Dokumen ini memberikan panduan praktis pelayanan gigi dan protesa gigi bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Dokumen ini menjelaskan prinsip, cakupan, dan prosedur pelayanan gigi primer maupun rujukan, serta batasan penggantian biaya protesa gigi hingga Rp1.000.000 per peserta.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBPJS Kesehatan RI
Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang pelayanan kesehatan gigi dan protesa gigi bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Panduan ini menjelaskan prinsip dan cakupan pelayanan gigi primer, prosedur pendaftaran dan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan lanjutan, serta batasan penggantian biaya untuk
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...BPJS Kesehatan RI
Dokumen ini memberikan panduan tentang penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi, landasan hukum, cakupan pelayanan, dan prosedur pelayanan kesehatan darurat di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dan tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan."
Puskesmas memainkan peran penting dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2014 sebagai fasilitas kesehatan primer tempat masyarakat melakukan pemeriksaan awal sebelum dirujuk ke rumah sakit. Puskesmas memberikan berbagai layanan kesehatan dasar seperti konsultasi medis, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostik sesuai dengan aturan JKN 2014.
Presentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCRSyaharuddin Rasyid
Dokumen tersebut membahas tentang koordinasi manfaat antara BPJS Kesehatan dengan asuransi kesehatan tambahan. Mekanisme koordinasi manfaat dilakukan untuk menghindari duplikasi pembayaran pelayanan kesehatan bagi peserta yang memiliki perlindungan ganda."
Peran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS Kesehatanmataharitimoer MT
Dokumen tersebut membahas tentang peran dokter umum sebagai pelaksana layanan primer dalam program BPJS Kesehatan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang sistem jaminan sosial nasional Indonesia, kepesertaan, iuran, dan manfaat jaminan kesehatan BPJS serta konsep layanan primer dan peran penting dokter umum didalamnya."
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBPJS Kesehatan RI
Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang pelayanan kesehatan gigi dan protesa gigi bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Panduan ini menjelaskan prinsip dan cakupan pelayanan gigi primer, prosedur pendaftaran dan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan lanjutan, serta batasan penggantian biaya untuk
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...BPJS Kesehatan RI
Dokumen ini memberikan panduan tentang penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi, landasan hukum, cakupan pelayanan, dan prosedur pelayanan kesehatan darurat di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dan tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan."
Puskesmas memainkan peran penting dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2014 sebagai fasilitas kesehatan primer tempat masyarakat melakukan pemeriksaan awal sebelum dirujuk ke rumah sakit. Puskesmas memberikan berbagai layanan kesehatan dasar seperti konsultasi medis, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostik sesuai dengan aturan JKN 2014.
Presentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCRSyaharuddin Rasyid
Dokumen tersebut membahas tentang koordinasi manfaat antara BPJS Kesehatan dengan asuransi kesehatan tambahan. Mekanisme koordinasi manfaat dilakukan untuk menghindari duplikasi pembayaran pelayanan kesehatan bagi peserta yang memiliki perlindungan ganda."
Peran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS Kesehatanmataharitimoer MT
Dokumen tersebut membahas tentang peran dokter umum sebagai pelaksana layanan primer dalam program BPJS Kesehatan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang sistem jaminan sosial nasional Indonesia, kepesertaan, iuran, dan manfaat jaminan kesehatan BPJS serta konsep layanan primer dan peran penting dokter umum didalamnya."
Gambaran dan evaluasi kinerja pemasaran rumah sakit baptisNadyaIchaStevanika
Rumah Sakit Baptis Kediri memberikan pelayanan kesehatan lengkap dengan berbagai spesialis dan layanan 24 jam. Rumah sakit ini telah menerapkan 7P pemasaran dengan baik meskipun masih perlu pengembangan lebih lanjut pada promosi dan harga pelayanan. Kualitas pelayanan RS Baptis dinilai baik berdasarkan ulasan pasien.
Pengertian definisi jaminan kesehatan nasional, dengan prinsip asuransi sosial berdasarkan:
- Kegotongroyongan antara masyarakat kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang tua dan muda, dan yang beresiko tinggi dan rendah.
- Anggota yang bersifat wajib dan tidak selektif.
