SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Jean Dubuffet Karyanya seringdicacipublikdankritikusseni,karyanyadiserangsecarafisikpadapamerannyadi Paris 1946.  Charles Saatchi’s quote : “You could ask 99% of people why one of there recent painting sold for $3500 and the other for $433.600. They wouldn’t know.  You could ask 99% of people in the art world the same question and they wouldn’t know either.” Vincent Van Gogh  Hanyaberhasil menjualsatukarya selamahidupnya.  Charles Saatchi’s quote : “…but believe me talent alone is no guarantee of success or explanation as to why some mediocre artist become burningly popular for a while, whilst better artists languish waiting for a call that never come.” Ralph Lauren (1939) Fashion designer yang tidak diakui sebagai designer tapi sebagai stylist
This is the truth, but this is business, where’s the integrity...?  how we’re gonna survive....how i’m gonna survive, if I want to survive, or it’s about “what you put in the water?” ………or  it’s about ”Gambling” because luck takes place.....?   Looking for the answers but.... “still got the blues….” Interpretasinya tidak hanya tergantung pada karya dan produk tapi juga tergantung  pada pembacaan karakter  masyarakat sebagai konsumen
Kajian cultural studies mengatakan study empirisresponspsikologisterhadapkaryasenikajiansosiologisaudienssenitelahdilakukanbertahuntahundanmerupakanpendekatan yang secarasignifikanberbeda. Perlunyamempertimbangkanberbagaiproses, intitusi, konteksdanstruktur sosial yang lebihluas yang mengondisikandanmembatasiresponspengamat/observer (pers, kritikus).     Kesalahan fatal budayakitadiduniainiadalahmemberlakukanprosespsikologisparapengamat (observer, kritikusdll) dibawahdampakdarikaryasenisebagaikaryaitusendiri. Artinya suatu kritik langsung “ditempelkan” kepada suatu karya atau produk, sehingga kritik itu masuk ke dalam image karya dan produk sehingga mengubah identitas suatu karya atau produk tersebut. Kalau terjadi seperti ini, maka yangterjadiadalahsejarahsenitergantikanolehsejarahapresiasiseni.
It supposed to be like this:   KRITIKUSARTWORK/DESIGN/PRODUCT   Masing- masingberdirisendiri, adahubungantapitidaksalingmengalahkansatusama lain.   Lebihjauhlagi, sebuahkaryatidakbisadisamakanhanyadenganresponsatuorangsajakarenasignifikansidanmaknanyaadalahobjektifdalampengertianmenjadifenomenaintersubjektif. Tantangan yang dihadapiparateoritisadalahmemahamiinteraksiantarakaryadanpengamat, hubungandialektisantaraobjekdansubjek, tanpakehilanganpandangandarikeduapolaritas.  
Bagaimanadengankarya yang dipujapujapengamatdankritikus, tapisecarakuantitasmemilikidampaksosialsepele. Hal inisamamembutuhkanpenjelasansebagaimanafaktabahwaberbagaikarya lain memilikidayatarikmassa. Memperolehinformasiakuratttgefekdesainitusulitkarenamasyarakatberagamdalamkarakter, selera, kebutuhan, penghasilannya Mengumpulkaninformasidgnmenganalisadirisendiri, mempelajariulasanproduk, mempelajariangkapenjualan, mengobservasibagaimanaorang lain berperilakuterhadapdesain, menggunakankuestionerdanwawancara, kombinasidarisemuanyan tapi sekali lagi ini tidak akurat.
Phillip Boudoundalambukunya “Lived in Architecture” (1972)   Melalui study historisdansosiologisatasperkampunganperumahanberbiayarendahdi Pessac, Prancis yang didesainoleh  Le Corbusier pada 1920 an   Boudounmenelusurisejarahproyektersebutdenganmenelaahberbagai motif patron Henry Fruges.  Diajugamemaparkan program estetik Le Corbusier danreaksiawaldaripenduduklokalterhadapdesainrumah modern yang radikal. Diamerekam, dariwawancara yang dibuat 40 tahunkemudian, berbagaiperasaanopinidanpengalamanparapenghuni. Wawancarainijugadianalisisuntukmenemukankriteriamacamapa yang digunakanparapenghunidalamevaluasinyaatasbangunandankesemuanyainidibandingkandenganberbagaihal yang disukaiparaarsitekprofesional.   Selamabertahuntahunparapenghuni Pessac secarabertahapmengubahdesain Le Corbusier agar memenuhikebutuhanmerekadenganmengubahskemawarna , menambahdekorasipepohonan, semakbelukar, gudangdanataphubungandenganmempersempitjendeladanmengubahruanganuntukpenggunaan lain. Hal yang disingkapkanolehpenelitianBoudoun, bukansematacarabagaimanaarsitektur Le Corbusier diterimadengankritis, namuncarabangunanitudigunakandandiubah.    
Kesenangan menjadi unsursignifikandalamdayatarikdesain, fashion, belanjadankonsumsisecaraumum. Yang secaramengejutkansangatjarangdiperhatikanolehparasejarawandesain. Masalah “kesenangan” inibanyakdibahasbukanolehsejarawanseni, tapioleh : Roland Barthes (The Pleasure of the text), Sigmund Freud (Jokes and their relation to the unconscious). Dibahassecarawawasanoleh : Walter Benjamin, Pierre Bourdieu, Herbert Marcuse.  Dibahassecarajurnalistikolehpenulis : Dick Hebdige, Peter York, Judith Williamson, Tom Wolfe, Stephen Bayley.   Selera merupakankonsep yang memilikitekatekidanparadoks.    Apakahseleramerupakanbawaanataukahdipelajari? Apakahseleradimilikiolehsemuaorangatauhanyaorangorangtertentu, kriteriaapa yang mengaturpembedaanantaraselera yang baikdan yang buruk. Setiaporangmemilikiseleradalampengertianmemilikipreferensisukadantidaksukaterhadapmusik, makanan, pakaian, danseterusnyadankesemuanyabervariasidariorangkeorangdarikelompok sosialkekelompoksosial.
