SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
oleh
M. ZEN Muttaqien
dan
KPLI Jakarta
ARC Indonesia, PT
Linuxindo Total Solusi, PT
Meitraco Bahana Sejahtera, PT
Nurulfikri Cipta Solusi, PT
Daftar Isi
PENGANTAR
a. Kondisi Umum Linux di Dunia Bisnis.................................................................................................1
Kondisi di Indonesia..........................................................................................................................2
SERTIFIKASI PROFESIONAL LINUX/OPEN SOURCE INDONESIA
a. Gambaran Umum Sertifikasi Profesional Linux...................................................................................3
i. SAIR LINUX/GNU .......................................................................................................................3
ii. Linux Professional Institute............................................................................................................4
iii. Linux+ ........................................................................................................................................4
iv. Sertifikasi RedHat ........................................................................................................................4
b. Standar Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia..............................................................6
i. Linux/Open Source Professional.....................................................................................................7
ii. Linux/Open Source System Administrator.....................................................................................7
iii. Linux/Open Source Network Administrator..................................................................................7
iV. Linux/Open Source Database Administrator.................................................................................8
v. Linux/Open Source Specialist.........................................................................................................8
c. Ujian Sertifikasi .................................................................................................................................9
i. Linux/Open Source Professional (LPro)........................................................................................10
ii. Linux/Open Source System Administrator (LSA).........................................................................10
iii. Linux/Open Source Network Administrator (LNA).....................................................................10
iv. Linux/Open Source Database Administrator(LDBA)...................................................................10
v. Linux/Open Source Specialist.......................................................................................................10
Web Specialist (LWS)
Messaging Specialist (LMS)
Network Security Specialist (LNSS)
Web Programming Specialist (LPS)
System Integration Specialist (LIS)
d. Sertifikasi Trainer.............................................................................................................................12
INDONESIA LINUX/OPEN SOURCE FOUNDATION
a. Tujuan...............................................................................................................................................15
b. Kegiatan...........................................................................................................................................15
c. Anggota dan Pendiri .........................................................................................................................15
d. Struktur Organisasi...........................................................................................................................15
e. Struktur Keanggotaan........................................................................................................................15
f. Keanggotaan .....................................................................................................................................16
i. Pendiri (Pembina).........................................................................................................................16
ii. Penyokong (Pengawas)................................................................................................................16
iii. Testing Center............................................................................................................................16
v. Sponsor........................................................................................................................................16
g. Kegiatan yang akan dilakukan oleh Indonesia Linux/Open Source Foundation...................................17
h. Time Planner.....................................................................................................................................17
PENUTUP
LAMPIRAN
Matriks Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia................................................................20
 ¢¡¤£¦¥¨§©¤§¢ ¢§£© ¡¤ ¢§!#$%'% §(0)¦1324¡¤5 67)£08#¡9§(@A7B¡¤ ¢§DCE ¢% §!F
GHPI
§(0@A7Q¡¤ ¢§R% §!)¦1A24S¡P5 T7)0£8#¡9©U7)0@V6¥A§!7WCX§Y% ©`F
PENGANTAR
Sertifikasi Profesional merupakan standar yang selalu menjadi ’benchmark’ dalam penilaian
seorang profesional di bidang teknologi informasi. Akan tetapi sering sertifikasi hanya
berorientasi pada produk software atau device tertentu, seperti Microsoft, Cisco, Oracle dan
lainnya. Padahal seorang yang memiliki sertifikasi profesional dalam bidang Teknologi
Informasi sebaiknya tidak terpaku pada satu produk tertentu saja. Seperti sertifikasi yang
dikeluarkan oleh CompTIA (Computer Technology Industry Association) yang mensyaratkan
penguasaan universal terhadap satu bidang keahlian.
Di dalam Linux dan dunia Open Source, sertifikasi mutlak diperlukan sebagai benchmark
keahlian profesional seorang. Beragamnya tingkat keahlian di Linux membuat sertifikasi
untuk Linux dan teknologi Open Source juga harus memiliki keragaman bidang dan
komprehensif.
Untuk kepentingan sebuah standar sertifikasi yang komprehensif sekaligus khusus yang akan
menjadi benchmark dan standar keahlian profesional di Indonesia itulah maka dokumen ini
dibuat. Serta bagaimana sebuah lembaga didirikan untuk mewujudkan hal tersebut
a. Kondisi Umum Linux di Dunia Bisnis
Pasar OS dunia berdasarkan riset IDC pada 1999, menunjukkan bahwa Windows NT memang
masih menguasai pasar dengan 38,1% dari keseluruhan, akan tetapi Linux berada di urutan
kedua dengan 24,6%.
Banyak orang telah mengetahui kondisi tersebut. Ini belum termasuk data terbaru sejak tahun
2000, karena IDC memperkirakan bahwa perkembangan pengguna Linux setiap tahun
meningkat antara 200−300 persen. Linux saat ini memang telah mendapat pengakuan sebagai
OS yang baik. Akan tetapi di kalangan industri, kita tidak hanya bicara tentang sesuatu yang
baik, akan tetapi harus dengan pertimbangan industri dan bisnis. Pasar Linux di Indonesia
menurut kami masih sangat rentan dan belum stabil serta belum solid.
abaXcdaba
Selama ini terjadi polarisasi antara 2 kubu di dunia Linux, yaitu kubu Komunitas dan kubu
Bisnis. Kubu komunitas memiliki kehebatan di bidang keahlian dan riset, serta merupakan
tempat orang−orang yang memiliki kemampuan teknis tinggi. Sedang kubu Bisnis memiliki
kelebihan di bidang finansial dan kekuatan pasar. Kelemahan dari masing−masing kubu
adalah pada kubu komunitas terdiri dari orang−orang yang ’pure techies’ dan
ketidakmampuan menjual produk dalam bahasa pasar. Sedang di kubu Bisnis adalah
kurangnya inisiatif dalam teknologi dan bukan merupakan kubu yang loyal terhadap sebuah
produk. Kubu bisnis hanya akan loyal selama produk tersebut menguntungkan. Linux
memang terbukti lebih menguntungkan pada pasar dalam negeri, akan tetapi komunitas Linux
belum siap mengantisipasi peluang tersebut karena komunitas Linux bukanlah sebuah
lembaga.
Untuk itu perlu sebuah jembatan yang menjadi penghubung antara kedua kubu ini. Dalam
bahasa teknisnya, kedua kubu ini ada dalam dua netmask yang berbeda dan membutuhkan
sebuah router agar keduanya bisa berkomunikasi.
Seperti halnya router, jembatan ini harus mampu menguasai bahasa yang digunakan oleh
masing−masing kubu. Jembatan ini harus mampu menjadi penerjemah bahasa teknis ke dalam
bahasa pasar, dan menerjemahkan keinginan pasar ke dalam aspek teknologi. Di sinilah
pentingnya sebuah Indonesia Linux/Open Source Foundation. Yang misi utamanya adalah
mensosialisasikan Linux ke kalangan industri. Detail lebih jelas mengenai bagaimana
Indonesia Linux/Open Source Foundation menjembatani polarisasi ini akan dibahas di dalam
tulisan ini.
Kondisi di Indonesia
Di Indonesia sendiri, dalam lokakarya teknologi di Surabaya, September tahun lalu, BPPT
telah mencanangkan membuat sebuah software dan sistem operasi berbasis Linux yang
bernama software RI. Dengan ditetapkannya Linux oleh BPPT untuk menjadi sistem operasi
standar di Indonesia, seperti telah dilakukan di Inggris dan Jerman, maka kebutuhan akan
SDM berkualifikasi untuk Linux merupakan tuntutan yang harus dipenuhi.
Untuk itulah maka KPLI Jakarta bersama empat perusahaan Linux menggagas upaya
pembuatan standar sertifikasi Linux berskala nasional yang kami beri nama Sertifikasi
Profesional Linux/Open Source Indonesia dan pembentukan sebuah badan sertifikasi
profesional yang bernama Indonesia Linux/Open Source Foundation.
e
SERTIFIKASI PROFESIONAL LINUX/OPEN SOURCE
INDONESIA
a. Gambaran Umum Sertifikasi Profesional Linux
Dari sertifikasi profesional Linux yang ada saat ini: SAIR Linux/GNU, Linux Professional
Institute, Linux+ dan Redhat Certified Engineer, belum seluruhnya bisa diimplementasikan
