Dokumen tersebut membahas tentang kota-kota besar di dunia, transportasi laut, perikanan tangkap, budidaya perikanan dan pertanian, pariwisata pantai, serta ancaman bencana alam seperti tsunami dan abrasi yang dapat merusak pantai. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode perlindungan pantai.
1. 01 Tokyo, Jepang 05 New York, USA
03 Mumbai, India 06 Shanghai, China
07 Lagos, Nigeria 09 Calcutta, India
08 Los Angeles, USA 10 Buenos Aires, Argentina
Perikanan Tangkap Angkutan Barang Niaga
Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta (PPSJ)
www.jakartafishport.com
B Laut menyimpan potensi besar yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
The New York Harbor
http://www.renewnyc.com/
13
2. Angkutan Barang Niaga Angkutan Barang Niaga
Ilustrasi prasarana transportasi laut pantai:
Pembangunan Pelabuhan di Mempawah, Kalimantan Barat
Pelabuhan Peti Kemas di Pelabuhan Rotterdam
http://www.astro.northwestern.edu/
Angkutan Penumpang Angkutan Penumpang
Ilustrasi ketiadaan prasarana transportasi laut pantai:
Pantai Desa Rorurangga, Ende, NTT
Kapal Pelni Dobonsono Berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
http://www.maritimematters.com/
Budidaya Perikanan Budidaya Perikanan
Ilustrasi budidaya di pantai:
Tambak udang di Pantai Cermin, Sumatera Utara
Tambak Ikan di El Salvador
http://www.aquaculture.co.il/
14
3. Budidaya Pertanian Budidaya Pertanian
Irigasi Rawa di Kalimantan
http://www.eelaart.com/
Irigasi Rawa di Kalimantan
http://www.eelaart.com/
Pariwisata Pariwisata
Surfing di Kuta
www.asiaexplorers.com
Matahari Terbenam di Kuta Sentosa Island, Singapore Langkawi, Malaysia
http://www.itsmyholiday.com/ http://www.beachwallpaper.net/ http://www.tropicalisland.de/
Hotel Bali Mandira Pura Tanah Lot Bali
http://www.balimandira.com/ http://www.freewebtown.com/
Pariwisata Pantai Sebagai Sumberdaya Lahan
Phuket, Thailand Bunaken, Indonesia
http://www.artoftravelworldwide.com/ http://www.netbetter.net/
Pelabuhan Perikanan Muara Karang Jakarta Pantai Mutiara Jakarta http://portfocus.com/
Bunaken
Pengembangan Pantai Mutiara Jakarta merupakan bagian dari rencana besar reklamasi
Pantai Utara Jakarta.
15
4. Pantai Sebagai Sumberdaya Lahan
Badai Katrina, USA, 2005
Laut berpotensi merusak. Daya rusaknya dahsyat.
C Keamanan manusia harus diutamakan. Makin beradab
suatu masyarakat, makin utama urusan pengamanan
Dasar hukum reklamasi Pantai Utara Jakarta. kawasan budidaya.
Katrina Menghantam Teluk Meksiko
2005
New Orleans
TSUNAMI
Tsunami Tsunami
• Seperti kita menjatuhkan batu di suatu
kolam, gelombang air bergerak keluar ke
• Gelombang panjang. segala arah.
• Disebabkan oleh perpindahan kolom • Gelombang tsunami akan ter-pantul, ter-
air secara tiba-tiba dengan arah refraksi, difraksi oleh pegunungan laut,
vertikal. tebing laut, pantai. Hal ini menyebabkan
tinggi awal 1 meter menjadi belasan meter
• Gempa bumi, ledakan bawah laut, ketika mencapai pantai
perpindahan lempengan kontinen. • Kecepatan: ratusan km/jam, dengan
belasan meter ketinggian gelombang
16
5. PENYEBAB TSUNAMI PEMBENTUKAN TSUNAMI
KECEPATAN DAN TINGGI TSUNAMI ANIMASI TSUNAMI
ANIMASI TSUNAMI ANIMASI TSUNAMI
17
6. MODEL TSUNAMI DI ACEH GAMBAR-GAMBAR TSUNAMI
GAMBAR-
GAMBAR-GAMBAR TSUNAMI
GAMBAR- GAMBAR-GAMBAR TSUNAMI
GAMBAR-
GAMBAR-GAMBAR TSUNAMI
GAMBAR- GAMBAR-GAMBAR TSUNAMI
GAMBAR-
18
7. SISTIM PERINGATAN DINI
WAVE RUN-UP PADA PANTAI
Tsunami yang ditakuti adalah:
1. Energi gelombangnya
2. Wave Run-Upnya
Perhitungan Run-up Gelombang
WAVE RUN-UP Runup gelombang = elevasi tertinggi, diukur
dari SWL (still water level), yang dapat
dicapai oleh lidah gelombang di lereng
• Wave run-up adalah maksimum permukaan pantai (Sorensen, 1997).
air lokal di garis pantai.
α
Sorensen, Robert, 1997. Basic Coastal
Engineering, 2nd ed. ISBN 041212341X.
http://homepages.cae.wisc.edu/ Springer.
Perhitungan Run-up Gelombang Perhitungan Run-up Gelombang
Runup untuk gelombang acak didefinisikan Rumus dari Coastal Engineering Manual 2001
agak lain, memperhitungkan keacakan.
Ru2% = elevasi, diukur dari SWL (still water
level), yang dilampaui oleh 2% Ru2% =
Angka Irribaren atau Surf Similarity Parameter
gelombang yang merambat pada
lereng pantai (Hughes 2005). Catatan: Lereng kasar dan
kedap air.