Catatansejarahseniatasseleradibahashabishabisandalambuku, karya : F. Chambers (The history of taste), K. Clark (The Gothic Revival an Essay in the History of Taste), F. Haskel (Rediscoveries in Art) Dianggapsebagaikontribusibagikajianinikarenamerekamerekampolaperubahankesukaandanketidaksukaandalamhalsenitren “in” dan “out” fashion danevaluasiulangstilistik.   Olehkarenaituselerasiapa yang harusdipilihsejarawanadalahselerasiapa yang diberiprioritas? Selerapengarangatauselerakelompokelit yang mempromosikandesain yang “bagus” atauseleramassa yang seleranyamengaturmayoritasluasbarangbarang yang terjual.   Para desainerbisaberusahamengarahkanataumengantisipasiselerapubliknamunkonsumenmungkintidaksepakatmengikutinya. Meskipundemikian, paradesainerseringkalimenjadipengarahataupenciptaselera. Khususnyadalamwilayah fashion. Pengarahselera yang lain seperti Terence Conran ( pendiri Habitat) dan Barbara Hulanicki (PendiriBiba)
Dalambukukarya Pierre Bourdieu “La distinction” diungkapkanselerajugamerupakanatributindividu dalam masyarakatbukanobjekdalamdirinyasendiri , adasedikitupayamengklarifikasirelasiantaraseleradankelassosial, subkulturdangayahidup.  Adalahperluuntukmenganggapmasyarakatsebagaikeseluruhandanmelihatpadadistribusidanpolaseleradidalamnyadalamkaitannyadenganberbagaifaktor sosiallainnyasepertikelas, profesi, kekayaandanpendidikan. Kajiandari cultural studies yang lain adalah perubahan nilai. Bisakahdijelaskansecarateoritis? Karyaseni yang samabisadipandangsebagaimahakaryaolehsatuorangdansampahbagi yang lain, objeknyatetapsamanamunpenilaiannyaberbeda.
Pembedaanawal yang dibuatnyaadalahantaraobjeksementara (transient ) dan objek yangtahan lama (durable)   Dalam fashion adaungkapan : fashion tahunlalutampaktidakrapi, setelah 10-20 tahun fashion “tampakmengerikan” , setelah 30 tahun “ lucu” setelah 50 tahun “tuatapimenarik” setelah 70 tahun “sangatmenarik”, setelah 100 tahun “romantis” setelah 150 tahun “indah”.   Fashionnyatetapsama, namunpersepsidanpenilaiankitaatasnyaberubah. Bagaimanasesuatu yang barumenggantikan yang lama. Dan kemudianbangkitkembalidalamsuatupenilaian yang positif.
GENESIS Case Study Inkarnasi Genesis pada awalnya menjadi target kritikus musik di  tahun 1970. Beberapa kalangan di Inggris, terutama dari kelompok  gerakan "punk", yang berpendapat bahwa Genesis yang baru sudah  bukan musik kalangan "kelas pekerja" lagi yang tadinya merupakan  pangsa pasar dari Genesis. Walaupun Peter Gabriel pernah  mengatakan bahwa penikmat musik Genesis adalah semua kalangan.  Gaya Peter Gabriel yang teaterikal, tidak umum dikalangan penikmat musik rock menyebabkan terbentuknya kelompok baru penikmat rock yang terpisah dari penikmat musik rock pada umumnya. Contohnya pada konser Genesis album The Lamb Lies Down On Broadway, selama konser Peter Gabriel memperagakan berbagai karakter yang ada dalam lirik lagu, kurang bisa diterima masyarakat luas. Disisi lain ketika Genesis mencoba untuk membuat lagu yang lebih simpel, lebih pendek, dan radio friendly, kritikus mencacinya. Seperti dikutip Rolling Stone "...this contemptible opus is but the palest shadow of the group's earlier accomplishments."  Mereview Genesis 1976-1982 pada majalah Q, pengamat Andy Fyfe menulis "...in spite of 150 million album sales the bottom line is that little of the band's output has aged well...There are moments of impressive songwriting, such as the tender "Many Too Many", the darkly tragic "Duchess" and the epic "One For The Vine", but little of Genesis's music transcends in the way real classic do, and that is why they will remain perennial whipping boys for decades to come."
Pada masa ini, Genesis benar benar membuang predikat band "Art rock" menjadi band pop, dan dalam proses menjadi lebih dikenal oleh masyarakat internasional, lagi lagi media tidak terkesan, dan menggolongkan grup ini menjadi "easy listening" grup. Tony Bank, mengalamatkan pernyataannya kepada para kritikus dengan mengatakan "Well, we've never been fashionable. We've never been the critics' darlings."  Pernyataan ini juga ditujukan kepada kritikus oleh Phil Collins "We know that people like us, because our records sell." Pada  tahun 2010, Genesis dimasukan ke dalam Rock and Roll Hall of Fame, membuat Genesis satu satunya band setelah Pink Floyd yang terpilih masuk dalam jajaran band legendaris.
Genesis / 2010 Hall of Fame Intro http://www.youtube.com/watch?v=Sxitq0VmZmE
“On a generous day I'll blame me for the change, but I just think it is us growing up, listening to different things“  Phil Collins