untuk kondisi Indonesia. Selain karena biaya sertifikasi yang mahal: USD 100 (SAIR, LPI
dan Linux+) atau sekitar Rp 1.000.000, dan USD 750 (Rp 7.500.000) untuk RHCE. Juga
seluruh standar tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing−masing . Jika
keunggulan dari masing−masing standar sertifikasi tersebut kita kombinasikan, maka kita
akan mendapat sebuah standar yang sangat baik. Sebuah standar nasional dengan kualifikasi
Internasional. Berikut ini adalah perbandingan keempat sertifikasi Linux tersebut.
i. SAIR LINUX/GNU
SAIR LINUX/GNU didirikan oleh Dr. Tobin Maginnis, profesor dari University of Mississipi
bersama dengan Richard Stallman.
Sertifikasi SAIR LINUX/GNU adalah sertifikasi vendor neutral, dalam artian seorang yang
ingin mendapat sertifikasi ini tidak bisa hanya menguasai 1 distribusi Linux saja. Sertifikasi
Profesional Linux/Open Source Indonesia akan menyebut istilah vendor neutral ini dengan
sebutan distribution independent. Sertifikasi ini terdiri dari jenjang (level) :
f Linux Certified Professional (LCP)
f Linux Certified Administrator (LCA)
f Linux Certified Engineer (LCE)
f Master Linux Certified Engineer (MLCE)
Sedang khusus untuk pengajar (trainer atau instuctor) materi training SAIR Linux/GNU ada
sertifikasi khusus yang disebut Linux Certified Instructor.
Untuk mengambil sertifikasi LCA, seorang harus mengikuti ujian yang meliputi 4 tahap
g 101 − Installation and Configuration
g 102 − System Administration
g 103 − Networking
g 104 − Security and Privacy
h
ii. Linux Professional Institute
LPI adalah lembaga independen yang didukung oleh TurboLinux, Linuxcare, Silicon
Graphics, IBM dan SuSE. Dalam LPI, sertifikasi juga terdiri dari 3 jenjang.
f LPI Level 1
f LPI Level 2
f LPI Level 3
Aspek yang diuji dari sertifikasi LPI ini adalah
f Hardware dan Arsitektur Mesin
f Instalasi Linux dan Managemen Paket
f Kernel
f Text Editing
f Shell Scripting
f Programming
f X
f Network Fundamental
f Network Service
f Security
iii. Linux+
Dikeluarkan oleh CompTIA, merupakan standar baru dalam sertifikasi Linux, yang dibuat
atas kerja sama dan standarisasi dari SAIR. Linux+ (Linux Plus) adalah standar yang dibuat
untuk memenuhi standar pemerintah federal AS untuk benchmark keahlian Linux. Sama
seperti A+ untuk hardware, atau + untuk image processing. Linux+ juga merupakan sertifikasi
vendor neutral, sama seperti SAIR Linux/GNU.
iv. Sertifikasi RedHat
Merupakan ujian yang bersifat vendor−specific, yaitu hanya terbatas pada RedHat. Seorang
yang memiliki sertifikasi ini akan mendapat gelar RedHat Certified Engineer (RHCE).
Berikut training yang harus diikuti untuk mengambil ujian RHCE
g 033 Introduction to Red Hat Linux
g 133 System Administration
g 253 Networking and Security
g 300 RHCE Preparation
i
Dari sertifikasi−sertifikasi tersebut, ada 2 sertifikasi yang bisa dijadikan acuan dasar dari
sertifikasi profesional Linux untuk diterapkan di Indonesia. (Sertifikasi Profesional
Linux/Open Source Indonesia). Kedua sertifikasi tersebut adalah SAIR Linux/GNU dan LPI.
Untuk Linux+, karena dibuat berbasiskan SAIR Linux/GNU, maka dianggap sama dengan
standar SAIR.
Dari sertifikasi tersebut, terlihat ada sebuah track dari jenjang yang sama yaitu:
i. Linux Fundamental
ii. Linux Administrator
iii. Linux Engineer
iv. Master Linux
Berikut ini adalah alasan mengapa kita membutuhkan standar profesional Linux/Open Source
Indonesia:
f Proteksi industri software dalam negeri dengan standarisasi nasional
f Standar profesional untuk Indonesia
f Pemerataan kesempatan bagi profesional IT untuk mendapat sertifikasi secara nasional
f Mencegah pengeluaran devisa dan aset keluar negeri
p
b. Standar Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia
Sebuah standar sertifikasi profesional harus merujuk pada keahlian profesional secara
komprehensif sekaligus spesifik. Standar sertifikasi ini harus memberikan verifikasi keahlian
secara mendetail. Dengan demikian seorang yang secara profesional mendapat akreditasi
berdasarkan sebuah standar sertifikasi, harus menguasai latar belakang konsep, pembentukan
dan implementasi sampai pemecahan masalah. Selain itu standar sertifikasi pun harus
spesifik, dalam artian standar ini memperhatikan aspek seorang yang mengarah pada satu
bidang spesialisasi, seperti Web Server, Messaging System, Web Programming, atau System
Integrator.
Satu hal lain dari sertifikasi ini adalah seorang Linux Profesional tidak boleh tergantung
hanya pada satu distribusi saja. Ia harus menguasai 4 distribusi standar : Debian,
RedHat,SuSE dan Slackware, serta varian dari keempat distribusi tersebut, dan tentu saja
Software RI dan Trustix Merdeka, sebagai software nasional Indonesia. Oleh karena seluruh
distribusi yang ada adalah varian dari keempat distribusi tersebut. Dengan demikian
sertifikasi profesional Linux/Open Source Indonesia haruslah distro independent. 
Berikut ini adalah rancangan Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia
i. Linux/Open Source Profesional (LPro)
ii. Linux/Open Source System Administrator (LSA)
iii. Linux/Open Source Network Administrator (LNA)
iv. Linux/Open Source Database Administrator (LDBA)
v. Linux/Open Source Specialist (Web, Messaging, Security, Web Programming, System
Integration)
dengan peta sertifikasi sebagai berikut:
q
Linux/Open Source Profesional
Linux/Open Source
SystemAdministrator
Linux/Open Source
Database Administrator
Linux/Open Source
Network Administrator
Linux/Open Source
Specialist
i. Linux/Open Source Professional
Seorang Linux/Open Source Professional harus menguasai keahlian dasar dari software−
software Linux dan Open Source dengan keahlian umum:
f Menguasai konsep GNU, Free Software dan lisensi Open Source (GPL, MPL, LGPL,
Sun Public License, BSD License, QT Public License)
f Menguasai instalasi minimal 4 distribusi Linux dari 9 distribusi (Trustix Merdeka,
Software RI, RedHat, Debian, SuSE, Slackware, Caldera, TurboLinux, Mandrake)
f Menguasai konfigurasi device di Linux, baik dengan tools universal maupun distro
spesifik
f Menguasai konfigurasi X Window dengan tools universal maupun distro spesifik
ii. Linux/Open Source System Administrator
Seorang Linux/Open Source System Administrator harus menguasai perencanaan, instalasi
dan setup, serta evaluasi terhadap sebuah sistem Linux, dengan keahlian umum:
f Mampu melakukan perencanaan instalasi dan setup sebuah sistem secara komprehensif
f Menguasai konsep dari file konfigurasi sistem
f Mampu melakukan administrasi sistem (user, grup, software dan device)
f Mampu menganalisa device baru dan menentukan driver untuk device tersebut
f Mampu melakukan assesment terhadap konfigurasi kernel secara spesifik
f Mampu mengkonfigurasi kernel untuk berbagai kebutuhan spesifik
f Mampu melakukan assessment terhadap masalah sistem
f Mampu melakukan perencanaan troubleshooting dan melakukan troubleshooting
f Mampu mendesain perencanaan backup dan recovery
f Menguasai konsep TCP/IP
iii. Linux/Open Source Network Administrator
Seorang Linux/Open Source Network Administrator memiliki kemampuan dalam melakukan
setting network dan menguasai prinsip kerja software−software network server seperti web
server, mail server atau ftp server, dengan keahlian umum:
f Menguasai konsep TCP/IP
f Menguasai setting device network secara komprehensif
f Menguasai pengaturan alamat IP dan melakukan perencanaan network
f Memahami setting network service di Linux
f Menguasai prinsip kerja network server di Linux: web server, mail server, ftp server,
xntp server
f Memiliki penguasaan konsep network security
f Mampu melakukan network security assesment
r
iV. Linux/Open Source Database Administrator
Seorang Linux Open Source Database Administrator memiliki kemampuan untuk instalasi
dan konfigurasi database Open Source di Linux (PostgreSQL dan MySQL), dengan keahlian
umum:
f Mampu melakukan perencanaan, desain dari 2 database utama Open Source
(PostgreSQL dan MySQL)
f Menguasai perbedaan konsep dan implementasi antara MySQL dan PostgreSQL
f Menguasai perbedaan antara ORDBMS dan RDBMS
f Mampu melakukan perencanaan desain database, perencanaan hubungan antar tabel
dalam database
f Mampu mengimplementasikan data struktur ke dalam database
f Mampu melakukan tuning performance dari database dengan memahami file
konfigurasi kedua database tersebut
v. Linux/Open Source Specialist
Ditujukan untuk System Administrator, Network Administrator dan Database Administrator
yang ingin menjadi spesialis dalam bidang tertentu. Seorang spesialis memiliki keahlian
khusus secara komprehensif dalam bidang spesifik yaitu:
f Web − Apache dan kHTTPD
f Messaging − Sendmail, Qmail dan Postfix, serta ezmlm
f Security − ipfwadm, ipchains dan iptable
f Web Programming − PHP, Perl
f System Integration − Samba, YP/NIS, Winbind
s
c. Ujian Sertifikasi
Ujian sertifikasi akan diberikan dalam bentuk online dengan persyaratan sebagai berikut
f Biaya satu kali ujian adalah sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah)
f Setiap ujian memiliki bank soal yang terdiri dari 500−1000 soal
f Setiap peserta tes harus menjawab 100 pertanyaan dalam waktu 2 jam
f Soal ujian diberikan dalam bahasa Indonesia
f Istilah−istilah dalam bidang teknologi informasi dan komputer TIDAK AKAN
DITERJEMAHKAN/DIALIHBAHASAKAN/DISERAP ke bahasa Indonesia
Berikut daftar ujian dalam sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia
1. Instalasi dan Konfigurasi
2. Perencanaan dan Administrasi Sistem di Linux
3. Perencanaan dan Administrasi Networking di Linux
4. Desain dan Perencanaan TCP/IP
5. Perencanaan dan Desain Database
6. Administrasi Database PostgreSQL
7. Administrasi Database MySQL
8. Administrasi Apache
9. Administrasi Sendmail
10.Administrasi Qmail
