2. DEFINISI PEKERJAAN SOSIAL
Menurut International Federation of Social
Workers (IFSW) :
The social work profession promotes problem
solving in human relationships, social change,
empowerment and liberation of people, and the
enhancement of society.
Utilizing theories of human behavior and social
systems, social work intervenes at the points
where people interact with their environments.
Principles of human rights and social justice are
fundamental to social work
3. Profesi pekerjaan sosial adalah Profesi yang mempromosikan
pemecahan masalah dalam hubungan manusia, perubahan
sosial, pemberdayaan dan pembebasan orang, dan peningkatan
masyarakat. Memanfaatkan teori perilaku manusia dan sistem
sosial, pekerjaan sosial mengintervensi di mana orang
berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip-prinsip hak asasi
manusia dan keadilan sosial merupakan hal mendasar dalam
pekerjaan sosial
4. PEMBEKALAN STANDAR KOMPETENSI PEKERJA SOSIAL 4
PROFIL A PEMBERI PERTOLONGAN DAN PEMECAHAN
MASALAH SOSIAL (PROBLEM SOLVER)
PROFIL
B
PEMBERDAYA DAN AGEN PERUBAHAN SOSIAL
(EMPOWER AND CHANGE AGENT)
PROFIL C ANALIS KEBIJAKAN SOSIAL
(SOCIAL POLICY ANALYST)
5. KERANGKA REFERENSI
PEKERJAAN SOSIAL
•Sebagai suatu aktivitas profesional,
Pekerjaan sosial di dasari oleh tiga
komponen dasar yang secara integatif
membentuk profil dan pendekatan
pekerjaan sosial. Yaitu : kerangka
pengetahuan (Body Of Knowledge),
kerangka keahlian (Body of Skill) dan
kerangka nilai (Body of Values)
6. FRAME OF
REFERENCE IN
SOCIAL WORK
PRACTICE
SOCIAL WORK PROFESSION
BODY OF KNOWLEDGE BODY OF VALUES
BODY OF SKILL
SOCIAL FUNCTIONING
INDIVIDU LINGKUNGAN SOSIAL
METHOD
STRATEGY
TACTIC
TECHNIC/ TECHNOLOGY
RULES
•INDIVIDU
•GROUP
•FAMILY
•ORGANIZATION
•COMMUNITY
•SOCIETY
•CULTURE
-ETHIC CODE
-BASIC VALUES
-PRINCIPLES
8. KEBERFUNGSIAN SOSIAL :
Merupakan kemampuan orang (individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat) dan
sistem sosial (lembaga dan jaringan sosial)
dalam memenuhi/merespon kebutuhan
dasar, menjalankan peranan sosial, serta
menghadapi goncangan dan tekanan (shocks
and stresses)
9. Fokus keberfungsian sosial
•Kemampuan menghadapi atau memecahkan
permasalahan yang dihadapinya sesuai dengan
situasi dan kondisi, serta lingkungannya.
•Kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam
lingkungan sosialnya, baik dalam pendidikannya,
pekerjaannya, keluarganya, kelompoknya,
masyarakatnya, dan sebagainya secara konstruktif
•Pelaksanaan tugas-tugas serta peran-peran dalam
kehidupannya sesuai dengan usianya, status, serta
tanggung jawab yang disandangnya.
10. next
•Berperilaku secara memadai dalam rangka
memenuhi kebutuhannya.
•Keberfungsian sosial menunjukkan suatu kondisi
pertukaran yang seimbang, dalam kebaikan, serta
adaptasi timbal balik, antara manusia sebagai
individu dengan lingkungannya.
•Dengan demikian, keberfungsian sosial merupakan
hasil sistemik dari sebuah pertukaran yang saling
mengisi antara kebutuhan, sumber daya yang
tersedia, harapan / motivasi dengan kemampuan
seseorang untuk memenuhinya, antara tuntutan,
harapan, serta kesempatan dengan kemampuan
lingkungan untuk memenuhinya.
12. Tujuan Pekerjaan Sosial
• Memperkuat kemampuan orang untuk memecahkan
,menghadapi masalah serta kemampuan pengembangan
dirinya
• Menghubungkan orang dengan sistem-sistem yang dapat
menyediakan sumber-sumber, pelayanan-pelayanan, dan
kesempatan-kesempatan atau peluang
• Mengembangkan sistem-sistem yang dapat menyediakan
sumber dan pelayanan bagi orang agar pelaksanaannya lebih
efektif dan manusiawi.
• Mengembangkan dan memperbaiki kebijakan sosial.
13. MANDAT UTAMA PEKERJAAN SOSIAL
Memberikan pelayanan sosial baik kepada individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat yang
membutuhkan sesuai dengan nilai-nilai,
pengetahuan dan keterampilan profesional
pekerjaan sosial.
