SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
Buta Wajah,
“Penyakit Tidak
Kenali Wajah Teman”
hal

2

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

| RABU, 23 OKTOBER 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Hathaway Cantik
dan Rapi di Acara Amal

SURABAYA, SURYA-Anne Hathaway tampil cantik dan rapi
dalam acara The Pink Party
2013 di Santa Monica, California, pada Sabtu (19/20/2013).
Acara ini merupakan acara
amal yang bertujuan mengumpulkan dana untuk program
kanker perempuan di rumah

sakit Cedars-Sinai.
Hathaway terlihat memukau
dalam balutan dress J Mendel
berwarna merah muda yang
cocok dengan tema acara
tersebut.
Ia mengkombinasikan gaun
merah muda dengan tas
tangan dan sepatu tumit tinggi

berwarna hitam. Untuk alasan
kecantikan, Hathaway tampil
sederhana.
Perancang busana Zoe
mem-posting dalam akun
twitternya: “Dengan si
Anne cantik.”
Namun, tidak semua
yang hadir berpakaian
sesuai dengan nama acara
itu, model dan sosialita
Poppy Delevingne memilih mengenakan sesuatu
yang sedikit dramatis.
Delevinge mengenakan gaun panjang tipis
berwarna hitam dengan
motif jahitan putih.

dibuat dan Anne mengambil
peran sebagai Catwoman pada
film terbaru Batman, “The
Dark Knight Rises”.
“Saya belum sempat

Dibidik Spiderman 4

Sementara itu
sutradara Sam Raimi sempat
menginginkan Anne Hathaway
membintangi “Spider-Man 4”.
Pria yang membesut tiga
film Spiderman yang dibintangi
Tobey Maguire dan dirilis
pada 2002-2007 berharap bisa
memboyong aktris pemenang
Oscar memerankan Felicia
Hardy/ Black Cat pada film
keempat.
Namun, film itu tidak pernah
join facebook.com/suryaonline

menonton Batman karena sibuk
bekerja..tapi saya dengar
aktingnya bagus di situ. Saya
tidak terkejut, karena saya
menyukai aktingnya saat dia
audisi untuk ‘Spider-Man 4’,”
kata Raimi kepada Vulture
seperti dikutip Female First.
Sam mengaku dulu bersemangat membuat ‘Spider-Man
4’ karena tidak puas dengan

‘Spider-Man 3’.
Saat ditanya mengapa
proyek itu tidak pernah dibuat,
Sam menjelaskan, “Sesederhana kami punya tenggat waktu
dan saya tidak bisa membuat
cerita yang
matang.”
Dia mengatakan ingin
membuat
‘Spider-Man
4’ menjadi
pamungkas dan
‘Spider-Man’
terbaik dari
semuanya.
“Tapi saya tidak
bisa membuat
skrip tepat waktu
karena ini kesalahanku sendiri, saya
bicara pada Sony,
‘Saya tidak mau membuat
film yang tidak luar biasa, jadi
kita tidak usah membuatnya.
Silakan buat versi reboot yang
sudah kamu rencanakan.”
Pada akhirnya Sony
mempekerjakan Marc Webb
untuk membuat “The Amazing
Spider-Man” yang dibintangi
Andrew Garfield.(ant/*)
follow @portalsurya
2

RABU, 23 OKTOBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Buta Wajah”, Penyakit
Tidak Kenali Wajah Teman
SURABAYA, SURYA-Apa jadinya jika
tidak bisa lagi mengenali wajah
seseorang yang sebenarnya sudah
dikenal? Masalah ini benar-benar
dimiliki beberapa orang. Mereka bahkan
tidak bisa mengenali wajah teman atau
keluarganya sendiri.
Bagi Sylvia Tippmann, setiap hari ia
seakan menghadapi tantangan baru jika
bertemu dengan orang lain. Perempuan
berusia 29 tahun ini tidak bisa membedakan wajah orang. “Saya pernah
disapa dengan sangat ramah oleh orang
Spanyol di jalan. Saya sama sekali tidak
tahu itu siapa”, kata Sylvia. “Ternyata
itu teman belajar bahasa Spanyol
saya. Saya sudah tiga kali bertemu dia.
Benar-benar tidak enak rasanya.”
Ahli psikologi menyebut gangguan ini
sebagai kebutaan wajah atau prosopagnosia. Mereka yang terkena masalah ini
kesulitan mengenali orang lain dari wajahnya. Jika misalnya pasien menonton
film atau teater, mereka akan kesulitan
mengikuti jalan ceritanya karena sudah
lupa wajah para pemerannya. Dan
seperti pengalaman Sylvia Tippmann,
wajah teman dan keluarga pun kadang
tidak ia kenali. “Beberapa sangat kesal
dengan saya. Mereka mengira saya
sombong.”
Gangguan Sejak Lahir