11.Administrasi Postfix
12.Administasi Mailing List dengan ezmlm
13.Desain Security
14.Security tools di Linux
15.Perl Web Development
16.PHP Web Development
17.PHP MySQL
18.PHP PostgreSQL
19.Samba Server
20.Setting NIS Server di Linux
21.Unifikasi login dengan Winbind
t
Tidak seluruh ujian tersebut harus diambil oleh seorang profesional Linux/Open Source
Indonesia, akan tetapi dibagi dalam track−track sebagai berikut
i. Linux/Open Source Professional (LPro)
g Instalasi dan Konfigurasi
ii. Linux/Open Source System Administrator (LSA)
g Instalasi dan Konfigurasi
g Perencanaan dan Administrasi Sistem di Linux
g Desain TCP/IP
iii. Linux/Open Source Network Administrator (LNA)
g Instalasi dan Konfigurasi
g Perencanaan dan Administrasi Networking di Linux
g Desain TCP/IP
iv. Linux/Open Source Database Administrator(LDBA)
g Instalasi dan Konfigurasi
g Perencanaan dan Desain Database
g Administrasi Database PostgreSQL*
g Administrasi Database MySQL*
Keterangan: * Pilih salah satu
v. Linux/Open Source Specialist
Terbagi atas spesialisasi masing−masing keahlian:
Web Specialist (LWS)
g Administrasi Apache
Messaging Specialist (LMS)
g Administrasi Sendmail
g Administrasi Qmail
g Administrasi Postfix
g Administrasi Mailing List dengan ezmlm
Network Security Specialist (LNSS)
g Desain Security
g Security tools di Linux (dalam 3 versi kernel: 2.0. 2.2 dan 2.4)
uwv
Web Programming Specialist (LPS)
g Perl Web Development*
g PHP Web Development*
g PHP MySQL **
g PHP PostgreSQL**
Keterangan: * dan **Pilih salah satu
System Integration Specialist (LIS)
g Samba Server
g Setting NIS Server di Linux
g Unifikasi login dengan Winbind
Untuk lebih jelasnya, silakan lihat matriks ujian sertifikasi di dalam lampiran.
uxu
d. Sertifikasi Trainer
Perusahaan dan LUG yang akan menyelenggarakan training untuk persiapan ujian sertifikasi
tersebut harus memiliki seorang trainer yang telah lulus minimal ujian Lpro dan telah
mengikuti bootcamp TTT (Train the Trainer) yang diselenggarakan oleh ILF selama 2
minggu. Para trainer ini akan mendapat gelar Linux/Open Source Certified Trainer (LCT).
Perusahaan/LUG pendiri ILF secara otomatis mendapat hak untuk mengikut sertakan 2 orang
trainernya mengikuti bootcamp TTT.
uwe
INDONESIA LINUX/OPEN SOURCE FOUNDATION
Untuk menjalankan sertifikasi tersebut, maka perlu sebuah lembaga yang berfungsi sebagai
’issuer’ atau yang mengeluarkan sertifikasi atau badan sertifikasi.
Dengan adanya sertifikasi ini, maka Linux akan menjadi lebih siap di pasar industri. Oleh
karena setiap industri yang akan mengimplementasikan Linux dapat mengandalkan SDM
yang memiliki sertifikasi ini.
Jika kita lihat secara obyektif, kondisi yang terjadi antara LUG dan Industri adalah sebagai
berikut:
Tidak adanya titik temu antara komunitas Linux yang memiliki kekuatan pada keahlian dan
riset dengan industri yang memiliki kekuatan kapital terjadi karena tidak adanya satu
lembaga intermediary yang menjadi jembatan antara komunitas Linux dan Industri.
Komunitas Linux di sini termasuk perusahaan−perusahaan Linux yang terlibat aktif di dalam
kegiatan komunitas Linux setempat.
Oleh karenanya kami mengusulkan pembentukan sebuah badan yang merupakan inkorporasi
dari kekuatan komunitas dan industri Linux yang mulai tumbuh dalam satu lembaga berbadan
hukum: INDONESIA LINUX/OPEN SOURCE FOUNDATION (ILF).
Indonesia Linux/Open Source Foundation ini yang akan menjadi intermediary antara
komunitas dengan industri dalam hal penyediaan sertifikasi profesional, sehingga industri
yang berniat meng−implementasikan Linux dalam bisnisnya memiliki sumber daya manusia
yang handal hasil dari sertifikasi profesional yang dikeluarkan oleh Indonesia Linux/Open
Source Foundation ini.
u h
LINUX
COMMUNITY
INDUSTRY
LUG LUG
Selama ini pertanyaan yang selalu muncul dari industri pada saat mereka akan
mengimplementasikan software−software Linux/Open Source adalah:siapa yang akan
mengelola sistem tersebut setelah sistem berjalan. Dalam hal ini untuk industri yang memiliki
kekuatan kapital, uang tidak menjadi masalah sama sekali. Akan tetapi industri pun akan
kehilangan daya saing dari produknya jika mereka harus mengeluarkan biaya produksi yang
besar sebagai akibat dari penggunaan software−software yang memiliki lisensi, yang menjadi
beban biaya produksi. Dengan penggunaan software Open Source/Linux di dalam industri,
maka biaya produksi dapat ditekan pada pos−pos pengeluaran yang tidak perlu, seperti lisensi
sistem operasi dan/atau software lain. Pada akhirnya dengan penerapan software Open
Source/Linux di dalam industri akan makin meningkatkan efisiensi dan daya saing industri
nasional.
Dengan adanya sertifikasi Linux/Open Source Indonesia ini, maka gambaran dari hubungan
antara Komunitas Linux dan industri akan menjadi seperti demikian
Skema dari badan sertifikasi ini dan hubungannya dengan LUG, Industri dan pasar tenaga
kerja profesional adalah sebagai berikut:
uwi
LUG’s
JOB
MARKET
Professional
Certification
(ILF)
LINUX
COMPANY Industry
Industry
Industry
Industry
LINUX
COMMUNITY
INDUSTRY
LUG LUG
ILF
Indonesia Linux/Open Source Foundation adalah sebuah yayasan yang didirikan oleh
perusahaan−perusahaan Linux dan ter−inkorporasi dengan LUG setempat seperti KPLI
Jakarta, maupun LUG lain di seluruh Indonesia.
a. Tujuan
f Meningkatkan kekuatan pasar dari komunitas Linux di Indonesia
f Meningkatkan sosialisasi Linux di pasar industri
b. Kegiatan
f Mengeluarkan sertifikasi profesional Linux/Open Source Indonesia
f Melakukan koordinasi dan aliansi strategis antara perusahaan Linux dan perusahaan
yang bisnisnya terkait dengan Linux (Linux−related) dalam hal standar profesional
Linux/Open Source
c. Anggota dan Pendiri
f Perusahaan−perusahaan Linux
f LUG di seluruh Indonesia
f Perusahaan yang memiliki bisnis terkait dengan Linux
d. Struktur Organisasi
f Dewan Pembina
f Dewan Pengawas
f Pengurus, terdiri dari
y Ketua (Chairman)
y Kepala Sertifikasi (Chief of Certification) dan 2 orang staf
y Kepala Teknologi (Chief of Technology) dan 2 orang staf
y Sekretariat
y Bendahara (Treasury)
e. Struktur Keanggotaan
f Pendiri (terdiri dari LUG dan Perusahaan Linux)
f Penyokong (terdiri dari badan pemerintah/asosiasi yang duduk dalam dewan pengawas
ILF)
f LUG dan Perusahaan Linux yang menjadi Authorized Testing Center dari ILF
f Sponsor
u p
f. Keanggotaan
i. Pendiri (Pembina)
f Adalah badan usaha dan/atau organisasi berbadan hukum yang mendirikan Indonesia
Linux/Open Source Foundation
f Setiap anggota pendiri dari LUG memiliki setoran wajib sebesar Rp 2.000.000 (dua juta
rupiah) untuk modal usaha Indonesia Linux/Open Source Foundation
f Setiap anggota pendiri dari Perusahaan memiliki setoran wajib sebesar Rp 5.000.000
(lima juta rupiah) untuk modal usaha Indonesia Linux/Open Source Foundation
ii. Penyokong (Pengawas)
f Atas permintaan dari Indonesia Linux/Open Source Foundation, setiap institusi/lembaga
penyokong (endorser) menyerahkan surat kesediaan untuk menjadi dewan pengawas
Indonesia Linux/Open Source Foundation
f Institusi/lembaga ini akan duduk sebagai dewan pengawas dari Indonesia Linux/Open
Source Foundation
iii. Testing Center
g Adalah badan/lembaga yang berwenang memberikan ujian SPLI dari Indonesia Linux/
Open Source Foundation
g Lembaga yang menjadi Testing Center dapat juga menjadi Training Center
g Pendiri secara otomatis menjadi Testing Center dari Indonesia Linux/Open Source
Foundation
g Untuk menjadi Authorized Testing Center, satu lembaga harus lulus dalam uji
kelayakan dari Indonesia Linux/Open Source Foundation.
v. Sponsor
f Setiap pendukung (support) memperoleh kontrak kerjasama dukungan dalam bentuk
sponsorship
uwq
g. Kegiatan yang akan dilakukan oleh Indonesia Linux/Open Source Foundation
f Membuat sebuah sertifikasi Linux/Open Source Professional Indonesia
f Membuat jaringan kerjasama dari badan penyokong seperti BPPT, Kadin dan lembaga
terkait lain
f Mengadakan kerjasama dengan industri komputer besar serta mendukung produk
industri tersebut yang terkait dengan Linux dalam penyediaan profesional dan
sertifikasinya
f Mengadakan roadshow dan publikasi dari kegiatan Indonesia Linux/Open Source
Foundation dan sertifikasi Linux/Open Source Professional Indonesia
h. Time Planner
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat dengan harapan ide dan implementasi dari SPLI (Sertifikasi
Profesional Linux/Open Source Indonesia) dan ILF (Indonesia Linux/Open Source
Foundation) dapat memacu perkembangan dunia teknologi Informasi di Indonesia.
Terima kasih,
M. ZEN Muttaqien, LCP. LCI
Mengetahui
Ketua KPLI JAKARTA
Batara Surya
u r
Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus
Sosialisasi
Audiensi
ILF
Aplikasi Testing
Pembuatan Soal
Ujian Pertama
Publikasi
Roadshow
LAMPIRAN
MatriksSertifikasiProfesionalLinux/OpenSourceIndonesia
NoSERTIFIKASI
UJIAN
InstalasidanKonfigurasi
PerencanaandanAdministrasiSistemdiLinux
PerencanaandanAdministrasiNetworkingdiLinux
DesaindanPerencanaanTCP/IP
PerencanaandanDesainDatabase
AdministrasiDatabasePostgreSQL
AdministrasiDatabaseMySQL
AdministrasiApache
AdministrasiSendmail
AdministrasiQmail
AdministrasiPostfix
AdministrasiMailingListdenganezmlm
DesainSecurity
SecuritytoolsdiLinux
PerlWebDevelopment
PHPWebDevelopment
PHPMySQL
PHPPostgreSQL
SambaServer
SettingNISServerdiLinux
UnifikasilogindenganWinbind
1Linux/OpenSourceProfesional(LOP)
2Linux/OpenSourceSystemAdministrator(LSA)
3Linux/OpenSourceNetworkAdministrator(LNA)
4Linux/OpenSourceDatabaseAdministrator(LDBA)
5LinuxWebServerSpecialist(LWS)
6LinuxMessagingSpecialist(LMS)
7LinuxSecuritySpecialist(LSS)
8LinuxWebProgrammingSpecialist(LPS)
9LinuxIntegrationSpecialist(LIS)
Keterangan:
Wajib
Pilihsalahsatudariduapilihan
Harusmenjadisalahsatucertifiedadministrator

