SlideShare a Scribd company logo
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
ISSN: 2302 -3805
APLIKASI METODE TOP DOWN PARSING
PADA GAME PEMBELAJARAN CISCO ROUTER
Ahmad Syamsudin
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jl. K.H Ahmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri, Jawa Timur
email : udinulis@yahoo.com
Abstrak
Kendala pelajar dalam mempelajari jaringan khususnya
router cisco adalah mahalnya alat yang digunakan.
Game edukasi dengan metode top-down parsing dapat
menjadi solusi dalam mempelajari jaringan. Kelebihan
game ini adalah tersedianya simulasi terbimbing dalam
game. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat
game edukasi berbasis text adventure agar
pembelajaran jaringan mudah dimengerti dan
menyenangkan. Penelitian ini memanfaatkan game
engine GTGE sebagai framework system dengan metode
top-down parsing sebagai penganalisa sintaksnya. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan top-
down parsing dapat digunakan untuk menganalisa teks
inputan game. Sedangkan GTGE kurang tepat
digunakan, karena tidak mendukung JTextArea yang
mutlak digunakan untuk game yang berbasis text.
Kata kunci :
educational games, text adventure games, GTGE, cisco,
top-down parsing
1. Pendahuluan
Pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi
dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat
dipermudah pencapaiannya [3]. Dalam kegiatan
pembelajaran perlu dipilih strategi dan media yang tepat
sehingga pelajar dapat mengoptimalkan ilmu yang
dipelajarinya. Dalam konsep teknologi pendidikan,
pemanfaatan media pembelajaran memiliki peranan
penting dalam kegiatan belajar mengajar. Sudirdjo,
Dalam Mozaik Pendidikan menjelaskan beberapa fungsi
media komunikasi dalam pembelajaran yang diantaranya
adalah memberikan pengalaman simulasi. Simulasi dapat
menciptakan lingkungan buatan untuk merangsang siswa
bereaksi terhadap materi yang diberikan secara audio
visual. Lebih lanjut beliau membagi beberapa simulasi
yang digunakan sebagai media pembelajaran diantaranya
visual educational, audiovisual education, educational
communication, komik pendidikan dan edutainment
game.
Titik fokus dalam penelitian ini adalah pembelajaran
setting cisco router menggunakan syntax command line
IOS. Syntax tersebut akan dimasukkan kedalam game
dua dimensi yang dimainkan secara single player. Pada
awal permainan, pemain akan ditugaskan untuk
memberikan IP address dan subnetmask pada
komputernya dan menganalisa jaringan agar dapat
terkoneksi dengan server. Untuk mendapatkan IP
address dan subnetmask, pemain harus memecahkan
persoalan masalah subnetting yang berupa teka-teki
angka biner dan diacak menurut kata kunci tertentu.
Pemain akan mendapat reward berupa uang dalam
bentuk alamat bank berikut kode aksesnya, jika berhasil
menyelesaikan misi. Uang tersebut dapat digunakan
untuk men-upgrade hardware baru demi kelancaran misi
selanjutnya. Secara keseluruhan, pemain harus
menggunakan command line untuk menyelesaikan setiap
misi. Hal ini agar penguasaan pemain terhadap IOS cisco
router meningkat seiring dengan selesainya misi tersebut,
sehingga pemain akan mudah beradaptasi jika
dihadapkan pada setting router cisco yang sesungguhnya.
1.1 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu
merancang dan membangun game edukasi untuk
pembelajaran setting jaringan cisco router menggunakan
metode topdown parsing. Manfaat yang diperoleh dari
penggunaan game ini adalah untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman pemain dalam mensetting
jaringan khususnya cisco router.
1.2 Batasan Penelitian
Peneliti menganggap user atau pemain game ini
sudah memiliki pengetahuan dasar jaringan. Materi
router Cisco yang ada dalam game ini adalah materi
subnetting, routing, pengetahuan remote telnet, remote
SSH, NAT dan Access list standard [2]. Script yang
diinputkan oleh pemain tidak semuanya berupa listing
Cisco, tetapi juga terdapat script tambahan.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Genre
Meigs, dalam bukunya Ultimate Game Design
mengelompokkan genre game yang berkembang saat ini
menjadi beberapa kelompok yaitu: Sport Games,
Fighting Games, Puzzle Games, Role Playing Games,
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
ISSN: 1979 - …..
First Or Third person action Games Simulation Oriented
Games dan Text Based Adventure Games (Jenis ini
adalah game yang berbasis pada input keyboard pemain
[1]. Contoh dari game ini adalah Zorg I, II, III, The
Dungeon dan Hacker Evolution)
2.2 Design Overview
Dalam membangun parser, langkah pertama yang
harus dipikirkan adalah beberapa contoh string yang
ingin dikenalkan oleh parser tersebut. Untuk memparse
kumpulan string tersebut, maka dibuatlah sebuah
language (bahasa) baru. Language tersebut merupakan
kumpulan string yang terdiri dari rules dan grammer [4].
Parser yang sudah dibuat akan mengenali string dan
mengikuti rules dari grammer yang ada. Aspek utama
yang lain dari pembangunan sebuah parser yaitu desain
assembler. Assembler berguna untuk membuat objek
baru ketika parser mengenali inputan string. Assembler
akan memilih dan memilah sesuai aturan karakter mana
yang akan dikategorikan menjadi number, huruf,
karakter atau akan dibuang [5].
2.2.1 Desain Assembler
Sebuah assembly menyediakan stack dan target dari
objek untuk parser. Objek target akan membentuk parser
yang dapat mengenali inputan berupa teks. Berikut
bentuk dari class assembler dijelaskan pada gambar 1 [4]
Gambar 1. Class Parser, Assembler dan Assembly
2.2.2 Grammer
Grammer adalah kumpulan dari beberapa definisi
parser yang saling berhubungan dan mengikuti standard
aturan penulisan token yang ada. Tujuan akhir dari
desain grammer adalah untuk membentuk dan
mengetahui fitur-fitur apa saja yang harus ada dalam
sebuah parser hingga parser tersebut dapat mengenali
inputan teks String
Grammer parsing memiliki dua metode yang
keduanya biasa digunakan sebagai syntax analyzer suatu
bahasa pemrograman yaitu metode Bottom-Up Parsing
dan metode Top-down Parsing.
Top-down parsing digunakan sebagai upaya
menemukan penurunan terkiri string masukan. Parsing
ini juga dapat dipandang sebagai upaya membangun
pohon parse string masukan yang dimulai dari puncak
dan menciptakan simpul-simpul pohon parse secara
preorder seperti dijelaskan di gambar 2 berikut ini [7].
Contoh :
S => cAd
A => ab | a
Gambar 2: Bagan Pohon Syntax
Metode topdown parsing ini memiliki beberapa
algoritma yang terdiri dari:
a. Brute Force Method
Brute Force Method berusaha menemukan
turunan terkiri dari string masukan. Jika string
yang dihasilkan tidak cocok dengan string yang
diperiksa maka dilakukan backtracking.
b. Recursive Descent Parsing
Penggunaan metode ini dimulai dari symbol
awal yang dicoba memproduksi kalimat
menggunakan produksi yang tepat[4:285]. Syarat
grammar yang dapat diparse dengan recursive
Descent Parsing adalah Context-free grammar,
tidak mempunyai left recursion, menerapkan dulu
alternative aturan produksi yang terpanjang (bila
terdapat lebih dari satu alternative aturan
produksi)
c. Predictive Top-Down Parsing
Parsing ini juga disebut top-down parsing
without backup dan deterministic top down
parsing, menggunakan kelas grammar LL(k)
sehingga disebut LL(k) parser. Kelas grammar
LL(k) dapat diparse secara deterministerik dengan
melihat symbol masukan berikutnya yang akan
diparse. Algoritma parsing untuk kelas grammar
ini efisien untuk digunakan. Kinerja algoritma ini
fungsi linear panjang string masukan.Teknik
deteksi dan pemulihan kesalahan dapat secara
mudah ditambahkan ke algoritma parsing ini.
Top down parsing juga dapat dijelaskan dengan
contoh lain sebagai berikut Contoh :
<kalimat> ::= <katabenda><katakerja><katabenda>
<katabenda> ::= 'koala'|'KURSI'|'PISANG'
