6. Cara pandang setiap orang terhadap
sebuah situasi akan berbeda-beda,
termasuk terhadap gambar tadi kita
persepsikan menjadi sebuah masalah
7. Siapakah yang akan lebih
mudah keluar dari sebuah
masalah?
Tentu saja yang mengatahui apa masalah
sesungguhnya.
Apakah Anda tipe melihat matahari yang cerah
bakal terbit esok pagi. Atau
anda tipe melihat suramnya masa depan
sebelum berupaya mengatasi masalahnya.
8. 3 Tipe orang dalam
menghadapi masalah
1. Tipe Visioner. Orang tipe ini sudah menyadari akan ada
masalah sebelum datang masalah.
Orang ini bukan sakti mandraguna tetapi memiliki
pengalaman. Dia sudah melihat pola-pola masalah
sebelumnya dan kecenderungannya. Mereka pandai
membaca tanda-tanda dan perulangan pola. Pola-pola
yang baku itu dia pelajari dan berangkat dari situ dapat
diramalkan bahkan dipastikan. Perilaku orang ini
antisipatif. Cara berpikirnya maju ke depan. Mengapa
harus antisipatif? Karena dia tahu kalau dia tidak
bertindak hari ini akan sengsara kelak.
Ada cara agar kita bisa visioner adalah dengan simulasi
krisis atau rekayasa krisis.
9. 2.Tipe Waspada. Orang ini menyadari ada
masalah pada saat masalah itu sudah di depan
mata atau dia sedang mangalaminya.
Sebenarnya orang kayak begini telat. Namun,
lumayan karena dia berusaha mencari tahu dan
berusaha keras keluar dari masalah.
Kelompok tipe ini akan resah karena menyadari
ada masalah dan membayangkan ancaman dari
keadaan bila masalah tidak ditanggulangi.
Mereka sadar bahwa masalah tetap
menyediakan dampak merusak yang harus
diatasi. Bisa sukses bisa gagal.
10. 3. Tipe Terlena. Mereka tidak sadar bahwa di
luar dan di dalam dirinya banyak masalah.
Kesalahan terbesar nya adalah tidak sadar bahwa
dirinya bermasalah. Orang seperti ini gak pengaruh
ada masalah atau tidak, ada gempa atau tsunami
tidak tergoyahkan.
Ini tipe adem ayem yang menikmati hidup tapi
kebangetan.
Kelompok tipe ini adalah tipe EGP (Emang Gua
Pikirin).
11. Cara Mengatasi Masalah
Tetaplah Berpikir Positif
Seseorang akan bertindak mencari solusi jika dia memiliki
pikiran positif. Orang yang berpikiran negatif akan cepat
menyerah sehingga tidak akan mendapatkan solusi.
Untuk mengatasi masalah, langkah pertamanya ialah
tetaplah optimis bahwa Anda akan mampu mengatasi
masalah tersebut. Ini adalah langkah awal yang penting.
Saat Anda mengatakan Anda bisa mengatasi masalah, maka
hati, pikiran, emosi, dan tubuh Anda akan bekerja selaras
untuk mengatasi masalah.
Jika Anda berpikiran negatif, merasa masalah tidak mungkin
dipecahkan, maka tidak akan ada lagi usaha untuk
memecahkan masalah tersebut.
12. Berpikirlah Kreatif
Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk
menghasilkan ide-ide baru. Ide-ide tersebut diperlukan
untuk memecahkan masalah Anda.
Jika satu ide tidak berhasil, maka carilah ide lain, dan
seterusnya. Jadi, agar Anda tangguh menghadapi masalah apa
pun yang datang, Anda perlu berpikir kreatif.
Bagaimana agar kita berpikir kreatif? Kuncinya ialah
informasi, berpikir mengolah informasi, dan terbuka terhadap
hal-hal baru. Anda pun bisa jenius, Anda pun bisa berpikir
kreatif, dan mampu menghasilkan ide-ide cemerlang untuk
mengatasi masalah Anda.
13. Miliki Motivasi
Untuk Bertindak
Setelah Anda memiliki ide untuk mengatasi
masalah, langkah berikutnya ialah mengambil
tindakan untuk menerapkan ide tersebut.
Ide akan percuma jika tidak Anda aplikasikan.
