SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
MAKALA TRANSFORMATOR
STMIK HANDAYANI MAKASSAR
NAMA: NITA MANGANDA
NPM: 2011.03.0039
Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi
mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator
tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem
pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi
netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya.
Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah
ditetapkan.
Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut :
“Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan
berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua
ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak
listrik (GGL)”.
Klasifikasi Transformator Tenaga
Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut sistem pemasangan dan cara pendinginannya.
1. Menurut Pemasangan
• Pemasangan dalam
• Pemasangan luar
2. Menurut Pendinginan, menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Berdasarkan Fungsi dan pemakaian:
• Transformator mesin (untuk mesin-mesin listrik)
• Transformator Gardu Induk
• Transformator Distribusi
b) Berdasarkan Kapasitas dan Tegangan Kerja:
Contoh transformator 3 phasa dengan tegangan kerja di atas 1100 kV dan daya di atas 1000 MVA
ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Contoh Transformator 3 Phasa dengan Tegangan Kerja >1100 kV dan Daya >1000 MVA.
Dalam usaha mempermudah pengawasan dalam operasi, transformator dapat dibagi menjadi:
transformator besar, transformator sedang, dan transformator kecil.
Cara Kerja dan Fungsi Bagian-Bagian Transformator
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
• Bagian utama transformator
• Peralatan Bantu
• Peralatan Proteksi
Setiap bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing, dan untuk detailnya anda juga dapat membaca
artikel mengenai komponen-komponen transformator di sini
1. Bagian utama transformator, terdiri dari:
a) Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui
kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas
(sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy (eddy current).
b) Kumparan transformator
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik
terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton,
pertinax dan lain-lain.
Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer
dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang
menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir
arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan
arus.
c) Kumparan tertier
Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan
lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga.
Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator
synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya
mempunyai kumparan tertier.
d) Minyak transformator
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam
minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar,
karena minyak transformator mempunyai sifat
sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya
tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu:
• kekuatan isolasi tinggi
• penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat
mengendap dengan cepat
• viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi
lebih baik
• titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha
• tidak merusak bahan isolasi padat
• sifat kimia yang stabil
Minyak transformator baru harus memiliki spesifikasi seperti tampak pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Spesifikasi Minyak Isolasi Baru.
Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformator berkapasitas > 1 MVA atau bertegangan > 30 kV
sifatnya seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Spesifikasi Minyak Isolasi Pakai.
e) Bushing
Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah
konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor
tersebut dengan tangki transformator.
f) Tangki dan konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak transformator berada atau
(ditempatkan) di dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak transformator, pada tangki
dilengkapi dengan sebuah konservator.
Terdapat beberapa jenis tangki, diantaranya adalah:
• Jenis sirip (tank corrugated) Badan tangki terbuat dari pelat baja bercanai dingin yang menjalani
penekukan, pemotongan dan proses pengelasan otomatis, untuk membentuk badan tangki bersirip
dengan siripnya berfungsi sebagai radiator pendingin dan alat bernapas pada saat yang sama. Tutup dan
dasar tangki terbuat dari plat baja bercanai panas yang kemudian dilas sambung kepada badan tangki
bersirip membentuk tangki corrugated ini. Umumnya transformator di bawah 4000 kVA dibuat dengan
bentuk tangki corrugated.
• Jenis tangki Conventional Beradiator, Jenis tangki terdiri dar badan tangki dan tutup yang terbuat dari
mild steel plate (plat baja bercanai panas) ditekuk dan dilas untuk dibangun sesuai dimensi yang
diinginkan, sedang radiator jenis panel terbuat dari pelat baja bercanai dingin (cold rolled steel sheets).
Transformator ini umumnya dilengkapi dengan konservator dan digunakan untuk 25.000,00 kVA, yang
ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Transformator Tipe Conventional Beradiator (Sumber Trafindo, 2005)
• Hermatically Sealed Tank With N2 Cushined, Tipe tangki ini sama dengan jenis conventional tetapi di
atas permukaan minyak terdapat gas nitrogen untuk mencegah kontak antara minyak dengan udara luar
2. Peralatan Bantu
a) Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga.
Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi transformator,
maka untuk mengurangi adanya kenaikan suhu yang berlebihan tersebut pada transformator perlu juga
dilengkapi dengan sistem pendingin yang bergungsi untuk menyalurkan panas keluar transformator.
Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa
udara, gas, minyak dan air.
Sistem pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara:
• Alamiah (natural)
• Tekanan/paksaan (forced).
Tabel 3. Tipe Pendinginan Transformator
keterangan: A = air (udara), O = Oil (minyak), N = Natural (alamiah), F = Forced (Paksaan / tekanan)
b) Tap Changer (perubah tap)
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi
sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat
dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), dan
tergantung jenisnya.
c) Alat pernapasan
Karena adanya pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu udara luar, maka suhu
minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai
dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak
turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut
pernapasan transformator. Permukaan minyak transformator akan selalu bersinggungan dengan udara
luar yang menurunkan nilai tegangan tembus pada minyak transformator, maka untuk mencegah hal
tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroscopis.
d) Indikator
Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indicator yang dipasang pada
transformator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:
• indikator suhu minyak
• indikator permukaan minyak
• indikator sistem pendingin
• indikator kedudukan tap, dan sebagainya.
3. Peralatan Proteksi
a) Relay Bucholz
Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan
transformator yang menimbulkan gas.
Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
• Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa
• Hubung singkat antar phasa
• Hubung singkat antar phasa ke tanah
• Busur api listrik antar laminasi
• Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
b) Relai Tekanan Lebih
Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relay Bucholz. Fungsinya adalah mengamankan terhadap
gangguan di dalam transformator. Bedanya relai ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-
tiba dan langsung mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman tekanan lebih ini berupa
membran yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, sebagai pengaman tangki
transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan
tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan tangki transformator
c) Relai Diferensial
Berfungsi mengamankan transformator terhadap gangguan di dalam transformator, antara lain adalah
kejadian flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan
dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.
d) Relai Arus lebih
Berfungsi mengamankan transformator jika arus yang mengalir melebihi dari nilai yang diperkenankan
lewat pada transformator tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau
gangguan hubung singkat. Arus lebih ini dideteksi oleh transformator arus atau current transformator
(CT).
e) Relai Tangki Tanah
Alat ini berfungsi untuk mengamankan transformator bila ada hubung singkat antara bagian yang
bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada transformator.
f) Relai Hubung Tanah
Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan transformator jika terjadi gangguan hubung singkat satu
phasa ke tanah.
g) Relai Thermis
Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator dari kerusakan isolasi pada kumparan,
akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam relai ini
adalah kenaikan suhu.