<katakerja> ::= 'Memukul'|'Memakan'|'Membuang'
Top down parser berusaha mengekspansi aturan
produksi, dan mencocokkannya dengan input. Parser
jenis ini akan mencoba mengekspansi <kalimat> menjadi
<aksi> atau <pernyataan>, pertama jenis <aksi> akan
dicoba (nanti jika ternyata bagian ini gagal, bagian
<pernyataan> akan dicoba). Dari <aksi> bisa diekspansi
menjadi <katabenda><katakerja><katasifat>.Kata benda
diekspansi menjadi KOALA, KURSI, atau PISANG.
Ternyata input KOALA cocok dengan salah satu
terminal tersebut, sehingga bisa disimpulkan untuk saat
ini, bahwa KOALA adalah <katabenda>
Ketika ingin mencocokkan ekspresi, parser akan
mencoba mengekspansi <ekspresi> menjadi <ekspressi>
dan <ekspresi> menjadi <ekspresi>, dan demikian
seterusnya. Masalah ini bisa diselesaikan dengan
mengubah bentuk di atas menjadi bentuk non rekursif [7]
3. Metode Penelitian
3.1 Desain Level dan Skenario
Level yang disediakan pada ini terdiri dari tiga
level. Pada level pertama adalah level tutorial, pemain
akan dikenalkan environment (lingkungan) dari game
dan cara menggunakan sintaks dan tombol-tombol yang
mendukung aktifitas dalam game oleh agen decken.
Selain itu juga ada materi Cisco yang disertakan dalam
level ini yaitu tentang subnetting, routing dan koneksi
dengan telnet.
Level kedua, pemain akan diberi tugas untuk
mensetting telnet, SSH dan routing. Dalam level ini
pemain harus mampu memecahkan teka-teki atau
persoalan terkait dengan jaringan agar dapat
menyelesaikan misi. Level terakhir, pemain akan
mencoba mengimplementasikan setting NAT, dan
access list menggunakan koneksi SSH. Pemain akan
mendapatkan materi tentang NAT dan access list
setelah berhasil membobol komputer lawan.
Dalam game ini hacker juga akan mendapatkan
uang sebagai bayaran atas jasanya mengungkap
koruptor. Uang tersebut dapat digunakan untuk meng-
upgrade spesifikasi hardware yang dimiliki seperti
modem, memory, hardisk dan CPU setelah mendapat
uang dari pemerintah yang diwakili oleh agen bernama
decken. Dengan mengkombinasikan antara keunikan
pembelajaran setting router Cisco dan ketegangan yang
disuguhkan dalam game komersial “-hacker Evolution”,
game ini diharapkan tetap menjadi game yang menarik
dan menyenangkan untuk dimainkan. Alur cerita dan
perpindahan yang terjadi antar tahap dalam game
tersebut akan digambarkan dalam diagram use case
gambar 3. dan juga didetailkan dalam dalam bentuk
activity diagram yang terbagi menjadi tiga bagian.
Masing-masing bagian mempunyai alur cerita yang
saling berhubungan yang dijelaskan pada gambar 4
GTGE
initResource
update
render
gameObject()
Sprite()
CollisionDetection()interface
player logic game
penentuan level
<<extend>>
<<include>>
preview story level
<<extend>>
Gambar 3: Digram use case pada perpindahan level game
Start
finish
start level n
player bermain
tampilkan animasi
panel
tampilkan
story level
tampilkan
peta target dan instruksi
menang
level n+1
exit dialog
box
game tamat
show score
level
cek kondisi level
even untuk keluar
press Q
press C
level < end level
level = end level
Gambar 4: Activity diagram perpindahan level game
Dari activity diagram pada gambar 4 diketahui bahwa
game akan terus berjalan dari level pertama ke level
selanjutnya. Program akan mengecek nilai level setiap
kali pemain menyelesaikan misi. Jika nilai level sudah
sama dengan nilai pada level terakhir, maka program
akan berhenti. Sehingga untuk keluar dari permainan
meski game belum selesai, pemain dapat menekan
tombol escape (ESC) sewaktu-waktu.
3.2 Pemaparan Input Output
Adapun input, proses dan output yang terjadi dalam
frame utama dapat dijelaskan secara singkat sebagai
berikut:
a. Input
Untuk memainkan game edukasi ini user harus
menggunakan inputan berupa teks atau perintah
command line yang disesuaikan dengan standard IOS
CISCO router versi 10.3 ke atas. Selain syntax IOS
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
ISSN: 1979 - …..
terdapat juga syntax command line fiktif yang dibuat
untuk menyesuaikan scenario game.
Pemain juga akan memasukkan inputan berupa teks
untuk mengisi profile pemain ketika game sudah
berakhir. Berikut ini dijelaskan alur dari teks mulai dari
input hingga ditampilkan hasilnya kembali dan
dipaparkan pada gambar 5 berikut:
Gambar 5: Alur Input Data
b. Proses
Proses yang terjadi pada game ini dapat diklasifikan
menjadi dua golongan.
• Proses Pengolahan input command line
Pada proses ini command line yang dimasukkan
oleh pemain akan dipotong menjadi token,
kemudian dianalisa dan dicocokkan dengan aturan
penulisan syntax IOS Cisco router yang benar.
Selain aturan penulisan sintaks IOS Cisco router,
game ini juga menggunakan aturan penulisan
sintaks bantuan yang dibuat untuk mempermudah
proses -hacking. Dalam setiap sintaks yang
dimasukkan oleh pemain setelah dianalisa dan
dicocokkan, jika sesuai dengan aturan dan
privilege usernya, maka pemain akan dapat
memilih perintah berikutnya sesuai dengan sub
perintah yang digunakan
• Proses Skoring (Penghitungan Nilai)
Dalam proses ini skor pemain akan dihitung
berdasarkan pada jumlah poin alamat yang berhasil
dibobol dalam satu level, tingkat kesulitan tiap
level dan waktu yang dibutuhkan oleh pemain
untuk menyelesaikan level. Selain itu ada juga
variable bonus menambah skor bagi pemain yang
mampu menemukan misi tambahan dan
menyelesaikannya.
Dari semua variable tersebut akan diberikan
sebuah nilai, kemudian dihitung nilai rata-ratanya
sehingga didapatkan total skor untuk pemain.
Berikut rencana perhitungan skor bagi pemain
Variabel yang dihitung:
Jumlah alamat = JA (bernilai 20 poin untuk
setiap alamat)
Tingkat kesulitan level = TK (bernilai 10 dan
kelipatannya)
Waktu =W (nilai poin sudah dijelaskan di atas)
Misi tambahan = MT (Bonus, bernilai 30 poin)
Sehingga penghitungan total skor adalah:
Total skor =
(JA x 20) + (TK x 10) + W + (MT x 30)
Total skor di atas akan muncul secara otomatis
setelah pemain menyelesaikan satu level. Syarat
untuk maju ke level berikutnya adalah pemain
harus dapat menyelesaikan semua poin misi dalam
satu level.
c. Output
Output dari game ini dibedakan menjadi dua
yaitu:
• Output dari command line
Output ini berupa sintaks yang dimasukkan
pemain, report hasil masukan sintaks, report jumlah
alamat yang berhasil di -hack dan misi yang sudah
dilaksanakan.
• Output hasil Scoring
Output ini berupa skor yang didapat pemain
setelah menyelesaikan misi, jumlah uang yang
berhasil dikumpulkan pemain dan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan misi.
3.3 Desain Top-Down Grammar
Pendekatan yang dilakukan dalam mendesain top-
down grammar yaitu adalah dengan mendesain masalah
kedalam komponen[7]. Masalah yang ada dalam hal ini
adalah sintaks game, dapat dipecah dan pisahkan
menjadi beberapa komponen berupa token. Langkah
yang digunakan dalam mendesain parser menggunakan
metode ini yang pertama adalah dengan mendefinisikan
parser yang diinginkan menjadi komponen dari
subparser. Langkah kedua adalah mengulangi langkah
pertama sampai setiap subparser terdefinisikan. Proses
pendefinisian rule grammar terhadap sintaks dijelaskan
dengan sebagai berikut.
Sebagai contoh game dalam keadaan belum
terkoneksi (not connected state) harus dapat mengenali
tiga perintah utama seperti gambar 3.21.
Gambar 6: Contoh Sintaks Game
Untuk melakukan proses parsing pada ketiga
command diatas pertama ditentukan dahulu inisialisasi
grammar yang ingin dibuat yaitu notConnected
grammar. Setelah inisialisasi selesai, selanjutnya
ditentukan parser dari grammar notCennected tersebut.
Maka ditentukan rule pertama dari grammar yaitu:
notConnected = crackCommand | scanCommand |
upgradeCommand
Hasil ditampilkan
kembali ke layar
Input syntax Scanning, tokenizing
dan Parsing oleh parse
engine
Sesuaikan
dengan rule
grammar