More Related Content

Similar to Stammering3

Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massaPpt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Prasetiyo Eko Laksono
 
Urban Art dan Dilemanya di Tengah-tengah Masyarakat Yk
Urban Art dan Dilemanya di Tengah-tengah Masyarakat YkUrban Art dan Dilemanya di Tengah-tengah Masyarakat Yk
Urban Art dan Dilemanya di Tengah-tengah Masyarakat Yk
Zuki Zukazuku
 
Sekelumit cerita dari stakeholders musik cutting edge
Sekelumit cerita dari stakeholders musik cutting edgeSekelumit cerita dari stakeholders musik cutting edge
Sekelumit cerita dari stakeholders musik cutting edge
Gilang Prabowo
 
Ks03 struktur pesan film
Ks03   struktur pesan filmKs03   struktur pesan film
Ks03 struktur pesan film
Maurice Chavez
 

Similar to Stammering3 (13)

Buku outbound dari titik nol
Buku outbound dari titik nolBuku outbound dari titik nol
Buku outbound dari titik nol
 
Berpikir Oksimoron
Berpikir OksimoronBerpikir Oksimoron
Berpikir Oksimoron
 
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massaPpt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
 
Urban Art dan Dilemanya di Tengah-tengah Masyarakat Yk
Urban Art dan Dilemanya di Tengah-tengah Masyarakat YkUrban Art dan Dilemanya di Tengah-tengah Masyarakat Yk
Urban Art dan Dilemanya di Tengah-tengah Masyarakat Yk
 
