1. Dokumen tersebut membahas tentang hakikat manusia menurut perspektif Islam, termasuk bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang dimuliakan dan diberi tanggung jawab.
Makalah ini membahas hakikat manusia menurut Islam, termasuk konsep manusia, perbedaan dengan makhluk lain, tujuan penciptaan, dan tanggung jawab sebagai khalifah dan hamba Allah. Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia karena diberi akal dan kemampuan memilih antara baik dan buruk.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) di perguruan tinggi, pengertian Islam, ciri-ciri agama samawi dan ardhli, metode mempelajari Islam, manusia dan agama, komponen biologis manusia, ciri-ciri manusia, proses evolusi manusia, fitrah manusia, dan cara mempertahankan fitrah.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi dasar manusia dalam Islam yang terdiri dari potensi internal seperti fitriyah, ruhiyah, aqliyah dan jasmaniyah, serta potensi eksternal seperti potensi huda dan potensi alam. Dokumen juga menjelaskan bahwa tugas utama manusia adalah mengenal Allah sebagai tuhannya dan berbakti kepada-Nya, baik sebagai 'aabid maupun khalifah di muka b
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat manusia menurut pandangan Islam, meliputi hakekat manusia sebagai khalifah Allah di bumi yang diciptakan untuk menyembah-Nya, serta tahapan penciptaan manusia dari tanah liat hingga janin lengkap. Fungsi utama manusia adalah menyembah Allah sebagaimana firman-Nya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang hakikat manusia menurut perspektif Islam, termasuk bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang dimuliakan dan diberi tanggung jawab.
Makalah ini membahas hakikat manusia menurut Islam, termasuk konsep manusia, perbedaan dengan makhluk lain, tujuan penciptaan, dan tanggung jawab sebagai khalifah dan hamba Allah. Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia karena diberi akal dan kemampuan memilih antara baik dan buruk.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) di perguruan tinggi, pengertian Islam, ciri-ciri agama samawi dan ardhli, metode mempelajari Islam, manusia dan agama, komponen biologis manusia, ciri-ciri manusia, proses evolusi manusia, fitrah manusia, dan cara mempertahankan fitrah.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi dasar manusia dalam Islam yang terdiri dari potensi internal seperti fitriyah, ruhiyah, aqliyah dan jasmaniyah, serta potensi eksternal seperti potensi huda dan potensi alam. Dokumen juga menjelaskan bahwa tugas utama manusia adalah mengenal Allah sebagai tuhannya dan berbakti kepada-Nya, baik sebagai 'aabid maupun khalifah di muka b
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat manusia menurut pandangan Islam, meliputi hakekat manusia sebagai khalifah Allah di bumi yang diciptakan untuk menyembah-Nya, serta tahapan penciptaan manusia dari tanah liat hingga janin lengkap. Fungsi utama manusia adalah menyembah Allah sebagaimana firman-Nya.
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk mulia yang memiliki berbagai potensi. Menurut Islam, asal usul manusia dimulai dari penciptaan Adam dari tanah liat, kemudian Hawa dari Adam, dan seterusnya semua keturunan manusia. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah Allah sebagai hamba-Nya dan menjadi khalifah di bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab unt
[Ringkasan]
1. Ayat al-Baqarah:30 menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi dan memerintahkan mereka untuk mengelola dan memelihara alam semesta.
2. Malaikat bertanya mengapa Allah menciptakan manusia yang dapat membuat kerusakan, sedangkan malaikat hanya memuji Allah.
3. Beberapa ayat menjelaskan proses penciptaan manusia dari tanah dan air mani serta
Dokumen tersebut merangkum hakekat manusia menurut pandangan Islam, termasuk definisi, tujuan penciptaan, sifat-sifat, dan tanggung jawab manusia. Juga membahas cara membangun harga diri manusia sebagai individu dan umat Islam."