Untuk itu Anda perlu terus mempertahankan
motivasi agar terus bertindak sampai masalah
Anda terselesaikan
15. PEMILU DALAM ANGKA
Peserta Pemilu dari Pemilu ke Pemilu
No
Pemilu
Jumlah Peserta
1.
1955
172 peserta
2.
1971
10 partai
3.
1977, 1982, 1987, 1992, 1997
3 partai
4.
1999
48 partai
5.
2004
24 Partai
6.
2009
38 partai + 6 parpol lokal di Aceh
7.
2014
12 parpol + 3 parpol lokal di Aceh
17. PEMILU DALAM ANGKA
Komponen Sistem Pemilu
Pemilu
Terbuka/Tertutup
Proporsional/Distrik/Campuran
Tertutup
Proporsional
2004
Terbuka
Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
2009
Terbuka
Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
2014
Terbuka
Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
1971
1977
1982
1987
1992
1997
1999
18. Permasalahan Pemilu yang
sering muncul
Akurasi daftar pemilih tetap
Akurasi jenis dan jumlah logistik
Distribusi logistik terlambat dan salah sasaran
Potensi Masalah
Teknis
Akurasi hasil pemungutan dan penghitungan suara
Akurasi sistem informasi
Kecukupan anggaran
Prosedur pencairan anggaran
Lemahnya kapasitas badan ad hoc
19. Permasalahan Pemilu
Partisipasi pemilih yang rendah
Politik uang, intimidasi dan kekerasan
Kriminalisasi terhadap penyelenggara Pemilu
Potensi Masalah
Nonteknis
Bentrokan antar masa pendukung saat kampanye
Black campaign antar parpol dan antar kandidat
Saling serang melalui media massa dan media sosial
Penggunaan fasilitas negara oleh parpol tertentu untuk kampanye
Kepercayaan publik terhadap peserta pemilu yang rendah
21. Penanganan Isu Strategis
Memastikan akurasi dan
keamanan teknologi informasi
yang digunakan
Sistem
Informasi
Penghitungan
Suara
Melakukan pengawasan internal
secara ketat terhadap proses
entri data
Mengatur tata kelola proses
publikasi hasil penghitungan
suara
Memastikan keaslian dokumen
sertifikat hasil penghitungan
suara yang dientri
22. Penanganan Isu Strategis
Konsolidasi dan sinkronisasi data DP4
dengan data Pemilu terakhir
Pengecekan data ganda, fiktif dan
anomali pada DP4 dengan Sidalih
Kualitas Daftar
Pemilih
Verifikasi faktual DP4 ke lapangan
Pengolahan hasil verifikasi faktual
dengan menggunakan Sidalih
Penyandingan data DPSHP KPU dengan
DP4 Kementerian Dalam Negeri
Pencermatan ulang terhadap DPT yang
sudah ditetapkan KPU Kab/Kota
23. Penanganan Isu Strategis
Pengadaannya dilakukan melalui
perencanaan yang matang
Logistik
Pemilu
Proses lelang dilakukan secara
terbuka, efektif dan efesien
Kerja sama dengan ITB dan BIGs
untuk pemetaan wilayah distribusi
Penandaan khusus untuk formulir
C1 dan C2
Penandaan khusus surat suara
dengan microtext atau hologram
24. Penanganan Isu Strategis
Pengaturan jumlah, media dan
zona pemasangan alat peraga
Kampanye
Pengaturan sumber dan besaran
sumbangan dana kampanye
Kewajiban melaporkan
sumbangan setiap 4 bulan
Pelaporan dana kampanye parpol
di dalamnya termasuk laporan
dana kampanye setiap caleg
25. Potensi Konflik Pemilu
Bentrokan antar massa pendukung
parpol/caleg saat kampanye rapat
umum
Tindakan saling merusak alat peraga
kampanye antar massa/simpatisan
parpol dan caleg
Potensi dan
Pemicu Konflik
Politik uang, intimidasi dan tindak
kekerasan
Saling serang melalui media massa dan
media sosial
Penggunaan fasilitas negara oleh partai
tertentu untuk kepentingan kampanye
Kecurangan dalam pemungutan dan
penghitungan suara
26. Antisipasi dan Penanganan Konflik
Pengaturan zona dan jadwal kampanye
rapat umum
Pengaturan zona, jumlah dan jenis alat
peraga kampanya parpol dan caleg
Antisipasi
Konflik
Koordinasi yang intensif antara
penyelenggara dan peserta Pemilu
Dukungan Polri untuk pengamanan
kegiatan kampanye rapat umum
Pendidikan politik yang intensif kepada
masyarakat
Komitmen penyelenggara dan parpol
untuk Pemilu yang bersih, jujur dan adil
27. PEMILU DALAM ANGKA
Partisipasi Pemilih dari Pemilu ke Pemilu
No
Pemilu
Tingkat Partisipasi
1.
