Indonesia Middle Class Millennial Trends 2016Yuswohady
Dokumen tersebut merangkum 13 tren perilaku dan gaya hidup generasi milenial Indonesia kelas menengah, termasuk tren berbagi ekonomi, kecenderungan menjadi wirausaha daring, ketergantungan pada alat digital, dan kebutuhan akan perhatian sosial media.
Dokumen tersebut membahas tentang generasi baru yang disebut Wetizen yang memiliki gaya hidup berkolaborasi dengan berbagi sumber daya. Wetizen mulai mengadopsi gaya hidup berbagi seperti menggunakan layanan transportasi bersama, berbagi ruang kerja, dan berbagi aset melalui platform digital."
1. Buku ini membahas tentang konsumen kelas menengah Indonesia yang disebut "Consumer 3000"
2. Consumer 3000 didefinisikan sebagai kelompok konsumen berpenghasilan antara kelas bawah dan atas
3. Buku ini berisi 40 ide pemikiran tentang fenomena revolusi kelas menengah beserta berbagai isu terkini mengenai kelas menengah
Milenial adalah generasi digital pertama di Indonesia yang sangat terkoneksi dengan internet. Mereka cenderung berpindah-pindah merek dengan mudah, lebih suka bertransaksi secara nontunai, dan dapat bekerja dengan cepat serta cerdas. Milenial juga sering melakukan perjalanan dan berbagi konten secara online, meskipun kurang peduli dengan politik dan tidak selalu membutuhkan kepemilikan barang.
Keren, Indonesia Millennial Report 2019 by IDN TimesMudrikan Nacong
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas perilaku dan pandangan generasi milenial Indonesia terhadap berbagai isu sosial dan politik. Secara umum milenial masih mendukung sistem negara NKRI meskipun ada sekitar 20% yang mendukung sistem khilafah. Mereka juga aktif berpartisipasi dalam gerakan sosial seperti donasi dan petisi online untuk berbagai isu kemanusiaan. Namun, isu LGBT dan prostitusi paling tidak bisa diterima secara moral diband
Dokumen tersebut membahas delapan segmen konsumen kelas menengah di Indonesia berdasarkan tiga dimensi yaitu sumber daya, pengetahuan, dan koneksi sosial. Delapan segmen tersebut adalah Performer, Aspirator, Expert, Climber, Busy Bee, Socialite, Family First, dan Traditionalist.
(Sindonews.com) Opini ekonomi 17 januari 2016-6 maret 2016ekho109
1. Presiden George W. Bush menyerukan agar masyarakat AS tetap beraktivitas ekonomi setelah serangan 9/11 untuk mencegah resesi.
2. Seruan serupa dilakukan Presiden Jokowi setelah teror di Jakarta agar masyarakat tidak takut dan ekonomi tetap berjalan.
3. Masyarakat Indonesia bersatu melawan teror dan aktivitas ekonomi pulih dengan cepat, menggagalkan tujuan teroris menciptakan ketakutan dan chaos.
Indonesia Middle Class Millennial Trends 2016Yuswohady
Dokumen tersebut merangkum 13 tren perilaku dan gaya hidup generasi milenial Indonesia kelas menengah, termasuk tren berbagi ekonomi, kecenderungan menjadi wirausaha daring, ketergantungan pada alat digital, dan kebutuhan akan perhatian sosial media.
Dokumen tersebut membahas tentang generasi baru yang disebut Wetizen yang memiliki gaya hidup berkolaborasi dengan berbagi sumber daya. Wetizen mulai mengadopsi gaya hidup berbagi seperti menggunakan layanan transportasi bersama, berbagi ruang kerja, dan berbagi aset melalui platform digital."
1. Buku ini membahas tentang konsumen kelas menengah Indonesia yang disebut "Consumer 3000"
2. Consumer 3000 didefinisikan sebagai kelompok konsumen berpenghasilan antara kelas bawah dan atas
3. Buku ini berisi 40 ide pemikiran tentang fenomena revolusi kelas menengah beserta berbagai isu terkini mengenai kelas menengah
Milenial adalah generasi digital pertama di Indonesia yang sangat terkoneksi dengan internet. Mereka cenderung berpindah-pindah merek dengan mudah, lebih suka bertransaksi secara nontunai, dan dapat bekerja dengan cepat serta cerdas. Milenial juga sering melakukan perjalanan dan berbagi konten secara online, meskipun kurang peduli dengan politik dan tidak selalu membutuhkan kepemilikan barang.