Crack [target] = crack core.counter.com
Scan [target] = scan core.counter.com
Upgrade [target] = upgrade memory1
Kemudian diperluas kearah kanan definisi dari rule
diatas. Sebagai contoh untuk parser <crack>. Terdapat
dua potong komponen dalam kode sintaks di atas yaitu
[crack] dan [core.counter.com]. crack menjadi valid
command word pertama dari sintaks, karena crack
sudah terdaftar dalam rule grammar. Kemudian
core.counter.com menjadi second word dari valid
command word dan didefinisikan sebagai target.
notConnected = crackCommand | scanCommand |
upgradeCommand
crackCommand = “crack” “target”.
Dari perintah diatas parser <crack> oleh parse
engine akan dikonversi menjadi bentuk caselessLiteral
sehingga inputan dalam bentuk huruf besar atau kecil
tetap dapat diterima. Kemudian merujuk pada perintah
string di atas subparser <target> selalu merupakan
“single word”, sehingga penentuan rule pada subparser
target menjadi seperti ini.
notConnected = crackCommand | scanCommand |
upgradeCommand
crackCommand = “crack” “target”.
Target = word
Selanjutnya, rules dari desain grammar di atas dapat
dilengkapi dengan mengulang langkah sebelumnya
terhadap parser yang lain. Penggunaan metode top-down
parsing dalam pengkodean sintaks game dapat dibagi
menjadi empat state yang masing-masing state memiliki
grammar unik dan berbeda. Berikut ini disajikan state
player saat memainkan game dalam bentuk statechart
diagram
Start
finish
not connected
state
connected
state
connect to router state
user mode
config mode
privilege
mode
user mode
config mode
finish
privilege
mode
Gambar 7: Statechart Diagram pada Frame
Utama
State not connected, state connected dan state
connect to router dari gambar 7 di atas masing-masing
penjelaskannya dijabarkan dalam tabel 1.
Tabel 1: State dalam Game Melacak Koruptor
No State/
Keadaan
Keterangan
1 Sebelum
terkoneksi
Dalam mode ini komputer player
belum terkoneksi dengan komputer
target atau router target.
2 Ter-
koneksi
Dengan
komputer
Dalam mode ini player berhasil
masuk kedalam komputer target
dan dapat melakukan apapun
termasuk mendownload dokumen.
3 Ter-
koneksi
dengan
router
Dalam mode ini materi cisco router
yang sesungguhanya dilakukan.
Pemain akan memanfaatkan
berbagai sintaks cisco pada mode
ini untuk memenangkan
permainan.
3.4.1 Keadaan Belum Terkoneksi (Not Connected
State)
Dalam mode yang pasti ditemui player pada setiap
awal permainan ini, player dapat memasukkan beberapa
perintah kedalam panel command console. Perintah-
perintah ini akan dieksekusi jika memenuhi standard
rule grammar yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Adapun beberapa perintah yang tersedia dalam mode ini
dipaparkan dalam tabel 2 sebagai berikut.
Tabel 2: Perintah grammar pada mode belum terkoneksi
No Input sintaksis Fungsi
1 help Berfungsi untuk penampil
bantuan kedalam layar
2 crack [target] Melakukan proses perusakan
keamanan terhadap komputer
target
3 Upgrade
[device]
Melakukan upgrade device
4 Scan [target] Melakukan pemindaian detail
target, seperti alamat, jumlah bit
enkripsi.
5 telnet [target]
[password]
Sintaks untuk masuk ke dalam
komputer target
3.4.2 Keadaan Terkoneksi (Connected State)
Player akan masuk dalam keadaan ini setelah dapat
melakukan crack target dan mengetikkan perintah telnet
terhadap target. Dalam keadaan terkoneksi ini player
dapat melakukan perintah download, upload, transfer, ls
dan logout. Berikut ini beberapa perintah dari player
kedalam panel command console. Perintah-perintah ini
akan dieksekusi jika memenuhi standard rule grammar
yang sudah didefinisikan sebelumnya. Adapun beberapa
perintah yang tersedia dalam mode ini dipaparkan dalam
tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3: Perintah grammar pada mode terkoneksi
No Input
sintaksis
Fungsi
1 Download
[dokumen]
Melakukan pemindahan file dari
komputer target menuju komputer
player
2 Ls Melihat daftar file yang tersedia
dalam komputer target
3 Transfer Melakukan proses pemindahan uang
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013
ISSN: 1979 - …..
[jumlah] dari target ke dalam rekening player
4 logout Memutuskan hubungan koneksi
dengan target
5 cat Membuka dokumen yang berhasil
didownload
4. Hasil dan Pembahasan
Alur dari sistem aplikasi game Melacak Koruptor
dapat dijelaskan dengan tampilan halaman program yang
sudah dibuat: Game ini memanfaatkan game engine
GTGE untuk menangani proses grafisnya. GTGE
memiliki aturan penulisan program tersendiri, agar dapat
berjalan dengan baik, game ini juga mengikuti aturan
penulisan program dari GTGE yaitu sebagai berikut [6]:
a) Class mainInterface extend GameObjek:
Class ini adalah class utama yang digunakan
sebagai host untuk menempatkan class yang lain
b) Public mainInterface:
Adalah constructor dari mainInterface yang
menjadikan class mainInterface sebagai anak dari
class induk cisco-hack
c) Public method initResources():
Method ini berfungsi untuk meletakkan
background, music dan pemicu awal permainan.
d) Public method update():
Method ini merupakan method kedua yang
berfungsi untuk mengupdate perubahan yang
terjadi didalam game.
e) Method render():
Dalam method ini semua gambar yang sudah
diinisialisasikan di initResource dan semua
perubahan game tiap detik akan ditampilkan
Sebelum memulai, user akan diminta melakukan
setting resolusi seperti gambar 8 berikut:
Gambar 8. Setting resolusi game
Kemudian akan muncul halaman intro game.
Kemudian menu game untuk mengakses ke interface
utama akan muncul. Berikut gambar 9 interface utama
tersebut
Gambar 9. Interface Utama Game
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian dan implikasi uji coba penelitian ini,
dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode top-down
parsing untuk menganalisa sintaks yang diinputkan oleh
pemain dapat diimplementasikan dengan baik. Selain itu
pemanfaatan parse engine sebagai library untuk
menganalisa sintaks dapat berkerja dengan baik ketika
digabungkan dengan grammar top-down parsing.
5.2 Saran
Dalam game edukasi cisco ini, masih terdapat
beberapa kekurangan seperti kurang tepatnya
pemanfaatan GTGE sebagai game engine. Hal ini karena
GTGE tidak mendukung adanya class JFrame yang
disediakan oleh java. Sehingga peneliti harus membuat
sendiri objek sejenis JTextArea yang mutlak dibutuhkan
dalam game ini. Level dari game ditambahi dan tiap
level dipecah menjadi beberapa sub level. Materi yang
dari router cisco dapat diperluas, sehingga bukan hanya
konsep routing, subnetting, dan NAT. Untuk penggunaan
animasi, disarankan ditambahi dan tidak hanya berfokus
pada panel saja. Untuk penelitian lebih lanjut, konsep
dari game ini dapat dikembangkan untuk jenis
pembelajaran yang lain dan bukan hanya cisco router.
Daftar Pustaka
[1] Bates, Bob. 2004. Game Design. Boston: Premier Press
[2] Rafiudin, Rahmat. 2004. Mengupas Tuntas CISCO
Router. Jakarta: Elex Media Komputindo
[3] Salma, Dewi dkk. Mozaik Teknologi Pendidikan. 2004.
Jakarta: Prenada Media Group
[4] Utdirartatmo, Firrar. 2005. Teknik Kompilasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
[5] Utdirartatmo, Firrar. 2001. Teori Bahasa dan Otomata.
Yogyakarta: Graha Ilmu
[6] http://goldenstudios.or.id/products/GTGE/: Diakses pada
November 2011 13.14 WIB
[7] http://.yohan.es/compiler/tutorial1/: Diakses pada
November 2011: 22.34 WIB
Biodata Penulis
Ahmad Syamsudin, lahir di Ponorogo pada tanggal
2 September 1988, memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom), Program Studi Teknik Informatika di UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang, lulus tahun 2011.
Tahun 2012 melanjutkan studi di Magister Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta. Saat ini
penulis juga bekerja sebagai Staf Pengajar program Studi
Sistem Informasi di Universitas Nusantara PGRI Kediri.