Lentera news ed. #21 Januari 2016
Lentera news  ed. #21 Januari 2016Lentera news  ed. #21 Januari 2016
Lentera news ed. #21 Januari 2016
 
Ppt 8 budaya pop
Ppt 8 budaya popPpt 8 budaya pop
Ppt 8 budaya pop
 
Sekelumit cerita dari stakeholders musik cutting edge
Sekelumit cerita dari stakeholders musik cutting edgeSekelumit cerita dari stakeholders musik cutting edge
Sekelumit cerita dari stakeholders musik cutting edge
 
Ks03 struktur pesan film
Ks03   struktur pesan filmKs03   struktur pesan film
Ks03 struktur pesan film
 
Rihlah syar'iyyah
Rihlah syar'iyyahRihlah syar'iyyah
Rihlah syar'iyyah
 
82154266 makalah
82154266 makalah82154266 makalah
82154266 makalah
 
Dunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembungDunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembung
 
Dunia Tanpa Hak Cipta
Dunia Tanpa Hak CiptaDunia Tanpa Hak Cipta
Dunia Tanpa Hak Cipta
 
Koksidiosis kebudayaan
Koksidiosis kebudayaanKoksidiosis kebudayaan
Koksidiosis kebudayaan
 

Stammering3

  • 1. Jean Dubuffet Karyanya seringdicacipublikdankritikusseni,karyanyadiserangsecarafisikpadapamerannyadi Paris 1946. Charles Saatchi’s quote : “You could ask 99% of people why one of there recent painting sold for $3500 and the other for $433.600. They wouldn’t know. You could ask 99% of people in the art world the same question and they wouldn’t know either.” Vincent Van Gogh Hanyaberhasil menjualsatukarya selamahidupnya. Charles Saatchi’s quote : “…but believe me talent alone is no guarantee of success or explanation as to why some mediocre artist become burningly popular for a while, whilst better artists languish waiting for a call that never come.” Ralph Lauren (1939) Fashion designer yang tidak diakui sebagai designer tapi sebagai stylist
  • 2. This is the truth, but this is business, where’s the integrity...? how we’re gonna survive....how i’m gonna survive, if I want to survive, or it’s about “what you put in the water?” ………or it’s about ”Gambling” because luck takes place.....?   Looking for the answers but.... “still got the blues….” Interpretasinya tidak hanya tergantung pada karya dan produk tapi juga tergantung pada pembacaan karakter masyarakat sebagai konsumen
  • 3. Kajian cultural studies mengatakan study empirisresponspsikologisterhadapkaryasenikajiansosiologisaudienssenitelahdilakukanbertahuntahundanmerupakanpendekatan yang secarasignifikanberbeda. Perlunyamempertimbangkanberbagaiproses, intitusi, konteksdanstruktur sosial yang lebihluas yang mengondisikandanmembatasiresponspengamat/observer (pers, kritikus).     Kesalahan fatal budayakitadiduniainiadalahmemberlakukanprosespsikologisparapengamat (observer, kritikusdll) dibawahdampakdarikaryasenisebagaikaryaitusendiri. Artinya suatu kritik langsung “ditempelkan” kepada suatu karya atau produk, sehingga kritik itu masuk ke dalam image karya dan produk sehingga mengubah identitas suatu karya atau produk tersebut. Kalau terjadi seperti ini, maka yangterjadiadalahsejarahsenitergantikanolehsejarahapresiasiseni.
  • 4. It supposed to be like this:   KRITIKUSARTWORK/DESIGN/PRODUCT   Masing- masingberdirisendiri, adahubungantapitidaksalingmengalahkansatusama lain.   Lebihjauhlagi, sebuahkaryatidakbisadisamakanhanyadenganresponsatuorangsajakarenasignifikansidanmaknanyaadalahobjektifdalampengertianmenjadifenomenaintersubjektif. Tantangan yang dihadapiparateoritisadalahmemahamiinteraksiantarakaryadanpengamat, hubungandialektisantaraobjekdansubjek, tanpakehilanganpandangandarikeduapolaritas.  