- Iuran yang dibayarkan per bulan berdasarkan persentase upah / penghasilan.
- Jaminan Kesehatan Nasional Bersifat nirlaba.
Gambaran dan evaluasi pemasaran di RSGM IIK BW KEDIRITheZeed
RSGM IIK BW memberikan layanan kesehatan gigi dan mulut serta tes Covid-19 di Kota Kediri dengan mengoptimalkan teknologi, sumber daya manusia yang kompeten, dan kerjasama dengan fakultas kedokteran gigi.
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis KediriReynaldoArya
Rangkuman rencana strategis Rumah Sakit Baptis Kediri mengenai visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan inovasi yang direncanakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu dan menjadikan rumah sakit sebagai pilihan utama masyarakat di Kota Kediri."
Buku panduan ini membahas sistem rujukan berjenjang dalam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sistem rujukan berjenjang merupakan pengaturan pelayanan kesehatan secara bertingkat dari fasilitas kesehatan primer hingga lanjutan sesuai kebutuhan medis pasien. Panduan ini menjelaskan definisi, ketentuan umum, tata cara pelaksanaan, forum komunikasi antar fasilitas kesehatan, pem
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk peserta yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Panduan ini menjelaskan tentang definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, dan langkah-langkah pelaksanaan PROLANIS yang meliputi identifikasi peserta, pendaftaran, k
Rumah sakit gigi dan mulut adalah rumah sakit khusus yang menyediakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta berperan sebagai sarana pendidikan dan penelitian bagi tenaga kesehatan gigi. Rumah sakit gigi dan mulut memiliki berbagai fungsi seperti pelayanan kesehatan gigi, pendidikan tenaga kesehatan gigi, dan penelitian ilmu kedokteran gigi.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBPJS Kesehatan RI
Buku panduan ini memberikan panduan praktis mengenai skrining kesehatan yang dilaksanakan BPJS Kesehatan untuk masyarakat, termasuk skrining riwayat kesehatan untuk mendeteksi diabetes dan hipertensi, serta deteksi kanker leher rahim dan payudara. Panduan ini menjelaskan definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, penanggung jawab, dan langkah-langkah skrining kesehatan tersebut.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
Program Rujuk Balik adalah program BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan jangka panjang bagi peserta dengan penyakit kronis tertentu seperti diabetes dan hipertensi. Program ini memberikan akses mudah bagi peserta untuk mendapatkan obat kronis di fasilitas kesehatan primer atas rujukan dokter spesialis. Panduan ini menjelaskan prosedur pendaftaran dan pelayanan obat bagi peserta program ini.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBPJS Kesehatan RI
Dokumen tersebut merupakan panduan praktis konsep Gate Keeper untuk fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi Gate Keeper sebagai konsep sistem pelayanan kesehatan dimana fasilitas kesehatan tingkat pertama berperan sebagai pemberi pelayanan dasar dan rujukan, serta mengatur implementasi Gate Keeper di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh BPJS Kesehatan. Ia menjelaskan tentang fasilitas kesehatan tingkat pertama, cakupan pelayanan rawat jalan dan rawat inap, serta prosedur pelayanan untuk peserta BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgidentalid
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan gigi sesuai standar profesi dan memfasilitasi pembiayaan tindakan, sekaligus menjadi acuan penyusunan standar prosedur operasional di fasilitas pelayanan kesehatan. Panduan ini mengatur penatalaksanaan 60 penyakit dasar yang termasuk kompetensi dokter gigi.
Surat edaran tersebut memberikan relaksasi terhadap persyaratan sertifikat kompetensi dan izin praktik bagi tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19, seperti perpanjangan otomatis STR dan SIP yang sudah habis masa berlakunya, pengakuan STR dan SIP bagi tenaga kesehatan baru, serta pengakuan STR dan SIP bagi lulusan baru yang ditugaskan untuk penanganan Covid-19. Relaksasi ini dimaksudkan untuk memenuhi ke
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat gigi di Puskesmas Dana, Kabupaten Muna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap sikap dan komunikasi perawat gigi. Hasil wawancara awal menunjukkan bahwa 25 dari 40 pasien merasa puas dengan pelayanan perawat gigi.