Keren, Indonesia Millennial Report 2019 by IDN TimesMudrikan Nacong
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas perilaku dan pandangan generasi milenial Indonesia terhadap berbagai isu sosial dan politik. Secara umum milenial masih mendukung sistem negara NKRI meskipun ada sekitar 20% yang mendukung sistem khilafah. Mereka juga aktif berpartisipasi dalam gerakan sosial seperti donasi dan petisi online untuk berbagai isu kemanusiaan. Namun, isu LGBT dan prostitusi paling tidak bisa diterima secara moral diband
Dokumen tersebut membahas delapan segmen konsumen kelas menengah di Indonesia berdasarkan tiga dimensi yaitu sumber daya, pengetahuan, dan koneksi sosial. Delapan segmen tersebut adalah Performer, Aspirator, Expert, Climber, Busy Bee, Socialite, Family First, dan Traditionalist.
(Sindonews.com) Opini ekonomi 17 januari 2016-6 maret 2016ekho109
1. Presiden George W. Bush menyerukan agar masyarakat AS tetap beraktivitas ekonomi setelah serangan 9/11 untuk mencegah resesi.
2. Seruan serupa dilakukan Presiden Jokowi setelah teror di Jakarta agar masyarakat tidak takut dan ekonomi tetap berjalan.
3. Masyarakat Indonesia bersatu melawan teror dan aktivitas ekonomi pulih dengan cepat, menggagalkan tujuan teroris menciptakan ketakutan dan chaos.
Dokumen ini membahas perkembangan internet dan media sosial di Indonesia, termasuk jumlah pengguna dan platform populer. Dokumen ini juga menjelaskan apa itu Juara Social Media, yaitu penghargaan untuk merek dan individu yang berhasil memanfaatkan media sosial. Metode pengukuran dan pemenang kategori merek dan individu terpengaruh juga dijelaskan.
Seri buku literasi digital - kumpulan ulasan politik, ekonomi, dan gaya hidup...literasi digital
Semakin terhubungnya semua orang dengan internet memberikan manfaat dan
tantangan serta kompleksitas tersendiri. Tak jarang kita temui tantangan dan isu baru yang muncul
akibat revolusi internet di era digital ini. Ada 67 artikel menarik yang mewakili isu digital citizenship,
digital commerce, dan digital lifestyle yang dapat Anda simak di buku ini.
Seri buku literasi digital - keamanan siber untuk e-commerceliterasi digital
Sebelum terjun ke bisnis online, pelaku bisnis sebaiknya mengenali dan memetakan ranah bisnis
yang makin ramai ini. Selain strategi memilih model bisnis, trik marketing, dan memilih platform
yang tepat, masih ada isu ancaman keamanan siber yang penting diwaspadai, baik oleh pelapak
maupun pembeli. Tidak kalah penting, pelaku e-commerce perlu memahami payung hukum terkait
transaksi elektronik (UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen) sebagai modal jika tersandung
kasus hukum.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya orang tua sadar akan bahaya yang ada di sekitar ketika anak mulai menggunakan internet, seperti akses pornografi atau kecanduan game, serta pentingnya orang tua mengawasi gelagat anak saat berinternet."
Gerakan Bijak Bersosmed memberikan panduan praktis dalam menggunakan media sosial. Gerakan ini mengajak warganet untuk menggali lebih banyak manfaat dari media sosial lewat praktik-praktik media sosial yang positif dan produktif lewat prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind). Mulai dari etika bersosmed, tantangan di media sosial, dan ajakan untuk mengenal UU ITE yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami awam.
Seri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporerliterasi digital
Dalam waktu singkat, perkembangan dan inovasi di semua dimensi kehidupan melaju pesat sebagai dampak nyata dari keberadaan internet di era digital. Meskipun begitu, revolusi yang begitu cepat ini juga turut membawa masalah-masalah yang ikut berevolusi juga. Dikupas secara mendalam dan bersandar pada kaidah-kaidah penulisan ilmiah, buku ini menggabungkan beberapa hasil penelitian tentang isu-isu yang muncul di era digital kontemporer. Dari peran media sosial dalam gerakan sosial agraria, fenomena mikroselebritas di Instagram, e-commerce, hingga geliat gerakan terorisme di dunia maya.