  • 5. Bagaimanadengankarya yang dipujapujapengamatdankritikus, tapisecarakuantitasmemilikidampaksosialsepele. Hal inisamamembutuhkanpenjelasansebagaimanafaktabahwaberbagaikarya lain memilikidayatarikmassa. Memperolehinformasiakuratttgefekdesainitusulitkarenamasyarakatberagamdalamkarakter, selera, kebutuhan, penghasilannya Mengumpulkaninformasidgnmenganalisadirisendiri, mempelajariulasanproduk, mempelajariangkapenjualan, mengobservasibagaimanaorang lain berperilakuterhadapdesain, menggunakankuestionerdanwawancara, kombinasidarisemuanyan tapi sekali lagi ini tidak akurat.
  • 6. Phillip Boudoundalambukunya “Lived in Architecture” (1972)   Melalui study historisdansosiologisatasperkampunganperumahanberbiayarendahdi Pessac, Prancis yang didesainoleh Le Corbusier pada 1920 an   Boudounmenelusurisejarahproyektersebutdenganmenelaahberbagai motif patron Henry Fruges. Diajugamemaparkan program estetik Le Corbusier danreaksiawaldaripenduduklokalterhadapdesainrumah modern yang radikal. Diamerekam, dariwawancara yang dibuat 40 tahunkemudian, berbagaiperasaanopinidanpengalamanparapenghuni. Wawancarainijugadianalisisuntukmenemukankriteriamacamapa yang digunakanparapenghunidalamevaluasinyaatasbangunandankesemuanyainidibandingkandenganberbagaihal yang disukaiparaarsitekprofesional.   Selamabertahuntahunparapenghuni Pessac secarabertahapmengubahdesain Le Corbusier agar memenuhikebutuhanmerekadenganmengubahskemawarna , menambahdekorasipepohonan, semakbelukar, gudangdanataphubungandenganmempersempitjendeladanmengubahruanganuntukpenggunaan lain. Hal yang disingkapkanolehpenelitianBoudoun, bukansematacarabagaimanaarsitektur Le Corbusier diterimadengankritis, namuncarabangunanitudigunakandandiubah.    
  • 7. Kesenangan menjadi unsursignifikandalamdayatarikdesain, fashion, belanjadankonsumsisecaraumum. Yang secaramengejutkansangatjarangdiperhatikanolehparasejarawandesain. Masalah “kesenangan” inibanyakdibahasbukanolehsejarawanseni, tapioleh : Roland Barthes (The Pleasure of the text), Sigmund Freud (Jokes and their relation to the unconscious). Dibahassecarawawasanoleh : Walter Benjamin, Pierre Bourdieu, Herbert Marcuse. Dibahassecarajurnalistikolehpenulis : Dick Hebdige, Peter York, Judith Williamson, Tom Wolfe, Stephen Bayley.   Selera merupakankonsep yang memilikitekatekidanparadoks.   Apakahseleramerupakanbawaanataukahdipelajari? Apakahseleradimilikiolehsemuaorangatauhanyaorangorangtertentu, kriteriaapa yang mengaturpembedaanantaraselera yang baikdan yang buruk. Setiaporangmemilikiseleradalampengertianmemilikipreferensisukadantidaksukaterhadapmusik, makanan, pakaian, danseterusnyadankesemuanyabervariasidariorangkeorangdarikelompok sosialkekelompoksosial.
  • 8. Catatansejarahseniatasseleradibahashabishabisandalambuku, karya : F. Chambers (The history of taste), K. Clark (The Gothic Revival an Essay in the History of Taste), F. Haskel (Rediscoveries in Art) Dianggapsebagaikontribusibagikajianinikarenamerekamerekampolaperubahankesukaandanketidaksukaandalamhalsenitren “in” dan “out” fashion danevaluasiulangstilistik.   Olehkarenaituselerasiapa yang harusdipilihsejarawanadalahselerasiapa yang diberiprioritas? Selerapengarangatauselerakelompokelit yang mempromosikandesain yang “bagus” atauseleramassa yang seleranyamengaturmayoritasluasbarangbarang yang terjual.   Para desainerbisaberusahamengarahkanataumengantisipasiselerapubliknamunkonsumenmungkintidaksepakatmengikutinya. Meskipundemikian, paradesainerseringkalimenjadipengarahataupenciptaselera. Khususnyadalamwilayah fashion. Pengarahselera yang lain seperti Terence Conran ( pendiri Habitat) dan Barbara Hulanicki (PendiriBiba)
