Laporan ini berisi rencana pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara individu kepada pasien bernama Dinda Aurelia. Rencananya mencakup kegiatan promotif, preventif, dan kuratif untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut pasien."
Dokumen tersebut merupakan standar pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh perawat gigi yang mencakup standar administrasi, tata laksana pelayanan, pengumpulan data kesehatan gigi, dan tindakan promotif. Standar tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme perawat gigi sesuai ketentuan yang berlaku.
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiriarifdudat1
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah UPTD Puskesmas Batuwarno Kabupaten Wonogiri. UKGS bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa melalui kegiatan promosi, preventif, dan kuratif yang melibatkan peran guru, tenaga kesehatan, dan orang tua siswa. Kegiatan utama UKGS antara lain pendidikan kesehatan gigi, sikat
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Dokumen tersebut merupakan standar pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh perawat gigi yang mencakup standar administrasi, tata laksana pelayanan, pengumpulan data kesehatan gigi, dan tindakan promotif. Standar tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme perawat gigi sesuai ketentuan yang berlaku.
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiriarifdudat1
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah UPTD Puskesmas Batuwarno Kabupaten Wonogiri. UKGS bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa melalui kegiatan promosi, preventif, dan kuratif yang melibatkan peran guru, tenaga kesehatan, dan orang tua siswa. Kegiatan utama UKGS antara lain pendidikan kesehatan gigi, sikat
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Proposal ini menawarkan kerja sama pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SD Negeri di Kota Pontianak. Program pelayanan akan memberikan edukasi kesehatan gigi, pencegahan penyakit, perawatan gigi, dan rujukan ke dokter gigi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan menurunkan angka penyakit gigi serta memberikan perawatan gigi yang dibutuhkan bagi siswa. Biaya program se
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar di Indonesia. UKGS melakukan pelayanan kesehatan gigi melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. UKGS dilaksanakan di sekolah melalui pendidikan kesehatan gigi, sikat gigi bersama, pemberian fluorida, dan pengobatan gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah). UKS bertujuan meningkatkan kesehatan siswa, sedangkan UKGS fokus pada kesehatan gigi dengan melakukan pencegahan, pemeriksaan, dan perawatan gigi. Pelaksanaannya melibatkan tenaga sekolah, puskesmas, dan dilakukan secara bertahap sesuai fasilitas kesehatan yang tersedia
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas rencana aktualisasi untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di poliklinik Polda Kepri; (2) Salah satu masalah utama adalah kurangnya pengetahuan pasien tentang pentingnya perawatan gigi; (3) Rencana aktualisasinya meliputi pemberian edukasi kesehatan gigi, pre-test dan post-test pengetahuan
1. Dokumen tersebut membahas program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) untuk meningkatkan kesehatan gigi siswa SD.
2. Status kesehatan gigi anak Indonesia masih buruk dengan tingginya angka gigi berlubang dan penyakit mulut.
3. Program UKGS diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan menurunkan angka penyakit gigi.
Latar belakang: Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai
dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi mulai dari email, dentin
dan meluas ke arah pulpa. Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2018, ditemui
prevalensi gigi berlubang/rusak/karies untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebesar
55,5%, salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan, Kabupaten Jeneponto
juga ditemukan prevalensi yang cukup besar yaitu 48,27% yang didominasi oleh
usia 5-9 tahun. Pengetahuan yang baik akan memberikan dampak perilaku
kesehatan gigi dan mulut yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan:
meningkatkan pengetahuan siswa SDN 82 Bontokatangka terhadap kesehatan gigi
dan mulut. Metode: Penyuluhan dengan teknik demonstrasi dan ceramah di
hadapan siswa menggunakan media flichart, model studi, sikat gigi dan pasta gigi
serta mengukur tingkat pengetahuan dengan kuisioner pre-test dan post-test.