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...literasi digital
Modul ini membahas analogi dan pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami tata kelola internet. Beberapa analogi yang disebutkan adalah internet sebagai telepon, surat, televisi, perpustakaan, mesin fotokopi, dan jalan tol. Namun demikian, analogi memiliki keterbatasan karena internet mencakup berbagai layanan."
Buku "Brand Gardener" membahas pentingnya brand menumbuhkan komunitas dan berbagi dengan konsumen di era informasi. Strategi pemasaran yang efektif kini melibatkan konsumen dan mendengarkan kebutuhan mereka melalui cerita yang relevan secara sosial. Kolaborasi dengan komunitas dan penggunaan media sosial menjadi kunci untuk terhubung dengan konsumen modern.
Facebook tidak hanya untuk bergaul. Manfaatkan Facebook seoptimal mungkin untuk membangun branding.
Cuplikan ini diambil dari buku F-Marketing, Optimalkan Personal Image dan Product Branding Anda.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dominasi produk perusahaan multinasional (MNC) berpengaruh besar terhadap pola hidup masyarakat Indonesia; (2) masyarakat Indonesia sangat bergantung pada produk-produk MNC dalam kehidupan sehari-hari; (3) diperlukan upaya-upaya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap produk asing.
Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...Syafrizal Helmi helmi
Dokumen tersebut membahas pengukuran loyalitas merek dengan metode Net Promoter Score pada kelompok youth dan netizen di kota Medan. Loyalitas pelanggan merupakan hal penting bagi perusahaan untuk mendapatkan kesuksesan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat loyalitas merek-merek Indonesia pada kelompok youth dan netizen di Medan dengan menggunakan metode NPS. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman
Digital Marketing Presentation - Kuliah Tamu FEB - UBHarwindra Yoga
Currated from many sources, a presentation about digital marketing in Indonesia. Presented at Business and Economic Faculty - Brawijaya University Malang at May 28, 2013. Hope it's useful.
Citizen broadcasting atau penyiaran warga biasa melalui aplikasi live streaming semakin populer dan berpotensi menggoyang lembaga penyiaran. Pengguna dapat menyiarkan diri mereka secara gratis dari mana saja dan kapan saja, sementara audiens berperan aktif sebagai produsen konten. Hal ini mengubah model penyiaran yang sebelumnya top-down menjadi horizontal dan partisipatif.
5 Jurus Ciamik yang Biasa Dilakukan Para Jurnalis dalam Membuat Konten MenarikGrid Story
Adakah rumus untuk membuat konten yang menarik? Pertanyaan singkat dan sederhana. E-book terbaru dari kami akan menjelaskan secara rinci tentang bagaimana membuat konten yang menarik dari sudut pandang jurnalistik. Selamat membaca!
Dokumen ini membahas perkembangan internet dan media sosial di Indonesia, termasuk jumlah pengguna dan platform populer. Dokumen ini juga menjelaskan apa itu Juara Social Media, yaitu penghargaan untuk merek dan individu yang berhasil memanfaatkan media sosial. Metode pengukuran dan pemenang kategori merek dan individu terpengaruh juga dijelaskan.
Seri buku literasi digital - kumpulan ulasan politik, ekonomi, dan gaya hidup...literasi digital
Semakin terhubungnya semua orang dengan internet memberikan manfaat dan
tantangan serta kompleksitas tersendiri. Tak jarang kita temui tantangan dan isu baru yang muncul
akibat revolusi internet di era digital ini. Ada 67 artikel menarik yang mewakili isu digital citizenship,
digital commerce, dan digital lifestyle yang dapat Anda simak di buku ini.