More Related Content

Similar to 121612 paper-game dev-cisco

3. PPT.pptx
3. PPT.pptx3. PPT.pptx
3. PPT.pptx
SatriaWicaksana10
 
Tutorial cisco packet tracer lengkap
Tutorial cisco packet tracer lengkapTutorial cisco packet tracer lengkap
Tutorial cisco packet tracer lengkaplaila wulandari
 
Laporan 1 penngantar program r
Laporan 1 penngantar program rLaporan 1 penngantar program r
Laporan 1 penngantar program r
Khair Norrasid
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1zisgoo
 
C++
C++C++
C++
gun_bona
 
analisis data tikus percobaan materi informatika kelas X.pptx
analisis data tikus percobaan materi informatika kelas X.pptxanalisis data tikus percobaan materi informatika kelas X.pptx
analisis data tikus percobaan materi informatika kelas X.pptx
rulimustiyawan37
 
Tutorial jaringan cisco packet tracer 5.3
Tutorial jaringan cisco packet tracer 5.3Tutorial jaringan cisco packet tracer 5.3
Tutorial jaringan cisco packet tracer 5.3
sams4droid
 
Grindstone - Dasar Dasar Keygenning
Grindstone - Dasar Dasar KeygenningGrindstone - Dasar Dasar Keygenning
Grindstone - Dasar Dasar Keygenningidsecconf
 
Module algoritma
Module algoritma Module algoritma
Module algoritma
Rony BolaNk
 
Algo dn pemrogaman
Algo dn pemrogamanAlgo dn pemrogaman
Algo dn pemrogaman
Arjun Starlivezz
 
Diktat penuntun praktikum fortran
Diktat penuntun praktikum fortranDiktat penuntun praktikum fortran
Diktat penuntun praktikum fortran
radikaljakas
 
MODUL AJAR INFORMATIKA 5 - ANALISIS DATA.docx
MODUL AJAR INFORMATIKA 5 - ANALISIS DATA.docxMODUL AJAR INFORMATIKA 5 - ANALISIS DATA.docx
MODUL AJAR INFORMATIKA 5 - ANALISIS DATA.docx
AhmadHadiMashuriHadi
 
Tutorial_Cisco_Packet_Tracer_Lengkap.pdf
Tutorial_Cisco_Packet_Tracer_Lengkap.pdfTutorial_Cisco_Packet_Tracer_Lengkap.pdf
Tutorial_Cisco_Packet_Tracer_Lengkap.pdf
abdmks15
 