Jumlah responden sebanyak 36 anak SDN 82 Bonto Katangka, Kec. Tarowang,
Kab. Jeneponto. Hasil: Sejumlah 36 responden mengalami peningkatan
pengetahuan dari kurang menjadi baik setelah diberikan penyuluhan yaitu sebesar
36,2%. Simpulan: Seluruh responden mengalami peningkatan pengetahuan
mengenai kesehatan gigi dan mulut.
zxcvbnm
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptxAnggryMambait
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut melalui kampanye sikat gigi. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain rendahnya kesadaran masyarakat, pola hidup kurang sehat, distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata, sosialisasi yang kurang, dan tingginya angka gigi berlubang pada anak-anak. Upaya yang dilakukan meliputi pen
Rangkaian kegiatan meliputi pembuatan SOP pelayanan gigi bagi calon pengantin, program penyuluhan lintas poli, lembar penilaian kesehatan gigi, pamflet kesehatan gigi pengantin, pemeriksaan klinis gigi, dan penyuluhan kesehatan gigi pengantin untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Wanaraya.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas makalah UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang mencakup latar belakang, tujuan, dan kegiatan UKGS seperti penyuluhan kebersihan mulut, sikat gigi massal, dan pelayanan kesehatan gigi untuk siswa.
Teks tersebut merangkum tentang usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi murid-murid sekolah dasar melalui kegiatan promosi, preventif, dan kuratif seperti penyuluhan, sikat gigi bersama, dan pengobatan. UKGS dilaksanakan oleh tim kesehatan gigi dan dukungan dari guru dan orang tua murid.
SATUAN PELAJARAN
Bidang Study : Pendidikan Kesehatan Gigi
Sub Bidang Study : Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut
Pokok Bahasan : Makanan yang Dapat Menyehatkan Gigi dan Mulut
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Makanan
2. Manfaat mengkonsumsi makanan yang dapat menyehatkan gigi dan mulut
3. Makanan yang dapat menyehatkan gigi dan mulut
4. Makanan yang dapat merusak gigi dan mulut
Sasaran : Siswa-siswi Sekolah Dasar Kelas 2
Tempat : Kelas
Waktu : 25 Menit
Proposal ini menawarkan kerja sama pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SD Negeri di Kota Pontianak. Program pelayanan akan memberikan edukasi kesehatan gigi, pencegahan penyakit, perawatan gigi, dan rujukan ke dokter gigi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan menurunkan angka penyakit gigi serta memberikan perawatan gigi yang dibutuhkan bagi siswa. Biaya program se
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar di Indonesia. UKGS melakukan pelayanan kesehatan gigi melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. UKGS dilaksanakan di sekolah melalui pendidikan kesehatan gigi, sikat gigi bersama, pemberian fluorida, dan pengobatan gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah). UKS bertujuan meningkatkan kesehatan siswa, sedangkan UKGS fokus pada kesehatan gigi dengan melakukan pencegahan, pemeriksaan, dan perawatan gigi. Pelaksanaannya melibatkan tenaga sekolah, puskesmas, dan dilakukan secara bertahap sesuai fasilitas kesehatan yang tersedia
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas rencana aktualisasi untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di poliklinik Polda Kepri; (2) Salah satu masalah utama adalah kurangnya pengetahuan pasien tentang pentingnya perawatan gigi; (3) Rencana aktualisasinya meliputi pemberian edukasi kesehatan gigi, pre-test dan post-test pengetahuan
1. Dokumen tersebut membahas program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) untuk meningkatkan kesehatan gigi siswa SD.
2. Status kesehatan gigi anak Indonesia masih buruk dengan tingginya angka gigi berlubang dan penyakit mulut.
3. Program UKGS diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan menurunkan angka penyakit gigi.
Latar belakang: Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai
dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi mulai dari email, dentin
dan meluas ke arah pulpa. Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2018, ditemui
prevalensi gigi berlubang/rusak/karies untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebesar
55,5%, salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan, Kabupaten Jeneponto
juga ditemukan prevalensi yang cukup besar yaitu 48,27% yang didominasi oleh
usia 5-9 tahun. Pengetahuan yang baik akan memberikan dampak perilaku
kesehatan gigi dan mulut yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan:
meningkatkan pengetahuan siswa SDN 82 Bontokatangka terhadap kesehatan gigi
dan mulut. Metode: Penyuluhan dengan teknik demonstrasi dan ceramah di
hadapan siswa menggunakan media flichart, model studi, sikat gigi dan pasta gigi
serta mengukur tingkat pengetahuan dengan kuisioner pre-test dan post-test.