Seri buku literasi digital - keamanan siber untuk e-commerceliterasi digital
Sebelum terjun ke bisnis online, pelaku bisnis sebaiknya mengenali dan memetakan ranah bisnis
yang makin ramai ini. Selain strategi memilih model bisnis, trik marketing, dan memilih platform
yang tepat, masih ada isu ancaman keamanan siber yang penting diwaspadai, baik oleh pelapak
maupun pembeli. Tidak kalah penting, pelaku e-commerce perlu memahami payung hukum terkait
transaksi elektronik (UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen) sebagai modal jika tersandung
kasus hukum.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya orang tua sadar akan bahaya yang ada di sekitar ketika anak mulai menggunakan internet, seperti akses pornografi atau kecanduan game, serta pentingnya orang tua mengawasi gelagat anak saat berinternet."
Gerakan Bijak Bersosmed memberikan panduan praktis dalam menggunakan media sosial. Gerakan ini mengajak warganet untuk menggali lebih banyak manfaat dari media sosial lewat praktik-praktik media sosial yang positif dan produktif lewat prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind). Mulai dari etika bersosmed, tantangan di media sosial, dan ajakan untuk mengenal UU ITE yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami awam.
Seri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporerliterasi digital
Dalam waktu singkat, perkembangan dan inovasi di semua dimensi kehidupan melaju pesat sebagai dampak nyata dari keberadaan internet di era digital. Meskipun begitu, revolusi yang begitu cepat ini juga turut membawa masalah-masalah yang ikut berevolusi juga. Dikupas secara mendalam dan bersandar pada kaidah-kaidah penulisan ilmiah, buku ini menggabungkan beberapa hasil penelitian tentang isu-isu yang muncul di era digital kontemporer. Dari peran media sosial dalam gerakan sosial agraria, fenomena mikroselebritas di Instagram, e-commerce, hingga geliat gerakan terorisme di dunia maya.
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...literasi digital
Modul ini membahas analogi dan pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami tata kelola internet. Beberapa analogi yang disebutkan adalah internet sebagai telepon, surat, televisi, perpustakaan, mesin fotokopi, dan jalan tol. Namun demikian, analogi memiliki keterbatasan karena internet mencakup berbagai layanan."
Buku "Brand Gardener" membahas pentingnya brand menumbuhkan komunitas dan berbagi dengan konsumen di era informasi. Strategi pemasaran yang efektif kini melibatkan konsumen dan mendengarkan kebutuhan mereka melalui cerita yang relevan secara sosial. Kolaborasi dengan komunitas dan penggunaan media sosial menjadi kunci untuk terhubung dengan konsumen modern.
Facebook tidak hanya untuk bergaul. Manfaatkan Facebook seoptimal mungkin untuk membangun branding.
Cuplikan ini diambil dari buku F-Marketing, Optimalkan Personal Image dan Product Branding Anda.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dominasi produk perusahaan multinasional (MNC) berpengaruh besar terhadap pola hidup masyarakat Indonesia; (2) masyarakat Indonesia sangat bergantung pada produk-produk MNC dalam kehidupan sehari-hari; (3) diperlukan upaya-upaya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap produk asing.
Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...Syafrizal Helmi helmi
Dokumen tersebut membahas pengukuran loyalitas merek dengan metode Net Promoter Score pada kelompok youth dan netizen di kota Medan. Loyalitas pelanggan merupakan hal penting bagi perusahaan untuk mendapatkan kesuksesan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat loyalitas merek-merek Indonesia pada kelompok youth dan netizen di Medan dengan menggunakan metode NPS. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman
Digital Marketing Presentation - Kuliah Tamu FEB - UBHarwindra Yoga
Currated from many sources, a presentation about digital marketing in Indonesia. Presented at Business and Economic Faculty - Brawijaya University Malang at May 28, 2013. Hope it's useful.
Citizen broadcasting atau penyiaran warga biasa melalui aplikasi live streaming semakin populer dan berpotensi menggoyang lembaga penyiaran. Pengguna dapat menyiarkan diri mereka secara gratis dari mana saja dan kapan saja, sementara audiens berperan aktif sebagai produsen konten. Hal ini mengubah model penyiaran yang sebelumnya top-down menjadi horizontal dan partisipatif.
5 Jurus Ciamik yang Biasa Dilakukan Para Jurnalis dalam Membuat Konten MenarikGrid Story
Adakah rumus untuk membuat konten yang menarik? Pertanyaan singkat dan sederhana. E-book terbaru dari kami akan menjelaskan secara rinci tentang bagaimana membuat konten yang menarik dari sudut pandang jurnalistik. Selamat membaca!