Makalah pemrograman generasi keempat postgresql
Makalah pemrograman generasi keempat postgresqlMakalah pemrograman generasi keempat postgresql
Makalah pemrograman generasi keempat postgresqlfaisalrafix
 
Praktikum pemrograman jaringan-1-3
Praktikum pemrograman jaringan-1-3Praktikum pemrograman jaringan-1-3
Praktikum pemrograman jaringan-1-3sulaiman yunus
 
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Polytechnic State Semarang
 
Laporan praktikum iii visual basic
Laporan praktikum iii visual basicLaporan praktikum iii visual basic
Laporan praktikum iii visual basic
rahmi wahyuni
 
Kkpi ping
Kkpi pingKkpi ping
Kkpi ping
dwxexist26
 

Similar to 121612 paper-game dev-cisco (20)

3. PPT.pptx
3. PPT.pptx3. PPT.pptx
3. PPT.pptx
 
Tutorial cisco packet tracer lengkap
Tutorial cisco packet tracer lengkapTutorial cisco packet tracer lengkap
Tutorial cisco packet tracer lengkap
 
Laporan 1 penngantar program r
Laporan 1 penngantar program rLaporan 1 penngantar program r
Laporan 1 penngantar program r
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
C++
C++C++
C++
 
analisis data tikus percobaan materi informatika kelas X.pptx
analisis data tikus percobaan materi informatika kelas X.pptxanalisis data tikus percobaan materi informatika kelas X.pptx
analisis data tikus percobaan materi informatika kelas X.pptx
 
Tutorial jaringan cisco packet tracer 5.3
Tutorial jaringan cisco packet tracer 5.3Tutorial jaringan cisco packet tracer 5.3
Tutorial jaringan cisco packet tracer 5.3
 
Grindstone - Dasar Dasar Keygenning
Grindstone - Dasar Dasar KeygenningGrindstone - Dasar Dasar Keygenning
Grindstone - Dasar Dasar Keygenning
 
Module algoritma
Module algoritma Module algoritma
Module algoritma
 
Algo dn pemrogaman
Algo dn pemrogamanAlgo dn pemrogaman
Algo dn pemrogaman
 
Laporan tugas struktur data
Laporan tugas struktur dataLaporan tugas struktur data
Laporan tugas struktur data
 
Diktat penuntun praktikum fortran
Diktat penuntun praktikum fortranDiktat penuntun praktikum fortran
Diktat penuntun praktikum fortran
 
MODUL AJAR INFORMATIKA 5 - ANALISIS DATA.docx
MODUL AJAR INFORMATIKA 5 - ANALISIS DATA.docxMODUL AJAR INFORMATIKA 5 - ANALISIS DATA.docx
MODUL AJAR INFORMATIKA 5 - ANALISIS DATA.docx
 
Tutorial_Cisco_Packet_Tracer_Lengkap.pdf
Tutorial_Cisco_Packet_Tracer_Lengkap.pdfTutorial_Cisco_Packet_Tracer_Lengkap.pdf
Tutorial_Cisco_Packet_Tracer_Lengkap.pdf
 
Makalah pemrograman generasi keempat postgresql
Makalah pemrograman generasi keempat postgresqlMakalah pemrograman generasi keempat postgresql
Makalah pemrograman generasi keempat postgresql
 
Praktikum pemrograman jaringan-1-3
Praktikum pemrograman jaringan-1-3Praktikum pemrograman jaringan-1-3
Praktikum pemrograman jaringan-1-3
 
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
 
Dasar pemrograman
Dasar pemrogramanDasar pemrograman
Dasar pemrograman
 
Laporan praktikum iii visual basic
Laporan praktikum iii visual basicLaporan praktikum iii visual basic
Laporan praktikum iii visual basic
 
Kkpi ping
Kkpi pingKkpi ping
Kkpi ping
 

Recently uploaded

Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 

Recently uploaded (20)

Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 

121612 paper-game dev-cisco

  • 1. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302 -3805 APLIKASI METODE TOP DOWN PARSING PADA GAME PEMBELAJARAN CISCO ROUTER Ahmad Syamsudin Universitas Nusantara PGRI Kediri Jl. K.H Ahmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri, Jawa Timur email : udinulis@yahoo.com Abstrak Kendala pelajar dalam mempelajari jaringan khususnya router cisco adalah mahalnya alat yang digunakan. Game edukasi dengan metode top-down parsing dapat menjadi solusi dalam mempelajari jaringan. Kelebihan game ini adalah tersedianya simulasi terbimbing dalam game. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat game edukasi berbasis text adventure agar pembelajaran jaringan mudah dimengerti dan menyenangkan. Penelitian ini memanfaatkan game engine GTGE sebagai framework system dengan metode top-down parsing sebagai penganalisa sintaksnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan top- down parsing dapat digunakan untuk menganalisa teks inputan game. Sedangkan GTGE kurang tepat digunakan, karena tidak mendukung JTextArea yang mutlak digunakan untuk game yang berbasis text. Kata kunci : educational games, text adventure games, GTGE, cisco, top-down parsing 1. Pendahuluan Pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya [3]. Dalam kegiatan pembelajaran perlu dipilih strategi dan media yang tepat sehingga pelajar dapat mengoptimalkan ilmu yang dipelajarinya. Dalam konsep teknologi pendidikan, pemanfaatan media pembelajaran memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Sudirdjo, Dalam Mozaik Pendidikan menjelaskan beberapa fungsi media komunikasi dalam pembelajaran yang diantaranya adalah memberikan pengalaman simulasi. Simulasi dapat menciptakan lingkungan buatan untuk merangsang siswa bereaksi terhadap materi yang diberikan secara audio visual. Lebih lanjut beliau membagi beberapa simulasi yang digunakan sebagai media pembelajaran diantaranya visual educational, audiovisual education, educational communication, komik pendidikan dan edutainment game. Titik fokus dalam penelitian ini adalah pembelajaran setting cisco router menggunakan syntax command line IOS. Syntax tersebut akan dimasukkan kedalam game dua dimensi yang dimainkan secara single player. Pada awal permainan, pemain akan ditugaskan untuk memberikan IP address dan subnetmask pada komputernya dan menganalisa jaringan agar dapat terkoneksi dengan server. Untuk mendapatkan IP address dan subnetmask, pemain harus memecahkan persoalan masalah subnetting yang berupa teka-teki angka biner dan diacak menurut kata kunci tertentu. Pemain akan mendapat reward berupa uang dalam bentuk alamat bank berikut kode aksesnya, jika berhasil menyelesaikan misi. Uang tersebut dapat digunakan untuk men-upgrade hardware baru demi kelancaran misi selanjutnya. Secara keseluruhan, pemain harus menggunakan command line untuk menyelesaikan setiap misi. Hal ini agar penguasaan pemain terhadap IOS cisco router meningkat seiring dengan selesainya misi tersebut, sehingga pemain akan mudah beradaptasi jika dihadapkan pada setting router cisco yang sesungguhnya. 1.1 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu merancang dan membangun game edukasi untuk pembelajaran setting jaringan cisco router menggunakan metode topdown parsing. Manfaat yang diperoleh dari penggunaan game ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pemahaman pemain dalam mensetting jaringan khususnya cisco router. 1.2 Batasan Penelitian Peneliti menganggap user atau pemain game ini sudah memiliki pengetahuan dasar jaringan. Materi router Cisco yang ada dalam game ini adalah materi subnetting, routing, pengetahuan remote telnet, remote SSH, NAT dan Access list standard [2]. Script yang diinputkan oleh pemain tidak semuanya berupa listing Cisco, tetapi juga terdapat script tambahan. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Genre Meigs, dalam bukunya Ultimate Game Design mengelompokkan genre game yang berkembang saat ini menjadi beberapa kelompok yaitu: Sport Games, Fighting Games, Puzzle Games, Role Playing Games,
  • 2. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 1979 - ….. First Or Third person action Games Simulation Oriented Games dan Text Based Adventure Games (Jenis ini adalah game yang berbasis pada input keyboard pemain [1]. Contoh dari game ini adalah Zorg I, II, III, The Dungeon dan Hacker Evolution) 2.2 Design Overview Dalam membangun parser, langkah pertama yang harus dipikirkan adalah beberapa contoh string yang ingin dikenalkan oleh parser tersebut. Untuk memparse kumpulan string tersebut, maka dibuatlah sebuah language (bahasa) baru. Language tersebut merupakan kumpulan string yang terdiri dari rules dan grammer [4]. Parser yang sudah dibuat akan mengenali string dan mengikuti rules dari grammer yang ada. Aspek utama yang lain dari pembangunan sebuah parser yaitu desain assembler. Assembler berguna untuk membuat objek baru ketika parser mengenali inputan string. Assembler akan memilih dan memilah sesuai aturan karakter mana yang akan dikategorikan menjadi number, huruf, karakter atau akan dibuang [5]. 2.2.1 Desain Assembler Sebuah assembly menyediakan stack dan target dari objek untuk parser. Objek target akan membentuk parser yang dapat mengenali inputan berupa teks. Berikut bentuk dari class assembler dijelaskan pada gambar 1 [4] Gambar 1. Class Parser, Assembler dan Assembly 2.2.2 Grammer Grammer adalah kumpulan dari beberapa definisi parser yang saling berhubungan dan mengikuti standard aturan penulisan token yang ada. Tujuan akhir dari desain grammer adalah untuk membentuk dan mengetahui fitur-fitur apa saja yang harus ada dalam sebuah parser hingga parser tersebut dapat mengenali inputan teks String Grammer parsing memiliki dua metode yang keduanya biasa digunakan sebagai syntax analyzer suatu bahasa pemrograman yaitu metode Bottom-Up Parsing dan metode Top-down Parsing. Top-down parsing digunakan sebagai upaya menemukan penurunan terkiri string masukan. Parsing ini juga dapat dipandang sebagai upaya membangun pohon parse string masukan yang dimulai dari puncak dan menciptakan simpul-simpul pohon parse secara preorder seperti dijelaskan di gambar 2 berikut ini [7]. Contoh : S => cAd A => ab | a Gambar 2: Bagan Pohon Syntax Metode topdown parsing ini memiliki beberapa algoritma yang terdiri dari: a. Brute Force Method Brute Force Method berusaha menemukan turunan terkiri dari string masukan. Jika string yang dihasilkan tidak cocok dengan string yang diperiksa maka dilakukan backtracking. b. Recursive Descent Parsing Penggunaan metode ini dimulai dari symbol awal yang dicoba memproduksi kalimat menggunakan produksi yang tepat[4:285]. Syarat grammar yang dapat diparse dengan recursive Descent Parsing adalah Context-free grammar, tidak mempunyai left recursion, menerapkan dulu alternative aturan produksi yang terpanjang (bila terdapat lebih dari satu alternative aturan produksi) c. Predictive Top-Down Parsing Parsing ini juga disebut top-down parsing without backup dan deterministic top down parsing, menggunakan kelas grammar LL(k) sehingga disebut LL(k) parser. Kelas grammar LL(k) dapat diparse secara deterministerik dengan melihat symbol masukan berikutnya yang akan diparse. Algoritma parsing untuk kelas grammar ini efisien untuk digunakan. Kinerja algoritma ini fungsi linear panjang string masukan.Teknik deteksi dan pemulihan kesalahan dapat secara mudah ditambahkan ke algoritma parsing ini. Top down parsing juga dapat dijelaskan dengan contoh lain sebagai berikut Contoh : <kalimat> ::= <katabenda><katakerja><katabenda> <katabenda> ::= 'koala'|'KURSI'|'PISANG' <katakerja> ::= 'Memukul'|'Memakan'|'Membuang'