Jumlah responden sebanyak 36 anak SDN 82 Bonto Katangka, Kec. Tarowang,
Kab. Jeneponto. Hasil: Sejumlah 36 responden mengalami peningkatan
pengetahuan dari kurang menjadi baik setelah diberikan penyuluhan yaitu sebesar
36,2%. Simpulan: Seluruh responden mengalami peningkatan pengetahuan
mengenai kesehatan gigi dan mulut.
zxcvbnm
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptxAnggryMambait
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut melalui kampanye sikat gigi. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain rendahnya kesadaran masyarakat, pola hidup kurang sehat, distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata, sosialisasi yang kurang, dan tingginya angka gigi berlubang pada anak-anak. Upaya yang dilakukan meliputi pen
Rangkaian kegiatan meliputi pembuatan SOP pelayanan gigi bagi calon pengantin, program penyuluhan lintas poli, lembar penilaian kesehatan gigi, pamflet kesehatan gigi pengantin, pemeriksaan klinis gigi, dan penyuluhan kesehatan gigi pengantin untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Wanaraya.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas makalah UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang mencakup latar belakang, tujuan, dan kegiatan UKGS seperti penyuluhan kebersihan mulut, sikat gigi massal, dan pelayanan kesehatan gigi untuk siswa.
Teks tersebut merangkum tentang usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi murid-murid sekolah dasar melalui kegiatan promosi, preventif, dan kuratif seperti penyuluhan, sikat gigi bersama, dan pengobatan. UKGS dilaksanakan oleh tim kesehatan gigi dan dukungan dari guru dan orang tua murid.
SATUAN PELAJARAN
Bidang Study : Pendidikan Kesehatan Gigi
Sub Bidang Study : Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut
Pokok Bahasan : Makanan yang Dapat Menyehatkan Gigi dan Mulut
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Makanan
2. Manfaat mengkonsumsi makanan yang dapat menyehatkan gigi dan mulut
3. Makanan yang dapat menyehatkan gigi dan mulut
4. Makanan yang dapat merusak gigi dan mulut
Sasaran : Siswa-siswi Sekolah Dasar Kelas 2
Tempat : Kelas
Waktu : 25 Menit
1. LAPORAN
PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN
GIGI DAN MULUT INDIVIDU
Nama : Dinda Aurelia
Umur : 12 tahun
Alamat: Jl. Lempongsari 1
Sekolah: SDN Lempongsari 1
Oleh :
Agustina Listaini
P 17425112003
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN GIGI
2014/ 2015
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan kepada kelompok
tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan
secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang
optimal (Kepmenkes No. 248 /2006).
Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan
terciptanya masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduk hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mempunyai
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu adil
dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI,
2004).
Tujuan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara umum
adalah meningkatkan mutu,cakupan,efisiensi,pelayanan kesehatan gigi dan
mulut dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang
kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya status kesehatan gigi
dan mulut yang optimal (Depkes,2000).
Keberhasilan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat
diketahui dari target nasional tahun 2010 adalah DMF-T ≤ 2, OHI-S ≤ 1,2,
PTI ≥ 20%, CPITN ≥ 3 sextan sehat ( Depkes RI, 2000).
Dari hasil penjaringan yang dilakukan kepada pasien yang bernama
An. Dinda Aurelia umur 12 tahun kelas V SD Negeri Lempongsari
Semarang pada tanggal 11 November 2014, didapatkan hasil pemeriksaan
OHI-S = 1,4, def-t = 1, DMF-T = 1, PTI = 0%, dan CPITN = 6 sextan gigi
sehat. Hasil penjaringan tersebut menunjukkan adanya kesenjangan antara
target nasional dan hasil dilapangan. Maka dari itu, untuk meningkatkan
derajat kesehatan gigi dan mulut pada An. Dinda Aurelia perlu
dilaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara individu.