Reaksi semacam ini tidak aneh, kata
Janek Lobmaier ahli psikologi di Universitas Bern di Swiss. Ia meneliti tema
prosopagnosia. Kebanyakan mengalami
gangguan ini sejak lahir. Tapi luka atau

stroke yang mempengaruhi bagian
otak tertentu juga bisa menyebabkan
prosopagnosia. Dalam kasus ekstrim,
orang tersebut bahkan tidak tahu
bahwa ada wajah yang tengah berada
di hadapannya.
Alasan gangguan ini adalah kerusakan
dalam otak. Manusia sehat jika melihat
wajah akan mempelajari struktur wajah
terlebih dahulu. Lalu, “rekaman”
tersebut dikirimkan ke bagian otak
khusus. Ada bagian otak yang mempela-

jari mimik wajah dan arah pandangan,
sementara bagian lain mempelajari ciri
khusus wajah tersebut. Bagian ketiga
memeriksa apakah sudah ada pengalaman yang dilewati bersama orang
tersebut. “Semua bagian harus bekerja
sama dengan baik untuk memungkinan
kita mengenali seseorang”, kata
Lobmaier. Begitu ada bagian otak yang
tidak melakukan fungsinya, masalah
akan segera timbul.
Setidaknya tiga dari 100 orang mengalami masalah dalam mengenali kembali wajah. Ini perkiraan sang psikolog.
Namun, ia menambahkan, banyak yang
sama sekali tidak tahu bahwa mereka
mengalami masalah tersebut. Banyak
yang mengira mereka hanya mengalami
masalah dalam berkonsentrasi atau
kesulitan menghafalkan nama orang.
join facebook.com/suryaonline

“Biasanya mereka lega, begitu tahu
ini gangguan prosopagnosia. Mereka
punya alasan yang masuk akal”, jelas
Lobmaier.
Walau demikian, prosopagnosia bisa
diatasi tanpa masalah besar di kehidupan sehari-hari. Mereka mengenali orang
lain berdasarkan ciri lain. Seperti cara
mereka berjalan, pakaian atau suara.
Sylvia Tippman juga melakukannya. “Di
masa kuliah, saya mengenali sesama
mahasiswa berdasarkan sepatu yang
mereka kenakan.” Di tempat kerja,
ini agak sulit. Karena pegawai mampu
membeli sepatu yang berbeda-beda.
Karena itu Sylvia harus menghafalkan
ciri khas lain. Dan kini, kalau ada wajah
ramah yang tidak ia ingat tersenyum
kepadanya, ia akan selalu membalas
senyuman tersebut.(DE.DW)
follow @portalsurya

More Related Content

More from Portal Surya

Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Portal Surya
 

More from Portal Surya (20)

Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 
Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013
 

