Dokumen tersebut merupakan laporan analisis input-output yang membahas tentang penjelasan analisis input-output, struktur analisis input-output, dan langkah-langkah penerapannya beserta studi kasus. Laporan ini disusun oleh lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi.
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut memberikan ringkasan hasil analisis tiga metode untuk mengukur potensi sektor ekonomi di Provinsi Riau, yaitu metode
LQ, DLQ, dan SS. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian dan penggalian merupakan sektor basis di Riau sedangkan tujuh sektor
lainnya adalah non-basis. Seluruh sektor di Riau memiliki potensi pertumbuhan lebih cepat dari nasional. Sektor
Dokumen ini membahas tentang perubahan struktur ekonomi Indonesia sejak tahun 1969 hingga 1993. Struktur ekonomi bergeser dari sektor pertanian menjadi industri dan jasa. Pada tahun 1969, kontribusi pertanian terhadap PDB mencapai 49,3% tetapi menurun menjadi 18,5% pada 1993, sementara industri dan jasa meningkat.
This study aims to analyze and find out (1) the influence of agricultural labor,
productive land, capital agricultural, and industrial output to the output of the agricultural
sector in Jambi province, (2) the influence of the labor industrial sector, capital industrial
sector, and output of agricultural sector to industrial sector output in Jambi province, (3) the
influence of trade labor, capital trade sector, agricultural output and industrial output to the
output of the trade sector in Jambi province.
This type of research is descriptive and associative studies. And the type of data is the
documentary data, the secondary data sources and the form of data are time series since 1980
- 2009. This study uses a simultaneous equations model analysis with Two Stages Least
Squared method (TSLS). Endogenous variables in the study is the output of agricultural
sector, industrial sector output, and output the trade sector. And the exogeneous variables are
agricultural labor, productive land area, capital of the agricultural sector, industrial sector
employment, industry sector capital, labor of trade sector and capital trade sector .
Dokumen tersebut merupakan laporan analisis input-output yang membahas tentang penjelasan analisis input-output, struktur analisis input-output, dan langkah-langkah penerapannya beserta studi kasus. Laporan ini disusun oleh lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi.
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut memberikan ringkasan hasil analisis tiga metode untuk mengukur potensi sektor ekonomi di Provinsi Riau, yaitu metode
LQ, DLQ, dan SS. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian dan penggalian merupakan sektor basis di Riau sedangkan tujuh sektor
lainnya adalah non-basis. Seluruh sektor di Riau memiliki potensi pertumbuhan lebih cepat dari nasional. Sektor
Dokumen ini membahas tentang perubahan struktur ekonomi Indonesia sejak tahun 1969 hingga 1993. Struktur ekonomi bergeser dari sektor pertanian menjadi industri dan jasa. Pada tahun 1969, kontribusi pertanian terhadap PDB mencapai 49,3% tetapi menurun menjadi 18,5% pada 1993, sementara industri dan jasa meningkat.
This study aims to analyze and find out (1) the influence of agricultural labor,
productive land, capital agricultural, and industrial output to the output of the agricultural
sector in Jambi province, (2) the influence of the labor industrial sector, capital industrial
sector, and output of agricultural sector to industrial sector output in Jambi province, (3) the
influence of trade labor, capital trade sector, agricultural output and industrial output to the
output of the trade sector in Jambi province.
This type of research is descriptive and associative studies. And the type of data is the
documentary data, the secondary data sources and the form of data are time series since 1980
- 2009. This study uses a simultaneous equations model analysis with Two Stages Least
Squared method (TSLS). Endogenous variables in the study is the output of agricultural
sector, industrial sector output, and output the trade sector. And the exogeneous variables are
agricultural labor, productive land area, capital of the agricultural sector, industrial sector
employment, industry sector capital, labor of trade sector and capital trade sector .
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan industrialisasi di Indonesia dan strategi yang dilakukan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
2. Faktor-faktor pembangkit dan penghambat industri di Indonesia dijelaskan, begitu pula sumber-sumber penghematan dan keuntungan industri.