3. B. DATA MASALAH
Berdasarkan hasil penjaringan individu didapatkan data umum dan
data khusus, sebagai berikut :
1. Data Umum
a) Nama pasien : An. Dinda Aurelia
b) Umur : 12 tahun
c) Jenis Kelamin : Perempuan
d) Alamat Rumah : Jl. Lempongsari 1
e) Kelas : V
f) Sekolah : SD Negeri Lempongsari Semarang
g) Alamat Sekolah : JL. Sumbing 316 Semarang Kec. Gajah
Mungkur, Kota Semarang
2. Data Pemeriksaan
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diperoleh data data mengenai
keadaan gigi dan mulut pada An. Dinda Aurelia sebagai berikut (kartu
status terlampir) :
a) Status kebersihan gigi dan mulut
OHI-S = 1,4 (kriteria baik)
DI = 1,1 (kriteria baik)
CI = 0,3 (kriteria baik)
b) Kejadian karies gigi susu
def-t = 1
d = 0
e = 1
f = 0
c) Status kesehata gigi tetap
DMF-T = 1
D = 1
M = 0
F = 0
4. d) Status perawatan gigi
%
0
%
100
0
%
100
T
DMF
F
PTI
e) Status kesehatan jaringan periodontal
CPITN = 5 sextan gigi sehat
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari data hasil penjaringan yang telah dilakukan, dapat diperoleh
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. OHI-S = 1,4 dimana DI = 1,1 dan CI = 0,3 sedangkan menurut target
nasional OHI-S ≤ 1,2 berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional
dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai OHI-S = 0,6.
2. def-t= 1, dimana d = 0, e = 1, dan f = 0, sedangkan menurut target nasional
adalah def-t ≤2 berarti keadaan ini sudah mencapai target nasional
ditingkatkan menjadi target optimal menjadi, def-t= 0, dimana d = 0, e = 0,
f = 0.
3. DMF-T = 1, dimana D = 1, M = 0, F = 0, sedangkan menurut target
nasional adalah DMF-T ≤ 2 berarti keadaan ini sudah memenuhi target
nasional dan perlu ditingkatkan lagi menjadi DMF-T = 1, dimana D = 0, M
= 0, F = 1.
4. PTI = 0 % sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 20% berarti keadaan
ini belum memenuhi target nasional dan masih perlu ditingkatkan lagi
menjadi PTI = 100%.
5. CPITN = 5 sextan sehat, keadaan ini telah memenuhi target nasional yaitu
CPITN > 3 sekstan sehat dan masih perlu ditingkatkan lagi menjadi CPITN
= 6 sekstan sehat.
5. D. PRIORITAS MASALAH
No. Masalah
Nilai Kriteria
Total
U S G
1. OHI-S 4 4 5 13
2. def-t 4 4 4 12
3. DMF-T 3 4 3 10
4. PTI 3 4 4 11
5. CPITN 3 3 3 9
Berdasarkan table tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. OHIS = Prioritas I
2. Def-t = Prioritas II
3. PTI = Prioritas III
4. DMF-T = Prioritas IV
5. CPITN = Prioritas V
E. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan urutan prioritas masalah dapat diperoleh alternatif
pemecahan masalah sebagai berikut :
No. Masalah Penyebab Alternatif
1. OHI-S = 1,4 dimana
DI = 1,1 dan CI = 0,3
sedangkan menurut
target nasional OHI-S
≤ 1,2 berarti keadaan
ini belum memenuhi
target nasional dan
perlu ditingkatkan
a. Kurangnya
pengetahuan
tentang kebersihan
gigi dan mulut
a. Diberikan penyuluhan
tentang cara menyikat gigi
(promotif)
b. Diberikan penyuluhan
tentang makanan berair dan
berserat yang bersifat
membersihkan gigi
(promotif)
6. lagi agar nilai OHI-S
= 0,6.
c. Demonstrasi cara menyikat
gigi (promotif)
b. Kurangnya
pengetahuan
tentang cara
menyikat gigi
a. Diberikan penyuluhan tentang
alat dan bahan untuk
menyikat gigi (promotif)
b. Diberikan penyuluhan tentang
waktu menyikat gigi
(promotif)
c. Diberikan demonstrasi teknik
menyikat gigi (promotif)
c. Adanya karang
gigi.