Gambaran dan evaluasi kinerja pemasaran rumah sakit baptisNadyaIchaStevanika
Rumah Sakit Baptis Kediri memberikan pelayanan kesehatan lengkap dengan berbagai spesialis dan layanan 24 jam. Rumah sakit ini telah menerapkan 7P pemasaran dengan baik meskipun masih perlu pengembangan lebih lanjut pada promosi dan harga pelayanan. Kualitas pelayanan RS Baptis dinilai baik berdasarkan ulasan pasien.
Pengertian definisi jaminan kesehatan nasional, dengan prinsip asuransi sosial berdasarkan:
- Kegotongroyongan antara masyarakat kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang tua dan muda, dan yang beresiko tinggi dan rendah.
- Anggota yang bersifat wajib dan tidak selektif.
- Iuran yang dibayarkan per bulan berdasarkan persentase upah / penghasilan.
- Jaminan Kesehatan Nasional Bersifat nirlaba.
Gambaran dan evaluasi pemasaran di RSGM IIK BW KEDIRITheZeed
RSGM IIK BW memberikan layanan kesehatan gigi dan mulut serta tes Covid-19 di Kota Kediri dengan mengoptimalkan teknologi, sumber daya manusia yang kompeten, dan kerjasama dengan fakultas kedokteran gigi.
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis KediriReynaldoArya
Rangkuman rencana strategis Rumah Sakit Baptis Kediri mengenai visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan inovasi yang direncanakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu dan menjadikan rumah sakit sebagai pilihan utama masyarakat di Kota Kediri."
Buku panduan ini membahas sistem rujukan berjenjang dalam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sistem rujukan berjenjang merupakan pengaturan pelayanan kesehatan secara bertingkat dari fasilitas kesehatan primer hingga lanjutan sesuai kebutuhan medis pasien. Panduan ini menjelaskan definisi, ketentuan umum, tata cara pelaksanaan, forum komunikasi antar fasilitas kesehatan, pem
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk peserta yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Panduan ini menjelaskan tentang definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, dan langkah-langkah pelaksanaan PROLANIS yang meliputi identifikasi peserta, pendaftaran, k
Rumah sakit gigi dan mulut adalah rumah sakit khusus yang menyediakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta berperan sebagai sarana pendidikan dan penelitian bagi tenaga kesehatan gigi. Rumah sakit gigi dan mulut memiliki berbagai fungsi seperti pelayanan kesehatan gigi, pendidikan tenaga kesehatan gigi, dan penelitian ilmu kedokteran gigi.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBPJS Kesehatan RI
Buku panduan ini memberikan panduan praktis mengenai skrining kesehatan yang dilaksanakan BPJS Kesehatan untuk masyarakat, termasuk skrining riwayat kesehatan untuk mendeteksi diabetes dan hipertensi, serta deteksi kanker leher rahim dan payudara. Panduan ini menjelaskan definisi, tujuan, sasaran, bentuk pelaksanaan, penanggung jawab, dan langkah-langkah skrining kesehatan tersebut.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
Program Rujuk Balik adalah program BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan jangka panjang bagi peserta dengan penyakit kronis tertentu seperti diabetes dan hipertensi. Program ini memberikan akses mudah bagi peserta untuk mendapatkan obat kronis di fasilitas kesehatan primer atas rujukan dokter spesialis. Panduan ini menjelaskan prosedur pendaftaran dan pelayanan obat bagi peserta program ini.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBPJS Kesehatan RI
Dokumen tersebut merupakan panduan praktis konsep Gate Keeper untuk fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi Gate Keeper sebagai konsep sistem pelayanan kesehatan dimana fasilitas kesehatan tingkat pertama berperan sebagai pemberi pelayanan dasar dan rujukan, serta mengatur implementasi Gate Keeper di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh BPJS Kesehatan. Ia menjelaskan tentang fasilitas kesehatan tingkat pertama, cakupan pelayanan rawat jalan dan rawat inap, serta prosedur pelayanan untuk peserta BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgidentalid
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan gigi sesuai standar profesi dan memfasilitasi pembiayaan tindakan, sekaligus menjadi acuan penyusunan standar prosedur operasional di fasilitas pelayanan kesehatan. Panduan ini mengatur penatalaksanaan 60 penyakit dasar yang termasuk kompetensi dokter gigi.