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Tips untuk mencegah hoax dengan optimalisasi konten media sosial meliputi regulasi pemerintah terkait informasi online, jenis konten yang populer seperti hiburan dan tips memilih konten menarik seperti menentukan tujuan dan target audiens.
Dokumen tersebut berisi tentang berita terbaru dari berbagai bidang seperti teknologi, bisnis, pariwisata dan lainnya. Termasuk peluncuran dua produk baru Mito Mobile, hadirnya dompet digital DOKU Wallet, program pariwisata Adira Finance, serta kabar kolaborasi antara Kawasaki dan Bajaj.
Similar to 15 millennials big trends to watch in 2018 (and beyond) - inventure (20)
15 millennials big trends to watch in 2018 (and beyond) - inventure
1.
2. The Millennials and Their HOmeThe Millennials and Their HOmeThe Millennials and Their HOme
3.
4. Bangkitnya Musik Pop.
Hilangnya monopoli TVRI
dan hadirnya ere televisi komersil.
Manga revolution.
MTV dan budaya pop.
Era boyband
situs berita online
Reformasi dan kebebasan
berpendapat.
Bhineka.com lahir.
Maraknya forum online.
Film “Ada Apa Dengan Cinta?”
IndONESIA Millennials JOurneyIndONESIA Millennials JOurney
5. Generasi cashless.
Menjadi citizen journalism.
Ping!!! BBM-an,
Batik merakyat.
Instagramble???
Indonesia Berkebun muncul.
Wabah K-Pop.
Kehadiran Nebengers.
Hadirnya layanan Go Jek.
Harbolnas diluncurkan.
Jadi artis dadakan karena Youtube.
Konstelasi politik Pemilu 2014
Experience adalah segalanya.
IndONESIA Millennials JOurneyIndONESIA Millennials JOurney
6. #1 the end OF BRAND
14.6%
15.2%
70.2%
Bagi milenial, brand bukan lagi menjadi faktor utama ketika memilih produk atau
layanan. ‘Rating’ dan rekomendasi serta benefit apa yang ditawarkan lebih menjadi
preferensi mereka.
Millennials are less
loyal customers
Millennials are
more loyal
customers
The same
Sumber: A Bridge.Over Group, 2017.
7. #1 the end OF BRAND
Bagi milenial, brand bukan lagi menjadi faktor utama ketika memilih
produk atau layanan. ‘Rating’ dan rekomendasi serta benefit apa yang
ditawarkan lebih menjadi preferensi mereka.
8. Xiaomi Mi A1 Iphone 7 Plus
#1 the end OF BRAND
http://bit.ly/2ExnJAo http://bit.ly/2DVcOk4
Dalam memilih ponsel pintar, konsumen ini lebih mempertimbangkan spesifikasi dan keunggulan
fitur yang ditawarkan. Untuk itu, mereka cenderung memilih Xiaomi Mi A1 daripada
Iphone 7 Plus, karena dinilai memiliki kualitas yang sama namun harga lebih terjangkau.
9. Milenial adalah konsumen yang paling haus akan pengalaman (experience) dibanding generasi-generasi
sebelumnya. Survei di seluruh dunia (Everbrite-Harris Poll, 2014) membuktikan bahwa milenial lebih
memilih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman (experience) ketimbang barang (material goods).
#2 FROM GOODS TO EXPERIENCE
10. Pertumbuhan Leisure vs Non-Leisure (yoy)
#2 FROM GOODS TO EXPERIENCE
6.50
6.00
5.50
5.00
4.50
4.00
Q1
2014 2015 2016 2017
Q1 Q1 Q1Q2 Q2 Q2 Q2Q3 Q3 Q3Q4 Q4 Q4
LEISURE
NON-LEISURE
Sejak beberapa tahun belakangan ini,
pertumbuhan konsumsi leisure (nginep di hotel,
bukan makan di luar) naik pesat dibandingkan
non-leisure (makanan, pakaian, durable goods).
Sumber: Faisal Basri, 2017.
11. #3 FrOM OCCASIONAL TO Habitual leisure
Terjadi fundamental shift dalam perilaku konsumsi leisure di Indonesia, yaitu dari occasional leisure ke habitual leisure.