d. Diberikan penyuluhan karang
gigi
e. Diberikan penyuluhan
menyikat gigi
f. Demonstrasi menyikat gigi
g. Melakukan sikat gigi masal
h. Dilakukan pembersihan
karang
2. def-t= 1, dimana d =
0, e = 1, dan f = 0,
sedangkan menurut
target nasional adalah
def-t ≤2 berarti
keadaan ini sudah
mencapai target
nasional ditingkatkan
menjadi target
optimal menjadi, def-
t= 0, dimana d = 0, e
= 0, f = 0.
a. Adanya gigi anak
(gigi susu)
berlubang
1) Diberikan penyuluhan gigi
berlubang
2) Diberikan penyuluhan
menyikat gigi
3) Melakukan Penambalan
4) Melakukan pencegahan gigi
berlubang
b. Adanya gigi anak 1) Diberikan penyuluhan gigi
7. (gigi susu) goyang goyang
2) Melakukan pencabutan gigi
susu
c. Adanya gigi
sundulan
1) Diberikan penyuluhan gigi
sundulan
2) Melakukan pencabutan
3. DMF-T = 1, dimana
D = 1, M = 0, F = 0,
sedangkan menurut
target nasional adalah
DMF-T ≤ 2 berarti
keadaan ini sudah
memenuhi target
nasional dan perlu
ditingkatkan lagi
menjadi DMF-T = 1,
dimana D = 0, M = 0,
F = 1.
a. Pengetahuan
tentang gigi
berlubang kurang.
a. Diberikan penyuluhan
tentang pengertian gigi
berlubang (promotif)
b. Diberikan penyuluhan
tentang penanggulangan gigi
berlubang (promotif).
b. Kurangnya
pengetahuan
tentang cara
penanggulangan
gigi berlubang
a. Diberikan penyuluhan tentang
penanggulangan gigi
berlubang (promotif).
b. Diberikan penyuluhan tentang
pentingnya memeriksakan
gigi berlubang ke klinik gigi
(promotif).
c. Kurangnya
kesadaran siswa
dalam merawat gigi
berlubang dengan
baik dan benar.
a. Diberikan penyuluhan tentang
pengertian gigi berlubang
(promotif)
b. Diberikan penyuluhan tentang
penanggulangan gigi
berlubang (promotif).
d. Banyak
mengkonsumsi
makanan
kariogenik
(makanan manis
dan melekat)
a. Diberikan penyuluhan tentang
akibat mengkonsumsi
makanan kariogenik
(makanan manis dan melekat)
(promotif).
b. Diberikan penyuluhan tentang
pentingnya mengkonsumsi
8. makanan berserat (promotif).
4. PTI = 0 % sedangkan
menurut target
nasional PTI ≥ 20%
berarti keadaan ini
belum memenuhi
target nasional dan
masih perlu
ditingkatkan lagi
menjadi PTI = 100%.
a. Pengetahuan
tentang pentingnya
menambal gigi
berlubang kurang
a. Diberikan penyuluhan tentang
manfaat menambal gigi
berlubang (promotif)
b. Diberikan penyuluhan tentang
kriteria gigi berlubang yang
harus ditambal
b. Kesadaran untuk
memeriksakan gigi
ke klinik gigi
kurang
a. Diberikan penyuluhan tentang
manfaat memeriksakan gigi
berlubang (promotif)
b. Diberikan penyuluhan tentang
kriteria gigi berlubang yang
harus ditambal
5. CPITN = 5 sextan
sehat, keadaan ini
telah memenuhi
target nasional yaitu
CPITN > 3 sekstan
sehat dan masih perlu
ditingkatkan lagi
menjadi CPITN = 6
sekstan sehat.
a. Kurangya
pengetahuan
tentang penyakit
jaringan penyangga
gigi.
a. Diberikan penyuluhan tentang
radang gusi (promotif)
b. Diberikan penyuluhan tentang
karang gigi(promotif)
c. Diberikan penyuluhan tentang
penyakit jaringan penyangga
gigi (promotif)
9. BAB II
RENCANA PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN
GIGI DAN MULUT INDIVIDU
A. PERENCANA KEGIATAN
1. Persiapan
a. Perijinan : Kepada sekolah SDN Lempongsari
b. Persiapan pasien : Menerima surat ijin dari orang tua.
c. Persiapan Alat dan Bahan : Bahan – bahan dan alat dari
kampus.
d. Persiapan Operator : Ramah, pakaian sopan, bersih, dan
rapi.
e. Persiapan ruangan : Hygiene ruangan.