Surat edaran tersebut memberikan relaksasi terhadap persyaratan sertifikat kompetensi dan izin praktik bagi tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19, seperti perpanjangan otomatis STR dan SIP yang sudah habis masa berlakunya, pengakuan STR dan SIP bagi tenaga kesehatan baru, serta pengakuan STR dan SIP bagi lulusan baru yang ditugaskan untuk penanganan Covid-19. Relaksasi ini dimaksudkan untuk memenuhi ke
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat gigi di Puskesmas Dana, Kabupaten Muna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap sikap dan komunikasi perawat gigi. Hasil wawancara awal menunjukkan bahwa 25 dari 40 pasien merasa puas dengan pelayanan perawat gigi.
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi Armin Kobain
Unit rawat jalan Poli Gigi RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang menyediakan layanan konsultasi, perawatan, dan tindakan gigi bagi pasien umum, BPJS, dan Jamkesda dengan persyaratan dan prosedur tertentu. Layanan disediakan oleh dokter gigi dan terapis gigi dengan sarana ruang tunggu, konsultasi, alat gigi, dan obat farmasi untuk memastikan kepuasan pasien dan keselamatan pelayanan. Kinerja pelaksana dievalu
Dokumen tersebut merupakan panduan praktis konsep Gate Keeper untuk fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi Gate Keeper sebagai konsep sistem pelayanan kesehatan dimana fasilitas kesehatan tingkat pertama berperan sebagai pemberi pelayanan dasar dan rujukan, serta mengatur implementasi Gate Keeper di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Pengertian definisi jaminan kesehatan nasional, dengan prinsip asuransi sosial berdasarkan:
- Kegotongroyongan antara masyarakat kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang tua dan muda, dan yang beresiko tinggi dan rendah.
- Anggota yang bersifat wajib dan tidak selektif.
- Iuran yang dibayarkan per bulan berdasarkan persentase upah / penghasilan.
- Jaminan Kesehatan Nasional Bersifat nirlaba.
Sejarah perawat gigi dimulai pada abad ke-19 di Amerika ketika seorang dokter gigi membutuhkan bantuan asisten dalam pekerjaannya. Perkembangan perawat gigi secara internasional dan nasional diikuti dengan dibentuknya organisasi profesi perawat gigi dan penetapan standar pendidikan serta pelayanan perawat gigi. Di Indonesia, sejarah perawat gigi bermula dari pendirian sekolah pendidikan perawat gigi pada tahun 1950
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang sosialisasi program asuransi kesehatan bagi karyawan Semen Indonesia Group dan keluarganya untuk periode April 2023 - Maret 2024. Ringkasan utama manfaat asuransi meliputi rawat jalan, rawat inap, persalinan, ambulans, dan manfaat tambahan seperti Covid-19.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan pendidikan perawat gigi di Indonesia, mulai dari pendirian Sekolah Perawat Gigi pada tahun 1951 hingga berdirinya Akademi Kesehatan Gigi dan perubahan statusnya menjadi Jurusan Kesehatan Gigi di Politeknik Kesehatan. Dokumen tersebut juga membahas peraturan terkait jabatan fungsional dan standar profesi perawat gigi.
Struktur organisasi di enam rumah sakit di Gorontalo dianalisis. Rumah sakit umum memiliki direktur, wakil direktur, dan berbagai bagian seperti administrasi, keuangan, dan pelayanan berdasarkan klasifikasinya. Struktur RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe dijelaskan dengan terdapat direktur, dua wakil direktur, dan berbagai kepala bagian dan instalasi sesuai fungsinya.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan program imunisasi untuk balita peserta BPJS Kesehatan yang mencakup definisi, landasan hukum, tujuan, sasaran, penanggung jawab, ruang lingkup, indikator, tahapan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.