More Related Content

What's hot

Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDiprezon arif
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
Kk07 mengoperasikan scada sistem pengoperasian unit generator pembangkit
Kk07 mengoperasikan scada sistem pengoperasian unit generator pembangkitKk07 mengoperasikan scada sistem pengoperasian unit generator pembangkit
Kk07 mengoperasikan scada sistem pengoperasian unit generator pembangkitEko Supriyadi
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikRicky Bahar Syah
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Ishardi Nassogi
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaAdi S P
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksiRidwan Satria
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusKukuh Adhi Rumekso
 

What's hot (20)

Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Soal
Soal Soal
Soal
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
Motor dc.
Motor dc.Motor dc.
Motor dc.
 
Kk07 mengoperasikan scada sistem pengoperasian unit generator pembangkit
Kk07 mengoperasikan scada sistem pengoperasian unit generator pembangkitKk07 mengoperasikan scada sistem pengoperasian unit generator pembangkit
Kk07 mengoperasikan scada sistem pengoperasian unit generator pembangkit
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
 
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 

Viewers also liked

Laporan PKL PT Badak NGL
Laporan PKL PT Badak NGLLaporan PKL PT Badak NGL
Laporan PKL PT Badak NGLMaulani Candra
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformatorlukman_sn
 
Sistem Pendingin GT 370 MVA
Sistem Pendingin GT 370 MVASistem Pendingin GT 370 MVA
Sistem Pendingin GT 370 MVATedi Hidayat
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
 
Tugas Teknik Tenaga Listrik Transformator
Tugas Teknik Tenaga Listrik TransformatorTugas Teknik Tenaga Listrik Transformator
Tugas Teknik Tenaga Listrik Transformatorfatkhuls
 
Sandi setya wibowo (1310502025) transformator
Sandi setya wibowo (1310502025) transformatorSandi setya wibowo (1310502025) transformator
Sandi setya wibowo (1310502025) transformatorSetyasandi
 
Induktor dan transformator
Induktor dan transformatorInduktor dan transformator
Induktor dan transformatorBeny Abd
 
Komponen ell2
Komponen ell2Komponen ell2
Komponen ell2muftia
 
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklirMakalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklirgigih12
 
Presentation transformator
Presentation transformatorPresentation transformator
Presentation transformatorDanangHenriW
 
Transformator daya
Transformator dayaTransformator daya
Transformator dayaBAYU NAWAWI
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik diodaAris Widodo
 
Peta konsep listrik
Peta konsep listrikPeta konsep listrik
Peta konsep listrikakmal_zaida
 