Manusia dicipta sebagai makhluk yang paling sempurna melalui proses biologi dan spiritual yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Manusia mempunyai sifat fizikal dan rohani serta mengalami proses kehidupan dan kematian mengikut takdir Tuhan. Manusia juga diberi akal dan ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi untuk mengurus bumi dan alam sekitar dengan adil.
“Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuhnya) ruh
(ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,pengelihatan
dan hati : (tetapi) kamu sedikit sekali yang bersyukur.” (Al-Sajadah
32:9).
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk paling sempurna dengan akal dan kemampuan beragama. Menurut Islam, manusia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah dan menjadi khalifah-Nya di bumi. Manusia mempunyai tanggung jawab atas perbuatannya sendiri dan bertanggung jawab untuk memelihara akhlak yang baik.
1. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di bumi yang ditugaskan untuk mengelola dan memelihara bumi serta segala isinya.
2. Manusia memiliki akal dan nafsu yang membedakannya dari makhluk lain sehingga mampu menjadi khalifah Allah.
3. Tugas utama manusia adalah menyembah dan mengabdi kepada Allah sebagaimana tujuan penciptaan manusia dan jin oleh Allah.
1. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di bumi yang ditugaskan untuk mengelola dan memelihara bumi serta segala isinya.
2. Manusia memiliki kelebihan berupa akal dan nafsu yang memungkinkan menjadi khalifah yang baik.
3. Sebagai khalifah, manusia bertanggung jawab untuk menjalankan perintah Allah dengan baik.
Pandangan semesta Islam menekankan konsep ketuhanan yang unik iaitu tauhid dan keesaan Allah. Manusia dicipta sebagai khalifah Allah untuk menjalankan amanah menjaga alam sekitar serta memelihara keseimbangan hak Allah, manusia, dan alam.
Dokumen tersebut membahas konsep ilmu dalam Al Quran dan Islam. Ayat-ayat Al Quran menjelaskan bahwa ilmu diperoleh melalui pengamatan alam semesta dan merupakan syarat untuk menjadi khalifah Allah. Ilmu dibedakan menjadi ilmu biasa, ilmu ilmiah, ilmu Tuhan yang kekal, ilmu makhluk yang terbatas, serta ilmu dharuri dan kasbi. Konsep ilmu dalam Islam mencakup tahswwur atau konsep ilmu
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk mulia yang memiliki berbagai potensi. Menurut Islam, asal usul manusia dimulai dari penciptaan Adam dari tanah liat, kemudian Hawa dari Adam, dan seterusnya semua keturunan manusia. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah Allah sebagai hamba-Nya dan menjadi khalifah di bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab unt
[Ringkasan]
1. Ayat al-Baqarah:30 menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi dan memerintahkan mereka untuk mengelola dan memelihara alam semesta.
2. Malaikat bertanya mengapa Allah menciptakan manusia yang dapat membuat kerusakan, sedangkan malaikat hanya memuji Allah.
3. Beberapa ayat menjelaskan proses penciptaan manusia dari tanah dan air mani serta
Dokumen tersebut merangkum hakekat manusia menurut pandangan Islam, termasuk definisi, tujuan penciptaan, sifat-sifat, dan tanggung jawab manusia. Juga membahas cara membangun harga diri manusia sebagai individu dan umat Islam."
Manusia dicipta sebagai makhluk yang paling sempurna melalui proses biologi dan spiritual yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Manusia mempunyai sifat fizikal dan rohani serta mengalami proses kehidupan dan kematian mengikut takdir Tuhan. Manusia juga diberi akal dan ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi untuk mengurus bumi dan alam sekitar dengan adil.
“Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuhnya) ruh
(ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,pengelihatan
dan hati : (tetapi) kamu sedikit sekali yang bersyukur.” (Al-Sajadah
32:9).
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk paling sempurna dengan akal dan kemampuan beragama. Menurut Islam, manusia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah dan menjadi khalifah-Nya di bumi. Manusia mempunyai tanggung jawab atas perbuatannya sendiri dan bertanggung jawab untuk memelihara akhlak yang baik.
1. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di bumi yang ditugaskan untuk mengelola dan memelihara bumi serta segala isinya.
2. Manusia memiliki akal dan nafsu yang membedakannya dari makhluk lain sehingga mampu menjadi khalifah Allah.
3. Tugas utama manusia adalah menyembah dan mengabdi kepada Allah sebagaimana tujuan penciptaan manusia dan jin oleh Allah.
1. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di bumi yang ditugaskan untuk mengelola dan memelihara bumi serta segala isinya.
2. Manusia memiliki kelebihan berupa akal dan nafsu yang memungkinkan menjadi khalifah yang baik.
3. Sebagai khalifah, manusia bertanggung jawab untuk menjalankan perintah Allah dengan baik.
Pandangan semesta Islam menekankan konsep ketuhanan yang unik iaitu tauhid dan keesaan Allah. Manusia dicipta sebagai khalifah Allah untuk menjalankan amanah menjaga alam sekitar serta memelihara keseimbangan hak Allah, manusia, dan alam.
Dokumen tersebut membahas konsep ilmu dalam Al Quran dan Islam. Ayat-ayat Al Quran menjelaskan bahwa ilmu diperoleh melalui pengamatan alam semesta dan merupakan syarat untuk menjadi khalifah Allah. Ilmu dibedakan menjadi ilmu biasa, ilmu ilmiah, ilmu Tuhan yang kekal, ilmu makhluk yang terbatas, serta ilmu dharuri dan kasbi. Konsep ilmu dalam Islam mencakup tahswwur atau konsep ilmu
1. Pertemuan Ke 3 dan 4
Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam
• Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa
diharapkan memahami tentang hakikat penciptaan
manusia yang terdiri dari :
1. Hakikat tentang manusia
2. Asal usul kejadian manusia
3. Potensi-potensi manusia dan kelebihannya atas
makhluk lain
3. Ragam orientasi hidup manusia
4. Tujuan dan dan fungsi penciptaan manusia
5. Hidup sukses dalam pandangan Islam
2. hakikat manusia
Dilihat dari penciptaannya, manusia
tersusun dari unsur bumi dan langit. Unsur
bumi menyumbang tanah sebagai unsur
penciptaannya; setelah proses penciptaan
fisiknya sempurna dari tanah ini, ruh
sebagai unsur langit ditiupkan Allah
kepadanya. Dari dua unsur ini, berdasar
fungsinya, manusia disimbulkan dengan tiga
unsur utama: hati, akal, dan jasad
3. Siapapun dan apapun kedudukannya,
manusia harus memahami hakikat diri dan
kehidupannya. Hal ini penting untuk
menjaga agar manusia dapat berlaku adil
terhadap dirinya, penciptanya, sesama
manusia, dan makhluk lainnya
hakikat manusia
4. hakikat manusia
Hakikat manusia yang harus dipahami :
1.Sebagai makhluk (diciptakan)
2.Sebagai mukaram (dimuliakan)
3.Sebagai mukallaf (dibebani)
4.Sebagai mukhayyar (bebas memilih)
5.Sebagai majzi (mendapat balasan)
5. hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
a) Dengan fitrah tertentu
Sebagai makhluk ia diciptakan atas fitrah
Islam sebagaimana makhluk lain (QS 30:30)
Sebagai manusia ia tidak pernah menjadi
malaikat yang tercipta dari cahaya atau iblis
yang tercipta dari api
Sepandai-pandainya manusia ia tidak dapat
mengetahui rahasia yang Allah SWT bukakan
untuknya
6. ۚ ِنَح ِ
ين ِّ
ِلدِل َ
كَهْجَو ْمِقَأَف
أًيف
ِ َ
اّلل َ
تَر
ْ
طِف
يِت
َ
ال
ِ َ
اّلل ِ
ق
ْ
لَخِل َ
يل ِدْبَت
َ
َل
ٰ َذ
َ
كِل
ۚ َع َ
أسَالن َرَطَف
أَهْيَل
ْـكَا َ
نِكٰـ
َ
لَو ُمِِّيَق
ْ
ال ُ
ين ِّ
ِالد
ُمَل ْعَي
َ
َل ِ
أسَالن َرَث
َ
ون
﴿
٣٠
﴾
(30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);
(tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
QS 30:30
7. hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
b) Bergantung pada khaliknya
Tidak dapat berdiri sendiri, bahkan untuk
kelangsungan hidupnya (QS 4:28, 35:15).