Buta Wajah, Gangguan Tidak Kenali Wajah Teman

  • 1. Buta Wajah, “Penyakit Tidak Kenali Wajah Teman” hal 2 Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com surya.co.id | RABU, 23 OKTOBER 2013 | Terbit 2 halaman edisi pagi Hathaway Cantik dan Rapi di Acara Amal SURABAYA, SURYA-Anne Hathaway tampil cantik dan rapi dalam acara The Pink Party 2013 di Santa Monica, California, pada Sabtu (19/20/2013). Acara ini merupakan acara amal yang bertujuan mengumpulkan dana untuk program kanker perempuan di rumah sakit Cedars-Sinai. Hathaway terlihat memukau dalam balutan dress J Mendel berwarna merah muda yang cocok dengan tema acara tersebut. Ia mengkombinasikan gaun merah muda dengan tas tangan dan sepatu tumit tinggi berwarna hitam. Untuk alasan kecantikan, Hathaway tampil sederhana. Perancang busana Zoe mem-posting dalam akun twitternya: “Dengan si Anne cantik.” Namun, tidak semua yang hadir berpakaian sesuai dengan nama acara itu, model dan sosialita Poppy Delevingne memilih mengenakan sesuatu yang sedikit dramatis. Delevinge mengenakan gaun panjang tipis berwarna hitam dengan motif jahitan putih. dibuat dan Anne mengambil peran sebagai Catwoman pada film terbaru Batman, “The Dark Knight Rises”. “Saya belum sempat Dibidik Spiderman 4 Sementara itu sutradara Sam Raimi sempat menginginkan Anne Hathaway membintangi “Spider-Man 4”. Pria yang membesut tiga film Spiderman yang dibintangi Tobey Maguire dan dirilis pada 2002-2007 berharap bisa memboyong aktris pemenang Oscar memerankan Felicia Hardy/ Black Cat pada film keempat. Namun, film itu tidak pernah join facebook.com/suryaonline menonton Batman karena sibuk bekerja..tapi saya dengar aktingnya bagus di situ. Saya tidak terkejut, karena saya menyukai aktingnya saat dia audisi untuk ‘Spider-Man 4’,” kata Raimi kepada Vulture seperti dikutip Female First. Sam mengaku dulu bersemangat membuat ‘Spider-Man 4’ karena tidak puas dengan ‘Spider-Man 3’. Saat ditanya mengapa proyek itu tidak pernah dibuat, Sam menjelaskan, “Sesederhana kami punya tenggat waktu dan saya tidak bisa membuat cerita yang matang.” Dia mengatakan ingin membuat ‘Spider-Man 4’ menjadi pamungkas dan ‘Spider-Man’ terbaik dari semuanya. “Tapi saya tidak bisa membuat skrip tepat waktu karena ini kesalahanku sendiri, saya bicara pada Sony, ‘Saya tidak mau membuat film yang tidak luar biasa, jadi kita tidak usah membuatnya. Silakan buat versi reboot yang sudah kamu rencanakan.” Pada akhirnya Sony mempekerjakan Marc Webb untuk membuat “The Amazing Spider-Man” yang dibintangi Andrew Garfield.(ant/*) follow @portalsurya
  • 2. 2 RABU, 23 OKTOBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com Buta Wajah”, Penyakit Tidak Kenali Wajah Teman SURABAYA, SURYA-Apa jadinya jika tidak bisa lagi mengenali wajah seseorang yang sebenarnya sudah dikenal? Masalah ini benar-benar dimiliki beberapa orang. Mereka bahkan tidak bisa mengenali wajah teman atau keluarganya sendiri. Bagi Sylvia Tippmann, setiap hari ia seakan menghadapi tantangan baru jika bertemu dengan orang lain. Perempuan berusia 29 tahun ini tidak bisa membedakan wajah orang. “Saya pernah disapa dengan sangat ramah oleh orang Spanyol di jalan. Saya sama sekali tidak tahu itu siapa”, kata Sylvia. “Ternyata itu teman belajar bahasa Spanyol saya. Saya sudah tiga kali bertemu dia. Benar-benar tidak enak rasanya.” Ahli psikologi menyebut gangguan ini sebagai kebutaan wajah atau prosopagnosia. Mereka yang terkena masalah ini kesulitan mengenali orang lain dari wajahnya. Jika misalnya pasien menonton film atau teater, mereka akan kesulitan mengikuti jalan ceritanya karena sudah lupa wajah para pemerannya. Dan seperti pengalaman Sylvia Tippmann, wajah teman dan keluarga pun kadang tidak ia kenali. “Beberapa sangat kesal dengan saya. Mereka mengira saya sombong.” Gangguan Sejak Lahir Reaksi semacam ini tidak aneh, kata Janek Lobmaier ahli psikologi di Universitas Bern di Swiss. Ia meneliti tema prosopagnosia. Kebanyakan mengalami gangguan ini sejak lahir. Tapi luka atau stroke yang mempengaruhi bagian otak tertentu juga bisa menyebabkan prosopagnosia. Dalam kasus ekstrim, orang tersebut bahkan tidak tahu bahwa ada wajah yang tengah berada di hadapannya. Alasan gangguan ini adalah kerusakan dalam otak. Manusia sehat jika melihat wajah akan mempelajari struktur wajah terlebih dahulu. Lalu, “rekaman” tersebut dikirimkan ke bagian otak khusus. Ada bagian otak yang mempela- jari mimik wajah dan arah pandangan, sementara bagian lain mempelajari ciri khusus wajah tersebut. Bagian ketiga memeriksa apakah sudah ada pengalaman yang dilewati bersama orang tersebut. “Semua bagian harus bekerja sama dengan baik untuk memungkinan kita mengenali seseorang”, kata Lobmaier. Begitu ada bagian otak yang tidak melakukan fungsinya, masalah akan segera timbul. Setidaknya tiga dari 100 orang mengalami masalah dalam mengenali kembali wajah. Ini perkiraan sang psikolog. Namun, ia menambahkan, banyak yang sama sekali tidak tahu bahwa mereka mengalami masalah tersebut. Banyak yang mengira mereka hanya mengalami masalah dalam berkonsentrasi atau kesulitan menghafalkan nama orang. join facebook.com/suryaonline “Biasanya mereka lega, begitu tahu ini gangguan prosopagnosia. Mereka punya alasan yang masuk akal”, jelas Lobmaier. Walau demikian, prosopagnosia bisa diatasi tanpa masalah besar di kehidupan sehari-hari. Mereka mengenali orang lain berdasarkan ciri lain. Seperti cara mereka berjalan, pakaian atau suara. Sylvia Tippman juga melakukannya. “Di masa kuliah, saya mengenali sesama mahasiswa berdasarkan sepatu yang mereka kenakan.” Di tempat kerja, ini agak sulit. Karena pegawai mampu membeli sepatu yang berbeda-beda. Karena itu Sylvia harus menghafalkan ciri khas lain. Dan kini, kalau ada wajah ramah yang tidak ia ingat tersenyum kepadanya, ia akan selalu membalas senyuman tersebut.(DE.DW) follow @portalsurya