1971
94 %
2.
1977
90 %
3.
1982
90 %
4.
1987
90 %
5.
1992
90 %
6.
1997
90 %
7.
1999
93 %
8.
2004
84 %
9.
2009
71 %
28. Problem Partisipasi
Tren Partisipasi Pemilu dan Pemilukada Menurun
Hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES)
baru 63,3 persen mengetahui Pemilu 9 April 2014
KPU sampai ke tingkat PPS memiliki kewajiban
melakukan sosialisasi Pemilu
Waktu yang tersisa untuk melakukan sosialisasi
sebelum 9 April 2014 tinggal 3 bulan
Pemilih yang tahu dengan Pemilu 9 April 2014 belum
tentu menggunakan hak pilihnya
29. Tingkat Partisipasi Pemilih di Kab. Sumedang
Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Tahun 2013
SUKASARI
SURIAN
80.45
80.06
85.84
82.97
SUMEDANG SELATAN
82.92
80.60
80.92
81.02
TANJUNGSARI
82.28
80.54
CONGGEANG
82.19
82.01
JATIGEDE
BUAHDUA
TANJUNGMEDAR
SUMEDANG UTARA
RANCAKALONG
PAMULIHAN
CIMALAKA
Diagram 1
Kategori > 80%
30. Keterangan Diagram 1
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TINGKAT PARTISIPASI PEMILIH
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013
Tingkat
JUMLAH SUARA JUMLAH(SAH
KECAMATAN
DPT
Partisipasi
+TDK SAH)
TIDAK
(%)
SAH
SAH
SUKASARI
19.039
1.121
20.160
23.486
85,84
SURIAN
7.475
159
7.634
9.201
82,97
SUMEDANG SELATAN
45.279
1.852
47.131
56.838
82,92
TANJUNGSARI
43.843
2.171
46.014
55.922
82,28
CONGGEANG
18.776
716
19.492
23.715
82,19
JATIGEDE
15.795
422
16.217
19.775
82,01
BUAHDUA
20.671
725
21.396
26.407
81,02
TANJUNGMEDAR
15.162
640
15.802
19.529
80,92
SUMEDANG UTARA
50.265
1.919
52.184
64.747
80,60
RANCAKALONG
23.658
714
24.372
30.261
80,54
PAMULIHAN
32.034
1.153
33.187
41.251
80,45
CIMALAKA
33.117
1.081
34.198
42.718
80,06
33. Tingkat Partisipasi Pemilih
Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Tahun 2013
Diagram 3
Kategori < 70 %
68,97 %
TINGKAT PARTISIPASI PEMILIH
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013
JUMLAH
JUMLAH SUARA
NO
KECAMATAN
DPT
Tingkat
(SAH+TDK SAH)
Partisipasi (%)
SAH
TIDAK SAH
1 CIBUGEL
11.298
480
11.778
17.077
68,97
35. Strategi Sosialisasi untuk Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
Struktural
Mengoptimalkan
peran
penyelenggara
mulai dari KPU
sampai PPS
Horizontal
Membangun
Kemitraan
dengan Media
Massa dan OMS
Perlu Memahami
Ragam Media di
Daerah untuk
Mengetahui Media
yang Efektif untuk
Sosialisasi dan
Pendidikan Pemilih
36. KESIMPULAN
Kualitas Demokrasi = Penyelenggaraan Pemilu yang Berintegritas
Penyelenggara
Kompeten, Kredibel
dan Berintegritas
Partai
Politik/Kandidat
Berintegritas
Dukungan
Pemerintah yang
Berintegritas
Pemilih
Berintegritas
Masyarakat Sipil
yang Berintegritas