rpp sd kelas 1 semester 2 lingkungan bersih sehat dan asriHaksa Vanholick
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptahan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Rencana pelaksanaan pembelajaran bangun datar jajargenjang kelas 4
materi ajar:
- Pengertian jajargenjang,alas,tinggi dan bentuk bangun jajargenjang
- Luas Jajargenjang dapat dicari/ditentukan dengan mengubah jajargenjang tersebut menjadi bentuk persegi panjang
- Luas Jajargenjang dapat dicari/ditentukan dengan mengubah jajargenjang tersebut menjadi bentuk segitiga
- Luas jajar genjang dapat dihitung dengan mengalikan alas dan tinggi jajargenjang tersebut
rpp sd kelas 1 semester 2 lingkungan bersih sehat dan asriHaksa Vanholick
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptahan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Rencana pelaksanaan pembelajaran bangun datar jajargenjang kelas 4
materi ajar:
- Pengertian jajargenjang,alas,tinggi dan bentuk bangun jajargenjang
- Luas Jajargenjang dapat dicari/ditentukan dengan mengubah jajargenjang tersebut menjadi bentuk persegi panjang
- Luas Jajargenjang dapat dicari/ditentukan dengan mengubah jajargenjang tersebut menjadi bentuk segitiga
- Luas jajar genjang dapat dihitung dengan mengalikan alas dan tinggi jajargenjang tersebut
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
1. Modul Ajar - Transisi PAUD SD
Peserta didik mampu menghasilkan karya dari ragam
garis, bentuk, dan warna yang ada di sekitarnya
Tujuan Pembelajaran
Zulfa Maulida, M.Pd
SDI Al-Alaq
3HQJHQDODQ5DJDP*DULVGDQ%HQWXNGL6HNLWDU
2. Moda : Pembelajaran Tatap Muka (4 x 35 JP)
Tujuan Pembelajaran:
PENDAHULUAN (10 Menit)
• Salam, Doa Bersama, Absensi, dan Pemberian Motivasi
• Apersepsi
• Penyampaian Tujuan Pembelajaran serta aktivitas pembelajaran hari ini
01
02
INTI (120 Menit)
a. Menanyakan benda-benda yang berada di lingkungan sekitar sekolah/rumah seperti kursi,
meja, jam dinding, dll yang memiliki aneka garis, bentuk dan warna.
b. Mengobservasi benda-benda yang berada di sekitar sekolah/rumah
c. Merekonstruksi garis, bentuk dan warna benda-benda yang berada di lingkungan sekitar
sekolah/rumah. Contoh: Meja Bundar merupakan kombinasi dari bentuk lingkaran dan garis
yang ketika digabungkan menjadi sebuah benda bernama meja.
d. Menyebutkan benda-benda lain yang terdiri dari garis, bentuk dan warna yang memiliki makna
e.Menggambar garis, bentuk dan warna benda-benda yang berada di sekitar sekolah/rumah atau
berdasarkan imajinasi peserta didik.
03
PENUTUP (10 Menit)
• Refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut
• Salam dan Doa Penutup
Peserta didik mampu menghasilkan karya dari ragam garis, bentuk, dan warna yang ada di lingkungan
4. Garis Lurus
Ide pertanyaan pemantik yang dapat diberikan oleh guru:
1. Garis apakah ini?
2. Dimanakah kita biasanya melihat garis seperti ini?
Catatan: pendidik dapat mengelaborasikannya dengan kegiatan seperti mengajak
siswa untuk membuat garis seperti di bawah ini dengan benda-benda di sekitar
(ranting, tali, dll)
5. Garis Lengkung
Ide pertanyaan pemantik yang dapat diberikan oleh guru:
1. Garis apakah ini?
2. Dimanakah kita biasanya melihat garis seperti ini?
Catatan: pendidik dapat mengelaborasikannya dengan kegiatan seperti mengajak siswa untuk
membuat garis seperti di bawah ini dengan benda-benda di sekitar (ranting, tali, dll)
6. Segitiga Persegi Lingkaran
Ide pertanyaan pemantik yang dapat diberikan oleh guru:
1. Bentuk apakah ini?
2. Dimanakah kita biasanya melihat bentuk seperti ini? Warna apa saja yang dapat dilihat dari garis pada bentuk ini?
Catatan: pendidik dapat mengelaborasikannya dengan kegiatan seperti mengajak siswa untuk membuat bentuk seperti di
bawah ini dengan benda-benda di sekitar (ranting, tali, dll)
7. MENGETAHUI WARNA
MENGETAHUI WARNA DAN GARIS
MENGETAHUI WARNA, GARIS DAN BENTUK
Kelompok 1:
Kelompok 2
Kelompok
3:
Catatan: pada kelompok 1, guru dapat
melakukan diferensiasi kegiatan mulai
dengan mengenalkan ragam warna dan
dipasangkan dengan bendanya untuk
menjadi jembatan dalam mengenalkan
garis. Begitu pula dengan kelompok 2 dan
3. Guru dapat memberikan tantangan
pada siswa di kelompok 2 dan 3 sesuai
kemampuannya yang sudah mengenal
warna, garis, dan bentuk.