Berdasarkan literature review 14 artikel tentang hubungan pola makan dan peran orang tua dengan stunting pada balita di Indonesia, didapatkan hasil bahwa sebagian besar artikel menunjukkan adanya hubungan antara pola makan dan peran orang tua dengan stunting, meskipun beberapa artikel tidak menemukan hubungan tersebut.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara jarak kelahiran, umur kehamilan dengan perkembangan anak usia 0-2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Duripoku Kabupaten Pasangkayu tahun 2020. Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara jarak kelahiran yang terlalu dekat (<2 tahun) dengan perkembangan anak yang tidak sesuai. Juga ditemukan hubungan antara umur kehamilan prematur/postmatur dengan
Dokumen tersebut membahas upaya pemenuhan masalah gizi khususnya stunting pada balita di Indonesia melalui pemberian makanan tambahan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi stunting, penyebab stunting, serta upaya yang dilakukan yaitu gerakan perbaikan gizi dengan fokus 1000 hari pertama kehidupan dan pemberian makanan tambahan. Hasil perbandingan dua jurnal menunjukkan pemberian makanan tambahan bermanfaat untuk meningkat
Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain status gizi ibu hamil dan ASI, status sosial ekonomi, serta jumlah anggota keluarga. Prevalensi stunting di Indonesia cenderung statis dan meningkat. Upaya pencegahan perlu dilakukan pemerintah dan masyarakat.
Berdasarkan literature review 14 artikel tentang hubungan pola makan dan peran orang tua dengan stunting pada balita di Indonesia, didapatkan hasil bahwa sebagian besar artikel menunjukkan adanya hubungan antara pola makan dan peran orang tua dengan stunting, meskipun beberapa artikel tidak menemukan hubungan tersebut.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara jarak kelahiran, umur kehamilan dengan perkembangan anak usia 0-2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Duripoku Kabupaten Pasangkayu tahun 2020. Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara jarak kelahiran yang terlalu dekat (<2 tahun) dengan perkembangan anak yang tidak sesuai. Juga ditemukan hubungan antara umur kehamilan prematur/postmatur dengan
Dokumen tersebut membahas upaya pemenuhan masalah gizi khususnya stunting pada balita di Indonesia melalui pemberian makanan tambahan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi stunting, penyebab stunting, serta upaya yang dilakukan yaitu gerakan perbaikan gizi dengan fokus 1000 hari pertama kehidupan dan pemberian makanan tambahan. Hasil perbandingan dua jurnal menunjukkan pemberian makanan tambahan bermanfaat untuk meningkat
Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain status gizi ibu hamil dan ASI, status sosial ekonomi, serta jumlah anggota keluarga. Prevalensi stunting di Indonesia cenderung statis dan meningkat. Upaya pencegahan perlu dilakukan pemerintah dan masyarakat.
Makalah ini membahas tentang kejadian stunting pada anak usia balita 0-5 tahun di Indonesia. Stunting didefinisikan sebagai kondisi dimana balita memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya. Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sekitar 37% menurut data Riskesdas 2013. Beberapa faktor yang mempengaruhi stunting antara lain status gizi ibu hamil dan ASI, serta status sosial ekonomi kel
Makalah ini membahas tentang kejadian stunting pada anak usia balita 0-5 tahun di Indonesia. Stunting didefinisikan sebagai kondisi dimana balita memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya. Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 37% menurut data Riskesdas 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi stunting antara lain status gizi ibu hamil dan ASI, serta status sosial ekonomi kel
Penelitian ini menilai hubungan antara pemilihan dokter ahli kebidanan dan kandungan sebagai petugas pelayanan antenatal dengan persalinan sectio caesarea. Hasilnya menunjukkan ada hubungan signifikan antara pemilihan dokter tersebut dengan persalinan sectio caesarea, namun hubungan ini dipengaruhi oleh status sosial ekonomi rumah tangga."
Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi di Desa Turus. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan ibu, dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif.
Kondisi gizi di Indonesia saat ini masih menjadi perhatian serius. Stunting dan masalah gizi lainnya masih tinggi terutama di daerah. Upaya pemerintah melalui program kesehatan dan gizi masyarakat berfokus pada pencegahan stunting dan masalah gizi lainnya melalui intervensi sejak ibu hamil hingga anak usia sekolah. Posyandu memainkan peran penting dalam deteksi dini dan penanganan masalah g
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILnrukmana rukmana
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola nutrisi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Darmaraja Kabupaten Sumedang tahun 2018 dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan sampel sebanyak 73 responden yang dipilih secara purposive.