Similar to 09 pelayanan g igi & prothesa gigi (20)
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfsyifafarma
Jual Viagra Asli Di Makassar Call-Wa : 081280231222 ANTAR GRATIS COD, Agen Obat Viagra Makassar, Obat Kuat Viagra Original Di Makassar, Apotek Viagra Asli Usa Makassar, Harga Obat Viagra Di Makassar, Obat Viagra Di Makassar, Viagra Asli Usa 100Mg Di Makassar, Obat Kuat Viagra Makassar
Apa Itu Obat Viagra Usa 100Mg Di Makassar?
Viagra Asli Makassar adalah obat kuat untuk pria berbentuk tablet berfungsi untuk membuat ereksi pada penis Maka Langsung Tahan Lama, Ereksinya Kuat, Mengatasi Ejakulasi Dini Dan Mengatasi Impotent. Cocok digunakan oleh pria yg frustasi /kehilangan nafsu seksual disfungsi ereksi tetapi ingin melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa sildenafil buatan pabrik farmasi pfizer LABS division of pfizer inc, ny, 10017 usa. kemasan 30 tablet ini sangat berkhasiat untuk membuat dan mempercepat proses ereksi secara sempurna. mampu meningkatkan gairah libido anda secara cepat hingga mampu menjadikan penis anda tegang dan keras, tahan lama, serta akan menjadi jreng dan bergairah lagi pada saat seperti usia muda anda. Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa yang terbukti manjur , asli made in amerika serikat dan 100% aman tanpa efek samping.
obat Viagra Asli Diproduksi oleh Pfizer, obat pertama untuk pengobatan disfungsi ereksi dan impotensi. Viagra Asli Usa adalah salah satu jenis obat ketika datang ke pasar. Kebanyakan pria membeli Viagra karena tingkat keberhasilan yang besar, melainkan telah membantu 20.000.000 orang sejak diluncurkan pada tahun 1998.
Fungsi Dan Kelebihan Obat Kuat Viagra USA 100mg :
Sebagai obat kuat alami
Membantu Mengatasi Enjakulasi Dini
Memperlancar Sirkulasi Darah Ke Alat Vital
Menambah Tegang, Kuat, Keras Saat Ereksi
Mendapatkan Orgasme Yang Lebih Nikmat
Menambah Jumlah dan Gerak Sperma
Meningkatkan Stamina Tubuh
Meningkatkan Kadar Oksigen Darah Didalam Alat Vital
Memperlancar Aliran Darah
Menjaga suhu tubuh untuk mendukung perkembangan fungsi-fungsi seksual yang normal
Cepat Memulihkan Kondisi Tubuh Setelah Melakukan Aktifitas Sek sual
Cara Kerja Obat Kuat Viagra :
Cara Kerja Obat Kuat Viagra yaitu dengan cara mengalirkan darah menuju alat kelamin pria dan mejadikannya ereksi dan bertambah keras, kencang dan kuat bertahan lama di atas ranjang. Viagra Asi dikelola oleh pihak pfizer viagra yang merupakan pemilik paten pil disfungsi ereksi. Ada kekurangan tentunya juga ada kelebihan, begitu juga dengan pil disfungsi ereksi yang mempunyai kelemahan atau efek samping diantaranya adalah iritasi perut, penglihatan anda akan kabur, dan kepala terasa pusing. Maka dari itu anda tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi pil disfungsi ereksi karena berbahaya.
Cara Minum Obat Kuat Viagra :
Jika Anda membeli Obat kuat Viagra untuk pertama kalinya, Anda harus membeli dosis terendah 50mg ( Jadi satu 100mg Dibagi Menjadi 2 Bagian) dan kemudian mempertimbangkan untuk meningkatkan dosis obat Viagra Anda jika Sudah terbiasa Memakainya
2. 02 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 03
Kata Pengantar
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa
operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1
Januari 2014.
BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan
badan hukum publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan
Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah.
Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan
Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan
stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur
dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan
Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu
pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder
terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun
pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program
Jaminan Kesehatan Nasional.
Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat
akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan
Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya
masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya
serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik
dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan
praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan
dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut
situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi
terbaru.
Direktur Utama BPJS Kesehatan
Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.