  • 3. Top down parser berusaha mengekspansi aturan produksi, dan mencocokkannya dengan input. Parser jenis ini akan mencoba mengekspansi <kalimat> menjadi <aksi> atau <pernyataan>, pertama jenis <aksi> akan dicoba (nanti jika ternyata bagian ini gagal, bagian <pernyataan> akan dicoba). Dari <aksi> bisa diekspansi menjadi <katabenda><katakerja><katasifat>.Kata benda diekspansi menjadi KOALA, KURSI, atau PISANG. Ternyata input KOALA cocok dengan salah satu terminal tersebut, sehingga bisa disimpulkan untuk saat ini, bahwa KOALA adalah <katabenda> Ketika ingin mencocokkan ekspresi, parser akan mencoba mengekspansi <ekspresi> menjadi <ekspressi> dan <ekspresi> menjadi <ekspresi>, dan demikian seterusnya. Masalah ini bisa diselesaikan dengan mengubah bentuk di atas menjadi bentuk non rekursif [7] 3. Metode Penelitian 3.1 Desain Level dan Skenario Level yang disediakan pada ini terdiri dari tiga level. Pada level pertama adalah level tutorial, pemain akan dikenalkan environment (lingkungan) dari game dan cara menggunakan sintaks dan tombol-tombol yang mendukung aktifitas dalam game oleh agen decken. Selain itu juga ada materi Cisco yang disertakan dalam level ini yaitu tentang subnetting, routing dan koneksi dengan telnet. Level kedua, pemain akan diberi tugas untuk mensetting telnet, SSH dan routing. Dalam level ini pemain harus mampu memecahkan teka-teki atau persoalan terkait dengan jaringan agar dapat menyelesaikan misi. Level terakhir, pemain akan mencoba mengimplementasikan setting NAT, dan access list menggunakan koneksi SSH. Pemain akan mendapatkan materi tentang NAT dan access list setelah berhasil membobol komputer lawan. Dalam game ini hacker juga akan mendapatkan uang sebagai bayaran atas jasanya mengungkap koruptor. Uang tersebut dapat digunakan untuk meng- upgrade spesifikasi hardware yang dimiliki seperti modem, memory, hardisk dan CPU setelah mendapat uang dari pemerintah yang diwakili oleh agen bernama decken. Dengan mengkombinasikan antara keunikan pembelajaran setting router Cisco dan ketegangan yang disuguhkan dalam game komersial “-hacker Evolution”, game ini diharapkan tetap menjadi game yang menarik dan menyenangkan untuk dimainkan. Alur cerita dan perpindahan yang terjadi antar tahap dalam game tersebut akan digambarkan dalam diagram use case gambar 3. dan juga didetailkan dalam dalam bentuk activity diagram yang terbagi menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian mempunyai alur cerita yang saling berhubungan yang dijelaskan pada gambar 4 GTGE initResource update render gameObject() Sprite() CollisionDetection()interface player logic game penentuan level <<extend>> <<include>> preview story level <<extend>> Gambar 3: Digram use case pada perpindahan level game Start finish start level n player bermain tampilkan animasi panel tampilkan story level tampilkan peta target dan instruksi menang level n+1 exit dialog box game tamat show score level cek kondisi level even untuk keluar press Q press C level < end level level = end level Gambar 4: Activity diagram perpindahan level game Dari activity diagram pada gambar 4 diketahui bahwa game akan terus berjalan dari level pertama ke level selanjutnya. Program akan mengecek nilai level setiap kali pemain menyelesaikan misi. Jika nilai level sudah sama dengan nilai pada level terakhir, maka program akan berhenti. Sehingga untuk keluar dari permainan meski game belum selesai, pemain dapat menekan tombol escape (ESC) sewaktu-waktu. 3.2 Pemaparan Input Output Adapun input, proses dan output yang terjadi dalam frame utama dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut: a. Input Untuk memainkan game edukasi ini user harus menggunakan inputan berupa teks atau perintah command line yang disesuaikan dengan standard IOS CISCO router versi 10.3 ke atas. Selain syntax IOS
  • 4. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 1979 - ….. terdapat juga syntax command line fiktif yang dibuat untuk menyesuaikan scenario game. Pemain juga akan memasukkan inputan berupa teks untuk mengisi profile pemain ketika game sudah berakhir. Berikut ini dijelaskan alur dari teks mulai dari input hingga ditampilkan hasilnya kembali dan dipaparkan pada gambar 5 berikut: Gambar 5: Alur Input Data b. Proses Proses yang terjadi pada game ini dapat diklasifikan menjadi dua golongan. • Proses Pengolahan input command line Pada proses ini command line yang dimasukkan oleh pemain akan dipotong menjadi token, kemudian dianalisa dan dicocokkan dengan aturan penulisan syntax IOS Cisco router yang benar. Selain aturan penulisan sintaks IOS Cisco router, game ini juga menggunakan aturan penulisan sintaks bantuan yang dibuat untuk mempermudah proses -hacking. Dalam setiap sintaks yang dimasukkan oleh pemain setelah dianalisa dan dicocokkan, jika sesuai dengan aturan dan privilege usernya, maka pemain akan dapat memilih perintah berikutnya sesuai dengan sub perintah yang digunakan • Proses Skoring (Penghitungan Nilai) Dalam proses ini skor pemain akan dihitung berdasarkan pada jumlah poin alamat yang berhasil dibobol dalam satu level, tingkat kesulitan tiap level dan waktu yang dibutuhkan oleh pemain untuk menyelesaikan level. Selain itu ada juga variable bonus menambah skor bagi pemain yang mampu menemukan misi tambahan dan menyelesaikannya. Dari semua variable tersebut akan diberikan sebuah nilai, kemudian dihitung nilai rata-ratanya sehingga didapatkan total skor untuk pemain. Berikut rencana perhitungan skor bagi pemain Variabel yang dihitung: Jumlah alamat = JA (bernilai 20 poin untuk setiap alamat) Tingkat kesulitan level = TK (bernilai 10 dan kelipatannya) Waktu =W (nilai poin sudah dijelaskan di atas) Misi tambahan = MT (Bonus, bernilai 30 poin) Sehingga penghitungan total skor adalah: Total skor = (JA x 20) + (TK x 10) + W + (MT x 30) Total skor di atas akan muncul secara otomatis setelah pemain menyelesaikan satu level. Syarat untuk maju ke level berikutnya adalah pemain harus dapat menyelesaikan semua poin misi dalam satu level. c. Output Output dari game ini dibedakan menjadi dua yaitu: • Output dari command line Output ini berupa sintaks yang dimasukkan pemain, report hasil masukan sintaks, report jumlah alamat yang berhasil di -hack dan misi yang sudah dilaksanakan. • Output hasil Scoring Output ini berupa skor yang didapat pemain setelah menyelesaikan misi, jumlah uang yang berhasil dikumpulkan pemain dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi. 3.3 Desain Top-Down Grammar Pendekatan yang dilakukan dalam mendesain top- down grammar yaitu adalah dengan mendesain masalah kedalam komponen[7]. Masalah yang ada dalam hal ini adalah sintaks game, dapat dipecah dan pisahkan menjadi beberapa komponen berupa token. Langkah yang digunakan dalam mendesain parser menggunakan metode ini yang pertama adalah dengan mendefinisikan parser yang diinginkan menjadi komponen dari subparser. Langkah kedua adalah mengulangi langkah pertama sampai setiap subparser terdefinisikan. Proses pendefinisian rule grammar terhadap sintaks dijelaskan dengan sebagai berikut. Sebagai contoh game dalam keadaan belum terkoneksi (not connected state) harus dapat mengenali tiga perintah utama seperti gambar 3.21. Gambar 6: Contoh Sintaks Game Untuk melakukan proses parsing pada ketiga command diatas pertama ditentukan dahulu inisialisasi grammar yang ingin dibuat yaitu notConnected grammar. Setelah inisialisasi selesai, selanjutnya ditentukan parser dari grammar notCennected tersebut. Maka ditentukan rule pertama dari grammar yaitu: notConnected = crackCommand | scanCommand | upgradeCommand Hasil ditampilkan kembali ke layar Input syntax Scanning, tokenizing dan Parsing oleh parse engine Sesuaikan dengan rule grammar Crack [target] = crack core.counter.com Scan [target] = scan core.counter.com Upgrade [target] = upgrade memory1