ُف
ْ
ال ُمُنتَا ُ
أسَالنأَهُّيَاأَي
ِ َ
اّللى
َ
لِا ُاءَرَق
َو
َوُه ُ َ
اّلل
ُيدِمَح
ْ
ال ُّيِنَغ
ْ
ال
ۚ ﴿
١٥
﴾
(Faathir:15) Hai manusia, kamulah yang berkehendak
kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
8. َ
فِّ
ِفَخُينَا ُ َ
اّلل ُيدِرُي
ْمُنكَع َ
قِلُخَو
﴿أًيف ِعَض ُ
أنَنسِ
ْ
اَل
٢٨
﴾
(Nisa :28) Allah hendak memberikan keringanan kepadamu
, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
9. hakikat manusia : 2. dimuliakan
Betapa manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang
hina, akan tetapi Allah menghendaki manusia menjadi
makhluk yang mulia dan dimuliakan dengan:
a) Ditiupkan ruh sebagai unsur langit (QS 32:9)
وُّرنِم ِيهِف َخَفَنَو ُاهَوَس َمُث
ِه ِ
ح
َالس ُمُك
َ
ل َ
ل َعَجَو
َ
عْم
َة َدِئْفَ ْ
اَلَو َأرَصْبَ ْ
اَلَو
ً
يلِلَق
َ
نوُرُكْكَتأَم
(Assajdah : 9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
10. b) Diberi keistimewaan (QS 17:70)
hakikat manusia : 2. Dimuliakan
ِرْحَب
ْ
الَو ِّ
ِرَب
ْ
اليِف ْمُأهَن
ْ
لَمَحَو َمَدايِنَبأَنْمَرَك ْدَق
َ
لَو
ِ
أتَبِِّيَالط َ
نِِّم مُأهَنْقَز َرَو
َلَع ْمُأهَن
ْ
لَضَفَو
ٍيرِث َـك ٰى
ً
يل ِ
ضْفَتأَنْقَلَخ ْ
نَمِِّم
﴿
٧٠
(Al Israa: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.
11. c) Alam ditundukkan untuknya (QS 45:13; 67:15)
hakikat manusia : 2. Dimuliakan
َالسيِفأَممُك
َ
ل َرَخَسَو
يِفأَمَو ِ
اتَأوَم
ُهْنِِّمأ ًيعِمَج ِ
ضْرَ ْ
اَل
َ
نِا
أَي
َ
َل َ
كِلَٰذيِف
ٍ
ت
﴿ َ
نوُرَكَفَتَي ٍ
مْوَق
ِّ
ِل
(Jasiyah:13) Dan Dia menundukkan untukmu apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
َ
ضْرَ ْ
اَل ُمُك
َ
ل َ
ل َعَجي ِذ
َ
ال َوُه
ً
وَل
ُ
ل َذ
﴾
(AlMulk :15) Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
12. hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
Mukallaf artinya dibebani. Sebagai makhluk
yang diistimewakan dengan berbagai
kelebihan, manusia tidak dibiarkan tanpa
tugas dan tanggung jawab.
a) Ubud ilallah : Nikmat penciptaan dengan
berbagai kelebihan harus disyukuri dengan
melakukan ibadah sebagai ekspresi
ketundukan dan keikhlasan kepada Yang
Maha Menciptakan (QS. 51:56)
13. hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
َو َ
ن ِ
ج
ْ
ال ُ
تْقَلَخأَمَو
َ
َلِا َ
نسِ
ْ
اَل
ِ
ون ُدُب ْعَيِل
﴿
٥٦
(Adzariyat : 56) Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.