3. 04 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 05
I Definisi
Pelayanan Kedokteran Gigi Primer adalah suatu
pelayanan kesehatan dasar paripurna dalam bidang
kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut setiap
individu dalam keluarga binaannya. (Panduan Dokter Gigi di
Faskes Primer, Direktorat BUK Dasar Kemenkes RI, 2013)
II Prinsip Pelayanan
Prinsip pelayanan kedokteran gigi primer adalah :
Kedokteran Gigi
Primer
Kontak
Pertama
Koordinasi
dan
Kolaborasi
Berke-
sinambun-
gan
Pelayanan
Paripurna/
menyeluruh
Layanan
Bersifat
Pribadi
Paradigma
Sehat
Family and
community
Oriented
Daftar Isi
I Definisi 05
II Prinsip Pelayanan 05
III Pemberi Pelayanan 08
IV Pelayanan Gigi 09
V Pelayanan Protesa Gigi/Gigi
Palsu
16
VI Pelayanan Gigi Yang Tidak
Dijamin
19
VII Pembayaran 19
VIII Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan 20
4. 06 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 07
Penjelasan :
1. Kontak pertama/first contact
Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan yang
pertama kali ditemui oleh Pasien dalam masalah
kesehatan gigi dan mulut
2. Layanan bersifat pribadi/personal care
Adanya hubungan yang baik dengan pasien dan
seluruh keluarganya member peluang Dokter Gigi
Keluarga untuk memahami masalah pasien secara
lebih luas.
3. Pelayanan paripurna/comprehensive
Dengan cara memberikan pelayanan menyeluruh
dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan
(rehabilitative) sesuai kebutuhan pasien. Dengan
demikian pelayanan kesehatan gigi keluarga
berorientasi pada paradigma sehat.
4. Paradigma sehat
Dokter Gigi mampu mendorong masyarakat
untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan
mereka sendiri.
5. Pelayanan berkesinambungan/continous care
Prinsip ini melandasi hubungan jangka panjang
antara Dokter Gigi dan pasien dengan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang berkesinambungan
dalam beberapa tahap kehidupan pasien.
6. Koordinasi dan kolaborasi
Dalam upaya mengatasi masalah pasiennya,
Dokter Gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
perlu berkonsultasi dengan disiplin lain, merujuk ke
5. 08 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 09
spesialis dan memberikan informasi yang sejelas-
jelasnya kepada pasien
7. Family and community oriented
Dalam mengatasi masalah pasiennya, Dokter
Gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
mempertimbangkan kondisi pasien terhadap
keluarga tanpa mengesampingkan pengaruh
lingkungan social dan budaya setempat.
III Pemberi Pelayanan
Peserta BPJS Kesehatan mendapatkan pelayanan gigi
di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama maupun di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan.
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama :
1. Dokter Gigi di Puskesmas; atau
2. Dokter Gigi di Klinik; atau
3. Dokter Gigi Praktek Mandiri/Perorangan
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan:
1. Dokter Gigi Spesialis/Sub Spesialis
IV Pelayanan Gigi
A. Cakupan Pelayanan
1. administrasi pelayanan, meliputi biaya
administrasi pendaftaran peserta untuk
berobat, penyediaan dan pemberian surat
rujukan ke faskes lanjutan untuk penyakit yang
tidak dapat ditangani di faskes tingkat pertama
2. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
medis
3. premedikasi
4. kegawatdaruratan oro-dental
5. pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)
6. pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
7. obat pasca ekstraksi
8. tumpatan komposit/GIC
9. Skeling gigi (1x dalam setahun)
6. 10 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 11
B. Prosedur
1. Pendaftaran
Peserta
BPJS Kesehatan
PKM/Klinik
Dokter Praktek
Mandiri/Perorangan
Dokter Gigi Praktek
Mandiri/Perorangan
Penjelasan :
1. Jika peserta memilih terdaftar di Puskesmas/
Klinik sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertamanya, maka:
a) Puskesmas/Klinik wajib menyediakan
jejaring (Dokter Gigi/Lab/Bidan dan sarana
penunjang lain)
b) Peserta mendapatkan pelayanan gigi
di Dokter Gigi yang menjadi jejaring
Puskesmas/klinik
c) Tidak ada pendaftaran peserta ke Dokter
Gigi lain.