  • 5. Kemudian diperluas kearah kanan definisi dari rule diatas. Sebagai contoh untuk parser <crack>. Terdapat dua potong komponen dalam kode sintaks di atas yaitu [crack] dan [core.counter.com]. crack menjadi valid command word pertama dari sintaks, karena crack sudah terdaftar dalam rule grammar. Kemudian core.counter.com menjadi second word dari valid command word dan didefinisikan sebagai target. notConnected = crackCommand | scanCommand | upgradeCommand crackCommand = “crack” “target”. Dari perintah diatas parser <crack> oleh parse engine akan dikonversi menjadi bentuk caselessLiteral sehingga inputan dalam bentuk huruf besar atau kecil tetap dapat diterima. Kemudian merujuk pada perintah string di atas subparser <target> selalu merupakan “single word”, sehingga penentuan rule pada subparser target menjadi seperti ini. notConnected = crackCommand | scanCommand | upgradeCommand crackCommand = “crack” “target”. Target = word Selanjutnya, rules dari desain grammar di atas dapat dilengkapi dengan mengulang langkah sebelumnya terhadap parser yang lain. Penggunaan metode top-down parsing dalam pengkodean sintaks game dapat dibagi menjadi empat state yang masing-masing state memiliki grammar unik dan berbeda. Berikut ini disajikan state player saat memainkan game dalam bentuk statechart diagram Start finish not connected state connected state connect to router state user mode config mode privilege mode user mode config mode finish privilege mode Gambar 7: Statechart Diagram pada Frame Utama State not connected, state connected dan state connect to router dari gambar 7 di atas masing-masing penjelaskannya dijabarkan dalam tabel 1. Tabel 1: State dalam Game Melacak Koruptor No State/ Keadaan Keterangan 1 Sebelum terkoneksi Dalam mode ini komputer player belum terkoneksi dengan komputer target atau router target. 2 Ter- koneksi Dengan komputer Dalam mode ini player berhasil masuk kedalam komputer target dan dapat melakukan apapun termasuk mendownload dokumen. 3 Ter- koneksi dengan router Dalam mode ini materi cisco router yang sesungguhanya dilakukan. Pemain akan memanfaatkan berbagai sintaks cisco pada mode ini untuk memenangkan permainan. 3.4.1 Keadaan Belum Terkoneksi (Not Connected State) Dalam mode yang pasti ditemui player pada setiap awal permainan ini, player dapat memasukkan beberapa perintah kedalam panel command console. Perintah- perintah ini akan dieksekusi jika memenuhi standard rule grammar yang sudah didefinisikan sebelumnya. Adapun beberapa perintah yang tersedia dalam mode ini dipaparkan dalam tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2: Perintah grammar pada mode belum terkoneksi No Input sintaksis Fungsi 1 help Berfungsi untuk penampil bantuan kedalam layar 2 crack [target] Melakukan proses perusakan keamanan terhadap komputer target 3 Upgrade [device] Melakukan upgrade device 4 Scan [target] Melakukan pemindaian detail target, seperti alamat, jumlah bit enkripsi. 5 telnet [target] [password] Sintaks untuk masuk ke dalam komputer target 3.4.2 Keadaan Terkoneksi (Connected State) Player akan masuk dalam keadaan ini setelah dapat melakukan crack target dan mengetikkan perintah telnet terhadap target. Dalam keadaan terkoneksi ini player dapat melakukan perintah download, upload, transfer, ls dan logout. Berikut ini beberapa perintah dari player kedalam panel command console. Perintah-perintah ini akan dieksekusi jika memenuhi standard rule grammar yang sudah didefinisikan sebelumnya. Adapun beberapa perintah yang tersedia dalam mode ini dipaparkan dalam tabel 3 sebagai berikut. Tabel 3: Perintah grammar pada mode terkoneksi No Input sintaksis Fungsi 1 Download [dokumen] Melakukan pemindahan file dari komputer target menuju komputer player 2 Ls Melihat daftar file yang tersedia dalam komputer target 3 Transfer Melakukan proses pemindahan uang
  • 6. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 1979 - ….. [jumlah] dari target ke dalam rekening player 4 logout Memutuskan hubungan koneksi dengan target 5 cat Membuka dokumen yang berhasil didownload 4. Hasil dan Pembahasan Alur dari sistem aplikasi game Melacak Koruptor dapat dijelaskan dengan tampilan halaman program yang sudah dibuat: Game ini memanfaatkan game engine GTGE untuk menangani proses grafisnya. GTGE memiliki aturan penulisan program tersendiri, agar dapat berjalan dengan baik, game ini juga mengikuti aturan penulisan program dari GTGE yaitu sebagai berikut [6]: a) Class mainInterface extend GameObjek: Class ini adalah class utama yang digunakan sebagai host untuk menempatkan class yang lain b) Public mainInterface: Adalah constructor dari mainInterface yang menjadikan class mainInterface sebagai anak dari class induk cisco-hack c) Public method initResources(): Method ini berfungsi untuk meletakkan background, music dan pemicu awal permainan. d) Public method update(): Method ini merupakan method kedua yang berfungsi untuk mengupdate perubahan yang terjadi didalam game. e) Method render(): Dalam method ini semua gambar yang sudah diinisialisasikan di initResource dan semua perubahan game tiap detik akan ditampilkan Sebelum memulai, user akan diminta melakukan setting resolusi seperti gambar 8 berikut: Gambar 8. Setting resolusi game Kemudian akan muncul halaman intro game. Kemudian menu game untuk mengakses ke interface utama akan muncul. Berikut gambar 9 interface utama tersebut Gambar 9. Interface Utama Game 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Dari penelitian dan implikasi uji coba penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode top-down parsing untuk menganalisa sintaks yang diinputkan oleh pemain dapat diimplementasikan dengan baik. Selain itu pemanfaatan parse engine sebagai library untuk menganalisa sintaks dapat berkerja dengan baik ketika digabungkan dengan grammar top-down parsing. 5.2 Saran Dalam game edukasi cisco ini, masih terdapat beberapa kekurangan seperti kurang tepatnya pemanfaatan GTGE sebagai game engine. Hal ini karena GTGE tidak mendukung adanya class JFrame yang disediakan oleh java. Sehingga peneliti harus membuat sendiri objek sejenis JTextArea yang mutlak dibutuhkan dalam game ini. Level dari game ditambahi dan tiap level dipecah menjadi beberapa sub level. Materi yang dari router cisco dapat diperluas, sehingga bukan hanya konsep routing, subnetting, dan NAT. Untuk penggunaan animasi, disarankan ditambahi dan tidak hanya berfokus pada panel saja. Untuk penelitian lebih lanjut, konsep dari game ini dapat dikembangkan untuk jenis pembelajaran yang lain dan bukan hanya cisco router. Daftar Pustaka [1] Bates, Bob. 2004. Game Design. Boston: Premier Press [2] Rafiudin, Rahmat. 2004. Mengupas Tuntas CISCO Router. Jakarta: Elex Media Komputindo [3] Salma, Dewi dkk. Mozaik Teknologi Pendidikan. 2004. Jakarta: Prenada Media Group [4] Utdirartatmo, Firrar. 2005. Teknik Kompilasi. Yogyakarta: Graha Ilmu [5] Utdirartatmo, Firrar. 2001. Teori Bahasa dan Otomata. Yogyakarta: Graha Ilmu [6] http://goldenstudios.or.id/products/GTGE/: Diakses pada November 2011 13.14 WIB [7] http://.yohan.es/compiler/tutorial1/: Diakses pada November 2011: 22.34 WIB Biodata Penulis Ahmad Syamsudin, lahir di Ponorogo pada tanggal 2 September 1988, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Program Studi Teknik Informatika di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, lulus tahun 2011. Tahun 2012 melanjutkan studi di Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta. Saat ini penulis juga bekerja sebagai Staf Pengajar program Studi Sistem Informasi di Universitas Nusantara PGRI Kediri.