3. Strategi utama Indonesia dalam menghadapi MEA adalah meningkatkan kualitas sumber day
Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan struktur ekonomi dari yang semula didominasi sektor pertanian menjadi didominasi sektor industri dan jasa. Teori-teori seperti Lewis dan Chenery digunakan untuk menganalisis pola perubahan ini. Kasus Indonesia menunjukkan bahwa kontribusi pertanian terhadap PDB menurun dari 45% menjadi 12,9%, sementara industri meningkat menjadi 28% dari PDB.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang industri di Indonesia, sejarah perkembangan sektor industri, masalah keterbelakangan industrialisasi, dan kebijakan industrialisasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sektor industri Indonesia telah berkembang sejak zaman kolonial hingga saat ini meskipun masih mengalami keterbelakangan dibanding negara-negara lain di Asia. Pemerintah telah menetapkan berbagai kebij
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan ekonomi makro yaitu pertumbuhan ekonomi. Dijelaskan teori-teori pertumbuhan ekonomi, indikator, dan cara mempercepat pertumbuhan ekonomi seperti meningkatkan SDM, mengelola sumber daya alam, dan inovasi. Selain itu dibahas contoh kasus pemulihan ekonomi Indonesia setelah kontraksi akibat pandemi Covid-19 melalui kebijakan fiskal dan moneter."
Teori basis ekonomi menganalisis pengaruh sektor ekonomi utama terhadap pertumbuhan suatu wilayah dengan membedakan sektor unggulan dan bukan unggulan berdasarkan kontribusi produk domestik regional bruto dan laju pertumbuhan. Analisis ini melengkapi pendekatan akuntansi regional dan input-output untuk merencanakan pembangunan daerah."
Kajian peningkatan manfaat bauksit di kalbarTriswan Suseno
Kajian ini bertujuan meningkatkan manfaat pertambangan bauksit terhadap sosial ekonomi Kalimantan Barat dalam kerangka MP3EI. Analisis menunjukkan rencana pengolahan 7 perusahaan akan mempengaruhi sektor tambang, infrastruktur, energi, dan tenaga kerja. Langkah yang disarankan adalah memenuhi kebutuhan bahan baku, infrastruktur, listrik, dan tenaga kerja.
Tiga kalimat:
1. Sektor industri memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, yaitu lebih dari 75%.
2. Empat subsektor industri utama di Bekasi adalah alat angkutan, pupuk kimia, makanan minuman, dan tekstil.
3. Analisis menunjukkan subsektor alat angkutan dan pupuk kimia berperan penting bagi perekonomian Bekasi karena laju pertumbu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan industrialisasi di Indonesia dan strategi yang dilakukan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
2. Faktor-faktor pembangkit dan penghambat industri di Indonesia dijelaskan, begitu pula sumber-sumber penghematan dan keuntungan industri.
3. Strategi utama Indonesia dalam menghadapi MEA adalah meningkatkan kualitas sumber day
Tugas 5 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan struktur ekonomi dari yang semula didominasi sektor pertanian menjadi didominasi sektor industri dan jasa. Teori-teori seperti Lewis dan Chenery digunakan untuk menganalisis pola perubahan ini. Kasus Indonesia menunjukkan bahwa kontribusi pertanian terhadap PDB menurun dari 45% menjadi 12,9%, sementara industri meningkat menjadi 28% dari PDB.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang industri di Indonesia, sejarah perkembangan sektor industri, masalah keterbelakangan industrialisasi, dan kebijakan industrialisasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sektor industri Indonesia telah berkembang sejak zaman kolonial hingga saat ini meskipun masih mengalami keterbelakangan dibanding negara-negara lain di Asia. Pemerintah telah menetapkan berbagai kebij
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan ekonomi makro yaitu pertumbuhan ekonomi. Dijelaskan teori-teori pertumbuhan ekonomi, indikator, dan cara mempercepat pertumbuhan ekonomi seperti meningkatkan SDM, mengelola sumber daya alam, dan inovasi. Selain itu dibahas contoh kasus pemulihan ekonomi Indonesia setelah kontraksi akibat pandemi Covid-19 melalui kebijakan fiskal dan moneter."