Dulu ngegym dilakukan secara occasional, kemudian dilakukan rutin tiap minggu. Dulu jarang makan di luar rumah
(dine-out), kini kegiatan dine-out mulai dilakukan rutin seminggu atau dua minggu sekali.
Sumber: Deloitte, 2016.
HabitualOccasional
12. Median Usia Menikah Pertama Perempuan
yang Pernah Menikah Usia 25-49 Tahun
1991
17.1
18.1
18.6
19.2
19.8
20.1
1994 1997 2007 20122002-2003
Keterangan:
SDKI 2002-2003 kecuali Provinsi Aceh, Maluku, dan Papua
#4 The Rise OF UBER Millennials
Sumber: Tirto, 2017.
13. 62%
70%
Responden membuka
Facebook lebih dari
2-3x dalam sehari
Responden membuka
Instagram setiap hari.
#5 SOCMED is The New Leisure Hub
http://bit.ly/2BPtdoj
Sumber: Jakpat, 2016.
N: 1033
A: 16-35
14. #5 SOCMED is The New Leisure Hub
http://bit.ly/2nCgm3A
15. Kini mulai muncul pergeseran gaya hidup di kalangan milenial dari memiliki
barang (owning) ke berbagi (sharing). Mengoleksi CD/DVD sudah tergantikan
oleh koleksi musik atau film seperti Spotify, atau Netflix. Mereka juga mu-
lai memilih layanan Gojek atau Grab ketimbang mempunyai mobil atau motor
sendiri.
#6 SHARING IS THE NEW HAVING
16. 97.3%
61.27%
38.73%
2.7%
Mendukung karena bisa menggerakan
ekonomi masyarakat
Ya
Tidak
Tidak mendukung karena bisa mengganggu
tatanan ekonomi dan regulasi yang sudah
ada
#6 DisOwnership Is The New NOrmal
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA TENTANG
LAYANAN BERBASIS SHARING ECONOMY?
APAKAH PERNAH MEMANFAATKAN LAYANAN
BERBISNIS SHARING ECONOMY?
Sumber: DailySocial, 2015.
N:1008
17. #7 GO Minimalist
Karena terbatas secara finansial, Milenial cenderung bergaya hidup minimalis. Mereka lebih
memilih membeli experience daripada sekedar barang. Dalam hal tempat tinggal misalnya,
cenderung memilih yang simple dan minimalis.
18. #8 BE GENEROUS
http://bit.ly/2EaPLF2
Brand yang banyak memberikan benefit adalah favorit di kalangan milenial. Brand yang suka
memberikan diskon, bonus poin, voucher, flash sale dan semacamnya sangat disukai oleh
generasi yang suka pamer ini. Misalnya Go-Jek yang suka membuat promo-promo diskon jika
menggunakan Go-Pay atau Bukalapak yang sering membuat promo-promo unik.
19. #9 Authenticity-Seeker
Mereka menyukai hal-hal yang otentik,
termasuk dalam memilih produk atau brand.
Misalnya dalam mengonsumsi kopi mereka
lebih memilih kedai kopi artisan yang unik
daripada yang mainstream. Mereka juga
menyukai produk-produk yang dibuat
secara limited edition.http://bit.ly/2BOHn9j
20. #9 appreciate lOCALITY
Generasi ini cenderung lebih menyukai dan mengapresiasi brand-brand lokal yang unik dan
beda. Berbagai event yang mengurasi brand-brand local seperti Brightspot Market, Localfest,
hingga Jakcloth selalu ramai dipadati pengunjung.
21. #9 SEARCHING FOR MEANING
Sebagai generasi yang mengalami krisis identitas, mereka mencari jati diri dengan ingin
berkontribusi dan menjadi bagian dari dunia yang lebih baik. Termasuk dalam hal memilih pro-
duk atau brand, mereka menyukai produk atau brand yang memberikan solusi untuk kemasla-
hatan seperti Google, Body Shop, Filosofi Kopi atau Bumi Langit.
22. #10 values first, nOt status
Milenial pun cenderung memilih kantor yang cool yang culturenya sesuai dengan values
mereka. Mereka lebih suka bekerja di start up alih-alih di perusahaan bonafid seperti
Pertamina atau Telkom, lebih memilih bekerja di Fintech daripada di bank konvensional.