Elektronika Dasar - Kapasitor
Elektronika Dasar - KapasitorElektronika Dasar - Kapasitor
Elektronika Dasar - KapasitorBeny Abd
 

Viewers also liked (20)

Laporan PKL PT Badak NGL
Laporan PKL PT Badak NGLLaporan PKL PT Badak NGL
Laporan PKL PT Badak NGL
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Sistem Pendingin GT 370 MVA
Sistem Pendingin GT 370 MVASistem Pendingin GT 370 MVA
Sistem Pendingin GT 370 MVA
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Tugas Teknik Tenaga Listrik Transformator
Tugas Teknik Tenaga Listrik TransformatorTugas Teknik Tenaga Listrik Transformator
Tugas Teknik Tenaga Listrik Transformator
 
Sandi setya wibowo (1310502025) transformator
Sandi setya wibowo (1310502025) transformatorSandi setya wibowo (1310502025) transformator
Sandi setya wibowo (1310502025) transformator
 
Induktor dan transformator
Induktor dan transformatorInduktor dan transformator
Induktor dan transformator
 
Komponen ell2
Komponen ell2Komponen ell2
Komponen ell2
 
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklirMakalah pembangkit listrik tenaga nuklir
Makalah pembangkit listrik tenaga nuklir
 
Presentation transformator
Presentation transformatorPresentation transformator
Presentation transformator
 
Karakteristik sensor
Karakteristik sensor Karakteristik sensor
Karakteristik sensor
 
Transformer
TransformerTransformer
Transformer
 
Ampifier & Op-Amp
Ampifier & Op-AmpAmpifier & Op-Amp
Ampifier & Op-Amp
 
Transformator daya
Transformator dayaTransformator daya
Transformator daya
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
Peta konsep listrik
Peta konsep listrikPeta konsep listrik
Peta konsep listrik
 
Elektronika Dasar - Kapasitor
Elektronika Dasar - KapasitorElektronika Dasar - Kapasitor
Elektronika Dasar - Kapasitor
 
TRAFO
TRAFOTRAFO
TRAFO
 

Similar to OPTIMASI TRANSFORMATOR

Similar to OPTIMASI TRANSFORMATOR (20)

14020 5-757144167017
14020 5-75714416701714020 5-757144167017
14020 5-757144167017
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
TRANFORMATO
TRANFORMATOTRANFORMATO
TRANFORMATO
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Peralatan tegangan-tinggi
Peralatan tegangan-tinggiPeralatan tegangan-tinggi
Peralatan tegangan-tinggi
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Trafo system training
Trafo system trainingTrafo system training
Trafo system training
 
1-transformator-1fasa.ppt
1-transformator-1fasa.ppt1-transformator-1fasa.ppt
1-transformator-1fasa.ppt
 
Trafo system training
Trafo system trainingTrafo system training
Trafo system training
 
Makalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika IndustriMakalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika Industri
 
Bagian_trafo
Bagian_trafoBagian_trafo
Bagian_trafo
 
TRANSFORMATOR
TRANSFORMATORTRANSFORMATOR
TRANSFORMATOR
 
Tugas Individu - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D -...
Tugas Individu - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D -...Tugas Individu - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D -...
Tugas Individu - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D -...
 
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
 
TRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptxTRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptx
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Kelompok 1 Power Transformer Peralatan dan Teknik Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok 1 Power Transformer Peralatan dan Teknik Tegangan Tinggi.pptxKelompok 1 Power Transformer Peralatan dan Teknik Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok 1 Power Transformer Peralatan dan Teknik Tegangan Tinggi.pptx
 