Teori basis ekonomi menganalisis pengaruh sektor ekonomi utama terhadap pertumbuhan suatu wilayah dengan membedakan sektor unggulan dan bukan unggulan berdasarkan kontribusi produk domestik regional bruto dan laju pertumbuhan. Analisis ini melengkapi pendekatan akuntansi regional dan input-output untuk merencanakan pembangunan daerah."
Kajian peningkatan manfaat bauksit di kalbarTriswan Suseno
Kajian ini bertujuan meningkatkan manfaat pertambangan bauksit terhadap sosial ekonomi Kalimantan Barat dalam kerangka MP3EI. Analisis menunjukkan rencana pengolahan 7 perusahaan akan mempengaruhi sektor tambang, infrastruktur, energi, dan tenaga kerja. Langkah yang disarankan adalah memenuhi kebutuhan bahan baku, infrastruktur, listrik, dan tenaga kerja.
Tiga kalimat:
1. Sektor industri memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, yaitu lebih dari 75%.
2. Empat subsektor industri utama di Bekasi adalah alat angkutan, pupuk kimia, makanan minuman, dan tekstil.
3. Analisis menunjukkan subsektor alat angkutan dan pupuk kimia berperan penting bagi perekonomian Bekasi karena laju pertumbu
Similar to 04 Materi Prof.DR.Bernadette Robiani (Guru besar UNSRI).pdf (20)
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
04 Materi Prof.DR.Bernadette Robiani (Guru besar UNSRI).pdf
1. Kebijakan Pembangunan Wilayah Dalam
Kerangka Analisis
Inpu-Output
Bernadette Robiani- FE UNSRI
Disampaikan dalam Sosialisasi Tabel Input
Output Sumatera Selatan Tahun 2016
Palembang, 27 Agustus 2021
2. Definisi Analisis Input-Output
• Analisis Input – Output (I-O) adalah metode
perhitungan keterkaitan antar sektor yang dipelopori
oleh Francois Quesnay (1758) kemudian diperkenalkan
oleh Wassily Leontief (1966) dan dikembangkan oleh
Chenery dan Watabe (1958), Hewings (1985), Isard
(1951 dan 1998)
• Manfaat dari analisis Input – Output (I-O) antara lain
menyajikan gambaan rinci mengenai struktur ekonomi
pada suatu kurun tertentu, memberikan gambaran
lengkap mengenai aliran barang, jasa, dan input antar
sektor, alat peramal mengenai pengaruh suatu
perubahan situasi/kebijakan ekonomi.
3. Asumsi
• Homogenitas: setiap sektor menghasilkan suatu
output tunggal dengan susunan input tunggal
(tertentu) serta tidak ada substitusi antar output
dari berbagai sektor
• Proporsionalitas: Jumlah dari tiap jenis output
yang dipakai oleh suatu sektor, akan berubah
sebanding dengan berubahnya output total yang
dihasilkan oleh sektor tersebut
• Aditivitas: Efek total dari pelaksanaan produksi
di berbagai sektor dihasilkan oleh masing-masing
sektor secara terpisah
5. Tabel Input-Output
• Kuadran I terdiri dari transaksi antar sektor yang
merupakan arus barang/jasa yang dihasilkan suatu sektor
(output) yang digunakan oleh sektor lain, termasuk sektor
itu sendiri, sebagai input. Matrik yang ada pada kuadran I
merupakan sistem produksi dari setiap sektor dalam
perekonomain
• Kuadran II adalah permintaan akhir yang terdiri dari
pengeluaran rumah tangga, pengeluaran pemerintah,
pembentukan modal tetap, perubahan stok (inventori) dan
ekspor. Data sepanjang baris pada kuadran ini menunjukan
komposisi permintaan akhir terhadap suatu sektor
produksi. Data sepanjang kolom menunjukan distribusi
masing-masing komponen permintaan akhir dan
penyediaan menurut sektor
6. Tabel Input-Output
• Kuadran III berisikan input primer yang merupakan
semua daya dan dana yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu produk tetapi di luar input antara.