2. Jika peserta memilih terdaftar di Dokter Praktek
Perorangan (Dokter Umum) sebagai Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertamanya, maka:
a) Peserta dapat mendaftar ke Dokter Gigi
Praktek Mandiri/Perorangan sesuai pilihan
dengan mengisi Daftar Isian Peserta (DIP)
yang disediakan oleh BPJS Kesehatan.
b) Pelayanan gigi kepada peserta diberikan
oleh Dokter Gigi sesuai pilihan Peserta.
c) Penggantian Fasilitas Kesehatan Dokter Gigi
diperbolehkan minimal setelah terdaftar 3
(tiga) bulan di Fasilitas Kesehatan tersebut.
7. 12 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 13
2. Pelayanan
1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Peserta
Membawa identitas
peserta BPJS
Kesehatan
+
Fasilitas Kesehatan
Tingkat I tempat
Peserta terdaftar
Mendapatkan
pelayanan kesehatan
Bila diperlukan atas
indikasi medis, pasien
akan memperoleh
obat
Pasien Pulang
Penjelasan :
a) Peserta datang ke Puskesmas/Klinik atau ke
Dokter Gigi Praktek Mandiri/Perorangan sesuai
pilihan Peserta.
Note : gambar ini hanya ilustrasi
b) Peserta menunjukkan kartu identitas BPJS
Kesehatan (proses administrasi).
c) Fasilitas Kesehatan melakukan pengecekan
keabsahan kartu peserta.
d) Fasilitas Kesehatan melakukan pemeriksaan
kesehatan/pemberian tindakan/pengobatan.
e) Setelah mendapatkan pelayanan peserta
menandatangani bukti pelayanan pada lembar
yang disediakan oleh Fasilitas Kesehatan.
f) Bila diperlukan atas indikasi medis peserta akan
memperoleh obat.
g) Rujukan kasus gigi dapat dilakukan jika atas
indikasi medis memerlukan pemeriksaan/
tindakan spesialis/sub spesialis. Rujukan
tersebut hanya dapat dilakukan oleh Dokter
Gigi, kecuali Puskesmas/Klinik yang tidak
memiliki Dokter Gigi.
8. 14 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 15
2. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjutan
Penjelasan :
a) Peserta membawa identitas BPJS Kesehatan
serta surat rujukan dari Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
b) Peserta melakukan pendaftaran ke RS
Note : gambar ini hanya ilustrasi
dengan memperlihatkan identitas dan surat
rujukan
c) Fasilitas Kesehatan bertanggung jawab
untuk melakukan pengecekan keabsahan
kartu dan surat rujukan serta melakukan
input data ke dalam aplikasi Surat Elijibilitas
Peserta (SEP) dan melakukan pencetakan
SEP.
d) SEP akan dilegalisasi oleh Petugas BPJS
Kesehatan di Rumah Sakit.
e) Peserta mendapatkan pelayanan kesehatan
berupa pemeriksaan dan/atau perawatan
dan/atau pemberian tindakan dan/atau
obat dan/atau Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP).
f) Setelah mendapatkan pelayanan, Peserta
menandatangani bukti pelayanan pada
lembar yang disediakan oleh masing-masing
Fasilitas Kesehatan.
Peserta
Membawa surat
rujukan dari Faskes
Tingkat Pertama dan
identitas peserta BPJS
Kesehatan
Mendapatkan SEP
(Surat Elijibilitas
Peserta) di Rumah
Mendapatkan
pelayanan kesehatan
Bila diperlukan atas
indikasi medis, pasien
akan memperoleh
obat
Pasien Pulang
+
9. 16 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 17
V
Pelayanan Protesa Gigi/Gigi
Palsu
A. Cakupan Pelayanan
1. Protesa gigi/gigi palsu merupakan pelayanan
tambahan/suplemen dengan limitasi/plafon/
pembatasan yang diberikan kepada peserta
BPJS Kesehatan
2. PelayananProtesagigi/gigipalsudapatdiberikan
di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan.
3. Protesa gigi/gigi palsu diberikan kepada Peserta
BPJS Kesehatan yang kehilangan gigi sesuai
dengan indikasi medis dan atas rekomendasi
dari Dokter Gigi.
