Dokumen tersebut menjelaskan tentang jangka sorong, alat ukur yang digunakan untuk mengukur bagian luar, dalam, kedalaman dan ketinggian benda. Jangka sorong memiliki bagian seperti outer jaws, inner jaws, dan depth bar untuk mengukur berbagai bagian benda. Dokumen juga menjelaskan cara membaca hasil pengukuran jangka sorong dengan melihat angka nominal dan desimal pada skala utama dan vernier.

1. JANGKA SORONG
OLEH;
Bangun Simamora

2. JANGKA SORONG
FUNGSI :
1) Mengukur benda kerja pada bagian luar, bentuk kubus,
persegi panjang, bujur sangkar atau bulat.
2) Mengukur benda kerja pada bagian dalam, bentuk pipa bulat,
segi empat dll.
3) Mengukur kedalaman lubang.
4) Mengukur ketinggian benda yg bertingkat.

3. BAGIAN JANGKA SORONG
1 →
2 →
↓
3
↓
5
4
↑
1. OUT SIDE JAWS; MENGUKUR BAGIAN LUAR
2. IN SIDE JAWS; MENGUKUR BAGIAN DALAM
3. DEPT BAR; MENGUKUR KEDALAMAN
4. SKALA UTAMA; MENUNJUKKAN ANGKA NOMINAL
5. SKALA VERNIER; MENUNJUKKAN ANGKA DESIMAL

4. JENIS KETELITIAN DAN CARA
PEMBACAAN JANGKA SORONG
JENIS KETELITIAN KETELITIAN
0.02 mm
KETELITIAN
0.05 mm
CARA PEMBACAAN
1. BACA SKALA UTAMA DENGAN MEMBACAGARIS ANGKA NOL SKALA
VERNIER TERLETAK PADA RUAS ATAU GARIS KEBERAPA DI SKALA
UTAMA. Ini akan menunjukkan “ANGKA NOMINAL”
2. BACA SKALAVERNIER DENGAN MEMBACA GARIS KEBERAPA DARI
SKALA VERNIER YANG PALING LURUS DENGAN GARIS SKALA UTAMA.
Ini akan menunjukkan “ANGKA DESIMAL”

5. CARA PEMBACAAN JANGKA
SORONG KETELITIAN 0.02 mm
HASIL PENGUKURAN = ANGKA NOMINAL (A) + ANGKA DESIMAL (B)
ANGKA NOMINAL = 9 GARIS (1 GARIS = 1 mm)
ANGKA DESIMAL = 13 GARIS (1 GARIS = 0.02 mm)
HASIL PENGUKURAN = (9 X 1 mm) + (13 X 0.02 mm)
= 9 mm + 0.26 mm
= 9.26 mm

6. CARA PEMBACAAN JANGKA
SORONG KETELITIAN 0.05 mm
HASIL PENGUKURAN = ANGKA NOMINAL (A) + ANGKA DESIMAL (B)
ANGKA NOMINAL = 16 GARIS (1 GARIS = 1 mm)
ANGKA DESIMAL = 7 GARIS (1 GARIS = 0.05 mm)
HASIL PENGUKURAN = (16 X 1 mm) + (7 X 0.05 mm)
= 16 mm + 0.35 mm
= 16.35 mm

7. SEKIAN
TERIMAKASIH
&