Pada kuadran ini berisikan biaya yang ditimbulkan
akibat dari pemakaian faktor produksi dalam suatu
kegiatan ekonomi
• Kuadran IV menunjukan transaksi langsung antara
input primer yang didistribusikan secara langsung ke
dalam permintaan akhir. Kuadran ini sering diabaikan
karena tidak dibutuhkan dalam analisis input-output.
7. Tabel Input-Output Provinsi Sumsel
• IO transaksi domestik atas dasar harga
Produsen (17 lapangan usaha)
• IO transaksi domestik atas dasar harga
Produsen (52 industri)
• Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat
Kepekaan Menurut 17 Lapangan Usaha
• Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat
Kepekaan Menurut 52 industri
8. Manfaat Dari Analisis Input-Output
• Untuk mengetahui penciptaan nilai tambah dari sektor
dan alokasinya
• Untuk mengetahui dampak ke perekonomian jika ada
kegiatan ekonomi baru
• Untuk mengetahui kaitan kebelakang (backward
linkage dan forward linkage) dari kegiatan produksi di
perekonomian
• Untuk mengetahui keterkaitan ekonomi antar wilayah
dan bagaimana keseimbangan antar wilayah tercapai
• Untuk meramalkan dampak perubahan dari suatu
kebijakan ekonomi
9. ANALISIS I
Tabel I-O Provinsi Sumsel
LAPANGAN USAHA IAD IA Impor LN IA/TI NTB/TI
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,824 0,033 0,220 0,780
Pertambangan dan Penggalian 0,734 0,055 0,380 0,620
Industri Pengolahan 0,760 0,027 0,615 0,385
Pengadaan Listrik dan Gas 0,975 0,003 0,903 0,097
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,820 0,088 0,440 0,560
Konstruksi 0,627 0,057 0,655 0,345
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,717 0,023 0,345 0,655
Transportasi dan Pergudangan 0,745 0,017 0,558 0,442
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,826 0,007 0,561 0,439
Informasi dan Komunikasi 0,688 0,034 0,390 0,610
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,639 0,017 0,227 0,773
Real Estate 0,816 0,009 0,183 0,817
Jasa Perusahaan 0,650 0,065 0,439 0,561
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0,759 0,017 0,397 0,603
Jasa Pendidikan 0,721 0,033 0,334 0,666
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,790 0,030 0,503 0,497
Jasa Lainnya 0,757 0,045 0,366 0,634
IAD= Input Antara Domestik TI = Total Input NTB = Nilai Tambah Bruto
10. MANFAAT
• Dari Analisis I tersebut dapat diketahui:
1. Input dari sektor lain yang digunakan oleh
suatu sektor dalam aktivitas produksinya
2. Asal input yg digunakan oleh suatu sektor
dalam aktivitas produksinya, apakah diimpor
dari luar negeri atau dari wilayah/daerah lain
3. Besarnya nilai tambah yang tercipta dalam
aktivitas produksi suatu sektor
11. ANALISIS II
Tabel I-O Provinsi Sumsel
LAPANGAN USAHA TPA/TO TKA/TO C/TKA I/TKA G/TKA X/TKA
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,428 0,572 0,269 0,247 - 0,493
Pertambangan dan Penggalian 0,435 0,565 0,001 0,004 - 0,995
Industri Pengolahan 0,451 0,549 0,487 0,018 0,002 0,504
Pengadaan Listrik dan Gas 0,591 0,409 0,382 0,000 - 0,618
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,310 0,690 0,975 0,000 0,016 0,001
Konstruksi 0,112 0,888 0,007 0,942 0,000 0,051
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,421 0,579 0,512 0,143 0,001 0,354
Transportasi dan Pergudangan 0,334 0,666 0,730 0,025 0,000 0,247
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,175 0,825 0,912 0,002 0,000 0,086
Informasi dan Komunikasi 0,515 0,485 0,809 0,017 0,001 0,172
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,613 0,387 0,723 0,000 0,007 0,260
Real Estate 0,154 0,846 0,953 - - 0,047
Jasa Perusahaan 0,862 0,138 0,399 0,084 0,000 0,517
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0,116 0,884 0,001 0,001 0,882 0,000
Jasa Pendidikan 0,011 0,989 0,529 0,000 0,416 0,019
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,054 0,946 0,668 0,000 0,231 0,007
Jasa Lainnya 0,122 0,878 0,631 0,010 0,003 0,069
TPA = Total Permintaan Akhir, TO = Total Output , TKA = Total Konsumsi Akhir
C = Konsumsi RT, I = Investasi, G= Konsumsi Pemerintah, X = Ekspor
12. MANFAAT
• Dari analisis II dapat diketahui:
1. Berapa besar output dari suatu sektor
digunakan sebagai input oleh sektor lain.
2. Berapa besar output dari suatu sektor
digunakan untuk konsumsi akhir di sektor
rumah tangga, pemerintah, swasta dan untuk
di eskpor
13. ANALISIS III
Tabel I-O Provinsi Sumsel
INDUSTRI IndustriBatubaradanPengilanganMigas
IndustriMakanandanMinuman
IndustriTekstildanPakaianJadi
IndustriKimia,FarmasidanObatTradisional
IndustriKaret,BarangdariKaretdanPlastik
IndustriBarangGalianbukanLoga
IndustriBarangdariLo
I-12 I-13 I-15 I-19 I-20 I-21 I-23
Industri Batubara danPengilanganMigas I-12 193.105 86.091 40.456 383.794 100.086 216.744 31.313
Industri MakanandanMinuman I-13 15.237 9.088.224 22.986 563.163 7.711 12.665 7.215
Industri PengolahanTembakau I-14 3 2 0 2 1 2 1
Industri Tekstil danPakaianJadi I-15 1 549 57.533 1.725 3.705 202 471
Industri Kulit,Barangdari KulitdanAlas Kaki I-16 - 684 1.938 486 620 1 319
Industri Kayu,Barangdari KayudanGabus danBarangAnyamandari Bambu,RotandanSejenisnyaI-17 188 3.203 176 1.686 1.412 619 711
Industri Kertas danBarangdari Kertas,PercetakandanReproduksi Media Rekaman I-18 1.245 31.690 4.466 25.809 33.150 18.969 18.194
Industri Kimia,Farmasi danObatTradisional I-19 15.531 247.463 274.042 5.982.402 4.652.632 593.041 303.846
Industri Karet,Barangdari KaretdanPlastik I-20 1.568 14.307 9.039 47.542 1.067.398 5.571 51.557
Industri BarangGalianbukanLogam I-21 15.808 3.658 817 8.336 32.612 489.237 7.308
Industri LogamDasar I-22 7 1.043 153 1.104 391 2.281 34.591
Industri Barangdari Logam,Komputer,BarangElektronik,OptikdanPeralatanListrik I-23 6.155 5.792 3.000 15.346 19.076 25.667 402.411
Industri MesindanPerlengkapanYTDL I-24 - - - - - - -
Industri AlatAngkutan I-25 2.192 3.375 524 3.123 3.531 1.680 1.771
Industri Furnitur I-26 3 2.808 93 123 212 21 27
Industri PengolahanLainnya,Jasa Reparasi danPemasanganMesindanPeralatan I-27 2.584 3.548 1.206 10.804 1.873 930 2.352
14. MANFAAT
• Dari Analisis III Tabel I-O dapat diketahui
bagaimana keterkaitan ke depan dan ke
belakang antar sektor industri yang ada.
• Sebagai contoh terlihat bahwa output dari
industri kimia, farmasi dan obat tradisional
relatif berperan sebagai input antara untuk
berbagai industri.
15. ANALISIS IV
Tabel I-O Provinsi Sumsel
INDUSTRI TPA/TO C/TKA G/TKA I/TKA X/TKA TKA/TO
Industri Batubara danPengilanganMigas I-12 0,41 0,21 - - 0,79 0,59
Industri MakanandanMinuman I-13 0,31 0,82 0,01 0,00 0,17 0,69
Industri PengolahanTembakau I-14 0,01 0,93 - 0,00 0,07 0,99
Industri Tekstil danPakaianJadi I-15 0,08 0,68 - 0,01 0,31 0,92
Industri Kulit,Barangdari KulitdanAlas Kaki I-16 0,09 0,87 - 0,09 0,04 0,91
Industri Kayu,Barangdari KayudanGabus danBarangAnyamandari Bambu,RotandanSejenisnyaI-17 0,16 0,02 0,00 0,01 0,98 0,84
Industri Kertas danBarangdari Kertas,PercetakandanReproduksi Media Rekaman I-18 0,70 0,30 0,00 0,02 0,73 0,30
Industri Kimia,Farmasi danObatTradisional I-19 0,71 0,74 0,00 0,00 0,27 0,29
Industri Karet,Barangdari KaretdanPlastik I-20 0,21 0,04 0,00 0,00 0,96 0,79
Industri BarangGalianbukanLogam I-21 0,93 0,24 0,00 0,54 1,16 0,07
Industri LogamDasar I-22 0,98 0,01 - 0,01 0,98 0,02
Industri Barangdari Logam,Komputer,BarangElektronik,OptikdanPeralatanListrik I-23 0,73 0,61 - 0,36 0,03 0,27
Industri MesindanPerlengkapanYTDL I-24 - - - - 1,00 1,00
Industri AlatAngkutan I-25 0,14 0,29 - 0,27 0,44 0,86
Industri Furnitur I-26 0,05 0,71 0,00 0,17 0,12 0,95
Industri PengolahanLainnya,Jasa Reparasi danPemasanganMesindanPeralatan I-27 0,24 0,62 0,00 0,19 0,20 0,76
16. MANFAAT
Dari Analisis IV dapat:
1. Diketahui besarnya output dari suatu industri
yang digunakan sebagai input untuk sektor –
sektor dan industri lainnya (Permintaan
Antara) atau sebagai konsumsi akhir
(Permintaan Akhir)
2. Digunakan untuk pedoman dalam kebijakan
pengembangan industri, daya tarik investasi
dan pemanfaatan faktor-faktor produksi
17. ANALISIS V
Tabel I-O Provinsi Sumsel
INDUSTRI XLN XD
Industri Batubara dan Pengilangan Migas I-12 0,06 0,94
Industri Makanan dan Minuman I-13 0,32 0,68
Industri Pengolahan Tembakau I-14 0,99 0,01
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi I-15 0,01 0,99
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki I-16 0,04 0,96
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan SejenisnyaI-17 0,80 0,20
Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman I-18 0,02 0,98
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional I-19 0,28 0,72
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik I-20 0,99 0,01
Industri Barang Galian bukan Logam I-21 0,00 1,00
Industri Logam Dasar I-22 0,26 0,74
Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik I-23 0,999 0,001
Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL I-24 0,05 0,95
Industri Alat Angkutan I-25 0,11 0,89
Industri Furnitur I-26 0,02 0,98
Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan I-27 0,003 0,997
18. MANFAAT
• Dari Analisis V dapat diketahui lebih detil kinerja
ekspor suatu industri, apakah di ekspor ke luar
negeri atau ke wilayah lain. Selanjutnya dapat
digunakan untuk meningkatkan daya saing
industri, menciptakan peluang investasi,
meningkatkan kerjasama antar daerah/wilayah
19. ANALISIS VI
Arus Barang Antar Wilayah
• Output setiap region
tidak saja digunakan
oleh sektor-sektor
produksi di regionnya
saja tetapi dapat
diekspor ke region lain,
demikian pula halnya
dengan input dapat
diimpor dari region
lainnya.
1 2 3 1 2
1 AA11 AA12 AA13 AB11 AB12
2 AA21 AA22 AA23 AB21 AB22
3 AA31 AA32 AA33
1 BA11 BA12 BA13 BB11 BB12
2 BA21 BA22 BA23 BB21 BB22
RegionA
RegionA
RegionB
RegionB