4. Tarif maksimal penggantian prothesa gigi
adalah sebesar Rp. 1.000.000,- dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tariff untuk masing-masing rahang maksimal
Rp. 500.000,-
Rincian per rahang :
- 1 sampai dengan 8 gigi : Rp. 250.000,-
- 9 sampai dengan 16 gigi : Rp. 500.000,-
Contoh Perhitungan
Kasus 1 :
Penggantian untuk 2 gigi rahang atas dan 1 gigi rahang bawah,
diganti sebesar Rp. 500.000,- dengan rincian :
Penggantian untuk 2 gigi rahang atas sebesar Rp. 250.000,-
Penggantian untuk 1 gigi rahang bawah sebesar Rp. 250.000,-
Kasus 2 :
Penggantian untuk 1 gigi rahang atas dan 10 gigi rahang
bawah, diganti sebesar Rp. 750.000,- dengan rincian:
Penggantian untuk 1 gigi rahang atas sebesar Rp. 250.000,-
Penggantian untuk 10 gigi rahang bawah sebesar Rp. 500.000,-
10. 18 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 19
B. Prosedur Pelayanan
1. Prosedur pelayanan dapat dilihat pada bab IV.
Pelayanan gigi poin B.2. Prosedur Pelayanan
halaman 10.
2. Bila diperlukan atas indikasi medis peserta akan
memperoleh resep protesa gigi/gigi palsu yang
mencantumkan jumlah dan lokasi gigi.
3. Protesa gigi/gigi palsu dapat diperoleh dari :
a. Dokter Gigi praktek mandiri/perorangan;
b. Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan
dokter gigi dan/atau jejaring dokter gigi;
c. Klinik yang memiliki tenaga kesehatan dan/
atau jejaring dokter gigi; atau
d. Rumah Sakit.
4. Peserta menandatangani bukti tanda terima,
setelah mendapatkan protesa gigi/gigi palsu
5. Protesa gigi/gigi palsu dapat diberikan kembali
paling cepat 2 (dua) tahun sekali atas indikasi
medis untuk gigi yang sama.
VI
Pelayanan GigiYang Tidak
Dijamin
1. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui
prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan
yang berlaku;
2. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas
Kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;
3. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
4. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
5. pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
6. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan
dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang
diberikan.
VII Pembayaran
BPJS Kesehatan melakukan pembayaran ke Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama melalui pola pembayaran
kapitasi dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Dokter Gigi Praktek Mandiri/Perorangan dibayarkan
11. 20 panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
panduan praktis | Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi 21
langsung ke Dokter Gigi berdasarkan jumlah
peserta terdaftar.
b) Dokter Gigi di Klinik/Puskesmas tidak dibayarkan
langsung ke Dokter Gigi yang menjadi jejaring
melainkan melalui Klinik /Puskesmas sebagai
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertamanya.
VIII
Hal-HalYang Perlu
Diperhatikan
1. Apakah masih ada klaim perorangan untuk
protesa gigi?
Jawab : Tidak ada. Sesuai dengan Permenkes No.
71 Tahun 2013 pasal 27 bahwa "Alat Kesehatan
yang tidak masuk dalam paket Indonesian Case
Based Groups (INA-CBG’s) dibayar dengan
klaim tersendiri". Klaim dilakukan oleh Fasilitas
Kesehatan pemberi resep, jadi bukan dilakukan
oleh peserta.
2. Apabila saya sebagai peserta memilih
Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama, namun di Puskesmas
tersebut tidak tersedia Dokter Gigi. Apakah
saya bisa memilih Dokter Gigi Praktek Mandiri
juga?
Jawab : Tidak bisa. Sesuai Permenkes No. 71
Tahun 2013 pasal 3 ayat (3) bahwa "Dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
komprehensif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), bagi Fasilitas Kesehatan yang tidak memiliki
sarana penunjang wajib membangun jejaring
dengan sarana penunjang".
3. Terkait pertanyaan nomor 2, jika saya
memerlukan pemeriksaan gigi, saya harus
kemana?
Jawab : Puskesmas / Klinik wajib menyediakan
jejaring Dokter Gigi. Jika dalam kondisi tertentu,
Puskesmas/Klinik tidak memiliki jejaring, maka
pelayanan gigi dirujuk ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan.