kegiatan kemasyarakatan.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 14 Garut mengatur struktur dan ketentuan organisasi melalui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Dokumen ini menjelaskan tujuan pembentukan OSIS, hak dan kewajiban anggota, struktur organisasi dan tugas pengurus OSIS.
Dokumen tersebut membahas tentang program kerja kesiswaan SMAN 1 Sagaranten tahun 2009-2010. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, sasaran, dan hasil yang diharapkan dari program pembinaan kesiswaan. Program pembinaan tersebut mencakup program OSIS, ekstrakurikuler, dan unggulan akademik serta non-akademik."
Pengakap Kanak-kanak adalah organisasi beruniform untuk kanak-kanak berusia 8-12 tahun. Ia bertujuan untuk melatih kepimpinan, kerjasama, dan semangat relawan melalui aktiviti menarik di sekolah dan komuniti. Pergerakan ini dipilih untuk program kokurikulum wajib di sekolah rendah.
Presentasi Badan Eksekutif Mahasiswa 2015-2016bemfeujb
BEM FE UJB didirikan pada 1998 dan dipimpin oleh seorang Ketua beserta Sekretaris Umum dan dua Bendahara. Visinya adalah membangun organisasi mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengedepankan karakter, intelektual dan moralitas berbasis agama. Misinya antara lain menciptakan ikatan kekeluargaan mahasiswa, menjadi mediator aspirasi, dan meningkatkan pengabdian masyarakat. Organisasi dibagi menjadi empat departemen yang
Dokumen tersebut merupakan pedoman pelaksanaan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah. Dokumen tersebut menjelaskan tentang tujuan, pengertian, dan desain induk pendidikan kepramukaan sesuai kurikulum 2013.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan OSIS di sekolah, termasuk pengertian dan peranan OSIS, perangkat OSIS seperti pembina dan pengurus, serta struktur organisasi OSIS di SMA Negeri 1 Margasari.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum untuk taman kanak-kanak yang mencakup tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran."
Dokumen tersebut merupakan program kerja Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Batang untuk periode 2007/2008. Program kerja tersebut mencakup 16 seksi yang meliputi kegiatan keagamaan, kebangsaan, pendidikan, olahraga, seni, dan ketrampilan yang bertujuan untuk membangun karakter siswa.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah organisasi siswa yang berada di dalam sekolah yang bertujuan untuk mendukung pembinaan kesiswaan dan mencapai tujuan bersama untuk kemajuan siswa. Dokumen ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, struktur organisasi, tugas pengurus, dan kegiatan OSIS di SMP Cokroaminoto Wanadadi.
Kongres XXI PGRI menetapkan Kode Etik Guru Indonesia yang terdiri dari 8 pasal tentang kewajiban umum, kewajiban guru terhadap peserta didik, orang tua/wali, masyarakat, teman sejawat, profesi, organisasi profesi, dan pemerintah. Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari kode etik sebelumnya dan berlaku mulai ditetapkan.
Dokumen tersebut merupakan aturan dasar organisasi kemahasiswaan IAIN Bengkulu yang bernama Keluarga Besar Mahasiswa IAIN Bengkulu (KBM IAIN Bengkulu). Aturan ini mengatur tentang nama, waktu pendirian, tujuan, dan struktur organisasi KBM IAIN Bengkulu yang terdiri atas Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, serta Unit Kegiatan Mahasiswa.
Confucianism sees God as the Emperor, the Son of Heaven, who charges people through superiors and rulers to apply principles of conduct and morality rather than specific religious doctrines. Confucius, the founder of Confucianism, was a private man in China from 551-479 BC who taught the sons of gentlemen. He relied on "Divine Sages" from the past and had around 20 disciples, with Master Tseng being the most important one recorded in Confucius' works.
The document shows various folding techniques for napkins and other materials. Some of the folds shown include the candle fan fold, goblet fan fold, standing fan fold, rose napkin fold, bishop's hat napkin fold, bread basket fold, double jabot fold, mortarboard fold, cockcomb fold, dramatic fan fold, tricorn fold, atrium lily fold, and shell/double fan fold. Diagrams and images demonstrate how to create each unique fold.