2. Pelaksanaan
Melihat dari data masalah yang didapat, maka dapat direncanakan
kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi kepada siswa An. Dinda
Aurelia sebagai berikut:
a. Promotif
Penyuluhan, dengan materi :
1) Gigi berlubang
2) Cara menyikat gigi
3) Penyakit jaringan penyangga gigi
b. Preventif
1) Dilakukan sikat gigi dengan bimbingan operator
2) Pembersihan karang gigi
c. Kuratif
1) Melakukan penambalan dengan glass ionomer
2) Melakukan pencabutan gigi susu
10. B. KEBUTUHAN ALAT
C. KEBUTUHAN BAHAN
Kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut individu
dapat berjalan dengan baik bila ditunjang dengan kebutuhan bahan yang
digunakan. Berikut bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan
ini :
No. Nama kegiatan Nama bahan Kebutuhan
1.
Pemeriksaan
Kartu status 1 Lembar
Kapas 1 gram
Alkohol 70% 2 ml
2. Preventive
a.Sikat gigi Pasta gigi 2 gram
NO Jenis Kegiatan Alat yang dibutuhkan
1. Pemeriksaan OD set, kartu status dan alat tulis
2. Promotif
Penyuluhan Flipchart (sesuai dengan tema penyuluhan),
Model gigi dan Sikat gigi
3 Preventif
a. Scalling
-OD set, bengkok, gelas kumur, scaller set,
pipete, tempat kapas, handscoen, dappen
disk.
b. Bimbingan
menyikat gigi
- Sikat gigi, Pantom rahang, Cermin
3. Kuratif
a. Penambalan GI
-OD set, bengkok, gelas kumur, dappen disk,
tempat kapas, contra angle, mata bur, agate
spatel, plastis instrument, handscoen.
b. Pencabutan -OD set, bengkok gelas kumur, tempat kapas,
dappen disk, tang anak mahkota dan akar
rahang atas dan bawah posterior dan anterior.
11. Disclosing solution 2 ml
b.Scalling Iodine povidon 0,5 ml
Pumice 2 gr
Pasta gigi 1 gr
Kapas 1 gr
3. Kuratif
a.Penambalan
Tetap 1 elemen
Glass Ionomer 0,5 gram
Aquadest 2 ml
Kapas 2 gram
Coco Butter 0,2 gram
b. Pencabutan
gigi susu 1
elemen
Kapas 1 gram
Iodine Povidone 0,5 ml
Kassa 1 gram
Chlor ethyle 2 ml
D. PEMBIAYAAN
No Nama
kegiatan
Nama
bahan
Kebutuhan Biaya beli Biaya/
unit
Biaya Total
1. Pemeriksaan Kartu status 8 Lembar Rp. 150 Rp. 150 Rp. 1.200
Kapas 1 gram Rp. 72.000/
kg
Rp. 72 Rp. 72
Alkohol 70%
2 ml Rp.46.000/
liter
Rp. 46 Rp. 92
2. Preventive
a. Sikat gigi Pasta gigi 2 gram Rp. 6000/ 75
gram
Rp.80 Rp. 160
c.Scalling Iodine
povidon
0,5 ml Rp. 8.000/ 15
ml
Rp. 533 Rp. 270
Pumice 2 gr Rp. 27.000/ Rp. 27 Rp.54
12. kg
Pasta gigi 1 gr Rp. 6000/ 75
gram
Rp. 80 Rp. 80
Kapas 1 gr Rp. 72.000/
kg
Rp. 72 Rp. 187
3. Kuratif
a. Penamba
lan Tetap
1 elemen
Glass
Ionomer
0,5 gram Rp. 696.000/
15 gram
Rp.