Catatan: lereng kasar dan kedap air.
Hmo = tinggi gelombang di perairan dalam
Hughes, Steven A., 2005 (Juli). Estimating Irregular Wave Runup on Rough, Lo = panjang gelombang di perairan dalam
Impermeable Slopes. US Army Corps of Engineers, Dokumen ERDC/CHL tan α = kemiringan lereng
CHETN-III-70.
19
8. Perhitungan Run-up Gelombang Aceh, 2004
• Tinggi Gelombang Rencana = Hmo = 4,5 meter www.earthobservatory.nasa.gov
1
• Perioda Gelombang Rencana = 10 s
3
• Lo = gT2/(2π) = (9,81)(10)2/(2π) = 156 meter 1
• tan α = 1:1,5 = 0,667 2
• ξo = 0,667 / (4,5/156)1/2 = 3,93
• Ru2% = 1,17 (ξo)0,46 Hmo = (1,17) (3,93)0,46 (4,5) meter =
= 9,88 meter
• Catatan: Ini perhitungan untuk kondisi lereng kasar namun 3 2
kedap air. Untuk BW rubble mound (tidak kedap air), runup
dihitung menggunakan perangkat empiris lain.
Tsunami Menghantam Aceh Pangandaran, 2006
26 Desember 2006
Aceh
Medan
Tsunami Menghantam Pangandaran
Agustus 2006
3 Proses (Fisik Kelautan di) Pantai
Bandung 1. Transformasi Gelombang
2. Arus Sejajar Pantai
Pangandaran
3. Abrasi Akibat Hantaman Gelombang
4. Aliran Sungai
20
9. Transformasi Gelombang: Refraksi Transformasi Gelombang: Difraksi
Transformasi Gelombang: Gelombang Pecah Transformasi Gelombang: Gelombang Pecah
Ilustrasi Gelombang Pecah
Arus Sejajar Pantai Abrasi Akibat Hantaman Gelombang
Dibangkitkan oleh energi gelombang Indikator yang dapat diamati adalah erosi pantai
yang datang tidak tegaklurus pantai. (garis pantai mundur ke arah darat).
Arus sejajar pantai dapat Erosi akibat abrasi gelombang ditangani berbeda
membangkitkan transpor sedimen dari erosi akibat ketidakseimbangan transpor
sejajar pantai. sedimen sejajar pantai.
Jika neraca sedimen tidak
seimbang, terjadi erosi atau
deposisi.
21
10. Abrasi Akibat Hantaman Gelombang Abrasi Akibat Hantaman Gelombang
Dermaga hancur karena abrasi
Dermaga hancur karena abrasi
Ilustrasi abrasi gelombang laut: Ilustrasi abrasi gelombang laut:
Pantai Tangguh, Irian Jaya Pantai Tangguh, Irian Jaya
Abrasi Akibat Hantaman Gelombang Abrasi Akibat Hantaman Gelombang
Ilustrasi abrasi gelombang laut: Ilustrasi abrasi gelombang laut:
Pantai Indramayu, Jawa Barat Pantai Indramayu, Jawa Barat
Aliran Sungai
Sungai membawa sedimen.
Massa air dan sedimen dari sungai menyebabkan
komplikasi proses pantai.
4 Perlindungan Pantai
1. Breakwater
2. Revetmen dan Tembok Laut
3. Groin dan Jetty
4. Pengisian Pasir
5. Rencana Tindak Darurat
22
11. Breakwater melemahkan daya rusak laut Offshore Breakwater melemahkan
1 sebelum mencapai subyek. 1 daya rusak laut sebelum mencapai subyek.
Perhitungan Berat Armor Breakwater Perhitungan Berat Armor Breakwater
• Tinggi Gelombang Rencana = 4,5 meter.
• Kedalaman perairan di lokasi = 10 meter.
Kondisi gelombang tidak pecah (non-
breaking) saat mencapai breakwater.
• Jenis Armor = Tetrapod.
• Diketahui KD untuk Tetrapod dan gelombang
tidak pecah = 8.
• Kemiringan lereng BW = cot θ = 1.5 (lihat
gambar potongan melintang BW).
Contoh penggunaan armor Tetrapod:
Tetrapod untuk pembangunan kembali PPI Cisolok, Kabupaten Sukabumi,
Jawa Barat.
Perhitungan Berat Armor Breakwater Perhitungan Berat Armor Breakwater
γ rH 3 Rumus berat armor BW.
W =
K D (S r − 1) cot θ
3
W = berat armor
H = tinggi gelombang maksimum
Sr = γr / γw
γr = kerapatan massa material armor = beton bertulang = 2.400 kg/m3
γw = kerapatan massa air laut = 1.025 kg/m3
cot θ = kemiringan lereng BW = 1,5
Kemiringan lereng BW = cot θ = 1.5 KD = koefisien stabilitas
(empiris, bergantung jenis armor dan kondisi gelombang rencana)
= 8 untuk Tetrapod dan gelombang tidak pecah
Diperoleh berat armor W = 7.500 kg
Penampang melintang BW yang dibahas. Referensi: Shore Protection Manual 1980
23
12. Revetmen melindungi subyek dengan Tembok laut (seawall) melindungi
2 “tameng” di sisi laut. 2 subyek dengan “tameng” di sisi laut.
Pengisian pasir (sand fill) untuk
Groin dan Jetty dibangun dalam upaya mengganti material yang hilang akibat
3 mengendalikan proses fisik di pantai. 4 erosi / abrasi.
Penduduk Diungsikan
Rencana Tindak Darurat (RTD)
diterapkan menghadapi bencana skala
5 besar.
24