This document provides instructions for folding napkins into different shapes and styles. It lists 10 different napkin folds - the pyramid, bird of paradise, diamond, arrow, crown, cone, bishop's hat, rose bud, rose, and standing fan. For each fold, it provides step-by-step instructions on how to make that particular napkin fold. The goal is to teach the reader different napkin folding techniques and how to execute them.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 14 Garut mengatur struktur dan ketentuan organisasi melalui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Dokumen ini menjelaskan tujuan pembentukan OSIS, hak dan kewajiban anggota, struktur organisasi dan tugas pengurus OSIS.
Dokumen tersebut membahas tentang program kerja kesiswaan SMAN 1 Sagaranten tahun 2009-2010. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, sasaran, dan hasil yang diharapkan dari program pembinaan kesiswaan. Program pembinaan tersebut mencakup program OSIS, ekstrakurikuler, dan unggulan akademik serta non-akademik."
Pengakap Kanak-kanak adalah organisasi beruniform untuk kanak-kanak berusia 8-12 tahun. Ia bertujuan untuk melatih kepimpinan, kerjasama, dan semangat relawan melalui aktiviti menarik di sekolah dan komuniti. Pergerakan ini dipilih untuk program kokurikulum wajib di sekolah rendah.
Presentasi Badan Eksekutif Mahasiswa 2015-2016bemfeujb
BEM FE UJB didirikan pada 1998 dan dipimpin oleh seorang Ketua beserta Sekretaris Umum dan dua Bendahara. Visinya adalah membangun organisasi mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengedepankan karakter, intelektual dan moralitas berbasis agama. Misinya antara lain menciptakan ikatan kekeluargaan mahasiswa, menjadi mediator aspirasi, dan meningkatkan pengabdian masyarakat. Organisasi dibagi menjadi empat departemen yang
Dokumen tersebut merupakan pedoman pelaksanaan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah. Dokumen tersebut menjelaskan tentang tujuan, pengertian, dan desain induk pendidikan kepramukaan sesuai kurikulum 2013.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan OSIS di sekolah, termasuk pengertian dan peranan OSIS, perangkat OSIS seperti pembina dan pengurus, serta struktur organisasi OSIS di SMA Negeri 1 Margasari.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum untuk taman kanak-kanak yang mencakup tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran."
Dokumen tersebut merupakan program kerja Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Batang untuk periode 2007/2008. Program kerja tersebut mencakup 16 seksi yang meliputi kegiatan keagamaan, kebangsaan, pendidikan, olahraga, seni, dan ketrampilan yang bertujuan untuk membangun karakter siswa.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah organisasi siswa yang berada di dalam sekolah yang bertujuan untuk mendukung pembinaan kesiswaan dan mencapai tujuan bersama untuk kemajuan siswa. Dokumen ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, struktur organisasi, tugas pengurus, dan kegiatan OSIS di SMP Cokroaminoto Wanadadi.
Kongres XXI PGRI menetapkan Kode Etik Guru Indonesia yang terdiri dari 8 pasal tentang kewajiban umum, kewajiban guru terhadap peserta didik, orang tua/wali, masyarakat, teman sejawat, profesi, organisasi profesi, dan pemerintah. Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari kode etik sebelumnya dan berlaku mulai ditetapkan.
Dokumen tersebut merupakan aturan dasar organisasi kemahasiswaan IAIN Bengkulu yang bernama Keluarga Besar Mahasiswa IAIN Bengkulu (KBM IAIN Bengkulu). Aturan ini mengatur tentang nama, waktu pendirian, tujuan, dan struktur organisasi KBM IAIN Bengkulu yang terdiri atas Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, serta Unit Kegiatan Mahasiswa.
Confucianism sees God as the Emperor, the Son of Heaven, who charges people through superiors and rulers to apply principles of conduct and morality rather than specific religious doctrines. Confucius, the founder of Confucianism, was a private man in China from 551-479 BC who taught the sons of gentlemen. He relied on "Divine Sages" from the past and had around 20 disciples, with Master Tseng being the most important one recorded in Confucius' works.