46.400
Rp. 23.300
Aquadest 3 ml Rp. 10.000/
liter
Rp. 10 Rp. 10
Kapas 1,5 gram Rp. 72.000/
kg
Rp. 72 Rp. 108
Coco Butter 0,5 gram Rp. 96.000/
10 gram
Rp.
9.600
Rp. 4.800
c. Pencabut
an gigi
susu 1
elemen
Kapas 1 gram Rp. 72.000/
kg
Rp.72 Rp.72
Iodine
Povidone
1 ml Rp. 8.000/ 15
ml
Rp. 533 Rp. 533
Chlore Ethil 2 ml Rp. 78.000/
100 ml
Rp. 780 Rp. 1.560
Total Rp. 31300
NO HARI
/TANGGAL
TEMPAT
PELAKSANAAN
KUNJUNGAN NAMA KEGIATAN
a. Selasa, 11
November 2014
UKS SD
Lempongsari
Kunjungan 1 Pemeriksaan
b. Selasa, 2 UKS SD Kunjungan 2 Pembersihan karang gigi
13. E. PERENCANAAN WAKTU KEGIATAN
F. EVALUASI DAN MONITORING
Monitoring dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini
dilakukan untuk mengawasi apakah kegiatan sudah sesuai dengan rencana,
sedangkan evaluasi dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini
dilakukan untuk mengukur apakah kegiatan sudah mencapai target.
Evaluasi terdiri dari 2 langkah, yaitu:
1. Jangka Pendek
Dilakukan di akhir kunjungan yaitu akhir kunjungan IV dengan
melakukan pemeriksaan kembali pada An. Nanda Raffi Pratama
sehingga didapatkan keadaan gigi dan mulut sebagai berikut:
OHI-S : 0,5
DI : 0,5
CI : 0
Desember 2014 Lempongsari Penyuluhan tentang cara
menjaga kebersihan gigi
Bimbingan menyikat gigi
c. Selasa, 16
Desember 2014
Klinik gigi JKG Kunjungan 3 Pencabutan gigi susu
Penyuluhan tentang
pertumbuhan gigi
d. Kamis, 17
Desember 2014
Klinik gigi JKG Kunjungan 4 Penambalan GI gigi 36
Penyuluhan tentang gigi
berlubang
14. def-t : 2
d : 0
e : 0
f : 4
DMF-T : 1
D : 0
M : 0
F : 1
PTI : 100%
CPITN : 6 sektan sehat
2. Jangka Panjang
Dilakukan pemeriksaan 6 bulan kemudian setelah evaluasi jangka
pendek. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program
kegiatan pelayanan gigi dan mulut, sehingga didapatkan keadaan gigi
dan mulut sebagai berikut:
OHI-S : 0,6
DI : 0,6
CI : 0
def-t : 0
d : 0
e : 0
f : 0
DMF-T : 1
D : 0
M : 0
F : 1
PTI : 100%
CPITN : 6 sektan sehat
G. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH
1. Hambatan Teknis.
a. Keterbatasan sarana dan prasarana sehingga diperlukan koordinasi
yang matang dalam pelaksanaan tindakan perawatan dengan pasien.
15. b. Pasien sedikit takut ketika akan dilakukan perawatan, cara
mengatasinya dengan pendekatan seperti komunikasi terapeutik
sehingga anak mau dilakukan perawatan.
c. Orang tua kurang setuju anaknya dilakukan peraawatan giginya,
untuk mengatasinya perlu adanya komunikasi kepada orang tua
siswa.
2. Hambatan Program.
Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut waktunya
bersamaan dengan jam belajar sekolah, cara mengatasinya adalah perlu
diadakan pengaturan jadwal dengan pihak sekolah, perijinan orang tua,
sehingga kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat
terlaksana sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
H. PLAN OF ACTION
Agar pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan, tepat waktu dan sasaran, maka
disusunlah plan of action ( POA ) yang berisi rencana pelayanan sebagai
berikut:
1. Persiapan
- Perizinan
- Operator
- Pasien
- Alat dan Bahan
2. Pelaksanaan
- Promotif
- Preventif
- Kuratif
2. Evaluasi
- Jangka pendek
- Jangka panjang
16. BAB III
PENATALAKSANAAN PELAYANAN ASUHAN
KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT INDIVIDU
A. Kegiatan yang sudah dilakukan.
1. Persiapan.
a. Persiapan operator.
