Perusahaan mempunyai kewajiban terhadap produk dalam hal limbahnya. semisal perusahaan yang menghasilkan produk air kemasan Aqua. selain profit yang diperoleh dari penjualan terdapat Tanggungjawab Sosial (CSR) terhadap limbah plastik yang dihasilkan.

1. Menata CSR
(Corporate Social Responsibility)
Luqi K. Latif
luqi.khoiriyah@gmail.com
Anggota Fokal IMM Jember, Jawa Timur
Part 1
(Sedekah Bumi dengan cara Bijak menggunakan Plastik)

2. Apa yang kita wariskan
untuk mereka?
Telah nampak kerusakan di darat dan lautan oleh tangan manusia, supaya
ALLAH merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka
dan mereka kembali ke jalan yang benar (QS. Ar-Rum (30):41)

3. ●
Kesehatan
●
Pendidikan
●
Ekonomi
●
Kesejahteraan sosial
●
Kepastian hukum
●
dll
●
UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas pasal 74
mengenai Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan.
●
Titik berat yang ditargetkan adalah pengembangan komunitas.
●
Suka atau tidak, industri akan pasti mengeksploitasi sumberdaya alam
dan manusia. Di sisi lain industrilah yang mempercepat perubahan
peradapan manusia.
●
Awal adanya CSR merupakan gerakan filantropi, didasarkan pada
sukarela dan tanpa paksaan
●
Selanjutnya, titik berat yang ditargetkan adalah pengembangan
komunitas.

4. Sasaran CSR (Susanto, A., B., 2007)
Profit
PeoplePlanet
Profit
deviden
growth
tax
obligation
Planet
environment
preservation
disaster
management
People
ethical
competency
workshop
parenting

5. Jika saya adalah Perusahaan penghasil
merk dagang AQUA
STOP
Buang plastik
/popok ke
sungai/aliran
alir/dalam tanah
Botol plastik
(PET)
mempunyai nilai
komersial
●
Penelitian Sustainable Waste Indonesia yang didanai
Danone Aqua menyebutkan angka 350.000 ton botol PET
per tahun konsumsi
●
216.047 berhasil dikumpulkan lagi dengan daur ulang
botol plastik ini mencapai 62%.
●
Angka ini masih sangat kecil bila dibandingkan dengan
angka limbah plastik secara keseluruhan karena hanya 7%
yang berhasil didaurulang, 69% masuk ke pembuangan
akhir, sisa 24% mencemari lingkungan.

6. Fakta: sifat bahan dagang
PET menjadi komponen utama material pembungkus (packaging material),
terutama botol air dan minuman ringan kemasan. Pertimbangan berdasar bahan
ringan, bening dan tidak bersifat pecah seperti kaca. PET juga dapat
disubsitusikan pada material logam seperti kaleng (Welle, F., 2011). Berdasar
kelebihan sifat-sifat PET ini hingga sekarang botol PET jumlah pasarnya masih
meningkat.
Polietilen tereftalat (PET) merupakan polimer yang banyak digunakan untuk
memproduksi serat (fiber), film dan sebagai “moulding material”
PET botol dipatenkan 1973 oleh Nathaniel Wyeth. Penggunaan sebagai
kemasan minuman sekali pakai pada tahun 1980-an menjadikan PET ini
sangat terkenal dan berkembang pesat. Dua tipe PET yang mendominasi
pasar global yaitu PET kualitas fiber (fiber-grade PET) dan PET kualitas botol
(bottle-grade PET). Standar kualitas ini berpatok pada berat molekular dan
viskositas intrinsik (intrinsic viscosity) (al-Sabagh, et. al., 2015).

7. Tabel Nama Dagang PET (Awaja, F. and Pavel, D., 2005)
●
Penggunaan kembali limbah plastik (re-using) memberikan keuntungan antara
lain:
(i) pembaruan energi karena sejak plastik diproduksi kebutuhkan global 4-8%
menggunakan minyak mentah
(ii) mengurangi energi dan limbah society (municipal solid waste)
(iii) penurunan emisi karbondioksida (CO2), nitrogen-oksida (NOx) dan sulfur
dioksida (SO2).

8. Tabel Prediksi Lifetime Material awal dan Blend (Torres-Huerta, A. M., 2014)
PET merupakan limbah padat yang nyata ada.
Banyak perusahaan memproduksi PET dengan nama dagang yang berbeda.
Sehingga produksi akan terus dilakukan karena ada permintaan dari pasar.

9. Kesimpulan
1. Jenis CSR yang ditarget sebaiknya mempunyai hubungan dekat
dengan usaha yang dilakukan dan ditata di awal usaha.
2. Bank sampah bisa jadi peluang usaha.
1. Al-Sabagh, A. M., Yehia, F. Z., Eshaq, Gh., rabie, A. M., and El-Metwally, A. E.
2015. Greener Routes for Recycling of Polyethylene Terephthalate (Review).
Egyptian Journal of Petroleum.
●
2. Awaja, F., and Pavel., D. 2005. Recycling of PET (Review). Europhian Polymer
Journal 44: 1453-1477.
●
3. Susanto, A., B. 2007. Corporate Social Responsibility. The Jakarta Consulting
Group.
●
4. Torres-Huerta, A. M., Palma-Ramírez, D., Domínguez-Crespo, M, A., Del Angel-
López, D., de la Fuente, D. 2014. Comparative Assessment of Miscibility and
Degradability on Pet/Pla and Pet/Chitosan Blends. European Polymer Journal
61: 285–299.
●
5. Welle, F. 2011. Twenty Years of PET Bottle to Bottle Recycling: An Overview.
Resources, Conservation, and Recycling 55: 865-875.
Referensi