The document shows various folding techniques for napkins and other materials. Some of the folds shown include the candle fan fold, goblet fan fold, standing fan fold, rose napkin fold, bishop's hat napkin fold, bread basket fold, double jabot fold, mortarboard fold, cockcomb fold, dramatic fan fold, tricorn fold, atrium lily fold, and shell/double fan fold. Diagrams and images demonstrate how to create each unique fold.
This document provides instructions for folding napkins into different shapes and styles. It lists 10 different napkin folds - the pyramid, bird of paradise, diamond, arrow, crown, cone, bishop's hat, rose bud, rose, and standing fan. For each fold, it provides step-by-step instructions on how to make that particular napkin fold. The goal is to teach the reader different napkin folding techniques and how to execute them.
This document describes different types of folded table napkins and their uses. It outlines several napkin folding styles including the Bishop's Hat, Simple Fan, Double Fan, Fleur de Lis, Bud napkin, Fish, Water Lily, Triple Table Edge, Fancy Silverware Pouch, Pyramid, and Lily Goblet. It notes that creatively folded napkins can enhance the look of the table and dining experience. While napkins protect surfaces and hold drinks, folded styles are decorative and reflect elegance.
The document provides instructions for teaching 7th and 8th grade students about basic nail design using plain manicures. It outlines the objectives, materials, and procedures for the lesson. Students will first learn techniques for applying plain manicures through examples and pictures provided by the teacher. Then students will prepare the necessary materials and practice applying plain manicures on their own nails. Their performances will be graded based on criteria such as color combination, neatness, durability, and speed. For homework, students are assigned to bring additional nail supplies to the next class.
Lesson plan in technology and livelihood education 1mishielannates
This lesson plan aims to teach students about the importance of proper nutrition and good health. It will distinguish between malnutrition and undernutrition. The lesson will begin with an introductory video to motivate students and have them write an essay about the importance of good health. A lecture and Q&A session will follow, comparing students' initial and post-lecture views. Students will then share experiences with improper nutrition and discuss how good health is significant. They will consider food choices moving forward and design posters promoting proper nutrition to display around school. An evaluation test and market observation assignment will conclude the lesson.
Lesson plan in_technology_and_livelihood_education_1[1]mishielannates
The lesson plan aims to teach students about the importance of proper nutrition and good health. It includes objectives, content, procedures, and evaluation. The procedures involve motivation, lecture, discussion, application activities, and assignments. The lesson compares malnutrition and optimum nutrition, and teaches students to classify and identify sources of different nutrients.
The lesson plan discusses flatware used in food service. It defines flatware as table utensils like forks, spoons, and knives that are fairly flat in design. The plan lists over 20 types of flatware such as dinner forks, fish forks, soup spoons, and gravy spoons. It explains the uses of different flatware for serving foods from escargot to cakes. Students will learn to identify types of flatware, define several, and understand their proper uses in meals.
The document provides a semi-detailed lesson plan about patterns of business ownership including sole proprietorship, partnership, and corporation. The objectives are for students to identify the basic patterns, differentiate between sole proprietorship and partnership and corporation and cooperative, and explain the importance of having a business. The lesson plan involves preliminary activities, a review game, and a motivation activity before teaching the patterns through a group activity and presentation. Students will then generalize what they learned and discuss values. An evaluation concludes the lesson plan.
Semi Detailed Lesson Plan in T.L.E, CookeryQA Ilagan
The document provides a detailed lesson plan for teaching students how to make royal icing. The objectives are for students to describe and properly make royal icing, and understand its career benefits. The lesson will involve motivating students with pictures, presenting the tools, ingredients and procedure for making royal icing, and having students make it in groups. Students will then be evaluated on the texture, taste, teamwork, speed and presentation of their icing.
The lesson plan discusses the importance of proper nutrition. The objectives are for students to understand proper nutrition, identify different foods needed for health, and appreciate the importance of good nutrition. The lesson defines nutrition, food, and health, and explains how they are closely related. It identifies qualities of nutritious foods, such as being palatable and prepared with care. The lesson also lists 12 characteristics of a healthy individual, such as having good posture and a positive outlook. Students learn to identify images as showing healthy or unhealthy individuals and are assigned a role play and list promoting proper nutrition.
The document provides instructions for 10 different ways to fold cloth napkins for the dinner table. It explains each folding technique in multiple steps with diagrams. Some folds, like the pyramid, arrow, and bird of paradise folds require a stiffer napkin material or light starching. The techniques range from simple folds that take under a minute, to more complex designs that create decorative standing shapes on the plate. An iron is recommended to more easily create precise folds for some of the styles.
Course Descriptions of Language Subject Areas and Goals of Language Teaching
English Elementary
English Secondary
Filipino Elementarya
Filipino Sekondarya
1) The lesson plan aims to teach students about idiomatic expressions, theme diagramming, and reading comprehension through analyzing the short story "The Blanket."
2) Students will define idiomatic expressions, match idioms to their meanings, read and diagram the theme of the story, and answer comprehension questions about key details and themes.
3) For evaluation, students will fill in a cloze test with suitable idioms and write a letter expressing love using idiomatic expressions.
Pedoman umum-pemilihan-ketua-program-studi-berprestasirsd kol abundjani
Dokumen tersebut berisi pedoman umum pemilihan ketua program studi berprestasi di perguruan tinggi. Pedoman ini menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum, tujuan, proses pemilihan, komponen penilaian, dan proses penilaian untuk memilih ketua program studi berprestasi di tingkat nasional. Proses pemilihan terdiri dari tingkat perguruan tinggi/Kopertis dan tingkat nasional yang terbagi atas tahap awal dan akhir. Komponen pen
Program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri masa bakti 2014-2015 berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan organisasi melalui serangkaian kegiatan pelatihan, pengembangan sistem administrasi, dan pemasyarakatan kegiatan kemahasiswaan.
Buku panduan ini memberikan panduan lengkap tentang kegiatan kemahasiswaan di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh, mulai dari struktur organisasi, tugas pokok organisasi, prosedur penyelenggaraan kegiatan, sampai contoh format proposal kegiatan. Buku ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mengarahkan kegiatan mahasiswa secara terstruktur dan terorganisir.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dibentuk pada tahun 1970-1972 untuk menghindari pengaruh organisasi siswa dari luar sekolah dan mempersiapkan generasi muda sebagai penerus bangsa. OSIS bertujuan sebagai wadah pembinaan siswa di sekolah secara nasional berdasarkan peraturan pemerintah dan memiliki perangkat seperti pembina, perwakilan kelas, dan pengurus untuk mencapai tujuan pembinaan
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan organisasi siswa resmi di sekolah yang bertugas mewadahi aspirasi siswa dan mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler. OSIS memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Majelis Pembina OSIS, Majelis Perwakilan Kelas, dan Badan Pengurus Harian beserta bidang-bidang dan seksi yang membantu pelaksanaan program kerja tahunan.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan organisasi siswa resmi di sekolah yang bertugas mewadahi aspirasi siswa dan mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler. OSIS memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Majelis Pembina OSIS, Majelis Perwakilan Kelas, dan Badan Pengurus Harian beserta bidang-bidang dan seksi yang membantu pelaksanaan program kerja tahunan.
Peraturan Pemerintah ini menetapkan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan nasional untuk menjamin mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dokumen tersebut merupakan pedoman organisasi kemahasiswaan (POK) untuk Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. POK ini mengatur tentang ketentuan umum organisasi kemahasiswaan, Senat Mahasiswa (SEMA) sebagai lembaga tertinggi legislatif, dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) sebagai lembaga tertinggi eksekutif di IAIN Syekh Nurjati Cirebon
1. Organisasi Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) di MTs Negeri Cipeundeuy bertujuan untuk membina generasi muda agar menjadi warga negara yang beriman, berprestasi, dan berwawasan kebangsaan.
2. PASKIBRA dipimpin oleh ketua dan pengurus lainnya yang dipilih untuk masa jabatan satu tahun. Keanggotaan terbuka untuk siswa kelas VII sampai IX yang aktif.