23. 15M
68%
50%
Pada 2020 diperkirakan ada 15 juta pekerja
freelance yang bekerja secara penuh waktu.
Millennials Amerika memilih bekerja dengan
jarak jauh, dan 90% menginginkan bekerja
secara fleksibel.
50% pendapatan milenial atau lebih
dikeluarkan untuk menyewa tempat
tinggal di kota besar
#10 THE END OF 8 am and 5 pm
Sumber: Financial Time, 2016.
24. 69%
67%
68%
64%
Flexible Time
Flexible Recruitment
Flexible Role
Flexible Location
Employees choosing when
they start/finish work.
Offering different types of
contracts, crowd-sourcing
talent, etc.
Employees choosing within
certain guidelines, what they
do as part of their job.
Employees choosing to work
from the office, from home,
or other locations.
#10 THE END OF 8 am and 5 pm
http://bit.ly/2DWVJ9j
25. Di kalangan milenial, bekerja dan leisure sudah menyatu. Dengan
mobilitas pekerjaan yang tinggi, mereka memilih bekerja dengan
lebih fleksibel, dengan suasana yang lebih nyaman dan rileks seperti
di café atau coworking space.
#10 wOrk and leisure are blurring
26. #11 ESTEEM first
Generasi ini begitu haus akan
pengakuan. Instagram
begitu mempengaruhi
kehidupan mereka, sebagai
sarana untuk pamer dan
mendapatkan pengakuan.
Mau makan, foto dulu untuk
dipamerkan. Saat traveling,
update terus di Instatory.
27. #12 instant famOUS
Socmed seperti Instagram dan Youtube
memfasilitasi milenial untuk eksis dan narsis.
Dengan membuat konten yang unik dan
menarik, membuat semua orang bisa terkenal
dan punya penggemar layaknya selebritis di
socmed. Medium seperti Vlog atau video blog
menjadi sarana untuk narsis sekaligus
menjaring uang melalui endorse atau iklan.
28. #12 instant famOUS:
DON’T LEAVE DIGITAL FOOTPRINTS
http://bit.ly/2vM0x0P
Fenomenalnya Snapchat
segera diikuti oleh
Instagram dengan
menghadirkan Instastory,
bahkan socmed lain
seperti Facebook, Path
hingga Whatsapp juga
membuat fitur yang sama.
Hal ini karena milenial
suka sharing konten-
konten yang privat
dimana hanya tampil
selama 24 jam, lalu hilang
jejak digitalnya.
29. #13 The Death Of Mainstream Media:
Lambe Turah Effect
Fenomena Lambe Turah di Socmed, sedikit banyak telah mengubah perilaku mengonsumsi
media bagi Millennial. Media-media mainstream tidak lagi menjadi rujukan utama sebagai
sumber informasi. Media jaman now harus bisa memenuhi Immediacy, Intimacy dan
Spontanity.
30. #13 The Death Of Mainstream Media:
LINE TODAY
Media-media mainstream baik yang konvensional seperti cetak atau TV bahkan online tak lagi
menjadi sumber utama informasi bagi generasi ini. Mereka mendapatkan informasi terbaru
melalui newsfeed di Facebook atau agregrator-agregrator news seperti Line Today, Babe,
UC News dan sebagainya.
http://bit.ly/2FFaJch
31. #14 BAPER GENERATION
Generasi ini mudah baper dan sangat ekspresif terutama di social media. Mereka dengan mudah
akan tersentuh dengan story-story yang menggugah dan viral. Mereka juga sangat ekspresif
mencurahkan isi hatinya saat lagi senang hingga sedih di socmed.
http://bit.ly/2DWNz0K
32. #15 HYPER-REALITY COMPLEX
http://bit.ly/2DXwCn3
Kehidupan di online (dunia maya) dan offline (dunia nyata) kadang
tak ada bedanya bagi milenial. Yang terjadi di dunia maya seolah
realitas yang sebenarnya bagi mereka. Contohnya saat kehebohan
restoran no 1 versi Tripadvisor di London yang ternyata adalah
restoran palsu, namun banyak yang percaya hingga viral.