1. PIDATO BAHASA INDONESIA
PERAN SISWA DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS SOSIAL
MENGHADAPI BENCANA ALAM
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua diberi kesempatan untuk
berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Kedua salawat dan salam tidak lupa kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan syafaatnya kelak di Yaumul Qiyamah,
Amin.
Perkenankan saya menyampaikan pidato Bahasa Indonesia yang bertema “Peran Siswa dalam
Meningkatkan Solidaritas Sosial Menghadapi Bencana Alam“ .
Indonesia merupakan negara yang sangat rawan dengan bencana alam. Beberapa contoh
bencana alam yang pernah melanda negara kita seperti gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.Selain itu, letak geografis Indonesia
yang berada di cincin api Pasifik menyebabkan negara ini rentan terhadap bencana gunung
meletus. Indonesia adalah negara dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Dan
rata-rata setiap tahun terjadi gunung berapi yang meletus di Indonesia.
Dari sekian banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia mengakibatkan dampak besar
bagi populasi manusia. Tidak jarang akibat dari bencana alam selalu menelan korban jiwa,
banyak orang kehilangan tempat tinggal, maupun trauma yang sangat mendalam akibat dari
terjadinya bencana alam. Seperti yang terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 silam
tsunami yang menyebabkan lebih dari 168.000 korban jiwa. Di Yogyakarta pada tanggal 26
Oktober 2010 gunung merapi meletus yang menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal
dan memaksa lebih dari 100.000 orang dievakuasi.
Dewan juri yang tehormat,
Beberapa upaya yang dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat bencana alam tersebut
telah dilakukan oleh pemerintah seperti memasang alat pendeteksi tsunami dan ternyata
upaya tersebut tidak efektif buktinya banyak korban jiwa berjatuhan. Hal tersebut terjadi
karena persiapan menghadapi bencana alam belum menjadi mata pelajaran pokok dalam
kurikulum Indonesia.
Dewan juri yang terhormat,
Dari kejadian-kejadian tersebut solidaritas sosial menjadi kata kunci untuk membangun
bangsa, memajukan negara, dan tanpa solidaritas sosial dalam penanggulangan berbagai
bencana alam akan sulit dilakukan, sementara negara belum mampu menanggulanginya tanpa
peran serta dari masyarakat. Di samping itu solidaritas itu sendiri dapat diartikan sebagai
kesatuan kepentingan perasaan atau ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh
2. kepentingan bersama yang diwujudkan dalam dukungan suara bulat dan tindakan kolektif
untuk sesuatu hal.
Mungkin kita tidak bisa mencegah terjadinya bencana alam tetapi kalau kita mau, kita bisa
membina solidaritas sosial dan bantuan bagi para korban. Siswa dapat berperan dalam
meningkatkan solidaritas sosial melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah seperti seperti
PMR, Pramuka, dll. Dalam kegiatan ini diharapkan dapat ditumbuhkan rasa kemanusiaan
terhadap sesama dalam diri setiap siswa .
Di samping itu, siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif ketika terjadi bencana
alam, seperti melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Seluruh pengurus OSIS
dengan koordinasi dari pihak sekolah meminta bantuan ke seluruh warga sekolah yaitu
bantuan yang berupa uang, pakaian layak pakai, maupun sembako. Kemudian hasil dari
sumbangan tersebut disalurkan ke posko atau tempat terjadinya bencana.
Di era modern seperti sekarang, semangat individualis menjadi antitesis dari solidaritas
sosial. Cara yang efektif untuk menumbuhkan solidaritas sosial adalah melalui kegiatan di
bulan Ramadhan. Semangat kebersamaan diharapkan bisa tumbuh dan meningkat melalui
ibadah salat tarawih berjamaah setiap malam, buka bersama dll.
Harapan saya dan untuk teman-teman semua semoga rasa solidaritas sosial tidak hanya
muncul di kala bencana besar menimpa, melainkan juga dalam kesulitan hidup yang dialami
oleh warga Negara ini. Di manapun kita berada, apapun pandangan politiknya, bahkan
apapun agamanya kami memang senantiasa siap membantu sesama.