More Related Content

What's hot

Interaksi Manusia Dan Komputer 5
Interaksi Manusia Dan Komputer 5Interaksi Manusia Dan Komputer 5
Interaksi Manusia Dan Komputer 5Hide Maru
 
Hirarki memori
Hirarki memoriHirarki memori
Hirarki memorimmrifai
 
Virtualisasi & Cloud Computing
Virtualisasi & Cloud ComputingVirtualisasi & Cloud Computing
Virtualisasi & Cloud ComputingFaisal Reza
 
Jenis Layanan & Macam Sistem Operasi Jaringan
Jenis Layanan & Macam Sistem Operasi JaringanJenis Layanan & Macam Sistem Operasi Jaringan
Jenis Layanan & Macam Sistem Operasi JaringanA Sisdianto Sumarna
 
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)j3fr1
 
Laporan Praktikum Jaringan Komputer
Laporan Praktikum Jaringan KomputerLaporan Praktikum Jaringan Komputer
Laporan Praktikum Jaringan KomputerPamulang University
 
Interaksi Manusia dan Komputer - Bab 1 Konsep Dasar
Interaksi Manusia dan Komputer - Bab 1 Konsep DasarInteraksi Manusia dan Komputer - Bab 1 Konsep Dasar
Interaksi Manusia dan Komputer - Bab 1 Konsep DasarEpafraditus Memoriano
 
Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)Nanang Kurniawan
 
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
Bab 1 laporan kerja praktek informatikaBab 1 laporan kerja praktek informatika
Bab 1 laporan kerja praktek informatikakhafid10
 
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiMetodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiAlbaar Rubhasy
 
Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak (software)Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak (software)Adiba Qonita
 
Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)
Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)
Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)Faisal Amir
 

What's hot (20)

Visualisasi informasi
Visualisasi informasiVisualisasi informasi
Visualisasi informasi
 
Software Requirements
Software RequirementsSoftware Requirements
Software Requirements
 
Interaksi Manusia Dan Komputer 5
Interaksi Manusia Dan Komputer 5Interaksi Manusia Dan Komputer 5
Interaksi Manusia Dan Komputer 5
 
Sistem File
Sistem FileSistem File
Sistem File
 
Requirement Engineering
Requirement EngineeringRequirement Engineering
Requirement Engineering
 
Hirarki memori
Hirarki memoriHirarki memori
Hirarki memori
 
Virtualisasi & Cloud Computing
Virtualisasi & Cloud ComputingVirtualisasi & Cloud Computing
Virtualisasi & Cloud Computing
 
Jenis Layanan & Macam Sistem Operasi Jaringan
Jenis Layanan & Macam Sistem Operasi JaringanJenis Layanan & Macam Sistem Operasi Jaringan
Jenis Layanan & Macam Sistem Operasi Jaringan
 
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
 
Laporan Praktikum Jaringan Komputer
Laporan Praktikum Jaringan KomputerLaporan Praktikum Jaringan Komputer
Laporan Praktikum Jaringan Komputer
 
Ppt html5
Ppt html5Ppt html5
Ppt html5
 
Interaksi Manusia dan Komputer - Bab 1 Konsep Dasar
Interaksi Manusia dan Komputer - Bab 1 Konsep DasarInteraksi Manusia dan Komputer - Bab 1 Konsep Dasar
Interaksi Manusia dan Komputer - Bab 1 Konsep Dasar
 
Prototyping
PrototypingPrototyping
Prototyping
 
Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)
 
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
Bab 1 laporan kerja praktek informatikaBab 1 laporan kerja praktek informatika
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
 
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiMetodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
 
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbakuMakalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak (software)Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak (software)
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)
Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)
Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)
 

Viewers also liked

Presentasi DOS (Disk Operating System)
Presentasi DOS (Disk Operating System)Presentasi DOS (Disk Operating System)
Presentasi DOS (Disk Operating System)Hendra Deni Afriliya
 
PortableApps on Fedora 10 LiveUSB
PortableApps on Fedora 10 LiveUSBPortableApps on Fedora 10 LiveUSB
PortableApps on Fedora 10 LiveUSBvargy
 
Mulai melangkah dengan Node.js
Mulai melangkah dengan Node.jsMulai melangkah dengan Node.js
Mulai melangkah dengan Node.jsMohammad Anwari
 
Domain name system dinamis dengan protokol dinamid versi 1.02
Domain name system dinamis dengan protokol dinamid versi 1.02Domain name system dinamis dengan protokol dinamid versi 1.02
Domain name system dinamis dengan protokol dinamid versi 1.02Mohammad Anwari
 
Skalabilitas Aplikasi Web
Skalabilitas Aplikasi WebSkalabilitas Aplikasi Web
Skalabilitas Aplikasi WebMohammad Anwari
 
Panduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracerPanduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracervianovian
 
Introduction into R for historians (part 1: introduction)
Introduction into R for historians (part 1: introduction)Introduction into R for historians (part 1: introduction)
Introduction into R for historians (part 1: introduction)Richard Zijdeman
 
Best Practices with IPS on Oracle Solaris 11
Best Practices with IPS on Oracle Solaris 11Best Practices with IPS on Oracle Solaris 11
Best Practices with IPS on Oracle Solaris 11glynnfoster
 
OpenOffice.Org Impress Tutorial
OpenOffice.Org Impress TutorialOpenOffice.Org Impress Tutorial
OpenOffice.Org Impress Tutorialvargy
 
Ft tx presentation to telkom 25092013
Ft tx presentation to telkom 25092013Ft tx presentation to telkom 25092013
Ft tx presentation to telkom 25092013Wahyu Nasution
 
FOSS and Linux
FOSS and LinuxFOSS and Linux
FOSS and Linuxvargy
 

Viewers also liked (20)

Presentasi DOS (Disk Operating System)
Presentasi DOS (Disk Operating System)Presentasi DOS (Disk Operating System)
Presentasi DOS (Disk Operating System)
 
Pemaketan blankon-ii
Pemaketan blankon-iiPemaketan blankon-ii
Pemaketan blankon-ii
 
Pemaketan blankon-i
Pemaketan blankon-iPemaketan blankon-i
Pemaketan blankon-i
 
En game hacking
En game hackingEn game hacking
En game hacking
 
TUTORIAL INSTALASI LIBREOFFICE FOR LINUX MINT
TUTORIAL INSTALASI LIBREOFFICE FOR LINUX MINTTUTORIAL INSTALASI LIBREOFFICE FOR LINUX MINT
TUTORIAL INSTALASI LIBREOFFICE FOR LINUX MINT
 
Database optimization
Database optimizationDatabase optimization
Database optimization
 
Database optimization 2
Database optimization 2Database optimization 2
Database optimization 2
 
PortableApps on Fedora 10 LiveUSB
PortableApps on Fedora 10 LiveUSBPortableApps on Fedora 10 LiveUSB
PortableApps on Fedora 10 LiveUSB
 
Mulai melangkah dengan Node.js
Mulai melangkah dengan Node.jsMulai melangkah dengan Node.js
Mulai melangkah dengan Node.js
 
Domain name system dinamis dengan protokol dinamid versi 1.02
Domain name system dinamis dengan protokol dinamid versi 1.02Domain name system dinamis dengan protokol dinamid versi 1.02
Domain name system dinamis dengan protokol dinamid versi 1.02
 
Debian Tutorial
Debian TutorialDebian Tutorial
Debian Tutorial
 
Lokakarya penerjemah blank on 9.0
Lokakarya penerjemah blank on 9.0Lokakarya penerjemah blank on 9.0
Lokakarya penerjemah blank on 9.0
 
Laporan praktikum jarkom
Laporan praktikum jarkomLaporan praktikum jarkom
Laporan praktikum jarkom
 
Skalabilitas Aplikasi Web
Skalabilitas Aplikasi WebSkalabilitas Aplikasi Web
Skalabilitas Aplikasi Web
 
Panduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracerPanduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracer
 
Introduction into R for historians (part 1: introduction)
Introduction into R for historians (part 1: introduction)Introduction into R for historians (part 1: introduction)
Introduction into R for historians (part 1: introduction)
 
Best Practices with IPS on Oracle Solaris 11
Best Practices with IPS on Oracle Solaris 11Best Practices with IPS on Oracle Solaris 11
Best Practices with IPS on Oracle Solaris 11
 
OpenOffice.Org Impress Tutorial
OpenOffice.Org Impress TutorialOpenOffice.Org Impress Tutorial
OpenOffice.Org Impress Tutorial
 
Ft tx presentation to telkom 25092013
Ft tx presentation to telkom 25092013Ft tx presentation to telkom 25092013
Ft tx presentation to telkom 25092013
 
FOSS and Linux
FOSS and LinuxFOSS and Linux
FOSS and Linux
 

Similar to Macam2 sertifikasi linux

Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"Abdul Djalil Djayali
 
Yuyun, Neural Network Algorithm for Determining a Majors for Senior High Scho...
Yuyun, Neural Network Algorithm for Determining a Majors for Senior High Scho...Yuyun, Neural Network Algorithm for Determining a Majors for Senior High Scho...
Yuyun, Neural Network Algorithm for Determining a Majors for Senior High Scho...Yuyun Wabula
 
2015 07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
2015   07 ari anto - setting mikrotik level 4 full2015   07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
2015 07 ari anto - setting mikrotik level 4 fullSyiroy Uddin
 
427947717-perkembangan-komputer-generasi-ke-4-docx.docx
427947717-perkembangan-komputer-generasi-ke-4-docx.docx427947717-perkembangan-komputer-generasi-ke-4-docx.docx
427947717-perkembangan-komputer-generasi-ke-4-docx.docxZakiZimi
 
Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Terminal Purba
 
makalah product market leader
makalah product market leadermakalah product market leader
makalah product market leaderRatna S
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerinfox16610
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerinfox16610
 
Pocket Book Codernate Linux v3 2019 "Gunange"
Pocket Book Codernate Linux v3 2019 "Gunange"Pocket Book Codernate Linux v3 2019 "Gunange"
Pocket Book Codernate Linux v3 2019 "Gunange"Codernate Linux
 
04 slide is - kkni & kompetensi informatika
04 slide   is - kkni & kompetensi informatika04 slide   is - kkni & kompetensi informatika
04 slide is - kkni & kompetensi informatikaAinul Yaqin
 
Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang Pendidikan Untuk Menjelaskan Ma...
Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang  Pendidikan Untuk Menjelaskan Ma...Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang  Pendidikan Untuk Menjelaskan Ma...
Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang Pendidikan Untuk Menjelaskan Ma...STMIK JAKARTA
 

Similar to Macam2 sertifikasi linux (20)

Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
 
Yuyun, Neural Network Algorithm for Determining a Majors for Senior High Scho...
Yuyun, Neural Network Algorithm for Determining a Majors for Senior High Scho...Yuyun, Neural Network Algorithm for Determining a Majors for Senior High Scho...
Yuyun, Neural Network Algorithm for Determining a Majors for Senior High Scho...
 
Medallion Book r1
Medallion Book r1Medallion Book r1
Medallion Book r1
 
2015 07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
2015   07 ari anto - setting mikrotik level 4 full2015   07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
2015 07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
 
Pertekom
PertekomPertekom
Pertekom
 
427947717-perkembangan-komputer-generasi-ke-4-docx.docx
427947717-perkembangan-komputer-generasi-ke-4-docx.docx427947717-perkembangan-komputer-generasi-ke-4-docx.docx
427947717-perkembangan-komputer-generasi-ke-4-docx.docx
 
makalah Mikrotik
makalah Mikrotikmakalah Mikrotik
makalah Mikrotik
 
Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01
 
Makalah pti
Makalah ptiMakalah pti
Makalah pti
 
makalah product market leader
makalah product market leadermakalah product market leader
makalah product market leader
 
Cepat mahir linux
Cepat mahir linuxCepat mahir linux
Cepat mahir linux
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
Dasar dasar mikrotik
Dasar dasar mikrotikDasar dasar mikrotik
Dasar dasar mikrotik
 
Pocket Book Codernate Linux v3 2019 "Gunange"
Pocket Book Codernate Linux v3 2019 "Gunange"Pocket Book Codernate Linux v3 2019 "Gunange"
Pocket Book Codernate Linux v3 2019 "Gunange"
 
04 slide is - kkni & kompetensi informatika
04 slide   is - kkni & kompetensi informatika04 slide   is - kkni & kompetensi informatika
04 slide is - kkni & kompetensi informatika
 
Skkni 2018-056
Skkni 2018-056Skkni 2018-056
Skkni 2018-056
 
MODUL TATA KELOLA INTERNET
MODUL TATA KELOLA INTERNET MODUL TATA KELOLA INTERNET
MODUL TATA KELOLA INTERNET
 
Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang Pendidikan Untuk Menjelaskan Ma...
Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang  Pendidikan Untuk Menjelaskan Ma...Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang  Pendidikan Untuk Menjelaskan Ma...
Penerapan Teknologi Augmented Reality Bidang Pendidikan Untuk Menjelaskan Ma...
 

More from sabtolinux

Kasus cybercrime
Kasus cybercrimeKasus cybercrime
Kasus cybercrimesabtolinux
 
Latihan9 comp-forensic-bab6
Latihan9 comp-forensic-bab6Latihan9 comp-forensic-bab6
Latihan9 comp-forensic-bab6sabtolinux
 
Latihan8 comp-forensic-bab5
Latihan8 comp-forensic-bab5Latihan8 comp-forensic-bab5
Latihan8 comp-forensic-bab5sabtolinux
 
Latihan7 comp-forensic-bab6
Latihan7 comp-forensic-bab6Latihan7 comp-forensic-bab6
Latihan7 comp-forensic-bab6sabtolinux
 
Latihan7 comp-forensic-bab6
Latihan7 comp-forensic-bab6Latihan7 comp-forensic-bab6
Latihan7 comp-forensic-bab6sabtolinux
 
Latihan6 comp-forensic-bab5
Latihan6 comp-forensic-bab5Latihan6 comp-forensic-bab5
Latihan6 comp-forensic-bab5sabtolinux
 
Latihan4 comp-forensic-bab3
Latihan4 comp-forensic-bab3Latihan4 comp-forensic-bab3
Latihan4 comp-forensic-bab3sabtolinux
 
Latihan3 comp-forensic-bab2
Latihan3 comp-forensic-bab2Latihan3 comp-forensic-bab2
Latihan3 comp-forensic-bab2sabtolinux
 
Latihan2 comp-forensic
Latihan2 comp-forensicLatihan2 comp-forensic
Latihan2 comp-forensicsabtolinux
 
Latihan1 comp-forensic
Latihan1 comp-forensicLatihan1 comp-forensic
Latihan1 comp-forensicsabtolinux
 
Latihan 1 computer forensic
Latihan 1 computer  forensicLatihan 1 computer  forensic
Latihan 1 computer forensicsabtolinux
 

More from sabtolinux (11)

Kasus cybercrime
Kasus cybercrimeKasus cybercrime
Kasus cybercrime
 
Latihan9 comp-forensic-bab6
Latihan9 comp-forensic-bab6Latihan9 comp-forensic-bab6
Latihan9 comp-forensic-bab6
 
Latihan8 comp-forensic-bab5
Latihan8 comp-forensic-bab5Latihan8 comp-forensic-bab5
Latihan8 comp-forensic-bab5
 
Latihan7 comp-forensic-bab6
Latihan7 comp-forensic-bab6Latihan7 comp-forensic-bab6
Latihan7 comp-forensic-bab6
 
Latihan7 comp-forensic-bab6
Latihan7 comp-forensic-bab6Latihan7 comp-forensic-bab6
Latihan7 comp-forensic-bab6
 
Latihan6 comp-forensic-bab5
Latihan6 comp-forensic-bab5Latihan6 comp-forensic-bab5
Latihan6 comp-forensic-bab5
 
Latihan4 comp-forensic-bab3
Latihan4 comp-forensic-bab3Latihan4 comp-forensic-bab3
Latihan4 comp-forensic-bab3
 
Latihan3 comp-forensic-bab2
Latihan3 comp-forensic-bab2Latihan3 comp-forensic-bab2
Latihan3 comp-forensic-bab2
 
Latihan2 comp-forensic
Latihan2 comp-forensicLatihan2 comp-forensic
Latihan2 comp-forensic
 
Latihan1 comp-forensic
Latihan1 comp-forensicLatihan1 comp-forensic
Latihan1 comp-forensic
 
Latihan 1 computer forensic
Latihan 1 computer  forensicLatihan 1 computer  forensic
Latihan 1 computer forensic
 