14. b) Khalifatul fil ardh : potensi besar yang
diberikan Allah kepadanya juga dimaksudkan
agar manusia mampu mengelola bumi ini
mewakili Allah mengatur kehidupan sesuai
yang dikehendaki-Nya dan tidak berbuat
semaunya (QS. 2:30)
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
16. hakikat manusia : 4. bebas pilih
a) akal untuk memilih
Kalau Allah menghendaki, manusia bisa
diciptakan tanpa akal pikiran sehingga ia
tidak dapat memilih apa yang ingin dilakukan
Dengan keistimewaan akal dan hatinya,
manusia diciptakan sebagai makhluk pilihan,
yang bebas memilih dan menentukan
nasibnya sendiri
(QS. 90:10; 76:3; 64:2; 18:29)
17. hakikat manusia : 4. bebas pilih
ْمُكِّ
ِبَرنِم ُّ
قَح
ْ
ال ِ
لُقَو
نِمْؤُي
ْ
لَف َأءَشنَمَف
ْرُف ْـكَي
ْ
لَف َأءَشنَمَو
َنِا
ِمِلأَلظِلأَن ْدَتْعَاأ
اًأرَن َ
ين
أَهُق ِادَرُس ْمِهِب َأطَحَا
ِاَو
ُأثَغُيواُيث ِغَتْسَين
وا
ُو
ْ
الي ِوْكَي ِ
لْهُم
ْ
ألَك ٍأءَمِب
َوهُج
َرَالك َ
سْئِب
ُ
اب
أًقَفَتْرُم ْ
تَأءَسَو
(Alkahfi :29) Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu; maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
18. Akal yang diberikan Allah untuk
membebaskan manusia memilih ini adalah
ujian.
Jika manusia mau menggunakan akal dan
hatinya dengan baik, ia akan beriman kepada
Allah sesuai fitrahnya.
Jika manusia kemudian sombong, menutupi
nikmat akal, dan memperbesar nafsunya,
akan jatuhlah manusia pada kekafiran
hakikat manusia : 4. bebas pilih
19. hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
a) pilihan dipertanggungjawaban
Keberadaannya sebagai makhluk yang diberi
kebebasan untuk memilih itu bukan tanpa
konsekuensi. Sesungguhnya nikmat kelebihan
dan keistimewaan yang Allah berikan
kepadanya akan diperhitungkan oleh Allah.
20. ٌم
ْ
لِع ِهِب َ
ك
َ
ل َ
سْي
َ
لأَم ُ
فْقَت
َ
َلَو
َ
عْمَالس َ
نِا
ُّ
لُك َادَؤُف
ْ
الَو َرَصَب
ْ
الَو
ْنَع َ
أنَك َ
كِئٰـ
َ
ولُا
ُه
﴿
ً
َل ُ
ُئْسَم
٣٦
(Israa :36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
21. ﴿ ٰىَرْخُا َر ْز ِو ٌةَرِازَو ُرِزَت
َ
َلَا
٣٨
﴾
An najm :38) (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul
dosa orang lain,
َعَسأَم
َ
َلِا ِ
أنَنسِ
ْ
لِل َ
سْي
َ
لنَاَو
﴿ ٰى
٣٩
﴾
(39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya.