Dokumen ini membahas latar belakang tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia serta faktor-faktor yang berhubungan dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) seperti status gizi ibu, Lingkar Lengan Atas (LILA), dan umur ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan LILA dan umur ibu dengan kejadian BBLR di wilayah kerja puskesmas di Bali tahun 2010-2012. Hasil penelitian diharapkan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK Abdul H-u
Studi ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi campak pada balita di Kabupaten Bogor. Variabel yang diteliti meliputi umur ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan pengetahuan. Hasilnya menunjukkan bahwa umur ibu, pendidikan, paritas, dan pengetahuan berhubungan dengan pemberian imunisasi, sedangkan pekerjaan tidak berhubungan.
Dokumen tersebut membahas analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gambah. Lima faktor yang berhubungan signifikan dengan stunting balita adalah berat lahir, ASI eksklusif, tingkat pendidikan ibu, riwayat usia kehamilan, dan status gizi ibu. Faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan balita.
Makalah ini membahas tentang kejadian stunting pada anak usia balita 0-5 tahun di Indonesia. Stunting didefinisikan sebagai kondisi dimana balita memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya. Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sekitar 37% menurut data Riskesdas 2013. Beberapa faktor yang mempengaruhi stunting antara lain status gizi ibu hamil dan ASI, serta status sosial ekonomi kel
Makalah ini membahas tentang kejadian stunting pada anak usia balita 0-5 tahun di Indonesia. Stunting didefinisikan sebagai kondisi dimana balita memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya. Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 37% menurut data Riskesdas 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi stunting antara lain status gizi ibu hamil dan ASI, serta status sosial ekonomi kel
Penelitian ini menilai hubungan antara pemilihan dokter ahli kebidanan dan kandungan sebagai petugas pelayanan antenatal dengan persalinan sectio caesarea. Hasilnya menunjukkan ada hubungan signifikan antara pemilihan dokter tersebut dengan persalinan sectio caesarea, namun hubungan ini dipengaruhi oleh status sosial ekonomi rumah tangga."
Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi di Desa Turus. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan ibu, dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif.
Kondisi gizi di Indonesia saat ini masih menjadi perhatian serius. Stunting dan masalah gizi lainnya masih tinggi terutama di daerah. Upaya pemerintah melalui program kesehatan dan gizi masyarakat berfokus pada pencegahan stunting dan masalah gizi lainnya melalui intervensi sejak ibu hamil hingga anak usia sekolah. Posyandu memainkan peran penting dalam deteksi dini dan penanganan masalah g
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILnrukmana rukmana
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola nutrisi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Darmaraja Kabupaten Sumedang tahun 2018 dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan sampel sebanyak 73 responden yang dipilih secara purposive.
Dokumen ini membahas latar belakang tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia serta faktor-faktor yang berhubungan dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) seperti status gizi ibu, Lingkar Lengan Atas (LILA), dan umur ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan LILA dan umur ibu dengan kejadian BBLR di wilayah kerja puskesmas di Bali tahun 2010-2012. Hasil penelitian diharapkan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK Abdul H-u
Studi ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi campak pada balita di Kabupaten Bogor. Variabel yang diteliti meliputi umur ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan pengetahuan. Hasilnya menunjukkan bahwa umur ibu, pendidikan, paritas, dan pengetahuan berhubungan dengan pemberian imunisasi, sedangkan pekerjaan tidak berhubungan.
Dokumen tersebut membahas analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Gambah. Lima faktor yang berhubungan signifikan dengan stunting balita adalah berat lahir, ASI eksklusif, tingkat pendidikan ibu, riwayat usia kehamilan, dan status gizi ibu. Faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan balita.
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
2 PP bertha.pptx
1. HUBUNGAN USIA SAAT HAMIL DENGAN
KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI
PUSKESMAS TANDUNG NANGGALA TAHUN
2022
Oleh:
BERTHA YULIANTI
042020254
2. BAB I
LATAR BELAKANG
Stunting pada balita perlu menjadi perhatian
khusus karena berkaitan dengan peningkatan
risiko kesakitan dan kematian serta
terhambatnya tumbuh kembang motorik dan
mental anak (Kartikawati, 2011).
RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan Usia Saat Hamil
dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di
Puskesmas Tandung Nanggala Tahun 2022?
3. TUJUAN
Mengidentifikasi kejadian stunting pada balita di
Puskesmas Tandung Nanggala.
Menganalisis hubungan Usia Saat Hamil dengan Kejadian
Stunting Pada Balita di Puskesmas Tandung Nanggala
tahun 2022.
MANFAAT
Praktis
Teoritis
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stunting adalah keadaan gagal tumbuh yang dialami
anak balita disebabkan kekurangan gizi kronis sehingga
tinggi atau panjang badan anak menjadi lebih pendek
untuk usianya.
Balita adalah kelompok anak usia 0-59 bulan.
5. BAB 3
Kerangka Konsep
Hipotesis alternatif
Ha.: Ada Hubungan Usia Saat Hamil Dengan
Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas
Tandung Nanggala Tahun 2022.