Demikian pidato singkat saya. Apabila ada kesalahan saya mohon maaf. Atas perhatian
hadirin saya ucapkan terima kasih.
3. PIDATO TENTANG EKONOMI KERAKYATAN DI INDONESIA
Assalaamu‟alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
Yang terhormat Bapak / Ibu Guru
Yang saya banggakan teman – teman semua
Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua
Pertama – tama marilah kita panjatkan segala puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat-Nya kita masih dapat dipertemukan di ruangan ini dalam keadaah
sehat tanpa suatu kekurangan apapun.
Bapak / Ibu Guru dan teman – teman semua, pada kesempatan yang baik ini perkenankanlah
saya mengajak Bapak / Ibu Guru serta teman – teman semua untuk selalu menjaga kesehatan
tubuh kita karena dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan aktivitas kita dengan baik
pula.
Bapak Guru dan teman-teman semua, saya berdiri didepan kelas ini karena disini saya akan
membacakan sebuah pidato yang bertema “Ekonomi Kerakyatan di Indonesia”.
Ekonomi Indonesia
Ekonomi rakyat adalah “kegiatan ekonomi rakyat banyak” . Jika dikaitkan dengan kegiatan
pertanian, maka yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi
petani atau peternak atau nelayan kecil, petani gurem, petani tanpa tanah, nelayan tanpa
perahu, dan sejenisnya; dan bukan perkebunan atau peternak besar atau MNC pertanian, dan
sejenisnya.
Perspektif lain dari ekonomi rakyat dapat pula dilihat dengan menggunakan perspektif
jargon: “ekonomi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
“Dari rakyat”, berarti kegiatan ekonomi itu berkaitan dengan penguasaan rakyat dan
aksesibilitas rakyat terhadap sumberdaya ekonomi. Rakyat menguasai dan memiliki hak atas
sumberdaya untuk mendukung kegiatan produktif dan konsumtifnya.
“Oleh rakyat”, berarti proses produksi dan konsumsi dilakukan dan diputuskan oleh rakyat.
Rakyat memiliki hak atas pengelolaan proses produktif dan konsumtif tersebut. Berkaitan
dengan sumberdaya (produktif dan konsumtif), rakyat memiliki alternatif untuk memilih dan
menentukan sistem pemanfaatan, seperti berapa banyak jumlah yang harus dimanfaatkan,
siapa yang memanfaatkan, bagaimana proses pemanfaatannya, bagaimana menjaga
kelestarian bagi proses pemanfaatan berikutnya, dan sebagainya.
“Untuk rakyat”, berarti rakyat banyak merupakan „beneficiaries utama dari setiap kegiatan
produksi dan konsumsi. Rakyat menerima manfaat, dan indikator kemantaatan paling utama
adalah kepentingan rakyat.
4. Dalam hal ini perlu pula dikemukakan bahwa ekonomi rakyat dapat berkaitan “dengan siapa
saja”, dalam arti kegiatan transaksi dapat dilakukan juga dengan “non-ekonomi-rakyat”. Juga
tidak ada pembatasan mengenai besaran, jenis produk, sifat usaha, permodalan, dan
sebagainya. Ekonomi rakyat tidak eksklusif tetapi inklusif dan terbuka. Walaupun demikian,
sifat fundamental diatas telah pula menciptakan suatu sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku
ekonomi, mekanisme transaksi, norma dan kesepakatan (“rule of the game”) yang khas, yang
umumnya telah memfasilitasi ekonomi rakyat untuk survive dan berkembang sejalan dengan
perkembangan sosial ekonomi masyarakatnya.
Dapat dinyatakan bahwa ekonomi Indonesia sebenarnya adalah berbasis ekonomi rakyat.
Ekonomi rakyat (banyak) mencakup 99 % dari total jumlah unit usaha (business entity),
menyediakan sekitar 80 % kesempatan kerja, melakukan lebih dari 65 % kegiatan distribusi,
dan melakukan kegiatan produksi bagi sekitar 55 % produk dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat, 60 % diantaranya berada di daerah pedesaan, 65 % berusaha dibidang pertanian
dan kegiatan lain yang terkait, dan menjadi basis dari 63 % konsumsi domestik, serta tersebar
merata diseluruh wilayah Indonesia.
