SlideShare a Scribd company logo
Pertemuan Ke 3 dan 4
Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam
• Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa
diharapkan memahami tentang hakikat penciptaan
manusia yang terdiri dari :
1. Hakikat tentang manusia
2. Asal usul kejadian manusia
3. Potensi-potensi manusia dan kelebihannya atas
makhluk lain
3. Ragam orientasi hidup manusia
4. Tujuan dan dan fungsi penciptaan manusia
5. Hidup sukses dalam pandangan Islam
hakikat manusia
Dilihat dari penciptaannya, manusia
tersusun dari unsur bumi dan langit. Unsur
bumi menyumbang tanah sebagai unsur
penciptaannya; setelah proses penciptaan
fisiknya sempurna dari tanah ini, ruh
sebagai unsur langit ditiupkan Allah
kepadanya. Dari dua unsur ini, berdasar
fungsinya, manusia disimbulkan dengan tiga
unsur utama: hati, akal, dan jasad
Siapapun dan apapun kedudukannya,
manusia harus memahami hakikat diri dan
kehidupannya. Hal ini penting untuk
menjaga agar manusia dapat berlaku adil
terhadap dirinya, penciptanya, sesama
manusia, dan makhluk lainnya
hakikat manusia
hakikat manusia
Hakikat manusia yang harus dipahami :
1.Sebagai makhluk (diciptakan)
2.Sebagai mukaram (dimuliakan)
3.Sebagai mukallaf (dibebani)
4.Sebagai mukhayyar (bebas memilih)
5.Sebagai majzi (mendapat balasan)
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
a) Dengan fitrah tertentu
Sebagai makhluk ia diciptakan atas fitrah
Islam sebagaimana makhluk lain (QS 30:30)
Sebagai manusia ia tidak pernah menjadi
malaikat yang tercipta dari cahaya atau iblis
yang tercipta dari api
Sepandai-pandainya manusia ia tidak dapat
mengetahui rahasia yang Allah SWT bukakan
untuknya
ۚ ِ‫ن‬َ‫ح‬ ِ
‫ين‬ ِّ
ِ‫لد‬ِ‫ل‬ َ
‫ك‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬َ‫ف‬
‫أ‬ً‫يف‬
ِ َ
‫اّلل‬ َ
‫ت‬َ‫ر‬
ْ
‫ط‬ِ‫ف‬
‫ي‬ِ‫ت‬
َ
‫ال‬
ِ َ
‫اّلل‬ ِ
‫ق‬
ْ
‫ل‬َ‫خ‬ِ‫ل‬ َ
‫يل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ت‬
َ
‫َل‬
ٰ َ‫ذ‬
َ
‫ك‬ِ‫ل‬
ۚ َ‫ع‬ َ
‫أس‬َ‫الن‬ َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬
‫أ‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬
ْ‫ـ‬‫ك‬َ‫ا‬ َ
‫ن‬ِ‫ك‬ٰ‫ـ‬
َ
‫ل‬َ‫و‬ ُ‫م‬ِِّ‫ي‬َ‫ق‬
ْ
‫ال‬ ُ
‫ين‬ ِّ
ِ‫الد‬
ُ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ع‬َ‫ي‬
َ
‫َل‬ ِ
‫أس‬َ‫الن‬ َ‫ر‬َ‫ث‬
َ
‫ون‬
﴿
٣٠
﴾
(30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);
(tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
QS 30:30
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
b) Bergantung pada khaliknya
Tidak dapat berdiri sendiri, bahkan untuk
kelangsungan hidupnya (QS 4:28, 35:15).
ُ‫ف‬
ْ
‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫نت‬َ‫ا‬ ُ
‫أس‬َ‫الن‬‫أ‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬‫أ‬َ‫ي‬
ِ َ
‫اّلل‬‫ى‬
َ
‫ل‬ِ‫ا‬ ُ‫اء‬َ‫ر‬َ‫ق‬
َ‫و‬
َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ َ
‫اّلل‬
ُ‫يد‬ِ‫م‬َ‫ح‬
ْ
‫ال‬ ُّ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫غ‬
ْ
‫ال‬
ۚ ﴿
١٥
﴾
(Faathir:15) Hai manusia, kamulah yang berkehendak
kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
َ
‫ف‬ِّ
ِ‫ف‬َ‫خ‬ُ‫ي‬‫ن‬َ‫ا‬ ُ َ
‫اّلل‬ ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬
ْ‫م‬ُ‫نك‬َ‫ع‬ َ
‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬َ‫و‬
﴿‫أ‬ً‫يف‬ ِ‫ع‬َ‫ض‬ ُ
‫أن‬َ‫نس‬ِ
ْ
‫اَل‬
٢٨
﴾
(Nisa :28) Allah hendak memberikan keringanan kepadamu
, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
hakikat manusia : 2. dimuliakan
Betapa manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang
hina, akan tetapi Allah menghendaki manusia menjadi
makhluk yang mulia dan dimuliakan dengan:
a) Ditiupkan ruh sebagai unsur langit (QS 32:9)
‫و‬ُّ‫ر‬‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫يه‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫اه‬َ‫و‬َ‫س‬ َ‫م‬ُ‫ث‬
ِ‫ه‬ ِ
‫ح‬
َ‫الس‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬
َ
‫ل‬ َ
‫ل‬ َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬
َ
‫ع‬ْ‫م‬
َ‫ة‬ َ‫د‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ ْ
‫اَل‬َ‫و‬ َ‫أر‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ
‫اَل‬َ‫و‬
ً
‫يل‬ِ‫ل‬َ‫ق‬
َ
‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ك‬َ‫ت‬‫أ‬َ‫م‬
(Assajdah : 9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
b) Diberi keistimewaan (QS 17:70)
hakikat manusia : 2. Dimuliakan
ِ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬
ْ
‫ال‬َ‫و‬ ِّ
ِ‫ر‬َ‫ب‬
ْ
‫ال‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫أه‬َ‫ن‬
ْ
‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫د‬‫ا‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬‫أ‬َ‫ن‬ْ‫م‬َ‫ر‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬
َ
‫ل‬َ‫و‬
ِ
‫أت‬َ‫ب‬ِِّ‫ي‬َ‫الط‬ َ
‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫م‬ُ‫أه‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ز‬ َ‫ر‬َ‫و‬
َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫أه‬َ‫ن‬
ْ
‫ل‬َ‫ض‬َ‫ف‬َ‫و‬
ٍ‫ير‬ِ‫ث‬ َ‫ـ‬‫ك‬ ٰ‫ى‬
ً
‫يل‬ ِ
‫ض‬ْ‫ف‬َ‫ت‬‫أ‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ
‫ن‬َ‫م‬ِِّ‫م‬
﴿
٧٠
(Al Israa: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.
c) Alam ditundukkan untuknya (QS 45:13; 67:15)
hakikat manusia : 2. Dimuliakan
َ‫الس‬‫ي‬ِ‫ف‬‫أ‬َ‫م‬‫م‬ُ‫ك‬
َ
‫ل‬ َ‫ر‬َ‫خ‬َ‫س‬َ‫و‬
‫ي‬ِ‫ف‬‫أ‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ
‫ات‬َ‫أو‬َ‫م‬
ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِِّ‫م‬‫أ‬ ً‫يع‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ِ
‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اَل‬
َ
‫ن‬ِ‫ا‬
‫أ‬َ‫ي‬
َ
‫َل‬ َ
‫ك‬ِ‫ل‬َٰ‫ذ‬‫ي‬ِ‫ف‬
ٍ
‫ت‬
﴿ َ
‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ٍ
‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬
ِّ
ِ‫ل‬
(Jasiyah:13) Dan Dia menundukkan untukmu apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
َ
‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اَل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬
َ
‫ل‬ َ
‫ل‬ َ‫ع‬َ‫ج‬‫ي‬ ِ‫ذ‬
َ
‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬
ً
‫وَل‬
ُ
‫ل‬ َ‫ذ‬
﴾
(AlMulk :15) Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
Mukallaf artinya dibebani. Sebagai makhluk
yang diistimewakan dengan berbagai
kelebihan, manusia tidak dibiarkan tanpa