METODE INTERVENSI PEKERJAAN
SOSIAL :
1. Case Work (sasarannya individu dan keluarga)
2. Group Work (sasarannya kelompok)
3. Community Work (sasarannya organisasi,
masyarakat, dan kebijakan)
14. STRATEGI PEKERJAAN SOSIAL
DALAM MENINGKATKAN
KEBERFUNGSIAN SOSIAL:
1. Meningkatkan kemampuan orang
dalam menghadapi masalah yang
dialaminya;
2. Menghubungkan orang dengan sistem
dan jaringan sosial yang
memungkinkan mereka menjangkau
atau memperoleh berbagai sumber,
pelayanan dan kesempatan;
15. 3. Meningkatkan kinerja lembaga-lembaga
sosial shg mampu memberikan
pelayanan sosial secara efektif,
berkualitas dan berperikemanusiaan;
4. Merumuskan & mengembangkan
perangkat hukum dan peraturan yang
mampu menciptakan situasi yg kondusif
bagi tercapainya pemerataan ekonomi
dan keadilan sosial
16. Model Intervensi Generalis
1. GIM didasarkan pada landasan pengetahuan,
ketrampilan, serta nilai yang menggambarkan
hakikat keunikan pekerjaan sosial.
2. Ruang lingkup pemecahan masalah, tidak
hanya pada aspek individual, tetapi juga
kelompok, organisasi, masyarakat, bahkan juga
kebijakan ( sistem micro, mezzo, dan macro).
3. Sasaran perubahan dipahami atau dianalisis
dengan menggunakan perspektif yang sangat
luas.
4. Metode pemecahan masalah yang digunakan
bersifat fleksibel.
17. Ciri Pokok Dalam
Praktek Generalis
•Peksos selalu bekerja bersama dengan
klien/beneficiaries. Klien : individual,
keluarga, kelompok, lingkungan
ketetanggaan, organisasi, masyarakat, dll.
•Situasi masalah selalu dipandang dalam
kerangka konsep “person-in-environment”.
•Peksos memberikan intervensi pada
beberapa tingkatan sistem yang berbeda,
mikro, meso dan makro.
18. PENDEKATAN
Praktik pekerjaan sosial
•Praktik pertolongan secara langsung (direct
services), yaitu meningkatkan serta memperbaiki
kemampuan orang/kelompok sasaran dalam
mencapai keberfungsian sosial,
•Praktik pertolongan serta secara tidak langsung
(indirect services) yang berupaya untuk mengubah,
memperbaiki, serta membangun kondisi sosial yang
berkaitan erat dengan keberfungsian sosial
orang/kelompok sasaran.
20. kompetensi DASAR
pekerja sosial
1. Mengidentifikasi dan melakukan assessment
kebutuhan/masalah dan potensi/sumber.
2. Mengembangkan serta mengimplementasikan
suatu rencana intervensi.
3. Mengembangkan atau memperbaiki kemampuan
orang dalam memenuhi kebutuhan, memecahkan
masalah, serta kemampuan pengembangan diri
klien.
4. Menghubungkan orang dengan sistem yang dapat
memberikan sumber pelayanan, maupun
kesempatan.
5. Memberikan intervensi secara efektif.
21. next
6. Mengembangkan efektifitas pelayanan sosial.
7. Menciptakan, memodifikasi, serta meningkatkan
sistem pelayanan sosial agar lebih responsif
terhadap kebutuhan klien.
8. Melakukan evaluasi terhadap ketercapaian tujuan.
9. Melakukan evaluasi atas pengembangan
profesionalisme melalui ketrampilan praktik.
10. Memberikan kontribusi pada peningkatan mutu
pelayanan dengan cara mengembangkan landasan
pengetahuan profesionalnya serta menjunjung tinggi
standar atau etika profesi.
22. PENGETAHUAN
PEKERJA SOSIAL GENERALIS
1. Pengetahuan dasar tentang perilaku manusia, sistem
sosial, dan sistem ekologi.
2. Pengetahuan tentang bidang-bidang masalah sosial,
pengaruh dan dampaknya pada tingkatindividu, keluarga,
kelompok, organisasi, masyarakat dan Negara serta
sumber-sumber dan metode yang sesuai untuk
menangani masalah tersebut.
3. Pengetahuan tentang teori dasar dan metode intervensi
pekerja sosial, balik mikro, meso maupun makro.
4. Pengetahuan dasar penelitian sosial.
PEMBEKALAN STANDAR KOMPETENSI PEKERJA
SOSIAL
22
23. Konsep teoritis
pekerjaan sosial
Pengetahuan
perilaku manusia
Prinsip, nilai dan
etika
Metode praktik
pekerjaan sosial
Karakteristik
klien
Bentuk-bentuk
kebijakan
kesejahteraan
sosial
Fungsi
manajemen
organisasi
pelayanan
sosial
Metode
penelitian
pekerjaan sosial
KNOWLEDG
E
BASED
24. 1. Membagun relasi
2. Mengidentifikasi disfungsi sosial pada tingkat individu,
keluarga, kelompok , organisasi , masyarakat dan
Negara.
