1. Ilmu sosial dan
budaya dasar
Kelompok 7: pembahasan 1
Oleh:
1.Rahmi jufri
Npm:11.10.010.745.101
2.Indah sari
Npm:11.10.010.745…. Dosen: Dra. Harisnawati M.pd
2. Bab 1
Pendahuluan
A. Makna simbolik
B. Pendekatan interdisipliner
A. Makna simbolik
makna simbolik meliputi bahasa, matematika,termasuk juga isyarat-
isyarat,upacara-upacara, tanda-tanda kebesaran dan sebangsanya.
3. Contoh makna simbolik
Tradisi pernikahan di minangkabau
1.Maresek
Maresek merupakan penjajakan pertama sebagai permulaan dari rangkaian acara pernikahan, di
mana pihak keluarga wanita mendatangi pihak keluarga pria, karena sesuai dengan sistem
kekerabatan di Minangkabau. Dalam penjajakan pertama ini pihak keluarga yang datang
membawa buah tangan seperti kue dan buah-buahan. Prosesi ini bisa berlangsung beberapa kali
untuk mencapai suatu perundingan kesepakatan dari kedua belah pihak.
2.Maminang / Batimbang Tando (Bertuka Tanda)
Keluarga dari calon mempelai wanita mendatangi keluarga calon mempelai pria untuk
meminang. Jika pinangan diterima, maka akan dilanjutkan ke proses bertukar tanda sebagai
simbol pengikat janji. Dalam acara ini melibatkan orangtua, ninik mamak dan sesepuh dari
kedua belah pihak. Rombongan keluarga wanita membawa sirih pinang yang disusun di dalam
carano atau kampia yaitu tas yang terbuat dari daun pandan yang disuguhi kepada keluarga dari
pihak pria, penyuguhan sirih ini mengandung makna dan harapan, jika ada kejanggalan tidak
akan menjadi gunjingan. Selanjutnya barulah batimbang tando/batuka tando (bertukar tanda),
di mana benda-benda pusaka seperti keris, kain adat, atau benda yang bersejarah lainnya
dipertukarkan. Setelah itu barulah berembuk mengenai tata cara penjemputan mempelai pria.
4. 3.Mahanta Siriah/Minta Izin
Calon mempelai pria dan wanita mengabarkan dan memohon doa restu tentang rencana
pernikahan kepada mamak-mamak-nya, saudara-saudara ayahnya, kakak-kakaknya yang telah
berkeluarga dan sesepuh yang dihormati. Bagi calon mempelai wanita diwakili oleh kerabatnya
untuk menghantarkan sirih yang lengkap. Calon mempelai pria membawa selapah yang berisi
daun nipah dan tembakau, sekarang diganti dengan rokok. Biasanya keluarga yang didatangi
akan membantu dalam biaya pernikahan.
4.Babako-Babaki
Acara ini berlangsung sebelum akad nikah, di mana pihak keluarga dari ayah calon mempelai
wanita (disebut bako) membantu pembiayaan sesuai kemampuan. Mereka datang dengan
berbagai macam antaran, seperti sirih lengkap sebagai kepala adat, nasi kuning ayam, barang-
barang yang diperlukan mempelai wanita seperti seperangkat busana, perhiasan emas, lauk
pauk yang sudah dimasak atau mentah, dan lainnya. Dalam tradisi ini mempelai wanita dijemput
untuk dibawa ke rumah keluarga ayahnya untuk diberikan nasehat. Pada esok harinya, calon
mempelai wanita diarak pulang kerumah dengan membawa barang bantuan tadi.
5.Malam Bainai
Bainai berarti melekatkan daun inai atau tumbukan halus daun pacar merah ke kuku-kuku calon
pegantin wanita yang berlangsung pada malam hari sebelum akad nikah, yang bermakna
sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu dari sesepuh keluarga mempelai wanita.
Perlengkapan lainnya adalah air yang berisi tujuh macam kembang, daun inai tumbuk, payung
kuning, kain jajakan kuning, kain simpai dan kursi untuk calon mempelai. Calon mempelai
wanita memakai baju tokah dan bersunting rendah dibawa keluar dari kamar yang diapit kawan
sebayanya. Acara mandi-mandi secara simbolik dengan memercikkan air harum tujuh jenis
kembang oleh para sesepuh dan kedua orang tua.
5. 5.MANJAPUIK MARAPULAI
Merupakan acara adat yang paling penting dalam rangkaian acara perkawinan adat Minang.
Calon pengantin pria dijemput untuk dibawa ke rumah calon penganti wanita untuk
melangsungkan akad nikah. Prosesi ini juga berlangsung dalam pemberian gelar kepada calon
pengantin pria yang menandakan sudah dewasa.
6.PENYAMBUTAN DI RUMAH ANAK DARO
Dalam penyambutan ini merupakan momen yang meriah dan besar, calon mempelai pria
disambut dengan musik khas Minang yang diiringi dengan alat musik talempong dan gandang
tabuik serta barisan Gelombang Adat timbal balik yang terdiri dari pemuda-pemuda berpakaian
silat, serta disambut para dara yang menyuguhkan sirih lengkap dengan pakaian adat.
7.Mamulangkan Tando : tanda yang diberikan sebagai ikatan janji sewaktu lamaran
dikembalikan oleh kedua belah pihak.
Malewakan Gala Marapulai : Mengumumkan gelar untuk pengantin pria. Gelar ini sebagai tanda
kehormatan dan kedewasaan yang disandang mempelai pria.
8.Balantuang Kaniang atau Mengadu Kening : Kedua mempelai didudukkan saling berhadapan
dan wajah keduanya dipisahkan dengan sebuah kipas, lalu kipas diturunkan secara perlahan.
Setelah itu kening pengantin akan saling bersentuhan, acara ini dipimpin oleh para sesepuh
wanita.
9.Mangaruak Nasi Kuniang : mengisyaratkan hubungan kerjasama antara suami isri harus selalu
saling menahan diri dan melengkapi. Yang diawali dengan kedua pengantin berebut mengambil
daging ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning.
10.Bamain Coki : Coki merupakan permaian tradisional Minang. Yaitu seperti permainan catur
yang dilakukan oleh dua orang, papan permainan menyerupai halma. Permainan ini bermakna
agar kedua mempelai saling akrab.
6. B. Pendekatan interdisipliner dalam I s b d
masalah sosial didekati, dianalisa dan dikaji dari berbagai disiplin ilmu sosial secara serentak
dalam waktu yang sama. Masalah sosial yang kompleks sesuai dengan subsistem masalahnya
diunngkapkan dari berbagai disiplin akademis seperti : Sosiologi, Ekonomi, Antropologi, Politik,
Geografi, Psikologi, Sejarah dst, bahkan mungkin dari disiplin akademis diluar ilmu sosial.
Secara tuntas, lugas dan mendalam, antara pendekatan sistem dengan pendekatan
interdisipiner masalah sosial, tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pendekatan sistem yang
menggunakan disiplin akademis yang jamak, disebut pendekatan interdisipliner. Sebaliknya
pendekatan interdisipliner yang menetapkan suatu masalah yang sedang didekati dan sedang
dianalisa sebagai suatu sistem disebut pendekatan sistem.
A. Pendekatan Sosiologis
Melalui pendekatan ini dicoba untuk memahami masalah sosial secara sosiologis yang
dibedakan atas 4 macam pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Agama
b. Pendekatan Hukum
c. Pendekatan Jurnalistik dan
d. Pendekatan Seni.
a. Pendekatan Agama