tugas dan tanggung jawab.
a) Ubud ilallah : Nikmat penciptaan dengan
berbagai kelebihan harus disyukuri dengan
melakukan ibadah sebagai ekspresi
ketundukan dan keikhlasan kepada Yang
Maha Menciptakan (QS. 51:56)
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
َ‫و‬ َ
‫ن‬ ِ
‫ج‬
ْ
‫ال‬ ُ
‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬‫أ‬َ‫م‬َ‫و‬
َ
‫َل‬ِ‫ا‬ َ
‫نس‬ِ
ْ
‫اَل‬
ِ
‫ون‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬
﴿
٥٦
(Adzariyat : 56) Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.
b) Khalifatul fil ardh : potensi besar yang
diberikan Allah kepadanya juga dimaksudkan
agar manusia mampu mengelola bumi ini
mewakili Allah mengatur kehidupan sesuai
yang dikehendaki-Nya dan tidak berbuat
semaunya (QS. 2:30)
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
َ
‫ل‬َ‫م‬
ْ
‫ل‬ِ‫ل‬ َ
‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ
‫أل‬َ‫ق‬
ْ
‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬
ِ‫ف‬ ٌ
‫ل‬ِ‫أع‬َ‫ج‬‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬
‫ي‬
ً‫ة‬َ‫يف‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ
‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اَل‬
َ‫ا‬‫وا‬
ُ
‫أل‬َ‫ق‬
‫ن‬َ‫م‬‫أ‬َ‫يه‬ِ‫ف‬ ُ
‫ل‬ َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬
ُ‫ح‬ِِّ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬ ُ
‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬َ‫و‬ َ‫أء‬َ‫م‬ ِّ
ِ‫الد‬ ُ
‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬‫أ‬َ‫يه‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ ِ
‫س‬ْ‫ف‬ُ‫ي‬
َ
‫ك‬
َ
‫ل‬ ُ
‫س‬ ِّ
ِ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬َ‫و‬ َ
‫ك‬ ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬
َ
‫َل‬‫أ‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ا‬‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫ا‬ َ
‫أل‬َ‫ق‬
َ
‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ع‬َ‫ت‬
(Baqarah :30) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
hakikat manusia : 4. bebas pilih
a) akal untuk memilih
Kalau Allah menghendaki, manusia bisa
diciptakan tanpa akal pikiran sehingga ia
tidak dapat memilih apa yang ingin dilakukan
Dengan keistimewaan akal dan hatinya,
manusia diciptakan sebagai makhluk pilihan,
yang bebas memilih dan menentukan
nasibnya sendiri
(QS. 90:10; 76:3; 64:2; 18:29)
hakikat manusia : 4. bebas pilih
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ
ِ‫ب‬َ‫ر‬‫ن‬ِ‫م‬ ُّ
‫ق‬َ‫ح‬
ْ
‫ال‬ ِ
‫ل‬ُ‫ق‬َ‫و‬
‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬
ْ
‫ل‬َ‫ف‬ َ‫أء‬َ‫ش‬‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬
ْ‫ر‬ُ‫ف‬ ْ‫ـ‬‫ك‬َ‫ي‬
ْ
‫ل‬َ‫ف‬ َ‫أء‬َ‫ش‬‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
َ‫ن‬ِ‫ا‬
ِ‫م‬ِ‫ل‬‫أ‬َ‫لظ‬ِ‫ل‬‫أ‬َ‫ن‬ ْ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ا‬‫أ‬
‫ا‬ً‫أر‬َ‫ن‬ َ
‫ين‬
‫أ‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ ِ‫اد‬َ‫ر‬ُ‫س‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫أط‬َ‫ح‬َ‫ا‬
ِ‫ا‬َ‫و‬
ُ‫أث‬َ‫غ‬ُ‫ي‬‫وا‬ُ‫يث‬ ِ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬‫ن‬
‫وا‬
ُ‫و‬
ْ
‫ال‬‫ي‬ ِ‫و‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ِ
‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫م‬
ْ
‫أل‬َ‫ك‬ ٍ‫أء‬َ‫م‬ِ‫ب‬
َ‫وه‬ُ‫ج‬
َ‫ر‬َ‫الك‬ َ
‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬
ُ
‫اب‬
‫أ‬ً‫ق‬َ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ ْ
‫ت‬َ‫أء‬َ‫س‬َ‫و‬
(Alkahfi :29) Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu; maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
Akal yang diberikan Allah untuk
membebaskan manusia memilih ini adalah
ujian.
Jika manusia mau menggunakan akal dan
hatinya dengan baik, ia akan beriman kepada
Allah sesuai fitrahnya.
Jika manusia kemudian sombong, menutupi
nikmat akal, dan memperbesar nafsunya,
akan jatuhlah manusia pada kekafiran
hakikat manusia : 4. bebas pilih
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
a) pilihan dipertanggungjawaban
Keberadaannya sebagai makhluk yang diberi
kebebasan untuk memilih itu bukan tanpa
konsekuensi. Sesungguhnya nikmat kelebihan
dan keistimewaan yang Allah berikan
kepadanya akan diperhitungkan oleh Allah.
ٌ‫م‬
ْ
‫ل‬ِ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ
‫ك‬
َ
‫ل‬ َ
‫س‬ْ‫ي‬
َ
‫ل‬‫أ‬َ‫م‬ ُ
‫ف‬ْ‫ق‬َ‫ت‬
َ
‫َل‬َ‫و‬
َ
‫ع‬ْ‫م‬َ‫الس‬ َ
‫ن‬ِ‫ا‬
ُّ
‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫اد‬َ‫ؤ‬ُ‫ف‬
ْ
‫ال‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ب‬
ْ
‫ال‬َ‫و‬
ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ
‫أن‬َ‫ك‬ َ
‫ك‬ِ‫ئ‬ٰ‫ـ‬
َ
‫ول‬ُ‫ا‬
ُ‫ه‬
﴿
ً
‫َل‬ ُ
‫ُئ‬ْ‫س‬َ‫م‬
٣٦
(Israa :36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
﴿ ٰ‫ى‬َ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ا‬ َ‫ر‬ ْ‫ز‬ ِ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫از‬َ‫و‬ ُ‫ر‬ِ‫ز‬َ‫ت‬
َ
‫َل‬َ‫ا‬
٣٨
﴾
An najm :38) (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul
dosa orang lain,
َ‫ع‬َ‫س‬‫أ‬َ‫م‬
َ
‫َل‬ِ‫ا‬ ِ
‫أن‬َ‫نس‬ِ
ْ
‫ل‬ِ‫ل‬ َ
‫س‬ْ‫ي‬
َ
‫ل‬‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬
﴿ ٰ‫ى‬
٣٩
﴾
(39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya.
ٰ‫ى‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ َ
‫ف‬ْ‫و‬َ‫س‬ ُ‫ه‬َ‫ي‬ ْ‫ع‬َ‫س‬ َ
‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬
﴿
٤٠
﴾
(40) Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
﴿ ٰ‫ى‬َ‫ف‬ْ‫و‬َ ْ
‫اَل‬ َ‫اء‬َ‫ز‬َ‫ج‬
ْ
‫ال‬ ُ‫اه‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ي‬ َ‫م‬ُ‫ث‬
٤١
﴾
(41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling
sempurna,
b) mendapat balasan sesuai pilihan
Seusai keberadaannya di dunia, Allah akan
memberikan balasan secara adil dan
proporsional di akhirat berupa syurga (QS.
102: 8; 32:19; 22:14; 2:25) dan neraka (QS.
17:36; 53:38-41; 2:25)
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
‫ي‬ ِ‫ذ‬
َ
‫ال‬ ُ
‫ل‬ ِ
‫خ‬ ْ‫د‬ُ‫ي‬ َ َ
‫اّلل‬ َ
‫ن‬ِ‫ا‬
‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ َ
‫ن‬
ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ٍ
‫أت‬َ‫ن‬َ‫ج‬ ِ
‫أت‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫أ‬َ‫الص‬
‫أ‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬‫ن‬ِ‫م‬‫ي‬
ُ‫أر‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ
‫اَل‬
ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ َ
‫اّلل‬ َ
‫ن‬ِ‫ا‬
ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬‫أ‬َ‫م‬ ُ
‫ل‬ َ‫ع‬
(Alhajj: 14) Sesungguhnya Allah memasukkan orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh
ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang
Dia kehendaki.
• a.1. Konsep Pengetahuan
Teori Psikoanalisis menyebutkan manusia sebagai
Homo Valent ( makhluk berkeinginan, memiliki
perilaku interaksi antara komponen biologis,
psikologis, dan sosial)
Teori Behaviorisme menyebutkan manusia sebagai
Homo Mechanicus (tingkah laku manusia terbentuk
dari proses pembelajaran dengan lingkungannya,
tidak dari aspek rasional/emosionalnya)
A. Asal Usul Kejadian Manusia
a. Siapakah Manusia
Teori Kognitif menyebutkan manusia sebagai
Homo Sapiens (makhluk berfikir, yang selalu
berusaha memahami lingkungannya)
Teori Humanisme menyebutkan manusia
sebagai Homo Ludens (makhluk bermain,
manusia berperilaku untuk mempertahankan,
meningkatkan, dan selalu mengaktualisasikan
dirinya/bersifat selalu aktif)
a.2. Konsep Al – Qur’an
Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar berada
(being), biologis, statis, seperti hewan.
Konsep Insan, adalah makhluk yang menjadi
(becoming), psikologis, spiritualis, yang bergerak
ke arah kesempurnaan.
Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk kepada
semua manusia sebagai makhluk sosial.
Banu Adam, sebagai anak keturunan adam yang
merupakan manusia yang pertama.
b. Persamaan & Perbedaan Manusia dengan
Makhluk Lain
Hewan
a. Pengetahuan
 Dangkal
 Parsial – Khusus
 Regional
 Berlaku saat sekarang
Manusia
a. Pengetahuan
 Luas
 Tak terbatas
 Universal
 Pengetahuan masa
lampau dan yang akan
datang.
b. Hasrat dan Keinginan
( hewan)
 Bersifat material makan,
minum, tidur, kawin, dsb.
 Non material: insting
alamiah untuk
mempertahankan
kehidupan fisik.
 Bersifat individual dan
pribadi.
 Bersifat regional
 Bersifat seketika dan
berkaitan dengan masa
sekarang.
b. Hasrat dan Keinginan
(manusia)
 Bersifat material makan,
minum, tidur, kawin, dsb.
 Bersifat non material;
seperti unsur spiritual,
moral, cita-cita, pemikiran.
 Bersifat individual pribadi
dan sosial.
 Bersifat universal
 Bersifat tak terbatas.
c. Potensi Alamiah
• Potensi termateri; bentuk
fisik tidak sempurna.
• Potensi imateri ; bersifat
naluriah, berdasarkan pada
insting dan nafsu.
• Orientasi semata-mata
melangsungkan hidup.
c. Potensi Alamiah
• Potensi termateri; bentuk
fisik sempurna.
• Potensi imateri; ruh
ilahiyah.
• Potensi fitrah dan hanif.
• Nafsu, akal, qalbu.
c. Proses kejadian manusia
1. Sejarah manusia pertama
 Pengetahuan Umum
Teori Darwinisme, makhluk hidup berasal dari spesies satu ke spesies yang
lain melalui proses evolusi atau makhluk hidup berevolusi dari spesies satu
ke spesies yang lain.
 Pengetahuan Qur’an
Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat melainkan
diciptakan dari thin / turab (saripati tanah).
2. Proses penciptaan manusia keturunan Adam
 Pengetahuan Umum
Teori medis / kedokteran
Manusia keturunan Adam diciptakan Allah melalui percampuran sperma
dan sel telur.
 Pengetahuan Qur’an
Manusia keturunan Adam diciptakan Allah dari nutfah.
(Q.S. 23:13-14), (Q.S. 86:5, Q.S. 32: 8-9)
•
ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬‫ال‬ُ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬‫اإل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫و‬
ٍ‫نن‬ِِ
(
١٢
)
َ‫ف‬ُِْ‫ن‬ ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
‫ي‬ِ‫ف‬ ً‫ة‬
ٍ‫نن‬ِ‫ك‬َ‫م‬ ٍ
‫ار‬َ‫ر‬َ‫ق‬
(
١٣
)
َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ف‬ُِّْ‫ن‬‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
ُ‫م‬ َ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫ف‬ ً‫ة‬
‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫غ‬ْ‫ض‬
َ‫ل‬ َ‫ام‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬ ْ‫و‬َ‫س‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫غ‬ْ‫ض‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
ً‫ق‬ْ‫َل‬‫خ‬ ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫َأ‬‫ش‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫ح‬
َ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ف‬ َ‫َر‬‫خ‬‫آ‬ ‫ا‬
َ‫نن‬ِ‫ق‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ْ‫ال‬ ُ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ
‫َّللا‬
(
١٤
)
• 12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah.
• 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim).
• 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.
•
َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬‫ال‬ُ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
ٍ‫نن‬ِ‫ه‬َ‫م‬ ٍ‫اء‬
(
٨
)
َ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َّ‫و‬َ‫س‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
ِ‫ه‬‫ن‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬
ْ‫ب‬‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ ِ‫وح‬ُ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
‫ن‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ار‬َ‫ص‬
‫ا‬َ‫م‬ ‫ال‬
َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬
(
٩
)
• 8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina.
• 9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan
ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati;
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
•
َ‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬ َّ‫م‬ِ‫م‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬‫اإل‬ ِ
‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ف‬
(
٥
)
ٍ‫ق‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫د‬ ٍ‫اء‬َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬
(
٦
)
ُ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ن‬
ِ‫ب‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ر‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬ْ‫ل‬ُّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ن‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
(
٧
)
• 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari
Apakah Dia diciptakan?
• 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