3. Kegiatan rutin meliputi pen
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara (HIMADIKWAN) membentuk organisasi kemahasiswaan untuk mahasiswa program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga mengatur tentang tujuan, struktur organisasi, hak dan kewajiban anggota, serta penyelenggaraan kepengurusan HIMADIKW
1. KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Nomor : Dj.I/253/2007
TENTANG
PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN
PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan peningkatan kepemimpinan,
penalaran, minat, kegemaran dan kesejahteraan
mahasiswa di Perguruan Tinggi Agama Islam, perlu
disusun Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan;
b. bahwa perkembangan kehidupan kemahasiswaan
adalah bagian integral dalam sistem pendidikan
nasional sebagai kelengkapan kegiatan kurikuler;
c. bahwa organisasi kemahasiswaan perlu ditingkatkan
peranannya sebagai perangkat perguruan tinggi dan
sebagai warga sivitas akademika;
d. bahwa perkembangan pengembangan organisasi
kemahasiswaan perlu disesuaikan dengan
pelaksanaan reformasi di bidang pendidikan serta
tuntutan perubahan lokal, nasional, dan global pada
masa mendatang;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf
d perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam tentang Pedoman Umum
Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Agama
Islam.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
2. 4. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 37 Tahun 2000
tentang Petunjuk Organisasi Departemen Agama;
5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 3 Tahun 2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Agama.
Memperhatikan : 1. Hasil pertemuan Pembantu Rektor dan Pembantu
Ketua Bidang Kemahasiswaan UIN/ IAIN/ STAIN
se-Indonesia di STAIN Malang tanggal 28 s.d. 30 Juli
2003;
2. Lokakarya Penyusunan Pedoman Pembinaan
Kemahasiswaan Perguruan Tinggi di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tanggal 19 s.d. 20 September
2005;
3. Pertemuan Ketua Pusat Jaringan Pembina
Kemahasiswaan, Koordinator Wilayah A, B, C dan
Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan UIN
Ala’udin Makassar bersama Direktur Pendidikan
Tinggi Islam di Kantor Departemen Agama RI tanggal
2 Agustus 2006;
4. Hasil Pertemuan Pembantu Rektor, Pembantu Ketua
dan Pembantu Dekan Fakultas Agama Islam (FAI)
bidang Kemahasiswaan di Hotel Mercure Jakarta
tanggal 7 s.d. 9 Mei 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
ISLAM TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI
KEMAHASISWAAN PERGURUAN TINGGI AGAMA
ISLAM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Perguruan Tinggi Agama Islam yang selanjutnya disebut PTAI adalah
satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di bawah
koordinasi Departemen Agama.
2. Organisasi kemahasiswaan adalah Organisasi intra kemahasiswaan PTAI
yang berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan diri
mahasiswa ke arah perluasan wawasan, peningkatan kecendekiawanan
dan integritas kepribadian untuk mencapai tujuan PTAI.
3. 3. Organisasi intra kemahasiswaan antar perguruan tinggi adalah organisasi
intra kemahasiswaan yang melaksanakan kerjasama sebagai wahana
melakukan pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap
ilmiah, pemahaman ke arah profesi dan sekaligus meningkatkan
kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.
4. Kegiatan kurikuler mencakup akademik, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
5. Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi
kepemimpinan, penalaran, bakat dan minat, upaya perbaikan
kesejahteraan mahasiswa dan bakti sosial bagi masyarakat.
BAB II
DASAR DAN TUJUAN ORGANISASI
Pasal 2
DASAR ORGANISASI
Organisasi kemahasiswaan diselenggarakan berdasarkan prinsip sebagai
wahana proses pendidikan kepada mahasiswa sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 3
TUJUAN ORGANISASI
(1) Mendorong mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/
atau kesenian yang bernuansa Islami.
(2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau bakat dan minat dan/atau mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional yang bernuansa Islami dan berwawasan
kebangsaan.
BAB III
BENTUK ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 4
(1) Setiap PTAI memiliki satu organisasi kemahasiswaan intra-kampus yang
menaungi semua aktivitas kemahasiswaan di tingkat PTAI.
(2) Organisasi kemahasiswaan yang dimaksud pada ayat (1) di tingkat PTAI
terdiri dari unsur:
a. Musyawarah Senat Mahasiswa sebagai badan tinggi normatif di PTAI;
b. Dewan Mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan kemahasiswaan;
c. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan/ Unit Kegiatan Khusus (UKK)
sebagai pelaksana spesifik kegiatan kemahasiswaan.