- Memakai seragam rapi bersih.
- Memakai papan nama.
b. Persiapan alat dan bahan.
Model gigi, sikat gigi, pasta gigi, persiapan alat pembersihan karang
gigi, persiapa bahan pembersihan karang gigi persiapan alat penambalan
GI, persiapan bahan penambalan GI, persiapan alat pencabutan gigi
susu, persiapan bahan pencabutan gigi susu.
c. Persiapan pasien.
- Pasien didudukkan di kursi gigi.
- Pasien dipasangi celemek.
- Pasien disuruh kumur.
2. Promotif.
Penyuluhan tentang cara menjanga kebersihan gigi pada kunjungan
kedua tanggal 2 Desember 2014.
Penyuluhan tentang penyakit jaringan penyangga gigi pada
kunjungan ketiga 16 Desember 2014
Melakukan penyuluhan tentang gigi berlubang pada kunjungan
keempat, tanggal 17 Desember 2014.
3. Preventif.
Melakukan sikat gigi dengan bimbingan operator pada kunjingan
ketiga tanggal 16 Desember2014. Dengan hasil, OHIS turun menjadi 0, 6 .
4. Kuratif.
Melakukan pencabutan gigi susu pada kunjungan ke dua tanggal 16
Desember 2014. Dengan hasil def-t = 0, dimana d = 0, e = 0, f = 0.
17. Melakukan penambalan GI pada gigi 36 pada kunjungan ketiga
tanggal 17 Desember 2014. Dengan hasil DMF-T = 2 dimana D = 0, M= 0,
F = 2.
B. Rencana Tindak Lanjut
a. Persiapan alat dan bahan.
- Flip chart tentang pertumbuhan gigi.
b. Promotif.
- Penyuluhan tentang waktu pertumbuhan gigi.
C. Evaluasi.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada siswa yang bernama An. Dinda Aurelia
SDN Lempongsari Semarang adalah:
OHI-S : 1,4 ; DI: 1,1 ; CI: 0,3
Def-t : 1
DMF-T : 1
PTI : 0%
CPITN : 5 sextan sehat.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan gigi yang optimal, maka target
sementara yang dicapai menjadi:
OHI-S : 0,6; DI: 0,6; CI: 0
Def-t : 0
DMF-T : 1
PTI : 100%
CPITN : 6 sextan sehat
18. BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan pelayanaan asuhan kesehatan gigi dan mulut
individu yang telah dilakukan pada An. Dinda Aurelia dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Data masalah yaitu OHI-S: 1,4 ; def-t: 1; DMF-T : 1 ; PTI: 0%; dan
CPITN: 5 sektan sehat.
2. Kegiatan perawatan yang sudah silakukan:
a. Promotif : Penyuluhan tentang menjaga kebersihan gigi.
Penyuluhan tentang gigi berlubang.
Penyuluhan tentang karang gigi
b. Preventif : Pembersihan karang gigi
Bimbingan menyikat gigi yang baik dan benar.
c. Kuratif : Penambalan gigi 36.
3. Kegiatan perawatan yang belum dilakukan:
a. Promotif : Penyuluhan tentang waktu pertumbuhan gigi
4. Biaya yang dibutuhkan untuk perawatan adalah Rp. 31.300
19. B. SARAN
Saran yang dianjurkan untuk pasien adalah:
1. Lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan
cara menyikat gigi minimal 2x sehari yaitu setelah makan dan sebelum
tidur malam.
2. Mengatur pola makan dengan memperbanyak makan makanan bergizi,
berserat dan berair serta mengurangi makanan manis dan melekat.
3. Mengunyah dengan 2 sisi rahang agar terhindar dari karang gigi.
4. Untuk periksa gigi minimal 6 bulan sekali ke poli gigi.