• 7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan
tulang dada perempuan.
d. Proses Kehidupan Manusia
Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia :
1. Fase alam arwah
2. Fase alam rahim
3. Fase alam dunia
4. Fase alam barzah
5. Fase alam akhirat
B. Potensi Manusia
1. Potensi Berbuat Baik dan Buruk
• kecenderungan untuk berbuat baik (QS.asy-
Syams/91 : 8)
• kecenderungan untuk berbuat jahat (QS. asy-
Syams/91 : 9)
2. Tanggungjawab dan Kebebasan
Pemberian kebebasan dari Allah untuk
mengaktualisasikan potensi ke arah baik atau buruk (QS.
al-Kahfi/18 : 29), dengan diberi penjelasan tentang
tanggung jawabnya atas pemilihan arah aktualisasi.
• Jika memikul tanggung jawab secara baik, maka surga
adalah balasannya (QS. an-Naba’/78 : 31 – 37)
• Jika tidak mau memikul atau ingkar terhadap tanggung
jawab, maka balasannya adalah neraka (QS. an-Naba’/78
: 21 – 30). Alam semesta seisinya hacur (QS. al-Zalzalah)
C. Tujuan Penciptaan Manusia
1. Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT.
a. Vertical (aspek ritual).
b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam
semesta).
2. Fungsi dan peran manusia
• Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi.
• Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah
(Liya’budullah).
Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah.
Sedang beberapa peran manusia antara lain :
• Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54)
• Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39)
• Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35)
•
ً‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ن‬َ‫ل‬ُ‫س‬ َ‫و‬ َ‫د‬ ُ‫او‬َ‫د‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ن‬َ‫ت‬‫آ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫و‬
َ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ِ َّ ِ
‫ّلِل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫اال‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬َّ‫ض‬
َ‫نن‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ
‫نر‬ِ‫ث‬َ‫ك‬
(
١٥
)
ُ‫او‬َ‫د‬ ُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ن‬َ‫ل‬ُ‫س‬ َ‫ث‬ ِ
‫ر‬ َ‫و‬ َ‫و‬
َ‫ه‬ُّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ َ‫د‬
‫ا‬
ِ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ِ
‫ْر‬‫ن‬َِّ‫ال‬ َ‫ق‬ِِْ‫ن‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬ِِّ‫ل‬ُ‫ع‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬
َ‫ه‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬‫ن‬
َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬
ُ‫نن‬ِ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ْ‫ال‬
(
١٦
)
• 15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman;
dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami
dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman".
• 16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan Dia berkata: "Hai manusia,
Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala
sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".
•
• [1092] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi
Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang
diturunkan kepadanya.
•
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫األل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬‫ألو‬ ‫ى‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ َ‫و‬ ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬
(
٥٤
)
• 54. Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir.
•
َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ع‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬‫األ‬ َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ال‬
ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫الء‬ُ‫َؤ‬‫ه‬ ِ‫ء‬
َ‫نن‬ِ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬
(
٣١
)
َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ‫ال‬ َ‫َك‬‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬‫ن‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ََْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬
ُ‫م‬
(
٣٢
)
‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ْ‫س‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫م‬َ‫د‬‫آ‬
ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫م‬
َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ْب‬‫ن‬َ‫غ‬ ُ‫م‬َ‫ل‬
َِ‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬
َ‫ون‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ
‫ض‬ ْ‫األر‬ َ‫و‬
(
٣٣
)
• 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar!"
• 32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah
yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
• 33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama
benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda
itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
•
َ‫غ‬ِ‫ب‬ ِ َّ
‫َّللا‬ َِ‫ا‬َ‫ن‬‫آ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ج‬ُ‫ن‬ َ‫نن‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬
َ‫ر‬ُ‫ب‬َ‫ك‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ٍ‫ان‬َِْ‫ل‬ُ‫س‬ ِ
‫ْر‬‫ن‬
ِ َّ
‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ت‬ْ‫ق‬َ‫م‬
ُ َّ
‫َّللا‬ ُ‫ع‬َ‫ب‬َِْ‫ن‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫نن‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫و‬
َ‫ت‬ُ‫م‬ ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ٍ
‫َّار‬‫ب‬َ‫ج‬ ٍ
‫ِّر‬ِ‫ب‬َ‫ك‬
(
٣٥
)
• 35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah
tanpa alasan yang sampai kepada mereka[1322]. Amat besar
kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang
yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang
sombong dan sewenang-wenang.
• [1322] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan
yang datang kepada mereka.
C. Tanggung Jawab Manusia
Hamba
• Tunduk, patuh, taat kepada
Allah.
• Memelihara iman yang
bersifat fluktuatif.
• Tanggung jawab pada diri
sendiri, keluarga,
lingkungan sekitar, maupun
pada Allah SWT.
Khalifah
• Tugas kepemimpinan,
memelihara, dan mengelola
alam.
• Terdapat wewenang berupa
kebebasan untuk memilih
dan menentukan sesuatu
yang berlandaskan
tauhidullah.
• Kekuasaan manusia dibatasi
oleh aturan-aturan dan
hukum-hukum Allah.