H0.: Tidak ada Hubungan Usia Saat Hamil Dengan
Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas
Tandung Nanggala Tahun 2022.
Usia ibu saat
hamil
Kejadian stunting
pada balita
6. Definisi operasional
Variabel
Definisi
operasional
Alat
ukur
Skala
ukur
Independen
Usia ibu saat hamil
Usia ibu hamil yang dihitung dari
tanggal lahir sampai waktu
pelaksanaan penelitian yang
dinyatakan dalam tahun.
Kuesi
oner
0 = berisiko (< 20 tahun
atau > 35 tahun)
1 = tidak berisiko (20 –
35 tahun)
Dependen
Kejadian stunting
pada balita
Suatu keadaan dimana tinggi badan
anak tidak sesuai dengan usia (lebih
pendek dari tinggi usia nomal).
Stunting didasarkan pada indeks
panjang badan dibanding umur
(PB/U) atau tinggi badan dibanding
umur (TB/U) dengan batas (z-score)
kurang dari - 2 SD
Buku
KMS
Stunting: Zscore TB/U
<- 2,0 SD 2. Normal:
Zscore TB/U ≥ -2,0 SD
+2 SD
7. Bab 4
pendekatan cross sectional karena memelajari
hubungan faktor penyebab (variabel independen) dan
faktor akibat (variabel dependen)
Sampel pada penelitian ini balita yang mengalami
stunting di lokasi penelitian yang memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi Tahun 2022.
teknik sampling yang digunakan adalah Purposive
Sampling.
Analisis data uji Chi Square jika nilai p>0.05 maka
diartikan bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel yang diuji.
8. Analisis Univariat
Umur Ibu saat Hamil Frekuensi Persentase
Resiko Tinggi (<20 tahun dan >35
tahun)
Tidak Beresiko (20-35 Tahun)
17
126
12 %
88 %
Total 143 100 %
BAB V
terdapat 17 ibu (12%) dalam
kategori umur resiko tinggi
saat hamil yaitu usia <20
tahun dan >35 tahun. Dan
126 ibu (88%) yang usianya
antara 20-35 tahun atau tidak
beresiko saat hamil.
Kejadian Stunting Pada Balita dari
TB/PB terhadap Umur Balita
Frekuensi Persentase
Stunting (Z-score <-2)
Normal (Z-score -2 s/d 3)
14
129
10 %
90 %
Total 143 100. %
TERDAPAT 14 balita (10%)
mengalami stunting dengan
hasil hitung z-score <-2 SD.
Sedangkan 129 balita (90%)
normal atau tidak stunting
dengan hasil hitung z-score -
2 SD sampai dengan 3SD.
9. Analisis bivariat
Umur Ibu saat Hamil
Kejadian Stunting Balita dari TB/PB
terhadap Umur
Jumlah
p-value
Normal Stunting
f % f % f %
Resiko Tinggi (<20 tahun
dan >35 tahun)
6 4% 11 8% 17 12%
0,000
Tidak Beresiko (20-35
Tahun)
123 86% 3 2% 126 88%
Total 129 90% 14 10% 143 100%
.Pada penelitian ini didapatkan p-value 0,000. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara usia ibu saat hamil dengan kejadian stunting.
10. Pembahasan
Penelitian serupa dikemukakan Erfince & Minarni (2020) kelompok
ibu berusia kurang dari 20 tahun lebih banyak memiliki balita yang
mengalami stunting. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p=0,003
(<0,05) disimpulkan bahwa usia ibu memiliki hubungan yang
signifikan dengan kejadian stunting. Penelitian ini sejalan dengan
penelitin terdahulu oleh Anthony, dkk (2018).
Ibu berusia remaja masih terjadi masa pertumbuhan secara fisik,
mengakibatkan janin kesulitan mendapatkan nutrisi dari ibu sebab
terjadi persaingan mendapatkan nutrisi antara ibu dan janin.
Sehingga ibu yang mengandung memiliki resiko janin IUGR, BBLR,
dan pendek. Ibu muda secara psikologis memiliki pola pikir berupa
pola asuh yang belum matang dari segi gizi anak. Sedangkan ibu
yang terlalu tua biasanya memiliki daya tahan dan semangat untuk
merawat kehamilannya sudah menurun (Stephenson & Schiff,
2019).
11. BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis diperoleh p-value 0,000 (Ha
diterima jika p-value <0,05) yang artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara usia ibu saat hamil
dengan kejadian stunting.
SARAN
Bagi tenaga kesehatan mampu membedakan antara
stunting dengan stunting, serta memvalidasi kembali
dengan pengukuran yang seharusnya dilakukan oleh
tenaga kesehatan, kemudian diagnosa stunting atau tidak
stuntingnya bisa ditentukan oleh dokter gizi.