  • 9. Dalambukukarya Pierre Bourdieu “La distinction” diungkapkanselerajugamerupakanatributindividu dalam masyarakatbukanobjekdalamdirinyasendiri , adasedikitupayamengklarifikasirelasiantaraseleradankelassosial, subkulturdangayahidup. Adalahperluuntukmenganggapmasyarakatsebagaikeseluruhandanmelihatpadadistribusidanpolaseleradidalamnyadalamkaitannyadenganberbagaifaktor sosiallainnyasepertikelas, profesi, kekayaandanpendidikan. Kajiandari cultural studies yang lain adalah perubahan nilai. Bisakahdijelaskansecarateoritis? Karyaseni yang samabisadipandangsebagaimahakaryaolehsatuorangdansampahbagi yang lain, objeknyatetapsamanamunpenilaiannyaberbeda.
  • 10. Pembedaanawal yang dibuatnyaadalahantaraobjeksementara (transient ) dan objek yangtahan lama (durable)   Dalam fashion adaungkapan : fashion tahunlalutampaktidakrapi, setelah 10-20 tahun fashion “tampakmengerikan” , setelah 30 tahun “ lucu” setelah 50 tahun “tuatapimenarik” setelah 70 tahun “sangatmenarik”, setelah 100 tahun “romantis” setelah 150 tahun “indah”.   Fashionnyatetapsama, namunpersepsidanpenilaiankitaatasnyaberubah. Bagaimanasesuatu yang barumenggantikan yang lama. Dan kemudianbangkitkembalidalamsuatupenilaian yang positif.
  • 11. GENESIS Case Study Inkarnasi Genesis pada awalnya menjadi target kritikus musik di tahun 1970. Beberapa kalangan di Inggris, terutama dari kelompok gerakan "punk", yang berpendapat bahwa Genesis yang baru sudah bukan musik kalangan "kelas pekerja" lagi yang tadinya merupakan pangsa pasar dari Genesis. Walaupun Peter Gabriel pernah mengatakan bahwa penikmat musik Genesis adalah semua kalangan. Gaya Peter Gabriel yang teaterikal, tidak umum dikalangan penikmat musik rock menyebabkan terbentuknya kelompok baru penikmat rock yang terpisah dari penikmat musik rock pada umumnya. Contohnya pada konser Genesis album The Lamb Lies Down On Broadway, selama konser Peter Gabriel memperagakan berbagai karakter yang ada dalam lirik lagu, kurang bisa diterima masyarakat luas. Disisi lain ketika Genesis mencoba untuk membuat lagu yang lebih simpel, lebih pendek, dan radio friendly, kritikus mencacinya. Seperti dikutip Rolling Stone "...this contemptible opus is but the palest shadow of the group's earlier accomplishments." Mereview Genesis 1976-1982 pada majalah Q, pengamat Andy Fyfe menulis "...in spite of 150 million album sales the bottom line is that little of the band's output has aged well...There are moments of impressive songwriting, such as the tender "Many Too Many", the darkly tragic "Duchess" and the epic "One For The Vine", but little of Genesis's music transcends in the way real classic do, and that is why they will remain perennial whipping boys for decades to come."
  • 12. Pada masa ini, Genesis benar benar membuang predikat band "Art rock" menjadi band pop, dan dalam proses menjadi lebih dikenal oleh masyarakat internasional, lagi lagi media tidak terkesan, dan menggolongkan grup ini menjadi "easy listening" grup. Tony Bank, mengalamatkan pernyataannya kepada para kritikus dengan mengatakan "Well, we've never been fashionable. We've never been the critics' darlings." Pernyataan ini juga ditujukan kepada kritikus oleh Phil Collins "We know that people like us, because our records sell." Pada tahun 2010, Genesis dimasukan ke dalam Rock and Roll Hall of Fame, membuat Genesis satu satunya band setelah Pink Floyd yang terpilih masuk dalam jajaran band legendaris.
  • 13. Genesis / 2010 Hall of Fame Intro http://www.youtube.com/watch?v=Sxitq0VmZmE
  • 14. “On a generous day I'll blame me for the change, but I just think it is us growing up, listening to different things“ Phil Collins