OPTIMASI TRANSFORMATOR

  • 1. MAKALA TRANSFORMATOR STMIK HANDAYANI MAKASSAR NAMA: NITA MANGANDA NPM: 2011.03.0039
  • 2. Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan. Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut : “Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)”. Klasifikasi Transformator Tenaga Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut sistem pemasangan dan cara pendinginannya. 1. Menurut Pemasangan • Pemasangan dalam • Pemasangan luar 2. Menurut Pendinginan, menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut: a) Berdasarkan Fungsi dan pemakaian: • Transformator mesin (untuk mesin-mesin listrik) • Transformator Gardu Induk • Transformator Distribusi b) Berdasarkan Kapasitas dan Tegangan Kerja: Contoh transformator 3 phasa dengan tegangan kerja di atas 1100 kV dan daya di atas 1000 MVA ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Contoh Transformator 3 Phasa dengan Tegangan Kerja >1100 kV dan Daya >1000 MVA.
  • 3. Dalam usaha mempermudah pengawasan dalam operasi, transformator dapat dibagi menjadi: transformator besar, transformator sedang, dan transformator kecil. Cara Kerja dan Fungsi Bagian-Bagian Transformator Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu: • Bagian utama transformator • Peralatan Bantu • Peralatan Proteksi Setiap bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing, dan untuk detailnya anda juga dapat membaca artikel mengenai komponen-komponen transformator di sini 1. Bagian utama transformator, terdiri dari: a) Inti besi Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy (eddy current). b) Kumparan transformator Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus. c) Kumparan tertier Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan tertier. d) Minyak transformator Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu: • kekuatan isolasi tinggi • penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat • viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
  • 4. • titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha • tidak merusak bahan isolasi padat • sifat kimia yang stabil Minyak transformator baru harus memiliki spesifikasi seperti tampak pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Spesifikasi Minyak Isolasi Baru. Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformator berkapasitas > 1 MVA atau bertegangan > 30 kV sifatnya seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Spesifikasi Minyak Isolasi Pakai.
  • 5. e) Bushing Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator. f) Tangki dan konservator Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak transformator berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah konservator. Terdapat beberapa jenis tangki, diantaranya adalah: • Jenis sirip (tank corrugated) Badan tangki terbuat dari pelat baja bercanai dingin yang menjalani penekukan, pemotongan dan proses pengelasan otomatis, untuk membentuk badan tangki bersirip dengan siripnya berfungsi sebagai radiator pendingin dan alat bernapas pada saat yang sama. Tutup dan dasar tangki terbuat dari plat baja bercanai panas yang kemudian dilas sambung kepada badan tangki bersirip membentuk tangki corrugated ini. Umumnya transformator di bawah 4000 kVA dibuat dengan bentuk tangki corrugated. • Jenis tangki Conventional Beradiator, Jenis tangki terdiri dar badan tangki dan tutup yang terbuat dari mild steel plate (plat baja bercanai panas) ditekuk dan dilas untuk dibangun sesuai dimensi yang diinginkan, sedang radiator jenis panel terbuat dari pelat baja bercanai dingin (cold rolled steel sheets). Transformator ini umumnya dilengkapi dengan konservator dan digunakan untuk 25.000,00 kVA, yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Transformator Tipe Conventional Beradiator (Sumber Trafindo, 2005)
  • 6. • Hermatically Sealed Tank With N2 Cushined, Tipe tangki ini sama dengan jenis conventional tetapi di atas permukaan minyak terdapat gas nitrogen untuk mencegah kontak antara minyak dengan udara luar 2. Peralatan Bantu a) Pendingin Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi transformator, maka untuk mengurangi adanya kenaikan suhu yang berlebihan tersebut pada transformator perlu juga dilengkapi dengan sistem pendingin yang bergungsi untuk menyalurkan panas keluar transformator. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa udara, gas, minyak dan air. Sistem pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara: • Alamiah (natural) • Tekanan/paksaan (forced). Tabel 3. Tipe Pendinginan Transformator keterangan: A = air (udara), O = Oil (minyak), N = Natural (alamiah), F = Forced (Paksaan / tekanan) b) Tap Changer (perubah tap) Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), dan tergantung jenisnya. c) Alat pernapasan Karena adanya pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu udara luar, maka suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan transformator. Permukaan minyak transformator akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus pada minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroscopis.
  • 7. d) Indikator Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indicator yang dipasang pada transformator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut: • indikator suhu minyak • indikator permukaan minyak • indikator sistem pendingin • indikator kedudukan tap, dan sebagainya. 3. Peralatan Proteksi a) Relay Bucholz Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas. Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah: • Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa • Hubung singkat antar phasa • Hubung singkat antar phasa ke tanah • Busur api listrik antar laminasi • Busur api listrik karena kontak yang kurang baik. b) Relai Tekanan Lebih Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relay Bucholz. Fungsinya adalah mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator. Bedanya relai ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba- tiba dan langsung mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman tekanan lebih ini berupa membran yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, sebagai pengaman tangki transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan tangki transformator c) Relai Diferensial Berfungsi mengamankan transformator terhadap gangguan di dalam transformator, antara lain adalah kejadian flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan. d) Relai Arus lebih Berfungsi mengamankan transformator jika arus yang mengalir melebihi dari nilai yang diperkenankan lewat pada transformator tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. Arus lebih ini dideteksi oleh transformator arus atau current transformator (CT). e) Relai Tangki Tanah Alat ini berfungsi untuk mengamankan transformator bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada transformator. f) Relai Hubung Tanah Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan transformator jika terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah. g) Relai Thermis
  • 8. Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator dari kerusakan isolasi pada kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah kenaikan suhu.