3. Melakukan asesmen secara komperhensif dan
menyusun perencanaan intervensi.
4. Mengidentifikasi sumber – sumber
5. Mengaplikasikan metode intervensi
6. Membangun hubungan profesional dalam
pengembangan program lembaga.
7. Memprakarsai pengembangan program – program
kelompok masyarakat
8. Melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan yang
berlaku.
9. Menerapkan teknik – teknik dasar penelitian sosial.
KETERAMPILAN UMUM
25. KETERAMPILAN KHUSUS
1
Melakukan kontak pendahuluan dengan manusia
dan lingkungan sosialnya
2
Melakukan asesmen pekerjaan sosial dengan
cara mengkaji keterkaitan antara perilaku
manusia dengan lingkungan sosialnya
3
Memilih dan mengaplikasikan konsep teoritis
pekerjaan sosial
4
Menerapkan prinsip, nilai dan etika pekerjaan
sosial
5
Mengidentifikasi dan menawarkan alternatif
pelayanan
26. KETERAMPILAN KHUSUS
6 Menerapkan metode dan teknik pekerjaan sosial
7
Merancang dan melakukan penanganan masalah
sosial
8
Melakukan kajian empirik bentuk-bentuk
kebijakan kesejahteraan sosial
9
Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
organisasi pelayanan sosial
10
Melakukan penelitian pekerjaan sosial untuk
penyusunan program intervensi
27. SIKAP
1
Bertaqwa kepada Tuhan YME
2
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
3
Berkontribusi dalam peningkatan mutu
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara
dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
4
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air
5
Menghargai keanekaragaman budaya, agama,
pandangan dan kepercayaan
28. SIKAP
6
Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial
7
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
8
Menginternalisasi nilai dasar , prinsip umum dan
kode etik profesi pekerjaan sosial
9
Menunjukkan sikap bertanggung jawab didalam
praktik pekerjaan sosial secara mandiri
10
Menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan
29. Prinsip-prinsip umum
pekerjaan sosisal
• Penerimaan (Acceptance)
• Individualization.
• Pengungkapan perasaan secara bertujuan (Puposeful expression of
feeling)
• Sikap tidak menghakimi (Nonjudgemental attitude)
• Memiliki sikap Obyektif (Objectivity)
• Keterlibatan emosional secara terkendali (Controlled emotional
involvement)
• Hak menentukan nasib dan kehidupannya sendiri (Self determination)
• Memiliki akses terhadap sumber daya (Access to resources)
• Kerahasiaan (Confidentiality)
• Dapat dipertanggungjawabkan (Accountability)
30. Sistem dasar
praktIk
pekerjaan
sosial
I. SISTEM PELAKSANA PERUBAHAN (CHANGE AGENT
SYSTEM)
II. SISTEM KLIEN (CLIENT SYSTEM)
III. SISTEM SASARAN (THE TARGET SYSTEM)
IV. SYSTEM KEGIATAN (THE ACTION SYSTEM)
THE TARGET SYSTEM
THE ACTION SYSTEM CLIENT SYSTEM
CHANGE AGENT SYSTEM
31. Sistem dasar
• SISTEM SASARAN
Orang-orang yang
dijadikan sasaran upaya
perubahan
• SISTEM KLIEN
Orang-orang yang
menerima manfaat dari
upaya perubahan yang
dilakukan
32. next
• SISTEM KEGIATAN
Orang-orang yang
dilibatkan oleh peksos
dalam upaya perubahan
• SISTEM PELAKSANA
PERUBAHAN
Orang-orang yang
karena keahliannya
bertanggung jawab
terhadap upaya
perubahan yg dilakukan.
33. BIDANG PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL
• Pekerjaan Sosial dengan penyalahgunaan NAPZA
• Pekerjaan Sosial dengan HIV/AIDS
• Pekerjaan Sosial dengan Lanjut Usia
• Pekerjaan Sosial dengan Kesejahteraan Anak
• Pekerjaan Sosial dengan Kesejahteraan Keluarga
• Pekerjaan Sosial di lembaga koreksional.
• Pekerjaan Sosial di rumah sakit
• Pekerjaan Sosial di industry.
• Pekerjaan Sosial dengan pendidikan pekerjaan sosial.
• Pekerjaan Sosial dengan kecacatan.
• Perencanaan sosial dan lingkungan.
34. NEXT
• Kependudukan dan keluarga berencana.
• Komunitas adat terpencil.
• Pekerjaan Sosial dengan kebencanaan.
• Komunitas adat terpencil.
• Perumahan tidak layak huni.
• Pekerjaan Sosial dengan keterbelakangan dan
kesehatan mental.
• Pekerja-pekerja musiman.
• Pekerja migrant
• Pelayanan relokasi (penempatan kembali dan migrasi).
• dll