More Related Content

Similar to 2.3. Manusia-dan-Kehidupannya.ppt

Siapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut IslamSiapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut Islam
janiaul
 
Pendidikan Agama IslaM Prodi EKONOMI.pptx
Pendidikan Agama IslaM Prodi EKONOMI.pptxPendidikan Agama IslaM Prodi EKONOMI.pptx
Pendidikan Agama IslaM Prodi EKONOMI.pptx
Nurwahyuni72
 
Al qur'an 1 (semester 1)
Al qur'an 1 (semester 1)Al qur'an 1 (semester 1)
Al qur'an 1 (semester 1)
Ismail Zain
 
PERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptx
PERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptxPERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptx
PERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptx
AlTechnology
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hery Kurniawan
 
Kejadian Manusia
Kejadian ManusiaKejadian Manusia
Kejadian Manusia
Biani Mawal
 
Kejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'anKejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'an
Biani Mawal
 
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka BumiManusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
fiqihku
 
Manusia sebagai-khalifah3
Manusia sebagai-khalifah3Manusia sebagai-khalifah3
Manusia sebagai-khalifah3
Reno Prasetyo
 
Manusia dan Agama
Manusia dan AgamaManusia dan Agama
Manusia dan Agama
Hariyatunnisa Ahmad
 
Manusia sebagai Khalifah
Manusia sebagai KhalifahManusia sebagai Khalifah
Manusia sebagai Khalifah
Nisfatur Rosyidah Rosyidah
 
Materi manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifahMateri manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifah
wiki_tuwi23
 
Materi manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifahMateri manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifah
agyana_nadian
 
Materi manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifahMateri manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifah
wiki_tuwi23
 
Bab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptxBab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptx
BazliHashim2
 
Pandangan semesta alam
Pandangan semesta alamPandangan semesta alam
Pandangan semesta alam
Ifwat Arif
 
Bab i ketuhanan dalam islam
Bab i ketuhanan dalam islamBab i ketuhanan dalam islam
Bab i ketuhanan dalam islam
Kharis Zaman
 
Konsep ilmu YAMC
Konsep ilmu YAMCKonsep ilmu YAMC
Konsep ilmu YAMC
Muhammad Fathy Rashad
 
5. Konsep Manusia - kajian IW.pptx
5. Konsep Manusia - kajian IW.pptx5. Konsep Manusia - kajian IW.pptx
5. Konsep Manusia - kajian IW.pptx
ArsyulMunir1
 

Similar to 2.3. Manusia-dan-Kehidupannya.ppt (20)

Siapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut IslamSiapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut Islam
 
Pendidikan Agama IslaM Prodi EKONOMI.pptx
Pendidikan Agama IslaM Prodi EKONOMI.pptxPendidikan Agama IslaM Prodi EKONOMI.pptx
Pendidikan Agama IslaM Prodi EKONOMI.pptx
 
Al qur'an 1 (semester 1)
Al qur'an 1 (semester 1)Al qur'an 1 (semester 1)
Al qur'an 1 (semester 1)
 
PERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptx
PERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptxPERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptx
PERSENTASI_AGAMA_PERTEMUAN_KE_15_BAB_HAKIKAT_MANUSIA.pptx
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
 
Hakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusiaHakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusia
 
Kejadian Manusia
Kejadian ManusiaKejadian Manusia
Kejadian Manusia
 
Kejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'anKejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'an
 
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka BumiManusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
 
Manusia sebagai-khalifah3
Manusia sebagai-khalifah3Manusia sebagai-khalifah3
Manusia sebagai-khalifah3
 
Manusia dan Agama
Manusia dan AgamaManusia dan Agama
Manusia dan Agama
 
Manusia sebagai Khalifah
Manusia sebagai KhalifahManusia sebagai Khalifah
Manusia sebagai Khalifah
 
Materi manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifahMateri manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifah
 
Materi manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifahMateri manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifah
 
Materi manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifahMateri manusia-sbg-khalifah
Materi manusia-sbg-khalifah
 
Bab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptxBab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptx
 
Pandangan semesta alam
Pandangan semesta alamPandangan semesta alam
Pandangan semesta alam
 
Bab i ketuhanan dalam islam
Bab i ketuhanan dalam islamBab i ketuhanan dalam islam
Bab i ketuhanan dalam islam
 
Konsep ilmu YAMC
Konsep ilmu YAMCKonsep ilmu YAMC
Konsep ilmu YAMC
 
5. Konsep Manusia - kajian IW.pptx
5. Konsep Manusia - kajian IW.pptx5. Konsep Manusia - kajian IW.pptx
5. Konsep Manusia - kajian IW.pptx
 