Macam2 sertifikasi linux

  • 1. oleh M. ZEN Muttaqien dan KPLI Jakarta ARC Indonesia, PT Linuxindo Total Solusi, PT Meitraco Bahana Sejahtera, PT Nurulfikri Cipta Solusi, PT
  • 2. Daftar Isi PENGANTAR a. Kondisi Umum Linux di Dunia Bisnis.................................................................................................1 Kondisi di Indonesia..........................................................................................................................2 SERTIFIKASI PROFESIONAL LINUX/OPEN SOURCE INDONESIA a. Gambaran Umum Sertifikasi Profesional Linux...................................................................................3 i. SAIR LINUX/GNU .......................................................................................................................3 ii. Linux Professional Institute............................................................................................................4 iii. Linux+ ........................................................................................................................................4 iv. Sertifikasi RedHat ........................................................................................................................4 b. Standar Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia..............................................................6 i. Linux/Open Source Professional.....................................................................................................7 ii. Linux/Open Source System Administrator.....................................................................................7 iii. Linux/Open Source Network Administrator..................................................................................7 iV. Linux/Open Source Database Administrator.................................................................................8 v. Linux/Open Source Specialist.........................................................................................................8 c. Ujian Sertifikasi .................................................................................................................................9 i. Linux/Open Source Professional (LPro)........................................................................................10 ii. Linux/Open Source System Administrator (LSA).........................................................................10 iii. Linux/Open Source Network Administrator (LNA).....................................................................10 iv. Linux/Open Source Database Administrator(LDBA)...................................................................10 v. Linux/Open Source Specialist.......................................................................................................10 Web Specialist (LWS) Messaging Specialist (LMS) Network Security Specialist (LNSS) Web Programming Specialist (LPS) System Integration Specialist (LIS) d. Sertifikasi Trainer.............................................................................................................................12 INDONESIA LINUX/OPEN SOURCE FOUNDATION a. Tujuan...............................................................................................................................................15 b. Kegiatan...........................................................................................................................................15 c. Anggota dan Pendiri .........................................................................................................................15 d. Struktur Organisasi...........................................................................................................................15 e. Struktur Keanggotaan........................................................................................................................15 f. Keanggotaan .....................................................................................................................................16 i. Pendiri (Pembina).........................................................................................................................16 ii. Penyokong (Pengawas)................................................................................................................16 iii. Testing Center............................................................................................................................16 v. Sponsor........................................................................................................................................16 g. Kegiatan yang akan dilakukan oleh Indonesia Linux/Open Source Foundation...................................17 h. Time Planner.....................................................................................................................................17 PENUTUP LAMPIRAN Matriks Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia................................................................20
  • 3.  ¢¡¤£¦¥¨§©¤§¢ ¢§£© ¡¤ ¢§!#$%'% §(0)¦1324¡¤5 67)£08#¡9§(@A7B¡¤ ¢§DCE ¢% §!F GHPI §(0@A7Q¡¤ ¢§R% §!)¦1A24S¡P5 T7)0£8#¡9©U7)0@V6¥A§!7WCX§Y% ©`F PENGANTAR Sertifikasi Profesional merupakan standar yang selalu menjadi ’benchmark’ dalam penilaian seorang profesional di bidang teknologi informasi. Akan tetapi sering sertifikasi hanya berorientasi pada produk software atau device tertentu, seperti Microsoft, Cisco, Oracle dan lainnya. Padahal seorang yang memiliki sertifikasi profesional dalam bidang Teknologi Informasi sebaiknya tidak terpaku pada satu produk tertentu saja. Seperti sertifikasi yang dikeluarkan oleh CompTIA (Computer Technology Industry Association) yang mensyaratkan penguasaan universal terhadap satu bidang keahlian. Di dalam Linux dan dunia Open Source, sertifikasi mutlak diperlukan sebagai benchmark keahlian profesional seorang. Beragamnya tingkat keahlian di Linux membuat sertifikasi untuk Linux dan teknologi Open Source juga harus memiliki keragaman bidang dan komprehensif. Untuk kepentingan sebuah standar sertifikasi yang komprehensif sekaligus khusus yang akan menjadi benchmark dan standar keahlian profesional di Indonesia itulah maka dokumen ini dibuat. Serta bagaimana sebuah lembaga didirikan untuk mewujudkan hal tersebut a. Kondisi Umum Linux di Dunia Bisnis Pasar OS dunia berdasarkan riset IDC pada 1999, menunjukkan bahwa Windows NT memang masih menguasai pasar dengan 38,1% dari keseluruhan, akan tetapi Linux berada di urutan kedua dengan 24,6%. Banyak orang telah mengetahui kondisi tersebut. Ini belum termasuk data terbaru sejak tahun 2000, karena IDC memperkirakan bahwa perkembangan pengguna Linux setiap tahun meningkat antara 200−300 persen. Linux saat ini memang telah mendapat pengakuan sebagai OS yang baik. Akan tetapi di kalangan industri, kita tidak hanya bicara tentang sesuatu yang baik, akan tetapi harus dengan pertimbangan industri dan bisnis. Pasar Linux di Indonesia menurut kami masih sangat rentan dan belum stabil serta belum solid. abaXcdaba
  • 4. Selama ini terjadi polarisasi antara 2 kubu di dunia Linux, yaitu kubu Komunitas dan kubu Bisnis. Kubu komunitas memiliki kehebatan di bidang keahlian dan riset, serta merupakan tempat orang−orang yang memiliki kemampuan teknis tinggi. Sedang kubu Bisnis memiliki kelebihan di bidang finansial dan kekuatan pasar. Kelemahan dari masing−masing kubu adalah pada kubu komunitas terdiri dari orang−orang yang ’pure techies’ dan ketidakmampuan menjual produk dalam bahasa pasar. Sedang di kubu Bisnis adalah kurangnya inisiatif dalam teknologi dan bukan merupakan kubu yang loyal terhadap sebuah produk. Kubu bisnis hanya akan loyal selama produk tersebut menguntungkan. Linux memang terbukti lebih menguntungkan pada pasar dalam negeri, akan tetapi komunitas Linux belum siap mengantisipasi peluang tersebut karena komunitas Linux bukanlah sebuah lembaga. Untuk itu perlu sebuah jembatan yang menjadi penghubung antara kedua kubu ini. Dalam bahasa teknisnya, kedua kubu ini ada dalam dua netmask yang berbeda dan membutuhkan sebuah router agar keduanya bisa berkomunikasi. Seperti halnya router, jembatan ini harus mampu menguasai bahasa yang digunakan oleh masing−masing kubu. Jembatan ini harus mampu menjadi penerjemah bahasa teknis ke dalam bahasa pasar, dan menerjemahkan keinginan pasar ke dalam aspek teknologi. Di sinilah pentingnya sebuah Indonesia Linux/Open Source Foundation. Yang misi utamanya adalah mensosialisasikan Linux ke kalangan industri. Detail lebih jelas mengenai bagaimana Indonesia Linux/Open Source Foundation menjembatani polarisasi ini akan dibahas di dalam tulisan ini. Kondisi di Indonesia Di Indonesia sendiri, dalam lokakarya teknologi di Surabaya, September tahun lalu, BPPT telah mencanangkan membuat sebuah software dan sistem operasi berbasis Linux yang bernama software RI. Dengan ditetapkannya Linux oleh BPPT untuk menjadi sistem operasi standar di Indonesia, seperti telah dilakukan di Inggris dan Jerman, maka kebutuhan akan SDM berkualifikasi untuk Linux merupakan tuntutan yang harus dipenuhi. Untuk itulah maka KPLI Jakarta bersama empat perusahaan Linux menggagas upaya pembuatan standar sertifikasi Linux berskala nasional yang kami beri nama Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia dan pembentukan sebuah badan sertifikasi profesional yang bernama Indonesia Linux/Open Source Foundation. e