ٰىَرُي َ
فْوَس ُهَي ْعَس َ
نَاَو
﴿
٤٠
﴾
(40) Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
﴿ ٰىَفْوَ ْ
اَل َاءَزَج
ْ
ال ُاهَزْجُي َمُث
٤١
﴾
(41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling
sempurna,
22. b) mendapat balasan sesuai pilihan
Seusai keberadaannya di dunia, Allah akan
memberikan balasan secara adil dan
proporsional di akhirat berupa syurga (QS.
102: 8; 32:19; 22:14; 2:25) dan neraka (QS.
17:36; 53:38-41; 2:25)
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
23. hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
ي ِذ
َ
ال ُ
ل ِ
خ ْدُي َ َ
اّلل َ
نِا
واُلِمَعَوواُنَما َ
ن
ِرْجَت ٍ
أتَنَج ِ
أتَحِلأَالص
أَهِتْحَتنِمي
ُأرَهْنَ ْ
اَل
ْفَي َ َ
اّلل َ
نِا
ُيدِرُيأَم ُ
ل َع
(Alhajj: 14) Sesungguhnya Allah memasukkan orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh
ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang
Dia kehendaki.
24. • a.1. Konsep Pengetahuan
Teori Psikoanalisis menyebutkan manusia sebagai
Homo Valent ( makhluk berkeinginan, memiliki
perilaku interaksi antara komponen biologis,
psikologis, dan sosial)
Teori Behaviorisme menyebutkan manusia sebagai
Homo Mechanicus (tingkah laku manusia terbentuk
dari proses pembelajaran dengan lingkungannya,
tidak dari aspek rasional/emosionalnya)
A. Asal Usul Kejadian Manusia
a. Siapakah Manusia
25. Teori Kognitif menyebutkan manusia sebagai
Homo Sapiens (makhluk berfikir, yang selalu
berusaha memahami lingkungannya)
Teori Humanisme menyebutkan manusia
sebagai Homo Ludens (makhluk bermain,
manusia berperilaku untuk mempertahankan,
meningkatkan, dan selalu mengaktualisasikan
dirinya/bersifat selalu aktif)
26. a.2. Konsep Al – Qur’an
Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar berada
(being), biologis, statis, seperti hewan.
Konsep Insan, adalah makhluk yang menjadi
(becoming), psikologis, spiritualis, yang bergerak
ke arah kesempurnaan.
Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk kepada
semua manusia sebagai makhluk sosial.
Banu Adam, sebagai anak keturunan adam yang
merupakan manusia yang pertama.
27. b. Persamaan & Perbedaan Manusia dengan
Makhluk Lain
Hewan
a. Pengetahuan
Dangkal
Parsial – Khusus
Regional
Berlaku saat sekarang
Manusia
a. Pengetahuan
Luas
Tak terbatas
Universal
Pengetahuan masa
lampau dan yang akan
datang.
28. b. Hasrat dan Keinginan
( hewan)
Bersifat material makan,
minum, tidur, kawin, dsb.
Non material: insting
alamiah untuk
mempertahankan
kehidupan fisik.
Bersifat individual dan
pribadi.
Bersifat regional
Bersifat seketika dan
berkaitan dengan masa
sekarang.
b. Hasrat dan Keinginan
(manusia)
Bersifat material makan,
minum, tidur, kawin, dsb.
Bersifat non material;
seperti unsur spiritual,
moral, cita-cita, pemikiran.
Bersifat individual pribadi
dan sosial.
Bersifat universal
Bersifat tak terbatas.
29. c. Potensi Alamiah
• Potensi termateri; bentuk
fisik tidak sempurna.
• Potensi imateri ; bersifat
naluriah, berdasarkan pada
insting dan nafsu.
• Orientasi semata-mata
melangsungkan hidup.
c. Potensi Alamiah
• Potensi termateri; bentuk
fisik sempurna.
• Potensi imateri; ruh
ilahiyah.
• Potensi fitrah dan hanif.
• Nafsu, akal, qalbu.
30. c. Proses kejadian manusia
1. Sejarah manusia pertama
Pengetahuan Umum
Teori Darwinisme, makhluk hidup berasal dari spesies satu ke spesies yang
lain melalui proses evolusi atau makhluk hidup berevolusi dari spesies satu
ke spesies yang lain.
Pengetahuan Qur’an
Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat melainkan
diciptakan dari thin / turab (saripati tanah).
2. Proses penciptaan manusia keturunan Adam
Pengetahuan Umum
Teori medis / kedokteran
Manusia keturunan Adam diciptakan Allah melalui percampuran sperma
dan sel telur.
Pengetahuan Qur’an
Manusia keturunan Adam diciptakan Allah dari nutfah.
(Q.S. 23:13-14), (Q.S. 86:5, Q.S. 32: 8-9)
31. •
ْنِم ٍةَلالُس ْنِم َانَسْناإل َانْقَلَخ ْدَقَل َو
ٍننِِ
(
١٢
)
َفُِْن ُهَانْلَعَج َّمُث
يِف ًة
ٍننِكَم ٍ
ارَرَق
(
١٣
)
َقَلَع َةَفُِّْنال َانْقَلَخ َّمُث
ُم َةَقَلَعْال َانْقَلَخَف ًة
َانْقَلَخَف ًةَغْض
َل َامَظِعْال َان ْوَسَكَف اًماَظِع َةَغْضُمْال
ًقَْلخ ُهَانَْأشْنَأ َّمُث اًمْح
َكَارَبَتَف ََرخآ ا
َننِقِلَاخْال ُنَسْحَأ ُ َّ
َّللا
(
١٤
)
• 12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah.
• 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim).
• 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.
32. •
َم ْنِم ٍةَلالُس ْنِم ُهَلْسَن َلَعَج َّمُث
ٍننِهَم ٍاء
(
٨
)
َفَن َو ُها َّوَس َّمُث
ِهنِف َخ
ْباأل َو َعْمَّسال ُمُكَل َلَعَج َو ِه ِوحُر ْنِم
نِلَق َةَدِئْفاأل َو َارَص
اَم ال
َونُرُكْشَت
(
٩
)
• 8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina.
• 9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan
ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati;
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
33. •
َقِلُخ َّمِم ُانَسْناإل ِ
رُظْنَنْلَف
(
٥
)
ٍقِفاَد ٍاءَم ْنِم َقِلُخ
(
٦
)
ُجُرْخَن
ِبِئاَرَّتال َو ِبْلُّصال ِْننَب ْنِم
(
٧
)
• 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari
Apakah Dia diciptakan?
• 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
• 7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan
tulang dada perempuan.
34. d. Proses Kehidupan Manusia
Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia :
1. Fase alam arwah
2. Fase alam rahim
3. Fase alam dunia
4. Fase alam barzah
5. Fase alam akhirat
35. B. Potensi Manusia
1. Potensi Berbuat Baik dan Buruk
• kecenderungan untuk berbuat baik (QS.asy-
Syams/91 : 8)
• kecenderungan untuk berbuat jahat (QS. asy-
Syams/91 : 9)
36. 2. Tanggungjawab dan Kebebasan
Pemberian kebebasan dari Allah untuk
mengaktualisasikan potensi ke arah baik atau buruk (QS.
al-Kahfi/18 : 29), dengan diberi penjelasan tentang
tanggung jawabnya atas pemilihan arah aktualisasi.
• Jika memikul tanggung jawab secara baik, maka surga
adalah balasannya (QS. an-Naba’/78 : 31 – 37)
• Jika tidak mau memikul atau ingkar terhadap tanggung
jawab, maka balasannya adalah neraka (QS. an-Naba’/78
: 21 – 30). Alam semesta seisinya hacur (QS. al-Zalzalah)
37. C. Tujuan Penciptaan Manusia
1. Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT.
a. Vertical (aspek ritual).
b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam
semesta).
2. Fungsi dan peran manusia
• Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi.
• Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah
(Liya’budullah).
Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah.
Sedang beberapa peran manusia antara lain :
• Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54)
• Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39)
• Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35)
38. •
ًمْلِع َانَمْنَلُس َو َد ُاوَد َانْنَتآ ْدَقَل َو
َف يِذَّال ِ َّ ِ
ّلِل ُدْمَحْال االَق َو ا
ىَلَع َانَلَّض
َننِنِمْؤُمْال ِهِداَبِع ْنِم ٍ
نرِثَك
(
١٥
)
ُاوَد ُانَمْنَلُس َث ِ
ر َو َو
َهُّنَأ اَن َلاَق َو َد
ا
ِتوُأ َو ِ
ْرنَِّال َقِِْنَم َانْمِِّلُع ُاسَّنال
َه َّنِإ ٍءَْيش ِِّلُك ْنِم َانن
َوُهَل اَذ
ُننِبُمْال ُلْضَفْال
(
١٦
)
• 15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman;
dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami
dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman".
• 16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan Dia berkata: "Hai manusia,
Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala
sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".
•
• [1092] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi
Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang
diturunkan kepadanya.
39. •
ِباَبْاألل يِلألو ى َرْكِذ َو ًىدُه
(
٥٤
)
• 54. Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir.
•
َمْال ىَلَع ْمُهَضَرَع َّمُث اَهَّلُك َءاَمْساأل َمَدآ َمَّلَع َو
اَمْسَأِب يِنوُئِبْنَأ َلاَقَف ِةَكِئال
ْمُتْنُك ْنِإ ِالءَُؤه ِء
َننِقِداَص
(
٣١
)
َنَتْمَّلَع اَم الِإ َانَل َمْلِع ال ََكناَحْبُس واُلاَق
نِكَحْال ُمنِلَعْال ََْنَأ َكَّنِإ ا
ُم
(
٣٢
)
اَن َلاَق
ْسَأِب ْمُهَأَبْنَأ اَّمَلَف ْمِهِئاَمْسَأِب ْمُهْئِبْنَأ ُمَدآ
ْعَأ يِِّنِإ ْمُكَل ْلُقَأ ْمَلَأ َلاَق ْمِهِئاَم
َّسال َْبنَغ ُمَل
َِا َاوَم
َونُمُتْكَت ْمُتْنُك اَم َو َونُدْبُت اَم ُمَلْعَأ َو ِ
ض ْاألر َو
(
٣٣
)
• 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar!"
• 32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah
yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
• 33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama
benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda
itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
40. •
َغِب ِ َّ
َّللا َِاَنآ يِف َونُلِداَجُن َننِذَّال
َرُبَك ْمُهاَتَأ ٍانَِْلُس ِ
ْرن
ِ َّ
َّللا َدْنِع اًتْقَم
ُ َّ
َّللا ُعَبَِْن َكِلَذَك واُنَمآ َننِذَّال َدْنِع َو
َتُم ِبْلَق ِِّلُك ىَلَع
ٍ
َّاربَج ٍ
ِّرِبَك
(
٣٥
)
• 35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah
tanpa alasan yang sampai kepada mereka[1322]. Amat besar
kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang
yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang
sombong dan sewenang-wenang.
• [1322] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan
yang datang kepada mereka.
41. C. Tanggung Jawab Manusia
Hamba
• Tunduk, patuh, taat kepada
Allah.
• Memelihara iman yang
bersifat fluktuatif.
• Tanggung jawab pada diri
sendiri, keluarga,
lingkungan sekitar, maupun
pada Allah SWT.
Khalifah
• Tugas kepemimpinan,
memelihara, dan mengelola
alam.
• Terdapat wewenang berupa
kebebasan untuk memilih
dan menentukan sesuatu
yang berlandaskan
tauhidullah.
• Kekuasaan manusia dibatasi
oleh aturan-aturan dan
hukum-hukum Allah.