2.3. Manusia-dan-Kehidupannya.ppt

  • 1. Pertemuan Ke 3 dan 4 Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam • Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan memahami tentang hakikat penciptaan manusia yang terdiri dari : 1. Hakikat tentang manusia 2. Asal usul kejadian manusia 3. Potensi-potensi manusia dan kelebihannya atas makhluk lain 3. Ragam orientasi hidup manusia 4. Tujuan dan dan fungsi penciptaan manusia 5. Hidup sukses dalam pandangan Islam
  • 2. hakikat manusia Dilihat dari penciptaannya, manusia tersusun dari unsur bumi dan langit. Unsur bumi menyumbang tanah sebagai unsur penciptaannya; setelah proses penciptaan fisiknya sempurna dari tanah ini, ruh sebagai unsur langit ditiupkan Allah kepadanya. Dari dua unsur ini, berdasar fungsinya, manusia disimbulkan dengan tiga unsur utama: hati, akal, dan jasad
  • 3. Siapapun dan apapun kedudukannya, manusia harus memahami hakikat diri dan kehidupannya. Hal ini penting untuk menjaga agar manusia dapat berlaku adil terhadap dirinya, penciptanya, sesama manusia, dan makhluk lainnya hakikat manusia
  • 4. hakikat manusia Hakikat manusia yang harus dipahami : 1.Sebagai makhluk (diciptakan) 2.Sebagai mukaram (dimuliakan) 3.Sebagai mukallaf (dibebani) 4.Sebagai mukhayyar (bebas memilih) 5.Sebagai majzi (mendapat balasan)
  • 5. hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan) a) Dengan fitrah tertentu Sebagai makhluk ia diciptakan atas fitrah Islam sebagaimana makhluk lain (QS 30:30) Sebagai manusia ia tidak pernah menjadi malaikat yang tercipta dari cahaya atau iblis yang tercipta dari api Sepandai-pandainya manusia ia tidak dapat mengetahui rahasia yang Allah SWT bukakan untuknya
  • 6. ۚ ِ‫ن‬َ‫ح‬ ِ ‫ين‬ ِّ ِ‫لد‬ِ‫ل‬ َ ‫ك‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫أ‬ً‫يف‬ ِ َ ‫اّلل‬ َ ‫ت‬َ‫ر‬ ْ ‫ط‬ِ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫ت‬ َ ‫ال‬ ِ َ ‫اّلل‬ ِ ‫ق‬ ْ ‫ل‬َ‫خ‬ِ‫ل‬ َ ‫يل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬ ٰ َ‫ذ‬ َ ‫ك‬ِ‫ل‬ ۚ َ‫ع‬ َ ‫أس‬َ‫الن‬ َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬ ‫أ‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ْ‫ـ‬‫ك‬َ‫ا‬ َ ‫ن‬ِ‫ك‬ٰ‫ـ‬ َ ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫م‬ِِّ‫ي‬َ‫ق‬ ْ ‫ال‬ ُ ‫ين‬ ِّ ِ‫الد‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ ِ ‫أس‬َ‫الن‬ َ‫ر‬َ‫ث‬ َ ‫ون‬ ﴿ ٣٠ ﴾ (30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, QS 30:30
  • 7. hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan) b) Bergantung pada khaliknya Tidak dapat berdiri sendiri, bahkan untuk kelangsungan hidupnya (QS 4:28, 35:15). ُ‫ف‬ ْ ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫نت‬َ‫ا‬ ُ ‫أس‬َ‫الن‬‫أ‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬‫أ‬َ‫ي‬ ِ َ ‫اّلل‬‫ى‬ َ ‫ل‬ِ‫ا‬ ُ‫اء‬َ‫ر‬َ‫ق‬ َ‫و‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ َ ‫اّلل‬ ُ‫يد‬ِ‫م‬َ‫ح‬ ْ ‫ال‬ ُّ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫غ‬ ْ ‫ال‬ ۚ ﴿ ١٥ ﴾ (Faathir:15) Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
  • 8. َ ‫ف‬ِّ ِ‫ف‬َ‫خ‬ُ‫ي‬‫ن‬َ‫ا‬ ُ َ ‫اّلل‬ ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫نك‬َ‫ع‬ َ ‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬َ‫و‬ ﴿‫أ‬ً‫يف‬ ِ‫ع‬َ‫ض‬ ُ ‫أن‬َ‫نس‬ِ ْ ‫اَل‬ ٢٨ ﴾ (Nisa :28) Allah hendak memberikan keringanan kepadamu , dan manusia dijadikan bersifat lemah. hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
  • 9. hakikat manusia : 2. dimuliakan Betapa manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang hina, akan tetapi Allah menghendaki manusia menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan dengan: a) Ditiupkan ruh sebagai unsur langit (QS 32:9) ‫و‬ُّ‫ر‬‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫يه‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫اه‬َ‫و‬َ‫س‬ َ‫م‬ُ‫ث‬ ِ‫ه‬ ِ ‫ح‬ َ‫الس‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ َ ‫ل‬ َ ‫ل‬ َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ َ ‫ع‬ْ‫م‬ َ‫ة‬ َ‫د‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬َ ْ ‫اَل‬َ‫و‬ َ‫أر‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ ‫اَل‬َ‫و‬ ً ‫يل‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ َ ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ك‬َ‫ت‬‫أ‬َ‫م‬ (Assajdah : 9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
  • 10. b) Diberi keistimewaan (QS 17:70) hakikat manusia : 2. Dimuliakan ِ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬ ْ ‫ال‬َ‫و‬ ِّ ِ‫ر‬َ‫ب‬ ْ ‫ال‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫أه‬َ‫ن‬ ْ ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫د‬‫ا‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬‫أ‬َ‫ن‬ْ‫م‬َ‫ر‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َ ‫ل‬َ‫و‬ ِ ‫أت‬َ‫ب‬ِِّ‫ي‬َ‫الط‬ َ ‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫م‬ُ‫أه‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ز‬ َ‫ر‬َ‫و‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫أه‬َ‫ن‬ ْ ‫ل‬َ‫ض‬َ‫ف‬َ‫و‬ ٍ‫ير‬ِ‫ث‬ َ‫ـ‬‫ك‬ ٰ‫ى‬ ً ‫يل‬ ِ ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫ت‬‫أ‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ ‫ن‬َ‫م‬ِِّ‫م‬ ﴿ ٧٠ (Al Israa: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
  • 11. c) Alam ditundukkan untuknya (QS 45:13; 67:15) hakikat manusia : 2. Dimuliakan َ‫الس‬‫ي‬ِ‫ف‬‫أ‬َ‫م‬‫م‬ُ‫ك‬ َ ‫ل‬ َ‫ر‬َ‫خ‬َ‫س‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ف‬‫أ‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ ‫ات‬َ‫أو‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِِّ‫م‬‫أ‬ ً‫يع‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ِ ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اَل‬ َ ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ َ ‫ك‬ِ‫ل‬َٰ‫ذ‬‫ي‬ِ‫ف‬ ٍ ‫ت‬ ﴿ َ ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ٍ ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ ِّ ِ‫ل‬ (Jasiyah:13) Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda َ ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اَل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ َ ‫ل‬ َ ‫ل‬ َ‫ع‬َ‫ج‬‫ي‬ ِ‫ذ‬ َ ‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ً ‫وَل‬ ُ ‫ل‬ َ‫ذ‬ ﴾ (AlMulk :15) Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
  • 12. hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani) Mukallaf artinya dibebani. Sebagai makhluk yang diistimewakan dengan berbagai kelebihan, manusia tidak dibiarkan tanpa tugas dan tanggung jawab. a) Ubud ilallah : Nikmat penciptaan dengan berbagai kelebihan harus disyukuri dengan melakukan ibadah sebagai ekspresi ketundukan dan keikhlasan kepada Yang Maha Menciptakan (QS. 51:56)
  • 13. hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani) َ‫و‬ َ ‫ن‬ ِ ‫ج‬ ْ ‫ال‬ ُ ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬‫أ‬َ‫م‬َ‫و‬ َ ‫َل‬ِ‫ا‬ َ ‫نس‬ِ ْ ‫اَل‬ ِ ‫ون‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ﴿ ٥٦ (Adzariyat : 56) Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
  • 14. b) Khalifatul fil ardh : potensi besar yang diberikan Allah kepadanya juga dimaksudkan agar manusia mampu mengelola bumi ini mewakili Allah mengatur kehidupan sesuai yang dikehendaki-Nya dan tidak berbuat semaunya (QS. 2:30) hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
  • 15. َ ‫ل‬َ‫م‬ ْ ‫ل‬ِ‫ل‬ َ ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ ‫أل‬َ‫ق‬ ْ ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ف‬ ٌ ‫ل‬ِ‫أع‬َ‫ج‬‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ ‫ي‬ ً‫ة‬َ‫يف‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اَل‬ َ‫ا‬‫وا‬ ُ ‫أل‬َ‫ق‬ ‫ن‬َ‫م‬‫أ‬َ‫يه‬ِ‫ف‬ ُ ‫ل‬ َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ُ‫ح‬ِِّ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬ ُ ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬َ‫و‬ َ‫أء‬َ‫م‬ ِّ ِ‫الد‬ ُ ‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬‫أ‬َ‫يه‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ ِ ‫س‬ْ‫ف‬ُ‫ي‬ َ ‫ك‬ َ ‫ل‬ ُ ‫س‬ ِّ ِ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬َ‫و‬ َ ‫ك‬ ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ َ ‫َل‬‫أ‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ا‬‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫ا‬ َ ‫أل‬َ‫ق‬ َ ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ع‬َ‫ت‬ (Baqarah :30) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