  • 5. SERTIFIKASI PROFESIONAL LINUX/OPEN SOURCE INDONESIA a. Gambaran Umum Sertifikasi Profesional Linux Dari sertifikasi profesional Linux yang ada saat ini: SAIR Linux/GNU, Linux Professional Institute, Linux+ dan Redhat Certified Engineer, belum seluruhnya bisa diimplementasikan untuk kondisi Indonesia. Selain karena biaya sertifikasi yang mahal: USD 100 (SAIR, LPI dan Linux+) atau sekitar Rp 1.000.000, dan USD 750 (Rp 7.500.000) untuk RHCE. Juga seluruh standar tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing−masing . Jika keunggulan dari masing−masing standar sertifikasi tersebut kita kombinasikan, maka kita akan mendapat sebuah standar yang sangat baik. Sebuah standar nasional dengan kualifikasi Internasional. Berikut ini adalah perbandingan keempat sertifikasi Linux tersebut. i. SAIR LINUX/GNU SAIR LINUX/GNU didirikan oleh Dr. Tobin Maginnis, profesor dari University of Mississipi bersama dengan Richard Stallman. Sertifikasi SAIR LINUX/GNU adalah sertifikasi vendor neutral, dalam artian seorang yang ingin mendapat sertifikasi ini tidak bisa hanya menguasai 1 distribusi Linux saja. Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia akan menyebut istilah vendor neutral ini dengan sebutan distribution independent. Sertifikasi ini terdiri dari jenjang (level) : f Linux Certified Professional (LCP) f Linux Certified Administrator (LCA) f Linux Certified Engineer (LCE) f Master Linux Certified Engineer (MLCE) Sedang khusus untuk pengajar (trainer atau instuctor) materi training SAIR Linux/GNU ada sertifikasi khusus yang disebut Linux Certified Instructor. Untuk mengambil sertifikasi LCA, seorang harus mengikuti ujian yang meliputi 4 tahap g 101 − Installation and Configuration g 102 − System Administration g 103 − Networking g 104 − Security and Privacy h
  • 6. ii. Linux Professional Institute LPI adalah lembaga independen yang didukung oleh TurboLinux, Linuxcare, Silicon Graphics, IBM dan SuSE. Dalam LPI, sertifikasi juga terdiri dari 3 jenjang. f LPI Level 1 f LPI Level 2 f LPI Level 3 Aspek yang diuji dari sertifikasi LPI ini adalah f Hardware dan Arsitektur Mesin f Instalasi Linux dan Managemen Paket f Kernel f Text Editing f Shell Scripting f Programming f X f Network Fundamental f Network Service f Security iii. Linux+ Dikeluarkan oleh CompTIA, merupakan standar baru dalam sertifikasi Linux, yang dibuat atas kerja sama dan standarisasi dari SAIR. Linux+ (Linux Plus) adalah standar yang dibuat untuk memenuhi standar pemerintah federal AS untuk benchmark keahlian Linux. Sama seperti A+ untuk hardware, atau + untuk image processing. Linux+ juga merupakan sertifikasi vendor neutral, sama seperti SAIR Linux/GNU. iv. Sertifikasi RedHat Merupakan ujian yang bersifat vendor−specific, yaitu hanya terbatas pada RedHat. Seorang yang memiliki sertifikasi ini akan mendapat gelar RedHat Certified Engineer (RHCE). Berikut training yang harus diikuti untuk mengambil ujian RHCE g 033 Introduction to Red Hat Linux g 133 System Administration g 253 Networking and Security g 300 RHCE Preparation i
  • 7. Dari sertifikasi−sertifikasi tersebut, ada 2 sertifikasi yang bisa dijadikan acuan dasar dari sertifikasi profesional Linux untuk diterapkan di Indonesia. (Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia). Kedua sertifikasi tersebut adalah SAIR Linux/GNU dan LPI. Untuk Linux+, karena dibuat berbasiskan SAIR Linux/GNU, maka dianggap sama dengan standar SAIR. Dari sertifikasi tersebut, terlihat ada sebuah track dari jenjang yang sama yaitu: i. Linux Fundamental ii. Linux Administrator iii. Linux Engineer iv. Master Linux Berikut ini adalah alasan mengapa kita membutuhkan standar profesional Linux/Open Source Indonesia: f Proteksi industri software dalam negeri dengan standarisasi nasional f Standar profesional untuk Indonesia f Pemerataan kesempatan bagi profesional IT untuk mendapat sertifikasi secara nasional f Mencegah pengeluaran devisa dan aset keluar negeri p
  • 8. b. Standar Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia Sebuah standar sertifikasi profesional harus merujuk pada keahlian profesional secara komprehensif sekaligus spesifik. Standar sertifikasi ini harus memberikan verifikasi keahlian secara mendetail. Dengan demikian seorang yang secara profesional mendapat akreditasi berdasarkan sebuah standar sertifikasi, harus menguasai latar belakang konsep, pembentukan dan implementasi sampai pemecahan masalah. Selain itu standar sertifikasi pun harus spesifik, dalam artian standar ini memperhatikan aspek seorang yang mengarah pada satu bidang spesialisasi, seperti Web Server, Messaging System, Web Programming, atau System Integrator. Satu hal lain dari sertifikasi ini adalah seorang Linux Profesional tidak boleh tergantung hanya pada satu distribusi saja. Ia harus menguasai 4 distribusi standar : Debian, RedHat,SuSE dan Slackware, serta varian dari keempat distribusi tersebut, dan tentu saja Software RI dan Trustix Merdeka, sebagai software nasional Indonesia. Oleh karena seluruh distribusi yang ada adalah varian dari keempat distribusi tersebut. Dengan demikian sertifikasi profesional Linux/Open Source Indonesia haruslah distro independent. Berikut ini adalah rancangan Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia i. Linux/Open Source Profesional (LPro) ii. Linux/Open Source System Administrator (LSA) iii. Linux/Open Source Network Administrator (LNA) iv. Linux/Open Source Database Administrator (LDBA) v. Linux/Open Source Specialist (Web, Messaging, Security, Web Programming, System Integration) dengan peta sertifikasi sebagai berikut: q Linux/Open Source Profesional Linux/Open Source SystemAdministrator Linux/Open Source Database Administrator Linux/Open Source Network Administrator Linux/Open Source Specialist
  • 9. i. Linux/Open Source Professional Seorang Linux/Open Source Professional harus menguasai keahlian dasar dari software− software Linux dan Open Source dengan keahlian umum: f Menguasai konsep GNU, Free Software dan lisensi Open Source (GPL, MPL, LGPL, Sun Public License, BSD License, QT Public License) f Menguasai instalasi minimal 4 distribusi Linux dari 9 distribusi (Trustix Merdeka, Software RI, RedHat, Debian, SuSE, Slackware, Caldera, TurboLinux, Mandrake) f Menguasai konfigurasi device di Linux, baik dengan tools universal maupun distro spesifik f Menguasai konfigurasi X Window dengan tools universal maupun distro spesifik ii. Linux/Open Source System Administrator Seorang Linux/Open Source System Administrator harus menguasai perencanaan, instalasi dan setup, serta evaluasi terhadap sebuah sistem Linux, dengan keahlian umum: f Mampu melakukan perencanaan instalasi dan setup sebuah sistem secara komprehensif f Menguasai konsep dari file konfigurasi sistem f Mampu melakukan administrasi sistem (user, grup, software dan device) f Mampu menganalisa device baru dan menentukan driver untuk device tersebut f Mampu melakukan assesment terhadap konfigurasi kernel secara spesifik f Mampu mengkonfigurasi kernel untuk berbagai kebutuhan spesifik f Mampu melakukan assessment terhadap masalah sistem f Mampu melakukan perencanaan troubleshooting dan melakukan troubleshooting f Mampu mendesain perencanaan backup dan recovery f Menguasai konsep TCP/IP iii. Linux/Open Source Network Administrator Seorang Linux/Open Source Network Administrator memiliki kemampuan dalam melakukan setting network dan menguasai prinsip kerja software−software network server seperti web server, mail server atau ftp server, dengan keahlian umum: f Menguasai konsep TCP/IP f Menguasai setting device network secara komprehensif f Menguasai pengaturan alamat IP dan melakukan perencanaan network f Memahami setting network service di Linux f Menguasai prinsip kerja network server di Linux: web server, mail server, ftp server, xntp server f Memiliki penguasaan konsep network security f Mampu melakukan network security assesment r
  • 10. iV. Linux/Open Source Database Administrator Seorang Linux Open Source Database Administrator memiliki kemampuan untuk instalasi dan konfigurasi database Open Source di Linux (PostgreSQL dan MySQL), dengan keahlian umum: f Mampu melakukan perencanaan, desain dari 2 database utama Open Source (PostgreSQL dan MySQL) f Menguasai perbedaan konsep dan implementasi antara MySQL dan PostgreSQL f Menguasai perbedaan antara ORDBMS dan RDBMS f Mampu melakukan perencanaan desain database, perencanaan hubungan antar tabel dalam database f Mampu mengimplementasikan data struktur ke dalam database f Mampu melakukan tuning performance dari database dengan memahami file konfigurasi kedua database tersebut v. Linux/Open Source Specialist Ditujukan untuk System Administrator, Network Administrator dan Database Administrator yang ingin menjadi spesialis dalam bidang tertentu. Seorang spesialis memiliki keahlian khusus secara komprehensif dalam bidang spesifik yaitu: f Web − Apache dan kHTTPD f Messaging − Sendmail, Qmail dan Postfix, serta ezmlm f Security − ipfwadm, ipchains dan iptable f Web Programming − PHP, Perl f System Integration − Samba, YP/NIS, Winbind s
  • 11. c. Ujian Sertifikasi Ujian sertifikasi akan diberikan dalam bentuk online dengan persyaratan sebagai berikut f Biaya satu kali ujian adalah sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) f Setiap ujian memiliki bank soal yang terdiri dari 500−1000 soal f Setiap peserta tes harus menjawab 100 pertanyaan dalam waktu 2 jam f Soal ujian diberikan dalam bahasa Indonesia f Istilah−istilah dalam bidang teknologi informasi dan komputer TIDAK AKAN DITERJEMAHKAN/DIALIHBAHASAKAN/DISERAP ke bahasa Indonesia Berikut daftar ujian dalam sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia 1. Instalasi dan Konfigurasi 2. Perencanaan dan Administrasi Sistem di Linux 3. Perencanaan dan Administrasi Networking di Linux 4. Desain dan Perencanaan TCP/IP 5. Perencanaan dan Desain Database 6. Administrasi Database PostgreSQL 7. Administrasi Database MySQL 8. Administrasi Apache 9. Administrasi Sendmail 10.Administrasi Qmail 11.Administrasi Postfix 12.Administasi Mailing List dengan ezmlm 13.Desain Security 14.Security tools di Linux 15.Perl Web Development 16.PHP Web Development 17.PHP MySQL 18.PHP PostgreSQL 19.Samba Server 20.Setting NIS Server di Linux 21.Unifikasi login dengan Winbind t