Mungkin hanya ini pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur
kata, saya mohon maaf karena saya pun hanya manusia biasa yang pasti punya kekurangan
ataupun kesalahan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.
Wassalamu‟alaikum WrWb
5. PIDATO TENTANG HIV AIDS
Selamat siang, ibu guru serta teman-temanku semuanya.Pertama-tama,saya berterima
kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya pada hari ini untuk berpidato pada
pagi hari ini.Sebelumnya,sudah selayaknya dan sepantasnya kita terlebih dahulu
mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME atas kasih dan karunia yang
diberikan Tuhan kepada kita semua yang ada di sini sehingga kita dapat berkumpul
dengan keadaan sehat walafiat.
Teman-temanku sekalian,
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Saat ini AIDS sudah menjadi penyakit
yang sangat serius mengancam kesehatan masyarakat di indonesia. Tidak hanya di
Indonesia,namun juga di seluruh dunia.baik wanita maupun pria telah terjangkiti
penyakit ini.Bahkan sudah ada sekitar 12000 ODHA (orang dengan HIV AIDS).Dan
tentu saja angka ini cukup mengkhawatirkan.
HIV yang merupakan singkatan dari Human Immundefisiensi Virus ini,belum ada
obatnya hingga sekarang walaupun obat untuk memperlambat kinerja virus ini
memang sudah ada,namun itu juga hanya ada dalam jumlah yang terbatas saja.
Penyebaran virus ini biasanya melalui darah dan juga hubungan intim atau seks bebas.
Penyebarannya yang melalui darah ini bisa melalui transfusi darah ataupun pemakaian
jarum suntik secara bergantian. Sering kali,kita menganggap bahwa transfusi darah
dari PMI sudah terjamin kualitasnya,namun pada kenyataannya tetap masih saja ada
kasus-kasus ”kebobolannya” darah di PMI .Pemakaian jarum suntik secara bergantian
merupakan sarana penularan AIDS yang paling utama. Biasanya kebiasaan buruk ini
dilakukan oleh para pengguna narkoba,sehingga pengguna narkoba selalu identik
dengan pengidap HIV.Bahkan menurut Survei,80 % dari pengguna narkoba telah
terinfeksi virus mematikan ini.
Ada beberapa penularan HIV dengan media darah juga yang dilakukan oleh orang-
orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara menaruh jarum suntik tersebut
secara sengaja di bangku-bangku bioskop ataupun dengan hanya menggoreskan jarum
bekas pengguna narkoba kepada orang lain yang tidak sengaja bersentuhan. Dan hal
ini memang murni terjadi sehingga kita harus lebih mewaspadainya.Karna,sekali saja
kita terkena HIV sama dengan 10 tahun penderitaan bagi kita.
6. Nah sekarang,setelah kita mengetahui tentang bahaya dari HIV AIDS,apakah kita
masih akan membuka tangan terhadap narkoba?saya rasa sebagai generasi muda
bangsa yang meliki wawasan yang luas kita akan berkata ”TIDAK!” secara tegas
kepada narkoba. Dan juga katakan ”TIDAK” pada seks bebas. Apakah kita mau
kehilangan masa depan?tidak kan?
Karena itu kita harus selalu waspada. Karna pepatah mengatakan lebih baik mencegah
daripada mengobati,sehingga selalu waspada dan berhati- hati,apa lagi terhadap
narkoba. Jangan sekali-kali kita mengatakan ” Ya ” pada narkoba. Karna sekali saja
kita bilang ya,masa depan kita terenggut,nyawa melayang,nama keluarga dan orang
tua juga tercoreng, dan belum cemooh dari masyarakat di sekitar kita.Dan
juga,jauhilah seks bebas.Karna seks bebas juga berkaitan erat dengan HIV.
Sekian pidato saya,apa bila ada salah kata atau ucapan,harap dimaafkan.Selamat siang
dan terima kasih.