  • 16. hakikat manusia : 4. bebas pilih a) akal untuk memilih Kalau Allah menghendaki, manusia bisa diciptakan tanpa akal pikiran sehingga ia tidak dapat memilih apa yang ingin dilakukan Dengan keistimewaan akal dan hatinya, manusia diciptakan sebagai makhluk pilihan, yang bebas memilih dan menentukan nasibnya sendiri (QS. 90:10; 76:3; 64:2; 18:29)
  • 17. hakikat manusia : 4. bebas pilih ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ ِ‫ب‬َ‫ر‬‫ن‬ِ‫م‬ ُّ ‫ق‬َ‫ح‬ ْ ‫ال‬ ِ ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ْ ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫أء‬َ‫ش‬‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬ُ‫ف‬ ْ‫ـ‬‫ك‬َ‫ي‬ ْ ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫أء‬َ‫ش‬‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ن‬ِ‫ا‬ ِ‫م‬ِ‫ل‬‫أ‬َ‫لظ‬ِ‫ل‬‫أ‬َ‫ن‬ ْ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ا‬‫أ‬ ‫ا‬ً‫أر‬َ‫ن‬ َ ‫ين‬ ‫أ‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ ِ‫اد‬َ‫ر‬ُ‫س‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫أط‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ِ‫ا‬َ‫و‬ ُ‫أث‬َ‫غ‬ُ‫ي‬‫وا‬ُ‫يث‬ ِ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬‫ن‬ ‫وا‬ ُ‫و‬ ْ ‫ال‬‫ي‬ ِ‫و‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ِ ‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫م‬ ْ ‫أل‬َ‫ك‬ ٍ‫أء‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫وه‬ُ‫ج‬ َ‫ر‬َ‫الك‬ َ ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ ُ ‫اب‬ ‫أ‬ً‫ق‬َ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ ْ ‫ت‬َ‫أء‬َ‫س‬َ‫و‬ (Alkahfi :29) Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
  • 18. Akal yang diberikan Allah untuk membebaskan manusia memilih ini adalah ujian. Jika manusia mau menggunakan akal dan hatinya dengan baik, ia akan beriman kepada Allah sesuai fitrahnya. Jika manusia kemudian sombong, menutupi nikmat akal, dan memperbesar nafsunya, akan jatuhlah manusia pada kekafiran hakikat manusia : 4. bebas pilih
  • 19. hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan) a) pilihan dipertanggungjawaban Keberadaannya sebagai makhluk yang diberi kebebasan untuk memilih itu bukan tanpa konsekuensi. Sesungguhnya nikmat kelebihan dan keistimewaan yang Allah berikan kepadanya akan diperhitungkan oleh Allah.
  • 20. ٌ‫م‬ ْ ‫ل‬ِ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ ‫ك‬ َ ‫ل‬ َ ‫س‬ْ‫ي‬ َ ‫ل‬‫أ‬َ‫م‬ ُ ‫ف‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ َ ‫ع‬ْ‫م‬َ‫الس‬ َ ‫ن‬ِ‫ا‬ ُّ ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫اد‬َ‫ؤ‬ُ‫ف‬ ْ ‫ال‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ب‬ ْ ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ ‫أن‬َ‫ك‬ َ ‫ك‬ِ‫ئ‬ٰ‫ـ‬ َ ‫ول‬ُ‫ا‬ ُ‫ه‬ ﴿ ً ‫َل‬ ُ ‫ُئ‬ْ‫س‬َ‫م‬ ٣٦ (Israa :36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
  • 21. ﴿ ٰ‫ى‬َ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ا‬ َ‫ر‬ ْ‫ز‬ ِ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫از‬َ‫و‬ ُ‫ر‬ِ‫ز‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫ا‬ ٣٨ ﴾ An najm :38) (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, َ‫ع‬َ‫س‬‫أ‬َ‫م‬ َ ‫َل‬ِ‫ا‬ ِ ‫أن‬َ‫نس‬ِ ْ ‫ل‬ِ‫ل‬ َ ‫س‬ْ‫ي‬ َ ‫ل‬‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬ ﴿ ٰ‫ى‬ ٣٩ ﴾ (39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. ٰ‫ى‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ َ ‫ف‬ْ‫و‬َ‫س‬ ُ‫ه‬َ‫ي‬ ْ‫ع‬َ‫س‬ َ ‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬ ﴿ ٤٠ ﴾ (40) Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). ﴿ ٰ‫ى‬َ‫ف‬ْ‫و‬َ ْ ‫اَل‬ َ‫اء‬َ‫ز‬َ‫ج‬ ْ ‫ال‬ ُ‫اه‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ي‬ َ‫م‬ُ‫ث‬ ٤١ ﴾ (41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
  • 22. b) mendapat balasan sesuai pilihan Seusai keberadaannya di dunia, Allah akan memberikan balasan secara adil dan proporsional di akhirat berupa syurga (QS. 102: 8; 32:19; 22:14; 2:25) dan neraka (QS. 17:36; 53:38-41; 2:25) hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
  • 23. hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan) ‫ي‬ ِ‫ذ‬ َ ‫ال‬ ُ ‫ل‬ ِ ‫خ‬ ْ‫د‬ُ‫ي‬ َ َ ‫اّلل‬ َ ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ َ ‫ن‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ٍ ‫أت‬َ‫ن‬َ‫ج‬ ِ ‫أت‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫أ‬َ‫الص‬ ‫أ‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬‫ن‬ِ‫م‬‫ي‬ ُ‫أر‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ ‫اَل‬ ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ َ ‫اّلل‬ َ ‫ن‬ِ‫ا‬ ُ‫يد‬ِ‫ر‬ُ‫ي‬‫أ‬َ‫م‬ ُ ‫ل‬ َ‫ع‬ (Alhajj: 14) Sesungguhnya Allah memasukkan orang- orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
  • 24. • a.1. Konsep Pengetahuan Teori Psikoanalisis menyebutkan manusia sebagai Homo Valent ( makhluk berkeinginan, memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis, psikologis, dan sosial) Teori Behaviorisme menyebutkan manusia sebagai Homo Mechanicus (tingkah laku manusia terbentuk dari proses pembelajaran dengan lingkungannya, tidak dari aspek rasional/emosionalnya) A. Asal Usul Kejadian Manusia a. Siapakah Manusia
  • 25. Teori Kognitif menyebutkan manusia sebagai Homo Sapiens (makhluk berfikir, yang selalu berusaha memahami lingkungannya) Teori Humanisme menyebutkan manusia sebagai Homo Ludens (makhluk bermain, manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan selalu mengaktualisasikan dirinya/bersifat selalu aktif)
  • 26. a.2. Konsep Al – Qur’an Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar berada (being), biologis, statis, seperti hewan. Konsep Insan, adalah makhluk yang menjadi (becoming), psikologis, spiritualis, yang bergerak ke arah kesempurnaan. Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk kepada semua manusia sebagai makhluk sosial. Banu Adam, sebagai anak keturunan adam yang merupakan manusia yang pertama.
  • 27. b. Persamaan & Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain Hewan a. Pengetahuan  Dangkal  Parsial – Khusus  Regional  Berlaku saat sekarang Manusia a. Pengetahuan  Luas  Tak terbatas  Universal  Pengetahuan masa lampau dan yang akan datang.
  • 28. b. Hasrat dan Keinginan ( hewan)  Bersifat material makan, minum, tidur, kawin, dsb.  Non material: insting alamiah untuk mempertahankan kehidupan fisik.  Bersifat individual dan pribadi.  Bersifat regional  Bersifat seketika dan berkaitan dengan masa sekarang. b. Hasrat dan Keinginan (manusia)  Bersifat material makan, minum, tidur, kawin, dsb.  Bersifat non material; seperti unsur spiritual, moral, cita-cita, pemikiran.  Bersifat individual pribadi dan sosial.  Bersifat universal  Bersifat tak terbatas.
  • 29. c. Potensi Alamiah • Potensi termateri; bentuk fisik tidak sempurna. • Potensi imateri ; bersifat naluriah, berdasarkan pada insting dan nafsu. • Orientasi semata-mata melangsungkan hidup. c. Potensi Alamiah • Potensi termateri; bentuk fisik sempurna. • Potensi imateri; ruh ilahiyah. • Potensi fitrah dan hanif. • Nafsu, akal, qalbu.
  • 30. c. Proses kejadian manusia 1. Sejarah manusia pertama  Pengetahuan Umum Teori Darwinisme, makhluk hidup berasal dari spesies satu ke spesies yang lain melalui proses evolusi atau makhluk hidup berevolusi dari spesies satu ke spesies yang lain.  Pengetahuan Qur’an Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat melainkan diciptakan dari thin / turab (saripati tanah). 2. Proses penciptaan manusia keturunan Adam  Pengetahuan Umum Teori medis / kedokteran Manusia keturunan Adam diciptakan Allah melalui percampuran sperma dan sel telur.  Pengetahuan Qur’an Manusia keturunan Adam diciptakan Allah dari nutfah. (Q.S. 23:13-14), (Q.S. 86:5, Q.S. 32: 8-9)