4. (3) Setiap fakultas/jurusan memiliki satu organisasi kemahasiswaan intra-
kampus yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan di tingkat
fakultas/jurusan.
(4) Organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas dan/atau jurusan, terdiri
dari unsur:
a. Musyawarah Himpuan Mahasiswa Jurusan dan/atau Program Studi;
b. Senat Mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan kemahasiswaan.
(5) Bentuk atau badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antarmahasiswa, selama tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan statuta PTAI
yang bersangkutan.
(6) Organisasi kemahasiwaan antar-PTAI yang sejenis menyesuaikan dengan
bentuk kelembagaan di bawah pembinaan dan tanggung jawab
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
BAB IV
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TANGUNG JAWAB
Pasal 5
Kedudukan organisasi kemahasiswaan sebagai kelengkapan non-struktural
pada PTAI yang bersangkutan.
Pasal 6
Organisasi kemahasiswaan intra PTAI mempunyai fungsi sebagai wahana
dan sarana:
(1) Perwakilan mahasiswa intra PTAI untuk menampung dan menyalurkan
aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan
kemahasiswaan;
(2) Komunikasi antarmahasiswa;
(3) Pengembangan potensi mahasiswa sebagai insan akademis, calon
ilmuwan dan intelektual yang berguna bagi masyarakat;
(4) Pengembangan intelektual, bakat dan minat, pelatihan keterampilan,
organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa;
(5) Pembinaan dan pengembangan kader-kader agama dan bangsa yang
berotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional;
(6) Pemeliharaan dan pengembangan ilmu dan keagamaan yang dilandasi
oleh norma akademis, etika, moral dan wawasan kebangsaan.
Pasal 7
(1) Mekanisme tanggung jawab organisasi kemahasiswaan ditetapkan
melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan pimpinan PTAI dengan
tetap berpedoman bahwa pimpinan PTAI merupakan penanggungjawab
segala kegiatan di PTAI.
(2) Pengurus organisasi kemahasiswaan disahkan dan dilantik oleh pimpinan
PTAI sesuai dengan kedudukan/tingkat organisasi yang bersangkutan.
5. BAB V
KEPENGURUSAN, ANGGOTA DAN MASA BAKTI
Pasal 8
(1) Pengurus organisasi kemahasiswaan pada masing-masing tingkatan
sekurang-kurangnya terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, dan bidang-
bidang;
(2) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih yang tata cara dan
mekanismenya ditetapkan oleh panitia pemilihan mahasiswa PTAI yang
bersangkutan;
(3) Calon ketua minimum harus mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
3,25 dan minimal duduk di semester V dan maksimal duduk di semester
VII;
(4) Calon ketua harus memperoleh rekomendasi dari Ketua Jurusan untuk
tingkat jurusan, Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan untuk tingkat
fakultas, Pembantu Ketua bidang Kemahasiswaan untuk tingkat sekolah
tinggi, dan Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan untuk tingkat
Universitas/Institut;
(5) Rekomendasi calon ketua diatur oleh masing-masing pimpinan PTAI.
Pasal 9
Anggota organisasi kemahasiswaan pada masing-masing tingkat adalah
seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif dalam kegiatan akademik.
Pasal 10
Masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan adalah 1 (satu) tahun dan
khusus untuk ketua tidak dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 11
(1) Pembiayaan untuk kegiatan organisasi kemahasiswaan dibebankan pada
anggaran PTAI yang bersangkutan dan/atau usaha lain seijin pimpinan
perguruan tinggi dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku;
(2) Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus akuntabel dan
dapat dipertanggungjawabkan.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
Semua organisasi kemahasiswaan di PTAI yang telah ada pada saat
ditetapkan agar menyesuaikan dengan keputusan ini.
6. BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Petunjuk teknis pelaksanaan keputusan ini ditetapkan oleh pimpinan
perguruan tinggi yang bersangkutan.
Pasal 14
(1) Dengan berlakunya keputusan ini, Peraturan Organisasi Kemahasiswaan
sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
(2) Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 09 Juli 2007
Pgs. Direktur Jenderal
TTD
BAHRUL HAYAT
NIP. 131602652