  • 12. Tidak seluruh ujian tersebut harus diambil oleh seorang profesional Linux/Open Source Indonesia, akan tetapi dibagi dalam track−track sebagai berikut i. Linux/Open Source Professional (LPro) g Instalasi dan Konfigurasi ii. Linux/Open Source System Administrator (LSA) g Instalasi dan Konfigurasi g Perencanaan dan Administrasi Sistem di Linux g Desain TCP/IP iii. Linux/Open Source Network Administrator (LNA) g Instalasi dan Konfigurasi g Perencanaan dan Administrasi Networking di Linux g Desain TCP/IP iv. Linux/Open Source Database Administrator(LDBA) g Instalasi dan Konfigurasi g Perencanaan dan Desain Database g Administrasi Database PostgreSQL* g Administrasi Database MySQL* Keterangan: * Pilih salah satu v. Linux/Open Source Specialist Terbagi atas spesialisasi masing−masing keahlian: Web Specialist (LWS) g Administrasi Apache Messaging Specialist (LMS) g Administrasi Sendmail g Administrasi Qmail g Administrasi Postfix g Administrasi Mailing List dengan ezmlm Network Security Specialist (LNSS) g Desain Security g Security tools di Linux (dalam 3 versi kernel: 2.0. 2.2 dan 2.4) uwv
  • 13. Web Programming Specialist (LPS) g Perl Web Development* g PHP Web Development* g PHP MySQL ** g PHP PostgreSQL** Keterangan: * dan **Pilih salah satu System Integration Specialist (LIS) g Samba Server g Setting NIS Server di Linux g Unifikasi login dengan Winbind Untuk lebih jelasnya, silakan lihat matriks ujian sertifikasi di dalam lampiran. uxu
  • 14. d. Sertifikasi Trainer Perusahaan dan LUG yang akan menyelenggarakan training untuk persiapan ujian sertifikasi tersebut harus memiliki seorang trainer yang telah lulus minimal ujian Lpro dan telah mengikuti bootcamp TTT (Train the Trainer) yang diselenggarakan oleh ILF selama 2 minggu. Para trainer ini akan mendapat gelar Linux/Open Source Certified Trainer (LCT). Perusahaan/LUG pendiri ILF secara otomatis mendapat hak untuk mengikut sertakan 2 orang trainernya mengikuti bootcamp TTT. uwe
  • 15. INDONESIA LINUX/OPEN SOURCE FOUNDATION Untuk menjalankan sertifikasi tersebut, maka perlu sebuah lembaga yang berfungsi sebagai ’issuer’ atau yang mengeluarkan sertifikasi atau badan sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi ini, maka Linux akan menjadi lebih siap di pasar industri. Oleh karena setiap industri yang akan mengimplementasikan Linux dapat mengandalkan SDM yang memiliki sertifikasi ini. Jika kita lihat secara obyektif, kondisi yang terjadi antara LUG dan Industri adalah sebagai berikut: Tidak adanya titik temu antara komunitas Linux yang memiliki kekuatan pada keahlian dan riset dengan industri yang memiliki kekuatan kapital terjadi karena tidak adanya satu lembaga intermediary yang menjadi jembatan antara komunitas Linux dan Industri. Komunitas Linux di sini termasuk perusahaan−perusahaan Linux yang terlibat aktif di dalam kegiatan komunitas Linux setempat. Oleh karenanya kami mengusulkan pembentukan sebuah badan yang merupakan inkorporasi dari kekuatan komunitas dan industri Linux yang mulai tumbuh dalam satu lembaga berbadan hukum: INDONESIA LINUX/OPEN SOURCE FOUNDATION (ILF). Indonesia Linux/Open Source Foundation ini yang akan menjadi intermediary antara komunitas dengan industri dalam hal penyediaan sertifikasi profesional, sehingga industri yang berniat meng−implementasikan Linux dalam bisnisnya memiliki sumber daya manusia yang handal hasil dari sertifikasi profesional yang dikeluarkan oleh Indonesia Linux/Open Source Foundation ini. u h LINUX COMMUNITY INDUSTRY LUG LUG
  • 16. Selama ini pertanyaan yang selalu muncul dari industri pada saat mereka akan mengimplementasikan software−software Linux/Open Source adalah:siapa yang akan mengelola sistem tersebut setelah sistem berjalan. Dalam hal ini untuk industri yang memiliki kekuatan kapital, uang tidak menjadi masalah sama sekali. Akan tetapi industri pun akan kehilangan daya saing dari produknya jika mereka harus mengeluarkan biaya produksi yang besar sebagai akibat dari penggunaan software−software yang memiliki lisensi, yang menjadi beban biaya produksi. Dengan penggunaan software Open Source/Linux di dalam industri, maka biaya produksi dapat ditekan pada pos−pos pengeluaran yang tidak perlu, seperti lisensi sistem operasi dan/atau software lain. Pada akhirnya dengan penerapan software Open Source/Linux di dalam industri akan makin meningkatkan efisiensi dan daya saing industri nasional. Dengan adanya sertifikasi Linux/Open Source Indonesia ini, maka gambaran dari hubungan antara Komunitas Linux dan industri akan menjadi seperti demikian Skema dari badan sertifikasi ini dan hubungannya dengan LUG, Industri dan pasar tenaga kerja profesional adalah sebagai berikut: uwi LUG’s JOB MARKET Professional Certification (ILF) LINUX COMPANY Industry Industry Industry Industry LINUX COMMUNITY INDUSTRY LUG LUG ILF
  • 17. Indonesia Linux/Open Source Foundation adalah sebuah yayasan yang didirikan oleh perusahaan−perusahaan Linux dan ter−inkorporasi dengan LUG setempat seperti KPLI Jakarta, maupun LUG lain di seluruh Indonesia. a. Tujuan f Meningkatkan kekuatan pasar dari komunitas Linux di Indonesia f Meningkatkan sosialisasi Linux di pasar industri b. Kegiatan f Mengeluarkan sertifikasi profesional Linux/Open Source Indonesia f Melakukan koordinasi dan aliansi strategis antara perusahaan Linux dan perusahaan yang bisnisnya terkait dengan Linux (Linux−related) dalam hal standar profesional Linux/Open Source c. Anggota dan Pendiri f Perusahaan−perusahaan Linux f LUG di seluruh Indonesia f Perusahaan yang memiliki bisnis terkait dengan Linux d. Struktur Organisasi f Dewan Pembina f Dewan Pengawas f Pengurus, terdiri dari y Ketua (Chairman) y Kepala Sertifikasi (Chief of Certification) dan 2 orang staf y Kepala Teknologi (Chief of Technology) dan 2 orang staf y Sekretariat y Bendahara (Treasury) e. Struktur Keanggotaan f Pendiri (terdiri dari LUG dan Perusahaan Linux) f Penyokong (terdiri dari badan pemerintah/asosiasi yang duduk dalam dewan pengawas ILF) f LUG dan Perusahaan Linux yang menjadi Authorized Testing Center dari ILF f Sponsor u p
  • 18. f. Keanggotaan i. Pendiri (Pembina) f Adalah badan usaha dan/atau organisasi berbadan hukum yang mendirikan Indonesia Linux/Open Source Foundation f Setiap anggota pendiri dari LUG memiliki setoran wajib sebesar Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) untuk modal usaha Indonesia Linux/Open Source Foundation f Setiap anggota pendiri dari Perusahaan memiliki setoran wajib sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) untuk modal usaha Indonesia Linux/Open Source Foundation ii. Penyokong (Pengawas) f Atas permintaan dari Indonesia Linux/Open Source Foundation, setiap institusi/lembaga penyokong (endorser) menyerahkan surat kesediaan untuk menjadi dewan pengawas Indonesia Linux/Open Source Foundation f Institusi/lembaga ini akan duduk sebagai dewan pengawas dari Indonesia Linux/Open Source Foundation iii. Testing Center g Adalah badan/lembaga yang berwenang memberikan ujian SPLI dari Indonesia Linux/ Open Source Foundation g Lembaga yang menjadi Testing Center dapat juga menjadi Training Center g Pendiri secara otomatis menjadi Testing Center dari Indonesia Linux/Open Source Foundation g Untuk menjadi Authorized Testing Center, satu lembaga harus lulus dalam uji kelayakan dari Indonesia Linux/Open Source Foundation. v. Sponsor f Setiap pendukung (support) memperoleh kontrak kerjasama dukungan dalam bentuk sponsorship uwq
  • 19. g. Kegiatan yang akan dilakukan oleh Indonesia Linux/Open Source Foundation f Membuat sebuah sertifikasi Linux/Open Source Professional Indonesia f Membuat jaringan kerjasama dari badan penyokong seperti BPPT, Kadin dan lembaga terkait lain f Mengadakan kerjasama dengan industri komputer besar serta mendukung produk industri tersebut yang terkait dengan Linux dalam penyediaan profesional dan sertifikasinya f Mengadakan roadshow dan publikasi dari kegiatan Indonesia Linux/Open Source Foundation dan sertifikasi Linux/Open Source Professional Indonesia h. Time Planner PENUTUP Demikian proposal ini dibuat dengan harapan ide dan implementasi dari SPLI (Sertifikasi Profesional Linux/Open Source Indonesia) dan ILF (Indonesia Linux/Open Source Foundation) dapat memacu perkembangan dunia teknologi Informasi di Indonesia. Terima kasih, M. ZEN Muttaqien, LCP. LCI Mengetahui Ketua KPLI JAKARTA Batara Surya u r Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus Sosialisasi Audiensi ILF Aplikasi Testing Pembuatan Soal Ujian Pertama Publikasi Roadshow
  • 21. MatriksSertifikasiProfesionalLinux/OpenSourceIndonesia NoSERTIFIKASI UJIAN InstalasidanKonfigurasi PerencanaandanAdministrasiSistemdiLinux PerencanaandanAdministrasiNetworkingdiLinux DesaindanPerencanaanTCP/IP PerencanaandanDesainDatabase AdministrasiDatabasePostgreSQL AdministrasiDatabaseMySQL AdministrasiApache AdministrasiSendmail AdministrasiQmail AdministrasiPostfix AdministrasiMailingListdenganezmlm DesainSecurity SecuritytoolsdiLinux PerlWebDevelopment PHPWebDevelopment PHPMySQL PHPPostgreSQL SambaServer SettingNISServerdiLinux UnifikasilogindenganWinbind 1Linux/OpenSourceProfesional(LOP) 2Linux/OpenSourceSystemAdministrator(LSA) 3Linux/OpenSourceNetworkAdministrator(LNA) 4Linux/OpenSourceDatabaseAdministrator(LDBA) 5LinuxWebServerSpecialist(LWS) 6LinuxMessagingSpecialist(LMS) 7LinuxSecuritySpecialist(LSS) 8LinuxWebProgrammingSpecialist(LPS) 9LinuxIntegrationSpecialist(LIS) Keterangan: Wajib Pilihsalahsatudariduapilihan Harusmenjadisalahsatucertifiedadministrator