  • 31. • ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬‫ال‬ُ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬‫اإل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ٍ‫نن‬ِِ ( ١٢ ) َ‫ف‬ُِْ‫ن‬ ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ً‫ة‬ ٍ‫نن‬ِ‫ك‬َ‫م‬ ٍ ‫ار‬َ‫ر‬َ‫ق‬ ( ١٣ ) َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ف‬ُِّْ‫ن‬‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ُ‫م‬ َ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫ف‬ ً‫ة‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫غ‬ْ‫ض‬ َ‫ل‬ َ‫ام‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬ ْ‫و‬َ‫س‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫غ‬ْ‫ض‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ً‫ق‬ْ‫َل‬‫خ‬ ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫َأ‬‫ش‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫ح‬ َ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ف‬ َ‫َر‬‫خ‬‫آ‬ ‫ا‬ َ‫نن‬ِ‫ق‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ْ‫ال‬ ُ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ُ َّ ‫َّللا‬ ( ١٤ ) • 12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. • 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). • 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
  • 32. • َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬‫ال‬ُ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫نن‬ِ‫ه‬َ‫م‬ ٍ‫اء‬ ( ٨ ) َ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َّ‫و‬َ‫س‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ِ‫ه‬‫ن‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬ ْ‫ب‬‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ ِ‫وح‬ُ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ن‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ئ‬ْ‫ف‬‫األ‬ َ‫و‬ َ‫ار‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ( ٩ ) • 8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. • 9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
  • 33. • َ‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬ َّ‫م‬ِ‫م‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬‫اإل‬ ِ ‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ( ٥ ) ٍ‫ق‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫د‬ ٍ‫اء‬َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬ ( ٦ ) ُ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ن‬ ِ‫ب‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ر‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬ْ‫ل‬ُّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ن‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ( ٧ ) • 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan? • 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, • 7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
  • 34. d. Proses Kehidupan Manusia Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia : 1. Fase alam arwah 2. Fase alam rahim 3. Fase alam dunia 4. Fase alam barzah 5. Fase alam akhirat
  • 35. B. Potensi Manusia 1. Potensi Berbuat Baik dan Buruk • kecenderungan untuk berbuat baik (QS.asy- Syams/91 : 8) • kecenderungan untuk berbuat jahat (QS. asy- Syams/91 : 9)
  • 36. 2. Tanggungjawab dan Kebebasan Pemberian kebebasan dari Allah untuk mengaktualisasikan potensi ke arah baik atau buruk (QS. al-Kahfi/18 : 29), dengan diberi penjelasan tentang tanggung jawabnya atas pemilihan arah aktualisasi. • Jika memikul tanggung jawab secara baik, maka surga adalah balasannya (QS. an-Naba’/78 : 31 – 37) • Jika tidak mau memikul atau ingkar terhadap tanggung jawab, maka balasannya adalah neraka (QS. an-Naba’/78 : 21 – 30). Alam semesta seisinya hacur (QS. al-Zalzalah)
  • 37. C. Tujuan Penciptaan Manusia 1. Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT. a. Vertical (aspek ritual). b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta). 2. Fungsi dan peran manusia • Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi. • Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah (Liya’budullah). Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah. Sedang beberapa peran manusia antara lain : • Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54) • Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39) • Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35)
  • 38. • ً‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ن‬َ‫ل‬ُ‫س‬ َ‫و‬ َ‫د‬ ُ‫او‬َ‫د‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ن‬َ‫ت‬‫آ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ِ َّ ِ ‫ّلِل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫اال‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬َّ‫ض‬ َ‫نن‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ ‫نر‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ( ١٥ ) ُ‫او‬َ‫د‬ ُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ن‬َ‫ل‬ُ‫س‬ َ‫ث‬ ِ ‫ر‬ َ‫و‬ َ‫و‬ َ‫ه‬ُّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ َ‫د‬ ‫ا‬ ِ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ِ ‫ْر‬‫ن‬َِّ‫ال‬ َ‫ق‬ِِْ‫ن‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬ِِّ‫ل‬ُ‫ع‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ه‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬‫ن‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ُ‫نن‬ِ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ ( ١٦ ) • 15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman". • 16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata". • • [1092] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.
  • 39. • ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫األل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬‫ألو‬ ‫ى‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ َ‫و‬ ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ ( ٥٤ ) • 54. Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir. • َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ع‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬‫األ‬ َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫الء‬ُ‫َؤ‬‫ه‬ ِ‫ء‬ َ‫نن‬ِ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬ ( ٣١ ) َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ‫ال‬ َ‫َك‬‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬‫ن‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ََْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ُ‫م‬ ( ٣٢ ) ‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫س‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫م‬ َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ْب‬‫ن‬َ‫غ‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ َِ‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ ‫ض‬ ْ‫األر‬ َ‫و‬ ( ٣٣ ) • 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" • 32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]." • 33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
  • 40. • َ‫غ‬ِ‫ب‬ ِ َّ ‫َّللا‬ َِ‫ا‬َ‫ن‬‫آ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ج‬ُ‫ن‬ َ‫نن‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ر‬ُ‫ب‬َ‫ك‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ٍ‫ان‬َِْ‫ل‬ُ‫س‬ ِ ‫ْر‬‫ن‬ ِ َّ ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ت‬ْ‫ق‬َ‫م‬ ُ َّ ‫َّللا‬ ُ‫ع‬َ‫ب‬َِْ‫ن‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫نن‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ َ‫ت‬ُ‫م‬ ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ ‫َّار‬‫ب‬َ‫ج‬ ٍ ‫ِّر‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ ( ٣٥ ) • 35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka[1322]. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang. • [1322] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan yang datang kepada mereka.
  • 41. C. Tanggung Jawab Manusia Hamba • Tunduk, patuh, taat kepada Allah. • Memelihara iman yang bersifat fluktuatif. • Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT. Khalifah • Tugas kepemimpinan, memelihara, dan mengelola alam. • Terdapat wewenang berupa kebebasan untuk memilih dan menentukan sesuatu yang berlandaskan tauhidullah. • Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan-aturan dan hukum-hukum Allah.